Tag Archives: hewlett packard

Valve, HP dan Microsoft Sedang Mengembangkan Headset VR Next-Gen

Berbekal pengalaman serta pendekatan dari sisi software, upaya Valve melebarkan sayapnya ke ranah virtual reality terbilang sukses. Headset Index laris dan penjualannya melambung lebih tinggi lagi setelah diumumkannya Half-Life: Alyxgame yang hanya bisa dinikmati lewat VR. Begitu besarnya permintaan terhadap Index menyebabkan stoknya habis di mana-mana, dan kini Valve masih terus berupaya mengatasi masalah kelangkaan tersebut.

Ketika proyek Index telah mencapai ujungnya, Valve dikabarkan sudah memulai pekerjaan baru. Bersama dengan HP dan Microsoft, ketiga raksasa teknologi itu tengah mengembangkan head-mounted display virtual reality ‘generasi selanjutnya’. Produk sepertinya belum mempunyai nama resmi, hanya disebut Next Gen HP VR Headset baik di page Steam maupun di situs Hewlett-Packard.

Walaupun sudah muncul di dua situs, para produsen masih belum mengungkap detail mengenai perangkat ini. Mereka cuma menjelaskan bahwa headset dirancang untuk menyuguhkan konsen secara lebih immersive, lebih nyaman dikenakan, serta ditunjang aspek kompatibilitas yang lebih baik dibanding produk yang ada sebelumnya.

Produsen juga masih enggan memperlihatkan wujudnya. Foto headset di website sengaja digelapkan, namun secara garis besar penampilannya tak jauh berbeda dari HMD sejenis. Bagian visor tersambung ke strap vertikal dan horisontal, dan jika dugaan saya benar dan perangkat ini mempunyai poros di sisi samping yang memungkinkan layar dimiringkan ke atas (seperti PSVR), maka headset lebih mudah dikenakan sendiri tanpa bantuan.

Satu hal yang jelas ialah produk tampaknya akan mengusung branding HP. Microsoft kemungkinan akan mendukung dari sisi kompatibilitas ke platform dan ekosistem Windows, lalu Valve berpartipasi dari sisi teknologi. Sebagai contohnya, Index Controllers racikan Valve merupakan salah satu sistem input motion paling intuitif, memungkinkan kita melakukan aktivitas alami seperti lempar-tangkap, serta mampu mendeteksi gerakan dan arah jari.

Saat ini, satu-satunya cara untuk mendapatkan update info mengenai Next Gen HP VR Headset adalah dengan mendaftarkan email Anda. Belum diketahui spesifikasi dan fitur unik apa yang produsen bubuhkan di sana, begitu pula kapan perangkat akan dirilis serta berapa harganya.

Buat sekarang, membahas teknologi virtual reality dari Valve akan selalu dikaitkan dengan Half-Life: Alyx. Ia adalah game Half-Life pertama yang dirilis dalam periode 12 tahun, namun agar dapat menikmatinya, gamer mesti mempunyai headset VR. Meski awalnya banyak orang mengeluhkan keputusan itu, Alyx ternyata memang se-revolusioner janji Valve. Respons media terbukti sangat positif, dan Half-Life: Alyx merupakan salah satu game terbaik di tahun ini.

Via GameSpot.

HP Luncurkan 3 Laptop Gaming Baru, Ada Opsi Entry-Level Hingga Model High-End Berlayar Ganda

Bertambah besarnya industri gaming mendorong mereka yang berbisnis di industri PC berlomba-lomba untuk menyediakan perangkat ideal bagi gamer. Hampir semua perusahaan kini mempunyai sub-brand gaming, termasuk Hewlett-Packard. Secara personal, saya berkenalan dengan HP Omen saat menghadiri Computex 2014, namun baru tiga tahun setelahnya brand ini tiba di Indonesia.

Meski frekuensinya tidak sesering kompetitor, HP terus menghadirkan produk-produk baru ke pasar lokal. Tahun lalu, Omen 15 disasarkan ke ranah esports dan sengaja ditawarkan di harga kompetitif. Namun ada yang sedikit berbeda dari peluncuran laptop gaming HP di 2019. Kali ini, perusahaan asal Palo Alto itu mencoba menjangkau lebih banyak konsumen dengan menyediakan pilihan yang lebih bervariasi.

HPO 22

Tepat di tanggal 25 Juli kemarin, Hewlett-Packard melepas tiga laptop gaming di Indonesa. Mereka adalah Pavilion Gaming 15, Omen 15 versi 2019 serta Omen X 2S. Pavilion Gaming menjadi andalan produsen di segmen ‘pemula’, lalu Omen 15 merupakan refresh versi sebelumnya yang kini mengusung kartu grafis GeForce RTX. Omen X 2S sendiri disiapkan untuk memperkuat formasi laptop high-end HP, ia adalah notebook gaming berlayar ganda pertama di dunia.

HPO 23

Lewat ketiga model ini, HP mencoba mencuri hati 43 juta gamer yang ada di Indonesia…

 

Omen X 2S

Diungkap di Acara HP Gaming Festival di Beijing pada bulan Mei lalu, Omen X 2S ialah sebuah perangkat gaming portabel berkonsep unik. Ketika layarnya tertutup, perangkat berlayar 15,6-inci itu terlihat seperti notebook biasa. Namun saat lid dibuka, Anda disuguhkan bukan satu, tapi dua panel beresolusi full-HD. Display sekunder seluas 6-inci tersebut diposisikan di bagian chassis dekat keyboard.

HPO 8

Penyesuaian pada desain tentu perlu dilakukan. Karena ada layar sekunder, penempatan papan ketik dan touchpad Omen X 2S jadi menyerupai ROG Zephyrus S – yang menjorok ke depan. Eksistensi dari panel 6-inci tersebut dimaksudkan untuk menunjang kegiatan multi-tasking. Misalnya buat bermain game sambil menyimak video walkthrough dari YouTube, browsing lagu Spotify buat menemani grinding di MMORPG, serta bisa juga untuk mengawasi update chat Twitch.

