Tag Archives: Henry Panjaitan

BNI menerapkan teknologi blockchain milik J.P. Morgan memakai aplikasi Confirm dari Liink untuk layanan remitansi pengiriman dari Taiwan ke Indonesia

BNI Gunakan Teknologi Blockchain J.P. Morgan untuk Remitansi

Bank Negara Indonesia (BNI) menerapkan teknologi blockchain milik J.P. Morgan untuk mempermudah proses validasi data dalam transaksi kiriman uang ke Indonesia dari luar negeri. Layanan ini dapat digunakan untuk pengirman uang dari Taiwan ke Indonesia.

Proses validasi ini menggunakan Confirm, aplikasi validasi akun global yang bagian jaringan Liink milik J.P. Morgan. Bank pengirim di luar negeri dapat meminta konfirmasi atas detail penerima kepada BNI, sebelum transaksi pengiriman uang dijalankan.

Setelah BNI memvalidasi rekening tersebut, perintah pembayaran dapat dikirimkan melalui jaringan PayDirect dari J.P. Morgan dan BNI menyalurkannya ke rekening penerima di bank tujuan.

Sesuai regulasi perbankan di Indonesia, nomor dan nama pemilik rekening yang tertera saat pengiriman dana harus sesuai dengan data yang ada di bank penerima. Lewat kerja sama ini, BNI ingin memastikan efisiensi dan meminimalisir kemungkinan transaksi diretur akibat adanya ketidaksesuaian data penerima.

Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan mengatakan, kemudahan transaksi adalah kunci utama untuk memperoleh kepuasan dan loyalitas konsumen. Menurutnya, kerja sama dengan J.P. Morgan dapat mendukung berjalannya transaksi perbankan yang efisien dan efektif bagi nasabah, terutama untuk mendukung pengiriman uang ke Indonesia dari pekerja migran di luar negeri.

“Ini adalah salah satu prioritas utama BNI, dan kami ingin memperluas ketersediaan solusi digital untuk mendukung kebutuhan nasabah dalam melakukan transaksi perbankan yang mudah dan aman. Baik dalam skala domestik maupun internasional,” terang Henry seperti dikutip dari Kontan.

Aplikasi Confirm yang dikembangkan di jaringan Liiink ini telah diperkenalkan sejak akhir tahun lalu. Aplikasi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan masukan dari para anggota jaringan tersebut untuk memenuhi kebutuhan atas ekosistem pembayaran global.

Liink merupakan bagian dari Onyx, unit bisnis J.P. Morgan yang diluncurkan pada tahun 2017 yang sebelumnya dikenal dengan IIN. Kini Liink telah memiliki 400 peserta yang terdiri dari lembaga keuangan dan korporasi, termasuk 27 bank terbesar di dunia, meliputi 78 negara, dengan 100 yang sudah berjalan.

“Kami senang melihat aplikasi Confirm dapat membantu klien-klien seperti BNI untuk meningkatkan transaksi antar negaranya. Kami senantiasa mendengarkan klien kami dan akan terus menghadirkan berbagai produk dan layanan generasi selanjutnya bagi para peserta Liink di masa mendatang,” tambah Global Head Liink Onyx by J.P. Morgan Christine Moy.

Sebelumnya, tiga tahun lalu, BNI sudah mengungkapkan inisiasi mengimplementasikan teknologi blockchain melalui kajian bersama PT Adamobile Solutions Networks. Trade finance dan remitansi akan jadi unit bisnis BNI yang pertama yang akan menggunakan teknologi tersebut.

Pada saat itu, pejabat BNI menyampaikan, blockchain di bisnis remitansi bermanfaat untuk pertukaran data real time dan aman karena data telah terenkripsi ke seluruh anggota blockchain.


Gambar header: Depositphotos.com

BNI soon to use Blockchain for Business Development / Pixabay

BNI is Ready to Use Blockchain for Business Development

BNI is to implement blockchain technology to boost the corporate’s performance at the end of this year. Post-signing the agreement with PT Adamobile Solutions Network, trade finance and remittance will be BNI’s first business unit to use the technology.

The agreement was signed by Rico Rizal Budidarmo, BNI’s International and Treasury Director and Adam Suherman, CEO of Adamobile Solutions Networks, last week (5/11). In the agreement, both parties will review its business related to the blockchain implementation for the next three to six months.

