Tag Archives: Honor of Kings

8 Mobile Game dengan Pemasukan Lebih dari US$1 Miliar di 2021

Pandemi COVID-19 membuat industri game tumbuh pesat pada 2020. Momentum tersebut berlanjut di 2021. Menurut data dari Sensor Tower, total belanja mobile gamers pada 2021 mencapai US$89,6 miliar, naik 12,6% jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Seiring dengan meningkatnya total belanja para mobile gamers, jumlah mobile game yang pemasukannya menembus US$1 miliar pun bertambah. Di 2018 dan 2019, hanya ada 3 mobile game yang pemasukannya mencapai US$1 miliar. Angka itu naik menjadi 5 mobile game pada 2020. Dan pada 2021, ada 8 mobile game yang pemasukannya melebihi US$1 miliar.

Total Belanja Gamers dari 8 Mobile Game Tembus US$1 Miliar

Di tahun 2021, PUBG Mobile berhasil menjadi mobile game dengan total belanja paling banyak. Sepanjang tahun ini, pemain PUBG Mobile menghabiskan US$2,8 miliar di game tersebut. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, total spending PUBG Mobile pada tahun ini naik 9%.

Pada tahun lalu, PUBG Mobile sempat mengalami masalah dan diblokir di India, salah satu pasar terbesarnya. Namun, tahun ini, masalah tersebut telah terselesaikan. Di India, PUBG Mobile diluncurkan dengan nama Battlegrounds Mobile. Selain di India, PUBG Mobile juga melalui proses pelokalan di Tiongkok. Di sana, PUBG Mobile dikenal dengan nama Game For Peace.

Dengan total spending sebesar US$2,8 miliar, Honor of Kings berhasil menjadi mobile game dengan total spending terbesar ke-2 di 2021. Pada tahun ini, total belanja gamers Honor of Kings — yang juga dikenal dengan nama Arena of Valor — mengalami kenaikan sebesar 14,7%. Baik PUBG Mobile dan Honor of Kings merupakan mobile game di bawah bendera Tencecnt.

Delapan mobile game dengan total belanja lebih dari US$1 miliar. | Sumber: Sensor Tower

Selain PUBG Mobile dan Honor of Kings, mobile game lain yang mendapatkan pemasukan lebih dari US$1 miliar pada tahun ini adalah Genshin Impact dari miHoYo. Sejak diluncurkan pada September 2020, Genshin Impact telah meraup US$1,8 miliar, menjadikannya sebagai mobile game dengan total belanja terbesar ke-3. Untuk membuat para gamers tetap tertarik memainkan Genshin Impact, miHoYo terus merilis update secara berkala. Strategi miHoYo ini terbukti efektif. Setelah mereka meluncurkan Version 2.1 pada September 2021, total spending mingguan para pemain Genshin Impact naik hingga 5 kali lipat.

Dalam daftar 8 mobile game dengan total spending terbesar di 2021, Roblox ada di posisi ke-4. Sepanjang 2021, total spending gamers Roblox mencapai US$1,3 miliar, naik 20,3% jika dibandingkan dengan tahun lalu. Peringkat 5 diisi oleh Coin Master dari Moon Active, yang juga mendapatkan total spending sebanyak US$1,3 miliar. Dari tahun lalu, total belanja gamers Coin Master tahun ini naik hingga 13,8%.

Posisi ke-6 dan ke-7 diisi oleh Pokemon Go dari Niantic dan Candy Crush Saga dari King. Kedua game itu sama-sama mendapatkan total spending sebesar US$1,2 miliar. Game ke-8 yang mendapatkan pemasukan lebih dari US$1 miliar adalah Free Fire dari Garena. Selain delapan mobile game tersebut, Sensor Tower mengatakan, ada satu mobile game lain yang berpotensi untuk mendapatkan pemasukan lebih dari US$1 miliar.

Ialah Uma Musume Pretty Derby dari Cygames. Walau mobile game itu baru diluncurkan pada Februari 2021 dan hanya diluncurkan di Jepang, game tersebut telah berhasil mendapatkan US$965 juta per 14 Desember 2021. Jadi, tidak tertutup kemungkinan, total spending dari game itu akan menembus US$1 miliar dalam dua minggu terakhir dari 2021.

900 Aplikasi Dapatkan US$1 Juta untuk Pertama Kalinya di 2021

Sepanjang 2021, konsumen tidak hanya menghabiskan uangnya untuk membeli item dalam mobile game, tapi juga untuk aplikasi lain. Buktinya, total spending pengguna aplikasi mobile di 2021 juga mengalami kenaikan. Berkat hal itu, sepanjang 2021, lebih dari 900 publisher aplikasi mobile berhasil mendapatkan pemasukan sebesar US$1 juta untuk pertama kalinya.

Dari semua publisher itu, sebanyak 581 publishers merilis aplikasi mereka di iOS dan 325 publisher lainnya meluncurkan aplikasi mereka di Android. Sebagai perbandingan, pada 2016, jumlah publisher aplikasi iOS yang mendapatkan pemasukan lebih dari US$1 juta hanyalah 310 perusahaan dan jumlah publisher aplikasi Android yang berhasil mendapatkan pencapaian itu hanyalah 165 perusahaan. Hal itu berarti, dalam 5 tahun lalu, jumlah publisher aplikasi iOS yang pemasukannya bisa menembus US$1 juta meningkat 87%. Angka pertumbuhan itu lebih tinggi di Android, mencapai 97%.

Jumlah aplikasi yang pemasukannya berhasil menembus US$1 juta. | Sumber: Sensor Tower

Sebagian besar aplikasi yang pemasukannya mencapai US$1 juta merupakan mobile game. Menurut Sensor Tower, tahun ini, ada 185 publisher mobile game yang berhasil mendapatkan pemasukan lebih dari US$1 juta. Selain mobile game, banyak aplikasi dengan pemasukan lebih dari US$1 juta yang masuk dalam kategori Social Networking dan Entertainment. Jumlah aplikasi Social Networking yang berhasil mendapatkan US$1 juta di tahun ini adalah 62 aplikasi. Sementara di sektor Entertainment, ada 41 aplikasi yang berhasil mendapatkan US$1 juta.

