Tag Archives: HP Pavilion

HP Pavilion Aero 13 Dirilis, Bobot Kurang dari 1 Kg tapi Mengemas Sasis Full Logam

Meski bukan lini teratas, lini laptop HP Pavilion terus bertambah menarik dalam beberapa bulan terakhir. Usai meluncurkan versi anyar Pavilion x360 yang menyusut ukurannya pada bulan Februari lalu, HP kini meluncurkan Pavilion Aero 13. Keistimewaannya? Ia diklaim sebagai consumer laptop paling ringan yang pernah HP buat, dengan bobot kurang dari 1 kilogram.

Persisnya, laptop ini mempunyai berat cuma 0,987 kg, dan itu dicapai tanpa mengorbankan soliditas rangkanya. Pavilion Aero 13 sepenuhnya menggunakan sasis yang terbuat dari bahan magnesium dan aluminium, menyajikan kesan premium seperti yang biasa konsumen dapatkan dari lini laptop HP Envy maupun HP Spectre.

Juga ikut menyusut adalah bezel yang mengitari layarnya. Pavilion Aero 13 tercatat memiliki rasio layar ke bodi sebesar 90%. Layarnya sendiri merupakan panel 13,3 inci dengan resolusi 2560 x 1600 pixel. Ya, laptop ini menggunakan aspect ratio 16:10, mengikuti tren yang sedang naik daun belakangan ini. Tingkat kecerahan maksimumnya berada di angka 400 nit, dan layar ini telah mendukung 100% spektrum warna sRGB.

HP mendeskripsikan Pavilion Aero 13 sebagai perangkat eksklusif AMD. Artinya, semua varian yang tersedia menggunakan prosesor besutan AMD, dan tidak ada varian yang ditenagai prosesor Intel. Pada konfigurasi termahalnya, perangkat mengemas prosesor Ryzen 7 5800U. Kalau memang Anda mencari laptop berprosesor Intel dengan bobot di bawah 1 kg, otomatis Anda harus melirik penawaran dari brand lain, Lenovo misalnya.

HP tidak merincikan konfigurasi RAM dan storage yang tersedia, serta berapa kapasitas baterainya. Meski demikian, HP mengklaim Pavilion Aero 13 bisa beroperasi hingga 10,5 jam nonstop dalam sekali pengisian. Bagi yang tidak tahu, salah satu keunggulan laptop yang ditenagai prosesor Ryzen Mobile 5000 Series memang adalah daya tahan baterainya yang relatif awet.

Terkait konektivitasnya, laptop ini dilengkapi dua port USB-A, satu port USB-C, satu port HDMI, slot SD card, dan headphone jack. Di Amerika Serikat, HP Pavilion Aero 13 rencananya akan segera dijual dengan banderol mulai $749 (± 10,9 jutaan rupiah). Seperti yang bisa dilihat pada gambar, pilihan warna yang tersedia ada empat, yakni Pale Rose Gold, Warm Gold, Ceramic White, dan Natural Silver.

Sumber: HP dan New Atlas.

HP Targetkan Gamer Pemula dengan Pavilion Gaming 15

HP memperkenalkan laptop gaming barunya, HP Pavilion Gaming 15, yang dihargai mulai dari Rp10 juta. Ditujukan untuk gamer pemula dan kreator konten, Pavilion Gaming 15 sudah menggunakan AMD Ryzen generasi ke-2 dan dilengkapi dengan kartu grafis discrete hingga NVIDIA GeForce GTX 1660 Ti Max-Q. Meskipun begitu, Anda tetap bisa menggunakan kartu grafis yang terintegrasi pada prosesor Ryzen, yaitu Radeon. Edo jonathan Chandra, Indonesia Market Development Manager, HP Inc. mengatakan, Pavilion Gaming 15 dapat menentukan secara otomatis kartu grafis yang harus digunakan. Anda juga bisa memilih secara manual untuk menggunakan kartu grafis terintegrasi atau kartu grafis discrete. Untuk mengoptimalkan performa ketika bermain game atau mengolah video, Anda bisa menggunakan kartu grafis discrete. Sementara untuk kegiatan komputasi sehari-hari, Anda bisa menggunakan Radeon untuk menghemat daya. Edo mengklaim, Pavilion Gaming 15 memiliki baterai yang dapat bertahan selama hingga 8 jam. Laptop baru HP ini memiliki RAM 8GB, yang bisa Anda upgrade hingga 32GB. Untuk masalah storage, HP memadankan SSD dan HDD pada Pavilion Gaming 15.

