Catatan Editorial: Kolom idea@work yang hadir atas kerja sama dengan Idea Imaji kali ini akan membahas seputar buzzer, mengenal apa itu buzzer, serta bagaimana pemasar bisa menggunakan buzzer dalam program pemasaran mereka. Selamat membaca.
Catatan Editorial: Artikel ini adalah tulisan tamu, Trenologi bekerja sama dengan Idea Imaji akan menghadirkan kolom idea@work setiap hari Rabu. Untuk kali ini tulisan akan membahas tentang customer service di Twitter.
Catatan Editorial:Artikel ini adalah tulisan tamu, Trenologi bekerja sama dengan Idea Imaji akan menghadirkan kolom idea@work setiap hari Rabu. Untuk kali ini tulisan akan membahas tentang bagaimana perkembangan penggunaan Twitter atau media sosial oleh pengguna di Indonesia serta bagaimana pemilik brand bisa memanfaatkan Twitter untuk kegiatan perusahaan mereka.
Catatan Editorial:Artikel ini adalah tulisan tamu, Trenologi bekerja sama dengan Idea Imaji akan menghadirkan kolom idea@work setiap hari Rabu. Untuk kali ini tulisan akan membahas tentang kampanye #firstandforever dari brand Dr. Martens. Artikel dilengkapi juga dengan sejarah singkat munculnya produk dan brand Dr. Martens. Selamat membaca.
Catatan Editorial:Artikel ini adalah tulisan tamu, Trenologi bekerja sama dengan Idea Imaji akan menghadirkan kolom idea@work setiap hari Rabu. Untuk kali ini tulisan akan membahas tentang petisi digital, beberapa contoh petisi online (termasuk di Indonesia) serta dituliskan pula contoh-contoh layanan untuk melakukan petisi online. Selamat membaca.
Catatan Editorial:Artikel ini adalah tulisan tamu, Trenologi bekerja sama dengan Idea Imaji akan menghadirkan kolom idea@work setiap hari Rabu. Untuk kali ini tulisan akan membahas Facebook Graph Search yang dirilis oleh Facebook bulan Januari lalu. Selamat membaca.
[Catatan editor] Pada bagian pertama telah dijelaskan tentang masalah yang dihadapi oleh McDonald’s atas makanan siap saji yang mereka jual. McD mencoba untuk menyikapi rasa ketidakpercyaan dan ketidakpuasan konsumen dengan merilis campaign menggunakan augmented reality. Pada tulisan kedua ini akan dijelaskan bentuk dan penerapannya.
McDonald’s tak menyerah sampai disitu. Menyikapi berbagai rasa ketidakpercayaan dan ketidakpuasan dari konsumen tersebut, restoran waralaba McDonald’s yang beroperasi di Australia memutuskan untuk meluncurkan campaign terbaru mereka. Dengan menggunakan teknologi Augmented Reality, McDonald’s kembali melakukan usaha PR melalui sebuah aplikasi yang bernama ‘TrackMyMacca’s’, seperti yang dipaparkan dalam sebuah mini video berikut :
‘TrackMyMacca’s’ yang secara resmi diluncurkan pada tanggal 17 Januari 2013, adalah sebuah aplikasi gratis yang dapat diunduh di Apple App Store untuk kemudian digunakan di iPhone para penggunanya. Dengan aplikasi ini target audience mereka akan disuguhkan sebuah perjalanan virtual ‘behind the scenes’ menu makanan yang biasa McDonald’s sajikan, mulai dari penjelasan mengenai darimana sumber makanan berasal, hingga penjelasan mengenai rantai pasokan untuk bahan dasar dari menu-menu yang disajikan di McDonald’s.
Semua informasi tersebut bisa Anda saksikan langsung di meja makan melalui iPhone sebagai medianya. Aplikasi ini menggabungan teknologi ‘image recognition’, GPS, ‘real date/time’ dan Augmented Reality, yang secara keseluruhan tentunya memberikan informasi yang menarik dan interaktif untuk disaksikan oleh konsumen selagi menikmati makanan mereka di gerai McDonald’s.
