Tag Archives: IDMarco

IDMarco meluncurkan layanan e-commerce enabler akhir bulan April 2019, menyediakan produk Indofood untuk prinsipal dan konsumen secara online

IDMarco Ingin Menjadi “E-commerce Enabler” Khusus Produk FMCG

IDMarco yang telah lama malang melintang di dunia distribusi tradisional dan kini ke segmen online ingin menyasar segmentasi baru, yaitu B2C dan fokus menjadi e-commerce enabler di Indonesia. Kepada DailySocial, COO IDMarco Regan Dwinanda menyebutkan, akhir bulan April 2019 lalu, layanan e-commerce enabler resmi diluncurkan.

“Saat ini sudah banyak konsumen kalangan individu yang melakukan pembelian di platform kami. Namun kami melihat potensi besar untuk melebarkan bisnis banyak ditemui di kalangan prinsipal atau pemilik dari produk yang didistribusikan pada distributor,” kata Regan.

IDMarco mencatat banyak prinsipal yang kesulitan untuk mengadopsi digital karena kurangnya sumber daya hingga tidak adanya teknologi yang bisa membantu mereka melakukan penjualan secara digital, khususnya melakukan penjualan di platform marketplace. Dengan sumber daya dan teknologi yang dimiliki perusahaan mengklaim mampu menyediakan sumber daya, teknologi ke prinsipal untuk melakukan penjualan di semua platform marketplace di Indonesia.

“Strategi monetisasi yang kami terapkan adalah pembagian margin dari masing-masing prinsipal, tentunya dengan jumlah yang berbeda. Sejak awal kami langsung mengenakan biaya tanpa memberikan free trial atau penawaran diskon hingga promo. Sesuai dengan fokus kita sejak awal menjadi bisnis yang sustainable dan memberikan win-win solution untuk semua,” kata Regan.

Layanan e-commerce besutan Salim Group ini telah menargetkan pasar B2R (business to retail) dengan integrasi langsung dengan gudang Indomarco dan menawarkan produk pilihan dari Indofood dan brand lainnya. Untuk segmentasi B2B sendiri, IDMarco sudah mendukung kebutuhan produk Indofood ke merchant marketplace, di antaranya Bukalapak, JD.ID, Shopee, dan Blibli.

Fokus ke produk Indofood

Saat ini layanan e-commerce enabler IDMarco masih fokus memberikan layanan ke ekosistem Salim Group. Namun tahun 2019 ini mereka juga berniat untuk menambah jumlah prinsipal di luar ekosistem Salim Group. Disinggung berapa jumlah investasi yang digelontorkan Salim Group untuk kanal bisnis baru ini, Regan enggan menyebutkan secara detail. Ia menegaskan, Salim Group mendukung penuh rencana bisnis perusahaan.

“Kita fokus menyediakan produk FMCG kepada prinsipal kita. Namun ke depannya tidak menutup kemungkinan jika memang ada demand dan memiliki potensi, produk di luar FMCG juga bisa kami sediakan,” kata Regan.

Serupa dengan e-commerce enabler lainnya, seperti Sirclo atau aCommerce, IDMarco didukung sistem pergudangan dan logistik yang terpadu. Hal tersebut diharapkan bisa memudahkan prinsipal memanfaatkan secara maksimal resource yang dimiliki.

“Kita melihat saat ini e-commerce pada khususnya masih memiliki banyak potensi untuk dikembangkan. Salah satunya adalah dengan menjadi e-commerce enabler yang fokus kepada produk FMCG untuk membantu prinsipal sekaligus memberikan layanan lebih kepada konsumen,” kata Regan.

Application Information Will Show Up Here
Jajaran manajemen IDMARCO saat acara peluncuran / IDMARCO

Setahun Beroperasi, IDMARCO Target Pasar B2R (Business-to-Retail)

Hari ini layanan grosir online IDMARCO meresmikan kehadiran mereka dengan meluncurkan aplikasi Android dan mengubah tampilan situs. Layanan e-commerce besutan Salim Group ini menargetkan pasar B2R (business to retail) dengan integrasi langsung dengan gudang Indomarco dan menawarkan produk pilihan dari Indofood dan brand lainnya.

“Untuk memudahkan pelanggan mengakses situs, kami telah melakukan pembaruan dengan menempatkan kategori dan banner brand di tampilan depan sehingga memudahkan pelanggan untuk melakukan repeat order,” kata VP Marketing & Business Development IDMARCO Regan Dwinanda.

Berjalan mulai bulan April 2017 lalu, transaksi terbanyak disebutkan dilakukan melalui ponsel. Secara demografi pembeli IDMARCO kebanyakan adalah laki-laki berusia 25-34 tahun.

