Tag Archives: Impact Byte

Founder Skilvul

Skilvul Hadirkan Kelas Pemrograman Online, Tawarkan Sistem “Income Share Agreement”

Impact Byte selama ini dikenal sebagai penyedia bootcamp atau pelatihan untuk programmer. Di luncurkan pada 2017 silam, mereka terus melakukan penyesuaian kurikulum dalam 2 bulan sekali, seiring pengembangan teknologi yang sangat cepat. Hingga akhirnya pada satu titik mereka memutuskan meluncurkan Skilvul. Masih seputar pembelajaran coding atau programming, tapi bentuknya kelas online.

Skilvul secara resmi dihadirkan pada April 2020. Secara konsep layanan ini diprediksi lebih bisa menjangkau lebih banyak masyarakat, karena fleksibel dan tidak terbatas pada lokasi tertentu.

“Kami menyadari bahwa model coding bootcamp efektif, namun tidak efisien. Menggunakan metode tatap muka dan ruangan kelas fisik, solusi kami tidak scalable dan tidak bisa cepat berkembang dalam menyediakan akses pendidikan skill digital kepada lebih banyak orang. Solusi kami terbatas pada ketersediaan lokasi fisik dan kapasitas mentor (saat ini kampus fisik Impact Byte hanya ada di Jakarta dan Batam),” jelas Co-Founder dan Chief of Product & Content Skilvul Amanda Simanjuntak

Diakui Amanda, mereka secara spesifik menyasar siswa SMK dan perguruan tinggi. Tujuannya tentu ingin berperan dalam meningkatkan SDM Indonesia terutama dalam keterampilan di bidang teknologi digital. Dengan menerapkan metode belajar blended learning Skilvul tidak hanya menyediakan materi secara online, tetapi juga menyediakan bimbingan langsung dari mentor-mentor yang ada.

“Dalam satu bulan pertama, terdapat lebih dari 4 ribu pengguna yang bergabung di Skilvul. Saat ini Skilvul sedang mencari pendanaan agar dapat berkembang dan menjadi platform belajar yang memajukan keterampilan digital anak bangsa,” jelas Amanda.

Bersaing dengan inovasi teknologi

Skilvul bukanlah yang pertama hadir sebagai platform kursus atau belajar coding secara online. Sebelumnya sudah ada Dicoding dan Kode.id dengan tema serupa. Belum lagi kelas belajar coding yang ada di Udemy, Udacity, maupun MOOC (Massive Open Online Course) lainnya.

Kendati demikian pemain-pemain yang hadir membaca keunggulan masing-masing. Dicoding misalnya, memiliki beberapa kelas dengan “skill path” yang sudah disesuaikan dan disusun rapi dan materi yang beragam. Demikian juga Kode.id, merupakan inovasi dari Hacktiv8 yang juga fokus pada pengembangan keterampilan coding dengan kesempatan disalurkan ke perusahaan atau startup yang membutuhkan tenaga developer.

Untuk bisa tetap bersaing, Skilvul mengembangkan sebuah teknologi IDE (Integrated Development Environment — aplikasi untuk coding) yang terintegrasi. Mereka mengklaim hadirnya integrasi tersebut memudahkan pengguna dalam menulis kode dan memecahkan permasalahan yang disajikan dalam pembelajaran.

Sejauh ini ada beberapa kelas atau materi belajar yang disajikan, antara lain HTML Dasar, CSS Dasar, dan Javascript Dasar. Namun beberapa kelas lain seperti belajar pemrograman Golang, Node.js, dan lainnya sudah masuk dalam rencana untuk segera diluncurkan. Tidak hanya itu, Skilvul juga menyediakan kesempatan bagi penggunanya untuk terhubung dengan lowongan pekerjaan.

“Selain belajar coding online melalui platform Skilvul, kami juga menyediakan ruang bagi pelajar untuk bertemu secara langsung dengan mentor, demi mendapatkan pemahaman yang maksimal. Sehubungan dengan masih berlangsungnya pandemi, Skilvul menyediakan ruang belajar privat dengan mentor secara online, yang akan diluncurkan pada tanggal 7 September 2020 nanti,” jelas Amanda.

Siap kerja dulu, bayar kemudian

Hadirnya Skilvul akan melengkapi ekosistem belajar pemrograman milik Impact Byte. Pilihan belajar tidak hanya sebatas bootcamp, tetapi juga kelas online. Untuk menggaet lebih banyak siswa mereka juga memiliki program ISA atau Income Share Agreement. Sebuah program yang merupakan kesepakatan antara siswa dan lembaga pendidikan (dalam hal ini Impact Byte) yang memungkinkan tagihan belajar siswa dibayarkan kemudian setelah siswa sudah berhasil mendapatkan kerja dan memiliki gaji sendiri. Modelnya potong gaji.

