Tag Archives: hulu

Pencipta Film John Wick Angkat Game Hitman Jadi Serial TV

Setelah serbuan adaptasi komik ke serial video on-demand, Anda mungkin sudah mendengar rencana Platige Image buat memperkaya konten Netflix dengan film The Witcher. The Witcher merupakan salah satu franchise game ‘independen’ tersukses, tapi sebetulnya, film itu tidaklah diangkat dari permainan. The Witcher di Netflix berkiblat pada novel Anderzej Sapkowski.

Penyedia layanan video on-demand kompetitor juga punya agenda serupa, namun mereka mengandalkan IP yang lebih familier. Deadline melaporkan bahwa Hulu dan Fox 21 untuk mengadopsi permainan stealth action Hitman ke serial televisi. Langkah ini sangat menarik karena sebelumnya sudah ada dua kali penayangan film Hitman di layar lebar, dan keduanya tidak terlalu sukses.

Kejutan dari Hulu tak berhenti sampai di sana. Derek Kolstad selaku pencipta sekaligus penulis film John Wick akan berperan jadi executive producer-nya, ditemani oleh Adrian Askarieh serta Chuck Gordon. Kolstad yang saat ini tengah menggodok John Wick 3 (akan tayang pada tahun 2019) rencananya akan menulis skrip episode pertama serial TV Hitman.

Chuck Gordon sendiri punya reputasi dan pengalaman tinggi di bidang perfilman. Ia pernah jadi executive producer dua film Die Hard, serta berperan sebagai producer dua film Hitman (versi 2007 dan 2015). Rekannya, Adrian Askarieh, juga terikat proyek adaptasi game ke TV, judulnya meliputi Kane & Lynch serta Just Cause. Sayangnya sejauh ini, detail terkait kedua proyek masih sangat minim.

Hulu dan Fox 21 kabarnya menyiapkan Hitman sebagai serial flagship di layanan mereka. Mereka berjanji untuk tetap menggunakan permainan Hitman sebagai acuan utama; mengisahkan petualangan Agent 47, pembunuh bayaran paling mematikan, cerdik dan misterius. Fox 21 berjanji untuk mengusung ‘vibe‘ dan ‘mitologi’ yang dihidangkan oleh game.

Kemunculan Hitman sebagai serial di layanan video streaming sangat menarik karena serasi dengan penyajian permainan keenamnya yang dirilis tahun lalu. Berbeda dari game-game sebelumnya, Hitman (2016) dirilis secara episodik dan juga mengedepankan komponen online. Respons konsumen tampaknya sangat positif, sehingga menyemangati IO Interactive buat meluncurkan edisi Game of the Year-nya minggu lalu.

Momen penyingkapan serial televisi Hitman juga istimewa karena belum lama developer IO Interactive turut mengonfirmasi bahwa mereka sedang mengembangkan game penerus Hitman (2016), meski pengumuman resminya baru akan dilakukan tahun depan.

Namun seperti sekuel permainan Hitman (2016), belum diketahui kapan tepatnya serial televisi Hitman akan tayang, serta siapa yang memerankan Agent 47.

Via Digital Trends.

Ada Lebih Banyak Penikmat Stream Game Dibanding HBO, Netflix, ESPN dan Hulu

Platform streaming seperti Netflix dan Hulu telah menjadi kekuatan dominan di dunia hiburan, memaksa HBO serta jaringan televisi premium ‘tradisional’ meluncurkan layanan sejenis. Namun bahkan jika seluruh pelanggan cord cutter mainstream dijumlahkan, ternyata angkanya masih belum mampu mengalahkan hobi baru di kalangan gamer: stream permainan video.

Berdasarkan laporan dari SuperData, konten video game merupakan jenis hiburan paling penting dan paling besar setelah sosial media. Meskipun sentimen mengenai ‘buat apa menonton orang lain yang sedang bermain video game?’ masih tetap ada, faktanya khalayak penikmat GVC (singkatan dari gaming video content) sudah mencapai 665 juta jiwa – mengalahkan jumlah user dari HBO, Netflix, ESPN dan Hulu.

Sebagai komparasi, pelanggan Netflix kini hampir mendekati 100 juta user, sedangkan Hulu berhasil menghimpun 12 juta pengguna. PewDiePie sendiri mempunyai lebih dari 54 juta subscriber di YouTube, dan kita belum menghitung personality lain di platform video sharing tersebut. Penyebabnya tentu saja ialah karena jangkauan servis serta kemudahan dalam mengakses konten.

Walaupun sangat besar, layanan Netflix tidak tersedia di Tiongkok. Namun bahkan jika suatu saat ia meluncur di sana, penikmat konten video game boleh jadi tetap lebih banyak karena video-video tersebut dapat diperoleh tanpa perlu membayar atau berlangganan. Di kategori itu, Twitch terlihat mendominasi dengan jumlah penonton sangat besar, mencapai 185 juta jiwa.

