Tag Archives: ideabox ventures

Rencana Layanan Digital dan Investasi Indosat Ooredoo Tahun 2017

Tahun 2016 merupakan tahun krusial bagi Indosat Ooredoo untuk membangun platform, mengembangkan sistem, dan menghadirkan layanan digital. Realisasinya mencakup inovasi Dompetku, layanan penjualan produk Cipika hingga startup berkualitas lulusan program akselerator Ideabox.

Tahun 2017 mendatang layanan digital Indosat Ooredoo mulai memasuki tahap scale-up. Kemitraan yang telah dijalin dengan berbagai mitra akan diperluas, baik dalam negeri maupun mancanegara. DailySocial berkesempatan berbincang langsung dengan Group Head Digital Strategy & Investments Indosat Ooredoo Usman Khan Lodhi tentang rencana-rencananya tahun depan.

Bangkitnya model bisnis berbasis “telco and bank agnostic”

Pertengahan tahun 2016 Indosat Ooredoo hanya memberikan layanan dan pembayaran khusus kepada pengguna Indosat Ooredoo. Melihat besarnya peluang yang ada terhadap platform yang dimiliki, sekitar bulan Oktober 2016 model bisnis berbasis telco and bank agnostic kemudian dikembangkan oleh Indosat Ooredoo. Bagi Indosat Ooredoo sendiri, strategi ini sengaja dihadirkan untuk memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat Indonesia menikmati layanan digital yang ada di Indosat Ooredoo.

“Strategi ini kami lancarkan sesuai dengan roadmap dari Indosat Ooredoo. Pada akhirnya, Indosat Ooredoo tidak ingin memberikan batasan dengan hanya mengkhususkan pengguna operator Indosat Ooredoo saja yang bisa menikmati layanan digital, tapi juga semua pengguna. Kami yakin telah membangun ekosistem, memberikan layanan yang pada akhirnya akan membuat pengguna lebih happy,” kata Usman.

Model bisnis agnostic yang dimiliki oleh Indosat Ooredoo diklaim menjadi salah satu pioneer dan hingga kini belum diterapkan oleh operator lainnya. Kemudahan cross-operator yang diciptakan oleh Indosat Ooredoo diharapkan bisa memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk kemudian memanfaatkan layanan andalan yang ada di Indosat Ooredoo, seperti Dompetku dan Cipika.

Perkembangan dan rencana Dompetku

Disinggung tentang perkembangan Dompetku di kuartal pertama hingga kuartal ke empat tahun 2016, Usman menegaskan Dompetku mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dompetku telah meluncurkan banyak program mulai dari branchless banking, Dompetku Nusantara, sekaligus melancarkan kemitraan dengan berbagai perusahaan terkait, termasuk bank lokal dan asing.

Tahun 2017 mendatang Dompetku akan memasuki tahap scale up, baik dari sisi platform, proses akuisisi pelanggan, maupun transaksi.

“Dompetku merupakan salah satu layanan e-money yang mengalami volume transaksi cukup besar sepanjang tahun 2016. Kami termasuk yang terdepan dan kami ingin memberikan layanan yang lebih dengan memfokuskan layanan yang relevan kepada pengguna,” kata Usman.

Menurut Usman, pada kuartal pertama tahun 2017 Dompetku akan meluncurkan beberapa inovasi terbaru yang akan memberikan pilihan lebih dan kemudahan kepada pengguna. Di sisi lain Indosat Ooredoo juga ingin mendorong kepada pengguna untuk lebih memanfaatkan penggunaan aplikasi.

Sejak awal Dompetku lebih banyak dimanfaatkan oleh pengguna melalui SMS dan USSD, selanjutnya Indosat Ooredoo ingin mengajak semua orang untuk memanfaatkan aplikasi mobile.

Salah satu cara yang dilakukan adalah menjalin kemitraan lebih banyak lagi dengan berbagai institusi keuangan, bank dan perusahaan terkait lainnya yang memudahkan pengguna untuk melakukan pembayaran, tagihan, pinjaman dan lainnya.

“Saat ini kami telah membentuk ekosistem tersebut dan langkah selanjutnya adalah memperbesar layanan dan mengakuisisi lebih banyak pengguna untuk menggunakan aplikasi,” kata Usman.

Toko online Cipika

Saat ini Toko online Cipika telah menjadi platform penjualan yang fokus pada gadget, elektronik dan berbagai produk Indosat Ooredoo. Di tahun 2017 proses kurasi untuk produk akan dilakukan untuk memastikan Cipika memiliki produk yang spesial.