HPO 1

Di sesi wawancara, Hansen Wijaya selaku consumer lead HP Indonesia mengonfirmasi pada saya bahwa Omen X 2S masih masuk dalam kategori laptop ultra-thin dan ditujukan pada kalangan antusias. Selain desain yang unik, Omen X 2S juga ditopang oleh susunan hardware papan atas. Kegiatan gaming Anda dimanjakan oleh kehadiran layar IPS full-HD 240Hz, prosesor Intel Core generasi kesembilan i9-9880H, kartu grafis Nvidia GeForce RTX 2080 Max-Q, RAM DDR4-3200 32GB dan penyimpanan berbasis dua buah SSD 1TB PCIe NVMe M.2 Raid 0.

 

Omen 15

Versi refresh dari Omen 15 ini menjadi andalan HP di kelas menengah. Penampilannya tak berbeda dari pendahulunya: ada layar full-HD 15,6-inci, keyboard full-size plus backlight RGB tiga zona, serta tubuh tipis ber-form factor 14-inci setebal 20mm. Tak mau ketinggalan dari rival-rivalnya, Hewlett-Packard turut meng-upgrade bagian display dengan refresh rate tinggi, ada opsi 144Hz sampai 240Hz.

HPO 10

Pembaruan internal tentu juga diterapkan di sana. Omen 15 kini dipersenjatai oleh prosesor Intel Core generasi kesembilan, tepatnya varian i7-9750H, lalu tersedia opsi GPU mulai dari GeForce RTX 2060. Selain itu terdapat pula RAM DDR4-2666 16GB yang bisa di-upgrade sampai 32GB, penyimpanan SSD M.2 512GB plus hard drive 1TB, serta sistem audio persembahan Bang & Olufsen.

HPO 11

Satu aspek di Omen 15 2019 yang saya ingin bahas sedikit ialah solusi penanganan panas. Laptop ini dibekali sistem pendingin anyar, terdiri dari dua kipas dengan motor 3-phase dan ‘fluid dynamic bearing‘. Sistem dijanjikan mampu menjinakkan panas yang dihasilkan oleh CPU dan GPU ketika Anda sedang menikmati video game dengan intens.

 

Pavilion Gaming 15

Mungkin Anda bisa melihat sebuah pola di momen peluncuran ini: semua notebook gaming baru yang HP hadirkan di Indonesia mengusung layar 15-inci, termasuk Pavilion Gaming 15. Sama seperti model yang lebih high-end, Pavilion Gaming 15 menghidangkan hardware terkini. Produsen kembali mempercayai prosesor Intel Core 9th-gen untuk mengotakinya (ada pilihan i5 dan i7) serta mengandalkan GPU Nvidia GeForce GTX 1650 Max-Q buat menangani olah grafis.

HPO 14

Hansen Wijaya menjelaskan bahwa Pavilion Gaming 15 sangat ideal bagi para gamer casual serta para pekerja yang memerlukan perangkat komputasi berperforma tinggi. Satu hal unik dari penampilan laptop ini adalah penggunaan papan ketik dengan LED hijau yang serasi dengan logo HP bulat di sisi punggungnya. Perlu Anda ketahui bahwa Pavilion Gaming 15 2019 belum memanfaatkan panel 144Hz, masih 60Hz.

 

Harga dan ketersediaan

Saat ini, Hewlett-Packard telah memperkenankan kita untuk membeli Omen 15 dan Pavilon Gaming 15. Masing-masing notebook dibanderol mulai dari Rp 24 juta serta Rp 15 juta. Harga ini relatif terjangkau dibanding penawaran dari merek lain. Omen X 2S sendiri rencananya baru akan hadir di bulan September 2019, dan Anda dipersilakan melakukan pre-order di bulan Agustus nanti. Harganya memang tidak murah, tapi cukup masuk akal melihat dari segala macam fitur yang ia tawarkan. Produk dipatok seharga Rp 65 juta.

HPO 21

[Review] HP Envy 13 x360 (2019), Tawarkan Fleksibilitas dan Desain Stylish, Berbekal Teknologi AMD

Envy merupakan lini laptop yang Hewlett-Packard perkenalkan hampir satu dasawarsa silam sebagai penerus Voodoo Envy dan diracik sebagai varian top-end mereka. Itu artinya, sang perusahaan asal Palo Alto berupaya untuk memastikan anggota keluarga Envy mengusung desain terbaik serta dibekali hardware mutakhir. Namun ada hal unik di model convertible HP Envy teranyar.

Selama ini laptop high-end sulit dipisahkan dari rangkaian hardware persembahan Intel dan Nvidia. Namun sebuah transisi menarik tengah terjadi. Pelan-pelan, teknologi AMD mulai diadopsi pula oleh varian premium, dari mulai produk spesialis gaming hingga model ultra-thin. Salah satunya ialah HP Envy 13 x360 2019. Perangkat ini memiliki struktur tubuh ‘perubah bentuk’ yang memungkinkan kita menggunakannya di mode berbeda.

Hal menarik lain dari Envy 13 x360 ialah, HP tidak tanggung-tanggung dalam menyajikan paket penjualannya. Sang produsen paham bahwa untuk memaksimalkan manfaat sebuah notebook convertible, mereka perlu memastikan pengguna memperoleh keleluasaan berinteraksi. Lewat artikel ulasan ini, saya mencoba memaparkan secara lengkap kelebihan dan kekurangan, serta fitur-fitur unik yang ditawarkannya.

Envy 7

 

Impresi awal

HP Envy 13 x360 Convertible dikemas dalam bungkus berwarna hitam, bersama dengan kabel power, adaptor, serta USB hub. Jangan terburu-buru saat Anda membongkarnya, karena Anda bisa melakukan kesalahan yang saya lakukan: melewati aksesori penting yang Hewlett-Packard sertakan di sana, yakni pena digital. Untuk bekerja, stylus membutuhkan baterai AAAA. Perlu diketahui bahwa Envy 13 x360 tidak memiliki slot penyimpanan stylus, jadi jangan sampai Anda menghilangkannya.

