Tag Archives: Human Resource

Tips Outsourcing Pekerja Startup

Tiga Divisi dalam Startup yang Dapat Dijalankan secara “Outsource”

Dalam dunia startup yang kompetitif, founder harus tetap fokus pada pengembangan bisnis tanpa diganggu hal lain. Di fase awal pada saat merintis, jumlah dana dan staf sering kali terbatas, sementara banyak tugas yang harus dikerjakan. Sebagian besar founder mencoba mengatasinya sendiri agar menghemat uang dan waktu.

Seperti pisau bermata dua. Mengambil terlalu banyak pekerjaan, dapat mengorbankan kualitas dan akurasi. Solusi alternatifnya adalah dengan outsourcing, menghubungkan startupnya dengan tim ahli yang punya pengetahuan dan keterampilan untuk mengemban tugas tersebut.

Pasalnya, startup dihantui dengan kenyataan pahit bahwa 90 persen bisnis baru pasti gagal. 46 persen penyebabnya karena kurangnya modal. Memantau pos anggaran bisnis adalah suatu keharusan ketika memulai bisnis baru. Berinvestasi untuk layanan yang tidak menghasilkan ROI (return of investment) signifikan adalah resep kegagalan.

Outsourcing dapat menjadi solusi karena mengurangi hingga 60 persen biaya. Di samping itu, founder bisa merasakan langsung manfaat dari outsourcing karena mereka bisa lebih produktif. Inilah alasan mendasar mengapa startup perlu outsourcing.

Pertanyaan berikutnya adalah kapan tepatnya Anda butuh outsourcing? Jawabannya tergantung pada tujuan bisnis dari startup. Sebab apapun tugas yang Anda putuskan untuk di-outsource, Anda harus tetap ambil langkah strategis, cermat dengan keterampilan perusahaan.

Pada umumnya, ada tiga bagian yang bisa di-outsource-kan dalam tiap perusahaan. Yakni, bagian administrasi, layanan IT, dan penggajian. Berikut penjelasannya.

Bagian administrasi

Mengalihkan tugas administratif artinya Anda melewati tanggung jawab untuk mencatat dan menjawab email kepada pekerja outsourcing. Penjadwalan penting, seperti jam kerja dan rapat karyawan dapat di-outsourcing-kan, ini akan sangat bermanfaat bila Anda belum memiliki departemen SDM.

Ketika Anda dan tim mulai bekerja pada proyek-proyek mendesak, Anda bisa memastikan kepada tim outsourcing untuk tetap tidak melewatkan pencatatan penting agar perusahaan tetap terorganisir. Di saat yang sama, Anda bisa berkomunikasi dengan klien, calon mitra bisnis, dan investor.

Di Indonesia ada banyak startup yang menangani solusi tersebut, di antaranya GreatDay HR, Sleekr, Jojonomic, dan Gadjian.

Layanan IT

Tetap memiliki produk yang relevan di pasar merupakan sesuatu yang dibutuhkan, sekaligus jadi tantangan karena produk berbasis teknologi dituntut untuk selalu berkembang agar dapat menarik lebih banyak pengguna. Jika Anda butuh terlalu lama untuk merilis suatu produk, kemungkinan besar layanan Anda cepat usang, atau kompetitor lebih dahulu masuk dengan solusi serupa.

Mengalihkan produk teknologi Anda ke tech provider menjadi salah satu opsi untuk tetap membuat perusahaan Anda tetap kompetitif. Yang membuat tech provider menonjol adalah mereka menekankan pada teknologi mutakhir yang siap mendukung kualitas produk Anda. Dengan demikian, ekspektasi pengguna semakin tinggi.

Tim IT in-house dapat mengalihkan fokusnya pada inovasi sembari menjaga kualitas produk yang dihasilkan tim outsourcing dengan merekrut developer khusus dan quality assurance. Perluasan tim ini punya peran penting dalam keberhasilan suatu proyek.

Developer khusus punya pengetahuan tentang teknologi terbaru dan dapat mengerjakan tugas yang kompleks tanpa gangguan ketika masuk dalam tim tambahan. Memungkinkan mereka untuk bekerja secara kreatif dan berkontribusi pada produk yang lebih inovatif.

Sementara, project manager tahu bahwa kualitas sangat penting selama pengembangan. Tim mereka sering kali terlalu sibuk dengan tugas-tugas lain untuk fokus pada jaminan kualitas. QA punya tugas memastikan kualitas, produk perusahaan Anda memiliki keunggulan kompetitif di pasar karena fungsi dan keamanannya.

Startup dengan layanan seperti ini di Indonesia, bisa tengok dari Qiscus. Startup ini spesialisasi membuat produk chat untuk meningkatkan engagement dengan konsumen. Salah satu perusahaan yang memanfaatkan produk Qiscus adalah Bukalapak.

Penggajian

Apabila founder kurang paham dengan penghitungan gaji dan kelola keuangan perusahaan, startup ia bangun dalam waktu singkat akan gulung tikar. Outsourcing payroll melindungi Anda dan staf karena memberikan akurasi tinggi untuk mencegah pelanggaran hukum dan membayar gaji karyawan dengan sesuai.

Secara bottom line, founder startup harus bisa didorong untuk hemat dalam mengembangkan bisnis dan tetap menjangkau konsumen di pasar yang kompetitif. Untuk memastikan itu semua, Anda harus bisa menghindari kesalahan kritis yang dapat merusak reputasi brand, maka outsourcing payroll adalah cara yang harus di tempuh.

Di Indonesia sendiri, startup SaaS yang menyediakan layanan seperti ini bisa dikatakan cukup banyak. Di antaranya ada Mekari yang menggabungkan solusi untuk kelola urusan HR, akuntansi, dan perpajakan. Mekari punya empat layanan berbeda dan saling melengkapi, yakni Talenta, Sleekr, Jurnal, dan Klikpajak.

Pemain lainnya Gadjian, Jurnal, Paper.id, dan OnlinePajak.

Mengatasi krisis kebutuhan talenta digital bisa dimulai dari menjemput bola, melakukan "branding", hingga menerapkan kepemimpinan yang relevan

Mengatasi Krisis Kebutuhan Talenta Digital

Besarnya permintaan talenta digital, yang kebanyakan datang dari startup dan perusahaan teknologi, tidak dibarengi dengan ketersediaan talenta digital yang sepadan. Melihat permasalahan tersebut, sudah waktunya startup mengubah konsep proses recruitment mereka dengan cara yang berbeda.

Tidak hanya mencari talenta saat posisi tersebut dibutuhkan, perusahaan mulai perlu menjemput bola dengan melakukan branding, targeted employee, dan kegiatan lainnya yang menempatkan startup Anda terbuka untuk didekati target talenta yang diincar.

Dalam riset yang dirilis Robert Walters terungkap, kenyamanan dan kesempatan untuk menambah wawasan dan skill di kalangan pegawai merupakan salah satu poin yang diincar pencari kerja atau talenta digital ketika sedang memilih lapangan pekerjaan yang ideal.

Tidak lagi mengharapkan benefit dalam bentuk kesejahteraan atau kenyamanan, fleksibilitas dan keleluasaan jam kerja menjadi alasan utama mengapa mereka memutuskan untuk memilih startup atau korporasi tertentu untuk bekerja.

Dalam survei tersebut juga disebutkan sekitar 70% divisi personalia perusahaan menemukan bahwa kekurangan talenta digital bisa mempengaruhi pertumbuhan bisnis perusahaan, terutama dalam hal pengembangan produk. Sementara 68% menyebutkan dibutuhkan sedikitnya tiga bulan bagi perusahaan untuk menemukan talenta yang ideal di posisi yang dibutuhkan.

Dalam artikel kali ini, DailySocial mencoba merangkum lima poin penting yang wajib diterapkan untuk mengatasi krisis kebutuhan talenta digital.

Branding

Istilah branding ternyata tidak hanya berlaku saat sedang melancarkan kegiatan pemasaran. Branding juga bisa diterapkan saat perusahaan ingin merekrut talenta digital yang relevan. Tidak hanya mengandalkan job listing atau informasi lowongan pekerjaan secara offline atau online, tetapi juga memposisikan perusahaan lebih luas di acara atau kegiatan tertentu. Sebagai contoh membuka booth di job fair atau langsung mengunjungi universitas untuk mencari talenta yang relevan. Intinya bersedia ‘going extra mile‘ demi mendapatkan talenta terbaik tanpa harus menunggu terlebih dahulu.

Perusahaan teknologi besar, seperti Tokopedia, Bukalapak atau Gojek lebih mudah dikenali talenta digital karena nama besar yang mereka sandang. Kondisinya berbeda bagi startup baru yang memerlukan effort lebih besar. Cara paling efektif adalah memanfaatkan media sosial, situs resmi perusahaan, dan mengikuti kegiatan job fair di universitas dan lokasi lainnya dengan memberikan pengenalan yang lebih baik tentang perusahaan Anda.

“Menjadi salah satu startup unicorn tentunya menguntungkan bagi kami, Tokopedia untuk dikenal secara luas. Namun demikian hal tersebut bukan berarti kami bisa mendapatkan talenta digital dengan mudah. Dibutuhkan kegiatan pendukung lainnya untuk kami melakukan proses rekrutmen. Mulai dari memanfaatkan media sosial, mengikuti job fair hingga melancarkan kegiatan roadshow. Melalui kegiatan ini kita melihat pertumbuhan talenta digital cukup stabil,” kata Senior Recruitment Manager Tokopedia Lita Rosalia.

Benefit

Dalam riset yang dilakukan Robert Walters ditemukan sejumlah data menarik, misalnya sekitar 58% calon pegawai mengingnkan jam kerja yang fleksibel ketika sedang mencari tempat bekerja, 49% mencari asuransi untuk anggota keluarga, 46% menginginkan kebebasan untuk remote working.

Kemudian 36% mencari asuransi pribadi, 30% ingin mendapatkan kesempatan untuk belajar dan training, sementara itu 27% menginginkan keleluasaan untuk cuti dan hanya 16% saja yang mencari keuntungan uang pulsa dan transportasi.

Melihat munculnya fenomena baru, seperti remote working dan jam kerja yang lebih fleksibel, Pendiri Geekhunter Ken Iswari menegaskan, hal tersebut menjadi permintaan yang cukup umum saat ini, ketika teknologi sudah membantu mempercepat proses bekerja.

“Menjadi hal yang sah-sah saja ketika mereka mencari dua kebutuhan tersebut. Saat ini kita sedang ada di era masa depan yang baru untuk bekerja. Masa depan ini tidak lagi terbatas pada lokasi atau jam kerja, selama pegawai tersebut bisa bertanggung jawab menyelesaikan pekerjaan,” kata Ken.

Di Geekhunter, Ken mulai menerapkan sistem bekerja remote dan jam kerja fleksibel kepada pegawai, namun dengan catatan jika mereka bisa mempertanggungjawabkan kebebasan tersebut. Jika mereka tidak bisa memberikan hasil pekerjaan yang ditargetkan meskipun sudah mendapatkan kebebasan untuk bekerja remote dan jam kerja yang fleksibel, pilihan fasilitas tersebut akan dihapuskan dari pegawai terkait.

Perusahaan dihadapkan pilihan untuk penerapan benefit khusus bagi perusahaan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Jika memang tidak bisa diterapkan untuk semua pegawai, manajemen bisa menentukan departemen atau divisi tertentu yang relevan yang dapat menikmati fasilitas ini.

Adaptasi dan kolaborasi

Ketika startup atau perusahaan masih terbilang baru, jumlah pegawai atau talenta digital belum terlalu banyak jumlahnya. Namun ketika pertumbuhan bisnis sudah semakin meningkat dan kebutuhan menambah anggota tim untuk posisi tertentu sudah mulai bermunculan, proses rekrutmen tidak bisa dihindarkan. Ketika pegawai baru mulai masuk secara bertahap, pastikan adaptasi dan proses perkenalan kepada semua anggota tim dan manajemen dilakukan untuk mendukung kolaborasi.

Salah satu cara mengenali apakah calon pegawai tersebut cocok untuk ditempatkan di posisi yang dibutuhkan adalah dengan menilai poin-poin berikut: apakah calon pegawai tersebut memiliki potensi untuk bisa bekerja dalam tim, apakah calon pegawai cukup nyaman bekerja memanfaatkan teknologi dan platform yang biasa digunakan, apakah calon pegawai memiliki kemampuan lain yang belum ada di pegawai yang sudah bekerja, apakah ada pegawai di perusahaan yang bisa membantu calon pegawai tersebut mengatasi kelemahan atau kekurangan yang ada.

Untuk poin yang terakhir bisa diterapkan ketika perusahaan masih kesulitan untuk menemukan posisi tertentu, namun dengan memanfaatkan talenta yang ada mereka bisa dilatih untuk bisa menempati posisi yang dicari. Pegawai yang merasa mendapatkan dukungan dari perusahaan dijamin akan lebih bersemangat saat bekerja dan memiliki motivasi untuk memberikan hasil yang terbaik.

“Kami di Tencent Thailand sejak hari pertama selalu membantu pegawai untuk meningkatkan jenjang karier mereka. Intinya kita harapkan pegawai bisa tumbuh bersama dengan perusahaan dengan menciptakan kolaborasi tim yang positif dan meningkatkan kemampuan mereka,” kata Associate Director Talent Acquisition Tencent Thailand Wareerat Toni K.

Pelatihan talenta digital

Riset Robert Walters juga mengungkapkan, sebanyak 61% pegawai berharap mendapatkan training atau pelatihan yang bisa meningkatkan kemampuan mereka. Sementara 36% berharap bisa terlibat dalam cross-functional project, 35% orang juga berharap bisa mengikuti workshop atau pelatihan dalam skala mendasar.

Berikutnya 28% berharap bisa mendapatkan kesempatan rotasi pekerjaan dan 28% lainnya bisa mendapatkan kesempatan berbagi pengalaman dengan profesional lainnya. Survei tersebut juga menyebutkan 24% ingin menghadiri konferensi dan mendapatkan mentorship, sementara 22% berharap bisa mendapatkan on-the-job training, dan 11% ingin mendapatkan kesempatan untuk memperluas jaringan.

Pelatihan dan kesempatan memperkaya wawasan ternyata menjadi catatan penting bagi calon pegawai, karena berharap bisa memapu meningkatkan kemampuan yang berpengaruh ke promosi dan peningkatan jenjang karier.

Cara lain yang bisa dilakukan perusahaan adalah memberikan kesempatan kepada mereka menjadi perwakilan perusahaan atau speakermoderator saat acara konferensi atau kegiatan offline lainnya.

“Di AnyMind Group kami selalu memberikan kesempatan untuk pegawai mengikuti training untuk meningkatkan kemampuan mereka melalui platform belajar internal. Dalam hal ini adalah memanfaatkan AnyMind University dan sumber daya internal lainnya seperti training yang sesuai dengan fungsinya hingga sesi untuk berbagi memanfaatkan Facebook, email mingguan perusahaan dan masih banyak lagi,” kata Country Manager AnyMind Group Indonesia Lidyawati Aurelia.