HP sebenarnya memiliki Omen sebagai merek gaming. Indonesia Consumer Personal System Category Lead, HP Inc, Hansen Wijaya menjelaskan, perbedaan utama antara seri Pavilion Gaming dan Omen adalah segmentasi. “Kita memang memiliki dua sub-merek, yaitu Pavilion Gaming dan Omen. Untuk menyasar pasar dengan segmentasi harga tertentu, kita membuat laptop yang memang mumpuni, yaitu Pavilion Gaming,” kata Hansen ketika ditemui di Goods Diner, Rabu, 23 Oktober 2019. “Untuk pro gamer atau expert gamer, kita arahkan untuk menggunakan Omen.” Dia mengungkap, seri Pavilion Gaming lebih ditujukan untuk gamer pemula atau konten kreator yang juga senang bermain game. Menurutnya, Pavilion Gaming dan Omen memang memiliki target pasar yang berbeda.

HP Pavilion Gaming 15
HP Pavilion Gaming 15

Hansen juga sempat membahas tentang bagaimana esports telah semakin diakui di Indonesia dan juga Asia. Hal ini terlihat dari fakta bahwa esports telah menjadi cabang olahraga bermedali untuk SEA Games 2019. Sebagai perusahaan teknologi, tak heran jika HP juga tertarik untuk masuk ke industri esports, mengingat semakin banyak merek non-endemik yang juga tertarik untuk ikut serta dalam esports. Salah satu bentuk dukungan HP dalam industri esports adalah dengan menjadikan tim BOOM Esports sebagai brand ambassador dari merek gaming mereka, Omen. Sayangnya, Hansen enggan untuk menjelaskan lebih jelas tentang bentuk kerja sama antara Omen dan BOOM Esports.

Selain menjadi sponsor dari tim esports, sebuah perusahaan juga bisa mendukung industri esports dengan menjadi sponsor dari liga atau turnamen esports. Beberapa merek non-endemik pun melakukan ini, seperti Nike yang mendukung liga profesional League of Legends di Tiongkok atau Honda yang menjadi sponsor dari League of Legends Championship Series untuk kawasan Amerika Utara.

Saat ditanya apakah HP tertarik untuk membuat liga sendiri, Hansen mengatakan bahwa saat ini, mereka hendak fokus pada OMEN Challenger Series terlebih dulu. Babak final dari turnamen Counter-Strike: Global Offensive ini akan diadakan bersamaan dengan Indocomtech 2019, yaitu pada 1-3 November 2019. Dalam turnamen itu, tim-tim dari 12 negara akan bertanding untuk memperebutkan gelar juara. Indonesia diwakili oleh dua tim, yaitu BOOM Esports dan Syntax Esports. Turnamen tersebut memiliki total hadiah sebesar US$50 ribu. “Selain membuat acara gaming, kita juga mensponsori event gaming. Misalnya, dua tahun lalu, kita mensponsori GESC Minor,” kata Hensen. GESC: Indonesia Dota 2 Minor adalah turnamen esports dengan hadiah terbesar pada 2018. Selain itu, ia juga merupakan turnamen internasional pertama yang diadakan di Indonesia.

HP Omen Terlalu Mahal? HP Sudah Menyiapkan Lini Baru yang Lebih Terjangkau, Pavilion Gaming

Asus punya ROG. Acer punya Predator. Dell punya Alienware. HP punya Omen. Semuanya merupakan lini khusus untuk perangkat gaming, namun sering kali yang menjadi sasaran adalah gamer berkantong tebal. Dalam kasus HP, mereka memutuskan untuk menyediakan lini baru yang dapat dijangkau oleh lebih banyak kalangan.