Salah satu program yang sedang digaungkan adalah program “Siap Kerja Dulu Bayar Kemudian”. Program ini memungkinkan peserta bootcamp terhubung langsung dengan 150 mitra kerja Skilvul. Amanda mengklaim, sejauh ini mereka sudah memiliki 200 web developer yang telah disalurkan ke dunia kerja.

“Peserta dapat mengikuti program ini dengan memilih jalur reguler, atau Sia Kerja Dulu bayar Kemudian, di mana peserta dapat mengikuti program dan membayar biaya program setelah bekerja. Program ini juga dikenal dengan sebutan ISA,” terang Amanda.

Amanda menambahkan bahwa ia berharap ke depan Skilvul akan menjadi jawaban bagi pembelajaran anak muda di Indonesia, sekaligus membawa banyak anak muda untuk semakin melek dengan perkembangan teknologi sehingga bisa turut membangun Indonesia melalui inovasi digital.

“Impact Byte sampai saat ini masih bootstrapping dan profitable, sehingga kami bisa melahirkan Skilvul melalui Impact Byte. Namun kami sekarang sedang mencari pendanaan untuk pengembangan Skilvul sehingga bisa menjadi platform belajar skill digital siap kerja yang menjangkau seluruh Indonesia,”

Program ISA sendiri mulai banyak diterapkan untuk model pembiayaan sekolah atau kursus. Program ISA sebelumnya juga diadopsi oleh Hacktiv8 pasca-dapatkan pendanaan pra-seri A di awal tahun lalu.

Unduh laporan DSResearch tentang Ekosistem Startup Edtech di Indonesia: klik di sini.

Program Bootcamp Impact Byte Targetkan Cetak Programmer Handal dalam 8 Minggu

Salah satu permasalahan dalam akselerasi bisnis digital di Indonesia saat ini adalah keterbatasan talenta. Meski di Indonesia banyak terdapat universitas yang mencetak sarjana komputer, tetap saja ketika bertanya kepada startup digital ataupun korporasi kebanyakan mengatakan masih belum cukup untuk menemui developer yang berkompetensi. Melihat hal tersebut, M. Haidar Hanif Ex Instructor dari Hackativ8 dan William Hendradjaja dari Impact Hub Jakarta menginisiasi program Impact Byte.

Impact Byte adalah coding bootcamp intensif selama 8 minggu untuk mendidik seseorang dengan latar belakang apa pun menjadi progammer profesional. Arahnya peserta akan dididik untuk menguasai kemampuan full stack web application. Para peserta juga akan dibekali berbagai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan seorang developer, mulai dari pembentukan mindset, pemahaman alur pengembangan perangkat lunak, rekayasa perangkat lunak, arsitektur basis data, hingga cara membangun sebuah produk digital.

Basis bahasa pemrograman yang akan diajarkan adalah JavaScript modern. Selain karena menjadi salah satu primadona saat ini di kalangan pengembang, JavaScript menawarkan fleksibilitas yang dapat diterapkan dalam beragam produk digital, mulai dari web, desktop, Android, iOS, IoT, hingga robotika. Secara lebih mendetil, berikut materi yang ditawarkan pada bootcamp tersebut:

  • Minggu pertama: peserta akan mempelajari dasar-dasar web seperti HTML dan CSS, serta software development seperti, Git dan GitHub, User Inteface (UI), dan algoritma dasar.
  • Minggu kedua: peserta akan belajar untuk menguasai pengembangan front-end dan back-end dengan jQuery, REST API, Node.js, dan Agile.
  • Minggu ketiga: peserta akan dibekali ilmu tentang pembangunan basis data dengan tools antara MySQL, PostgreSQL, Firebase, MongoDB, serta metode pengetesan dan paradigma pemrograman lainnya seperti object-oriented dan functional programming.
  • Minggu keempat: peserta akan mendalami arsitektur aplikasi menggunakan libraryjs dan Redux.
  • Minggu kelima: peserta akan mendapatkan materi seputar keamanan produk digital seperti authentication dan authorization.
  • Minggu keenam: peserta akan berusaha untuk membuat salah satu replika sederhana dari produk-produk digital populer yang sudah.
  • Minggu ketujuh dan kedelapan: peserta akan ditantang bekerja sama dalam tim untuk mengembangkan produk digital mereka sendiri sebagai syarat kelulusan.

Impact Byte juga memberikan fasilitas career support untuk membantu para lulusan untuk mendapatkan pekerjaan ataupun networking dalam membangun karier mereka. Untuk program ini, Impact Byte telah menggandeng beberapa rekanan strategis seperti, CIDER Binus, Jakarta Social Entreprenurs, Collective.id, Sixty Two Experiences, CyberMantra, InTouch, MauBelajarApa, Froyo Framework, Nodeflux, Piyiku, Pinjam.co.id, Plater, Qlue, