Tag Archives: Huawei

hp huawei harga 3 jutaan

5 HP Huawei Harga 3 Jutaan Terbaik di 2023

Huawei adalah salah satu brand smartphone asal China yang kehadirannya layak untuk diperhitungkan. Pasalnya, Huawei terkenal sering mengeluarkan produk-produk yang memiliki performa mumpuni dengan harga yang cukup terjangkau. Bahkan, dengan budget 3 jutaan saja kamu bisa mendapatkan smartphone yang memiliki spek unggul di levelnya.

Nah, berikut adalah daftar HP Huawei dengan harga 3 jutaan yang bisa kamu jadikan sebagai referensi saat membeli HP.

Huawei Nova 5z

huawei nova 5z

Layar: IPS LCD 6.26 inci, 1080×2340 pixels

Chipset: Kirin 810

RAM: 6 GB

Memori Internal: 64 GB / 128 GB

Kamera Belakang: 48 MP + 8 MP + 2 MP + 2 MP

Kamera Depan: 32 MP

Kapasitas Baterai: 4000 mAh

Harga: Rp. 3.600.000

Huawei Nova 5z memiliki keunggulan utama pada kameranya, di mana kamera depannya memiliki resolusi 32 MP sementara kamera belakangnya memiliki 4 unit dengan kamera utama beresolusi 48 MP.

Dari segi performa, HP ini juga tidak kalah kencang terutama untuk kamu yang gemar multitasking. Pasalnya, Huawei Nova 5z mengandalkan chipset Kirin 810 yang dipadukan dengan RAM kapasitas 6 GB. HP ini juga telah dilengkapi dengan teknologi GPU Turbo, sehingga kamu tidak perlu khawatir akan terjadi lagging saat bermain game.

Huawei P Smart Z

huawei p smart z

Layar: IPS LCD 6.59 inci, 1080×2340 pixels

Chipset: Kirin 710

RAM: 4 GB

Memori Internal: 64 GB

Kamera Belakang: 16 MP + 2 MP

Kamera Depan: 16 MP

Kapasitas Baterai: 4000 mAh

Harga: Rp. 3.500.000

Huawei P Smart Z memiliki keunggulan utama pada performanya yang didukung dengan perpaduan antara chipset Kirin 710F dengan RAM 4 GB. Grafisnya sudah menggunakan GPU Mali-G51 yang menghasilkan performa tangguh dan cocok digunakan untuk multitasking.

HP ini juga telah dilengkapi dengan fitur NFC untuk melakukan transaksi keuangan secara online. Sementara kameranya sudah menggunakan dual kamera dengan resolusi 16 MP dan 2 MP.

Huawei Y9 Prime (2019)

huawei y9 prime 2019

Layar: IPS LCD 6.59 inci, 1080×2340 pixels

Chipset: Kirin 710F

RAM: 4 GB

Memori Internal: 64 GB / 128 GB

Kamera Belakang: 16 MP + 8 MP + 2 MP

Kamera Depan: 16 MP

Kapasitas Baterai: 4000 mAh

Harga: Rp. 3.500.000

Huawei Y9 Prime (2019) memiliki keunggulan utama di kameranya, di mana kamera belakangnya terdiri dari triple kamera dengan kamera utama beresolusi 16 MP. Sementara kamera depannya cukup unik karena memiliki mode pop-up, sehingga tidak mengganggu tampilan layarnya.

Dari segi performa, HP ini telah didukung dengan chipset Kirin 710F yang dipadukan dengan RAM berkapasitas 4 GB. Pengolah grafisnya juga telah menggunakan GPU Mali-51 yang menambah performanya semakin kencang.

Huawei Y9s

huawei y9s

Layar: IPS LCD 6.59 inci, 1080×2340 pixels

Chipset: Kirin 710F

RAM: 6 GB

Memori Internal: 128 GB

Kamera Belakang: 48 MP + 8 MP + 2 MP

Kamera Depan: 16 MP

Kapasitas Baterai: 4000 mAh

Harga: Rp. 3.300.000

Hampir sama seperti Huawei Y6 Prime (2019), Huawei Y9s juga memiliki keunggulan pada desainnya yang menggunakan layar tanpa poni karena kamera depannya menggunakan mode pop-up. Bagian bodinya juga terlihat elegan karena dilapisi dengan bahan kaca yang membuat warnanya akan berubah jika terkena cahaya matahari.

Bedanya, HP Huawei Y9s memiliki keunggulan di kamera belakang utamanya yang beresolusi 48 MP. Selain itu, kameranya juga telah dibekali dengan teknologi Artificial Intelligent yang menjadikan kualitas pengambilan gambar semakin baik.

Huawei Enjoy 10s

huawei enjoy 10s

Layar: AMOLED 6.3 inci, 1080×2400 pixels

Chipset: Kirin 710F

RAM: 6 GB

Memori Internal: 64 GB

Kamera Belakang: 48 MP + 8 MP + 2 MP

Kamera Depan: 16 MP

Kapasitas Baterai: 4000 mAh

Harga: Rp. 3.200.000

Huawei Enjoy 10s memiliki keunggulan utama di bagian layarnya yang berukuran 6.3 inci dengan teknologi AMOLED yang menghasilkan tampilan layar lebih halus dan tajam. Selain itu, HP ini juga dilengkapi dengan triple kamera di bagian belakang, dengan resolusi 48 MP, 8 MP dan 2 MP.

Sementara untuk performanya, HP ini telah didukung dengan perpaduan antara chipset Kirin 710F dan RAM dengan kapasitas 6 GB, yang cocok untuk kamu yang sering melakukan multitasking.

Nah, itulah daftar HP Huawei dengan harga 3 jutaan yang layak untuk dipertimbangkan. Jadi, apakah tertarik untuk membelinya?

HP Huawei Terbaik dan Termurah / freepik

8 Rekomendasi HP Huawei 4 Jutaan, Harga dan Spesifikasi Terbaru 2023

Huawei merupakan salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia yang jarang orang ketahui. Ketenaran Huawei sebenarnya memasuki Top 3 setelah Apple dan Samsung.

Huawei dikenal dengan fitur-fitur canggihnya yang hampir menyamai Apple, desain yang unik dan cantik seperti Samsung, namun harganya jauh dibawah mereka. Hal ini membuat Huawei menempati posisi ketiga dalam merek yang paling dicari-cari.

Berikut ini adalah rekomendasi-rekomendasi HP Huawei dengan harga 4 jutaan saja!

Huawei P Smart S

Huawei P Smart S / gsmarena.com
Huawei P Smart S / gsmarena.com

Layar: OLED capacitive touchscreen 6.3 inci

Resolusi: 1080 x 2400 piksel

Sistem Operasi: Android 10, EMUI 10.1, no Google Play Services

Chipset: Kirin 710F (12 nm)

CPU: Octa-core (4×2.2 GHz Cortex-A73 & 4×1.7 GHz Cortex-A53)

GPU: Mali-G51 MP4

Varian Warna: Breathing Crystal, Midnight Black

Memori Internal: 128GB 4GB RAM

Kamera Belakang: 48 MP, 8 MP, 2 MP

Kamera Depan: 16 MP

Kapasitas Baterai: Non-removable Li-Po 4000 mAh battery

Tipe ini memiliki layar berjenis OLED dengan rasio cinematic dengan resolusi Full HD+, sehingga kamu akan mendapatkan pengalaman menonton film atau video yang sempurna dengan Huawei P Smart S.

Sayangnya, tipe ini hanya memiliki RAM 4 GB. Dan walaupun kapasitas baterainya besar, tapi tipe ini tidak didukung Fast Charging. Tipe ini termasuk mahal untuk fasilitas-fasilitas yang diberikan.

