Tag Archives: huawei matepad 11

5 Tablet dengan Stylus untuk WFH dan SFH yang Bisa Dibeli di Indonesia

Setipis dan seringan apapun sebuah laptop, tentu tidak akan bisa menyamai portabilitas yang ditawarkan sebuah tablet. Kecuali Anda betul-betul sering mengetik, menggunakan tablet selama WFH atau SFH semestinya bakal terasa lebih praktis.

Apalagi jika ternyata Anda lebih suka corat-coret menggunakan tangan, kombinasi tablet dan stylus bakal terdengar lebih masuk akal ketimbang laptop. Kabar baiknya, konsumen kini punya semakin banyak opsi tablet plus stylus di pasaran.

Di artikel ini, saya telah merangkum lima tablet dengan stylus untuk WFH dan SFH yang dapat dibeli di Indonesia. Pada beberapa model, stylus-nya harus dibeli secara terpisah.

1. Samsung Galaxy Tab S7 FE 5G

Bagi yang memiliki modal 9,5 juta rupiah, Anda bisa melirik tablet besutan Samsung yang satu ini. Paket penjualannya sudah mencakup sebuah stylus, dan stylus-nya pun bukan sembarangan, melainkan yang memiliki 4.096 tingkatan sensitivitas tekanan dan latensi kurang dari 30 milidetik. Saat sedang tidak digunakan, stylus-nya dapat ditempelkan secara magnetis ke sisi belakang tablet demi memudahkan penyimpanan.

Tab S7 FE mengemas layar 12,4 inci dengan resolusi 2560 x 1600. Performanya ditunjang oleh chipset Qualcomm Snapdragon 750G, RAM 6 GB, serta penyimpanan internal sebesar 128 GB (plus slot kartu microSD). Di angka 10.090 mAh, kapasitas baterainya tergolong cukup besar. Semuanya dikemas dalam bodi setipis 6,3 mm dan seringan 608 gram.

Link pembelian: Samsung Galaxy Tab S7 FE 5G

2. Huawei MatePad 11

Baru dirilis pada bulan Agustus kemarin, Huawei MatePad 11 menawarkan keseimbangan yang apik antara harga dan spesifikasi. Dengan banderol hanya Rp7.299.000, ia sudah bisa menawarkan performa sekelas smartphone flagship berkat penggunaan chipset Snapdragon 865, tidak ketinggalan pula layar dengan refresh rate 120 Hz.

Layarnya sendiri merupakan panel IPS 10,95 inci dengan resolusi 2560 x 1600. Melengkapi spesifikasinya adalah RAM 6 GB, storage internal 128 GB (plus slot microSD), serta baterai 7.250 mAh. Fisiknya tercatat memiliki tebal 7,25 mm dan berat cuma 485 gram. Sayang, stylus-nya harus ditebus secara terpisah seharga Rp1.299.000.

Link pembelian: Huawei MatePad 11 dan Huawei M-Pencil 2nd Gen

3. Xiaomi Pad 5

Paling gres di antara yang lain, Xiaomi Pad 5 juga merupakan yang paling agresif soal harga (tipikal Xiaomi). Tablet ini akan segera dijual dengan harga cuma Rp4.999.000, tapi spesifikasinya sudah mencakup chipset Snapdragon 860 yang terbukti kencang, plus layar 120 Hz. Untuk panelnya, Xiaomi menggunakan jenis IPS dengan ukuran 11 inci dan resolusi 2560 x 1600.

Xiaomi Pad 5 datang membawa RAM 6 GB, kapasitas penyimpanan internal sebesar 256 GB (tanpa slot microSD), dan baterai 8.720 mAh. Tebal bodinya cuma 6,85 mm, dan bobotnya 511 gram. Sesuai kriteria, Xiaomi Pad 5 juga didampingi sebuah stylus, akan tetapi stylus-nya ini Xiaomi jual secara terpisah, dan sejauh ini belum ada info seputar harganya. Satu hal yang pasti, stylus tersebut dapat ditempelkan secara magnetis ke samping tablet untuk disimpan sekaligus di-charge.

Link pembelian: Xiaomi Pad 5

4. Apple iPad generasi ke-9

Pembahasan mengenai tablet tidak akan lengkap tanpa menyinggung iPad, dan kebetulan Apple baru saja merilis generasi terbarunya. iPad generasi ke-9 ini memang belum masuk secara resmi ke pasar Indonesia, tapi yang pasti ia nanti bakal jadi opsi termurah dari seluruh lineup iPad yang tersedia. Jadi alangkah bijaknya apabila Anda menunggu sampai versi yang terbaru hadir ketimbang membeli yang lama. Dengan banderol mulai $329, iPad generasi ke-9 semestinya akan dijual di kisaran 5-6 jutaan rupiah.

