Tag Archives: homade

Homade menawarkan katering online dengan pilihan menu beragam dengan harga terjangkau / Homade

Katering Online Homade Manfaatkan Mitra Masyarakat, Siapkan Makanan “Ready to Cook”

Besarnya potensi bisnis kuliner juga dimanfaatkan sejumlah startup untuk mengembangkan berbagai layanan. Layanan yang dilirik startup adalah katering online berbahan ready to cook dengan memanfaatkan mitra masyarakat umum. Startup yang mencoba menyasar layanan tersebut adalah Homade.

Didirikan pada tahun 2017 lalu, Homade sudah menjual rata-rata lebih dari 7 ribu order per bulannya. Layanan ini sudah tersedia di Jakarta, Bekasi, dan Pekalongan dengan mitra ibu-ibu rumah tangga yang berjumlah lebih dari 300 orang. Kepada DailySocial, CEO dan Founder Homade Munsi Liano mengungkapkan, Homade dibangun dengan konsep sociopreneur. Homade mengklaim tidak hanya mencari keuntungan, tetapi juga menyejahterakan masyarakat.

“Homade bergerak di dalam industri makanan (katering) yang memiliki standar kesehatan, rasa, kualitas yang tinggi, namun harganya sangat terjangkau. Homade menghilangkan biaya terbesar dalam bisnis kuliner, yaitu tempat dapur dan koki masak.”

Cara kerja Homade

Untuk memastikan produk yang dimiliki memiliki kualitas dan harga yang terbaik, Homade menerapkan tiga langkah saat menyiapkan produk makanannya, diawali dengan pre-preparation. Pada tahapan ini, tim menyiapkan bahan makanan dan bumbu dalam bentuk RTC (Ready to Cook) dengan panduan rasa, kualitas, dan kebersihan yang tinggi.

Proses berikutnya adalah food assembly. Di proses ini tim produksi menyimpan bahan RTC, mengontrol kualitas makanan yang sudah siap kemas, dan mengemas makanan siap jadi ke konsumen.

Ibu-ibu rumah tangga yang sudah dapat info order akan mengambil bahan RTC dan mengolahnya menjadi makanan di dapur pribadi mereka yang sudah diawasi dan dikontrol tim Homade sesuai standar yang dipilih.

Home chef lalu mengantarkan makanan yang telah dimasak kembali ke lokasi food assembly. Di sana dilakukan pengujian makanan, mengambil sample makanan untuk diperiksa, menjamin kebersihan makanan yang dikemas, dan memastikan aman dan bebas dari debu sebelum semua paket dikirim kepada konsumen.

“Kemudian food assembly melakukan perakitan dan pengemasan makanan dengan standar yang tinggi sebelum dikirim ke pelanggan. Ini adalah tahapan terakhir kami,” kata Musni.

Perluasan wilayah layanan

Disinggung tentang apa yang membedakan layanan Homade dengan layanan serupa yang sudah banyak tersedia di Jakarta (Berrykitchen, Gorry Gourmet, Kulina), Musni menegaskan Homade memberikan harga yang terjangkau dan ideal untuk berbagai kalangan, baikkalangan menengah ke bawah maupun perusahaan yang membutuhkan layanan katering makanan dalam jumlah besar.

“Dengan harga tersebut pelanggan sudah bisa mendapatkan menu lengkap yang bisa dipesan menggunakan aplikasi Homade,” kata Musni.

Terkait strategi monetisasi, Homade mendapatkan keuntungan dari penjualan makanan dengan net profit 12% di tahun 2018. Melihat perkembangan yang ada, tahun depan Homade akan menerapkan 23% komisi dari mitra. Masih fokus ke pengembangan produk, Homade menjadi salah satu startup yang masuk dalam program GnB Accelerator batch keempat.

“Rencana kami sampai Juni 2019 adalah membuka 35 cabang di 5 kota besar dengan target penjualan kami mencapai 40 ribu order per bulannya,” tutup Musni.

Application Information Will Show Up Here
GnB team dan 7 Startup program akselerator batch keempat / GnB Accelerator

GnB Accelerator Hadirkan Tujuh Startup Terpilih di Batch Keempat

Untuk keempat kalinya program GnB Accelerator memilih tujuh startup yang berhak mendapatkan pelatihan dan mentoring hingga pendanaan sebesar $50 ribu (sekitar Rp 710 juta) untuk investasi awal. Program Manager GnB Accelerator Kentaro Hasimoto mengungkapkan, ketujuh startup tersebut terpilih dari sekitar 150 startup yang mendaftarkan diri untuk batch keempat. Nantinya, selama tiga bulan, tujuh startup yang terpilih akan dibina mitra dan mentor dari GnB Accelerator.