Fokus ekspansi di seluruh pelosok

Merayakan HUT yang pertama, fokus IDMARCO saat ini adalah layanan di seluruh Indonesia. Dengan menempatkan 1300 stock point di berbagai wilayah, IDMARCO optimis bisa melayani 90% lokasi di Indonesia.

Sebelumnya IDMARCO telah hadir di Jabodetabek dengan 818 stock point tersebar di lebih dari 20 ribu kelurahan. IDMARCO juga memberikan layanan ongkos kirim gratis ke seluruh wilayah layanan.

“Langkah strategis tersebut kami lakukan setelah mendapatkan demand dari luar pulau Jawa seperti Sulawesi, Kalimantan hingga Sumatera. Dengan alasan itulah IDMARCO berniat untuk memperluas cakupan wilayah sepanjang tahun 2018 ini,” kata Regan.

Regan menambahkan sebagian besar pelanggan IDMARCO adalah pemilik ritel atau toko kelontong, sisanya adalah food service atau horeka. Untuk menarik perhatian target pasar, IDMARCO kerap memberikan promosi yang relevan.

“Cara tesebut ternyata mampu mendatangkan kembali pembeli lama sekaligus mengakuisisi pembeli baru di IDMARCO,” kata Regan.

Masih mengandalkan metode Cash on Delivery (COD), IDMARCO memiliki rencana menambah pilihan pembayaran. Sementara pilihan produk akan bertambah secara berkala.

“Hingga saat ini terdapat ribuan jenis produk untuk berbagai kebutuhan. Kami akan terus memenuhi dan memudahkan konsumen mendapatkan kebutuhannya,” kata Regan.

Disinggung apakah IDMARCO akan berkompetisi dengan layanan e-commerce lainnya milik Salim Group, Regan menyebutkan hal ini tidak menjadi kendala karena target pasar masing-masing layanan berbeda.

“Dengan hadirnya IDMARCO justru akan melengkapi seluruh layanan yang ada dibawah naungan Salim Group, bukan menjadi pesaing,” kata Regan.

Application Information Will Show Up Here
Kantor IDmarco di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan / DStour

DStour #39: Desain Ala Jepang di Kantor IDmarco

DStour kembali hadir dengan edisi baru, kali ini mengunjungi kantor mungil dengan desain minimalis, IDmarco. Terletak di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, kantor IDmarco didominasi nuansa ala Jepang dengan kombinasi kayu hingga nuansa pepohonan hijau segar. Kantor yang tidak terlalu luas, namun sarat dengan ruang kerja, standing desk, dan meeting room yang bisa dinikmati oleh semua pegawai.

Dipandu VP Marketing & Business Development IDmarco Regan Dwinanda, simak jalan-jalan ke kantor IDmarco berikut ini.

VP Marketing & Business Development Regan Dwinanda / DailySocial

Layanan Grosir Online IDMarco Tahun Ini Targetkan Sasar Pasar “Business to Retail”

Diluncurkan pada bulan April 2017 lalu, IDMarco, layanan belanja grosir online yang didukung Salim Group, memiliki berbagai rencana untuk tahun 2018 ini.

Kepada DailySocial, VP Marketing & Business Development Regan Dwinanda mengungkapkan, sejak diluncurkan April tahun lalu, akses paling banyak yang dipilih pelanggan adalah melalui mobile browser. Pada akhir Februari mendatang, IDMarco berencana untuk meluncurkan aplikasi mobile untuk memudahkan pembelian.

“Kami juga sudah menghadirkan layanan di seluruh pulau Jawa. Untuk tahun 2018 ini, tepatnya pada bulan Maret mendatang, kami akan memperluas wilayah layanan ke Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi,” kata Regan.

Besarnya peluang penjualan grosir di Indonesia, menjadi satu alasan mengapa IDMarco diluncurkan dengan menargetkan B2R (Business to Retail). Segmen ini diklaim IDMarco tergolong “seksi”, namun masih sedikit pemain yang menyasar segmen ini. Mereka kebiasaan masyarakat Indonesia yang masih banyak memanfaatkan wholesale atau toko grosir tradisional dan modern.

“Intinya adalah IDMarco dengan Indomarco, yang saat ini telah memiliki 1400 titik jaringan distribusi dan tersebar di seluruh Indonesia, ingin menjembatani kebutuhan toko grosir, toko kelontong, korporasi hingga individu yang ingin membeli barang grosir secara mudah dengan harga terjangkau,” kata Regan.

Menjual produk FMCG Salim Group

Produk yang dijual di IDMarco pada umumnya adalah produk-produk FMCG (Fast Moving Consumer Goods) Salim Group, mulai dari Indomie hingga terigu dan minyak goreng. Kebanyakan memang untuk konsumsi masyarakat umum. Dengan minimum pembelian Rp 300 ribu rupiah, pembeli bisa mendapatkan barang yang dipesan dalam waktu dua hari sejak pemesanan dan bebas ongkos kirim.