Envy 18

Envy 21

 

Desain

Envy 13 x360 menyajikan layar sentuh seluas 13,3-inci berjenis IPS BrightView WLED. Panel ini menghidangkan resolusi full-HD dan mampu membaca gesture serta beberapa titik sentuhan berbeda. Produsen memangkas area bezel di sisi kanan dan kiri, sehingga membuat luas tubuhnya lebih kecil. Dan karena masih ada cukup ruang, Hewlett-Packard menempatkan webcam secara normal di atas display.

Envy 25

Unit review yang saya dapatkan dibalut warna abu-abu gelap mendekati hitam. Konstruksi tubuhnya terbuat dari aluminium dengan dimensi 30,67×21,46×1,49-sentimeter. Ketebalan di bawah 1,5cm tentu saja memasukkan Envy 13 x360 dalam kategori laptop ultra-thin. Dari fact sheet yang HP kirimkan, Envy 13 x360 tampaknya ditawarkan dalam beberapa opsi warna. Namun secara pribadi, saya lebih menyukai warna gelap seperti ini. Dipadu logo baru HP di sisi punggung, laptop terlihat simpel sekaligus elegan.

Envy 3

Envy 2

Notebook ultra-thin ini dibekali sepasang engsel yang memungkinkan layarnya diputar sejauh 360 derajat, mempersilakan kita untuk mengakses mode laptop standar, tenda, display terbalik, serta tablet. Engsel memegang bagian tubuh dan display dengan erat – mudah digerakkan tapi cukup kaku dalam mempertahankan posisinya. Ketika lid dibuka, Anda disuguhkan papan ketik tanpa numerical pad yang diterangi backlight LED, touchpad persegi panjang, serta grille speaker di dekat layar.

Envy 6

Envy 12

Tak hanya itu saja. Perhatikan baik-baik zona kanan bawah palm rest, dan Anda akan menemukan sensor pemindai sidik jari. Lalu silakan raba sisi kanan laptop. Di sebelah port USB type-A, type-C dan slot kartu microSD, HP menempatkan switch kecil untuk menonaktifkan webcam secara fisik – sehingga Anda tak lagi perlu mencemaskan masalah privasi. Berbicara soal konektivitas, aksesori dongle USB menambahkan slot berupa HDMI dan sebuah USB type-C lagi.

Envy 13

Envy 29

 

Pengalaman penggunaan

Berkat volume minimalis dan bobot ringan (cuma 1,3kg), HP Envy 13 x360 siap untuk jadi rekan kerja kapan dan di mana saja. Selama hampir sebulan, ia menggantikan peran laptop ultra-thin milik saya. Dan ketika ditukar, perbedaan berat beberapa puluh gram ternyata cukup terasa – apalagi saat bekerja saya seringkali membawa kamera dan buku. Tubuhnya yang ramping juga memudahkannya diselipkan dalam tas.

Envy 10

Sebagai pekerja remote, saya lebih menyukai laptop 13-inci dibanding varian berlayar 14-inci ke atas. Tubuh yang tipis juga menjadi pertimbangan penting mengingat aspek ini sangat memengaruhi mobilitas. Dan karena mengetik merupakan makanan saya sehari-hari, setidaknya tiga faktor penting lain yang jadi takaran dalam menilai kualitas notebook penunjang kerja: mutu layar, sistem input, dan performa hardware.

Envy 8

 

Layar

Untuk sebuah produk premium, banyak pengguna mungkin berharap agar HP Envy 13 x360 mempunyai layar beresolusi di atas rata-rata. Kenyataannya, notebook ‘cuma’ mengusung display 1920x1080p. Saya pribadi tidak masalah dengan pemilihan resolusi ini, mengingat panelnya hanya seluas 13,3-inci. Ukuran tersebut sudah cukup ideal bagi saya demi menjaga agar teks (dan gambar) tetap terlihat tajam.

Envy 26

Dengan memanfaatkan jenis IPS BrightView WLED, layar HP Envy 13 x360 sanggup menyuguhkan sudut penglihatan yang luas. Tidak ada perubahan warna pada display bahkan saat Anda melihatnya dari pojok samping ataupun atas. Layar tersebut punya tingkat kecerahan maksimal yang tinggi (terkadang saya harus menurunkannya jika bekerja di malam hari) lalu kemampuannya mereproduksi warna juga akurat.

Envy 9

HP membekali display dengan lapisan Corning Gorilla Glass NBT demi membuatnya tahan terhadap goresan – baik ketika Anda berinteraksi via jari atau stylus. Sedikit efek sampingnya adalah, kegiatan bekerja di luar ruangan berpotensi terganggu akibat pantulan/bayangan, lalu layar juga mesti sering-sering dibersihkan karena permukaan glossy ialah sahabatnya minyak dan bekas sidik jari.

 

Input

Sempat saya bahas di atas, HP 13 Envy 13 x360 menawarkan beberapa metode interaksi: lewat keyboard dan touchpad, via layar sentuh, atau menggunakan stylus yang tersedia langsung di panel.

Envy 30

 

Keyboard

Laptop menghidangkan papan ketik dengan keycap chiclet, memiliki panjang dan lebar 1,5-sentimeter pada tuts penting seperti angka dan huruf. Jarak key-travel-nya cukup pendek, menegaskan bahwa papan ketik ini diprioritaskan untuk kebutuhan mengetik. Pengalamannya sejauh ini sangat menyenangkan. Profilnya empuk namun kokoh, kemudian resistensinya konsisten. Jarak antar tombolnya pas, lalu layout-nya familier sehingga peluang salah ketik tetap kecil.

Envy 27

Backlight LED putih di sana bermanfaat ketika Anda harus bekerja di ruang dengan pencahayaan remang-remang. LED akan mati secara otomatis ketika keyboard tidak digunakan. Jika dipaksa mencari celah kelemahan, mungkin hal yang kurang saya sukai adalah, beberapa tombol mengeluarkan bunyi berdecit ketika ditekan – tentu ini bukanlah masalah besar.