Huawei P40 Lite E

Huawei P40 Lite E / gsmarena.com
Huawei P40 Lite E / gsmarena.com

Layar: IPS LCD capacitive touchscreen 6.39 inci

Resolusi: 720 x 1560 piksel

Sistem Operasi: Android 9.0 (Pie), EMUI 9, no Google Play Services

Chipset: Kirin 710F (12 nm)

CPU: Octa-core (4×2.2 GHz Cortex-A73 & 4×1.7 GHz Cortex-A53)

GPU: Mali-G51 MP4

Varian Warna: Breathing Crystal, Midnight Black

Memori Internal: 64GB 4GB RAM

Kamera Belakang: 48 MP, 8 MP, 2 MP

Kamera Depan: 8 MP

Kapasitas Baterai: Non-removable Li-Po 4000 mAh battery

Dengan tampilan yang tidak terlalu besar, namun tidak terlalu kecil ini akan membuat kamu nyaman untuk menggenggamnya. Dan, memiliki kamera utama dengan sensor 48 MP PDAF sehingga foto yang dihasilkan akan terlihat jelas dan jernih.

Namun, tipe ini masih dengan Android 9 dan tidak memiliki layanan Google atau GMS. RAM yang diberikan juga hanya sebesar 4 GB saja dan tidak didukung oleh Fast Charging sehingga akan memakan waktu yang cukup lama untuk mengisi baterai hingga penuh.

Huawei Nova 7i

Huawei Nova 7i / gsmarena.com
Huawei Nova 7i / gsmarena.com

Layar: LTPS IPS LCD capacitive touchscreen 6.4 inci

Resolusi: 1080 x 2310 piksel

Sistem Operasi: Android 10, EMUI 10, no Google Play Services

Chipset: Kirin 810 (7 nm)

CPU: Octa-core (2×2.27 GHz Cortex-A76 & 6×1.88 GHz Cortex-A55)

GPU: Mali-G52 MP6

Varian Warna: Midnight Black, Crush Green, Sakura Pink

Memori Internal: 128GB 8GB RAM

Kamera Belakang: 48 MP, 8 MP, 2 MP, 2 MP

Kamera Depan: 16 MP

Kapasitas Baterai: Non-removable Li-Po 4200 mAh battery

Huawei Nova 7i ini memiliki desain dengan efek pantulan cahaya dan gradasi halus yang terlihat mewah serta elegan. Kamu juga akan merasakan kualitas dari kamera yang memiliki sensor 48 MP. Selain itu, terdapat fitur HDR yang dapat kamu gunakan untuk selfie sehingga selfie kamu akan semakin terlihat jelas.

Kekurangan dari tipe ini adalah tidak didukung oleh refresh rate yang tinggi dan juga tidak memiliki fitur NFC. Selain itu, sistem operasi yang digunakan adalah Android 10 tanpa dukungan GMS.

Huawei Nova 6 SE

Huawei Nova 8 SE / gsmarena.com
Huawei Nova 6 SE / gsmarena.com

Layar: LTPS IPS LCD capacitive touchscreen 6.4 inci

Resolusi: 1080 x 2310 piksel

Sistem Operasi: Android 10, EMUI 10, no Google Play Services

Chipset: Kirin 810 (7 nm)

CPU: Octa-core (2×2.27 GHz Cortex-A76 & 6×1.88 GHz Cortex-A55)

GPU: Mali-G52 MP6

Varian Warna: Hitam, Emerald Green, Light Pink/Blue

Memori Internal: 128GB 8GB RAM

Kamera Belakang: 48 MP, 8 MP, 2 MP, 2 MP

Kamera Depan: 16 MP

Kapasitas Baterai: Non-removable Li-Po 4200 mAh battery

Dengan kapasitas baterai yang cukup besar dan sudah dilengkapi dengan dukungan Fast Charging 40W ini, kamu tidak perlu khawatir kehabisan baterai saat sedang diluar ruangan. Layar yang ditampilkan oleh Huawei Nova 6 SE ini juga cukup besar dan juga beresolusi Full HD+.

Kekurangan yang dimiliki oleh tipe ini terletak pada layarnya yang masih berjenis LTPS dan tidak memiliki dukungan refresh rate yang tinggi. Selain itu, tipe ini juga belum dilengkapi dengan fitur NFC.

Huawei Enjoy 10

Huawei Enjoy 10 / gsmarena.com
Huawei Enjoy 10 / gsmarena.com

Layar: IPS LCD capacitive touchscreen 6.39 inci

Resolusi: 720 x 1560 piksel

Sistem Operasi: Android 9.0 (Pie), EMUI 9.1

Chipset: Kirin 710F (12 nm)

CPU: Octa-core (4×2.2 GHz Cortex-A73 & 4×1.7 GHz Cortex-A53)

GPU: Mali-G51 MP4

Varian Warna: Aurora blue, Acacia red, Magic night black, Sky blue

Memori Internal: 128GB 8GB RAM

Kamera Belakang: 48 MP, 2 MP

Kamera Depan: 8 MP

Kapasitas Baterai: Non-removable Li-Po 4000 mAh battery

Dengan memori penyimpanan sebesar 128 GB dan bisa diperluas lagi dengan microSD, kamu tidak perlu khawatir kehabisan memori. Selain itu, kamera utama Huawei Enjoy 10 ini berukuran 48 MP sehingga menghasilkan foto yang berkualitas serta minim noise.

Sayangnya, kamera ini kurang cocok untuk kamu yang ingin memanfaatkan fitur kamera HP. Karena fitur-fitur kameranya sangat sedikit, Huawei Enjoy 10 ini tidak memiliki telephoto, makro, dan ultra-wide.

Huawei Nova 5i Pro

Huawei Nova 5i Pro / gsmarena.com
Huawei Nova 5i Pro / gsmarena.com

Layar: LTPS IPS LCD capacitive touchscreen 6.26 inci

Resolusi: 1080 x 2340 piksel

Sistem Operasi: Android 9.0 (Pie) EMUI 9.1

Chipset: Kirin 810 (7 nm)

CPU: Octa-core (2×2.27 GHz Cortex-A76 & 6×1.88 GHz Cortex-A55)

GPU: Mali-G52 MP6

Varian Warna: Black, Aurora, Emerald Green

Memori Internal: 128GB 8GB RAM

Kamera Belakang: 48 MP, 8 MP, 2 MP, 2 MP

Kamera Depan: 32 MP

Kapasitas Baterai: Non-removable Li-Po 4000 mAh battery

Huawei Nova 5i Pro memiliki 2 pilihan RAM, 8 GB / 256 GB. Sehingga sangat pas untuk kamu yang menggunakan banyak aplikasi maupun sedikit. Tipe ini juga memiliki kapasitas baterai yang cukup besar dan sudah dilengkapi dengan Fast Charging 20W.

Sayangnya, tipe ini memiliki layar dengan kualitas yang standar, tidak didukung dengan fitur NFC, tidak memiliki kamera telephoto, dan juga tidak mendapatkan upgrade ke Android 10. Sehingga akan tetap berada di Android 9.0.

Huawei Nova 5T

Huawei Nova 5T / gsmarena.com
Huawei Nova 5T / gsmarena.com

Layar: IPS LCD capacitive touchscreen 6.26 inci

Resolusi: 1080 x 2340 piksel

Sistem Operasi: Android 9.0 (Pie), upgradable to Android 10, EMUI 10

Chipset: Kirin 980 (7 nm)

CPU: Octa-core (2×2.6 GHz Cortex-A76 & 2×1.92 GHz Cortex-A76 & 4×1.8 GHz Cortex-A55)

GPU: Mali-G76 MP10

Varian Warna: Black, Crush Blue, Midsummer Purple, Crush Green

Memori Internal: 128GB 6GB RAM, 128GB 8GB RAM

Kamera Belakang: 48 MP, 16 MP, 2 MP, 2 MP

Kamera Depan: 32 MP

Kapasitas Baterai: Non-removable Li-Po 3750 mAh battery

Desainnya yang glossy, cantik, dan ringan ini membuat orang yang menggunakannya menjadi tampil elegan. Ditambah dengan kamera depan yang 32 MP akan membuat kamu yang hobi selfie menjadi puas. Dan tipe ini sudah dilengkapi dengan NFC.