Seperti generasi sebelumnya, iPad terbaru ini hadir dengan layar IPS 10,2 inci dengan resolusi 2160 x 1620. Yang berbeda, performanya kini lebih gegas berkat chip A13 Bionic, dan varian termurahnya kini hadir dengan penyimpanan 64 GB ketimbang 32 GB. Juga tidak berubah adalah kompatibilitas dengan Apple Pencil, tapi cuma generasi yang pertama yang dihargai Rp1.999.000.

5. Lenovo Yoga Duet 7i

Bagi yang tidak bisa lepas dari ekosistem Windows — mungkin karena aplikasi yang dipakai bekerja cuma tersedia di perangkat desktop — maka Lenovo Yoga Duet 7i bisa jadi pilihan. Perangkat ini merupakan sebuah tablet tulen, sebab ketimbang mengandalkan engsel 360 derajat, layarnya memang bisa dicopot dari keyboard-nya. Panel yang digunakan adalah IPS 13 inci dengan resolusi 2160 x 1350.

Dapur pacunya mencakup prosesor terbaru Intel Core i7-1165G7 dengan 4-core dan 8-thread, serta GPU Intel Iris Xe yang mumpuni. RAM 16 GB melengkapi spesifikasinya, demikian pula SSD NVMe berkapasitas 1 TB. Storage-nya masih bisa ditambah lagi dengan menjejalkan kartu microSD, tapi RAM-nya tidak bisa ditambah.

Di harga Rp21.499.000, perangkat ini jelas tidak murah, tapi ia merupakan opsi ideal bagi pengguna yang mendambakan pengalaman persis laptop dalam wujud tablet, apalagi mengingat paket penjualannya sudah mencakup sebuah stylus. Sebenarnya ada varian yang lebih murah (selisih 3,6 juta rupiah), tapi berhubung RAM-nya disolder dan tidak bisa ditambah, saya lebih menyarankan varian teratasnya ini.

Link pembelian: Lenovo Yoga Duet 7i

Huawei Luncurkan Tiga Tablet dan Dua Smartwatch Baru Bersamaan dengan Perilisan HarmonyOS 2.0

Setelah menjalani tahap beta testing selama beberapa bulan, versi final HarmonyOS 2.0 akhirnya resmi diperkenalkan, dan akan merambah ke sekitar 100 perangkat Huawei, termasuk smartphone dan tablet. Dalam kesempatan yang sama, Huawei turut mengumumkan sederet perangkat baru, mulai dari tablet, smartwatch, TWS, hingga monitor.

Untuk tablet-nya, total ada tiga model anyar yang diperkenalkan, yaitu Huawei MatePad Pro 12.6, MatePad Pro 10.8, dan MatePad 11. Pada ketiga perangkat tersebut, kita bisa melihat bagaimana tampilan antarmuka HarmonyOS 2.0 telah dioptimalkan untuk layar besar tablet. Dengan dock yang terpisah, sejumlah widget, dan control panel, pengalaman yang didapat pengguna akan lebih mirip seperti mengoperasikan perangkat desktop.

Huawei pun tidak lupa menyempurnakan fitur mirroring-nya, sehingga tablet tak hanya bisa disambungkan dengan ponsel Huawei saja. Bagi yang mempunyai laptop Huawei yang kompatibel, mereka bisa memakai trio tablet HarmonyOS 2.0 ini sebagai layar kedua, atau malah sebagai sebuah alas menggambar untuk aplikasi seperti Adobe Photoshop.

Huawei MatePad Pro 12.6 dan MatePad Pro 10.8

Huawei MatePad Pro 12.6 / Huawei

Dari segi spesifikasi, MatePad Pro 12.6 merupakan model yang paling flagship. Ia hadir membawa layar OLED 12,6 inci dengan resolusi 2560 x 1600 pixel, tapi sayang refresh rate-nya cuma 60 Hz. MatePad Pro 10.8 di sisi lain mengemas panel IPS LCD dengan resolusi yang sama persis, tapi refresh rate-nya sudah 120 Hz.

Kedua perangkat sama-sama mendukung format HDR10, lengkap beserta coverage DCI-P3 color gamut secara menyeluruh. Huawei tidak lupa menyematkan delapan buah speaker Harman Kardon, plus empat buah mikrofon yang mampu menangkap suara dengan jelas dari jarak 5 meter. Kamera selfie-nya sendiri diposisikan di bezel samping sehingga perangkat bisa dipakai video call dalam orientasi landscape.

