Tag Archives: headphone surround

Creative SXFI Air Adalah Headphone Wireless Berteknologi Surround Sekaligus Music Player Mandiri

Setahun yang lalu, Creative meluncurkan SXFI Amp, sebuah portable amplifier berukuran mini yang sanggup mengubah headphone apapun yang tersambung menjadi headphone surround 7.1. Label SXFI sendiri merujuk pada Super X-Fi, teknologi surround yang Creative klaim sangat efektif karena melibatkan proses head dan ear mapping di samping algoritma standar.

Tahun ini, Super X-Fi mendapat rumah baru dalam wujud headphone Bluetooth bernama Creative SXFI Air. Ia pada dasarnya merupakan headphone wireless dengan SXFI Amp yang terintegrasi, sehingga pengguna dapat menyesuaikan karakteristik suara yang dikehendakinya melalui aplikasi pendamping di smartphone.

Istimewanya, headphone dengan sepasang driver 50 mm ini juga mengemas sebuah slot microSD, yang berarti Anda dapat menggunakannya juga sebagai music player mandiri. Jenis file yang didukung mencakup MP3, WMA, WAV dan FLAC, sedangkan pengoperasiannya mengandalkan panel sentuh di sisi luar earcup.

Creative SXFI Air C

Di samping SXFI Air, ada SXFI Air C, saudaranya yang mengandalkan sambungan USB-C ketimbang wireless. Ia tak dilengkapi kontrol sentuh maupun slot microSD, akan tetapi ada sebuah mikrofon yang dapat dilepas-pasang, sehingga mungkin model ini lebih ideal di telinga para gamer.

Keduanya saat ini telah dipasarkan oleh Creative. Di AS, harga SXFI Air dipatok $160, sedangkan SXFI Air C sedikit lebih murah di angka $130.

Sumber: SlashGear.

Dolby Dimension Ibarat Sistem Audio Bioskop yang Dikemas dalam Headphone Wireless

Dolby adalah dedengkot di bidang audio yang cukup unik. Selama lebih dari 50 tahun, mereka membangun reputasinya tanpa memproduksi hardware sendiri untuk konsumen umum. Jadi ketika Dolby memutuskan untuk menggarap headphone-nya sendiri, kita patut menaruh perhatian ekstra.

Headphone tersebut bernama Dolby Dimension, dan seperti bioskop yang dilengkapi sistem audio bersertifikasi Dolby, ia diciptakan untuk menemani penggunanya menonton film. Suara surround menjadi fitur keunggulannya, dan ini dicapai berkat kombinasi sepasang driver 40 mm, chipset Qualcomm Snapdragon dengan prosesor quad-core, serta teknologi virtualization racikan Dolby sendiri.

Dolby Dimension

Hasilnya adalah efek suara tiga dimensi mirip seperti yang ditawarkan teknologi Dolby Atmos. Levelnya memang belum secanggih Atmos, tapi ini disebabkan oleh batasan konektivitas Bluetooth 4.2 yang ada pada Dimension.

Efek ini akan terasa semakin realistis berkat dukungan head tracking yang ditawarkan Dimension. Jadi ketika Anda sedang menonton dan menoleh ke kiri, suara yang tadinya terdengar dari depan bakal jadi terdengar dari samping kanan.

Dolby Dimension

Selain virtualization, Dimension juga menawarkan fitur bernama LifeMix, yang kalau dari cara kerjanya, mirip seperti fitur noise cancelling adaptif yang ada pada sejumlah headphone wireless premium. Supaya kinerja fitur ini bisa maksimal, lima mikrofon omnidirectional telah Dolby sematkan ke Dimension.

Performa audio yang superior ini turut dibarengi oleh desain fisik yang manis sekaligus ergonomis. Bantalan telinganya yang gemuk kelihatan nyaman, tapi di saat yang sama bobotnya ternyata cuma 330 gram, sehingga semestinya tidak akan membuat gerah setelah dipakai menonton selama berjam-jam.

Dolby Dimension

Dimension mengandalkan kombinasi tombol fisik dan panel sentuh pada earcup sebelah kanan sebagai input kontrolnya. Soal baterai, Dimension diklaim dapat beroperasi sampai 10 jam dengan semua fitur aktif, atau sampai 15 jam dalam mode irit daya. Fast charging pun turut tersedia; charging selama 15 – 20 menit cukup untuk pemakaian selama 2 jam.

Sebagai produk debutan, Dolby Dimension terkesan sangat menarik. Kalau disuruh menyebutkan kekurangannya, saya akan bilang harganya: $599, setara soundbar yang mendukung Dolby Atmos. Pemasarannya sudah berlangsung di Amerika Serikat.

Sumber: Engadget dan Nasdaq.

Neoh, Headphone Keren dengan Kemampuan Layaknya Home Theater

Bicara soal konten multimedia, Anda pasti sudah cukup mengenal apa itu mono, stereo, dan surround. Ketiga istilah tersebut mengindikasikan letak suara yang direproduksi oleh speaker – apakah suara hanya berasal dari satu sumber (mono), dua sumber (stereo) atau beberapa sumber sekaligus (surround) sehingga suara terasa seperti mengitari Anda. Continue reading Neoh, Headphone Keren dengan Kemampuan Layaknya Home Theater