Envy 28

 

Touchpad & wrist rest

HP Envy 13 x360 dilengkapi touchpad seluas 11×5,5-sentimeter. Komponen ini diposisikan tepat di tengah-tengah wrist rest, dimungkinkan karena ketiadaan numerical pad. Touchpad ditempatkan sedikit lebih rendah dari area palm rest dan mempunyai tekstur doff halus serupa permukaan tubuh laptop. Ia bisa membaca sentuhan dengan cukup presisi, namun responsnya sedikit di bawah ekspektasi saya. Selanjutnya HP menyembunyikan dua tombol utama di zona bawah touchpad.

Envy 31

 

Layar sentuh

Tak hanya menyederhakan navigasi, sistem multi-point touchscreen di HP Envy 13 x360 sangat membantu saya dalam bekerja karena peralihan antar window aplikasi atau tab browser jadi lebih simpel. Seperti smartphone, saya cuma tinggal melakukan swipe atas-bawah untuk menggunakan fungsi scroll up atau down.

Envy 11

Pengalaman pemakaian layar sentuh di laptop tidak betul-betul bebas dari kendala. Boleh jadi akibat update Windows 10 yang tengah berlangsung, swiping malah memidahkan saya ke window app lain. Untungnya, masalah ini sudah terselesaikan sekarang dan HP Envy 13 x360 telah kembali bekerja normal.

 

Pena digital di touchscreen

Bagi orang yang gemar mencorat-coret seperti saya, perpaduan antara pulpen digital, layar sentuh dan Windows Ink ialah berkah tersendiri. Berkat kombinasi semua elemen itu, stylus dan layar HP Envy 13 x360 sanggup mensimulasikan bagaimana alat tulis/gambar sesungguhnya bekerja. Panel mampu merespons setiap goresan secara berbeda, sewaktu kita menekan pena atau mencoret ringan. Selain itu, sistem juga dapat membedakan bagian tangan dengan stylus ketika Anda sedang asik menggambar.

Envy 23

Performa stylus cukup baik, namun secara personal saya lebih menyukai kinerja Samsung Galaxy Tab S4 karena lebih akurat dan responsif. Memang tidak sering, tetapi beberapa kali goresan stylus di display HP Envy 13 x360 tidak terdeteksi secara presisi, kadang tak terbaca atau malah terlalu pekat. Selain itu, saya perlu membiasakan diri dengan ‘licinnya’ ujung pena ketika menyentuh permukaan glossy.

Envy 24

Hasil corat-coretnya seperti ini:

Envy 1

 

Hardware

Berikut adalah daftar spesifikasi hardware dan software yang diusung oleh unit review ini:

  • Sistem operasi Windows 10 Home
  • Prosesor quad-core AMD Ryzen 5 3500U 14nm
  • Chip grafis AMD Radeon Vega 8
  • Memori RAM  dual-channel 8GB
  • Motherboard HP 85DE
  • Penyimpanan solid-state drive Samsung 512GB

Di Indonesia, Hewlett-Packard menyediakan dua opsi konfigurasi Envy 13 x360. Model lebih high-end-nya dipersenjatai prosesor Ryzen 7 3700U dan RAM 16GB. Komposisi hardware ‘varian standar’ sendiri sebetulnya sudah lebih dari cukup jika Anda membutuhkan perangkat komputasi portable untuk bekerja sekaligus menikmati film. Saya tidak menginstal game di laptop, tetapi saya cukup yakin pada kemampuan  Envy 13 x360 menangani permainan-permainan indie 2D populer semisal Celeste, Stardew Valley atau Dead Cells.

Envy 15

Pengujian hardware memang kurang terasa lengkap jika tak disertai benchmark. Untuk kebutuhan ini, saya menggunakan software PCMark 10 dan Cinebench R20. Lalu buat menghitung kemampuan grafisnya, saya memanfatkan Unigine Superposition. Hasil terbaiknya dapat Anda lihat di bawah.

 

PCMark 10

Envy 2

Envy 3

 

Cinebench R20

Envy 4

 

Unigine Superposition

Envy 5

Sebagai sumber tenaganya, HP mencantumkan baterai yang menjanjikan waktu pemakaian sampai 14 jam 30 menit. Di pengujian video full-HD non-stop, Envy 13 x360 sanggup bertahan melampaui batasan sembilan jam. Itu berarti Anda dapat menikmati empat sampai enam film berturut-turut tanpa perlu mencolokkan laptop ke sumber listrik.

Satu langkah desain HP yang saya rasa perlu diapreasiasi adalah penempatan speaker Bang & Olufsen. Karena speaker-nya diletakkan dan diarahkan ke atas, output jadi tidak tertutup ketika Anda sedang menggunakannya di atas pangkuan. Suaranya memang terdengar lantang, tapi minimnya ruang resonansi memang memengaruhi kapabilitas laptop dalam mengeluarkan bass yang menendang.

Envy 17

 

Kesimpulan

Diadopsinya prosesor Ryzen (dan teknologi AMD secara umum) oleh produk-produk komputasi portable premium menandai dimulainya periode transisi menarik. Berkatnya, laptop-laptop high-end kini bisa lebih mudah dijangkau khalayak. Kondisi tersebut juga memaksa kompetitor utama AMD untuk keluar dari zona nyaman mereka dan memberi penawaran yang tak kalah atraktif ke konsumen. Kehadiran chip AMD di Envy 13 x360 ialah kabar gembira buat semua orang.

Envy 19

Melihatnya secara keseluruhan, HP Envy 13 x360 ialah sebuah notebook ultra-thin dengan potensi skenario pemakaian sangat luas. Ia siap jadi rekan kerja Anda, wadah kreasi konten, serta platform hiburan mumpuni berkat dukungan mode pemakaian berbeda. Laptop ini menyajikan desain simpel yang elegan, kemudian faktor portabilitasnya juga tak kalah jempolan. Saya tidak ragu untuk merekomendasikannya ke siapapun yang menginginkan notebook premium dengan modal di bawah Rp 20 juta.

Envy 14

Tapi tetap saja ada sejumlah aspek yang menghalangi Envy 13 x360 buat menjadi solusi ‘ultimate‘. Buat saya koordinasi antara layar sentuh dan stylus seharusnya bisa lebih baik lagi, lalu saya tidak menyarankan untuk membelinya jika Anda bermaksud menghabiskan banyak waktu bermain game karena kinerja grafis 3D-nya tidak terlalu memuaskan.