Huawei MatePad Pro 10.8 / Huawei

Urusan performa, MatePad Pro 12.6 mengandalkan chipset Kirin 9000E, sedangkan MatePad Pro 10.8 ditenagai Snapdragon 870. Keduanya sama-sama dibekali RAM 8 GB dan pilihan storage 128 atau 256 GB. Di belakang, ada tiga buah kamera, lengkap dengan 3D depth sensor. Keduanya sama-sama kompatibel dengan stylus M-Pencil generasi baru yang lebih presisi sekaligus lebih responsif.

Sebagai model yang lebih besar, MatePad Pro 12.6 otomatis mengemas baterai yang lebih besar pula, persisnya 10.000 mAh, dengan dukungan fast charging 40 W, wireless charging 27 W, dan reverse wireless charging 10 W. MatePad Pro 10.8 di sisi lain mengusung baterai berkapasitas 7.250 mAh.

Di kawasan Eropa, MatePad Pro 12.6 akan segera dipasarkan dengan harga mulai €799 (± Rp13,9 jutaan), sedangkan ketersediaan MatePad Pro 10.8 masih belum dirincikan. Kedua model sama-sama bakal hadir dalam tiga pilihan warna: abu-abu, putih, dan hijau.

Huawei MatePad 11

Huawei MatePad 11 / Huawei

Sesuai dugaan, MatePad 11 tanpa embel-embel Pro ini hadir mengusung spesifikasi yang sedikit lebih inferior. Kinerjanya mengandalkan chipset Snapdragon 865, RAM 6 GB, dan storage 128 GB. Layarnya merupakan panel LCD 10,95 inci dengan resolusi 2560 x 1600 pixel dan refresh rate 120 Hz.

MatePad tercatat mengemas baterai berkapasitas 7.250 mAh yang mendukung fast charging 22,5 W. Seperti duo MatePad Pro baru tadi, MatePad 11 juga kompatibel dengan stylus baru. Perangkat ini rencananya akan dijual seharga €399 (± Rp6,9 jutaan) di dataran Eropa.

Huawei Watch 3 dan Watch 3 Pro

Huawei Watch 3 / Huawei

Beralih ke smartwatch, Huawei menyingkap Watch 3 dan Watch 3 Pro. Masing-masing tampil dengan gaya yang berbeda; Watch 3 dengan gaya modern dan layar nyaris tanpa bezel, sedangkan Watch 3 Pro dengan gaya lebih klasik dan ukuran sedikit lebih besar.

Material yang digunakan keduanya pun berbeda. Watch 3 menggunakan konstruksi berbahan stainless steel, sedangkan Watch 3 Pro menggunakan bahan titanium, plus kaca safir untuk memproteksi layarnya. Layarnya sendiri sama-sama merupakan panel AMOLED 1,43 inci dengan kepadatan pixel 326 ppi dan tingkat kecerahan maksimum 1.000 nit. Juga sama adalah sisi belakang yang terbuat dari keramik, plus ketahanan air hingga kedalaman 50 meter.

Total ada lebih dari 100 mode latihan yang didukung. Selain memonitor laju jantung dan saturasi oksigen dalam darah (SpO2), kedua smartwatch turut dibekali sensor untuk mengukur suhu kulit tubuh. Huawei pun tidak lupa melengkapi keduanya dengan eSIM, sehingga perangkat dapat digunakan secara mandiri. Kehadiran HarmonyOS 2.0 juga berarti aplikasi bisa diunduh langsung ke smartwatch, tidak perlu ponsel sebagai perantaranya.

Huawei Watch 3 Pro / Huawei

Huawei tidak merincikan spesifikasinya secara lengkap, tapi yang pasti kedua perangkat mengandalkan RAM 2 GB dan storage 16 GB. Khusus pada Watch 3 Pro, ada dual-band GPS receiver yang memungkinkan pendeteksian lokasi secara lebih akurat dan stabil.

Terkait daya tahan baterai, Watch 3 diklaim mampu beroperasi selama 3 hari nonstop dengan 4G aktif, atau sampai 14 hari jika mengaktifkan fitur Ultra-Long Lasting Mode. Watch 3 Pro di sisi lain bisa tahan sampai 5 hari pemakaian dengan 4G aktif, atau sampai 21 hari menggunakan fitur Ultra-Long Lasting Mode.

Di Tiongkok, Huawei Watch 3 bakal segera dijual dengan harga 2.600 yuan (± Rp5,8 jutaan), sedangkan Huawei Watch 3 Pro dibanderol 3.300 yuan (± Rp7,4 jutaan).

Sumber: GSM Arena 1, 2.