Selain mobile game, Social Networking, dan Entertainment, aplikasi-aplikasi yang berhasil mendapatkan pemasukan lebih dari US$1 juta berasal dari kategori Productivity dan Sports. Jumlah aplikasi Productivity dengan total spending lebih dari US$1 juta di 2021 mencapai 34 aplikasi, naik dari 21 aplikasi pada tahun lalu. Sementara di kategori Sports, di tahun ini, ada 18 aplikasi yang berhasil mendapatkan pemasukan sebesar US$1 juta, naik dari 5 aplikasi pada tahun lalu.

Kategori aplikasi-aplikasi yang berhasil mendapatkan US$1 juta. | Sumber: Sensor Tower

Di masa depan, spending yang dilakukan oleh konsumen di mobile game dan aplikasi mobile diperkirakan masih akan mengalami kenaikan. Sayangnya, jumlah aplikasi yang akan bisa mendapatkan pemasukan lebih dari US$1 juta justru diduga akan berkurang. Alasannya adalah perubahan kebiasaan konsumen.

Pandemi COVID-19 pada 2020 membuat kebiasaan konsumen dalam memasang aplikasi mobile berubah drastis. Mereka cenderung mau untuk memasang aplikasi baru. Namun, seiring dengan semakin terkendalinya pandemi, maka kebiasaan penggunaan aplikasi konsumen mulai kembali normal seperti sebelum pandemi. Hal ini tercermin dari menurunnya jumlah aplikasi yang diunduh oleh konsumen pada tahun ini jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Selain itu, jumlah aplikasi yang mendapatkan pemasukan lebih dari US$1 juta di tahun 2021 sebenarnya lebih sedikit dari tahun 2020. Di tahun lalu, jumlah aplikasi dengan total spending lebih dari US$1 juta adalah 1.003 aplikasi: 636 aplikasi iOS dan367 aplikasi Android.

Sumber header: Sensor Tower

Pemasukan Honor of Kings Capai US$10 Miliar, Konami Buka Kontes untuk Developer Indie

Minggu lalu, ada beberapa berita menarik di dunia game. Salah satunya, Konami baru saja mengadakan kontes untuk developer indie, meminta mereka untuk membuat versi remake atau sekuel dari game klasik buatan Konami. Selain itu, Bandai Namco baru saja memamerkan logo baru mereka. Pada minggu lalu, pemasukan Honor of Kings juga menembus US$10 miliar.

Konami Buka Kontes untuk Developer Indie

Konami menggelar kontes untuk developer indie pada minggu lalu. Dalam kontes itu, para developer indie diminta untuk membuat game yang didasarkan pada seri klasik Konami, seperti Gradius, Ganbare Goemon, dan lain sebagainya.  Game yang dibuat oleh para developer bisa berupa sekuel atau pun remake. Para developer indie juga diberikan kebebasan untuk memilih apakah mereka akan membuat game dengan genre serta gameplay yang sama seperti game klasik buatan Konami atau justru memilih genre yang sama sekali baru.

Kontes ini disponsori oleh Konami. Untuk mengadakan kontes tersebut, Konami juga bekerja sama dengan Shueisha Game Creators Camp. Kontes itu akan dimulai pada 30 September 2021 dan akan berakhir pada 6 Januari 2022, menurut laporan IGN.

Sejak Diluncurkan Pada 2015, Total Pemasukan Honor of Kings Capai US$10 Miliar

Total pemasukan dari Honor of Kings telah mencapai US$10 miliar sejak mobile MOBA tersebut diluncurkan oleh Tencent pada 2015. Honor of Kings menjadi mobile game pertama yang mendapatkan pencapaian tersebbut. Berdasarkan data dari Sensor Tower, pemasukan Honor of Kings pada 2021 saja berhasil mencapai lebih dari US$2 miliar. Hal ini menjadikan Honor of Kings sebagai mobile game MOBA dengan pemasukan terbesar.

Pemasukan mobile MOBA. | Sumber: Sensor Tower

Gelar mobile MOBA dengan pemasukan terbesar kedua diduduki oleh Brawl Stars dari Supercell. Namun, pemasukan Honor of Kings jauh lebih besar dari Brawl Stars, yang mendapatkan US$320 juta pada Januari-Agustus 2021. Posisi ketiga ditempati oleh Mobile Legends: Bang Bang, yang mendapatkan US$220 juta pada periode Januari-Agustus 2021, lapor GamesIndustry.

StreamElements Akuisisi Jaringan Multichannel YouTube, Paragon

StreamElements mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi Paragon, jaringan multichannel YouTube yang menaungi beberapa kreator konten ternama, seperti SyperPK, xNestorio, dan Kiingtong. Sebagai perusahaan “YouTube Network & Digital Media”, Paragon menawarkan layanan pada kreator konten untuk membantu mereka meningkatkan kualitas konten serta jangkauan konten mereka. CEO StreamElements, Gil Hirsch mengatakan, dengan mengakuisisi Paragon, mereka ingin bisa memperluas jangkauan mereka ke industri video-on-demands.

“Dengan menjadikan Paragon sebagai bagian dari keluarga StreamElements, kami akan bisa membantu banyak YouTubers ternama untuk memperkaya penawaran mereka dan membantu mereka menambah jumlah penonton mereka,” ujar Hirsch, dikutip dari VentureBeat. “Kami tidak akan memotong komisi para YouTubers dari pemasukan iklan standar. Hal ini sesuai dengan misi kami sebagai perusahaan yang mengutamakan kreator.”