HP Envy 13 x360 dengan Ryzen 5 dijajakan seharga Rp 15,5 juta, sedangkan varian Ryzen 7-nya dibanderol Rp 17,5 juta.

Envy 4

 

Sparks

  • Desain simpel dan menawan dengan build quality jempolan
  • Engsel putar memungkinkannya mendukung mode pemakaian berbeda
  • Stylus memberikan kesempatan bagi penggemar ilustrasi untuk bersenang-senang
  • Harga masuk ke kategori terjangkau

 

Slacks

  • Komposisi hardware-nya mungkin belum bisa memuaskan mereka yang menginginkan perangkat berkinerja tinggi
  • Koordinasi antara stylus dan layar seharusnya lebih baik lagi

 

HP Singkap Omen X 2S 15, Laptop Gaming Berlayar Ganda Pertama di Dunia

Dengan meningkatnya kompetisi di ranah laptop gaming, produsen kini berlomba-loma menyediakan produk yang tak cuma bisa memenuhi kebutuhan gamer, tapi dapat pulamerangkul konsumen di luar segmen itu. Sedikit dampak negatifnya ialah, berkurang pula eksperimen-eksperimen nekat seperti yang terjadi beberapa tahun lalu. Mayoritas dari mereka kini fokus pada aspek portabilitas dan performa.

Tapi ada kejutan menarik dari Hewlett-Packard beberapa minggu sebelum digelarnya Computex Taipei dan E3 2019. Di tengah-tengah acara HP Gaming Festival di kota Beijing, perusahaan PC asal Amerika itu menyingkap Omen X 2S 15, sebuah notebook spesialis gaming pertama yang ngusung dua layar. Konsepnya mungkin akan mengingatkan Anda pada Asus ZenBook Pro, namun HP telah menemukan manfaat esensial (terutama buat gaming) dari kehadiran panel sekunder.

Omen 2

Dalam keadaan tertutup, Omen X 2S 15 mungkin akan terlihat seperti laptop gaming berkonsep minimalis pada umumnya. Tubuhnya didominasi warna hitam, lalu HP tidak lupa membubuhkan logo khas VoodooPC di bagian punggungnya. Omen X 2S 15 adalah notebook berlayar 15,6-inci yang dibingkai oleh bezel tipis ‘micro-edge‘. HP menyediakan pilihan varian 1080p dengan opsi refresh rate 144Hz atau 240Hz, serta versi 4K 60Hz.

Namun ada hal berbeda begitu Anda mengangkat layarnya. Keyboard diposisikan menjorok ke depan dan touchpad diletakkan di pojok kanan – mirip ROG Zephyrus S – untuk memberikan ruang pada display kedua yang berada di dekat engsel. Panel tersebut merupakan jenis layar sentuh LED backlight, memiliki luas 6-inci dan resolusi FHD, yang dapat membantu kita di sejumlah skenario pemakaian.

Omen 4

Dengannya, Anda bisa menyimak/menyaksikan video walkthrough dan mempraktekkannya langsung, menggunakannya untuk mengatur Spotify sembari menemani grinding di dalam game MMO, atau buat mengawasi update chat Twitch atau Discord – semuanya dapat dilakukan tanpa perlu menekan tombol Alt dan Tab. Layar sekunder di Omen X 2S 15 juga dilengkapi fitur screen-mirroring real-time yang bisa menampil bagian tertentu di game, misalnya peta saat Anda menikmati permainan racing.

Untuk sebuah perangkat khusus gamer nomaden, susunan hardware Omen X 2S 15 sama sekali tidak mengecewakan. HP Omen X 2S 15 dipersenjatai prosesor Intel Core generasi kesembilan hingga i9 9880H dan kartu grafis Nvidia GeForce RTX 2070 Max-Q atau 2080 Max-Q, juga dibekali RAM DDR4-3200 sampai 64GB, dan beragam tipe konfigurasi penyimpanan: dari mulai pilihan Intel Optane hingga SSD M.2 NVMe 1TB.

Omen 3

Omen X 2S 15 rencananya akan mulai dipasarkan pada bulan Juni 2019 nanti, pertama kali lewat situs HP.com. Keunikan desain perangkat ini memang berdampak pada harganya. Varian paling dasar dari Omen X 2S 15 dibanderol seharga US$ 2.100. Tipe berlayar 240Hz baru tersedia pada bulan Juli.

Sumber: HP.

Go-Fix dari Go-Life kini mendukung pengantaran tinta printer secara on-demand

GO-FIX dan HP Indonesia Hadirkan Layanan Tinta Printer “On-Demand”

Layanan GO-FIX dari GO-LIFE, yang meluncur sejak bulan Juni 2018 lalu, menambah fitur layanan kepada pengguna. Menggandeng HP Indonesia, GO-FIX menyediakan layanan pembelian tinta printer milik asli HP Indonesia, memanfaatkan tenaga runner (mitra GO-FIX) untuk mencari produk di ritel terdekat dan kemudian mengantar sekaligus memasangkan tinta tersebut di printer milik pengguna.

Berbeda dengan pembelian di layanan e-commerce dan marketplace yang membutuhkan waktu hingga 3 sampai 6 jam menunggu barang tiba di rumah pembeli, kerja sama strategis ini memungkinkan GO-FIX menyediakan tinta printer hanya dalam waktu satu jam, dari pembelian hingga pengantaran.

“Secara khusus GO-FIX memiliki visi dan misi yang sama dengan HP Indonesia, yaitu menyediakan solusi pengiriman cepat kepada pengguna GO-FIX,” kata Head of GO-LIFE Dayu Dara Permata.

Untuk memudahkan pembeli menggunakan tinta printer yang sudah dibeli di GO-FIX, runner sudah diberikan pelatihan untuk memasangkan tinta tersebut.

“Kami ingin memberikan kemudahan kepada pembeli dengan menjual tinta asli dari HP Indonesia memanfaatkan runner dari GO-FIX,” kata Presiden Direktur HP Indonesia David Tan.

