Tag Archives: ideate

ideate design thinking adalah

Tips Menerapkan Ideate dalam Design Thinking untuk Menghasilkan Solusi Kreatif

Sudah sejauh mana kamu memahami design thinking? Sebelumnya, arti, tahapan, dan contoh design thinking sudah dijelaskan secara komprehensif. Sekarang, waktunya kamu mengaplikasikannya.

Design thinking sendiri memiliki 5 tahapan secara umum, yaitu: empathize, define, ideate, prototype, dan test. Tips melakukan empathize sebagai tahapan pertama design thinking, juga sudah dibahas. Memahami cara melakukan empathize akan membantu memahami kebutuhan pengguna yang sebenarnya.

Sebagai bagian dari proses design thinking, ideate juga menjadi salah satu bagian penting. Ini dikarenakan, pada tahapan ideate, kamu harus menjawab permasalahan yang telah dijabarkan dengan solusi yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna.

Apa itu ideate dan bagaimana melakukannya agar dapat menciptakan solusi yang kreatif? Baca terus informasi di bawah ini agar kamu menguasai tahapan ideate dalam design thinking.

Apa Itu Ideate dalam Design Thinking?

Secara harfiah, ideate adalah membentuk atau membuat sebuah ide. Tak jauh beda dengan arti sebenarnya, ideate dalam design thinking menurut Nielsen Norman Group adalah proses menghasilkan seperangkat ide yang luas berdasarkan topik tertentu tanpa ada upaya untuk menghakimi atau mengevaluasinya.

Di tahap ini, kamu harus menjawab permasalahan pengguna dengan solusi cemerlang. Maka dari itu, tahapan ini membebaskan kamu untuk membuat ide-ide sekreatif mungkin, tentunya tetap berada dalam koridor problem statement yang sudah dirumuskan sebelumnya.

Mengapa Ideate Penting?

Memasuki tahap ini, kamu tak perlu memikirkan kualitas idemu terlebih dahulu. Yang penting, buat ide sebanyak-banyaknya agar solusi tidak mandek pada satu opsi. Ini dikarenakan sebuah ide tidak tentu menjadi satu-satunya solusi yang dianggap terbaik.

Kamu perlu menghasilkan banyak ide untuk membuat perbandingan, kira-kira ide mana yang mempunyai konsep baru, paling kreatif, dan tentunya menjadi solusi terbaik dari permasalahan yang ada. Tujuan utama ideate memang untuk membuka sudut pandang dan konsep yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Gojek merupakan salah satu contoh ideate dalam design thinking dengan terobosan yang sangat cemerlang. Ia menghubungkan dua pihak, yaitu tukang ojek yang tak memiliki penghasilan pasti dengan penumpang yang butuh transportasi alternatif untuk menembus kemacetan Jakarta.

Pada dasarnya, ideate penting untuk menantang kemampuanmu membuat gebrakan baru menurut Don Norman, seorang peneliti Amerika sekaligus penulis The Design of Everyday Things. Pada dasarnya, ideate membantumu mempertanyakan segala hal yang sudah jelas sehingga memunculkan sesuatu yang melampaui hal yang ada sebelumnya.

Bagaimana melakukan Ideate dalam Design Thinking?

Banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk mengeksplorasi ide kreatif. Yang penting, kamu harus menyesuaikan kondisi yang ada dengan metode yang akan kamu pilih. Seperti mempertimbangkan kenyamanan narasumber atau memperhatikan kondisi kinerja tim.

Brainstorming merupakan teknik paling umum yang digunakan dalam tim, yaitu di mana masing-masing orang saling melempar idenya hingga terpilih ide terbaik.

Ada pula yang memakai teknik bodystorming, atau berusaha memahami permasalahan dengan melakukan simulasi secara fisik dengan bantuan manusia, property, atau bahkan digital prototype. Teknik satu ini diyakini dapat membantumu merasakan permasalahan secara riil.

