Dunia pemasaran selalu berkembang dengan tren yang terus berganti setiap saat. Bertahun-tahun lalu, kita hanya mengenal istilah marketing yang merujuk pada kegiatan pemasaran konvensional. Namun, kini muncul istilah baru yaitu digital marketing yang merujuk pada kegiatan pemasaran dengan menggunakan teknologi, atau dilakukan secara digital.
Evolusi pemasaran diiringi dengan ketatnya persaingan antar merek dalam merebut hati audiens. Tentu, seluruhnya ingin menjadi merek terfavorit atau bahkan menjadi top of mind masyarakat, namun untuk mencapai tahap tersebut tidak mudah. Setiap merek perlu melakukan serangkaian upaya pemasaran, salah satunya dengan iklan.
Tidak berhenti di situ, penting untuk mengetahui apakah iklan yang dibuat mampu mencapai target, atau dalam kata lain berhasil dan efektif.
Cara Mengukur Efektivitas Iklan
Berikut empat cara untuk mengetahui apakah iklan Anda efektif atau tidak:
Evaluasi Key Performance Indicator (KPI)
Sebelum mengeksekusi sebuah iklan, alangkah baiknya untuk menetapkan Key Performance Indicator (KPI) atau ukuran kuantitatif yang ingin dicapai dari sebuah iklan. Dengan begitu, kita memiliki tujuan yang jelas dan terukur.
Dari KPI yang telah ditentukan, kita bisa menganalisis pencapaian dari iklan yang telah dipasang. Apakah pencapaian tersebut memenuhi seluruh KPI? Bila tidak, perkirakan di mana letak kesalahan atau kekurangannya. Bila sudah sesuai dengan KPI, maka iklan sudah bisa dikatakan efektif.
Mengukur Biaya per Segmen
Dengan memanfaatkan fitur yang dimiliki Google Analytics, kita dapat membuat statistik untuk menghitung konversi tiap pengguna dalam setiap segmennya. Sehingga, kita dapat mengetahui perkiraan rata-rata biaya dari setiap konversi yang dilakukan. Sehingga, yang perlu diperhatikan bukan hanya statistik jumlah kunjungan saja.
Analisis Dampak
Setelah membuat dan memasang sebuah iklan, kita akan menerima feedback baik positif maupun negatif. Keduanya merupakan hal yang sama pentingnya untuk mengukur efektivitas iklan.
Dampak positif dapat berupa impresi dan konversi ke pembelian yang tinggi. Lebih jauh, sebuah iklan yang efektif bisa membuat dampak positif jangka panjang pada merek, misalnya brand awareness yang tinggi, iklan yang viral, dan lain–lain. Sedangkan, dampak negatif dapat berupa tingginya jumlah pengguna yang menyembunyikan dan memilih untuk menutup iklan. Bisa juga berupa cuitan di media sosial dengan tone negatif mengenai iklan.
Apapun dampaknya, sebagai pengiklan sebaiknya menjadikan hal tersebut sebagai bahan evaluasi untuk iklan selanjutnya. Belajar dari kesalahan, kita akan mampu memahami audiens lebih baik.
Analisis Result Rate
Sesuai dengan namanya, result rate merupakan pengukuran dari hasil akhir sebuah iklan. Pengukuran ini mencakup beberapa matriks, seperti Rasio klik-tayang (RKT), Biaya per Klik (BPK), Biaya per Akuisisi (CPA), dan Cost per lead (CPL).
Itulah beberapa cara mudah untuk mengukur efektivitas iklan yang bisa Anda coba. Tentunya, kemampuan membaca data statistik menjadi hal penting untuk dikuasai seorang marketer. Selamat mencoba!
Credit: Pixabay.com