Segera terintegrasi dengan GO-PAY

Setelah berjalan selama satu tahun lebih, saat ini aplikasi GO-LIFE telah diunduh oleh sekitar 5,5 juta orang. Layanan GO-LIFE sendiri saat ini sudah hadir di sekitar 56 kota di Indonesia. Untuk saat ini, layanan GO-FIX pembelian tinta printer HP untuk saat ini hanya tersedia di Jakarta saja. Rencananya area layanan akan diperluas di kota-kota besar lainnya di Indonesia.

Untuk urusan pembayaran, GO-FIX masih menyediakan pilihan pembayaran tunai. Masih dalam proses “staging“, nantinya pembayaran dengan menggunakan GO-PAY juga akan tersedia di aplikasi GO-LIFE.

“Saat ini kami mencatat layanan service home appliance hingga gadget paling digemari oleh pengguna. Melalui kerja sama ini kami ingin memberikan kemudahan dan layanan baru kepada pengguna GO-LIFE,” tutup Dayu.

Application Information Will Show Up Here

Gaming Headset HP Mindframe Dirancang untuk Menjaga Telinga Pengguna Tetap Adem

Bagi saya pribadi, gaming tanpa headset itu terasa kurang asyik, bahkan untuk game singleplayer sekalipun. Alasannya simpel, suara yang terdengar lebih mendetail ketimbang menggunakan speaker, dan ini sangat membantu menumbuhkan sensasi bermain yang menyenangkan.

Namun mengingat sesi gaming biasanya berlangsung lebih dari sejam, lama-kelamaan kedua telinga jadi terasa panas akibat dibungkus oleh earcup. Senyaman apapun headset yang saya coba, hampir semuanya bakal terasa panas di telinga jika dipakai dalam durasi yang cukup lama.

HP sepertinya tidak setuju dengan pendapat saya, sebab mereka baru saja mengumumkan sebuah headset yang diklaim dapat menjaga telinga pengguna tetap adem selama sesi gaming berlangsung. Namanya HP Mindframe, dan ia baru saja diperkenalkan di ajang HP Gaming Festival yang dihelat di kota Beijing, Tiongkok.

HP Mindframe

Rahasianya bukanlah kipas atau malah gel pendingin, melainkan perangkat termoelektrik yang disematkan ke masing-masing earcup, yang bertugas menyerap udara panas di dalam, lalu membuangnya ke luar. Termoelektrik sendiri bukanlah teknologi baru, tapi sejauh pengetahuan saya baru kali ini teknologi serupa diterapkan di gaming headset.

Menjaga telinga tetap sejuk barulah sebagian cerita jika membicarakan soal kenyamanan. HP tak lupa membekali Mindframe dengan headband bertipe suspensi yang dapat menyesuaikan sendiri dengan ukuran kepala pengguna, serta diyakini dapat mendistribusikan berat secara lebih merata.

Soal fitur, Mindframe juga tidak pelit. Ada virtual surround 7.1, 3D spatial awareness, dan mikrofon unidirectional yang dilengkapi fitur noise cancelling. Perangkat ini rencananya akan dilepas ke pasaran mulai semester kedua tahun ini, namun sayang HP masih enggan menyingkap harga jualnya.

Sumber: New Atlas.

Printer 3D Baru HP Mampu Mencetak Warna Berbeda Berbasis Voxel

Perjalanan HP di ranah cetak-mencetak dimulai di tahun 1984 saat mereka memperkenalkan printer inkjet dan laser. Dan ketika melihat potensi pemanfaatan teknik cetak 3D di kalangan konsumen, HP memperkenalkan Designjet Color. Namun meski sudah tersedia banyak pilihan produk, sang produsen menilai bahwa akses ke 3D printer masih belum ‘terdemokratisasi’ secara optimal.

Sebagai solusinya, HP meluncurkan dua seri printer 3D baru, yakni Jet Fusion 300 dan Jet Fusion 500. Mereka terbagi lagi jadi dua model, yaitu varian yang bisa mencetak warna atau hitam putih. Kata sang produsen, Jet Fusion 300/500 merupakan perangkat cetak pertama yang mampu menghasilkan objek berwarna, sengaja disiapkan buat mendukung bisnis kecil hingga menengah.

Kedua seri baru tersebut ialah ekspansi dari portfolio Jet Fusion sebagai solusi kelas industri. Fungsi utama mereka adalah membantu perusahaan merancang purwarupa atau mendesain produk. Stephen Nigro selaku presiden divisi 3D Printing HP menjelaskan bahwa Jet Fusion 300/500 akan membuka kesempatan baru bagi para inovator di seluruh dunia karena memungkinkan mereka menciptakan objek-objek yang kompleks.

Jet Fusion 300/500 mampu bekerja di level voxel. Voxel sendiri bisa diibaratkan seperti pixel di bidang tiga dimensi, memiliki panjang, lebar dan tinggi; digunakan oleh printer 3D HP ini dalam membangun objek. Dengan begini, hasil cetakan Jet Fusion 300/500 jadi lebih rapi dan presisi dibanding 3D printer ‘standar’. Namun pengembangan perangkat ini tidak HP lakukan sendirian, perusahaan turut mendapatkan bantuan dari banyak pihak.

HP Jet Fusion 300 500 1

HP telah melangsungkan kolaborasi dengan rumah sakit hingga badan pendidikan seperti Phoenix Children’s Hospital, Yazaki Corp., serta Youngstown State University. Khusus di ranah medis, proses 3D printing berbekal Jet Fusion 300/500 dimanfaatkan untuk menciptakan panduan operasi hingga membuat model-model anatomi interaktif (contohnya model jantung).

HP Jet Fusion 300 500 2

Selain itu, Hewlett-Packard juga berpartner bersama Dassault Systèmes agar lebih banyak wirausahawan, kreator dan siswa bisa mengaksesnya. Kerja sama itu juga dimaksudkan demi menambah jenis material yang siap mendukung metode cetak voxel printer Jet Fusion.