Brainwriting juga menjadi salah satu teknik menarik untuk menghasilkan sebuah ide. Seseorang akan menulis idenya lalu meneruskannya kepada anggota selanjutnya. Selama kertas terus berjalan, setiap orang bertugas mengembangkan ide yang sudah ditulis dari orang sebelumnya.

Selanjutnya, ada mindmapping yaitu menuangkan segala ide yang kamu miliki dalam bentuk visual. Dari ide-ide yang ada, kamu dapat menghubungkan hal-hal yang relevan sehingga menjadi satu-kesatuan ide yang kreatif.

Tips Mengeksplorasi Ide di Tahapan Ideate dalam Design Thinking

Berikut adalah beberapa tips untuk menciptakan suasana dan memicu pemikiran kreatif yang perlu kamu bangun bersama tim.

Ciptakan lingkungan baru dan buat suasana nyaman

Kalau kamu ingin melakukan perubahan, maka ciptakan perubahan dari diri atau internal tim terlebih dahulu. Kamu bisa memulai dengan hal kecil seperti menata ulang berkas-berkas di meja kerjamu, mengubah warna notes, intinya mengubah suasana kerjamu dari skala kecil.

Melihat perubahan di depanmu, meskipun dalam lingkup kecil akan dapat memberikan stimulus bagimu untuk membuat perubahan pula. Suasana baru juga akan memancing pemikiran yang segar pula. Ide-ide kreatif tidak akan dihasilkan jika kamu dalam keadaan tertekan.

Maka dari itu, penting untuk membuat suasana kerjamu menjadi tempat paling nyaman yang kamu singgahi. Singkirkan tekanan-tekanan yang kamu miliki dan bebaskan pikiranmu sejenak. Suasana tenang dan nyaman dapat membuatmu fokus menghasilkan ide terbaik.

Bayangkan berada di posisi pengguna

Di tahap ini, kamu berusaha memberikan solusi dari permasalahan pengguna. Salah satu stimulus untuk mendapat solusi kreatif adalah dengan membayangkan jika kamu berada di posisi pengguna. Hal ini dapat membantumu benar-benar meresapi permasalahan.

Dengan kapasitas yang kamu miliki dan suasana yang sudah kamu bangun, kamu bisa saja menemukan solusi yang cocok. Kamu bisa menggunakan permisalan seperti, “Kalau aku di posisi pengguna ini yang tidak dapat mencari produk yang diinginkannya, maka aku akan…”

Selain itu, kamu juga bisa mempertanyakan kondisi pengguna. Misalnya, “Kenapa pengguna tidak menggunakan tombol search untuk mencari produk?” atau “Apa yang akan dilakukan Ibu-Ibu umur 40 tahun saat tidak bisa mencari produk yang diinginkannya?”

contoh ideate dalam design thinking

3 Contoh Penerapan Ideate dalam Design Thinking untuk Bisnis

Apa yang kamu ketahui tentang design thinking? Design thinking adalah pendekatan untuk memecahkan masalah demi kepuasan pengguna. Pelajari selengkapnya mengenai arti, tahapan, dan contoh penerapannya di sini.

Selain itu, contoh-contoh penerapan design thinking di Indonesia dari sisi industri bisnis juga sudah dibahas. Sekarang, kamu perlu melihat beberapa contoh dalam salah satu proses design thinking. Design thinking sendiri umum dilakukan dalam 5 tahapan: empathize, define, ideate, prototype, test.

Ideate merupakan salah satu tahapan penting dalam design thinking. Di sini, kamu dituntut untuk memberikan solusi untuk penyelesaian masalah serta pengemasan solusi menjadi sesuatu yang baru dan kreatif. Analisismu di tahapan sebelumnya tak akan berarti jika kamu tak bisa memberi ide baru dan segar.

Maka dari itu, simak terus inspirasi pengolahan ide kreatif pada tahapan ideate di bawah ini agar sisi kreatifmu terpantik!

Contoh Ideate Design Thinking Bidang Telekomunikasi

Kasus berasal dari MJV, perusahaan konsultan dan inovasi global yang menangani sebuah klien, salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di dunia, sebut saja X. Operator X memiliki kekurangan dalam lead-time atau waktu aktivasi kartu SIM.