Leadership

Tidak  hanya membina relasi yang positif antar tim, para pimpinan (dari manajemen hingga supervisor) diharapkan bisa menempatkan posisi mereka dengan tepat dan membina hubungan yang baik dengan semua pegawai. Para pemimpin juga bisa melakukan komunikasi yang lancar dan tepat dengan pegawai. Tidak hanya dalam konteks urusan bisnis, namun juga meningkatkan kreativitas pegawai.

Kepemimpinan di perusahaan juga bisa menentukan budaya dan arah perusahaan. Di era digital saat ini, penting bagi pemimpin perusahaan untuk mempercayai teknologi dan bagaimana Anda bisa mengakselerasi teknologi tersebut ke dalam bisnis. Untuk mengaktifkan proses tersebut, perusahaan perlu menyisihkan sumber daya dan waktu untuk memungkinkan para profesional teknologi berinovasi dan menciptakan nilai untuk bisnis.

“[Pemanfaatan] Digital mau tidak mau akan menjadi bagian besar dari dunia kita dan perusahaan yang tidak berubah cukup cepat hanya akan kalah. Upayakan untuk tidak terlalu meminta tim Anda terlalu fokus untuk membuktikan ROI dari semua upaya digital dan inisiatif. Organisasi perlu memberdayakan tim untuk melihat masa depan jangka panjang sehingga mereka dapat berinovasi dan memberikan kontribusi yang relevan untuk bisnis,” kata Digital Leader & Transformation Expert Carolyn Chin-Parry.

Pada akhirnya, kemampuan teknis seperti kemampuan mengembangkan kode tidak harus menjadi prioritas ketika mencari seorang pemimpin. Sebaliknya, ia perlu memiliki pemahaman yang baik tentang lanskap teknologi, yang dibarengi dengan kemampuan manajemen pemangku kebijakan yang kuat untuk membantu meyakinkan bisnis akan nilai inovasi teknologi dan mengatasi krisis kebutuhan digital talent.

Startup headhunter Jepang Reeracoen fokus ke pengembangan produk HRtech "Ultra Tech" yang memungkinkan pembayaran gaji di awal

Startup Headhunter Reeracoen Fokus Kembangkan Layanan HRtech “Ultra Tech”

Startup headhunter asal Jepang Reeracoen Indonesia kini fokus ke pengembangan produk HRtech “Ultra Tech” tahun ini seiring ambisinya yang ingin menjadi perusahaan terdepan dengan mengatasi masalah sosial melalui SDM dan teknologi.

Produk ini sebenarnya sudah diluncurkan sejak Januari 2018 dan siap untuk digalakkan kembali mengingat korelasinya yang kuat dengan layanan utama Reeracoen.

“Sejak kami memulai recruiting service di 2013, kami menemukan salah satu alasan masyarakat Indonesia untuk mencari pekerjaan baru adalah risiko keuangan yang diakui oleh pemerintah sebagai permasalahan sosial. Kami memulai ini dengan keinginan untuk meningkatkan inklusi finansial di Indonesia,” ucap Presiden Direktur Reeracoen Indonesia Suryanto Wijaya kepada DailySocial.

Ultra Tech adalah produk yang memungkinkan pembayaran gaji di awal kepada karyawan berdasarkan hari kerja yang dilaluinya dan skala gaji mereka yang sudah diatur terlebih dahulu oleh perusahaan. Jika karyawan mengajukan pada hari ini, mereka akan menerima gaji prabayar paling lambat satu hari berikutnya.

Untuk menikmati fasilitas tersebut, karyawan cukup mengakses aplikasi Ultra Tech dan mengisi permohonannya. Dalam aplikasi tersebut, karyawan juga dapat melihat riwayat pengajuan dan membatal pengajuan yang terlanjut sudah diajukan.

Bagi pemilik perusahaan, mereka tidak diharuskan untuk membuka rekening bank tambahan, mengubah sistem penggajian atau sistem SDM mereka. Lebih dari itu, tidak diperlukan pula beban kerja tambahan.

“Perusahaan dapat memantau secara real time keadaan penggunaan layanan ini melalui dashboard yang disediakan. Sehingga pihak perusahaan juga dapat dengan mudah dan aman menggunakan layanan ini.”

Harapannya dengan layanan ini dapat mengurangi tingkat turnover. Karyawan pun dapat memberi performa yang terbaik sehingga lingkungan kerja bisa lebih sehat.

Pencapaian Ultra Tech

Indonesia menjadi negara pertama di luar Jepang yang menjajal produk tersebut. Berikutnya Ultra Tech digulirkan ke Thailand pada Desember 2018. Di Jepang sendiri, layanan ini sudah beroperasi sejak tiga tahun.

Suryanto mengklaim Ultra Tech telah dimanfaatkan oleh 142 perusahaan dengan total 50 ribu pengguna per 1 Januari 2019. Lokasinya tidak hanya di Jakarta, tetapi sudah tersebar sampai ke Surabaya dan Medan.