Yang menjadi kekurangannya adalah Huawei Nova 5T tidak memiliki slot microSD, kamera telephoto, dan layarnya tidak memiliki dukungan HDR atau refresh rate.

Huawei Nova 8 SE

Huawei Nova 8 / gsmarena.com
Huawei Nova 8 / gsmarena.com

Layar: OLED, HDR10

Resolusi: 1080 x 2400 pixels

Sistem Operasi: Android 10, EMUI 10.1

Chipset: MediaTek MT6853 Dimensity 720 5G (7 nm)

CPU: Octa-core (2×2.0 GHz Cortex-A76 & 6×2.0 GHz Cortex-A55)

GPU: Mali-G57 MC3

Varian Warna: Black, Deep Blue, Blue, Silver

Internal: 128GB 8GB RAM

Kamera Belakang: 64 MP, 8 MP, 2 MP, 2 MP

Kamera Depan: 16 MP

Baterai: Non-removable Li-Po 3800 mAh battery

Memiliki desain yang stylish dan ringan adalah kombinasi yang sangat tepat. Selain desainnya, kamera yang Huawei Nova 8 SE ini dapat menghasilkan warna yang baik serta hasil yang detail karena memiliki sensor 64 MP.

Selain itu, tipe ini sudah didukung oleh Fast Charging 66W yang dapat mengisi baterai dari 0% ke 100% hanya dalam 35 menit saja.

Sayangnya, tipe ini belum didukung fitur NFC dan kamera telephoto. Selain itu, harganya cenderung mahal untuk baterai berkapasitas kecil.

Demikianlah penjelasan spesifikasi serta kelebihan dan kekurangan yang dimiliki HP Huawei seharga 4 jutaan, Semoga bermanfaat.

4-Gadget-Baru-dari-Huawei,-P50-Pocket-Hingga-MateBook-X-Pro-2022

4 Gadget Baru dari Huawei, P50 Pocket Hingga MateBook X Pro 2022

Baru-baru ini Huawei telah memperkenalkan smartphone foldable dengan desain chamshell pertamanya, P50 Pocket. Sesuai namanya, penampilan perangkat ini benar-benar mirip seperti flagship P50 yang ditekuk.

Namun jangan tertipu, P50 Pocket tidak memiliki desain dual-circle camera. Lingkaran satunya merupakan layar luar multi-fungsi berdiameter 1,04 inci dengan resolusi 340×340 piksel.

Smartphone foldable ini tidak datang sendirian, Huawei juga mengungkap smartwatch Huawei Watch D, smart glasses dengan HarmonyOS, dan laptop premium MateBook X Pro 2020. Mari bahas lebih jauh.

1. Huawei P50 Pocket

Sebagai penantang Samsung Galaxy Z Flip3, Huawei P50 Pocket hadir dengan beberapa keunggulan. Yang utama dalam posisi terlipat, layar P50 Pocket dapat benar-benar tertutup dengan rapat, sedangkan Galaxy Z Flip3 masih menyisakan sedikit celah.

Saat dilipat, ketebalan bodinya 15,2 mm dan 7,2 mm saat terbuka. Ketimbang tampil minimalis, Huawei justru menonjolkan sisi glamor terutama ‘premium edition’ dengan warna gold yang punya motif unik karya Iris Van Herpen, karya desainer asal Belanda.

Selain itu, Huawei ternyata berhasil memasukkan baterai dengan kapasitas lebih besar, yakni 4.000 mAh (Galaxy Z Flip3 3.300 mAh) dan didukung fast charging 40 W. Beralih ke layar dalam, Huawei menggunakan panel OLED 6,9 inci beresolusi 2790×1188 piksel dengan refresh rate 120 Hz.

Selengkapnya tentang smartphone foldable ini, bisa Anda baca pada artikel berikut: Huawei P50 Pocket Benahi Dua Kekurangan Utama Samsung Galaxy Z Flip3.

2. Huawei Watch D

Beralih ke Huawei Watch D, smartwatch ini memiliki bodi persegi dengan panel AMOLED 1,64 inci beresolusi 456×280 piksel yang menghasilkan kerapatan 326 ppi. Case-nya terbuat dari material aluminum alloy dan tersedia dalam opsi warna hitam atau titanium.

Strap jam tangan pintar ini terbuat dari fluoro-rubber dalam ukuran sedang dan besar, masing-masing dengan panjang 11,8 cm dan 13,3 cm. Bodinya pun sudah mengantongi sertifikasi IP68 untuk ketahanan terhadap air dan debu, serta dilengkapi sensor suhu dan NFC multi-fungsi.

Huawei pun membekalinya dengan rangkaian fitur kebugaran dan kesehatan seperti penghitung langkah, monitor detak jantang, pelacakan tidur, dan monitor tingkat oksigen darah. Namun fitur yang menjadi sorotan utama adalah kemampuannya untuk merekam EKG dan mengukur tekanan darah dengan teknologi TruSeen 5.0+ dan TruBP.

Harga Huawei Watch D dibanderol CNY 2.988 atau sekitar Rp6,6 jutaan. Ia diiklankan dapat mendeteksi resiko Atherosclerosis, Arrhythmia, dan Sleep Apnea. Huawei mengatakan telah bermitra dengan 301 rumah sakit di China untuk menguji keakuratan dan keandalan Watch D, serta telah terdaftar sebagai perangkat medis kelas II dengan administrasi makanan dan obat-obatan China.

3. Huawei Smart Glasses

Versi terbaru kacamata pintar dari Huawei ini hadir dalam tiga gaya, termasuk frame Boston-style, Wellington, dan Aviator dengan lensa prescription atau sunshades. Mereka dibekali dengan speaker dan mikrofon 128mm yang kuat yang memungkinkan akses handsfree ke asisten Huawei Celia.

Perangkat ini menjalankan sistem operasi HarmonyOS, dilengkapi pelacakan kesehatan untuk mata dan postur tubuh dengan bodi tahan percikan air IPX4. Daya tahan baterainya diklaim dapat bertahan hingga 16 jam untuk penggunaan campuran dengan 4,5 jam waktu bicara dan hingga 6 jam mendengarkan musik. Harganya mulai dari CNY 1.699 (Rp3,7 jutaan) untuk model lensa prescription dan CNY 1.899 (Rp4,2 jutaan) untuk model sunglasses.

4. Huawei MateBook X Pro 2022

Terakhir tetapi tak kalah menarik, Huawei juga memperkenalkan laptop premium ultraportable MateBook X Pro 2022. Laptop dengan bobot 1,38 kg dan 15,5 mm pada titik tertebalnya ini ditenagai chipset Intel Rocket Lake generasi ke-11 dan integrated GPU Intel Iris Xe.

Ia dibekali layar sentuh 14,2 inci beresolusi 3120×2080 piksel dalam aspek rasio 3:2 yang menawarkan area kerja lebih lega. Layarnya didukung refresh rate 90 Hz, dengan cakupan color gamut P3, dan kecerahan maksimum 500 nit.

Secara default, sistem operasi yang dijalankan masih Windows 10. Konfigurasi Intel Core i5 dengan RAM 16GB LPDDR4x dan penyimpanan internal M2 SSD 512GB dijual CNY 9.499 (Rp21,2 jutaan) dan CNY 12.499 (Rp27,9 jutaan) untuk Intel Core i7 dengan penyimpanan 1TB.

Sumber: GSMArena 1, 2, 3

Huawei P50 Pocket Benahi Dua Kekurangan Utama Samsung Galaxy Z Flip 3

Di antara beberapa ponsel foldable yang tersedia di pasaran, Samsung Galaxy Z Flip 3 mungkin bisa dianggap sebagai yang paling normal. Dalam posisi terbuka, ia tidak berbeda jauh dibanding smartphone pada umumnya. Namun berhubung layarnya bisa dilipat, ia jauh lebih mudah disimpan di dalam saku, bahkan saku kemeja sekalipun.