Dari situ lahirlah lini Pavilion Gaming. Pavilion selama ini merupakan lini yang cukup mainstream, dengan fokus pada aspek multimedia. Pavilion Gaming di sisi lain mencoba memberikan keseimbangan antara performa gaming dan harga, terutama buat mereka yang tidak membutuhkan spesifikasi kelas dewa yang menjadi andalan lini Omen.

HP Pavilion Gaming Laptop

Sejauh ini Pavilion Gaming terdiri dari satu laptop dan dua desktop. Untuk Pavilion Gaming Laptop, tampak desainnya banyak terinspirasi dari Omen X Laptop, lengkap sampai ke sepasang ventilasi pada kedua sudut di belakang laptop. Kendati demikian, ciri khas lini Pavilion masih terasa berkat grille speaker bergaya geometris di atas keyboard.

Konfigurasi yang ditawarkan cukup bervariasi, dimulai dari layar 15 incinya, yang mendukung resolusi 1080p 144 Hz, 1080p 60 Hz atau 4K. Pilihan prosesor yang ditawarkan semua berasal dari generasi terbaru Intel, baik seri U yang irit daya maupun seri H yang mengemas 6-core dan lebih ngebut.

Untuk GPU, ada dua opsi yang tersedia: AMD Radeon RX 560X atau Nvidia GeForce GTX 1060 tipe Max-Q. RAM DDR4-nya bisa dikonfigurasikan sampai 8 GB, sedangkan opsi storage-nya bisa mengandalkan perpaduan SSD dan HDD, lengkap dengan dukungan memory Intel Optane untuk semakin mendongkrak performa.

HP Pavilion Gaming Desktop 790 / HP
HP Pavilion Gaming Desktop 790 / HP

Beralih ke desktop-nya, HP telah menyiapkan dua model, yaitu Pavilion Gaming Desktop 690 dan 790. Desain keduanya cukup identik, hanya saja model 790 mengemas spesifikasi yang lebih superior serta port yang lebih melimpah.

Untuk 690, konsumen bisa memilih antara prosesor Intel atau AMD Ryzen, lalu GPU Radeon RX 580 atau GeForce GTX 1050, RAM sampai 8 GB, serta HDD berkapasitas 1 TB. Model 790 menawarkan pilihan prosesor Intel generasi kedelapan, baik yang mengemas 4 atau 6-core, GPU Radeon RX 580 atau GeForce GTX 1080, RAM hingga 64 GB, serta kombinasi SSD dan HDD sampai 3 TB.

Namun pertanyaan yang paling penting untuk dijawab adalah, seberapa terjangkau lini Pavilion Gaming ini jika dibanding Omen? Sangat. Pavilion Gaming Laptop dibanderol mulai $799, sedangkan Pavilion Gaming Desktop mulai $549 (untuk model 690) dan $749 (model 790). HP berencana melepasnya ke pasaran mulai bulan Mei atau Juni mendatang.

Sumber: Ars Technica.

[Review] Notebook HP Pavilion Star Wars Special Edition

Ada banyak sekali pernak-pernik Star Wars, dan mereka ini menjadi objek incaran para penggemar beratnya mendekati atau bertepatan dengan pelepasan film serta video game terbaru. Dan di tengah-tengah antisipasi The Force Awakens, HP memanfaatkan momen tersebut untuk menghidangkan sebuah produk tie-in unik: notebook Pavilion edisi spesial Star Wars.

Jutaan orang sudah menyaksikan Star Wars Episode VII, dan film ini sudah diturunkan dari sinema-sinema, namun euforia masih belum berakhir. Beberapa bulan setelah pengumuman perdananya, akhirnya saya mendapatkan kesempatan untuk menjajal laptop atraktif ini. Aspek unggulan dari HP Pavilion Star Wars adalah presentasi produknya yang apik tidak menuntut harga terlalu tinggi.