Sebanyak 52% di antaranya adalah perusahaan Jepang dan sisanya adalah perusahaan lokal. Mereka bergerak di industri F&B, farmasi, manufaktur, outsource, jasa, dan pendidikan, Dikutip dari Industry, Suryanto menargetkan setidaknya pada tahun ini perusahaan dapat memiliki 100 ribu pengguna.

Untuk monetisasinya, Reeracoen mengutip biaya sistem dari tiap pengajuan gaji prabayar yang dilakukan karyawan. Hanya saja, Suryanto enggan mendetailkan besarannya.

Reeracoen hadir di Indonesia sejak 2013 dengan fokus bisnis utama sebagai rekrutmen agensi atau headhunter. Diklaim ada sejumlah pekerjaan yang hanya dapat ditemukan melalui Reeracoen, juga lebih dari 80% kandidat mendapatkan pekerjaan lewat jasa Reeracoen lewat rekomendasi pekerjaan yang lebih baik untuk peningkatan karier.

Application Information Will Show Up Here
NusaTalent team members / NusaTalent

SaaS Platform Nusatalent Engaged in Human Resource Market

Solutions for job seeking and human resource service are being created and innovation to produce the simplest, most efficient and accurate process. Departing from this vision, Nusatalent works. It focuses on the human resource (HR) field with solutions designed to help the HR team job.

Nusatalent develops two products. First, it’s a head-hunting service developed to help the HR team seeking candidates, interviews, and provide a recommendation for the suitable ones.

The second product is a software to help the HR team create recruitment plans and use its database to find the suitable candidates based on the existing filters.

Vincentia Sherren, Nusatalent’s CSO, told DailySocial that they began its operation in March 2018 with bootstrap funding. Two products of Nusatalent become their business’ leading products.

“Nusatalent is in bootstrapping stage and in discussion with several venture capitals and angel investors,” Sherren explained.

Currently, with the two top products, comes two types of target users. First, students looking for information and internship opportunities or fresh graduates seeking a job. The second target is companies in need of headhunting service and recruitment software.

“Partnership with approximately 100 companies with a total database of 5,000 students,” Sherren said on their achievement.

Nusatalent is optimistic enough to survive, develop, and accepted by the public. It’s because they have passed the market validation stage and working just fine. Now, for the remaining year, they’re targeting to increase student users in their system to be offered to the suitable company in need.

“This year’s target and also plan is to have approximately 20 thousand students in the database to be distributed over companies for we want to help students having difficulty in finding a job due to intense competition,” she concluded.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Jajaran Tim NusaTalent

Platform SaaS Nusatalent Garap Pasar Sumberdaya Manusia

Solusi untuk layanan pencarian kerja dan human resource terus diciptakan dan berinovasi untuk menghasilkan proses paling sederhana, efisien dan akurat. Berangkat dari visi tersebut, Nusatalent beroperasi. Nusatalent fokus pada bidang human resource (HR) dengan solusi yang didesain untuk membantu pekerjaan tim HR.

Nusatalent mengembangkan dua buah produk. Pertama adalah layanan head hunting yang dikembangkan untuk membantu tim HR melakukan pencarian kandidat, interview kandidat, dan akhirnya memberikan rekomendasi kepada tim HR kandidat yang cocok.

Produk kedua adalah sebuah perangkat lunak untuk membantu tim HR membuat rencana perekrutan dan menggunakan database NusaTalent untuk mencari kandidat yang cocok dengan filter-filter yang ada.

Chief Strategy Officer Nusatalent Vincentia Sherren kepada DailySocial bercerita, Nusatalent mulai beroperasi sejak Maret 2018 dengan status pendanaan secara bootstrap. Dua produk NusaTalent tersebut menjadi produk unggulan bisnis mereka.

“NusaTalent ada pada tahap bootstrapping dan sedang melakukan pembicaraan dengan beberapa venture capital dan angel investor,” kisah Sherren.

Dengan dua produk unggulannya saat ini, ada dua jenis pengguna yang menjadi target. Pertama mahasiswa yang membutuhkan informasi dan kesempatan magang atau fresh graduate yang sedang mencari pekerjaan. Target kedua adalah perusahaan yang membutuhkan jasa head hunting dan perangkat lunak perekrutan.

Partnership dengan kurang lebih 100 perusahaan dengan total database 5000 mahasiswa,” ujar Sherren tentang capaian mereka saat ini.

Pihak Nusatalent cukup optimis untuk bisa terus bertahan, berkembang, dan diterima masyarakat. Alasannya mereka telah berhasil melewati tahap validasi pasar dan masih berjalan dengan baik. Kini untuk sisa tahun 2018 pihak NusaTalent menargetkan untuk menambah jumlah pengguna mahasiswa yang ada di dalam sistem mereka untuk bisa ditawarkan ke perusahaan yang cocok dan membutuhkan.

“Target dan rencana tahun ini adalah memiliki database kurang lebih 20 ribu mahasiswa untuk dapat disalurkan kepada perusahaan-perusahaan karena kami ingin membantu mahasiswa yang sangat sulit sekali mencari pekerjaan karena persaingan yang ketat,” tutup Sherren.

