Tag Archives: hukum syariah

Nisbah / freepik

Nisbah: Pengertian, Faktor, dan Jenisnya

Mengetahui tentang Nisbah penting karena merupakan bagian integral dari keuangan Islam dan hukum Syariah.

Jika kamu terlibat dalam transaksi atau bisnis apa pun di negara mayoritas Muslim, kamu perlu memahami Nisbah dan berbagai jenisnya.

Dengan memahami Nisbah, kamu dapat lebih memahami rasio-rasio ini dan membuat keputusan investasi yang tepat.

Berikut ini adalah penjelasan terkait Nisbah lebih lanjut.

Pengertian Nisbah

Dalam perbankan syariah, istilah “nisbah” digunakan untuk menggambarkan tingkat pengembalian suatu transaksi atau investasi. Hal ini dihitung dengan membagi jumlah total yang diinvestasikan dengan jumlah total yang diterima.

Karena membebankan bunga bertentangan dengan hukum Syariah, Nisbah digunakan di perbankan Islam sebagai pengganti suku bunga.

Sebaliknya, investasi ditetapkan sebagai kemitraan di mana investor dan bank membagi laba dan rugi. Pembagian keuntungan antara kedua belah pihak ditentukan oleh Nisbah.

Kesimpulannya, nisbah adalah ukuran tingkat pengembalian investasi yang digunakan di perbankan Islam sebagai pengganti suku bunga.

Faktor Nisbah

Nisbah pada perbankan syariah dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pengembalian suatu investasi. Berikut ini adalah beberapa faktornya:

Tingkat Persaingan

Tingkat persaingan mengacu pada jumlah pemain di pasar yang menawarkan produk atau layanan serupa.

Dalam perbankan syariah, persaingan antar bank dapat mempengaruhi tingkat Nisbah. Ketika ada lebih banyak persaingan, bank dapat menawarkan tingkat rasio yang lebih rendah untuk menarik pelanggan, dan sebaliknya.

Komposisi Pendanaan

Sumber pendanaan yang digunakan bank untuk membiayai operasinya disebut sebagai komposisi pendanaan. Jenis pembiayaan yang digunakan, seperti apakah berbasis ekuitas atau hutang, dapat mempengaruhi tingkat Nisbah di perbankan syariah.

Rasio yang lebih tinggi mungkin merupakan konsekuensi dari pendanaan berbasis ekuitas, seperti bagi hasil, sedangkan rasio yang lebih rendah mungkin merupakan hasil dari pendanaan berbasis hutang, seperti pinjaman.

Risiko Pembiayaan

Tingkat risiko yang terkait dengan aset dasar atau proyek yang didanai disebut sebagai risiko pembiayaan.

Hal ini dapat berdampak pada tingkat Nisbah di perbankan syariah. Tingkat Nisbah yang lebih tinggi dapat dihasilkan dari investasi yang lebih berisiko.

Jenis-Jenis Nisbah

Nisbah memiliki banyak jenis karena merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur berbagai aspek kinerja bank. Dengan menggunakan berbagai jenis Nisbah, analis dan investor dapat memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang kinerja bank dan membuat keputusan yang tepat terkait investasi mereka.

Berikut ini adalah beberapa jenis Nisbah:

Nisbah Jariyah

Nisbah Jariyah adalah nisbah bagi hasil antara bank dan nasabah dalam akad Mudharabah. Keuntungan dibagi berdasarkan persentase yang telah disepakati sebelumnya.

Nisbah At-tamwil wa al-wada’l

Nisbah At-tamwil wa al-wada’l mengacu pada nisbah bagi hasil dalam akad Musyarakah. Keuntungan dibagi berdasarkan persentase investasi yang disepakati oleh masing-masing mitra.

Nisbah Jumlah Modal (Return on Equity)

Nisbah jumlah modal (Return on Equity) adalah rasio laba bersih terhadap ekuitas pemegang saham. Ini menunjukkan seberapa efisien perusahaan menggunakan modalnya untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham.

Nisbah Aktiva Tetap (Return on Assets)

Nisbah Aktiva Tetap (Return on Assets) adalah metode untuk mengukur profitabilitas bisnis dengan membagi laba bersihnya dengan total aset. Semakin tinggi rasionya, maka akan semakin baik.

Nisbah Laba Bersih

Nisbah laba bersih adalah jenis nisbah yang paling umum dan digunakan untuk menggambarkan perusahaan yang tidak memiliki hutang. Ini berarti tidak meminjam uang dari bank atau perusahaan lain, melainkan menggunakan arus kasnya sendiri untuk mendanai operasinya.

Nisbah Perputaran

Nisbah Perputaran adalah jenis nisbah yang memungkinkan kamu berinvestasi lebih dari satu reksa dana. Kamu dapat memilih dari berbagai dana dan berinvestasi di dalamnya sekaligus, atau dapat memilih opsi untuk berinvestasi di setiap dana secara terpisah.

Nisbah Fi Ihtiyathi Naqdi

Nisbah Fi Ihtiyathi Naqdi adalah rasio likuid bank terhadap total simpanan. Ini mengukur kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Nisbah Capital Ratio

Rasio modal bank terhadap aset tertimbang menurut risiko dikenal sebagai Nisbah Capital Ratio. Ini menilai kemampuan bank untuk mentolerir kerugian jika terjadi kondisi ekonomi yang buruk.

Nisbah Likuiditas

Nisbah likuiditas adalah jenis nisbah dimana investor membeli suatu aset kemudian menyewakannya kembali kepada penjual. Investor kemudian dapat menggunakan pembayaran sewa ini sebagai cara untuk menghasilkan pendapatan dan keuntungan.

Nisbah Si’ri Al-Sahminila Al-Ribni

Rasio pendapatan bersih bank terhadap total asetnya dikenal sebagai Nisbah Si’ri Al-Sahminila Al-Ribni. Ini mengukur seberapa sukses bank menggunakan asetnya untuk menghasilkan uang.

Nisbah Capital To Risk Assets Ratio

Nisbah Capital to Risk Assets Ratio adalah rasio keuangan yang mengukur jumlah modal yang digunakan untuk mendanai proyek tertentu. Rasio ini dapat dihitung dengan membagi jumlah modal yang ditanamkan dengan total aset kemudian mengalikannya dengan 100%. Semakin tinggi angkanya, semakin baik karena itu berarti lebih banyak uang yang diinvestasikan ke dalam proyek.

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai Nisbah, semoga bermanfaat.