“Kemudahan tersebut yang kami coba berikan kepada pelanggan jika membeli produk dari IDMarco. [Hal ini] Berbeda dengan layanan lain yang kebanyakan masih memanfaatkan logistik pihak ketiga untuk pengiriman,” kata Regan.

Ditambahkan Regan, melihat kebiasaan pembeli dan penjual grosir yang mengedepankan pembayaran tunai, IDMarco juga memfokuskan kepada pembayaran COD (Cash On Delivery) kepada semua pembeli IDMarco. Pilihan pembayaran lain yang disediakan IDMarco adalah bank transfer dan kartu kredit.

“Ke depannya juga kita akan menambah pilihan pembayaran lainnya melalui gerai Indomaret. Hal tersebut masih dalam rencana kami selanjutnya,” kata Regan.

Keunggulan lain yang diklaim hanya dimiliki IDMarco adalah kesempatan pembeli untuk mendapat produk baru dari Indofood dan anggota Salim Group lainnya melalui IDMarco.

Fokus kegiatan pemasaran di tahun 2018

Untuk memasarkan layanan IDMarco, di tahun 2018 ini kegiatan pemasaran, baik online maupun offline, akan semakin agresif dilancarkan. Untuk memberikan pilihan baru dan lebih ekonomis, IDMarco juga akan menghadirkan paket dalam kemasan sedang hingga kecil kepada pelanggan yang membutuhkan. Paket tersebut dinamakan IDMarco Unit.

“Tahun 2017 lalu kita masih sibuk menyiapkan platform sekaligus melihat respon dari target pasar. Di tahun 2018 ini kita akan serius melakukan kegiatan pemasaran sekaligus menghadirkan aplikasi mobile kepada pelanggan,” tutup Regan.

IDMarco, Layanan E-commerce B2B dari Salim Group

Perusahaan konglomerat Indonesia, Salim Group meluncurkan layanan e-commerce IDMarco yang menyasar target pasar B2B. Langkah ini merupakan usaha Salim Group mengejar ketinggalannya dalam memasuki segmen digital. Salim sendiri telah menyiapkan layanan e-commerce ritel hasil joint venture dengan Lotte Korea Selatan yang siap beroperasi tahun ini dan co-working space Block 71 Jakarta.

Kepada DailySocial, President Director IDMarco Budhi Wibawa menyebutkan layanan terbaru Salim Group ini hadir demi menjawab kebutuhan pasar untuk berbelanja grosir yang mudah, aman, cepat, dengan harga bersaing, sebagai bagian dari digital transformasi yang sedang dilakukan.

“IDMarco bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan di dalam Salim Group untuk penyediaan produk-produk seperti FMCG (Fast Moving Consumer Goods) yang kami jual dalam bentuk grosir secara online.”

Secara khusus IDMarco menyediakan produk beragam untuk pemilik warung, UKM, perusahaan, dan komunitas serta individual yang ingin berbelanja grosir. Produk-produk yang dijual saat ini adalah produk yang diproduksi atau didistribusikan Salim Group.

“Ke depannya kami juga akan memasarkan produk-produk di luar FMCG dan juga tidak menutup kemungkinan produk dari luar group kami,” kata Budhi.

Untuk logistik dan pengiriman, IDMarco memanfaatkan tim internal yang ada, namun untuk memberikan layanan lebih kepada pembeli IDMarco juga melancarkan kemitraan dengan layanan logistik pihak ketiga.

“Pengiriman barang dilakukan oleh tim internal di Salim Group dengan semua sistem yang sudah terintegrasi. Kami di IDMarco melakukan monitoring dan memastikan bahwa pengiriman sesuai dengan SLA yang sudah dijanjikan kepada konsumen. Disamping itu kami juga menjalin kerja sama dengan pihak ketiga untuk melengkapi solusi dan cakupan area kami,” kata Budhi.

Untuk pilihan pembayaran, IDMarco menyediakan pilihan bank transfer, internet banking, virtual account, dan kartu kredit yang didukung oleh beragam mitra bank. Rencananya IDMarco juga akan mengembangkan pilihan pembayaran dengan menggandeng partner penyedia jasa pembayaran yang diminati pasar.

Memperluas wilayah layanan

Untuk memaksimalkan layanan yang ada, saat ini IDMarco baru menyediakan layanan kepada pembeli di kawasan Jabodetabek. IDMarco berencana memperluas wilayah layanan di semua kota-kota besar di Indonesia dan kemudian seluruh Indonesia secara merata di tahun 2017 ini.

Meskipun masih terbilang baru dan belum secara resmi diluncurkan, saat ini IDMarco telah melakukan kegiatan pemasaran secara offline. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan target pasar yang dituju.

“Untuk jangka panjang, kami akan seimbangkan dengan strategi online untuk menyasar komunitas dan UKM yang memang sudah berjualan secara online,” tutup Budhi.