Pemanfaatan Analisis Data untuk Pengembangan SDM

Data semakin berharga dalam bisnis di tengah perkembangan teknologi seperti sekarang ini. Dengan pendekatan data-driven, kumpulan data dalam bisnis memiliki peran penting sebagai bahan bakar untuk berbagai improvisasi. Salah satu transformasi yang dilakukan dengan data adalah memanfaatkan analisis untuk mengevolusi peran HR (Human Resource) atau Sumber Daya Manusia (SDM) dalam perusahaan. Hal tersebut juga bisa berimbas pada laju perkembangan bisnis.

Dalam pendekatan data-driven, analisis data memang peran sentral sebagai rujukan utama keputusan-keputusan yang diambil oleh departemen HR. Pemanfaatannya meliputi mencari tahu alasan dari turn over karyawan, pemilihan siapa yang pantas memegang tampuk kepemimpinan selanjutnya, dan beberapa efektivitas lainnya dalam hal memanajemen talenta. Berikut beberapa fakta bahwa analisis data membawa pengaruh penting dalam hal tata kelola talenta atau kepegawaian.

Manajemen kinerja karyawan

Idealnya perusahaan atau bisnis mengidentifikasi karyawan yang membutuhkan pelatihan untuk mengoptimalkan performa mereka dan menyukseskan bisnis. Analisis data memungkinkan menawarkan wawasan kepada HR mengenai program inisiatif yang bisa membantu meningkatkan SDM, misalnya seperti program penghargaan dan pelatihan. Salah satu contoh, jika tim penjualan mengalami tantangan mengenai kinerja, data bisa digunakan untuk menentukan sesuatu yang salah kemudian memperbaikinya untuk mengembalikan kinerja.

Mempelajari perilaku karyawan

Analisis perilaku karyawan dalam lebih banyak mengidentifikasi mengenai pola turn over karyawan. Dengan analisis perilaku karyawan tersebut memungkinkan bisnis mencari tahu mengenai perilaku seorang karyawan. Turn over pun bisa diprediksi sejak dini dan bisa diantisipasi, misalnya dengan menangani secara personal atau menyiapkan pengganti yang sesuai.

Merekrut orang yang tepat

Analisis data memiliki peluang untuk berkembang di banyak hal. Untuk bidang HR, analisis data sangat dimungkinkan untuk dikembangkan. Analisis data juga bisa berperan sebagai perangkat untuk membantu karyawan menemukan talenta yang tepat di waktu yang tepat. Dengan analisis data bisnis bisa mengetahui kapan harus membuka lowongan, posisi apa yang paling dibutuhkan, dan juga kompetensi apa yang harus dimiliki calon karyawan. Hal ini mengantisipasi karyawan terlalu banyak menumpuk karyawan di satu posisi atau membuka lowongan yang tidak begitu diperlukan.

Disclosure: DailySocial bekerja sama dengan Bigdata-madesimple.com untuk seri penulisan artikel tentang big data.

Startup SaaS untuk SDM Synergo Raih Pendanaan dari East Ventures

Synergo, startup SaaS untuk manajemen sumber daya manusia, mengumumkan perolehan pendanaan tahap awal dari East Ventures dengan nilai yang tidak disebutkan. Pendanaan ini memberikan keleluasaan Synergo untuk memperbarui sekaligus memperbaiki produk sesuai permintaan pelanggan.

Dengan demikian, Synergo berharap dengan teknologi yang dihadirkan dapat meningkatkan kinerja karyawan melalui pelacak, evaluasi, pembanding, dan analisis tren performa karyawan serta perusahaan.

“Synergo akan menggunakan pendanaan ini untuk memperbarui dan memperbaiki produk sesuai permintaan pelanggan,” ucap Co-Founder & CEO Synergo Domenico Tukiman dalam keterangan resmi.

Startup ini sebelumnya lahir karena muncul permasalahan yang dialami perusahaan. Mereka tidak memiliki proses peninjauan performa karyawan, yang berakibat ketiadaan gambaran kinerja secara menyeluruh.

Solusi yang dihadirkan Synergo untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah struktur peninjauan kinerja dan obyektif tiap karyawan, serta alat untuk menganalisis informasi penting bagi tim manajemen.

Manajer dapat menetapkan dan menugaskan target untuk setiap karyawan. Karyawan pun dapat menelusuri sendiri perkembangan masing-masing dan mengoordinasikannya dengan anggota tim beserta manajernya. Pada akhirnya, perusahaan dapat memperoleh data dan mendapatkan informasi penting untuk penentuan tim manajemen.

Dengan perangkat analisis yang dihadirkan Synergo, perusahaan akan mendapat visibilitas mengenai kondisi kinerja perusahaan. Beberapa di antaranya mengetahui performa karyawan teratas dan calon pemimpin, supaya mereka dapat memelihara dan mengembangkan talenta, sekaligus menggandeng karyawan yang butuh bantuan untuk meraih potensi penuh mereka.

“Kami percaya bahwa aset terpenting dari sebuah perusahaan adalah sumber daya manusia. Langkah pertama untuk membuka potensi penuh dari hal tersebut adalah membuat suatu proses yang terstruktur untuk diikuti dan diukur secara berkala. Dengan Synergo, perusahaan dapat mengimplementasi sistem peninjauan performa dengan cepat, tanpa mengganggu proses bisnis mereka,” pungkas Domenico.