“Kini kami telah berevolusi dengan platform tersebut dan fokus kepada wholesale transaction dan mencoba untuk memanfaatkan customer base. [Cipika akan] sedikit melakukan pivoting dalam hal memberikan penawaran lebih yang menguntungkan dalam hal keuangan,” kata Usman.

Sebelumnya Indosat Ooredoo mencoba untuk menjual produk makanan dalam Cipika. Ke depannya mereka hanya fokus ke tiga kategori yang dinilai lebih tepat dan tentunya relevan untuk konsumen Cipika.

“Cipika di tahun 2016 merupakan tahun yang sibuk dalam hal membangun platform, integrasi dan lainnya. Kini semua selesai dan tahun 2017 akan kami hadirkan layanan baru,” kata Usman.

Ideabox batch keempat dan Ideabox Ventures

Sejak awal diluncurkan, Indosat Ooredoo ingin menghadirkan kesempatan yang berbeda dari program akselerator lainnya di Indonesia. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menjalin kerja sama dengan Kejora dan Mountain Partners. Program akselerator yang sudah memasuki batch keempat ini diklaim sebagai salah satu program yang dihadirkan secara khusus untuk startup yang ingin meluncurkan produk, didukung kesempatan lebih dari Indosat Ooredoo.

“Bukan hanya kesempatan mendapatkan funding dan kelas pengajaran yang berkualitas, dengan mengikuti program akselerator Ideabox Alpha para peserta yang beruntung juga bisa mendapatkan kesempatan mempromosikan produk dan memanfaatkan kesempatan untuk mengakuisisi pengguna melalui 85 juta pengguna Indosat Ooredoo di seluruh indonesia,” kata Usman.

Saat ini Ideabox Alpha sudah menjadi salah satu program akselerator pilihan startup dan telah melahirkan beberapa startup yang memiliki potensi untuk berkembang, di antaranya adalah Pawoon dan Karental.

Di tahun 2017 mendatang melalui Ideabox Ventures, nantinya akan dipilih startup terbaik yang berkesempatan mendapatkan funding lanjutan setelah tahap awal. Hal ini dilakukan Ideabox Ventures untuk menjembatani startup yang kesulitan mendapatkan funding pada tahap selanjutnya.

“Kami fokus pada startup yang masuk dalam kategori fintech, cyber security, telekomunikasi, layanan e-commerce dan service economy terkait. Dengan demikian startup yang masuk dalam kategori tersebut berkesempatan untuk mengembangkan produk dengan fokus ke kategori yang ditentukan,” kata Usman.

Disinggung tentang prediksi tren startup teknologi yang menjadi tren di tahun 2017 mendatang, Usman mengungkapkan layanan Financial Technology (Fintech) masih menjadi layanan yang favorit dan memiliki potensi yang cerah. Layanan lain yang juga diprediksi bakal makin banyak dikembangkan adalah layanan logistik, cyber security, dan pengelolaan big data.

Pendekatan Digital Indosat Ooredoo di Era Over The Top

Pasca layanan OTT (Over The Top) menjadi masif di kalangan pengguna perangkat komputasi, perusahaan telekomunikasi sebagai salah satu institusi terdampak harus menggerakkan strategi digital yang lebih inovatif dan agresif. Tak terkecuali bagi Indosat Ooredoo, perusahaan telekomunikasi terbesar kedua berkepemilikan 69,8 juta pengguna. Strategi e-commerce, mobile payment dan startup investment menjadi yang paling dominan terlihat dilakukan oleh Indosat saat ini.

Di e-commerce, platform Cipika dikembangkan sedemikian rupa. Dengan pengalaman pengembangan TokoOn pada tahun 2012, transformasi e-commerce Cipika bergerak gesit menyasar segmentasi yang lebih spesifik, seperti dihadirkannya model pembelian grosir melalui platform digital dihadirkan untuk menarik lebih banyak pengguna. Akses kemudahan dalam transaksi pembayaran juga digencarkan, seperti bekerja sama dengan Indormaret.

Selain e-commerce, tren di kalangan konsumen lain seperti digital wallet juga diikuti. Dengan layanan Dompetku, Indosat mencoba turut membudayakan generasi cashless memaksimalkan fungsionalitas mobile yang akrab di kalangan pengguna. Dari pemaparan Indosat, model bisnis berbasis telco & bank agnostic berhasil membawa pertumbuhan pesat di kalangan penikmat digital payment. Hingga bulan September tahun ini, pengguna aktif sudah mencapai lebih dari 4 juta, total transaksi mencapai Rp 5,5 triliun.

