Berawal dari profesi dan latar belakang Vika Rachma Sari serta Rendy Alfuadi (co-founder) di dunia kesehatan, lahirlah inovasi digital yang bertujuan untuk memberdayakan tenaga kerja kesehatan atau perawat. Layanan tersebut bernama HealthPro.
Setelah terpilih sebagai startup program Accelerating Asia Cohort 7, HealthPro memiliki sejumlah rencana untuk mengembangkan bisnis mereka. Kepada DailySocial.id, Rendy menyampaikan strategi yang akan digencarkan ke depan.
Digitalisasi pemesanan tenaga kesehatan
Besarnya permintaan dari kalangan individu dan klinik/rumah sakit akan perawat atau tenaga kesehatan, ternyata tidak dibarengi dengan kesempatan atau peluang bagi para tenaga medis itu sendiri untuk mendapatkan pekerjaan.
Menurut Rendy, berdasarkan pengalaman yang ada, banyak para tenaga kesehatan yang mencari pekerjaan ataupun mencari tambahan penghasilan. Di pihak lain, fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik, lab, dan lainnya masih kesulitan untuk mendapatkan dan mencari tenaga kesehatan yang sesuai kriteria mereka dengan cepat. Proses pencariannya pun masih dilakukan secara manual.
“Selain itu, kebutuhan pasien untuk perawatan di rumah juga semakin meningkat. Adanya fenomena serta masalah tersebut maka saya dan rekan saya meluncurkan HealthPro, online platform untuk mendapatkan tenaga kesehatan on demand yang berkualitas.”
Secara khusus HealthPro berfokus untuk membantu semua fasilitas layanan kesehatan. Sejauh ini perusahaan mencatat permintaan dari kalangan individu hingga layanan kesehatan masih cukup berimbang jumlahnya.
“Namun untuk kalangan individu, HealthPro juga membantu layanan kesehatan untuk melakukan pemesanan tersebut. Misalnya untuk homecare, individu dapat memesan langsung ke RS atau klinik, kemudian HealthPro akan membantu layanan kesehatan tersebut dengan menyediakan tenaga kesehatan yang dibutuhkan,”
Dengan menyasar segmen B2B dan B2B2C, strategi monetisasi yang dilancarkan oleh HealthPro adalah dengan mengambil margin dari setiap transaksi pemanfaatan tenaga kesehatan on-demand.
Selain kawasan Jabodetabek, sejak meluncur Juni tahun ini, HealthPro juga telah melayani daerah lain seperti Bandung, Semarang, Surabaya, hingga Medan. Saat ini layanan dapat dipesan melalui website. Namun perusahaan sedang mengembangkan aplikasi yang rencananya akan diluncurkan dalam waktu dekat.
Tenaga kesehatan on-demand
HealthPro mengusung tenaga kesehatan on-demand, sehingga memungkinkan para pekerja dapat memilih jenis pekerjaan atau mendapatkan penghasilan tambahan kapan pun dan di mana pun. Durasi yang fleksibel dalam pemilihan pekerjaan tergantung dari keinginan para tenaga kesehatannya itu sendiri. Adanya hal ini membuat para tenaga kesehatan bisa bekerja dengan menerapkan work life balance sehingga meminimalisir adanya burnout.
Terkait cara kerjanya, ketika fasilitas layanan kesehatan butuh tenaga kesehatan, maka bisa submit ke sistem HealthPro. Setelah itu platform akan memberikan rekomendasi tenaga kesehatan yang eligible. Di sistem tersebut, pengguna juga bisa memonitor performa dari tenaga kesehatan saat bekerja.
“Mitra yang tergabung di HealthPro saat ini sudah ada lebih dari 6 ribu tenaga kesehatan, sehingga fasilitas kesehatan bisa leluasa untuk memilih tenaga kesehatan yang sesuai.”
Disinggung apa yang membedakan HealthPro dengan layanan serupa yang saat ini juga sudah banyak tersedia, Rendy menegaskan HealthPro menjadi yang pertama dan major player di Indonesia. Selain HealthPro platform yang menawarkan layanan serupa di antaranya Lovecare, Perawatku, dan MHomecare.
HealthPro bukan hanya berfokus pada homecare saja, melainkan juga bisa menyediakan tenaga yang dengan bekerja short time period. Misalnya ada gap shift di fasilitas kesehatan saat jumlah pasien tiba-tiba meningkat ataupun jika ada tenaga kesehatan yang sakit/cuti, tanpa harus melakukan double shift ke tenaga kesehatan lainnya yang menyebabkan banyaknya burnout pada tenaga kesehatan di Indonesia.
“Selain itu, dengan sistem yang dimiliki HealthPro, fasilitas layanan kesehatan mana pun dapat menyediakan jasa perawatan homecare tanpa perlu mengalami heavy operational, karena HealthPro membantu layanan homecare secara end-to-end.”
Penggalangan dana tahap lanjutan
Setelah terpilih sebagai peserta Accelerating Asia dan mendapatkan pendanaan tahapan pra-awal, masih ada beberapa rencana yang ingin dilancarkan oleh perusahaan. Di antaranya adalah mengembangkan lagi bisnis yang saat ini sudah berjalan.
Sebelumnya HealthPro juga tergabung dalam program Antler Indonesia dan sempat mengikuti kegiatan Demo Day pada bulan September lalu.
“Berkat dukungan Accelerating Asia, HealthPro memiliki banyak opportunity mendapatkan network, mentor hingga investor. Tentunya HealthPro akan membuka penggalangan dana tahap selanjutnya. Jika tertarik dan ingin tahu lebih lanjut, boleh menghubungi kami segera.”