Mencari Karyawan Pertama untuk Startup

Salah satu permasalahan yang timbul di startup atau bisnis rintisan adalah saat menentukan kapan perlunya mencari talenta baru. Banyak yang harus dipertimbangkan untuk hal satu ini. Mulai dari seberapa besar kebutuhannya hingga kondisi finansial yang dimiliki startup. Belum lagi soal kemampuan dan kecocokan dengan pengguna.

Berikut beberapa cara untuk menentukan saat dan kandidat yang tepat untuk startup.

Fokus pada tim

Salah satu pertimbangan startup untuk mempekerjakan talenta baru adalah kebutuhan. Pastikan tim benar-benar butuh. Karena mempekerjakan talenta baru artinya menjamin gaji mereka, menambah slot pengeluaran. Jika beban kerja masih bisa dikerjakan salah satu dari tim, tidak ada salahnya memaksimalkan potensi yang ada. Tentu dengan memberikan imbalan lebih. Mempekerjakan yang baru harus sejalan dengan kebutuhan. Jika kondisi finansial tidak memungkinkan lebih baik fokus pada tim yang ada. Jangan terlalu terburu-buru dalam menggaet talenta baru.

Cari yang potensial

Jika keputusan sudah bulat untuk mencari seorang karyawan baru pastikan mencari yang sesuai. Mencari talenta yang benar-benar dibutuhkan oleh tim. Menentukan hal yang satu ini tidaklah mudah. Harus ada beberapa tes yang dilakukan, termasuk mendeskripsikan kebutuhan dengan mengajak tim yang lain untuk berdiskusi. Selain kemampuan teknik kemampuan membaur dan menyatu tim juga layak untuk dipertimbangkan.

Mendemonstrasikan kemampuan

Untuk bisa mendapatkan yang sesuai dengan kebutuhan perlu adanya tindakan nyata saat interview. Salah satunya adalah dengan mendemonstrasikan kemampuannya. Persilakan para calon karyawan untuk membuktikan apa yang mereka tulis dalam CV atau lamarannya. Ini bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menilai kemampuan teknis seseorang.

Mempersiapkan kontrak

Setelah mendapatkan talenta yang cocok pastikan untuk mempersiapkan kontrak yang sesuai. Baik dari segi nilai kontrak maupun beban kerja yang akan dibebankan. Kontrak kerja ini sangat membantu untuk memperjelas status hukum dan kesepakatan di antara keduanya. Dokumen kontrak juga bisa menghindari masalah yang mungkin muncul di kemudian hari.

Empat Alasan Startup Membutuhkan Tenaga Personalia yang Kompeten

Dunia kerja di startup yang tergolong dinamis dan selalu berubah dengan cepat terkadang menghiraukan pentingnya fungsi HR atau personalia dalam organisasi. Kebanyakan proses perekrutan hingga negosiasi gaji dilakukan oleh user langsung, dalam hal ini adalah CTO atau COO hingga CEO. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sudah saatnya startup memiliki HR atau personalia yang mampu menangani hal tersebut, terutama untuk startup yang telah memiliki jumlah pegawai 50 orang ke atas.

Artikel berikut ini akan mengupas empat hal penting yang wajib diperhatikan startup, agar bisa menciptakan lingkungan kerja yang positif, solid, dan nyaman.

Membuat kebijakan yang tepat

Jika di masa awal berdirinya startup jumlah pegawai terbilang kecil jumlahnya, kebijakan serta peraturan nampaknya memang tidak terlalu urgent untuk dibuat. Dinamika kerja yang fleksibel dan multitask, sehingga tidak terlalu membutuhkan jumlah tim yang terlalu banyak.

Namun seiring berjalannya waktu dan startup mulai menunjukkan pertumbuhan yang positif dan jumlah pegawai semakin bertambah, sudah waktunya kebijakan serta peraturan yang jelas dibuat. Hal ini berguna untuk menerapkan peringatan, hukuman, rewards hingga pendekatan terbaik kepada pegawai. Di sinilah fungsi HR atau personalia berguna untuk melancarkan proses tersebut.

Cermati kisaran gaji pegawai secara rutin

Kisaran gaji pegawai dalam dunia startup termasuk yang paling cepat berubah. Agar Anda sebagai pendiri atau CEO bisa memberikan gaji yang tepat untuk engineer hingga tim pemasaran. Cermati dengan baik kisaran atau perubahan yang berlaku dalam dunia startup secara rutin.

Hal ini berguna ketika waktunya salah satu pegawai menuntut negosiasi gaji yang diinginkan dan tentunya layak untuk diberikan. Konfrontasi dengan pegawai bisa dihindari dengan cara memberikan gaji sesuai dengan jumlah yang tepat.

Jenjang karier yang jelas

Alasan terbesar pegawai terbaik Anda meninggalkan perusahaan adalah tidak adanya jenjang karier yang menjanjikan. Pegawai pada umumnya merasa jenuh dengan rutinitas yang ada tanpa adanya kepastian akan promosi atau peningkatan karier.

