Tag Archives: iDevice

Microsoft xCloud Tiba di iOS, Dengan Sejumlah Keterbatasan

Sempat di-tease di E3 2018, Microsoft baru mengumumkan Project xCloud secara resmi di bulan Oktober 2018. Lima bulan setelahnya, perusahaan mendemonstrasikan kemampuan layanan cloud gaming mereka itu dengan menjalankan Forza Horizon 4 di smartphone Android sembari memanfaatkan controller Xbox One. Tahap uji coba publik dimulai tak lama sesudahnya – sebelum Stadia meluncur.

Dan di pertengahan minggu ini, raksasa teknologi asal Redmond itu akhirnya mengekspansi akses xCloud ke perangkat Apple. Versi beta xCloud dirilis melalui TestFlight, memperkenankan pengguna untuk menjajalnya dari iPhone ataupun iPad. Hal ini sangat menarik karena xCloud menjadi salah satu layanan cloud gaming pihak ketiga pertama yang tersedia di iOS, mendahului Stadia dan GeForce Now. Dahulu OnLive sempat dijadwalkan buat meluncur di iOS, tapi sayang Apple tak pernah menyetujuinya.

Pendaratan xCloud di iDevice merupakan kabar gembira bagi pengguna, namun peraturan Apple mengakibatkan adanya cukup banyak restriksi. Contohnya, program preview saat ini hanya bisa diikuti oleh user di kawasan Amerika Serikat, Inggris Raya dan Kanada saja. Lalu, cuma ada satu game yang dapat dijajal, yaitu Halo: The Master Chief Collection dan fitur Xbox Console Streaming belum bisa digunakan. Selanjutnya, Microsoft membatasi jumlah tester sebanyak maksimal 10.000 orang.

Director of programming Larry ‘Major Nelson’ Hryb menjelaskan bahwa karena Microsoft berusaha mematuhi kebijakan Apple, tampilan dan pengalaman penggunaan xCloud di iOS berbeda dari Android. Gerbang pendaftaran sudah dibuka, tapi pembagian tiket ke program ini sepenuhnya merupakan keputusan Microsoft, bergantung dari apakah masih ada slot tersedia. Jika developer menyetujuinya, pengguna iDevice akan diberi tahu lewat email.

Untuk berpartisipasi, ada sejumlah kebutuhan teknis yang mesti terpenuhi. Anda harus punya gamertag Xbox, unit controller wireless Xbox One, dukungan internet via Wi-Fi atau data seluler berkecepatan minimal 10Mbps. Jika menggunakan Wi-Fi, Anda disarankan untuk memakai frekuensi 5GHz. Dan terakhir, pastikan perangkat iOS Anda berjalan di iOS versi 13.0 atau yang lebih baru serta menunjang koneksi Bluetooth 4.0.

Walaupun cloud gaming merupakan hal yang cukup baru di iOS, Apple sebetulnya sudah memperkenankan sejumlah layanan game stream third-party  dirilis di platform-nya, misalnya aplikasi Steam Link, Remotr dan Rainway. Namun game stream tak sama seperti cloud gaming tulen, karena layanan ini tetap membutuhkan sistem gaming utama (seperti PC di rumah) buat menjalankan permainan.

Cara kerja Microsoft Project xCloud lebih menyerupai Shadow – yang juga telah tersaji di iOS. Tetapi seperti GeForce Now, Shadow mewajibkan kita buat mempunyai game-nya terlebih dulu, sedangkan xCloud menyuguhkan katalog permainan Xbox dan rencananya akan terintegrasi ke console next-gen Microsoft.

Via The Verge.

belkin-luncurkan-power-bank-10-000-mah-didesain-khusus-untuk-pengguna-idevice

Belkin Merilis Power Bank 10.000 mAh, Didesain Khusus untuk Pengguna iDevice

Kebutuhan kita akan smartphone terus meningkat, berbagai aktivitas menjadi lebih mudah dengannya. Saking bisa diandalkannya, tak heran bila smartphone sering kehabisan daya.

Power bank pun menjadi solusi untuk memperpanjang tenaga baterai dikala perjalanan dan keadaan mendesak. Saat ini, power bank sudah tersedia dalam berbagai kapasitas dan ukuran, mau yang ringkas atau kapasitas baterai yang besar pun ada.

Perangkat power bank sendiri juga perlu diisi ulang dayanya, namun kebanyakan power bank menggunakan port microUSB. Artinya bagi pengguna iPhone, Anda perlu membawa dua kabel charger.

Belkin – perusahaan pembuat aksesori untuk smartphone mencoba menawarkan solusi, mereka telah meluncurkan power bank untuk pengguna iDevice. Mereka merilis Boost Charge Power Bank 10k, keunggulannya mulai dari kapasitas baterainya yang besar 10.000 mAh, disertifikasi Apple, dan dilengkapi port lightning.

Jadi, pengguna iPhone atau iPad bisa menggunakan charger yang sama untuk mengisi daya power bank tanpa perlu repot-repot membawa dua kabel data microUSB dan lightning.

