Hari Jumat tanggal 12 April 2019 mungkin merupakan sebuah momen yang cukup bersejarah untuk Huawei Indonesia. Pasalnya, mereka baru kali ini membuka sebuah toko khusus dengan nama High End Experience Store yang bertempat di Mal Taman Anggrek lantai 3.
Dengan dibukanya Huawei High End Experience Storeini, dimulai pula masa pre-order dari dua smartphone terbaru dari Huawei, yaitu P30 dan P30 Pro. Toko ini pun juga merupakan hasil kolaborasi antara Huawei dengan Erajaya. Saat dibuka, terlihat sangat banyak konsumen yang mengantri untuk membeli kedua smartphone tersebut
Huawei High End Experience Store hanya akan menampilkan produk-produk kelas atas mereka saja. Hal tersebut termasuk smartphone, laptop, dan nantinya bakal ada produk IoT yang akan terpajang.
Lo Khing Seng selaku Deputi Country Director mengatakan bahwa nantinya mereka juga bakal membuka toko serupa di beberapa tempat di Indonesia. Namun untuk saat ini, mereka belum mau mengatakan di mana saja letak dari Huawei High End Experience Store selanjutnya. “Kemungkinan akan dibuka di kota terbesar kedua di Indonesia untuk tahun ini”, ujar Lo Khing Seng.
Mengapa di Taman Anggrek?
Saat ditanyakan secara terpisah, kami cukup penasaran mengapa Taman Anggrek dipilih untuk menjadi tempat pertama untuk pembukaan Huawei High End Experience Store. Padahal, sering kali mal di sebelahnya, yaitu Central Park menjadi pilihan untuk para vendor dalam memasarkan produknya.
Banyak faktor yang dipertimbangkan oleh Huawei menurut Lo Khing Seng. Salah satu faktor adalah kecepatan dalam membuka toko pertamanya, karena jika menunggu semuanya untuk menjadi perfect akan memakan waktu yang lama. Walaupun begitu, saat dilihat dari segi traffic dan tingkat premium, Taman Anggrek masih masuk dalam kriteria Huawei.
Penjualan smartphone Huawei tersebut juga tidak hanya pada toko terbaru mereka saja. Pemesanan juga bisa dilakukan secara nasional melalui Erafone Store serta channel online di Huawei Flagship Store di Lazada.
Pemilihan Computex 2016 untuk menyingkap GPU baru AMD merupakan langkah tepat. Saat para vendor memperkenalkan varian Nvidia GTX seri 1000 mereka, diyakini sebagai terobosan besar buat menopang VR, Radeon RX 480 menggebrak pasar dengan harga yang jauh lebih murah. Melaluinya, AMD yakin akhirnya virtual reality bisa dibawa ke tingkat mainstream.
Kurang dari dua bulan selepas pengungkapan perdananya, AMD resmi meluncurkan seri kartu grafis Radeon 400 berarsitektur Polaris di nusantara. Invasi GPU baru tersebut diujungtombaki oleh Radeon RX 480, merupakan tipe top-end saat ini. Produk diklaim mampu menyuguhkan keseimbangan antara harga dan performa terbaik, serta dijanjikan sebagai solusi future-proof, terutama setelah meledaknya kepopularitasan VR.
Di presentasinya, senior technology manager for graphics Radeon David Nalasco menjelaskan kendala utama penetrasi virtual reality. Menurut riset AMD, hanya 16 persen dari total pengguna PC yang mempunyai modal untuk menikmati pengalaman VR, sedangkan jutaan user lainnya masih memanfaatkan hardware lawas. Konsumen juga merasa cemas, jika buru-buru upgrade, investasi tersebut akan berumur pendek.
Menurut AMD, teknologi gaming sudah seharusnya dapat dijangkau oleh semua kalangan. Faktanya, mayoritas gamer sendiri memilih GPU di rentang harga US$ 100-300. Berbasis survei hardware Steam, 95 persen user masih menggunakan resolusi 1080p ke bawah, dan AMD berpendapat, seharusnya produsen bisa memberikan mutu yang lebih baik lagi. Dan terakhir, VR sendiri cuma dapat diakses oleh 13 juta PC. Terlihat banyak, tapi nyatanya hanya satu persen dari keseluruhan sistem di dunia.
Radeon RX 480 disiapkan demi menawarkan ‘gaming di atas HD serta pengalaman VR premium’. Berkat dukungan terhadap asynchronous compute, arsitektur Graphics Core Next bisa memproses grafis dan komputasi bersama-sama, dan memperoleh efek terbaik saat dijalankan di API DirectX 12. Sederhananya, game-game baru mendapatkan dongkrakan kualitas ketika disajikan di resolusi tinggi (1440p) dibanding Nvidia GTX 970; contohnya di Quantum Break (+25%), Gears of War Ultimate Edition (+21%), Ashes of Singularity (+21%), dan Hitman (+42%).