Untuk itu penting bagi pendiri startup menciptakan tenaga kerja yang mampu bekerja sebagai pimpinan, pembuat keputusan layaknya yang dilakukan oleh supervisor dan manajer pada umumnya. Latihlah pegawai dengan baik, agar mereka memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin dalam organisasi.

Ciptakan relasi yang baik dengan pegawai

Salah satu fungsi paling penting dari HR atau personalia dalam startup adalah untuk menciptakan relasi serta hubungan baik dengan pegawai. Dalam hal ini HR atau personalia harus bisa menampung semua masalah, kendala yang kerap dihadapi pegawai di tempat kerja.

HR atau personalia juga harus bisa berperan layaknya sebagai teman sekaligus mentor yang bisa memberikan ide atau motivasi untuk membyat pegawai lebih kreatif, contohnya adalah merekomendasikan pegawai untuk membuat proyek dengan tim, mencari solusi terbaik ketika pegawai merasa jenuh, dan menyelesaikan maslaah ketika ada konflik antar pegawai.

Sudah waktunya startup memiliki tenaga HR atau personalia yang kompeten, agar bisa menjadi pembimbing sekaligus motivator untuk pegawai startup. Praktisi HR atau personalia terbaik adalah mereka yang melakukan pendekatan people first. Dengan demikian bisa menciptakan lingkungan kerja yang positif.

Mengenal Rekruta yang Beri Solusi HR Applicant Tracking System (Updated)

Segmen business to business (B2B) meski mempunyai tantangan tersendiri bagi startup Indonesia nyatanya tidak menyurutkan nyali orang-orang kreatif Indonesia. Satu lagi startup yang baru masuk ke segmen B2B ini adalah Rekruta. Startup ini menyediakan solusi software as a services (SaaS) untuk human resources applicant tracking system bagi perusahaan-perusahaan Indonesia.

Rekruta diprakarsai oleh dua anak muda Indonesia yang telah merampungkan pendidikan di Amerika Serikat dan sempat berkarir di sana. Dua co-founder Rekruta, Silvia Pratama dan Yanuar Wibisono, mencoba menuangkan pengalaman mereka untuk mengembangkan Rekruta. Yanuar sebelumnya sempat bekerja di Quora dan Silvia bekerja di SFO Airport.

Rekruta sendiri diklaim sebagai startup pertama di bidang SaaS untuk human resources applicant tracking system di Indonesia. Secara sederhana, solusi yang ditawarkan Rekruta merupakan solusi yang dapat meringankan pekerjaan perusahaan yang mempunyai banyak pelamar kerja untuk dapat mempercepat proses perekrutan SDM dan membuat keputusan berdasarkan data yang teragregasi melalui satu set alat dan otomatisasi yang disediakan Rekruta.

Sistem otomatisasi yang tersebut disiapkan lengkap mulai dari tahap seleksi hingga tahap pelamar diputuskan diterima di perusahaan tersebut.

“Fungsi utama Rekruta adalah untuk membantu perusahaan berkembang dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengoptimalkan proses perekrutan yang lebih baik,” terang Silvia kepada DailySocial.

Rekruta dan keyakinannya diterima di pasar Indonesia

Menurut Silvia saat ini sistem perekrutan karyawan di perusahaan-perusahaan Indonsia sebagian besar masih menggunakan proses manual. Inilah yang coba dibantu oleh Rekruta dengan solusi yang mereka berikan.

“Rekruta ingin agar semua proses manual tersebut (perekrutan karyawan) dapat diotomatisasi, yakni dengan menggunakan platform kita yang sangat canggih. Para clients Rekruta dapat mendapatkan semua fitur, mulai dari analisa, interview kits, email pelamar kerja, schedule interview kerja, Gmail sync dan sebagainya hanya melalui satu platform saja,” terang Silvia.

Ia juga menjelaskan bahwa teknologi dan sistem otomatisasi yang diberikan Rekruta memiliki standar Silicon Valley, demikian juga dengan jaminan keamanan dari sistem Rekruta.

“Rekruta juga menggunakan data yang terenkripsi. Kami yakin bahwa proses otomatisasi kami dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi kinerja perekrutan SDM mereka. Apabila perusahaan telah mencoba platform Rekruta, kami yakin mereka dapat mengerti nilai-nilai unik dan lebih yang ditawarkan Rekruta,” imbuh Silvia.

Kondisi Rekruta saat ini

Saat ini Rekruta bisa dibilang masih baru. Rekruta baru saja melakukan soft launching dan baru tersedia dalam versi private beta. Dengan kata lain Rekruta baru tersedia bagi perusahaan atau organisasi yang mengajukan permintaan demo di halaman resmi Rekruta.

“Pada saat ini fokus Rekruta adalah kepuasan klien kami. Rekruta akan terus berusaha menambahkan fitur-fitur otomatisasi yang dapat meningkatkan efisiensi perekrutan SDM di perusahaan. Rekruta berkomitmen untuk memberikan servis premium kepada para klien kami,” tutup Silvia.

Updated : Informasi mengenai dua co-founder Rekruta yang telah menyelesaikan studi di Amerika Serikat dan sempat berkarir di sana.