Bandai Namco Pamer Logo Baru

Developer dan publisher Jepang, Bandai Namco, memamerkan logo baru mereka pada minggu lalu. Logo baru ini akan mulai digunakan pada April tahun depan. Logo ini diharapkan dapat mencerminkan tujuan baru perusahaan, yaitu “kebahagiaan untuk semua orang di masa depan.” Dalam logo barunya, Bandai Namco menggunakan “Fukidashi” atau balon kata, yang merupakan cerminan potensi perusahaan untuk menjalin hubungan dengan semua orang dan menginspirasi mereka dengan berbagai “ide yang mengagumkan”, menurut laporan Nintendo Life.

Sony Akuisisi Bluepoint Games

Sony baru saja mengakuisisi Bluepoint Games, yang telah menjadi rekan mereka sejak lama. Bluepoint dikenal berkat sejumlah game remasters dan remakes mereka, seperti versi remake dari Demon’s Souls untuk PlayStation 5, remake Shadow of Colossus untuk PlayStation 4, serta versi remasters dari Uncharted: The Nathan Drake Collection, lapor GamesIndustry.

Sejak Bluepoint didirikan, Sony memang telah menjalin hubungan erat dengan studio itu. Faktanya, Sony menjadi publisher dari game pertama buatan Bluepoint, yaitu Blast Factor, game untuk PlayStation 3 yang dirilis pada 2006. Sebelum ini, Bluepoint juga pernah diprecayakan untuk membuat remake dan remaster dari God of War dan Gravity Rush.

AoV dan HoK Umumkan Turnamen dengan Total Hadiah Rp115 Miliar

Tencent kini resmi mengumumkan salah satu turnamen bergengsinya untuk skala internasional di game Arena of Valor (AoV) pada tahun 2022 mendatang. Sang perusahaan game raksasa asal Tiongkok tersebut menggabungkan kompetisi untuk ranah game serumpunnya yaitu Honor of Kings (HoK).

Memang Arena of Valor memiliki beragam nama di negara-negara tertentu, sebut saja RoV di Thailand atau Honor of Kings di Tiongkok.

Mengulik sejarah game mobile satu ini, Tencent memang memperkenalkan Honor of Kings terlebih dahulu pada tahun 2015 silam. Setelah itu, Tencent mengumumkan game versi global dengan nama Arena of Valor.

Meski ada perbedaan dari segi META maupun jajaran item, rupanya Tencent tetap menggabungkan esports kedua game tersebut pada tahun 2022.

Turnamen Arena of Valor World Cup (AWC) 2022 akan menghadirkan total hadiah sebesar Rp115 miliar atau sekitar US$8 juta.

Konsep turnamen akan membawa 16 tim dari berbagai regional, antara lain:

  • Eropa
  • Asia
  • Timur Tengah
  • Amerika Utara
  • Amerika Latin

“Dengan semangat global, kita akan melihat AWC mempertemukan tim-tim terbaik dari Asia, Amerika Utara, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Eropa,” ujar Tencent.

Sumber: Garena

Sebagai catatan, total hadiah sebesar US$8 juta di ajang AWC 2022 merupakan hadiah terbesar untuk ranah game esports mobile, mengalahkan Honor of Kings World Champion Cup 2021 dengan total hadiah sebesar US$7,7 juta.

Bahkan, AWC 2022 mengalahkan total hadiah dari turnamen League of Legends tingkat dunia yaitu Worlds Championship 2021 yang menyuguhkan total hadiah sebesar US$2,2 juta.

Pendapatan Global PUBG Mobile Akhirnya Kalahkan Honor of Kings

Pasar game mobile menjadi irisan paling besar dari industri video game untuk saat ini. Dengan jumlah pemain yang terus bertambah, pendapatan yang didapat dari konsumen game mobile juga terus meningkat.

Sebelumnya kami juga telah membahas bahwa gamer mobile 50% lebih konsumtif ketimbang gamer dari platform lain. Dan kini, data terbaru menunjukkan bahwa game-game mobile favorit para gamer mendapat peningkatan pendapatan yang signifikan untuk tahun ini.

Data yang dikumpulkan oleh Sensor Tower tersebut menunjukkan bahwa 2 game mobile dengan pendapatan terbesar pada bulan Juli lalu adalah game-game milik Tencent yaitu Honor of Kings (AOV di Indonesia) dan juga PUBG Mobile.

Image credit: Sensor Tower

Dua game ini memang telah menjadi yang teratas untuk waktu yang cukup lama. Namun bulan lalu merupakan momen bagi PUBGM yang akhirnya dapat mengalahkan Honor of Kings yang telah menduduki peringat teratas selama kurang lebih 4 bulan.

Para pemain PUBGM ini tercatat telah mendatangkan keuntungan hingga $299 juta atau sekitar Rp4,3 triliun hanya dalam waktu satu bulan. Angka menakjubkan tersebut juga menunjukkan peningkatan sebesar 26,7% dari pendapatan PUBGM tahun lalu di periode yang sama.

Sedangkan Honor of Kings yang kini harus berada di posisi kedua berhasil meraup keuntungan hingga $231,2 juta atau sekitar Rp3,3 triliun. Turun sekitar $40 juta dari bulan sebelumnya. Penurunan ini dipercaya terjadi karena adanya peraturan pembatasan waktu bermain yang baru diterapkan oleh Tencent di Tiongkok.

Image credit: Tencent

Peraturan tersebut merupakan tindak lanjut yang diambil oleh Tencent pasca pemberitaan negatif dari media lokal Tiongkok yang menyebut game sebagai  “narkoba elektronik” dan “candu spiritual“. Pemberitaan tersebut bahkan sempat membuat saham Tencent terjun bebas.

Setelah PUBGM dan Honor of Kings, game-game selanjutnya yang mendapatkan pendapatan tertinggi adalah Genshin Impact milik MiHoyo, Pokemon GO milik Niantic, dan Roblox yang masih mampu bertahan masuk ke 5 besar.