Lead-time operator X dianggap paling lambat dalam pasar. MJV lantas mengaplikasikan design thinking untuk mengatasi masalah kliennya tersebut. Pertama, yaitu mengamati dan memahami kendala yang dialami pengguna.

Ternyata, MJV menemukan, terdapat pengguna yang mengembalikan kartu SIM perusahaan X ke toko. Selain itu, terdapat pula pengguna yang gagal aktivasi karena proses yang lama dan ribet, lalu meminta ganti kartu SIM, baik dari operator yang sama maupun berbeda (tahap empathize).

Dari sini, dikatakan bahwa pengguna mengalami kesulitan setiap kali melakukan aktivasi menggunakan kartu SIM operator X (tahap define). Maka, problem statement yang bisa ditulis adalah pengguna membutuhkan proses aktivasi yang lebih efisien agar pengguna tetap loyal menggunakan operator X.

MJV kemudian memperbaiki teknologi yang digunakan operator X dalam proses aktivasi dari SMS ke USSD (tahap ideate). Keuntungan menggunakan USSD yaitu dapat memuat lebih banyak huruf sehingga pesan instruksinya lebih detail.

MJV juga mengurangi langkah aktivasi seperti keharusan menelepon customer service, SMS iklan, dan tenggat waktu gagal aktivasi. Hasilnya, waktu aktivasi lebih cepat 80 persen atau dari 10 menit menjadi 2 menit. Perusahaan X menjadi operator terdepan dalam urusan aktivasi kartu SIM.

Contoh Ideate Design Thinking Industri Transportasi

Di bagian ini, contoh yang akan digunakan adalah Grab. Sebelum didirikan, para founder Grab resah bahwa banyak penumpang taksi di Malaysia yang mengalami kejadian yang tak diinginkan, terutama perempuan yang pulang larut malam (empathize).

Dari situ, muncul pertanyaan, “Bagaimana menjamin keselamatan perempuan Malaysia selama menggunakan transportasi alternatif?” Apabila diubah ke dalam pernyataan, maka akan menjadi problem statement: perempuan Malaysia membutuhkan transportasi alternatif yang aman. (define).

Para founder Grab lantas merumuskan sebuah platform yang dapat diakses pengguna untuk memesan sopir taksi yang sah, terverifikasi, dan dapat dilacak secara real-time (ideate). Mulanya, Grab memang mengedepankan minimum viable product (MVP), tetapi akhirnya dapat mengembangkan jasa lainnya.

Contoh Ideate Design Thinking Industri Kecantikan

Sebuah merek kecantikan ternama, Olay, pernah mengalami penurunan penjualan karena dianggap tak mengikuti kebutuhan skincare pada saat itu. Kemudian, Olay yang dimiliki P&G melakukan pendekatan design thinking untuk mengatasi masalah tersebut.

P&G lalu mengetahui bahwa target konsumen mereka yang berusia kisaran 50 tahun sudah beralih ke produk-produk kompetitor. Mereka lantas memutar arah untuk menargetkan konsumen baru, yaitu di usia sekitar 30 tahun. P&G menemukan, sudah banyak perempuan di usia 30 tahun yang sadar akan kerutan.

Para perempuan itu cenderung menggunakan skincare berlebih agar terlihat sehat dan awet muda dan rela membayar mahal (empathize). Maka, jika dinyatakan (define) dengan problem statement, perempuan usia 30 tahun membutuhkan skincare untuk membuat awet muda meski harus membayar mahal.

Dari sini, P&G melirik produk apa yang belum sempat dibuat kompetitor, seperti warna kulit tidak merata dan kulit kering. Kemudian, Olay mengeluarkan produk anti-aging baru yaitu “Olay Total Effects” dan “Olay Regenerist” sebagai produk premium (ideate). Pengeluaran produk baru tersebut membuat penjualan Olay meningkat tajam hingga dua digit.