“Program ini kami rancang secara konsisten juga untuk memberikan world-class accelerator program. Tidak saja melalui pendanaan, tapi juga menawarkan mentorship, support, dan training dari para expert dari dalam dan luar negeri yang telah berpengalaman di bidangnya.”

Sebelum menyaring tujuh startup terpilih, program akselerator GnB telah melakukan road show selama dua hari di kota-kota seperti Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Medan, dan Jakarta. Road show ini bertujuan untuk memberikan kesempatan yang sama bagi para pelaku startup di luar kota, baik untuk akses ke pendanaan, mentor, maupun jaringan internasional.

Program yang diinisiasi Fenox Venture Capital yang berbasis di Silicon Valley dan perusahaan IT Jepang, Infocom Corporatio tersebut hingga kini telah melahirkan sekitar 25 startup lulusan.

“Untuk Fenox sendiri kami saat ini sudah memberikan investasi kepada lebih dari 30 startup yang memiliki potensi dan model bisnis yang menarik,” kata SEA Regional Manager Fenox VC Retno Dewati.

Program yang sudah mulai berlangsung sejak tahun 2016 ini diklaim memperkuat posisi GnB sebagai wadah akselerator terbaik di Indonesia yang secara konsisten mendukung perkembangan startup lokal potensial.

Berbagai layanan

Dari tujuh startup yang dilirik program GnB Accelerator, terdapat layanan yang sudah familiar, di antaranya adalah katering rumahan online, teknologi untuk melakukan riset secara terpadu, hingga platform untuk calon mahasiswa menentukan jurusan terbaik di universitas.

Berikut adalah tujuh startup yang mendapatkan kesempatan mengikuti program dengan dukungan dan training di gelombang keempat:

Infra Digital. InfraDigital merupakan layanan keuangan digital untuk bisnis tradisional untuk mengotomasi proses penagihan dengan memanfaatkan channel fintech dalam mengumpulkan dan menyalurkan pembayaran.

Matakota. Matakota adalah media sosial dengan konsep smart citizen yang menghubungkan masyarakat dan stakeholder untuk berinteraksi secara kolaboratif pada enam sektor utama, yaitu sosial, lalu lintas, kriminal, kebakaran, bencana dan perlindungan anak.

Populix. Populix merupakan startup yang membangun database responden di seluruh Indonesia. Database ini digunakan oleh perusahaan, lembaga masyarakat, pemerintah, akademisi, ataupun institusi lainnya untuk keperluan riset, marketing, dan pengujian produk, sehingga bisa dimanfaatkan untuk penentuan keputusan dan strategi yang lebih tepat bagi setiap penggunanya.

Bookslife. Bookslife adalah platform penerbitan digital. Dengan pendekatan yang mudah, murah dan personal. Bookslife memberikan solusi bagi para penulis, pembaca dan penerbit menggunakan sistem part untuk menggerakkan dan menciptakan atmosfir yang lebih positif dalam industri konten penerbitan.

Playable Kids. Playable Kids merupakan aplikasi yang menyediakan konten digital yang aman, edukatif dan menghibur bagi anak serta orang tua. Konten digital yang disediakan berupa educations games, interactive learning video. Playable Kids juga menyediakan fitur school management system dan parental control untuk membantu orang tua memonitor perkembangan anak di sekolah.

Homade. Homade adalah sebuah startup yang bergerak didalam industri makanan jadi (catering) yang memiliki standar kesehatan, rasa dan berkualitas dengan harga ekonomis. Keunggulan Homade adalah memberdayakan ibu rumah tangga untuk memasak, menggunakan makanan serta bumbu yang terjaga kualitasnya serta harga yang ekonomis dengan kemudahan memesan melalui aplikasi.

Ikigai. Ikigai adalah portal rekrutmen mahasiswa. Menghubungkan mahasiswa ASEAN dengan universitas di seluruh dunia dengan misi untuk memberdayakan siswa dalam memilih pendidikan, melalui pilihan studi yang transparan, interaktif dan cocok dengan psikologi siswa.