Informasi dari SuperData juga menampik anggapan kuno yang menyatakan bahwa ranah video game dipenuhi kaum Adam. Faktanya, jumlah gamer core wanita hampir menyamai pria, yaitu di 46 persen. Konsumen di kategori ini adalah orang-orang yang sangat memahami teknologi, berpenghasilan cukup tinggi (khususnya di negara-negara maju), dan lebih memilih GVC dibanding acara televisi konvensional.

Para gamer yang gemar menyaksikan stream video umumnya tak ragu mengeluarkan uang lebih banyak buat membeli permainan dan add-on, angkanya bisa melampaui US$ 70 tiap bulan; ketimbang mereka yang tidak suka menonton konten game. Di bulan Februari kemarin, pemain menghabiskan waktu hampir 100 jam untuk men-stream pertandingan League of Legend, disusul oleh CS:GO sebesar 40 juta jam via Twitch.

Sebagai kesimpulannya, SuperData menyampaikan bahwa para publisher, brand dan pengiklan sebaiknya membangun hubungan baik dengan khalayak ini sejak dini. Tim analis memprediksi, pemasukan dari game dan streaming di tahun 2017 berpotensi mencapai US$ 4,6 miliar.

Via PC Gamer.

Amazon Fire TV Adalah Kotak Hiburan ‘Serba Guna’

Sekali lagi kedaulatan home console kembali terusik. Setelah Valve mengumumkan proyek Steam Machines, kini giliran Amazon merancang Fire TV untuk menyerbu lini ruang keluarga. Walaupun Apple dan Roku sudah menyiapkan perangkat mereka sendiri, Amazon memiliki pendekatan yang berbeda dalam mempublikasikan Fire TV. Continue reading Amazon Fire TV Adalah Kotak Hiburan ‘Serba Guna’

[Dailyssimo] Internet As TV Platform

Media changing is something that will always happen along with development in technology. Some of you may remember how we followed the way the Compact Disc replaced cassette tapes in the audio world, Laser Disc technology replaced the VHS and soon after replaced by DVD in the video world. Arguably, CD and DVD (and its derivatives) are the pillars of the revolution in their own industries, just like with radio and television in the broadcast world. The question is what would happen if those pillars merge, in a new media.

Continue reading [Dailyssimo] Internet As TV Platform

[Dailyssimo] Internet Sebagai Platform TV

Pergantian media adalah sesuatu yang selalu akan terjadi seiring dengan perkembangan teknologi. Mungkin masih banyak diantara para pembaca yang sempat mengikuti bagaimana teknologi Compact Disc menggantikan pita kaset pada dunia audio, teknologi Laser Disc yang menggantikan VHS yang tidak lama langsung digantikan oleh teknologi DVD pada dunia video. Bisa dikatakan CD dan DVD (beserta turunannya) adalah tonggak revolusi dalam industri mereka masing, sama halnya dengan radio dan televisi pada dunia broadcast. Pertanyaannya adalah seperti apa jadinya jika tonggak-tonggak revolusi teknologi tersebut bersatu, tergabung dalam media yang baru.

Continue reading [Dailyssimo] Internet Sebagai Platform TV

The Video Bay Mulai Ganggu YouTube dan Hulu ** UPDATE **

Sebuah situs baru-baru ini diluncurkan dengan nama The Video Bay. Situs ini bertujuan untuk menampilkan video-video dari film di televisi dan di bioskop secara ilegal dan high-definition. Untuk menonton film-film ilegal ini pun tidak sulit karena hanya menggunakan browser yang sudah terinstall plugin Flash Player.

Situs ini memang langsung bersaing dengan YouTube dan Hulu dalam menampilkan video-video tersebut, meskipun harus melupakan fakta bahwa TVB ini melakukannya secara ilegal. Kabar beredar bahwa orang-orang yang berada di belakang TVB adalah orang-orang yang sama dengan PirateBay, yang memang selalu memiliki masalah dengan YouTube dan Google. Meski demikian YouTube dan Hulu sampai sekarang belum bisa melakukan apa-apa karena memang belum menyentuh pelanggaran TOS mereka.

Memang situs-situs seperti The Pirate Bay dan The Video Bay sulit sekali dimatikan, meski sudah membunuh salah satunya maka clone-nya akan muncul kembali dan terus bertambah. Pertanyaan yang lebih penting adalah bagaimana seharusnya YouTube dan Hulu mampu berpikir jernih menghadapi masalah ini. Mengapa komunitas memilih TPB atau TVB? Karena gratis, dan juga kedua situs tersebut memiliki teknologi peer-to-peer bandwith share yang memungkinkan mereka membebankan sebagian besar bandwith kepada pengguna dan membuat streaming video lebih cepat

Seharusnya yang seperti ini jangan dilawan, melainkan dimanfaatkan dengan cerdas. Bagaimana memanfaatkannya? Ya disponsori saja, atau diakuisisi saja sekaligus. Lalu bagaimana mereka mendapatkan uang dari situ? Premium account. Model bisnis yang kurang lebih sama dengan yang sekarang diterapkan di YouTube.