Keunggulan lain dari RX 480 adalah topangan API low-overhead Vulkan. Ia dibangun berlandaskan komponen AMD Mantle, singkatnya, mampu hidangkan performa tinggi dengan penggunaan CPU rendah, disertai kemampuan distribusi tugas lebih optimal ke core-core CPU berbeda.
Spesifikasi Radeon RX 480 bisa Anda lihat di bawah:
Berbicara virtual reality, Anda perlu tahu bahwa Radeon RX 480 bukanlah kartu grafis VR paling high-end dari AMD. Lewat tes performa Steam VR, mengombinasikan prosesor AMD FX (6350, 8350, 8370, dan 9370) dengan RX 480 menghasilkan skor ‘fidelity‘ high. Sedangkan posisi teratas masih dipegang oleh Radeon R9 Fury di very high.
Selain itu, produk-produk Radeon turut didukung teknologi LiquidVR. Pada dasarnya, ia adalah API yang ditujukan untuk mengurangi level latency antara headset dengan hardware–hardware PC, sehingga head-mounted display dapat merespons gerakan kepala pengguna secara maksimal, menghilangkan efek motion sickness. Teknologi tersebut juga difokuskan pada setupdual GPU di mana tiap unit kartu grafis difungsikan buat me-render display di masing-masing mata.
AMD tidak melupakan para kreator dan penikmat video – apalagi ada lebih dari 100 juta pemirsa menyaksikan 1,7 juta broadcaster aktif setiap bulan. Arsitektur Polaris mendukung fungsi home theater; sajikan high dynamic range dengan ruang warna lebih luas, dan rasio kontras serta tingkat kecerahan lebih tinggi; dan standar HECV (high efficency video coding): 1080p di 240fps, 1440p di 120fps, serta 4K di 60fps. Hardware turut dibundel bersama software-software kreasi konten seperti Plays.TV, Raptr, dan Open Broadcaster Software.
Ke depan, AMD mempunyai agenda untuk menghadirkan anggota keluarga RX 400 lainnya, yaitu RX 470 dan RX 460, dirancang buat kebutuhan eSport. Selanjutnya, mereka mempunyai rencana membubuhkan RX 460 ke notebook, dan dari bincang-bincang bersama David Nalasco, varian RX 470 dan 480 kemungkinan juga akan diadopsi oleh produsen laptop. Langkah tersebut sangat menarik karena sejauh ini pasar notebook premium/gaming masih didominasi sang kompetitor.
AMD Radeon RX 480 sudah mulai dipasarkan di Indonesia, harganya bervariasi berdasarkan vendor serta versi, berkisar dari mulai Rp 3,6 juta (Power Color) sampai Rp 4 jutaan (MSI, HIS, XFX).
Diperkenalkan pertengahan tahun lalu, Axon adalah smartphone seri flagship ZTE, diramu sebagai upaya mereka bertanding dengan produsen ternama global. Mereka membenamkan chip hi-fi dan kamera mumpuni, dikemas dalam tubuh premium berbahan logam. Dan mungkin Anda sudah tahu, ZTE belakangan memiliki niat buat menyingkap model penerusnya.
Setelah video teaser beberapa hari silam, ZTE Corporation akhirnya resmi mengungkap Axon 7. Smartphone ini akan melakukan debutnya di wilayah China, kemudian menyusul di Amerika Serikat, Eropa, dan kawasan-kawasan lain. Dari penuturan ZTE, perangkat didesain untuk pengguna ‘yang menikmati hidup secara pintar berbekal teknologi, menitikberatkan aspek-aspek terpenting bagi konsumen’.
ZTE fokus para desain tapi tak lupa membenamkan susunan hardware high-end. Device ini mempunyai display AMOLED 5,5-inci 2560×1440-pixel dan tubuh setipis 7,9mm. Buat merancang device, ZTE menggandeng tim Designworks, anak perusahaan BMW Group. Namun tak cuma penampilan, ZTE dan Designworks ingin proses interaksi antara user dan perangkat terasa intuitif serta sederhana. Mereka turut membubuhkan scanner fingerprint di belakang – sebuah tren yang sepertinya sedang naik daun.
Fitur menarik lain dari Axon 7 bisa kita lihat dari upaya ZTE membenamkan dua chip audio AK4961 dan AK4490 dari AKM agar device dapat menyuguhkan suara kelas hi-fi; dibantu speaker ganda dan sistem surround Dolby Atmos. Selain untuk menikmati musik, kapabilitas tersebut sangat membantu kita dalam hal navigasi. Tak hanya fokus di playback, komponen mic juga tidak kalah canggih, sanggup merekam suara di jarak maksimal delapan meter dari device.