Terlepas dari itu, Z Flip 3 masih punya sejumlah kekurangan. Dua yang paling utama adalah kapasitas baterainya yang kecil (3.300 mAh), dan desain yang tidak benar-benar tertutup rapat saat layarnya dilipat. Lain ceritanya dengan Huawei P50 Pocket. Ponsel foldable terbaru Huawei yang juga mengadopsi desain clamshell itu rupanya tidak terkendala dua isu tersebut.

Saat dilipat, layar P50 Pocket benar-benar tertutup dengan rapat, tidak seperti Z Flip 3 yang masih menyisakan sedikit celah. Ini menunjukkan adanya perbedaan rancangan engsel pada kedua smartphone. Dalam posisi terlipat, tebal P50 Pocket cuma 15,2 mm, lebih tipis daripada Z Flip 3. Namun saat dibuka, P50 Pocket sedikit lebih tebal di 7,2 mm.

Kabar baiknya, Huawei benar-benar memaksimalkan ruang ekstra tersebut. P50 Pocket dibekali baterai berkapasitas 4.000 mAh, cukup signifikan selisihnya dibanding milik Z Flip 3. Huawei pun tidak lupa menyematkan dukungan fast charging 40 W pada P50 Pocket.

Seperti Z Flip 3, ponsel ini turut mengemas dua layar; satu di luar, satu di dalam. Di bagian luar, ada layar membulat dengan diameter 1,04 inci dan resolusi 340 x 340 piksel. Layar ini bisa menampilkan sejumlah informasi, termasuk halnya menjadi viewfinder kamera sehingga pengguna bisa mengambil selfie menggunakan kamera utamanya. Meski sepintas kelihatan lebih estetis, layar membulat ini masih kalah fungsional dibanding layar luar Z Flip 3 yang berukuran lebih besar.

Untuk layar bagian dalamnya, P50 Pocket mengemas panel OLED 6,9 inci dengan resolusi 2790 x 1188 piksel dan refresh rate 120 Hz. Di sisi atasnya, ada lubang kecil yang dihuni oleh kamera 10,7 megapiksel. Kamera yang satu ini lebih ideal digunakan untuk video call, sebab kalau untuk mengambil selfie, hasil tangkapannya jelas kalah bagus dibanding kamera utamanya di sisi luar.

Kamera utamanya ini menggunakan sensor 40 megapiksel dan lensa f/1.8. Mendampingi kamera tersebut adalah kamera ultra-wide 13 megapiksel yang juga bisa dipakai untuk fotografi makro, serta kamera “super-spectrum” 32 megapiksel yang bertugas untuk membantu memperkaya warna pada hasil tangkapan P50 Pocket.

Urusan performa, ponsel ini mengandalkan chipset Snapdragon 888, tapi yang cuma kompatibel dengan jaringan 4G saja. Huawei menawarkan dua varian RAM dan storage: 8 GB/256 GB seharga 8.988 yuan (± 20 jutaan rupiah), dan 12 GB/512 GB seharga 10.988 yuan (± 24,5 jutaan rupiah).

Varian 12 GB/512 GB ini turut mengusung embel-embel “Premium Edition”, serta hadir dalam balutan warna silver atau emas yang memiliki motif unik karya desainer asal Belanda, Iris van Herpen. Sejauh ini belum ada informasi apakah Huawei P50 Pocket nantinya juga akan tersedia di luar Tiongkok.

Sumber: The Verge dan Huawei.

Jelang Akhir Tahun, Huawei Luncurkan Nova 9, MateBook 14, dan GT Runner

Sepertinya di penghujung tahun 2021, banyak vendor yang berlomba-lomba untuk menjual produk terbarunya di pasar Indonesia. Salah satu yang meluncurkan banyak perangkat pada bulan Desember 2021 ini adalah Huawei. Kali ini, Huawei meluncurkan 4 buah produk yang ada dalam kategori smartphone, laptop, dan juga AIoT. Acara peluncurannya sendiri diadakan pada tanggal 8 Desember 2021 yang disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube resmi Huawei Indonesia.

Perangkat pertama yang diperkenalkan kali ini adalah laptop Huawei MateBook 14s dan 14. Kedua laptop ini memiliki desain tipis, hanya 16,7 mm, serta memiliki bobot hanya 1,43 kg. Layarnya yang memiliki resolusi 2,5K (2520 x 1680) dengan rasio 3:2 ini menggunakan refresh rate 90 Hz dengan 1,07 miliar warna dan gamut warna 100% sRGB. Untuk Matebook 14, layarnya memiliki resolusi 2K.

Kedua laptop ini menggunakan prosesor Intel Core H Generasi ke 11 yang tentunya memiliki kinerja tinggi. Selain itu, GPU yang ada sudah menggunakan Iris Xe sehingga mampu memainkan banyak game yang saat ini sudah beredar di pasaran, walapun dengan setting rendah. Laptop ini menggunakan bodi dengan bahan aluminium dengan finishing matte mengkilap. Untuk pengisian daya, kedua laptop tersebut akan diisi melalui port USB-C dengan daya 90 watt.

Patrick Ru, Country Head Huawei CBG Indonesia mengatakan “Konsumen akan dapat menggunakan laptop ini untuk apa saja, baik itu tugas kreatif seperti mengolah foto atau video, tugas yang tidak terlalu menuntut seperti membuka spreadsheet dan menjelajahi web, atau bahkan bermain beragam video game. HUAWEI MateBook 14s & 14 akan menjadi pendamping teknologi terbaik untuk gaya hidup digital dengan produktivitas tinggi seperti saat ini.”

Perangkat kedua adalah smartphone Huawei Nova 9, yang diklaim memiliki kamera yang diambil dari DNA seri P. Kamera tersebut ditenagai oleh 50MP Ultra Vision RYYB colour filter array (CFA) dan XD Fusion Engine. Untuk layarnya, Huawei memasangkan panel dengan refresh rate 120 Hz curved display.

Nova 9 saat ini menggunakan Snapdragon 778G, yang walaupun chipset-nya sudah mendukung 5G, namun hanya memiliki konektivitas 4G. Prosesor ini didinginkan oleh VC Liquid Cooling dan graphene sehingga membuatnya menjadi lebih dingin dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Baterainya sendiri memiliki kapasitas 4300 mAh dengan charger 66 watt.

Patrick Ru mengatakan, “Melalui peluncuran HUAWEI nova 9, Huawei mencoba memberikan pengalaman fotografi yang sempurna kepada pengguna, terutama para generasi muda di Indonesia. Menyelaraskan dengan semangat generasi muda, HUAWEI nova Series didesain sebagai produk andalan yang memberikan pengalaman flagship smartphone di kelas harga menengah.”

“Selain itu, melalui dukungan serangkaian perangkat powerful yang terintegrasi dengan sistem operasinya, HUAWEI nova 9 memperkenalkan serangkaian fitur menarik, seperti salah satunya kamera berkualitas prima yang mampu diandalkan di banyak skenario, termasuk dalam keadaan minim cahaya sekalipun. Kamera ini juga mampu merekam video berkualitas 4K, serta didukung oleh Continuous Front/Rear Recording dan Remote Shutter, yang menawarkan beragam cara bagi pengguna dalam membuat video berkesan,”

Perangkat terakhir adalah Huawei GT Runner. Jam tangan pintar yang satu ini, sesuai dengan namanya, ditujukan untuk mereka yang senag berolah raga lari. Modelnya sendiri juga cukup berbeda dengan Huawei GT3. Untuk fungsinya sendiri sama dengan GT 3.