**UPDATE**

Ramalan yang jadi kenyataan : The Pirate Bay akhirnya dijual ke Global Gaming Factory X

Jangan Sisipkan Iklan di Video YouTube Anda!

YouTube dalam persaingan panasnya dengan Hulu, mulai menggaet publisher-publisher video sebanyak-banyaknya untuk masuk ke YouTube dan menggunakan layanan premiumnya. Namun hari ini kabarnya YouTube mulai resah dan mengirimkan notifikasi ke produser video yang menggunakan media video di YouTube sebagai sarana transaksi langsung dengan advertiser. YouTube mengklaim bahwa hal tersebut melanggar Terms of Service dimana pengguna dilarang mem-publish video komersial tanpa ijin.

Langkah halus dari YouTube ini makin menegaskan bahwa YouTube menyadari banyak advertiser yang lebih memilih beriklan langsung ke video publisher daripada lewat Google Video Ad Platform, mengingatkan saya akan strategi monetisasi video a la Revver. YouTube dengan pesan ini berusaha menyadarkan para video publisher agar menyerahkan proses advertising melalui platform Google Video Ad, dan tentu saja mendatangkan revenue untuk Google. Sebuah kerja keras untuk mempertahankan video publisher yang sudah ada agar tidak melarikan diri ke layanan lain, namun di satu sisi berusaha mendatangkan revenue untuk perusahaan, benar-benar tidak mudah.

Sayangnya (dan pastinya) ada beberapa keluhan dari pengguna setia YouTube yang sudah menggunakan YouTube untuk koleksi video buatan-sendiri yang berisi iklan komersial yang selama ini dibiarkan saja oleh Google. Notifikasi ini tentu mengganggu untuk beberapa pihak yang sudah nyaman menggunakan YouTube untuk alasan komersial, namun jangan sampai YouTube justru di-dikte oleh penggunanya dan mengabaikan kebutuhan dasar layanannya, seperti kesalahan yang dilakukan Facebook.

Lagipula, alasan untuk langkah yang diambil YouTube nampaknya cukup logis dan beralasan. At least untuk saya 🙂

Disney Pilih Hulu

Hulu saat ini sedang diatas angin dan bahkan disebut – sebut sebagai pusat konten premium di web. Dengan didukung 3 jaringan televisi raksasa dan 150 penyedia konten video dan ditambah dengan user interface video yang terbaik, Hulu menjadi sangat sulit untuk tertandingi bahkan untuk kompetitor sekelas YouTube.

Disney, salah satu raksasa jaringan televisi di dunia memang sedang berdiskusi dengan beberapa penyedia layanan video online, antara lain dengan YouTube dan juga Hulu. Semakin memanas berita rumor mengenai layanan mana yang menjadi pilihan Disney, ternyata Hulu-lah pemenangnya. Hari ini Disney mengumumkan perjanjian kerjasama dengan Hulu dimana Disney akan menjadi penyedia konten premium untuk Hulu.

Tidak hanya itu, Disney juga ikut membeli 30% saham Hulu dan menempatkan 3 eksekutif-nya di Board of Directors Hulu antara lain Mr. Iger, Anne Sweeney (Co-Chairman Disney Media Network) dan Kevin Mayer (Exec VP & Business Development).

Ketika Hulu sedang sibuk mencari kesempatan bisnis, YouTube justru sedang fokus ke re-design YouTube Beta. Kira-kira apa yang harus dilakukan YouTube untuk mampu mengimbangi bahkan mengalahkan YouTube?

Disney Kerjasama Dengan YouTube

Disney Media Networks hari ini secara resmi mengumumkan kerjasamanya dengan YouTube untuk konten pendek. Kanal video yang juga didukung iklan ini akan mulai tayang pertengahan April di ESPN dan Disney/ABC Television Group (ABC Entertainment, ABC News, ABC Family dan SOAPnet).

Disney merupakan partner pertama Google dalam mencoba pilot project in-content advertising di video pendek, dan Disney juga diberi kesempatan untuk menjual ad-spot di video-videonya berbeda dengan ad-content dari ESPN dan ABC. Sebagai bagian dari perjanjian dengan YouTube, ESPN Video Player akan terintegrasi dengan kanal ESPN di YouTube.

Disney kabarnya juga sedang menjajaki kemungkinan kerjasana dengan Hulu, dan sepertinya memang tidak melanggar perjanjiannya dengan YouTube mengingat persaingan yang makin panas antara YouTube dengan Hulu.

Sampai saat ini YouTube sudah memiliki beberapa partner antara lain CBS, NBA, Sony Entertainment, dan Universal Music.