JD High School League (JD HSL) adalah sebuah gelaran kompetitif esports yang unik karena ditujukan untuk para pelajar. Pesertanya pun di sini mewakili nama sekolahnya masing-masing. Sedangkan game yang dikompetisikan di sini adalah Dota 2 dan Mobile Legends: Bang Bang (MLBB).
Kompetisi yang disponsori oleh JD.ID, Lenovo Legion, dan Corsair ini telah menjalani masa pertandingannya dari tanggal 20 Oktober – 18 November 2018. Dari masa pertandingan tersebut, 4 sekolah dari tiap game berhak lolos ke babak semifinal.
Berikut adalah daftar dari 8 sekolah yang akan bertanding di babak semifinal:
Untuk Dota 2:
– SMA Marsudirini Bekasi
– SMAN 7 Bandung
– SMAN 23 Bandung
– SMK Bhakti Anindya
Untuk MLBB:
– SMA Istiqamah Bandung
– SMA Negeri 1 Purwodadi
– SMAN 6 Pontianak
– SMK Telkom Makassar
Babak semifinal JD HSL ini nantinya akan digelar di High Grounds PIK pada tanggal 12 Desember 2018. Sedangkan babak grand finalnya akan digelar besoknya (13 Desember 2018) di Britama Arena alias Mahaka Square.
Total hadiah yang diperebutkan di sini juga tidak main-main karena mencapai nominal Rp1,2 miliar dengan distribusi hadiah sebagai berikut:
DOTA 2 :
- Juara 1 : Beasiswa Sebesar Rp 30.000.000,- & 5 Buah PC esport
- Juara 2 : Beasiswa Sebesar Rp 20.000.000,- & 5 Buah PC esport
- Juara 3 : Beasiswa Sebesar Rp 10.000.000,- & 5 Buah PC esport
Mobile Legends :
- Juara 1 : Beasiswa Sebesar Rp 25.000.000,-
- Juara 2 : Beasiswa Sebesar Rp 15.000.000,-
- Juara 3 : Beasiswa Sebesar Rp 10.000.000,-
Menariknya, ada standar nilai akademik untuk para peserta agar dapat mengikuti kompetisi ini meski memang standar tersebut diserahkan ke pihak kepala sekolahnya masing-masing. Selain itu, JD HSL juga mewajibkan setiap tim memiliki guru pembimbingnya masing-masing karena para pemainnya harus diawasi oleh guru setiap turnamen berlangsung.
Gisma Priayudha Assyidiq atau yang biasa dikenal dengan Melondoto di kalangan gamers, yang merupakan Project Director dari JD HSL, bercerita bahwa turnamen ini sungguh di luar perkiraan awalnya. Pasalnya, ada ratusan sekolah yang mendaftar untuk turut bertanding di kompetisi; baik untuk Dota 2 ataupun MLBB.
Ia juga bercerita bahwa setelah para peserta menjalani penyisihan selama sebulan, mereka semakin kompak meski berbeda-beda sekolahnya. Mereka bahkan sampai punya inisiatif sendiri untuk membuat grup Whatsapp agar mereka dapat berkumpul dan berlatih lebih baik.
“Jalan masih panjang untuk mencapai (tingkat) profesional. Namun turnamen ini bisa jadi landasan yang bagus dan dapat menunjukkan nilai-nilai positif esports ke orang tua dan guru.” Ujar Gisma.
https://www.youtube.com/watch?v=WpVusxPFeAI
–
Turnamen semacam JD HSL ini sungguh sangat perlu diapresiasi dan didukung. Muasalnya, turnamen semacam ini tak hanya dapat menunjukkan nilai-nilai positif yang diajarkan dalam berkompetisi namun juga menjadi salah satu solusi masalah regenerasi di esports.
Sekolah manakah yang akan jadi juara Dota 2 dan MLBB? Kita tunggu saja tanggal mainnya bersama-sama.