“Blockchain implementation for trade finance transaction will ease the document access and validation that can be done in real time using integrated system among its members,” Budidarmo explained, as quoted from Bisnis.

In terms of remittance transaction, blockchain is very useful and safe for data trading in real time because it has been encrypted to all members. This technology is expected to boost transaction and revenue significantly in trade finance business and remittance.

Adam Suherman, CEO of Adamobile Solution Networks, said the blockchain technology that is going to be implemented by BNI can make the remittance and trade finance business more efficient in terms of time and cost.

“The cost for efficiency will be reviewed with BNI, but seeing overseas banking that already implemented blockchain, the cost efficiency can reach 20%-40%,” he mentioned.

Henry Panjaitan, BNI’s International Business General Manager added, after the business review done in three months, six BNI branches overseas will be using the latest technology. The performance is supposed to be more efficient in cost or time.

Based on performance, BNI’s trade finance business volume last year has reached $40 billion or 25% up from last year. Meanwhile, the remittance has reached $74 billion or 10% growth.

As per April 2018, BNI’s trade finance business volume has reached $15 billion or 23% growth. The destination countries that have the biggest contribution in trade finance are Singapore, China, and Japan. Corporates are targeting realization in trade finance transaction volume to reach $45 billion.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

BNI Segera Manfaatkan Blockchain Untuk Pacu Bisnis / Pixabay

BNI Segera Manfaatkan Blockchain untuk Pacu Bisnis

BNI mengungkapkan segera mengimplementasi teknologi blockchain untuk memacu kinerja perseroan pada akhir tahun ini. Pasca menandatangani nota kesepahaman dengan PT Adamobile Solutions Networks, trade finance dan remitansi akan jadi unit bisnisBNI yang pertama kali menggunakan teknologi tersebut.

Nota kesepahaman ini ditandatangani Direktur Treasury dan International BNI Rico Rizal Budidarmo dan CEO Adamobile Solutions Networks Adam Suherman pekan lalu, Jumat (11/5). Dalam nota kesepakatan ini, kedua belah pihak akan melakukan tinjauan bisnis terkait implementasi blockchain selama tiga sampai enam bulan ke depan.

“Penggunaan blockchain pada transaksi trade finance dapat memberikan kemudahan berupa akses dan validasi dokumen yang bisa dilakukan secara real time melalui sistem yang terintegrasi antar anggotanya,” terang Rico seperti dikutip dari Bisnis.

Untuk transaksi remitansi, blockchain bermanfaat untuk pertukaran data secara real time dan aman karena data telah terenkripsi ke seluruh anggota blockchain. Perseroan berharap teknologi ini bisa mendongkrak transaksi dan pendapatan BNI secara signifikan dalam bisnis trade finance dan remitansi.

CEO Adamobile Solutions Networks Adam Suherman menuturkan, teknologi blockchain yang akan diterapkan BNI dapat mengefisienkan bisnis trade finance dan remitansi pada masa mendatang. Efisiensi yang dimaksud tidak hanya dari segi waktu, tetapi juga biaya.

“Biaya yang bisa diefisienkan masih akan dikaji kami dengan BNI, tetapi kalau melihat bank di luar negeri yang terapkan blockchain efisiensi biayanya bisa antara 20%-40%,” katanya.

General Manager Bisnis Internasional BNI Henry Panjaitan menambahkan setelah kajian bisnis selesai dalam tiga bulan mendatang, nanti enam cabang BNI di luar negeri akan pakai teknologi baru tersebut. Sehingga diharapkan kinerjanya akan jadi lebih efisien secara biaya maupun waktu.

Berdasarkan kinerja, volume bisnis trade finance BNI pada tahun lalu mencapai $40 miliar atau tumbuh 25% dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan remitansi sebesar $74 miliar atau tumbuh 10%.

Bila dilihat per April 2018, volume transaksi trade finance BNI mencapai $15 miliar atau tumbuh 23%. Negara tujuan ekspor penyumbang porsi trade finance terbesar adalah Singapura, Tiongkok, dan Jepang. Tahun ini perseroan menargetkan realisasi volume transaksi trade finance bisa mencapai $45 miliar.