Aplikasi ‘TracMyMacca’s’ menjadi bagian dari campaign McDonald’s Australia yang sosialisasinya juga tentu tak lepas dari jejaring sosial terbesar saat ini yaitu Facebook. Berdasarkan keterangan dari laman Facebook McDonald’s Australia, aplikasi ‘TrackMyMacca’s’ ini hanya bisa digunakan selama kurang lebih 5 bulan, yaitu semenjak 16 Januari sampai dengan 30 Juni 2013. Selain dapat digunakan di iPhone (3GS, 4, 4S dan 5), aplikasi ini dapat pula digunakan pada iPod touch (4th Generation), iPad (2, 3rd and 4th generation) dan new iPad Mini, dengan sistem operasi iOS 4, iOS 5 atau iOS 6 yang terinstall pada device tersebut.
Aplikasi ‘TrackMyMacca’s’ juga terhubung dengan Facebook pribadi para penggunanya, sehingga pengguna aplikasi ini dapat berbagi mengenai pengalaman mereka di Facebook wall dan dapat mengajak teman-teman Facebooknya untuk melakukan tracking menu McDonald’s favoritnya dengan menggunakan aplikasi yang sama. Menghubungkan antara aplikasi dengan Facebook share adalah salah satu upaya untuk meningkatkan keberhasilan dari suatu campaign. Dengan Facebook share, misi McDonald’s untuk menyampaikan pesan bisa lebih tersebar luas secara viral.
Dengan pendekatan seperti ini akankah McDonald’s mampu mengembalikan kepercayaan dari konsumennya? Terdapat beberapa key component yang membuat campaign ini memiliki kemungkinan berhasil yang besar, salah satunya adalah dengan penyebaran aplikasi iPhone secara gratis yang dapat dengan mudah diunduh langsung dari device penggunanya.
Juga turut memberikan andil, tampilan virtual yang interaktif dan realtime sehingga memungkinkan konsumen untuk mengetahui sumber bahan dasar dari menu McDonald’s yang mereka konsumsi kapanpun mereka inginkan. Selain itu, penggunaan aplikasi mobile yang terintegrasi dengan jejaring sosial adalah sebuah upaya pendekatan personal yang tentunya dapat meningkatkan arus informasi secara transparan dan tersampaikan secara viral di sosial media.
Secara keseluruhan, ide pengembangan aplikasi ‘TrackMyMacca’s’ ini merupakan usaha pendekatan yang baik dari sebuah brand yang ingin memberikan penjelasan mengenai suatu produk kepada konsumennya. Melalui aplikasi interaktif ini McDonalds’s membuat konsumen mencari jawaban atas rasa penasaran mereka mengenai proses produksi dari menu-menu yang disajikan di McDonald’s dengan cara yang menyenangkan dan lebih personal.
Gabungan antara teknologi, informasi, dan tidak melupakan integrasi antara aplikasi dan jejaring sosial seperti Facebook, tentu saja ini adalah sebuah cara yang brilian bagi brand untuk memadukan antara produk-produk yang dihasilkan dan pegalaman konsumen di dunia offline dengan menggunakan teknologi online. Yang menjadi pertanyaan tinggal bagaimana eksekusi campaign ini akan dijalankan, karena jujur saja: idea is cheap! Selama teknis eksekusi belum mampu mengimbangi dahsyatnya sebuah ide, maka usaha digital PR ini dapat gagal kapan saja.
Bagaimana menurut Anda?
[Selesai]
Profil penulis:
Primanola Perdananti adalah seseorang yang tanpa sengaja kecemplung di derasnya arus dunia digital. Di dunia nyata, wanita periang yang hobby fotografi dan mendengarkan musik ini berprofesi sebagai Project Manager di Idea Imaji dan mahasiswi yang sibuk menyelesaikan kuliahnya. Sementara di dunia maya ia dapat dengan mudah ditemui di twitter @primnol atau lebih jauh tentangnya dapat dilihat di about.me/primanola.
[Catatan editor] Artikel ini adalah tulisan tamu, Trenologi akan menghadirkan secara rutin tulisan dengan segmen media sosial, digital PR, digital marketing dan tema terkait lainnya setiap hari Rabu. Kolom tulisan bernama idea@work ini adalah hasil kerja sama Trenologi dengan Idea Imaji. Selamat membaca.