Power bank ini memiliki dua slot USB yang bisa digunakan secara bersamaan, satu punya output 2,4 amp untuk mengisi daya dengan cepat dan satu lagi standar 1 amp. Tentu saja, dapat digunakan untuk mengisi daya smartphone Android. Hanya saja, untuk pengisian power bank harus melalui kabel lightning.

Boost Charge Power Bank 10k sendiri punya dimensi 154,5x71x17 mm, serta tersedia dalam pilihan warna hitam dan putih. Saat ini baru tersedia di Amerika Serikat dengan harga US$59,99 atau sekitar Rp850 ribuan.

Sumber: GSMArena

PhotoFast iType-C Permudah Ekspansi Penyimpanan dan Transfer Data Perangkat Apple Anda

Pengguna iDevice tahu, besarnya kapasitas penyimpanan berbanding lurus dengan harga. Alhasil, banyak orang terpaksa memilih varian ber-storage kecil, dan efeknya adalah mereka segera kehabisan ruang penyimpanan dalam waktu singkat. Cloud memang bisa jadi solusi, tapi belakangan banyak bermunculan alternatif berupa flash storage, salah satunya ialah kreasi unik dari PhotoFast ini.

Namanya mungkin belum sering kita dengar, namun PhotoFast adalah perusahaan OEM di belakang banyak produk USB on-the-go. Dan bukan cuma hardware, sang produsen asal Taiwan itu juga telah membangun platform andal buat Android dan iOS. Dan di antara portfolio produk mereka, PhotoFast iType-C merupakan produk yang paling fleksibel, dengan fitur terlengkap.

PhotoFast iType-C 5

Pada dasarnya, iType-C adalah medium backup untuk file-file pribadi, sebuah drive eksternal yang dapat mudah Anda sambungkan ke banyak perangkat. iType-C sangat istimewa karena ia merupakan aksesori PhotoFast pertama dengan empat tipe connector: ada USB type-C, USB 3.0 standar, Lighting, serta microUSB. Segala kelengkapan ini dikemas dalam tubuh berwarna putih super-mungil, dimensinya hanya 7,8×2,6×0,9-milimeter dan mempunyai bobot 17-gram saja.

PhotoFast iType-C 1

PhotoFast iType-C disajikan secara modular. Port Lightning berada di ujung, bertolak belakang dari posisi USB type-C, yang dapat tersambung ke adaptor microUSB sekaligus USB (type-A). Strukturnya sangat unik: connector USB bisa Anda tarik ke bawah buat mengekspos micro USB. Bagian port Lightning-nya sendiri sudah memperoleh sertifikasi Apple MFi, artinya aksesori ini dijamin kompatibel ke segala iDevice dan versi iOS. Lalu PhotoFast juga menyediakan tutup transparan berstruktur tangguh demi menjaga ujung connector dari kerusakan.

PhotoFast iType-C 2

Skenario penggunaannya seperti ini: colokkan iType-C ke port USB type-C Macbook, dan Anda dipersilakan memindahkan data-data seperti foto, koleksi musik, video, serta detail kontak ke penyimpanan internal di sana. Selanjutnya, pengguna bisa mengakses file-file tersebut baik dari iPad, iPhone bahkan perangkat Android. File dapat dikelola melalui aplikasi – di sana Anda bisa mengganti nama, memunculkan data-data yang di-locked, dan ada pula integrasi ke Dropbox, OneDrive, Google Drive dan iCloud.

PhotoFast iType-C 3

iType-C memungkinkan Anda menikmati film dan musik tanpa perlu membuka iTunes. Aksesori ini menunjang format audio-visual populer, bahkan sanggup menghidangkan video UHD tanpa masalah. Via app companion PhotoFast One di iDevice, Anda hanya perlu menekan satu tombol untuk mem-backup seluruh konten, termasuk jadwal di kalender dan info-info di contact. Lalu untuk menyempurnakan keamanannya, pengguna juga dapat membubuhkan password.

PhotoFast iType-C 4

Lalu apakah pemilik perangkat Apple saja yang bisa memperoleh manfaat maksimal dari iType-C? Inilah yang membuatnya sangat menarik: iType-C juga mendukung PC berbasis Windows, Linux, device Android sampai smart TV (dengan penyajian yang disederhanakan).

Tersedia tiga pilihan kapasitas penyimpanan PhotoFast iType-C, masing-masing ditawarkan di harga yang berbeda: 64GB (US$ 145), 128GB (US$ 225) dan 200GB (US$ 300); bisa Anda pesan di situs PhotoFast.

Dibuat Untuk Latihan Musik, Kurv Adalah Gitar Tanpa Gitar

Sebuah penelitian oleh Universitas Stanford membuktikan bahwa bermain musik akan memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan memprediksi, memerhatikan dan mengingat. Tapi bagi banyak orang (termasuk saya), mempelajari instrumen musik tidak mudah, banyak yang menyerah karena frustasi. Namun untuk generasi muda, tim Kurv Music punya solusi unik.

Sengaja diracik sebagai alternatif canggih buat belajar musik, developer asal London tersebut memperkenalkan Kurv Guitar, sebuah gitar tanpa gitar – tidak ada body, fret, serta senar. Mereka yakin, Kurv sanggup menyajikan rasa asik bermain gitar ke semua orang berbekal sistem pembaca gerakan. Idenya ditemukan oleh Suran Goonatilake di tahun 2013, di mana saat itu ia memang sedang mengembangkan teknologi gesture.

