Tag Archives: ICT

ict adalah

ICT Adalah: Pengertian, Manfaat dan Contoh Penerapan dalam Berbagai Bidang

Perkembangan teknologi membawa berbagai perubahan dan perbaruan bagi kehidupan kita. Hampir seluruh bidang kehidupan tidak terlepas dari penggunaan ICT.

ICT sendiri merupakan kepanjangan dari Information and Communication Technology atau yang biasa kita kenal sebagai Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Lantas, apa yang dimaksud dengan ICT? Nah, artikel ini akan membahas pengertian, Manfaat dan penerapan ICT dalam berbagai bidang.

Pengertian ICT

Menurut UNESCO, Information and Communication Technology (ICT) adalah teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi dan menciptakan, mengelola dan mendistribusikan informasi. Umumnya, ICT mencakup komputer, internet, telepon, televisi, radio, dan peralatan audiovisual lainnya.

ICT meliputi dua aspek, yakni teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sementara teknologi komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat satu ke perangkat lain.

Manfaat ICT

Pada dasarnya, ICT memiliki fungsi untuk memudahkan pekerjaan manusia melalui implementasi teknologi dan sistem informasi.

Adapun beberapa tujuan penggunaan ICT, di antaranya:

  1. Peningkatan kualitas produk dan layanan.
  2. Dalam dunia pembelajaran, ICT dapat mempercepat dan mengefektifkan proses belajar mengajar.
  3. Meningkatkan efisiensi.
  4. Meningkatkan kualitas dan produktifitas SDM.

Contoh Penerapan ICT

Karena memiliki banyak manfaat untuk memudahkan pekerjaan manusia, kini ICT telah banyak diterapkan di berbagai bidang. Berikut adalah beberapa bidang yang telah menerapkannya, antara lain:

1. Manajemen Data

Manajemen data merupakan proses mengumpulkan, mengatur, dan menyimpan data dalam jumlah besar untuk keperluan analisis dan keputusan yang menyangkut bisnis. Dalam bidang ini, ICT diterapkan dalam pengelolaan database dan perangkat lunak untuk mengelola data agar dapat dengan mudah dimengerti.

2. Desktop Publishing

Desktop publishing merupakan pembuatan dokumen untuk halaman web, kartu pos, brosur, kartu nama, dan lain sebagainya. Desktop publishing menerapkan ICT berupa perangkat lunak untuk membuat tampilan visual yang menarik pelanggan.

3. Word Processing

Word processing merupakan kegiatan mengolah kata dengan menggunakn perangkat lunak khusus pada komputer. Selain untuk mengetik, word processing juga berkaitan dengan kegiatan yang melibatkan pengorganisasian data dan penyajian data menggunakan alat bantu visual dengan pembuatan tayangan slide.

4. Organisasi

Penerapan ICT di bidang organisasi meliputi pengelolaan jadwal secara digital, mengatur file agar mudah diakses, dan menggunakan teknologi untuk mendapatkan efisiensi kerja yang lebih baik.

5. Manajemen Media Sosial

Manajemen media sosial adalah proses mengumpulkan informasi dari audiens media sosial untuk keperluan tertentu. Data yang didapat dari media sosial dapat memberikan informasi untuk membantu perusahaan dalam membuat strategi yang tepat dalam bidang pemasaran.

6. Penelitian

ICT juga dapat diterapkan dalam penelitian, terutama pada proses pengumpulan informasi atau data menggunakan internet. Berberapa hal yang tercakup di dalamnya meliputi survei secara online, wawancara online, dan pengumpulan data metrik.

Selain beberapa contoh di atas, ICT juga diterapkan pada bidang pendidikan, seperti buku elektronik dan metode e-learning. Dengan penggunaan ICT, proses pembelajaran yang rumit bisa menjadi lebih mudah dan menarik. Selain itu, ICT juga sangat berguna karena mampu diaplikasikan ke berbagai bidang tanpa terkendala tempat dan waktu.

TelkomSigma meluncurkan solusi cloud Flou / Flou

Flou Jadi Diversifikasi Produk Komputasi Awan TelkomSigma, Rambah Segmen UKM

Awal Desember 2020, TelkomSigma memperkenalkan produk cloud baru bernama “Flou”. Solusi ini disebut sebagai pendekatan baru perusahaan untuk mengakomodasi kebutuhan pelaku usaha di era digital yang cepat berubah. Adapun, solusi ini sudah dapat digunakan pelanggan sejak pertengahan 2020.