Huawei MateBook 14s dan 14s akan tersedia untuk pre-order mulai tanggal 8 hingga 17 Desember 2021 dengan harga Rp16.999.000 untuk MateBook 14s dan Rp 13.999.000 untuk MateBook 14. Untuk Huawei Nova 9 dijual dengan harga Rp.7.599.000. Terakhir, untuk Huawei GT Runner akan dibanderol dengan harga Rp. 3.399.000.

DNA Kamera dari Huawei P seri berapa?

Saat ini, Huawei mengklaim bahwa kamera dari Nova 9 dibawa dari jajaran kamera seri P. Namun, kita mengetahui bahwa kamera seri P dari Huawei berbeda dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, saya cukup penasaran dari seri yang mana kamera Nova 9 ini diambil.

Edy Supartono selaku Training Director of Huawei CBG Indonesia mengatakan bahwa Huawei Nova 9 dapat dikatakan setara dengan kamera yang ada pada flagship smartphone. Untuk kamera yang ada pada Huawei nova 9, membawa DNA dari Huawei P series khususnya yakni sensor RYYB. Sensor ini pertama kali diperkenalkan pada P30 Pro dan digunakan pada flagship smartphone Huawei. Susunan desain kamera Star Orbit Ring yang ada pada Huawei Nova 9 berasal dari DNA Huawei P 50 Pro.

Edy melanjutkan bahwa smartphone ini sendiri dilengkapi 50MP Ultra Vision AI Quad Camera System. Dan untuk pertama kalinya dalam sejarah HUAWEI seri Nova, smartphone ini dilengkapi dengan teknologi kamera kelas unggulan seperti RYYB color filter array (CFA) yang meningkatkan pengambilan cahaya hingga 40% lebih tinggi dan XD Fusion Engine. Fitur-fitur canggih ini sangat meningkatkan kualitas gambar yang dihasilkan smartphone, dan membantu mempertahankan lebih banyak detail dalam foto yang diambil.

Kelangkaan chipset pengaruhi stok Huawei MateBook 14s/14?

Huawei MateBook 14s di luar Indonesia diketahui bahwa cukup banyak diminati oleh konsumen. Hal tersebut membuat ketersediaan barang dari MateBook 14s menjadi berkurang dan cukup sulit untuk ditemukan. Apakah hal tersebut bakal terjadi di Indonesia? Bagaimana dengan stoknya di Indonesia?

Edy mengatakan sejalan dengan komitmen Huawei, Huawei ingin memberikan pengalaman terbaik kepada konsumen, dan dapat memiliki juga menikmati teknologi yang dihadirkan, khususnya MateBook 14s. Terkait dengan ketersediaan barang Huawei MateBook 14s, Huawei Indonesia telah mempersiapkan unit dengan memperhitungkan maupun menganalisa permintaan konsumen akan laptop Huawei di tahun 2021 ini dan memastikan agar permintaan selama periode pre-order dapat terpenuhi.

Lalu bagaimana dengan penempatan kelas dari Nova dan Huawei P Lite?

Harga dari Nova 9 saat ini sudah melebihi dari sebuah smartphone Huawei P Lite. Hal ini cukup membingungkan karena kelas Huawei P adalah flagship dan Nova adalah midrange. Lalu bagaimana Huawei menempatkan smartphone-nya untuk ditujukan pada konsumen yang tepat?

Edy menjelaskan bahwa terkait dengan kelas, Huawei nova 9 masih tetap berada di mid-range, karena Huawei P Lite sendiri merupakan bagian dari seri smartphone flagship. Huawei P yang tentunya memiliki spesifikasi yang berbeda dan lebih tinggi. Hadirnya teknologi flagship di Huawei nova 9 menunjukkan komitmen Huawei untuk menghadirkan teknologi terbaik di kelas smartphone mana pun yang kami miliki sekaligus memotivasi kami untuk menghadirkan gebrakan baru di smartphone flagship Huawei, seperti P series di tahun mendatang.

Smartphone Huawei Kembali di Indonesia, nova 9 Hadir 8 Desember dengan Kamera Utama Sekelas Flagship

Sudah cukup lama Huawei tidak merilis smartphone baru di Indonesia. Kalau saya tidak salah, terakhir adalah flagship Huawei Mate 40 Pro pada Desember tahun lalu. Meski begitu, sepanjang tahun ini Huawei cukup rutin merilis produk baru seperti tablet, laptop, smartwatch, dan TWS.

Namun di penghujung tahun ini, Huawei akhirnya akan merilis smartphone baru yaitu nova 9. Tepatnya akan diperkenalkan pada 8 Desember dan tersedia untuk pre-order mulai 8 Desember sampai 17 Desember 2021.

Lantas, apa kehebatan dari Huawei nova 9? Hal yang paling istimewa adalah perangkat kelas menengah ini akan membawakan pengalaman kamera sekelas flagship. Ia dirancang untuk mendukung generasi muda untuk membuat dan berbagi konten baik foto maupun video.

Tentu saja, Huawei punya alasan kuat atas klaimnya tersebut. Sebab nova 9 memang dibekali kamera utama Ultra Vision 50MP RYYB color filter array dengan sensor berukuran besar 1/1.56 inci yang memberikan 40% pencahayaan lebih pada saat mengambil gambar.

Huawei nova 9 juga menawarkan teknologi kamera kelas flagship yang bisa ditemukan pada smartphone seri P Huawei. Termasuk 4-in-1 Light Fusion, warna DCI-P3, dan XD Fusion Image Engine.

Secara total, Huawei nova 9 hadir dengan sistem Ultra Vision AI Quad Camera. Kamera utamanya 50MP Ultra Vision RYYB, bersama kamera 8MP Ultra Wide-Angle, kamera depth 2MP, kamera macro 4cm. Itu di bagian belakang, sementara kamera selfienya 32MP yang juga dapat menghasilkan video hingga resolusi 4K 30fps.

Selain itu, melanjutkan ciri khas dari seri Huawei nova, ia hadir punya desain premium dengan ultra-thin design 7,77 mm dan berat 175 gram. Baik sisi depan maupun belakang bodinya punya sedikit lengkungan, sehingga terasa lebih tipis dan nyaman dalam genggaman.

Lebih jauh lagi, Huawei nova 9 mengusung 6,57 inci 120Hz Original-Colour Curved Display dan baterai sebesar 4.300mAh dengan Huawei SuperCharge 66W. Dapur pacunya mengandalkan chipset Snapdragon 778G yang menawarkan performa kencang untuk mendukung semua aktivitas, termasuk pengalaman gaming yang memuaskan.

Terakhir sebagai catatan penting, Huawei nova 9 yang akan hadir di Indonesia masih menjalankan sistem operasi EMUI 12 tanpa GMS. Namun pengguna bisa langsung memperbaruinya ke HarmonyOS 2.0 yang lebih terintegrasi dengan perangkat Huawei lainnya.

Aplikasi yang Anda butuhkan bisa diakses lewat Huawei AppGallery. Huawei telah bekerja sama dengan 4,5 juta pengembang yang telah terdaftar dan terus menghadirkan aplikasi terbaru dan fungsional di AppGallery, dengan lebih dari 141.000 aplikasi yang terintegrasi dengan HMS (Huawei Mobile Services).

Baiklah kalau begitu, mari kita nantikan kedatangan Huawei nova 9 secara resmi di Indonesia pada 8 Desember mendatang. Bagi yang berminat, pre-ordernya dibuka mulai 8 Desember sampai 17 Desember 2021, di Tokopedia, Shopee, JD.ID, Blibli, Lazada, Huawei High-End Experience Store (HES), erafone dan gerai mitra lainya.

Mengintip Laptop Baru Huawei MateBook 14s dan 14

Seperti biasa sebelum meluncurkan produk terbarunya, Huawei mengajak para jurnalis untuk mengintip teknologi dibalik perangkat tersebut. Kali ini, yang bakal diluncurkan adalah 2 laptop terbaru mereka yang bernama Huawei MateBook 14s dan MateBook 14. Dua laptop yang tipis ini nantinya akan dibawa di Indonesia dan akan diluncurkan dalam waktu dekat. Seperti apa kedua laptop tersebut?