Untuk fotografi, ZTE menghadirkan fungsi-fungsi kamera DSLR, memastikan upaya pengambilan gambar yang cepat dan akurat serta minim noise. Sensor 20-megapixel dan lensa f/1.8 di sana menjanjikan hasil gambar berkualitas tinggi, turut dibantu oleh teknologi dual image stabilization, ‘advanced auto focus‘, konfigurasi exposure, dan pemilihan scene hingga white balance.
Peluncuran Axon 7 juga dibarengi dengan pengumuman perangkat headset virtual reality ZTE VR, dijual terpisah (kira-kira US$ 80). Ia sengaja diracik agar memanfaatkan kemampuan audio (hi-fi dan speaker) serta layar 2K Axon 7 secara optimal.
Tersedia dalam tiga varian: edisi Basic, Standard dan Premium, Axon 7 mengusung SoC Snapdragon 820, menyimpan prosesor quad-core 2,15GHz dan GPU Adreno 530, RAM 4GB atau 6GB dengan memori internal 64GB atau 128GB, mengambil tenaga dari baterai 3.250mAh berfitur Quick Charge 3.0, berjalan di platform MiFavor4.0 berbasis Android 6.0.
ZTE Axon 7 ditawarkan di harga US$ 450 sampai US$ 625.
Seri MX Meizu ialah handset pertama mereka yang mendapatkan perhatian dari khalayak di luar Tiongkok. Dan baru saja generasi kelima MX diluncurkan, dengan tubuh full metal dan layar OLED. Banyak orang pikir Meizu akan menahan diri sejenak dan fokus ke MX5, atau mungkin menghadirkan varian Pro. Tapi sebuah kejutan terjadi di tanggal 23 September kemarin. Continue reading Siap Gempur Handset Flagship Populer, Meizu Pro 5 Diluncurkan→
Meskipun ranah device bergerak terlihat begitu sesak, munculnya merek-merek anyar menandai masih banyaknya ruang untuk bermanuver. Handset mid-range dan entry-level kini memang merajalela, tapi salah satu aspek yang sulit ditandingi nama-nama baru adalah pengalaman. Dan berbekal faktor ini, tanpa ragu Samsung bawa phablet primadona Galaxy Note 5 ke Indonesia. Continue reading Samsung Galaxy Note 5 Akan Bawa Anda Sukses Lewat ‘Catatan’?→
Perjalanan GT80 dimulai dari rumor yang beredar kira-kira tahun lalu, sewaktu MSI menyanggupi pertanyaan mengenai, mungkinkah produsen membubuhkan keyboard mekanik dalam notebook? Saat itu mayoritas orang masih belum yakin bagaimana cara melakukannya, sembari mengutarakan argumen memberatkan. GT80 membuktikan asumsi mereka salah. Continue reading [Review] Notebook Gaming ‘Monster’ MSI GT80 2QE Titan SLI→
Interpretasi produsen smartphone akan produk flagship sangat beragam, dan pada akhirnya konsumen sendirilah yang memberi penilaian. Ranah high-end bukanlah wilayah baru bagi Oppo, dan R7 serta R7 Plus mereka tunjuk sebagai penerus warisan tersebut. Dan bersamaan dengan momentum perayaan ulang tahun ke-10, R7 dan R7 Plus resmi tiba di Indonesia. Continue reading Berulang Tahun Ke-10, Tim Oppo ‘Menari’ Sambil Bawa R7 dan R7 Plus ke Indonesia→
Untuk membuat kejutan sempurna, Huawei tidak hanya mengungkap satu, melainkan dua device andalan baru mereka. Tepat di belakang jejak panas P8, sebuah perangkat ber-display lebar telah menanti. Para peserta acara pengungkapan Huawei di London dibuat kaget oleh kehadiran P8max. Bagi Huawei, inilah perpaduan ideal antara smartphone dan tablet high-end. Continue reading Dengan P8max, Huawei Coba Tunjukkan Bagaimana Seharusnya Phablet Dibuat→
Meskipun persaingan paling bergengsi berada di level produk premium, pasar kelas menengah dan entry-level memang terlalu besar untuk diabaikan. Lihat saja Oppo, di awal 2015 mereka sudah mengumumkan beragam produk baru, mayoritas harganya cukup terjangkau. Dan salah satu varian, yaitu Oppo Mirror 3, akhirnya resmi mendarat di pasar smartphone Indonesa. Continue reading Oppo Mirror 3 Berikan Fitur High-End ke Konsumen Kelas Menengah→
Di tengah ketatnya serbuan new-gen console pada pasar gaming pertengahan tahun lalu, Jon Peddie Research mengungkap bahwa penjualan hardware PC ternyata dua kali lebih besar. Terdiri atas desktop serta notebook, upgrade komponen, dan periferal gaming, penjualan menunjukkan angka yang sangat sehat, terlepas dari ‘menurunnya’ permintaan PC. Continue reading Ketika Notebook Gaming Tak Lagi Eksklusif Untuk Gamer→