Untuk pembagian pasarnya, Amerika Serikat ternyata menjadi negara dengan pendapatan tertinggi dengan presentase sebesar 29%. Diikuti dengan Jepang di posisi kedua dengan 19,8%. Sedangkan Tiongkok berada di posisi ketiga dengan 17,4%. Dengan catatan bahwa Google Play tidak tersedia di Tiongkok.

Gamer Mobile Ternyata Habiskan Uang Hingga Rp24 Triliun Tiap Minggu

Tidak dapat dipungkiri bahwa game mobile merupakan pasar paling ramai untuk saat ini. Menjadi opsi yang simpel, praktis, dan juga terjangkau tentu membuat banyak orang yang menjadikan game mobile menjadi hiburan utama.

Dengan adanya pandemi yang menyerang sejak tahun 2020 lalu, jumlah pemain game mobile di seluruh dunia saat ini terus meroket jumlahnya. Firma pengolah data App Annie bahkan mencatat bahwa para pemain game mobile di seluruh dunia telah menghabiskan $1,7 miliar atau sekitar Rp24 triliun setiap pekan.

Angka menakjubkan tersebut merupakan peningkatan sebesar 24% dibandingkan tahun lalu, dan meningkat sebanyak 40% dari tahun 2019 di masa sebelum pandemi. Data tersebut dikumpulkan dari semua gamer mobile baik para pengguna iOS dan Android yang dirangkum dalam publikasi berjudul “2021 Mobile Gaming Tear Down“.

Gamer mobile bahkan disebut-sebut memiliki kecenderungan sebesar 50% untuk mengeluarkan uangnya ke dalam game daripada platform-platform game lainnya yang dikombinasikan. Berkat para pemain yang mau mengeluarkan uangnya setiap minggu tersebut, dilaporkan bahwa rata-rata sebanyak 810 game mobile mampu mencapai pendapatan $1 juta atau sekitar Rp14 miliar setiap bulannya dalam setengah tahun 2021 ini.

Perbandingan tingkat konsumerisme para pemain game di berbagai platform. Sumber: App Annie

Data tersebut juga menunjukkan bahwa 3 game yang memiliki pemain dengan tingkat konsumtif paling tinggi adalah Roblox, Genshin Impact, dan Honor of Kings (AOV). Cukup menakjubkan melihat Roblox yang dirilis sejak 2012 untuk iOS dan 2014 untuk Android.

Namun hal tersebut juga menunjukkan bahwa game dengan fitur cross-play seperti Roblox dan Genshin Impact memiliki pertumbuhan jangka panjang lebih baik. Hal tersebut dikarenakan pemain dapat melanjutkan progres mereka di berbagai perangkat sesuai keinginan.

App Annie juga menuliskan bahwa industri mobile gaming saat ini tengah melaju untuk menuju angka pendapatan sebesar $120 miliar pada akhir tahun 2021 ini. Berarti angka tersebut meningkat sebanyak 19% dari tahun lalu, dan 40% dari tahun 2019.

Ke depannya, industri game mobile dikatakan tidak akan melambat dalam waktu dekat. Karena fakta pasar membuktikan bahwa game-game mobile dapat bertahan dan bahkan semakin kuat bahkan selama pandemi berlangsung. Kecenderungan untuk mengeluarkan uang di dalam game mobile juga menjadi alasan utama lain bagi industri ini untuk tetap tumbuh subur.

Tencent Dituntut Gara-gara Konten Tidak Pantas dalam Honor of Kings

Meskipun kurang populer di Indonesia, namun Arena of Valor (AOV) atau yang di Tiongkok dikenal sebagai Honor of Kings merupakan salah satu game MOBA paling populer di sana.

Namun kepopuleran tersebut juga berimbas bahwa semakin banyak mata yang memperhatikan game milik Tencent ini. Salah satunya adalah “Pusat Penelitian dan Bantuan Hukum Remaja Beijing” yang akhirnya menuntut game tersebut.

Dikutip dari Reuters, mereka  menuntut game Honor of Kings karena terlalu mengedepankan kekerasan. Serta pakaian atau kostum yang digunakan oleh karakter-karakter (terutama wanita) dalam game Honor of Kings terlalu ‘vulgar’ dan tidak senonoh.

Gameplay Honor of Kings (image credit: @ZhugeEX)

Masalah kostum tersebut memang menjadi persoalan karena Tencent telah menurunkan rekomendasi batas umur minimal untuk bermain game ini dari 18 tahun menjadi hanya 12 tahun. Yang berarti, banyak anak-anak di bawah umur yang dapat mengakses game MOBA tersebut.

Ditambah, game Honor of Kings dianggap tidak menghormati budaya tradisional Tiongkok karena di dalam game-nya terdapat karakter-karakter dari tokoh sejarah yang dimasukkan begitu saja ke dalam alur cerita dari game-nya.

Selain itu dalam tuntutannya mereka juga mengutarakan kekhawatirannya bahwa para pemain yang masih muda cenderung bermain game tersebut dalam waktu yang lebih lama karena mekanisme dalam game-nya.

Gameplay Honor of Kings (image credit: @ZhugeEX)

Di sisi lain, pihak berwenang Tiongkok mengatakan bahwa mereka telah berusaha membatasi jam bermain video game bagi remaja, termasuk Tencent yang telah menerapkan sistem anti-kecanduan yang membatasi waktu bermain bagi para pemain muda.

Pemerintah Tiongkok juga tengah mengawasi Tencent atas tuduhan praktik monopoli di beberapa lini bisnis, serta karena Tencent tidak melaporkan akuisisi mereka terhadap perusahaan-perusahaan kepada pemerintah untuk tinjauan anti-monopoli.