“Huawei memahami, saat ini masyarakat membutuhkan partner serba bisa untuk mendukung produktivitas. Terlebih bagi pekerja profesional dengan mobilitas dan pekerjaan yang banyak. Visi Huawei dalam bisnis laptop adalah menciptakan produk terpercaya, dengan kualitas dan inovasi tinggi. Kami sangat bersemangat untuk meluncurkan Huawei MateBook 14s dan 14 di bulan Desember ini ke pasar Indonesia. Semoga kehadiran produk ini dapat memberikan pengalaman superior dan memberikan kesempatan bagi pengguna untuk meningkatkan produktivitas,” ujar Partick Ru, Country Head Huawei CBG Indonesia.

Kedua laptop ini memiliki desain tipis, hanya 16,7 mm, serta memiliki bobot hanya 1,43 kg. Layarnya yang memiliki resolusi 2,5K (2520 x 1680) dengan rasio 3:2 ini menggunakan refresh rate 90 Hz dengan 1,07 miliar warna dan gamut warna 100% sRGB. Untuk Matebook 14, layarnya memiliki resolusi 2K. Untuk membuat mata menjadi nyaman, Huawei juga sudah menyematkan fitur hardware low blue light di mana akan menampilkan warna penuh dibandingkan dengan solusi software.

Untuk Matebook 14s, Huawei menggunakan prosesor hingga Core i7 11370H. Untuk varian teratasnya tersebut, Huawei juga sudah melengkapinya dengan sertifikasi EVO dari Intel. Huawei juga memiliki mode performance yang bakal meningkatkan TDP-nya menjadi 45 watt sehingga membuat laptop ini bakal menjadi lebih kencang jika dibandingkan dengan mode normalnya. Untuk itu, Huawei juga sudah menggunakan pendingin baru dengan fan shark fin yang memiliki 79 baling-baling.

Dengan dimensi yang tipis, Huawei MateBook 14s juga sudah dilengkapi dengan beberapa port yang cukup lengkap. Tentu saja dengan Intel Core generasi ke 11, port USB-C dengan mesin Thunderbolt 4 sudah tersedia. Laptop ini juga memiliki 4 speaker yang terdiri dari 2 bass dan 2 tweeters. Selain itu, 4 buah microphone juga tersedia pada laptop ini yang dilengkapi dengan AI noise cancellation.

Baterai yang terpasang memiliki kapasitas 60 WHr, yang diklaim oleh Huawei bisa membuat daya hidup MateBook 14s bisa panjang. Laptop ini bisa digunakan untuk Office sampai 11 jam dan untuk menonton video 1080p hingga 13 jam. Untuk mengisi baterai, Huawei menggunakan charger 65 watt melalui port USB-C, di mana saat diisi 15 menit akan bisa digunakan untuk 3 jam. Charger ini pun juga bisa digunakan untuk beberapa smartphone dan tablet dari Huawei.

Kedua laptop ini nantinya akan diluncurkan pada tanggal 8 Desember 2021. Pemesanan dengan cara pre order dapat dilakukan mulai tanggal 8 – 17 Desember 2021. Untuk harganya, tentu saja harus menunggu pada saar perangkat ini diluncurkan.

Sertifikasi EVO hanya untuk Core i7 saja

Huawei mengeluarkan MateBook 14s dengan menggunakan prosesor mulai dari Core i3, i5, hingga Core i7. Namun sayang, sertifikasi EVO hanya didapatkan pada versi tertingginya saja, yaitu yang menggunakan Core i7. Padahal jika kita melihat persyaratan dari Intel, seharusnya perangkat dengan Intel Core i5 juga bisa mendapatkan standarisasi tersebut. Apakah penyebabnya?

Edy Supartono selaku Training Director of Huawei CBG Indonesia mengatakan bahwa memang sertifikasi EVO ditujukan untuk laptop-laptop premium. Dari tim litbang Huawei sendiri menyatakan bahwa performa premium itu sendiri bukan datang dari laptopnya saja, tetapi juga dari sisi prosesornya. Oleh karena itu, Huawei memberikan sertifikasi EVO hanya pada seri tertinggi Huawei MateBook 14s, yaitu yang menggunakan Core i7.

Kamera pindah dari keyboard ke atas layar. Mengapa?

Salah satu ciri-ciri laptop Huawei yang ada saat ini adalah diletakkannya kamera pada keyboard. Hal ini tentu saja membuatnya berbeda dari laptop-laptop lainnya. Namun, pada MateBook 14s dan 14, kamera ini dipindahkan ke bagian atas layar, seperti di laptop pada umumnya. Apa alasan Huawei memindahkan icon-nya tersebut?

Edy mengatakan bahwa sebenarnya yang paling penting adalah menjaga komitmen Huawei dan bisa memenuhi kebutuhan para konsumen Huawei. Artinya, icon ini jika tidak bisa memenuhi kebutuhan konsumen Huawei, berarti tidak hal tersebut bukan teknologi yang reliable. Huawei sendiri ingin menjadi brand yang reliable dan juga berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan konsumennya. Hal ini pula yang menyebabkan dipindahkannya kamera dari keyboard ke bezel bagian atas.

Huawei MateBook E

Huawei Umumkan MateBook E, Tablet 2-in-1 dengan OS Windows 11 dan Prosesor Tiger Lake

Beberapa tahun terakhir, bisnis smartphone Huawei anjlok akibat sanksi yang diberikan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS). Huawei tidak bisa menggunakan teknologi penting seperti konektivitas 5G dan tak dapat mengakses layanan Google.

Namun Huawei tak hanya mengandalkan smartphone saja, mereka juga memiliki divisi lain yang terus mengembangkan produk baru seperti AIoT, smartwatch, tablet, laptop, desktop, dan sebagainya. Baru-baru ini, Huawei mengadakan konferensi besar di Tiongkok, mereka mengumumkan beberapa perangkat baru.

Mulai dari smartwatch yang dijuluki Huawei Watch GT Runner, tablet 2-in-1 berbasis OS Windows 11 MateBook E, desktop all-in-one MateStation X, dan headset VR gaming VR Glass 6DoF.

Huawei MateBook E

Bagi saya, ini produk paling menarik yang dirilis oleh Huawei pada acara itu. Sebuah tablet 2-in-1 yang menjalankan sistem operasi Microsoft terbaru yakni Windows 11 secara penuh.

Sebagai tablet, MateBook E mempersembahkan panel OLED 12,6 inci beresolusi 2,5K (2.560×1600 piksel) dalam aspek rasio 16:10. Kecerahan maksimumnya 400 nit dan didukung stylus M-Pencil.

Bodinya pun cukup tipis, hanya 7,99 gram dan berat 709 gram termasuk baterai 42Wh yang didukung pengisian cepat 65W. Serta, turut dibekali kamera belakang 13MP dan 8MP di depan.

Berkat aksesori smart keyboard yang dilengkapi touchpad, MateBook E seketika dapat berubah menjadi laptop yang powerful. Sebab, ia memang sudah ditenagai prosesor Intel Core generasi ke-11 Tiger Lake dengan grafis Intel Iris X dan punya Thunderbolt 4.

Harga Huawei MateBook E untuk konfigurasi Intel Core i5-1130G7, dengan RAM 8GB dan penyimpanan PCIe NVMe SSD 256GB, dan smart keyboard magnetic dijual mulai dari CNY 5.999 (Rp13,3 jutaan). Sementara, model Intel Core i7-1160G7 dengan RAM 16GB dan penyimpanan 512GB, serta slide keyboard dan stylus M-Pencil dijual seharga CNY 8.699 (Rp19,4 jutaan).