Nama Pavilion sendiri mengindikasikan bahwa unit ini merupakan bagian dari jajaran produk Home dan Home Office. Dengan begitu, ia bukanlah mesin gaming ataupun laptop workstation, terlepas dari wujudnya yang ‘buas’. Di artikel ini, saya akan membantu Anda menjawab satu pertanyaan: apakah The Force memang betul-betul menyertai HP Pavilion Star Wars, atau ia malah menjadi Jar Jar Binks-nya produk bertema Star Wars?

Design

Begitu dikeluarkan dari packaging, saya langsung tahu HP Pavilion Star Wars Special Edition AN010TX adalah persembahan manis bagi pecinta franchise sci-fi ciptaan George Lucas itu.

HP mengambil pendekatan sisi gelap dari Force. Notebook didominasi warna hitam, kelabu dan merah. Dengan ilustrasi mirip baretan-baretan, laptop seolah-olah ialah benda peninggalan bekas konflik luar angkasa. Logo HP glossy gelap yang tersemat di lid juga tampak serasi.

Review HP Star Wars 22

Review HP Star Wars 15

Saya sangat menyukai detail yang HP bubuhkan pada notebook: gambar Stormtrooper, Darth Vader, Death Star, potongan logo Galactic Empire, tulisan Aurebesh, serta touchpad bergambar HUD X-Wing ketika Luke Skywalker berusaha meledakkan Death Star. Primadona dari aspek penampilan HP Pavilion Star Wars ialah keyboard ber-backlight LED merah.

Review HP Star Wars 29

Namun sebagai perangkat tie-in The Force Awakens, Hewlett-Packard terlihat ‘bermain aman’ di sisi desain. Satu-satunya keterkaitan antara notebook dan film Star Wars paling baru itu hanyalah background desktop Kylo Ren, sisanya mengacu pada trilogi orisinil. Bahkan ilustrasi Stormtrooper di sana adalah versi lama, bukan First Order.

Review HP Star Wars 27

Review HP Star Wars 26

HP Pavilion Star Wars memiliki dimensi 2,51×38,45×26,11-sentimeter dengan bobot 2,3-kilogram, menyuguhkan layar seluas 15,6-inci. Terdapat ruang lapang bagi HP untuk menyematkan set keyboard lengkap. Saat LED merah dinyalakan, lampu naik ke sisi samping tuts. Sayangnya ada ketidakrataan penyebaran warna di sejumlah area, menyebabkan beberapa tombol terlihat lebih gelap.

Review HP Star Wars 18

Review HP Star Wars 17

Build quality & hardware accessibility

Notebook didominasi material plastik – layar, frame, area papan ketik serta chasis bawah. Dan ini alasannya mengapa HP Pavilion Star Wars tidak terlalu berat. Strukturnya cukup kokoh, tapi sejumlah zona terasa ’empuk’. Untung saja bagian lid sangup menjaga layar dari tekanan eksternal sehingga LCD tidak terdistorsi. Lalu sewaktu membuka layar dari posisi tertutup tanpa memegang bagian bawah, body kadang sedikit terangkat.

Review HP Star Wars 14

Unit baterai bisa dilepas melalui dua switch, dan saya berasumsi hardware juga bisa diakses dengan melepas baut-baut di bawah.

Review HP Star Wars 13

Display

Sebagai portal mengakses konten, Hewlett-Packard menyediakan panel BrightView IPS WLED 15,6-inci dengan resolusi native 1920×1080 – lebih tinggi dari standar laptop HP Pavilion biasa (1366×768). Di kelas produk multimedia, performanya cukup memuaskan. Lapisan matte membantu output mengurangi pantulan, namun akibatnya, warna jadi kurang tersaji sempurna.

Review HP Star Wars 21

Review HP Star Wars 19

Review HP Star Wars 20

Display HP Pavilion Star Wars tampak mati-matian melawan sinar matahari karena tingkat brightness yang rendah. Dan untuk sebuah laptop mid-range, viewing angle-nya tergolong luas.

Keyboard, touchpad & palm rest

Selama kurang lebih 10 hari menjajal unit review ini, secara garis besar notebook ini adalah ‘rekan’ kerja yang handal. Tuts keyboard chiclet 10x10mm-nya diposisikan dengan gap 3-milimeter. Bagi saya, jarak ini terbilang nyaman buat kegiatan mengetik sehari-hari. Terdapat gap lebih luas (4,5mm) untuk memisahkan zona numpad.