Epic Games Store Bakal Tawarkan 3 Game Gratis, Pemasukan Timi Studio Milik Tencent Tembus US$10 Miliar

Pada minggu lalu, Epic Games mengungkap bahwa mereka akan menawarkan tiga game gratis selama sepekan, yaitu pada 15-22 April 2021. Sementara Atari mengumumkan bahwa mereka akan membagi perusahaan menjadi dua divisi, yaitu divisi gaming dan divisi blockchain. Selain itu, Play Ventures mengumumkan, mereka telah berhasil mengumpulkan dana sebesar US$135 juta untuk diinvestasikan pada startup game. Di Tanah Air, IGAMERWORLD membuka cabang ketiga mereka di Jakarta.

Atari Kini Punya Divisi Gaming dan Blockchain

Atari kini terbagi menjadi dua divisi. Divisi Atari Gaming akan fokus pada game, sementara divisi Atari Blockchain akan berurusan dengan blockchain. Fred Chesnais, mantan CEO Atari, akan menjadi pemimpin dari divisi blockchain. Posisi CEO Atari Gaming akan diduduki oleh Wade Rosen, yang sebelum ini menjabat sebagai acting chairman. Divisi blockchain Atari kini sedang mengembangkan cryptocurrency Atari Token serta blockchain games. Divisi ini mungkin akan menjadi perusahaan mandiri di masa depan, menurut laporan VentureBeat.

IGAMERWORLD Buka Kantor Cabang di Jakarta

Pada 8 April 2021, IGAMERWORLD membuka toko cabang ketiga mereka di Jakarta. Untuk lebih tepatnya, di Komplek Harco Mangga Dua Ruko Blok N19, Jl. Mangga Dua Raya No. 11, Jakarta Pusat. IGAMERWORLD didirikan oleh Bayu Nugroho dan Tommy Switanto pada 2010. Ketika itu, visi mereka dalah untuk membuat gaming store yang lengkap dengan barang-barang berkualitas.

Acara pembukaan toko cabang ketiga dari IGAMERWORLD.
Acara pembukaan toko cabang ketiga dari IGAMERWORLD.

Pada awalnya, IGAMERWORLD fokus untuk menjual produk gaming secara online via forum-forum komunitas game. Pada 2012, mereka membuka toko offline di Surabaya dan di Bekasi. Sekarang, IGAMERWORLD membuka toko offline ketiga. Pembukaan toko di Jakarta dihadiri oleh beberapa influencers ternama, seperti Clausie, Gaby Wijaya, dan Edelyn.

Bandai Namco Rilis Pac-Man 99, Versi Battle Royale dari Pac-Man

Bandai Namco memperkenalkan Pac-Man 99 pada 6 April 2021. Satu hari setelahnya, game itu diluncurkan. Pac-Man 99 menggabungkan unsur battle royale ke game klasik Pac-Man. Dalam game ini, akan ada 99 pemain yang bermain Pac-Man. Mereka akan bersaing hingga hanya satu pemain tersisa. Anda bisa memainkan game itu secara gratis jika Anda berlangganan Nintendo Switch Online. Tahun lalu, Bandai Namco telah bereksperimen dengan Pac-Man ber-genre battle royale. Ketika itu, mereka meluncurkan game Pac-Man Mega Tunnel Battle, yang mendukung 64 pemain, lapor VentureBeat.

Pemasukan Timi Studios Capai US$10 Miliar

Pada 2020, pemasukan Timi Studios, developer dari Call of Duty Mobile, dikabarkan mencapai US$10 miliar, menurut laporan Reuters. Dengan begitu, Timi Studios, yang ada di bawah Tencent, menjadi developer terbesar di dunia. Beberapa minggu lalu, Tencent merilis laporan keuangan tahunan mereka. Mereka mendapatkan US$23,8 miliar dari game online. Para narasumber Reuters mengungkap, Timi memberikan kontribusi sebesar 40% dari total pemasukan game Tencent.

Honor of Kings alias Arnea of Valor jadi salah satu game buatan Timi Studio.
Honor of Kings alias Arnea of Valor jadi salah satu game buatan Timi Studios.

Didirikan pada 2008, Timi pada awalnya dikenal dengan nama Jade Studio. Selain Call of Duty Mobile, Timi juga membuat Honor of Kings alias Arena of Valor. Pada akhir tahun lalu, Honor of Kings berhasil mendapatkan pengguna aktif harian sebanyak 100 juta orang. Tak hanya itu, game tersebut juga masuk dalam daftar lima game mobile dengan pemasukan US$1 miliar pada 2020, menurut laporan GamesIndustry.

Play Ventures Kumpulkan US$135 Juta untuk Ditanamkan ke Startup Gamea

Play Ventures berhasil mengumpulkan dana sebesar US$135 juta untuk diinvestasikan ke startup game. Play Ventures Fund II memiliki nilai yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan dana investasi yang disiapkan oleh Play Venture sebelum ini, yang hanya mencapai US$40 juta. Secara total, Play Ventures telah menyediakan dana investasi untuk developer game sebesar US$175 juta. Sejak Desember 2018, Play Ventures telah menanamkan investasi di 24 perusahaan game yang berasal dari 10 negara.

“Perusahaan-perusahaan game ini, walau mereka masih kecil, telah memberikan dampak besar,” kata Harri Manninen, Founding Partner, Play Ventures, lapor GamesBeat. “Kami yakin, ke depan, mereka akan membuat sesuatu yang menarik dan akan memperkaya portofolio kami. Kami percaya, tim developer game terbaik bisa muncul dari mana saja. Kami berencana untuk terus berinvestasi pada developer game muda dan startup layanan gaming. Kami juga akan melakukan ekspansi ke negara-negara yang menarik minat kami, seperti India dan Amerika Latin.”