Karena Jet Fusion 300/500 merupakan produk kelas industri, harganya memang  tidak murah. Versi entry-level-nya ditawarkan seharga US$ 50 ribu, dan meningkat jadi di atas US$ 100 ribu untuk model yang lebih canggih.

Bagi saya, satu keistimewaan Jet Fusion 300/500 adalah kemampuannya untuk ‘mengubah’ material dalam satu proses cetak. Bayangkan, Anda bisa mencetak prototype sepatu yang mempunyai bagian tubuh dan sol dengan material serta warna berbeda. Selamat datang di masa depan.

Sumber: HP.

Demi Dukung Kreator Konten VR, HP Upgrade Workstation Z4 Dengan Prosesor Intel 18-Core

Ketika membahas perangkat penunjang virtual reality, beberapa nama mungkin segera terbersit di benak Anda, di antaranya adalah para produsen PC gaming ‘VR ready‘ atau mungkin PlayStation. Namun seperti yang kita tahu, VR bukan hanya berguna untuk hiburan saja. Sejak beberapa tahun lalu, sejumlah brand telah mulai mengarahkan VR buat kebutuhan bisnis.

Hewlett-Packard merupakan salah satu nama yang berkomitmen di ranah penciptaan konten, dan kali ini, mereka meng-upgrade PC kelas bisnis andalan sehingga bermanfaat bagi para developer game dan pencipta simulasi. Belum lama ini, perusahaan asal Palo Alto itu memperkenalkan versi refresh dari desktop workstation Z4.

Di dalam desktop bertubuh hitam yang simpel itu tersimpan komponen-komponen tercanggih di dunia. Sebagai awalnya, versi baru Z4 dipersenjatai prosesor Intel Core i9-7980XE yang memiliki 18-core dan 36-thread, dengan kecepatan 2,6GHz sampai 4,4GHz via dukungan teknologi Turbo Boost Max. HP juga menawarkan beragam konfigurasi kartu grafis, dari mulai Nvidia Quadro, AMD Firepro, sampai Nvidia Tesla K40.

Produsen belum mengabarkan harga yang mereka patok untuk versi anyar ini, tapi yang jelas, prosesor Core i9-7980XE sendiri dibanderol US$ 2.000. Sudah pasti harga seluruh ‘paketnya’ sangat mahal. Kabar gembiranya, Hewlett-Packard turut membundel produk dengan perangkat mixed reality mereka. Andai membelinya secara terpisah, Anda harus mengeluarkan uang US$ 450.

Jika tertarik buat meminang workstation HP Z4 baru tapi khawatir akan menguras seluruh modal hidup Anda, HP menyediakan opsi yang jauh lebih terjangkau, bisa Anda beli di harga mulai dari US$ 1.500. Model ini diotaki Intel Core i7-7820X. Sebagai alternatifnya, produsen tetap memasarkan HP Z4 versi ‘lama’ yang mengusung prosesor Intel Xeon.

Seluruh varian anyar HP Z4 workstation rencananya akan mendarat di bulan Maret 2018 besok. Developer konten VR tentu saja direkomendasikan untuk sabar menunggu versi refresh karena Xeon lebih pas digunakan buat server, dan harganya juga beberapa ratus dolar lebih tinggi dibanding tipe entry-level Z4 baru.

Menariknya lagi, HP berencana untuk terus menjual headset HTC Vive Business Edition walaupun mereka sudah mempunyai perangkat Windows Mixed Reality sendiri. Business Edition diperbarui jadi ‘Professional Edition’, dengan layar beresolusi lebih tinggi, headphone build-in dan upgrade pada desain sehingga lebih nyaman.

Selain itu, HP merupakan satu dari beberapa perusahaan yang turut menyediakan PC berdesain ransel sehingga virtual reality bisa dinikmati tanpa mengikat Anda di satu tempat.

Sumber: Digital Trends.

Sejumlah Printer HP Kini Dapat Berkomunikasi dengan Alexa, Cortana dan Google Assistant

Asisten virtual seakan menjarah kemeriahan event CES tahun ini. Ketika perangkat seperti air fryer saja sudah membawa integrasi asisten virtual, kesannya tidak aneh apabila fitur yang sama juga tersedia di printer. Masalahnya, sampai sekarang belum ada produsen printer yang mau menerapkannya.

HP pun mencoba memberanikan diri untuk memulai tren baru ini. Sejumlah printer-nya yang mengemas konektivitas internet kini dapat berkomunikasi dengan Alexa, Cortana maupun Google Assistant. Komunikasinya memang tidak langsung, melainkan via bantuan smart speaker maupun perangkat lain yang mengusung integrasi asisten virtual dari masing-masing platform.

Saya yakin tidak sedikit yang bakal menganggap fitur ini sebatas gimmick, namun coba bayangkan skenario berikut: Anda baru saja meminta Alexa untuk menambahkan sejumlah produk ke daftar belanja di akun Amazon Anda (lewat speaker Echo). Ketimbang harus membuka ponsel untuk mengecek apakah ada yang kurang, Anda tinggal bilang, “Alexa, ask my printer to print my shopping list.”

HP printer Cortana support

Contoh lain: usai membuat reminder dan menambahkan sejumlah agenda lain ke Google Calendar dengan bantuan speaker Google Home, Anda bisa bilang, “Ok Google, ask HP printer to print my calendar.” Semuanya memang terdengar sepele, akan tetapi lain ceritanya kalau kedua tangan kita selalu disibukkan dengan berbagai hal.

Seperti yang sudah disebutkan, fitur ini masih membutuhkan smart speaker sebagai perantaranya, akan tetapi ini hanya sementara. HP sudah punya rencana untuk membubuhkan integrasi asisten virtual langsung ke printer, sehingga nantinya mengecek sisa tinta pun bisa sesimpel menanyakan ke Alexa atau Google Assistant.

Sumber: HP.