Dalam acara peluncurannya, Direktur Business & Cloud TelkomSigma Tanto Suratno mengatakan bahwa pasar cloud semakin meningkat setiap tahunnya. Di 2020 saja, diestimasi berada di kisaran Rp11 triliun dengan pertumbuhan yang menjanjikan. Ia mengestimasi pasar cloud Indonesia meroket hingga Rp24 triliun di 2021.

Menurutnya, solusi cloud hadir untuk mendisrupsi dan mengakselerasi transformasi digital. Namun, dengan situasi pandemi saat ini, pelaku usaha dituntut untuk beradaptasi cepat terhadap perubahan. “Ke depan, kita bakal melihat ada gelombang disrupsi yang lebih besar dan dahsyat, yakni cloud native computing,” papar Tanto.

Sementara, Direktur Digital, Teknologi Informasi, dan Operasi BRI Indra Utoyo yang hadir dalam kesempatan sama menilai bahwa kehadiran Flou menjadi momentum tepat di situasi pandemi ini. “Covid-19 menjadi semacam chief transformation officer yang memaksa kita semua untuk bertransformasi. Esensi digital itu adalah bagaimana bisa create value. Makanya, kita harus beradaptasi dengan cara baru karena pasar dan perilaku konsumen cepat berubah,” ujarnya.

Mendorong konsep “cloud native mindset

Ada beberapa elemen yang difokuskan pada Flou, antara lain customer experience, reliability, dan kecepatan. Flou mengutamakan pengalaman yang seamless dengan sistem pembayaran yang fleksibel (pay-as-you go dan subscription). Kemudian, Flou juga menghadirkan kecepatan lewat agile deployment (API ready) dengan performa tinggi untuk segala sektor industri.

Semua elemen tersebut diprioritaskan untuk mendorong konsep cloud native mindset sebagaimana disebutkan Tanto di atas. Menurutnya, struktur traditional monolithic apps yang banyak digunakan pelaku usaha dinilai tidak mampu lagi mengejar dinamika pasar yang cepat berubah. Artinya, konsep ini dapat menghambat upaya untuk bertransformasi digital.

“Lewat Flou, kami ingin bawa konsep cloud native apps untuk memunculkan paradigma baru dan memberikan agility dalam mendukung pembuatan aplikasi, inovasi, dan ide secara cepat. Saat ini semakin banyak generasi terkini yang lahir di era yang akrab atau di mana resource-nya ada di cloud. Mereka ini yang disebut cloud native mindset,” papar Tanto.

Ia menilai mindset tersebut dapat dibangkitkan melalui fitur dan tools yang disediakan Flou. Salah satunya adalah merealisasikan ide menjadi MVP lebih cepat. “Kalaupun ide ini masuk produksi, elasticity bisa lebih besar. Pada tahap ini, pengguna tidak perlu memikirkan bagaimana scale dan resiliency-nya,” tambahnya.

Kendati demikian, Tanto menegaskan bahwa Flou tidak hanya mengakomodasi kebutuhan segmen pasar yang sudah terbiasa menggunakan cloud, tetapi juga pengguna baru secara seamless, baik UKM dan perusahaan berskala besar.

Sementara dari sisi harga, ia mengklaim bahwa solusi Flou mampu meminimalkan biaya operasional. Ia menyadari bahwa umumnya meningkatnya basis pengguna UKM dapat berdampak terhadap kenaikan biaya sewa cloud dan connevtivity.

“Kami memahami bahwa dinamika pasar yang cepat berubah menjadi tantangan bagi pelaku usaha. Karena mereka dituntut untuk agile, kami mengatur pricing sedemikian rupa supaya pelaku usaha dapat menjaga biaya operasional dan tetap tumbuh menikmati profit. Dengan begitu, mereka bisa mengembangkan bisnis dan inovasi ke depan,” tambahnya.

Di segmen ini sebenarnya sudah ada banyak pemain lokal yang jajakan produk infrastruktur cloud. Sebut saja Biznet Gio, Cloud Kilat, Indonesian Cloud, dan masih banyak lagi. Beberapa juga menyajikan varian produk cloud seperti VPS bersamaan dengan solusi hosting konvensional yang masih banyak dipakai usaha kecil karena biaya yang relatif lebih rendah.