Epic Games Tawarkan 3 Game Gratis

Epic Games mengungkap, mereka akan menawarkan tiga game PC gratis, yaitu The First Tree, Deponia: The Complete Journey, dan The Pillars of Earth. Ketiga game ini akan ditawarkan secara gratis selama satu minggu, dimulai pada 15 April sampai 22 April 2021, menurut laporan ComicBook.

Epic game gratis
The First Tree akan menjadi salah satu game yang Epic tawarkan secara gratis.

The First Tree merupakan game indie yang diluncurkan pada 2017. Di game itu, Anda akan bermain sebagai seekor rubah yang bisa menjelajah di sebuah open world. Sementara Deponia merupakan game adventure dari Daedalic Entertainment yang dikenal berkat ceritanya yang lucu. Terakir, The Pillars of Earth juga merupakan game adventure buatan Daedali. Game yang didasarkan pada novel dengan judul yang sama ini mengambil setting waktu di Inggris pada abad ke-12.

Sony Pictures Entertainment Jalin Kontrak dengan Netflix

Sony Pictures Entertainment baru saja menandatangani kontrak dengan Netflix. Dengan ini, film-film buatan Sony Pictures akan tersedia secara eksklusif di Netflix setelah masa tayang film-film tersebut di bioskop selesai. Kontrak ini mencakup film Uncharted yang baru akan ditayangkan di bioskop pada Juli 2021, Morbius, Where the Crawdad Sing, dan Bullet Train. Semua film itu akan tersedia di Netflix pada 2022. Tak hanya itu, sekuel dari Spider-Man: Into the Spider-Verse dan beberapa film Sony yang melibatkan karakter Marvel, termasuk Venom dan Spider-Man, juga akan bisa ditonton di Netflix, menurut laporang GamesIndustry.

5 Mobile Game Punya Pemasukan Lebih dari US$1 Miliar Pada 2020

Banyak industri yang terkena dampak dari pandemi virus corona sepanjang 2020. Industri mobile game adalah salah satu industri yang justru diuntungkan oleh lockdown yang ditetapkan di banyak negara selama pandemi. Pasalnya, semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya dengan bermain game ketika mereka tidak boleh keluar dari rumah. Dan hal ini meningkatkan jumlah uang yang mereka habiskan saat bermain game.

Pada 2020, industri mobile game bernilai US$75,4 miliar, naik 19,5% dari tahun lalu, menurut data dari Sensor Tower. Tak hanya itu, pada tahun ini, ada lima game yang berhasil mendapatkan pemasukan lebih dari US$1 miliar. Berikut lima game tersebut.

  1. PUBG Mobile – hampir USS$2,6 miliar
  2. Honor of Kings – hampir US$2,5 miliar
  3. Pokemon Go – US$1,2 miliar
  4. Coin Master – US$1,1 miliar
  5. Roblox – US$1,1 miliar

Dengan total pemasukan hampir US$2,6 miliar, PUBG Mobile duduk di peringkat pertama. Pemasukan dari game battle royale itu naik 64,3% jika dibandingkan dengan tahun lalu. Satu hal yang menarik, PUBG Mobile berhasil mendapatkan gelar mobile game dengan pemasukan terbesar tahun ini walau game itu diblokir di India, salah satu pasar terbesarnya.

Sementara itu, posisi kedua diduduki oleh Honor of Kings, yang dikenal dengan nama Arena of Valor di luar Tiongkok. Sepanjang 2020, pemasukan game MOBA itu mencapai US$2,5 miliar, naik 42,8% dari tahun lalu. Mengingat Honor of Kings adalah game buatan Tiongkok, tidak heran jika gamer lokal memberikan kontribusi terbesar pada total pemasukannya.

Enam mobile game dengan pemasukan terbesar pada 2020. | Sumber: Sensor Tower
Enam mobile game dengan pemasukan terbesar pada 2020. | Sumber: Sensor Tower

Pokemon Go menjadi game dengan pemasukan terbesar ketiga. Sepanjang 2020, pemasukan game itu mencapai US$1,2 miliar, naik 31,5% dari tahun 2019. Sensor Tower menyebutkan, Pokemon Go tetap bisa sukses berkat sejumlah updates dari Niantic, memungkinkan game ini untuk tetap dimainkan tanpa harus keluar dari rumah.

Pandemi tampaknya menjadi berkat di balik musibah untuk Moon Active. Game buatannya, Coin Master, berhasil mendapatkan pemasukan US$1,1 miliar, naik lebih dari dua kali lipat daripada pemasukan pada tahun lalu. Pada November saja, Coin Master mendapatkan US$118 juta, yang merupakan pendapatan bulanan tertinggi yang pernah didapatkan oleh game itu.

Posisi kelima diisi oleh Roblox. Versi mobile dari game ini berhasil mendapatkan US$1,1 miliar, hampir dua kali lipat dari pemasukan mereka pada tahun lalu. Satu hal yang harus diingat, pemasukan ini tidak mencakup pemasukan Roblox versi PC dan Xbox. Hal ini adalah kabar baik karena Roblox berencana untuk melakukan penawaran saham perdana (IPO) pada 2021.

 

Industri Mobile Game Sepanjang 2020

Industri mobile game menujukkan pertumbuhan positif pada 2020, baik dari segi jumlah download maupun dari total pemasukan, ungkap Craig Chapple, Mobile Insights Strategist, EMEA, Sensor Tower. Pada puncaknya, jumlah pemasukan industri mobile game dalam sebulan mencapai US$7 miliar. Hal ini terjadi pada Juli 2020. Pada November 2020, angka ini sedikit turun menjadi US$6,6 miliar. Dari seg download, juga terlihat tren penurunan dalam beberapa bulan belakangan. Meskipun begitu, jumlah download beberapa bulan terakhir tetap lebih banyak jika dibandingkan dengan total download pada Januari 2020.