Menyasar consumer users di kategori lain, Cipika Bookmate hadir menyajikan koleksi buku internasional sebanyak lebih dari 500 ribu e-book dan 4000 e-book lokal. Dengan sistem pembayaran carrier billing atau potong pulsa, Indosat mencoba menawarkan kemudahan, kenyamanan dan keuntungan, bukan hanya untuk pengguna namun juga penerbit. Selain itu Cipika Play turut melengkapi portofolio produk digital yang memberikan kemudahan pengguna membeli barang di internet seperti fulltrack, voucher game online, voucher hotspot/internet dan lain-lain

Inovator lokal turut dinilai menjadi komponen penting yang perlu dirangkul, melalui berbagai program independen dan kemitraan, seperti Ideabox, Ideabox Ventures, dan SB-ISAT Fund. Indosat mencoba memberikan wadah kepada startup digital Indonesia untuk bernaung. Dengan potensi yang begitu besar dalam mengembangkan produk dan layanan digital consumer.

E-commerce yang terfragmentasi, dan optimasi potensi dari cashless generation

Bertarung di pangsa pasar e-commerce Indonesia dipastikan harus memiliki energi besar dan pendekatan yang sangat kompleks. Fokus Indosat ke arah utilisasi layanan, untuk memaksimalkan penjualan produk telekomunikasi andalan. Misalnya untuk memberikan promo barang sebagai bentuk penjualan ekslusif atau bonus poin dalam penggunaan layanan telekomunikasi tertentu. Bertarung untuk brand awareness antar layanan e-commerce yang ada akan menjadi PR yang sangat menantang, tapi e-commerce dengan potensinya memang tak boleh ditinggalkan.

Memaknai e-commerce sebagai bagian dari strategi digital dan transformasi Indosat, integrasi layanan dapat menjadi sebuah kunci. Kepemilikan jutaan pengguna perlu dipupuk dengan inovasi, untuk menghadirkan traksi yang meningkatkan kompetisi, baik secara vertikal dengan layanan lain, ataupun horisontal di lintas bisnis. Tahun 2017 Cipika harus terus dioptimalkan dengan cara-cara baru, menyelami tren digital society yang terus berkembang di pelosok negeri.

Untuk mendapatkan nominal yang besar, cashless generation dengan budaya konsumtifnya adalah sebuah peluang. Namun sebenarnya budaya digital wallet pun tampak belum terdefinisikan secara jelas. Apakah penggunaannya sudah sepenuhnya menggantikan transaksi cash, sebagai lifestyle (penggunaan tidak sebagai mode primer) ataupun lainnya.

Lagi-lagi perusahaan harus mematahkan tantangan untuk membangun kultur tersebut. Potensinya masih besar, kendati bersaing dengan layanan lain. Di sini integrasi layanan juga menjadi poin kunci. Bagaimana memperluas kanal pembayaran, memberikan keuntungan promo, dan sebagainya.

Definisi baru produk telekomunikasi: menyatu dengan layanan

Sempat menjadi “musuh” para perusahaan telco, akhirnya OTT bisa bergerak lebih leluasa tanpa distraksi. Tak lain karena telco sudah menemukan ramuan pas untuk tetap mengoptimalkan bisnis telekomunikasi sembari layanan digital “gratis” bermunculan, dengan membangun ekosistem layanan digital di dalamnya. Menyajikan konten khusus bagi penggunanya untuk beragam kebutuhan. Cipika Bookmate misalnya, mencoba hadir bersama tren membaca buku digital, menawarkan buku eksklusif dengan metode pembayaran yang sangat mudah.

Tak hanya produk Cipika, melalui kanal inkubasi dan investasinya untuk startup digital, model aplikasi konsumen seperti itu turut ingin disajikan. Startup digital lokal dinilai lebih mampu memahami kebutuhan pengguna, menyelesaikan permasalahan riil yang ada di masyarakat. OTT bukan menjadi musuh lagi, ketika konten digital dengan arus serupa dapat dikeluarkan dari dalam payung bisnis perusahaan teleco.

Tahun 2017 akan segera membuka berbagai peluang baru di sektor digital. Fintech, e-commerce, on-demand dan tipe layanan digital lain semakin matang di Indonesia. Bagaimana telco berelaborasi dengan tren tersebut akan berdampak pada kekuatan konsumsi di kalangan pengguna. Bersinergi dan memberikan banyak pilihan, atau berdiam lalu ditinggalkan.