Review HP Star Wars 36

Saya menyayangkan tombol kursor arah. HP tampak sangat irit tempat, menyatukan tuts atas dan bawah di satu lubang. Jika sering menggunakan kursor buat menjelajahi laman website atau mengedit dokumen, persentase salah tekan jadi lebih besar. Padahal zona palm rest kanan masih luas dan tidak ada salahnya HP memundurkan posisi kursor.

Review HP Star Wars 31

Touchpad berilustrasi HUD X-wing ditempatkan sedikit ke bagian kiri palm rest, tapi tidak benar-benar sejajar dengan spasi. Ia mempunyai luas sekitar 6,5x11cm. Tidak ada tombol fisik, namun secara naluriah pengguna laptop paling awam pun pasti bisa menebak di mana fungsi klik kanan dan kiri bersembunyi. Saya sendiri beropini, navigasi sebenarnya akan lebih memuaskan andai touchpad diperlebar.

Review HP Star Wars 33

Palm rest memiliki material serupa area di sekitar keyboard. Ia semi-glossy dan mudah dibersihkan. Kemudian, meski laptop pasti akan jadi lebih hangat saat dinyalakan dalam waktu lama, temperatur palm rest tetap terjaga di batasan yang wajar.

Review HP Star Wars 34

Connectivity

Notebook menyajikan konektivitas fisik berupa sepasang port USB 3.0, satu USB 2.0, port HDMI, sebuah port LAN, jack audio combo 3,5mm, multi-format card reader, dan optical drive SuperMulti DVD burner. Kemudian tentu saja ada Wi-Fi 802.11ac dan Bluetooth.

Review HP Star Wars 16

Experience

Dengan memakainya di tempat publik, HP Pavilion Star Wars Special Edition adalah laptop sempurna jika Anda ingin mencuri perhatian orang – sekalipun mereka bukan fans Star Wars; sekali lagi berkat eksekusi apik pada desain. Bagi saya, berat 2,3 kilogram tergolong ringan untuk dibawa-bawa.

Dari perspektif hiburan multimedia, komponen optical drive sangat berguna seandainya Anda masih mempunyai koleksi DVD film. Kualitas layarnya cukup memuaskan buat menonton film (di kamar atau ruang tertutup lain), dan Anda tidak perlu menambahkan speaker eksternal karena HP sudah membekali laptop dengan speaker build-in Bang & Olufsen Play. Bass memang ‘standar notebook‘, namun setidaknya output audio terdengar lantang.

Review HP Star Wars 30

Edisi spesial Star Wars HP Pavilion ini dibundel bersama app Command Center. Di sana Anda bisa mengkustomisasi theme, memilih wallpaper, serta menjelajahi koleksi gambar di bagian galeri.

Hardware & performance

Susunan hardware bisa Anda lihat langsung lewat screenshot Speccy.

Review HP Star Wars 01

Ketiadaan SSD terbukti sangat memengaruhi waktu loading dan booting. Dalam sejumlah skenario, keterlambatan respons cukup terlihat saat Anda membuka aplikasi. Meski demikian, hard drive Hitachi S50GB 5.400rpm berkapasitas 1TB memberikan medium penyimpanan data yang lapang.

GPU Nvidia GeForce 940M membatasi pengguna dalam menikmati permainan-permainan baru di resolusi full-HD. GTX 960M ialah kartu grafis yang dianjurkan buat gamer mainstream. Dengan menggunakan software 3DMark Fire Strike 1.1, HP Pavilion Star Wars meraih skor 1402 – angkanya di bawah rata-rata notebook modern. Di PCMark, nilai casual gaming mencetak 18,88fps dengan hasil total 2318.

