Harga Pokok Penjualan (HPP) merupakan keseluruhan total biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan dalam memproduksi barang atau jasa untuk dijual selama satu periode tertentu. Setiap pelaku usaha pennting untuk memahami cara menghitung HPP ini.
Sebab, dari HPP pemilik bisnis akan mengetahui besaran laba rugi yang dihasilkan dalam usaha mereka.
Harga pokok penjualan juga dapat digunakan dalam menentukan harga jual produk berdasarkan keseluruhan total biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkkan suatu barang atau jasa.
Jika suatu perusahaan tidak tau melakukan perhitungan HPP, maka perusahaan tersebut akan kesulitan untuk mengetahui kinerja perusahaan, dan mereka juga berpotensi mengalami kerugian. Maka dari itu HPP merupakan salahs atu komponen penting diketahui pelaku usaha.
Kemudian, HPP memiliki peranan dalam cara mencari modal awal. Karena dengan mengetahui besaran HPP berarti perusahaan tahu berapa besaran modal awal yang diperlukan untuk memulai produksi barang atau jasa.
Untuk lebih jelasnya, berikut lebih jauh mengenai HPP!
Pengertian HPP
HPP adalah salah satu komponen penting perusahaan dalam mengetahui laba-rugi yng dihasilkan selam periode waktu tertentu. Dalam Investopedia. Cost of Good Sold (COGS) atau HPP adalah biaya langsung yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi barang yang akan dijual.
Biaya yang dikeluarkan termasuk biaya bahan dan biaya tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi barang atau jasa tersebut.
Dalam laporan keuangan suatu perusahaan, HPP bisa ditemukan pada bagian laporan laba rugi yang menjadi salah satu bagian penting dalam akuntansi. Karena sebagai penentu laba rugi perusahaan, maka setiap perusahaan berusaha untuk menekan besaran HPP menjadi sekecil mungkin.
Untuk mengetahui besaran HPP yang dikeluarkan, perusahaan harus mengetahui terlebih dahulu HPP diperoleh dari mana saja. HPP diperoleh dari berbagai biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi barang atau jasa yang diantaranya, yaitu:
- Bahan baku
- Barang yang dibeli
- Retur dan potongan pembelian
- Biaya pengiriman barang yang dibeli
- Diskon perdagangan atau tunai
- Biaya pekerja langsung
- Biaya penyimpanan,
- Biaya yang digunakan dalam produksi, dan
- Biaya overhead perusahaan
Biaya Pengecualian dalam HPP
Biaya yang dikecualikan dalam HPP adalah seluruh biaya non operasional (biaya belanja modal dan bunga), biaya umum, biaya penjualan, biaya administrasi (meliputi biaya distribusi barang ke pelanggan, sewa kantor, dan biaya iklan), biaya akuntansi dan hukum, serta biaya gaji manajemen.
Selain biaya diatas, ada satu lagi biaya yang tidak kalah penting dan dikecualikan dalam HPP, yaitu biaya untuk produk yang tidak terjual pada akhir dalam satu periode tertentu.
Komponen dalam Harga Pokok Penjualan
Sebelum menentukan harga pokok penjualan, pemilik usaha harus memahami komponen-komponen yang termasuk dalam HPP. Harga Pokok Penjualan terdiri dari tiga komponen yang digunakan untuk menghitung HPP:
Persediaan Awal Barang Dagang
Yang dimaksud dengan persediaan awal barang dagang merupakan persediaan yang tersedia di awal periode akuntansi perusahaan. Saldo persediaan awal barang ini bisa dicek di neraca saldo periode berjalan atau neraca saldo di awal perusahaan pada tahun sebelumnya.
Persediaan Akhir Barang Dagang
Persediaan akhir barang dagang adalah persediaan barang yang tersedia di akhir periode akuntansi perusahaan atau akhir tahun buku berjalan. Nilai saldo ini bisa diketahui pada data penyesuaian perusahaan di akhir periode akuntansi.
Pembelian Bersih
Pembelian bersih dalam HPP adalah semua pembelian barang dagangan yang dilakukan oleh perusahaan untuk pembelian tunai atau kredit. Untuk ini harus ditambahkan biaya pengiriman pembelian, dikurangi diskon pembelian dan pengembalian pembelian yang sedang berlangsung.
Unsur-unsur yang termasuk ke dalam pembelian bersih diantaranya adalah:
- Pembelian kotor
- Pengurangan harga
- Retur pembelian
- Potongan pembelian
Nilai pembelian bersih adalah hasil dari harga pembelian ditambah biaya pengiriman pembelian, kemudian diskon pembelian dikurangi retur pembelian.
Penjualan Bersih
Penjualan bersih adalah salah satu unsur pendapatan perusahaan. Beberapa unsur yang ada pada penjualan bersih seperti :
- Retur pembelian
- Pembelian kotor
- Pengurangan harga
Ongkos angkut tidak termasuk karena termasuk biaya umum.
Nilai penjualan bersih didapat dari nilai penjualan dikurangi nilai retur penjualan yang sudah dijumlahkan dengan potongan penjualan.
Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan
- Hitung nilai penjualan bersih. Totalkan seluruh nilai penjualan dan kemudian kurangkan dengan retur ataupun potongan penjualan.
- Hitung nilai pembelian bersih. Jumlahkan pembelian dengan ongkos angkut pembelian kemudian dikurangi dari jumlah dari retur pembelian dengan potongan pembelian.
- Hitung persediaan barang. Jumlahkan persediaan awal barang dengan pembelian bersih
- Menghitung HPP. Pembelian bersih ditambah dengan persediaan awal dikurang persediaan akhir.
Rumus untuk menghitung harga pokok penjualan (HPP) adalah:
Contoh Perhitungan HPP
PT Sukses Sejahtera pada Tanggal 1 Mei 2020 memiliki:
- Persediaan barang dagangan (awal) sebanyak Rp 10 juta.
- Pembelian sebesar Rp 20 juta.
- Beban angkut pembelian Rp 1 juta.
- Retur pembelian sebesar Rp 2 juta.
- Potongan pembelian Rp1 juta.
- Persediaan barang dagangan akhir sebesar Rp5 juta.
Untuk menghitung HPPnya adalah sebagai berikut:
Pembelian Bersih = (Pembelian + Biaya Angkut) – (Retur Pembelian + Potongan Pembelian)
Pembelian Bersih = (20.000.000 + 1.000.000) – (2.000.000 + 1.000.000)
Pembelian Bersih = 21.000.000 – 3.000.000
Pembelian Bersih = 18.000.000
Barang tersedia dijual = (Persedian awal + Pembelian bersih)
Barang tersedia dijual = (10.000.000 + 18.000.000)
Harga Pokok Penjualan = (Barang Tersedia dijual – Persedian akhir)
Harga Pokok Penjualan = 28.000.000 – 5.000.000 = 23.000.000
Itulah penjelasan mengeni harga pokok penjualan (HPP) dari DailySocial.id
Semog penjelasan ini membantumu dan mudah dipahami!