Dari apa yang sudah dilakukan Indosat Ooredoo selama tahun 2016, tampaknya penekanan segmen digital untuk layanannya masih akan terus digencarkan.

Indosat Ooredoo, Mountain Partners, dan Kejora Dirikan Modal Ventura “Ideabox Ventures”

Indosat Ooredoo, Mountain Partners, dan Kejora bersepakat untuk mendirikan perusahaan gabungan modal ventura Ideabox Ventures. Perusahaan ini adalah hasil tindak lanjut dari kerja sama yang sebelumnya sudah dilakukan oleh ketiga pihak saat menjalankan program akselerator Inkubator sejak 2013.

Dengan adanya perusahaan baru ini, artinya pelaku startup bisa bergabung ke dalam jaringan Indosat, Mountain Ventures, dan Kejora lewat dua jalur. Yakni lewat Ideabox Ventures atau program akselerator Ideabox Alpha. Hanya saja, ada perbedaan spesifikasi untuk startup yang ingin bergabung.

Untuk masuk lewat Ideabox Ventures, hanya bisa menerima startup yang sudah tergolong perusahaan jadi, bergerak di bidang digital, memiliki founder dengan tim yang komplit, belum pernah menerima pendanaan seri A, dan traksi yang telah terbukti berkembang diantaranya bidang e-commerce, layanan web, pembayaran digital & fintech, serta teknologi & security.

Adapun suntikan modal yang disiapkan untuk startup yang masuk lewat jalur ini maksimal $500 ribu melalui venture capital fund, ditambah dukungan lainnya, seperti konsultasi strategis, dan komersial yang akan membantu perusahaan untuk tumbuh dan memperluas jangkauan bisnisnya.

Andy Zain, Managing Director Kejora, menerangkan dari Ideabox Ventures pihaknya hanya akan mengambil enam hingga delapan startup yang dapat bergabung ke Ideabox Ventures. “Ini komitmen awal selama tiga tahun, setelah tiga tahun berakhir akan dievaluasi bagaimana tindakan berikutnya,” terang dia, Kamis (24/11).

Alexander Rusli, CEO dan Presiden Direktur Indosat Ooredoo, menambahkan, “Selain dapat investasi, bedanya di Ideabox Ventures para peserta juga diberi fasilitas kantor sebagai tempat bekerja dan dukungan dari kami untuk go-to-market. Kami gembira dapat bekerja sama dengan Mountain Partners, mengingat perusahaan ini telah beroperasi secara global.”

Sementara itu, bila masuk melalui program akselerator Ideabox Alpha nominal investasi yang diberikan tidak lebih dari $50 ribu. Pasalnya, kriteria startup yang bisa masuk juga berbeda. Salah satu kategorinya adalah sudah memiliki ide bisnis, namun produknya masih berbentuk prototipe.

Lebih lanjut dijelaskan oleh Andy, program akselerator Ideabox Alpha merupakan keempat kalinya digelar. Sejauh ini sudah ada 15 lulusan dari program ini, di antaranya Dealoka, Pawoon, Wobe, Cupslice, dan lainnya yang berasal dari enam lokasi Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Singapura, dan Australia.

Tim yang nantinya terpilih masuk ke batch 4 diwajibkan untuk mempresentasikan model bisnis mereka selama selama 120 hari di Jakarta dengan dukungan dan mentoring dari Indosat Ooredoo, Mountain Partners, dan Kejora. Selanjutnya, mereka juga berpeluang dapat meningkatkan operasinya melalui kemitraan komersial dengan Indosat Ooredoo.

“Melalui kombinasi dari pengetahuan dan jaringan yang ada, kami percaya dapat membantu startup mengurangi risiko teknologi, market, model bisnis, dan eksekusi. Bila startup memiliki akses langsung kepada pengguna yang berjumlah 85 juta orang. Hal tersebut sangat mungkin terjadi melalui Ideabox,” ujar Andy.

Sekadar informasi, Indosat juga memiliki perusahaan JV modal ventura lainnya yakni dengan SoftBank dengan nama SB ISAT. Perusahaan ini memiliki preferensi startup yang lebih tinggi dari Ideabox Ventures, hanya dikhususkan untuk startup yang sudah mature dari segala hal dan mereka butuh uang investasi.

“Untuk venture capital dengan SoftBank masih tetap berjalan, hanya saja ada preferensi yang berbeda. Yakni untuk startup mature yang sedang need money,” pungkas Alex.