Review HP Star Wars 02

Review HP Star Wars 05

Saya juga memanfaatkan software Unigine Heaven 4.0 dan Valley untuk menguji performa grafis notebook ini. Setup-nya sendiri custom, saya memilih DirectX 11, tingkat quality high, menonaktifkan anti-aliasing, full-screen, dan mengunakan resolusi 1920×1080. Hasil terbaiknya ialah sebagai berikut:

Review HP Star Wars 06

Review HP Star Wars 07

Untuk tes gaming langsung, saya cuma menginstal satu permainan saja: The Witness, sebagai representasi judul casual, dibantu Fraps. Di level high, awalnya The Witness menampilkan 25fps. Seiring bertambahnya objek, frame rate turun perlahan-lahan. Berdasarkan pengamatan saya, frame rate terendah terdeteksi di 14, sedangkan paling tinggi terpantau di 37 – tidak pernah melewati 40. Tapi kendala tersebut tidak menghalangi saya memperoleh screenshot-screenshot cantik ini:

Review HP Star Wars 08

Review HP Star Wars 11

Review HP Star Wars 09

Review HP Star Wars 12

Review HP Star Wars 10

The Force juga sepertinya tidak terlalu kuat pada unit baterai HP Pavilion Star Wars. Untuk menyajikan video offline tanpa henti, bertahan hampir enam jam. Lalu untuk menjalankan streaming video, durasi baterai turun lagi sampai hanya empat jam 40 menitan. Daya tahan yang ideal adalah minimal enam jam.

Verdict

HP Pavilion Star Wars Special Edition AN010TX merupakan pemandangan mengesankan bagi mereka yang pertama kali berkenalan dengannya. Tetapi ketika menilik lebih jauh, konsumen yang kritis akan sadar bahwa Hewlett-Packard sebetulnya hanya mengadopsi laptop di keluarga Pavilion, kemudian memberinya kosmetik bertema Star Wars baik pada rancangan di luar serta konten digital di dalam.

Jika HP benar-benar ingin notebook Star Wars itu lebih terasa prestisius dan premium, mengapa tidak sekalian mengusung body logam, desain lebih tipis, serta komposisi harware yang lebih mutakhir? Ingin fans berteriak girang? Bundel saja produk bersama Star Wars Battlefront.

Terlepas dari itu semua, harga (mulai dari) US$ 700 bukanlah jumah uang yang terlalu besar untuk memiliki notebook multimedia unik tersebut. Berpatokan dari website-nya, HP Pavilion Star Wars versi review ini (dengan GPU GeForce 940) sendiri dibanderol US$ 1.000.

Review HP Star Wars 37

Ini Dia Daftar Gadget Canggih Bertema Star Wars

Hanya tinggal beberapa jam lagi menuju hari Jumat paling bersejarah bagi para penggemar berat Star Wars. Tidak terasa, penantian kita akan segera berakhir. Tanpa ditunda-tunda, Star Wars episode ketujuh alias The Force Awakens rencananya mulai ditayangkan pada tanggal 18 Desember besok di sinema-sinema nusantara. Buat merayakannya, DailySocial.id mengurutkan gadget-gadget keren bertema Perang Bintang.

Ada banyak sekali produk yang terinspirasi dari franchise sci-fi ciptaan George Lucas tersebut. Tapi khusus di daftar ini, saya hanya menyertakan device berteknologi unik saja. Anda tidak akan menemukan sumpit lightsaber ber-LED, action figure Sith Lord, pembuka tutup botol berbentuk Millennium Falcon, atau jaket bulu Chewbacca. Silakan simak perangkat-perangkat itu di bawah.

Kulkas bergerak Aqua R2-D2

Star Wars Gadgets 01

R2-D2 mungkin hanyalah tokoh pendamping, namun kehadiran sang astromech droid di seluruh film Star Wars menegaskan bahwa ia merupakan karakter krusial. Kulkas bergerak ciptaan Aqua Japan ini memang tidak bisa memperbaiki pesawat tempur luar angkasa layaknya Artoo, tapi setidaknya ia dapat menyimpan serta  membawakan 12 kaleng minuman dingin saat Anda sibuk menyaksikan ulang dua trilogi Star Wars.
Info produk: Aqua-HAS.com

