Tag Archives: Hover

Drone 4K Spesialis Selfie, Hover Camera Passport, Siap Dirilis

Selain semakin mungil dan mudah digunakan, satu tren baru yang berkembang di ranah drone dipicu oleh Intel Nixie: yaitu konsep foldable. Nixie memang belum tersedia, tapi gagasan ini mulai diadopsi para produsen ternama seperti GoPro lewat Karma serta DJI Mavic. Namun berbulan-bulan silam, ZeroZero sudah sempat memperkenalkan kreasinya yang tak kalah unik.

Kamera sebesar buku (atau kaset VHS) itu kini mendapatkan nama resmi serta waktu rilis. Tim ZeroZero Robotics kini memanggilnya Hover Camera Passport, mungkin karena paspor merupakan hal terpenting bagi para wisatawan. Dan berbeda dari banyak drone lain, developer ingin agar penyuguhannya sederhana, memastikan Anda tidak perlu membawa-bawa controller ataupun diharuskan lulus latihan menerbangkan drone.

Struktur Hover Camera Passport menyerupai buku catatan, mengusung sistem quad-copter dengan baling-baling berada di dalam sayap – tinggal dibentangkan saat Anda ingin mengaktifkannya. Bilah baling-baling dilindungi sangkar serat karbon, sehingga kita bisa mudah melempar dan menangkapnya tanpa mengancam ‘keutuhan’ jari. Kamera sendiri berada di modul utama bersama tombol power.

Hover Camera Passport menyimpan fitur unik di dalam. Buat menggantikan ketiadaan unit controller, ZeroZero menanamkan kapabilitas pelacak wajah dan tubuh. Drone mampu mengenali wajah Anda sehingga kegiatan ber-selfie jadi lebih simpel. Hover Camera Passport juga bisa mendokumentasikan beragam aktivitas di luar ruangan seperti berlari, bersepeda, bermain skateboard sampai berdansa. Device dapat berputar 360 derajat, dan mengikuti arah gerakan serta mengorbit posisi Anda.

Saat dilipat, Hover Camera Passport mempunyai dimensi 182x132x33-milimeter. Beratnya hanya 242-gram, sudah termasuk baterai. Drone mampu melesat hingga kecepatan 8-meter per detik, dapat beroperasi di ketinggian maksimal 2.000 meter dari permukaan air laut, dan sanggup terbang selama 10 menit. Ketika sedang terbang, Anda disarankan untuk tidak terlalu jauh dari Hover Camera Passport, jarak maksimalnya ialah 20 meter.

Drone dipersenjatai kamera bersensor 1/3-inci Sony CMOS 13-megapixel dipadu lensa f/2.0 setara format 35mm. Hover Camera sanggup menjepret gambar still berukuran 4208×3120 (JPEG) dan merekam video beresolusi 4K di 30fps (MP4, opsi resolusi lainnya meliputi HD dan full-HD). File foto dan video disimpan dalam memori internal sebesar 32GB.

Hover Camera Passport dapat Anda pesan sekarang melalui situs GetHover.com seharga US$ 550, lebih murah US$ 50 dari harga retail-nya nanti. Produk akan tersedia kira-kira dua minggu lagi.

Via Engadget.

Hover Ialah Drone Selfie Berukuran Sebesar Buku

Ingatkah Anda saat Nixie diperkenalkan dan membuat khalayak heboh berkat kesanggupannya lepas landas dari pergelangan tangan, terbang, lalu mengambil foto Anda? Sayangnya hingga kini, drone wearable itu masih dalam pengembangan, belum diketahui kapan tersedia. Dan jika Anda kebetulan sedang mencari produk berkemampuan serupa, Hover bisa jadi pertimbangan.

Digarap oleh tim Zero Zero Robotics asal Beijing, Hover adalah sebuah kamera terbang otomatis. Aspek desain merupakan elemen paling istimewa dari perangkat ini karena bentuknya tidak seperti quad-copter biasa. Hover mengusung tubuh foldable, dan saat dilipat, ukurannya kurang lebih sebesar kaset VHS. Buat menggunakannya, Anda tinggal ‘membuka’ bagian sayap drone layaknya buku.

Hover1
Hover Camera mudah dibawa-bawa layaknya buku.

Melihat penampilannya, Anda bisa langsung menyadari kejeniusan Zero Zero. Hover tetap memanfaatkan empat rotor, namun ia dilindungi struktur sangkar logam. Selain memproteksi bilah baling-baling dari benturan, bagian tersebut menjaga jari Anda tetap utuh. Hover Camera juga dirancang agar mudah dioperasikan, Anda cukup mengeluarkannya dari cover (mirip sampul buku), menyalakan serta menerbangkannya, dan ia akan segera menjepret foto.

Selain penyajian Hover yang ringkas, bobot drone juga ringan – hanya 238-gram, sehingga mudah dibawa-bawa. Tombol power ada di area punggung dan modul kamera berada di depan. Berbeda dari UAV videography umumnya, Hover Camera tidak didesain untuk pergi terlalu jauh atau terbang tinggi karena tidak mempunyai GPS, lebih disiapkan buat menjadi juru kamera pribadi khusus selfie atau wefie.

Hover3
Penampilan Hover ketika ‘sayap’ dibentangkan.

Sebagai kompensasi dari ketiadaan sensor tracking, Zero Zero membekali Hover Camera dengan teknologi pendeteksi wajah dan sistem computer vision lain. Ia mampu menjaga ketinggian dan mengikuti Anda dalam jarak aman, juga dapat mendeteksi tubuh serta lingkungan sekitar berkat fitur simultaneous localization and mapping (SLAM).

Untuk menopang kapabilitas tersebut, Zero Zero membenamkan chipset Qualcomm Snapdragon 801 berprosesor quad-core 2,3GHz, serta memanfaatkan kamera bersensor 13-megapixel buat mengambil gambar still serta merekam video hingga resolusi 4K di 30-frame per detik. Selain itu developer turut melengkapi Hover Camera dengan gimbal satu poros dan electronic image stabilization demi menimalisir efek goncangan pada hasil foto/rekam.

Hover2
Dan ini wujud Hover dalam keadaan dilipat.

Hover Camera memang tidak secanggih DJI Phantom 4 atau 3DR Solo, namun ia disiapkan buat kebutuhan yang lebih personal – contohnya saat pesta pernikahan atau di festival musik. Zero Zero belum mengumumkan kapan Hover tersedia, tapi rencananya ia akan ditawarkan di bawah US$ 600.

Via Engadget. Sumber: GetHover.com.