Tanpa proses persiapan rumit, Kurv mengajak Anda langsung bermain serta fokus pada lagu. Perangkat terdiri dari dua komponen utama, yaitu bagian clip untuk ditaruh di tangan kiri dan pick berukuran besar di tangan kanan. Bentuk clip tersebut telah didesain sedemikian rupa agar pas di telapak tangan, serta memastikan jari user bisa mencapai delapan area touch di sana.

Kurv 02

Kurv Guitar bekerja dengan handset iOS. Pertama Anda perlu mengunduh aplikasi, menyambungkannya via Bluetooth, lalu menambahkan speaker. Untuk mengeluarkan suara, Anda tinggal menekan touchpad dan melakukan gerakan petikan atau menggenjreng. Semakin kencang gerakannya, maka kian keras pula suara yang dikeluarkan. Touchpad tersebut sensitif terhadap tekanan, bisa mendeteksi posisi ujung jari berbeda.

Kurv dibekali tiga mode gitar ‘virtual’: akustik, listrik dan bass. App juga menyimpan koleksi 60 lagu hit yang bisa langsung dinikmati, antara lain All Along the Watch Tower (Jimi Hendrix), Shook Me All Night Long (AC/DC), Come Away With Me (Norah Jones), sampai Yesterday (The Beatles). Prosedur latihannya dijanjikan simpel, dan mungkin Anda bisa segera mahir dalam hitungan menit.

Kurv 03

Aplikasi ditopang sistem intelligent tutorial yang mampu melacak progres latihan dan peningkatan kemampuan, layaknya mempunyai guru privat. Jika kebetulan sudah memahami ilmu dasar musik, Anda dapat memanfaatkan Kurv Guitar untuk menciptakan lagu. Ia menyuguhkan akses penuh ke kunci nada dan skala kromatik, serta kemampuan buat terhubung ke software perekaman.

Kurv Music saat ini sedang melaksanakan kampanye pengumpulan dana lewat platform crowdfunding Kickstarter. Khususnya buat para calon backer, developer menawarkan satu unit Kurv Guitar seharga ‎£ 120 atau kisaran Rp 2,5 juta.

Mampu Ubah Pola Display, Eyecatcher Simpan Fitur Pintar

Ingatkah Anda pada produk Tago Arc yang diperkenalkan berbulan-bulan lalu? Berbekal e-ink, gelang pintar ini menyajikan variasi pola desain hampir tidak terbatas. Premisnya memang menarik, tapi karena dari awal difokuskan untuk kebutuhan fashion, developer tidak terlalu memikirkan soal fitur pintar. Dan ada kabar baik jika Anda masih menjadi alternatif lain. Continue reading Mampu Ubah Pola Display, Eyecatcher Simpan Fitur Pintar

Gamevice Siap Menyulap iPhone 6S dan 6S Plus Jadi Console Handheld

Diperkenalkan bulan Juni tahun lalu, Gamevice menawarkan perspektif unik dalam menikmati konten mobile di perangkat iPad Mini. Developer mencoba mengombinasi kapabilitas hardware di device dengan kendali console handheld. Idenya memang bukanlah gagasan baru, tapi dukungan layar lebar di iPad Mini memastikan kegiatan gaming yang lebih memuaskan. Continue reading Gamevice Siap Menyulap iPhone 6S dan 6S Plus Jadi Console Handheld

Battlefield 4 Berhasil Dijalankan di Perangkat iOS

Pertama kali Electronic Arts dan tim DICE memamerkan demo serta trailer Battlefield 4, para gamer terkagum-kagum sekaligus khawatir, mampukah PC kita menjalankannya? Tak terasa, setahun sudah terlewati, tapi sang developer tidak berhenti mengoptimalisasi teknologi yang sudah ada. Dan hasilnya sungguh mengejutkan. Continue reading Battlefield 4 Berhasil Dijalankan di Perangkat iOS

Game BioShock Akan Segera Hadir di Perangkat Apple

BioShock, seperti seri permainan ‘Shock’ karya creative director Ken Levine lain, mengedepankan aspek narasi yang berlapis-lapis. Hal itulah yang membuat game yang dirilis di tahun 2007 tersebut begitu populer – walaupun dibuat dengan tema horor. Kurang lebih tujuh tahun setelah peluncurannya, BioShock dikabarkan akan hadir untuk platform iOS. Continue reading Game BioShock Akan Segera Hadir di Perangkat Apple

Jangan Hapus Flappy Bird dari iDevice Anda

Setelah menuai persaingan ‘tak sehat’ antar sahabat dan menyebabkan banyak perangkat pintar yang rusak karena luapan emosi, akhirnya Dong Nguyen menurunkan Flappy Bird dari Apple App Store dan Google Play. Satu hal yang kita semua perlu tahu: jangan pernah hapus Flappy Bird dari iDevice. Continue reading Jangan Hapus Flappy Bird dari iDevice Anda