Huawei Watch GT Runner

Huawei Watch GT Runner

Smartwatch terbaru dari Huawei ini berorientasi pada olahraga. Ia tak lain merupakan varian lain dari Watch GT 3 yang lebih sporty dengan konstruksi polymer fiber yang kuat namun ringan untuk meningkatkan daya tahan dan kenyamanan ketika dipakai selama latihan.

Lebih lanjut, Watch GT Runner mengemas layar AMOLED dengan desain bulat 1,43 inci dalam diameter 46mm. Bodinya sudah water-resistant 5ATM, beratnya 38,5 gram, dan baterainya mampu bertahan hingga 14 hari.

Selain itu, ia dilengkapi modul Huawei TruSeen 5.0 optical heart rate, pengukuran SpO2, dan pelacakan aktivitas dengan lebih dari 100 mode olahraga. Fitur lain termasuk penyimpanan internal 4GB, pemosisian GNSS, NFC, dan Bluetooth.

Meskipun tidak ada koneksi seluler, Watch GT Runner ternyata memiliki mikrofon dan speaker bawaan yang berarti pengguna dapat menerima panggilan dari smartphone yang terhubung. Huawei Watch GT Runner hadir dalam warna grey dan black, serta dijual CNY 2.188 atau sekitar Rp4,8 jutaan.

Huawei MateStation X

Huawei juga mengumumkan desktop all-in-one bernama MateStation X. Perangkat Windows 11 ini menyajikan layar IPS seluas 28,2 inci dengan resolusi 3840×2560 piksel.

Dapur pacunya mengandalkan prosesor AMD Ryzen 5 5600H atau Ryzen 7 5800H dan grafis Radeon. Ditopang RAM 16GB dan penyimpanan M.2 NVMe 512GB. Huawei turut membekalinya dengan wireless keyboard dengan sensor fingerprint bawaan untuk otentikasi dan mouse Bluetooth.

Harga Huawei MateStation X dibanderol mulai dari CNY 9.999 (Rp22,3 jutaan) untuk versi AMD Ryzen 5 5600H dan CNY 11.999 (Rp26,7 jutaan) untuk model AMD Ryzen 7 5800H.

Huawei VR Glass 6DoF

Bagian terakhir adalah VR Glass 6DoF, sebuah headset VR gaming dengan dua pengontrol khusus. Headset ini menawarkan dual LCD screen 2,1 inci dengan resolusi single-eye 1600×1600 piksel dan resolusi binocular 3200×1600 piksel.

Huawei VR Glass 6DoF ini memiliki berat 188 gram dan bidang pandang 90 derajat. Kedua lensa dapat disesuaikan untuk pengguna dengan miopia hingga -7,00. Huawei VR Glass 6DoF akan dijual seharga CNY 3.999 (Rp8,9 jutaan).

Sumber: GSMArena

Gadget-Baru-Minggu-Ini

5 Pilihan Gadget Baru di Indonesia, Minggu Ke-2 Bulan November

Pada minggu kedua bulan November 2021, masyarakat Indonesia kembali diberi pilihan gadget baru yang sekaligus bisa menjadi rekomendasi gadget akhir tahun. Mulai dari rangkaian smartphone dari realme, duo smartphone flagship terjangkau seri 11T dari Xiaomi, dan satu kelas menengah dari Infinix. Serta, drone DJI Mavic 3 yang membawa upgrade signifikan dengan sensor Four Thirds 20 MP dan smartwatch premium Huawei Watch GT 3. Langsung saja, penjelasan singkatnya sebagai berikut:

1. realme

Realme GT Neo2

Dari realme, ada tiga smartphone baru yang menyasar segmen atas sampai bawah. Mulai dari realme GT Neo2 untuk segmen atas yang dijual dengan harga Rp6.499.000 untuk varian memori 12/256 GB.

Walaupun harganya tak terlalu tinggi, smartphone yang menjalankan realme UI 2.0 berbasis Android 11 ini mengemas fitur yang mengesankan. Ia mempersembahkan layar AMOLED 6,62 inci FHD+ dengan refresh rate 120 Hz, artinya sudah optimal buat kebutuhan gaming.

Dapur pacunya juga kencang dengan chipset Snapdragon 870 5G, pembaruan langsung dari Snapdragon 865. Terlebih didukung RAM 12 GB dan ditambah lagi RAM virtual hingga 7 GB berkat fitur Dynamic RAM Expansion (DRE).

Lanjut ke kelas menengah, realme mengutus Narzo 50A yang dibanderol Rp2.099.000 untuk varian memori 4/64 GB dan Rp2.299.000 untuk 4/128 GB. Perangkat ini berfokus untuk menghadirkan performa kuat dengan harga kompetitif.

Narzo 50A adalah smartphone berlayar IPS 6,5 inci HD+ yang ditenagai chipset MediaTek Helio G85 dan disuplai baterai jumbo 6.000 mAh. Ia juga menggunggulkan kamera utama dengan resolusi tinggi 50 MP.

Pindah ke kelas bawah, realme membawa Narzo 50i dijual pada harga Rp1.599.000 dengan konfigurasi 4/64 GB.

Ia mengusung layar IPS 6,5 inci HD+ dan menjalankan realme UI Go Edition sehingga resource yang dijalankan tidak seberat perangkat non Android Go. Sayangnya, karena alasan kelangkaan chipset, Narzo 50i masih menggunakan chipset lawas yaitu Spreadtrum SC9863A.

Tak lupa, realme juga memiliki smartband baru bernama realme Band 2 yang dijual pada harga Rp499.000. Ia mengusung layar 1,4 inci dengan kecerahan 500 nit, dibekali sensor Goodix GH3011 yang dapat memantau detak jantung dan SpO2 selama 24 jam, dan baterai yang dapat bertahan hingga 12 hari.

2. Xiaomi

Xiaomi-11T-Series

Di penghujung tahun ini, Xiaomi kembali meramaikan pasar smartphone Tanah Air dengan dua smartphone flagship terjangkau yakni Xiaomi 11T dan 11T Pro. Keduanya berbagi desain dan fitur yang identik, yang beda ialah model chipset-nya.

Fitur yang sama diantaranya layar AMOLED 6,67 inci FHD+ dengan refresh rate 120 Hz dan di depan diproteksi Gorilla Glass Victus. Tiga unit kamera belakang dengan kamera utama 108 MP, 8 MP dengan lensa ultrawide, dan 5 MP dengan lensa telephoto.

Perbedaan utamanya terletak pada penggunaan dapur pacu dan kecepatan pengisian dayanya. Xiaomi 11T ditenagai oleh chipset Dimensity 1200 5G dan baterai 5.000 mAh dengan pengisian cepat 67W. Sementara, Xiaomi 11T Pro menggunakan Snapdragon 888 5G yang juga membawa kemampuan perekaman video 8K 30 fps dan pengisian cepat 120W.

Dengan spesifikasi di atas, Xiaomi menjual Mi 11T dengan harga Rp5.999.000. Sementara, Mi 11T Pro 8/256 GB dijual pada harga Rp6.999.000 dan varian 12/256 GB pada harga Rp7.499.000.

3. Infinix 

Pindah ke Infinix Hot 11s NFC, bisa ditebak dari namanya bahwa perangkat kelas menengah ini memiliki fitur NFC yang serbaguna. Ia hadir dengan layar IPS 6,78 inci FHD+ dan memiliki refresh rate 90Hz.

Fitur lain, Infinix Hot 11s NFC menjalankan XOS 7.6 berbasis Android 11 dan memiliki kamera utama 50 MP di belakang. Ditenagai MediaTek Helio G88 Dual-Chip, RAM hingga 6GB, penyimpanan internal hingga 128 GB, dan baterai 5.000 mAh dengan pengisian cepat 18W.

Infinix Hot 11s NFC bisa didapatkan dengan harga Rp2.229.000 untuk varian 128/6 GB dan Rp1.949.000 untuk varian 64/4 GB.