Tren meningkatnya jumlah download dan pemasukan mobile game ini terjadi di seluruh dunia. Namun, tiga negara yang berkontribusi paling besar pada pasar mobile game sepanjang tahun ini adalah Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang. Di Tiongkok dan Jepang, para gamer memang lebih suka bermain di platform mobile. Jadi, tidak heran jika kedua negara itu memberikan kontribusi yang signifikan pada industri mobile game. Sementara itu, di AS, mobile memang bukan platform pilihan utama para gamer. Namun, industri mobile game di sana tetap berkembang karena pandemi yang berkelanjutan. Hal ini mendorong pemerintah dari beberapa negara bagian untuk kembali menetapkan lockdown.

Pokemon Go sangat populer di Jepang.
Pokemon Go sangat populer di Jepang.

“Pasar mobile game di AS tumbuh dengan cukup signifikan. Pada 2020, pemasukan mobile game di AS naik 30,4% dari tahun 2019,” ujar Chapple, seperti dikutip dari VentureBeat. “Sampai akhir tahun, pasar mobile game tampaknya masih akan terus berkembang.”

Namun, Tiongkok masih menjadi kontributor terbesar dalam industri mobile game global. Sekitar 46,4% dari total pemasukan industri mobile game pada tahun ini berasal dari gamer Tiongkok. Jepang menjadi kontributor terbesar ketiga. meskipun jumlah populasi mereka tidak sebesar Tiongkok atau AS, para gamer Jepang tak segan-segan untuk menghabiskan uang demi mobile game. Faktanya, 99% dari total pemasukan Monster Strike — yang mencapai US$958 juta pada tahun ini — berasal dari gamer Jepang. Sang developer, Mixi, bahkan tidak meluncurkan Monster Strike di beberapa pasar penting, seperti Amerika Utara dan Korea Selatan.

 

Industri Mobile Game Pada 2021

Pandemi menjadi salah satu alasan utama mengapa industri mobile game tumbuh pesat pada 2020. Pertanyaannya: apakah momentum ini akan bertahan pada 2021?

Sensor Tower memperkirakan, pertumbuhan industri mobile game pada Januari 2021 akan mirip dengan pertumbuhan pada Januari 2020. Kuartal pertama dari 2021 juga bisa digunakan sebagai indikasi apakah industri mobile game akan kembali menyusut atau akan terus tumbuh. “Saya kira, kita tidak akan melihat pertumbuhan besar-besaran pada tahun depan. Tapi, akan menarik untuk melihat bagaimana status quo baru pada tahun depan,” ujar Chapple.

Sementara itu, Daniel Ahmad, Senior Analyst, Niko Partners mengungkap, momentum pertumbuhan industri mobile game pada semester pertama 2020 terbawa hingga semester kedua. “Total belanja para gamer memang mulai turun setelah lockdown tak lagi diberlakukan. Namun, kami melihat, total spending dan interaksi para mobile gamer tetap jauh lebih tinggi daripada tahun 2019,” ujar Ahmad.

Ahmad menambahkan, salah satu faktor pendorong pertumbuhan industri mobile game pada semester dua 2020 adalah peluncuran beberapa mobile game besar. “Di Tiongkok, perusahaan-perusahaan game seperti Tencent, Perfect World, dan Yoozoo melaporkan bahwa pemasukan dari bisnis game mereka pada Q1-Q3 naik sekitar 50% lebih, yang menunjukkan bahwa publisher game juga diuntungkan pada tahun ini,” ujarnya.

Sumber: VentureBeat

88 Atlet Esports Tiongkok Diakui Sebagai Atlet Resmi Kota Shanghai

Asosiasi Esports Shanghai minggu lalu mengumumkan bahwa mereka baru saja memberikan persetujuan terhadap pendaftaran 88 atlet esports di kota tersebut. Dengan ini, 88 atlet itu telah dinyatakan sebagai atlet esports resmi kota Shanghai. Mereka berasal dari berbagai cabang esports berbeda, antara lain Honor of Kings (Arena of Valor versi Tiongkok), Dota 2, League of Legends, Hearthstone, Warcraft III, FIFA Online 4, serta Clash Royale.

Menjadi atlet resmi kota Shanghai artinya 88 orang tersebut berhak mendapatkan fasilitas dari pemerintah layaknya atlet olahraga resmi lainnya. Contohnya seperti fasilitas pendidikan dan dukungan visa internasional. Program ini pertama kali dicanangkan pada November 2018 kemarin, ketika pemerintah Shanghai mengumumkan kerja sama dengan berbagai organisasi esports di Shanghai Mercedes-Benz Arena. Hadir dalam acara tersebut beberapa perusahaan ternama dunia esports, termasuk Tencent, NetEase, Perfect World, dan PandaTV.

The International 2019 - Prize Pool
TI9 di Shanghai menjadi TI dengan prize pool terbesar sepanjang masa | Sumber: Wykrhm Reddy

Menjadi atlet esports resmi Shanghai bukan hal yang bisa dilakukan sembarang orang. Ada beberapa syarat dan panduan yang ditetapkan oleh Asosiasi Esports Shanghai untuk hal ini. Di antaranya, pendaftar haruslah atlet profesional dengan usia minimal 18 tahun, serta memiliki kontrak kerja dengan suatu organisasi esports.

Pada saat peraturan ditetapkan, Asosiasi Esports Shanghai hanya memfasilitasi lima judul game (LoL, Dota 2, Hearthstone, Warcraft III, dan FIFA Online 4). Tapi rupanya program ini sudah melebar ke beberapa judul lain seperti disebut di atas.

Pemerintah Tiongkok baik pusat maupun daerah memang belakangan ini cukup gencar menunjukkan dukungan terhadap esports. Wakil walikota Shanghai Weng Huitie misalnya, turut hadir dalam acara di bulan November itu. Bersamaan dengan pengumuman bahwa turnamen Dota 2 The International 2019 akan digelar di Shanghai, Valve juga mengungkap peluncuran Steam China, cabang platform distribusi game Steam yang merupakan hasil kerja sama Valve, pemerintah Tiongkok, dan Perfect World.