Duo HP Spectre Baru Ini Siap Memikat Konsumen Indonesia Dengan Desain dan Performanya

Lineup Spectre terlahir di bulan November 2013 sebagai upaya Hewlett Packard bermain di ranah perangkat komputasi yang prestisius. Produsen PC asal Palo Alto itu memang menyediakan banyak sekali varian laptop, dari mulai untuk gaming, edukasi, sampai fungsi multimedia. Tapi Spectre seolah-olah jadi primadona HP berkat kombinasi desain cantik, portabilitas tinggi, dan performa mumpuni.

Kira-kira sebulan sebelum CES 2018 digelar, HP resmi mendaratkan sepasang Spectre baru di Indonesia. Satu model difokuskan untuk menyuguhkan rancangan menawan, dan saudarinya dititikberatkan pada aspek fleksibilitas tanpa mengorbankan penampilannya. Mereka adalah ‘New’ Spectre 13 dan Spectre 13 x360. Keduanya merupakan penerus rangkaian produk yang telah tersedia di tanah air, masing-masing mengusung pembaruan yang mengesankan.

Spectre 19

‘New’ HP Spectre 13 ialah Spectre berlayar 13-inci generasi kedua, dan saat ini memegang rekor sebagai laptop layar sentuh tertipis di dunia. Hebatnya lagi, dibanding varian 2016, produsen berhasil mengurangi ukuran bezel sebesar 40 (atas) dan 64 (kiri-kanan) persen. HP Spectre 13 x360 2017 sendiri telah memenangkan beragam penghargaan desain. Tak cuma itu, performa baterainya memperoleh upgrade besar-besaran, kabarnya merupakan ultrabook convertible quad-core dengan daya tahan baterai paling lama.

Spectre 18

 

HP Spectre 13

Laptop ini akan memukau Anda lewat pandangan pertama. Desainnya sangat anggun dan tubuhnya hanya berketebalan 10,4mm saja. Konstruksi body-nya dibuat secara cermat dari lempengan aluminium, dikombinasikan dengan bahan serat karbon dan tembaga. Berdasarkan diskusi bersama salah seorang staf HP, Spectre 13 tampaknya mengadopsi inspirasi desain dari objek yang familier bagi manusia: buku. Arahan ini menyebabkan laptop terasa natural ketika ditenteng dan dibawa-bawa.

Spectre 1

Spectre 3

Di sana, HP membubuhkan panel touchscreen seluas 13,3-inci dengan opsi resolusi hingga 4K. Menurut produsen, layar UHD sangat berguna untuk memaksimalkan pengalaman menikmati video serta esensial dalam bidang olah grafis atau video. Display turut dilindungi oleh kaca Corning Gorilla khusus notebook agar tak mudah baret, sehingga Anda tak perlu ragu buat memanfaatkan sepenuhnya fungsi layar sentuh tersebut.

Spectre 6

Spectre 8

Selanjutnya, produsen memindahkan speaker ke area atas dekat layar agar output suara lebih optimal. Sistem audio di Spectre 13 anyar tersebut boleh dibilang istimewa karena telah menggunakan teknologi Bang & Olufsen. Dengan relokasi unit speaker, HP dapat menghidangkan area keyboard ber-backlight putih serta touchpad yang lebih luas. Fungsi home, page up/down dan end kini disuguhkan lewat tombol dedicated.

Spectre 5

Spectre 2

Sebagai otaknya, HP menyematkan prosesor Intel Core generasi ke-delapan (ada opsi i5 ataupun i7), kemudian membekalinya dengan RAM LPDDR3 sampai 16GB serta penyimpanan berbasis SSD PCIe hingga 1TB. Spectre 13 tak lupa ditopang teknologi fast charging, baterainya bisa terisi 50 persen cukup melalui proses isi ulang selama setengah jam; lalu di sana terdapat pula kamera inframerah yang siap menunjang Windows Hello.

Spectre 16

Spectre 20

 

HP Spectre 13 x360

Sama seperti Spectre 13, tubuh Spectre x360 dibentuk dengan detail dari bongkahan aluminium lewat proses CNC milling. HP berhasil menipiskan tubuhnya dari 13,9mm di model 2016 menjadi 13,6mm, lalu memangkas area bingkai layar ‘Micro-edge’ di kiri dan kanan sebesar 1,6 persen – jadi 5,5mm. Layaknya ultrabook convertible sekelas, perangkat siap mendukung mode pemakaian berbeda: laptop, tent, presentasi atau tablet.

Spectre 12

Spectre 10

Layar Spectre x360 2017 juga memiliki spesifikasi hampir serupa saudari clamshell-nya itu, menyuguhkan panel 13-inci serta pilihan resolusi sampai UHD, dan sudah diproteksi oleh Gorilla Glass NBT. HP membundel paket penjualan x360 bersama unit HP Stylus tersertifikasi Windows Ink, sehingga para desainer serta seniman bisa segera berkarya begitu perangkat ini dikeluarkan dari bungkusnya.

Spectre 13

Spectre 14

Susunan hardware Spectre x360 juga mirip New Spectre 13. Di dalam, Anda akan menemukan prosesor Intel Core generasi ke-delapan, RAM LPDDR3 maksimal  16GB, dan SSD 1TB. Selanjutnya, baterai built-in ultrabook ini bisa menjaganya tetap menyala sampai 16,5 jam (khusus di varian FHD, panel 4K tentu akan mengonsumsi lebih banyak daya). Laptop turut dilengkapi sensor gyroscope, speaker Bang & Olufsen, fitur fast charging, dua buah port USB type-C berteknologi Thunderbolt 3, microSD card reader, serta sensor pemindai sidik jari.

Spectre 11

 

Harga & ketersediaan

HP Spectre 13 dan Spectre 13 x360 akan tersedia secara merata di Indonesia pada akhir bulan Januari 2018. Saat ini, HP sudah membuka gerbang pre-order via Blibli, akan berlangsung hingga tanggal 7 Januari nanti. Spectre 13 dan Spectre 13 x360 masing-masing dibanderol seharga Rp 24 juta dan Rp 18,5 juta. 100 pemesan pertama berhak mendapatkan headphone premium Bang & Olufsen Beoplay H4 serta Beoplay H3 secara cuma-cuma.

Spectre 7

Spectre 8

Spectre 4

Spectre 9