Membidik pangsa 3 besar di Asia Tenggara

Saat ini, TelkomSigma mengklaim telah menguasai sebesar 40 persen pangsa pasar data center dengan total akumulasi seluas 11 ribu meter persegi, kapasitas penyimpanan hingga 41 ribu Terabyte (TB), dan lokasi tersebar di sebanyak 16 titik di seluruh Indonesia. Telkom menjamin cakupan Flou yang lebih luas dengan dukungan fasilitas data center dan konektivitas yang dimilikinya.

Dalam kesempatan tersebut, Director of Enterprise & Business Service TelkomSigma Edi Witjara mengatakan bahwa pencapaian tersebut sebetulnya menjadi tantangan bagi perusahaan untuk mempertahankan posisinya sebagai penyedia solusi ICT di segmen enterprise.

Selain itu, pengembangan Flou dinilai harus dapat menjadi pemacu untuk melahirkan peluang dan model bisnis baru. Menurut catatannya, ungkap Edi, segmen korporasi menyumbang lebih dari 50 persen terhadap pendapatan perusahaan, diikuti segmen pemerintahan (23%), dan SME (21%).

“Cita-cita TelkomSigma dalam 3-5 tahun mendatang adalah menjadi top 3 di Asia Tenggara. Kami yakin peluang ini dapat diupayakan, salah satunya lewat kehadiran Flou. Kami harap, Flou dapat mengakomodasi kebutuhan pelaku usaha di era sekarang yang menginginkan customer experience, realiability, dan agility yang cepat.”

Program DeveloperMengajar Ajak Pemerataan ICT di Wilayah Otonomi Daerah

Selama ini tak bisa dipungkiri bahwa roda perkembangan ilmu teknologi sering berpusat pada wilayah pulau Jawa dan sekitarnya yang notabene berdekatan dengan pusat pemerintahan dan ibu kota yang mutlak dianggap sebagai pusat perputaran roda ekonomi. Padahal, potensi yang dimiliki oleh sumber daya wilayah luar pulau Jawa tak bisa dipandang sebelah mata. Untuk itu, lewat program DeveloperMengajar, pemerataan pendidikan ICT di Indonesia akan dapat diwujudkan dan tak lama lagi Indonesia tentu akan memiliki tenaga IT yang lebih banyak dan bermutu. Continue reading Program DeveloperMengajar Ajak Pemerataan ICT di Wilayah Otonomi Daerah

Kemenkominfo Kumpulkan Dana ICT untuk Bangun Infrastruktur Teknologi Wilayah Timur Indonesia

Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan mengumpulkan dana untuk membangun infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi di wilayah Timur Indonesia. Dana yang disebut ICT (information and communication technology) Fund ini bersumber dari sejumlah perusahaan telekomunikasi. Continue reading Kemenkominfo Kumpulkan Dana ICT untuk Bangun Infrastruktur Teknologi Wilayah Timur Indonesia

Bandung (Mungkin) Akan Punya ‘Creative Park’ Serta Kawasan Industri ICT

Kemarin saya hadir sebuah acara FGD bersama dengan perwakilan dari Telkom, Kadin Jabar serta Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf serta komunitas, di sebuah cafe di salah satu pusat perbelanjaan di Bandung. Sebagai informasi, pada hari yang sama, pagi harinya, Wagub Jabar juga menghadiri peresmian program Jabar Cyber Province, di kota Cimahi, Jawa Barat.

Saya kira pertemuan ini juga masih memiliki kaitan dengan acara peresmian tersebut, karena berhubungan juga dengan industri ICT serta perkembangan yang terjadi di dunia ‘teknopreneur’. Ada dua alasan yang membuat saya cukup tertarik menghadiri FGD tersebut, yang pertama adalah ada hubungannya dengan industri ICT, yang tentunya berhubungan juga dengan dunia startup lokal.

Yang kedua, hadirnya komunitas, salah satunya komunitas web atau IT yang diwakili oleh FOWAB yang mempunyai kesempatan untuk menyampaikan secara langsung tentang kondisi yang mereka hadapi di dunia nyata, khususnya di kota Bandung, termasuk kondisi bisnis IT, seperti pertumbuhan startup lokal.

Continue reading Bandung (Mungkin) Akan Punya ‘Creative Park’ Serta Kawasan Industri ICT