4. DJI Mavic 3

Berikutnya ada sebuah drone baru dari DJI, Mavic 3. Kalau dibanding pendahulunya, Mavic 2 Pro dengan sensor 1 incinya sudah terbilang mengesankan, tetapi Mavic 3 menawarkan lebih lagi berkat sensor berukuran Four Thirds 20 MP menggunakan Hasselblad L2D-20c dengan lensa wide 24 mm dan aperture variabel F2.8-11.

Bukan hanya satu, Mavic 3 memiliki kamera sekunder menggunakan sensor CMOS tipe 1/2 inci 12 MP dengan lensa telephoto 162 mm F4.4. Kombinasi keduanya membuat Mavic 3 dapat melakukan hybrid zoom sebanyak 28x.

Untuk perekaman videonya, Mavic 3 dapat menghasilkan footage 5.1K dengan frame rate 50 fps dan mendukung perekaman 10-bit D-Log. Serta, 4K DCI atau UHD dengan frame rate 120 fps dan 1080p dengan frame rate hingga 200 fps (bitrate 200 Mbps dengan H.264 dan 140 Mbps dengan H.265).

Untuk harga, DJI Mavic 3 versi standar dibanderol dengan harga Rp33.750.000. Untuk tipe DJI Mavic Fly More Combo dibanderol Rp42.990.000, sedangkan DJI Mavic 3 Cine Premium Combo dengan built-in 1TB SSD dan didukung dengan perekaman video Apple ProRes 422 HQ dibanderol seharga Rp79.950.000.

5. Huawei Watch GT 3

Terakhir ada smartwatch premium dari Huawei dan pertama yang menggunakan sistem operasi HarmonyOS, yakni Watch GT 3. Ia dibanderol mulai dari Rp3.499.000 untuk model 46 mm Classic Edition dan Rp3.399.000 untuk Active Edition. Serta, Rp3.499.000 untuk model 42 mm Elegant Edition dan Rp3.399.000 untuk model Active Edition.

Beberapa keunggulannya antara lain TruSeen 5.0+ untuk memantau detak jantung secara lebih akurat dan dapat memantau kadar oksigen dalam darah. Ia dilengkapi fitur pemantauan latihan lebih dari 100 mode latihan termasuk 18 mode latihan profesional, 12 latihan luar ruangan, dan 6 latihan dalam ruangan.

Penutup

Dari rangkaian smartphone realme, tepatnya tiga untuk segmen yang berbeda dan dipermanis satu smartband murah meriah. Lalu, dua smartphone flagship terjangkau dari Xiaomi yang kembali meramaikan persaingan di jagat smartphone. Satu smartphone kelas menengah dari Infinix, drone terbaru Mavic 3, dan ditutup smartwatch premium dari Huawei. Dari semua itu, sudah menemukan yang Anda cari untuk upgrade atau hadiah akhir tahun?

Huawei Resmi Luncurkan Smartwatch dengan HarmonyOS Pertama, Watch GT 3

Tren smartwatch pada saat pandemi memang cukup meningkat. Hal tersebut dikarenakan munculnya kebutuhan akan pendeteksian kadar oksigen dalam darah yang berkaitan dengan COVID-19. Oleh karena itu, produsen AIoT tidak berhenti mengeluarkan perangkat-perangkatnya yang bisa membantu kehidupan dari konsumennya. Salah satunya adalah Huawei dengan Watch GT3.

Patrick Ru, Country Head Huawei CBG Indonesia menjelaskan, “Peluncuran HUAWEI WATCH GT 3 merupakan tonggak besar dalam evolusi produk wearable Huawei menuju pasar kelas premium. Huawei memimpin industri dalam inovasi teknologi dan sekali lagi membuka cakrawala baru di industri dengan produk unggulannya. Huawei akan terus fokus untuk memberikan nilai-nilai hidup sehat, pengalaman olahraga yang lebih komprehensif secara real-time, dan membangun hubungan yang erat dengan penggunanya. Kami juga merasa terhormat Indonesia menjadi negara pertama di Asia Pasifik yang meluncurkan produk ini.”

Kita juga sudah mendengar dari tahun 2017 bahwa Huawei mengembangkan sistem operasi sendiri yang bernama HarmonyOS dan dapat diaplikasikan pada setiap produk dari Huawei. Setelah berhasil menyematkannya ke dalam smartphone dan tablet, kali ini HarmonyOS sudah menjadi sistem operasi untuk Huawei Watch GT3. HarmonyOS sendiri diklaim mampu untuk bersinergi dari satu perangkat ke perangkat lainnya secara seamless.

Pada jam tangan pintarnya yang baru ini, Huawei memiliki TruSeen 5.0+ untuk memantau  detak jantung secara  lebih akurat, masa pakai baterai hingga 14 hari (46mm) dan hingga 7 hari (42mm), serta Personal AI Running Coach yang memungkinkan pengguna untuk mengatur personalisasi aktivitas lari hingga dapat disesuaikan dengan tujuan dan kemampuan penggunanya. .Tanpa strap, Huawei Watch GT 3 46mm memiliki berat hanya 42,6g dengan tebal keseluruhan 11mm, dan Huawei Watch GT 3 42mm memiliki berat 35g dengan tebal keseluruhan 10,2mm.

Huawei Watch GT 3 juga dilengkapi dengan fitur pemantauan latihan lebih dari 100 mode latihan termasuk 18 mode latihan profesional, 12 latihan luar ruangan, seperti berlari, berjalan, mendaki gunung, bersepeda, berenang di perairan terbuka, golf, dll., dan 6 latihan dalam ruangan, seperti berjalan, berlari, bersepeda, berenang di kolam renang, freelethics , dan mesin dayung. Hal ini tentu saja sudah mencakup hampir semua olah raga yang ada saat ini.

Mulai 8 November hingga 26 November 2021, konsumen dapat mulai melakukan pre-order Huawei Watch GT 3 secara online dan offline. Huawei Watch GT 3 46 mm Classic Edition dengan strap kulit berwarna cokelat dibandrol seharga Rp3.499.000, lalu Active Edition dengan strap fluoroelastomer warna hitam seharga Rp3.399.000. Sedangkan Huawei Watch GT 3 42 mm Elegant Edition dengan strap kulit putih dibanderol seharga Rp3.499.000, serta strap fluoroelastomer hitam Active Edition seharga Rp3.399.000

HarmonyOS untuk generasi Watch GT sebelumnya?

Setelah kelahiran Huawei Watch GT 3 yang menggunakan HarmonyOS, tentu saja saya ingin menanyakan apakah jam tangan pintar generasi sebelumnya akan mendapatkan sistem operasi baru dari Huawei tersebut. Hal itu tentu saja berkaitan dengan beberapa bug seperti notifikasi dan kemudahan untuk terkoneksi dengan perangkat lainnya. Dengan menggunakan HarmonyOS, bisa saja segala masalah yang ada pada jam tangan pintar sebelumnya menjadi hilang.

Edy Supartono selaku Country Training Manager Huawei Indonesia mengatakan bahwa untuk seri-seri sebelumnya, walaupun belum bisa dipastikan secara spesifik tipe mana saja, bisa dipastikan untuk mendapatkan dukungan upgrade ke HarmonyOS. Untuk waktu dan kapannya juga belum bisa dipastikan. Namun yang pasti, saat ada upgrade nantinya tentu akan ada pengumuman atau notifikasi.

Hal ini tentu saja menjadi sebuah kabar baik untuk mereka yang masih memiliki generasi lama dari jajaran jam pintar Huawei. Seperti yang sudah diketahui, Huawei juga mengubah menu yang ada pada Watch GT3 dan sangat berbeda dengan yang ada di Watch GT2. Dengan adanya upgrade, tentu saja menjadi sebuah penyegaran untuk jam tangan Huawei yang lama.