Tag Archives: HCI

Salah satu kelas intensif yang ada di gelaran CHIuXiD

Eksplorasi Perancangan Digital Modern Berbasis Kebutuhan Manusia di CHIuXiD 2018

Di era digital seperti saat ini, banyak investasi masuk baik dari internasional maupun lokal untuk dapat menjajaki pasar melalui berbagai cara. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi. Khususnya di Indonesia, masyarakat Indonesia yang semakin akrab dengan gadget dan internet dinilai menjadi peluang besar bagi investor untuk menciptakan inovasi bisnis. Bisnis baru dengan pemanfaatan teknologi atau yang dikenal dengan startup tentu saja tidak pernah lepas dari bidang User Experience (UX) dan Human-Computer Interaction (HCI).

UX dan HCI merupakan bidang ilmu perancangan sebuah produk dan layanan digital, manusia sebagai seorang pengguna ditempatkan di posisi utama dari sebuah alur perancangan sehingga dapat menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi penggunanya. Bidang ilmu UX dan HCI terus berkembang karena dapat digunakan untuk mengoptimalkan nilai dari suatu bisnis, contohnya kemudahan seseorang menggunakan suatu aplikasi cenderung membuat pengguna tersebut dapat berinteraksi dan mempengaruhi keputusan dari pengguna, misalnya pembelian sesuatu.

Perkembangan ilmu UX dan HCI cukup pesat di Indonesia, dikarenakan manfaatnya serta kebutuhannya di pasar semakin tinggi. Maka dari itu, terbentuklah Indonesia ACM SIGCHI Chapter, sebuah Chapter profesional di Indonesia yang berkantor pusat di New York, Amerika Serikat, Asosiasi Mesin Komputasi dengan Kelompok Kepentingan Khusus di bidang Interaksi Manusia Komputer pada tahun 2014 yang kemudian berkembang menjadi berbadan hukum di Indonesia: Perkumpulan Interaksi Desain Indonesia (PIDI).

Organisasi ini selalu menyelenggarakan acara konferensi CHIuXiD (Computer Human Interaction and User Experience Indonesia) sejak 2015. CHIuXiD merupakan suatu acara konferensi internasional rutin tahunan di bawah ACM SIGCHI yang diadakan pertama kali di tahun 2015 di Bandung untuk para akademisi, profesional, dan para pengembang HCI dan UX lainnya. Tahun 2016 dan 2017, konferensi CHIuXiD diadakan di Jakarta. Tidak hanya itu, acara yang pernah mendatangkan pembicara dari perusahaan berbasis ternama, seperti Google, eBay, Intel, Salestock, Blibli juga menyelipkan beberapa kegiatan menarik lainnya seperti workshop, business stories, student design challenge, community outreach, serta academic presentation

Dengan berhasilnya acara-acara tersebut, pada tahun 2018 ini PIDI kembali menggelar acara CHIuXiD 2018 dengan tema Designing for Intelligence. Banyak sekali area fokus mengenai desain intelijen tersebut yang akan dibahas pada konferensi ini. Salah satunya adalah penggunaan cryptocurrency, cloud computing, smart technologies dan sebagainya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.

Menariknya, tahun ini acara CHIuXiD 2018 akan diselenggarakan di tiga kota selama 8 hari, yaitu Yogyakarta, Jakarta, dan Malang pada tanggal 23-29 Maret 2018. Perbedaannya, pada tahun ini, program student design challenge dikembangkan menjadi hacksprint yang dibuka untuk setiap kalangan, tidak hanya mahasiswa tetapi juga pelajar SMA. Tahun ini, CHIuXiD mendatangkan 10 pembicara dari berbagai negara dan berbagai latar belakang, baik akademisi, maupun praktisi.

Program acara baru yang akan dipresentasikan pada acara tahun ini adalah outreach workshop dan UX Clinic. Sebagai pembicara utama dari acara ini di antaranya Dr Daria Loi yang merupakan Senior Principal Engineer Intel, Prof Geraldine Fitzpatrick (TU Wien, Austria), Dr Dharani Perera-Schulz (Design Lead, Grab), Prof Janet Read (University of Central Lancashire, United Kingdom), dan masih banyak lagi.

Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, kunjungi situs resminya: http://2018.chiuxid.org.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner CHIuXiD 2018

Konferensi CHIuXID Ke-4 Kembali Digelar, Pertemukan Akademisi & Praktisi Global Bidang HCI

Kemajuan pesat teknologi komputer menjadi suatu keniscayaan. Teknologi telah menjadi bagian dari kebutuhan primer yang dapat merangkul semua aspek kehidupan manusia. Rasa ketergantungan manusia terhadap teknologi pun akhirnya jadi tidak bisa dipisahkan.

Atas latar belakang tersebut, para akademisi dan praktisi di bidang Human Computer Interaction (HCI) yang bernaung ke dalam CHI UX Indonesia kembali menggelar konferensi skala global, CHIuXID 2017. Acara ini menjadi wadah bagi para peserta untuk saling belajar, mendalami permasalahan, dan mencari solusinya.

Tema konferensi yang dipilih untuk tahun ini adalah “Experience Design for All”. Alasannya, pihak penyelenggara ingin memperluas penggunaan HCI dan UX demi membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi masyarakat, bagaimana cara menghasilkan user experience yang baik dalam hubungan interaksi antara manusia dengan komputer.

Rangkaian acara CHIuXID 2017 diisi dengan workshop, business stories, design challenges, dan presentasi. Pihak penyelenggara menghadirkan berbagai pembicara dari lokal maupun internasional untuk berbagi mengenai HCI dan UX, di antaranya Henky Prihatna (Google Indonesia), Vishnu K Mahmud (Ogilvy Public Relations Indonesia), Allison Druin (US National Park Service), Sophian Jones (Google), Youn Kyoung Lim (KAIST), dan lainnya.

