Tag Archives: HBO

Konten VR Serial TV Silicon Valley Akhirnya Dirilis untuk HTC Vive

Oktober lalu, diberitakan bahwa serial TV populer Silicon Valley sedang dibuatkan konten virtual reality yang interaktif. Konten berjudul lengkap Silicon Valley: Inside The Hacker Hostel itu sudah dirilis resmi hari ini, khusus untuk VR headset HTC Vive.

Rupanya HBO menunggu sampai season kelima Silicon Valley siap tayang pada tanggal 25 Maret 2018 sebelum merilis konten VR ini, yang sejatinya dimaksudkan sebagai salah satu medium promosi. Seperti yang diberitakan sebelumnya, di sini kita tidak hanya diajak untuk melihat-lihat markas para karakter dalam serial tersebut, tapi juga bermain-main dengan ratusan objek di dalamnya.

Para penggemar Silicon Valley pasti bakal takjub melihat begitu mendetailnya rekreasi markas tim Pied Piper dalam konten VR ini. Itu dikarenakan pengembangnya, Rewind, secara langsung mengambil deretan gambar 360 derajat pada lokasi syuting aslinya, termasuk mengakses blueprint yang disediakan HBO.

Selain berinteraksi dengan bermacam objek, pemain juga akan dihadapkan dengan sejumlah tantangan yang diberikan oleh karakter dalam film, spesifiknya Dinesh dan Gilfoyle. Lakon utamanya sendiri, Richard, bakal meminta bantuan dalam kegiatan coding-nya, dan di sepanjang permainan, pemain bisa melacak pesan rahasia dari Jared.

Seperti filmnya, Silicon Valley versi VR ini sama sekali tidak cocok untuk anak-anak, mengingat ada banyak konten berbau dewasa di dalamnya. Saya pribadi sebagai penggemar berat serial ini sangat tertarik mencobanya, namun dalam hati saya juga berpikir bahwa ini bakal lebih menarik lagi andai bisa dimainkan bersama teman (multiplayer).

Sumber: TechCrunch dan Fast Company.

Serial TV Silicon Valley Dibuatkan Konten VR Interaktif yang Amat Mendetail

Penggemar serial TV Silicon Valley pastinya sudah tidak asing dengan virtual reality. Di season terakhirnya, sejumlah episode banyak membahas mengenai VR, lengkap dengan sesosok karakter baru bernama Keenan Feldspar, yang dimaksudkan untuk menjadi parodi dari sang pendiri Oculus, Palmer Luckey.

Maka dari itu, wajar apabila HBO kemudian mencoba menyuguhkan Silicon Valley lewat sebuah pengalaman VR. Dikembangkan bersama studio VR bernama Rewind, konten berjudul Silicon Valley: Inside The Hacker Hostel ini bukan sekadar tur virtual ke markas tim Pied Piper yang berantakan, melainkan lengkap dengan sederet pengalaman interaktif.

Silicon Valley: Inside The Hacker Hostel

Pada kenyataannya, total ada 756 objek yang bisa diajak berinteraksi oleh pemain, mulai dari sebuah meja foosball yang dilengkapi AI untuk dijadikan lawan, sampai bola berwarna kuning-biru yang kerap dimainkan oleh tim Pied Piper selagi minum-minum dan meneriakkan “always blue” berulang-ulang.

Silicon Valley: Inside The Hacker Hostel pada dasarnya merupakan rekreasi mendetail yang dirancang berdasarkan foto-foto dan blueprint dari lokasi syuting sebenarnya. Pemain dapat memasuki semua ruangan yang ada, dan bahkan di satu titik berjumpa dengan karakter-karakter utama serial tersebut.

Silicon Valley: Inside The Hacker Hostel

Sejumlah elemen konyol pun tidak lupa disisipkan. Contohnya, pemain bisa menenggak tequila virtual, lalu kalau kebanyakan, tampilan layar akan mulai meliuk-liuk untuk menyimulasikan sensasi mabuk. Aplikasi Not Hot Dog buatan Jian-Yang yang digadang-gadang sebagai “Shazam for food” pun juga hadir dan bisa didemonstrasikan kalau mau.

Sejauh ini, informasi mengenai ketersediaannya masih minim. VRScout melaporkan bahwa Silicon Valley: Inside The Hacker Hostel bakal dirilis dalam waktu dekat. Platform yang didukung juga masih belum diketahui pasti; apakah hanya HTC Vive, atau Oculus Rift maupun headset lain juga termasuk.

Sumber: VRScout dan Rewind.

Ada Lebih Banyak Penikmat Stream Game Dibanding HBO, Netflix, ESPN dan Hulu

Platform streaming seperti Netflix dan Hulu telah menjadi kekuatan dominan di dunia hiburan, memaksa HBO serta jaringan televisi premium ‘tradisional’ meluncurkan layanan sejenis. Namun bahkan jika seluruh pelanggan cord cutter mainstream dijumlahkan, ternyata angkanya masih belum mampu mengalahkan hobi baru di kalangan gamer: stream permainan video.

Berdasarkan laporan dari SuperData, konten video game merupakan jenis hiburan paling penting dan paling besar setelah sosial media. Meskipun sentimen mengenai ‘buat apa menonton orang lain yang sedang bermain video game?’ masih tetap ada, faktanya khalayak penikmat GVC (singkatan dari gaming video content) sudah mencapai 665 juta jiwa – mengalahkan jumlah user dari HBO, Netflix, ESPN dan Hulu.

Sebagai komparasi, pelanggan Netflix kini hampir mendekati 100 juta user, sedangkan Hulu berhasil menghimpun 12 juta pengguna. PewDiePie sendiri mempunyai lebih dari 54 juta subscriber di YouTube, dan kita belum menghitung personality lain di platform video sharing tersebut. Penyebabnya tentu saja ialah karena jangkauan servis serta kemudahan dalamĀ mengakses konten.

Walaupun sangat besar, layanan Netflix tidak tersedia di Tiongkok. Namun bahkan jika suatu saat ia meluncur di sana, penikmat konten video game boleh jadi tetap lebih banyak karena video-video tersebut dapat diperoleh tanpa perlu membayar atau berlangganan. Di kategori itu, Twitch terlihat mendominasi dengan jumlah penonton sangat besar, mencapai 185 juta jiwa.

Informasi dari SuperData juga menampik anggapan kuno yang menyatakan bahwa ranah video game dipenuhi kaum Adam. Faktanya, jumlah gamer core wanita hampir menyamai pria, yaitu di 46 persen. Konsumen di kategori ini adalah orang-orang yang sangat memahami teknologi, berpenghasilan cukup tinggi (khususnya di negara-negara maju), dan lebih memilih GVC dibanding acara televisi konvensional.

Para gamer yang gemar menyaksikan stream video umumnya tak ragu mengeluarkan uang lebih banyak buat membeli permainan dan add-on, angkanya bisa melampaui US$ 70 tiap bulan; ketimbang mereka yang tidak suka menonton konten game. Di bulan Februari kemarin, pemain menghabiskan waktu hampir 100 jam untuk men-stream pertandingan League of Legend, disusul oleh CS:GO sebesar 40 juta jam via Twitch.

Sebagai kesimpulannya, SuperData menyampaikan bahwa para publisher, brand dan pengiklan sebaiknya membangun hubungan baik dengan khalayak iniĀ sejak dini. Tim analis memprediksi, pemasukan dari game dan streaming di tahun 2017 berpotensi mencapai US$ 4,6 miliar.

Via PC Gamer.