Steam China
Sumber: Shanghai Municipal People’s Government via The Esports Observer

Keputusan pemerintah Tiongkok untuk mengakui esports sebagai bidang profesi resmi di awal 2019 lalu tampaknya memang berbuah manis. Kini para pekerja industri esports bisa mendapatkan perlakukan yang lebih layak dan serta berbagai keuntungan lebih lengkap di dunia kerja. Pemerintah juga terus berusaha mendukung ekosistemnya, misalnya dengan membuat regulasi-regulasi yang diperlukan.

Bila perkembangan ini terus berlanjut, tidak mustahil prediksi bahwa Tiongkok akan memiliki hingga 2 juta tenaga kerja esports dalam lima tahun ke depan benar-benar terwujud. Bagaimana dengan Indonesia?

Sumber: The Esports Observer

CrossFire

Tencent Luncurkan Kerja Sama Manchester City dan Franchise Esports CrossFire

Pada tanggal 20 Juni lalu, Tencent baru saja menggelar acara Tencent Global Esports Summit yang merupakan pertemuan industri esports terbesar di Tiongkok. Bisa ditebak bahwa acara ini pasti mengandung banyak hal signifikan terhadap industri setidaknya untuk satu tahun ke depan. Terutama dalam hal pengumuman program baru, kerja sama antar para pelaku industri, dan perkembangan lainnya.

The Esports Observer telah melaporkan poin-poin penting yang patut jadi perhatian dalam acara tersebut. Secara umum, Tencent Global Esports Summit kali ini menunjukkan bahwa peran Tencent di industri esports akan memasuki babak baru yang penting. Tapi selain itu juga menunjukkan adanya geliat dari pemerintah maupun masyarakat untuk menjadikan esports sebagai salah satu bagian dari kebudayaan Tiongkok. Apa saja poin penting itu?

Kerja sama dengan Manchester City dan Juss Sports

Tencent mengumumkan ikatan kerja sama baru dengan dua organisasi olahraga, yaitu Manchester City F.C. dan Juss Sports. Nama Manchester City tentu sudah tak asing sebagai salah satu klub terkenal di liga Inggris, sementara Juss Sports adalah sebuah event organizer olahraga Tiongkok yang berpengalaman menggelar berbagai ajang kompetisi, termasuk Formula One Grand Prix.

Kerja sama dengan Manchester City ini bertujuan untuk menghubungkan esports dan olahraga konvensional, juga menciptakan pertukaran budaya antara Inggris Raya dan Tiongkok. Implementasinya akan menggunakan game Honor of Kings (Arena of Valor versi Tiongkok), namun belum ada informasi tentang detail konkretnya.

“Kami ingin menggunakan produk kami untuk membuat orang-orang di luar Tiongkok merasakan keindahan budaya Tiongkok,” kata Li Min, produser Honor of Kings, “Ini juga merupakan arah pengembangan Honor of Kings di masa depan.”

Sementara itu kerja sama dengan Juss Sports mencakup penggunaan sumber daya olahraga dan stadion. Salah satu stadion milik Juss Sports, yaitu Oriental Sports Center, saat ini sudah menjadi stadion esports resmi yang dapat digunakan Tencent. Di sini akan lebih banyak turnamen esports besar, terutama cabang League of Legends dan Honor of Kings, juga acara-acara bertema esports lain dan museum esports.

CrossFire Esports Franchise
Sumber: Tencent via The Esports Observer

Esports CrossFire kini menggunakan sistem franchise

Game first-person shooter populer CrossFire merupakan salah cabang esports populer di Tiongkok yang ada di bawah naungan Tencent. Liga profesionalnya, yaitu CrossFire Pro-League (CFPL) bahkan merupakan liga profesional esports pertama yang didirikan Tencent. Mengikuti kesuksesan franchise Tencent League of Legends Pro League (LPL), kini Tencent akan mengadaptasi sistem franchise ke CrossFire.

Selain di CrossFire Pro League, sistem franchise juga diterapkan untuk CrossFire Mobile League (CFML). Namun Tencent tidak membuka berapa harga slot franchise yang mereka tawarkan. Menurut Zu Zhengrong dari Tencent, saat ini sudah ada 10 organisasi esports besar yang bergabung dengan sistem baru CFPL dan CFML.

Perserikatan teknologi esports

Tencent juga mengumumkan pembentukan perserikatan di bidang teknologi yang berkaitan dengan esports. Dipimpin oleh kementerian industri dan teknologi informasi Tiongkok, perserikatan ini bertujuan untuk membentuk standar teknologi khusus esports di negara tersebut, terutama yang menyangkut teknologi internet, hardware, serta broadcasting.

Beberapa perusahaan yang bergabung dalam perserikatan ini (selain Tencent Esports sendiri tentunya) antara lain Intel, Qualcomm, Nvidia, China Unicom, Tencent Cloud, Razer, dan Yesee Tech. Salah satu kontribusinya yaitu penyediaan teknologi 5G oleh China Unicom untuk meningkatkan pengalaman bermain dalam judul-judul game Tencent.

Tencent Esports Union
Sumber: Tencent via The Esports Observer

“Sekarang adalah waktu dan kesempatan terbaik bagi esports Tiongkok untuk berkembang,” kata Ren Yuxin, COO Tencent Group, dalam acara Tencent Global Esports Summit. Dengan revenue tahun 2019 diperkirakan mencapai lebih dari US$210 juta, Tiongkok memang ditengarai akan menjadi negara dengan pertumbuhan esports tertinggi kedua di dunia. Adanya beberapa kendala seperti regulasi penerbitan game yang kini semakin ketat tampaknya bukan penghalang bagi kemajuan industri esports di Tiongkok, dan Tencent jelas berperan besar dalam hal itu.

Sumber: The Esports Observer