“Tema kami sesuaikan dengan perkembangan, saat ini banyak yang mengira hubungan UX itu hanya UI saja. Padahal tidak demikian, UX itu ada hubungannya dengan HCI. Dengan UX yang tepat, maka produk yang dibuat industri kreatif bisa tepat sasaran sesuai target konsumen mereka. Penggunaan UX juga tidak eksklusif, semua orang bisa mengembangkannya. Makanya kami usung tema Experience Designs for All,” terang CEO dan Founder UX Indonesia Eunice Sari, Kamis (13/4).

Vishnu K Mahmud dari Ogilvy Public Relations Indonesia menambahkan, “Saya bersemangat menjadi mentor dalam acara ini karena menampilkan specialist UX dan UI untuk Indonesia di masa mendatang. Lewat upaya dari multi industri akan mendorong munculnya generasi UX berikutnya yang lebih spesialis menguasai bisnis, mengembangkan, dan menciptakan solusi kelas dunia.”

Youn Kyoung Lim dari KAIST, Korea Selatan juga sependapat. Menurut Lim, dirinya akan belajar dengan para peserta lokal untuk mendalami permasalahan yang mereka hadapi. Dia berharap informasi mengenai teknologi pemanfaatan UX yang sudah diterapkan di Korea Selatan dapat memicu timbulnya ide baru untuk masyarakat Indonesia.

Talenta Indonesia kreatif namun takut gagal

Direktur dan Co-Founder UX Indonesia Adi Tedjasaputra menambahkan bila membandingkan kualitas UX yang dibuat talenta lokal dengan luar negeri rupanya tidak memiliki perbedaan jauh. Keduanya sama-sama memiliki keahlian yang mumpuni dan cukup kreatif untuk dipekerjakan.

Hanya saja, dari sisi pola pikirnya, talenta lokal cenderung lebih senang cari aman dan bergerak secara linear. Sedangkan, talenta luar negeri senang eksperimen tanpa takut mengalami kegagalan.

“Pola kerja seperti ini harus diubah, manusia itu boleh gagal dan belajar dari kesalahannya tersebut. Kejadian seperti ini tidak hanya terjadi di tingkat pelajar saja, tapi juga di profesional. Banyak dari mereka yang takut gagal karena tingkat persaingan yang ketat,” ucap Adi.

Adi berharap, dengan turut bergabungnya peserta dari berbagai kalangan dalam acara konferensi ini dapat menjadi bahan latihan agar mereka dapat lebih menerima kegagalan dan belajar dari kesalahan. Kegiatan ini dihadirkan dalam salah satu acara dalam CHIuXID, yakni design challenge.

Design challenge memberi kesempatan bagi peserta untuk unjuk gigi dalam keterampilan desain HCI dan UX, dengan menciptakan prototipe dan memberi simulasi untuk setiap masalah yang telah ditetapkan.

“Dari kegiatan tersebut, kami berharap peserta bisa mempelajari bahwa setiap hal itu ada proses belajarnya, tidak selalu harus benar, ada kesalahan yang bisa dipelajari. Dengan demikian, talenta lokal dapat lebih berkualitas dalam setiap pekerjaan yang dilakukan,” pungkas Adi.


Disclosure: DailySocial adalah media partner Konferensi CHIuXID ke-4

[Guest Post] Siapa Saja Yang Berpartisipasi Dalam UX?

Editor’s Note: Artikel kali ini adalah bagian dari seri tulisan tentang User Experience (UX), yang merupakan unsur penting dalam proses pengenalan produk ke pengguna. Kali ini penulis akan membahas tentang siapa yang perlu berpartisipasi dalam proses UX dan tingkatan partipasinya.

Seorang desainer User Experience (UX) pada dasarnya adalah seorang yang memiliki keahlian general. Keterampilan utama yang harus dimiliki adalah keterampilan komunikasi. Seorang desainer UX dibutuhkan untuk mengkomunikasikan -antara satu dengan yang lain- dari kebutuhan pengguna, keinginan stakeholder, dan keterbatasan pengembang. Sifat yang paling penting adalah bahwa ia harus memiliki kemampuan untuk berempati. Seorang desainer UX harus mampu memaparkan gambaran besar dari produk dalam bahasa pengguna, stakeholder, dan pengembang.

Dalam posting saya sebelumnya, saya menyebutkan berbagai bidang yang pada akhirnya menunjukkan jumlah keseluruhan bidang UX. Anda dapat menjadi Designer Interaksi, Usability Analyst, spesialis Komunikasi/Pemasaran, atau spesialis di bidang Teknologi. Belum lagi bahwa untuk bidang Teknologi terdiri dari beberapa keterampilan, tergantung dari produk itu sendiri. Dalam kasus produk berupa situs web, bidang dari UX meliputi Graphic/User Interface (UI) Designer, Software Developer, dll.

Continue reading [Guest Post] Siapa Saja Yang Berpartisipasi Dalam UX?

[Guest Post] Who Participates in UX?

Editor’s note: This is part of series about in User Experience (UX) which is essential element of product introduction to its user. This time, the author is discussing about who need to participate in the process of UX and what level are they required.

A UX designer is basically a generalist. The most important skill that he/she must have is communication skill. A UX designer is needed for communicating the needs of users, the wants of stakeholders, and the limitations of developers, among each other. The most important trait that he/she must have is the ability to empathize. A UX designer should be able to describe the big picture of the product in the languages of users, stakeholders, and developers.

Continue reading [Guest Post] Who Participates in UX?