Sphero BB-8 Droid

Star Wars Gadgets 02

Ingin memiliki astromech droid yang lebih mewakilkan The Force Awakens dan tidak sekedar berperan jadi kulkas? Sphero punya solusinya. Versi mini dari BB-8 Droid ciptaan mereka terintegrasi ke app khusus, memungkinkan kita memandunya lewat smartphone atau tablet. BB-8 dapat mendengar serta merespons suara Anda, lalu seiring interaksi antara pengguna dan robot, karakteristiknya bisa berubah.
Info produk: Sphero.com

Lightsaber Adaptive Saber Parts

Star Wars Gadgets 03

“Lightsaber ialah senjata para Ksatria Jedi. Sebuah senjata elegan di masa yang lebih beradab,” begitu kata Obi-Wan. Karena alasan keselamatan, kita harus bersyukur belum ada seorangpun yang bisa menciptakan versi sungguhannya. Dan di antara bermacam-macam replika, Adaptive Saber Parts dari Saber Forge merupakan brand tercanggih karena membebaskan konsumen untuk mengustomisasi sendiri desainnya.
Info produk: SaberParts.com.

Star Destroyer Bluetooth Speaker

Star Wars Gadgets 05

Jika Anda berniat menunggu The Force Awakens dengan mendengarkan lagu-lagu instrumental dari John Williams, mengapa tidak sekalian menyiapkan sound system yang merepresentasikan Star Wars? Tinggal pesan saja speaker Bluetooth berbentuk Star Destroyer buatan iHome. Ia adalah produk resmi Star Wars, dapat streaming musik dari jarak sejauh sembilan meter, serta bisa dimanfaatkan untuk menerima panggilan telepon. Sangat pas buat menyetel theme-song Imperial March.
Info produk: ThinkGeek.

Notebook HP Pavilion Star Wars Special Edition

Star Wars Gadgets 07

Belum lama ini, perhatian fans Star Wars tertuju pada satu laptop garapan Hewlett-Packard. Produsen Palo-Alto itu memperkenalkan edisi spesial dari tipe Pavilion, mengambil inspirasi dari sisi gelap The Force. Ia memang diramu buat mengantisipasi The Force Awakens, namun ada banyak pernak-pernik detail yang mengacu pada trilogi orisinil: ilustrasi Darth Vader, logo Imperial Galactic, tulisan Aurebesh, sampai touchpad ala HUD X-Wing.
Info produk: HP

PlayStation 4 Limited Edition Star Wars Battlefront Bundle

Star Wars Gadgets 06

Sesuai namanya, bundel PlayStation 4 Battlefront sebetulnya diciptakan untuk memeriahkan peluncuran permainan shooter kreasi DICE. Tapi karena mengusung rancangan kontemporer (tanpa tulisan ‘Battlefront’ mencolok), ia juga sangat sempurna menjadi barang koleksi veteran Star Wars. Seperti HP Pavilion di atas, lagi-lagi Darth Vader mencuri perhatian, mendominasi penampilan eksterior dari home console Sony tersebut.
Info produk: PlayStation

Helm Voice Changing Captain Phasma

Star Wars Gadgets 04

Kini Anda tak hanya dapat berpura-pura menjadi Darth Vader dengan helm pengubah suara. Disney Store mengumumkan topeng voice changing milik Captain Phasma. Tak banyak info detail diketahui mengenai tokoh ini, kecuali fakta bahwa ia diperankan oleh Gwendoline Christie, aktris yang juga berperan sebagai Brienne of Tarth di serial Game of Thrones. Bundel tidak termasuk senapan blaster dan armor perak.
Info produk: Disney Store

Mobil Fiat 500e Stormtrooper First Order Legion

Star Wars Gadgets 08

Entah mengapa karakter dan faksi antagonis tampaknya lebih menginspirasi dibanding kubu Jedi. Di ajang pameran 2015 Los Angeles Auto Show, Fiat memamerkan 500e edisi Star Wars: The Force Awakens berdesain menyerupai helm Stormtrooper. Fiat menjelaskan, penggabungan teknologi, fungsionalitas dan desain memastikannya jadi ‘kendaraan sempurna untuk menguasai galaksi dengan penuh gaya’.
Info produk: PR Newswire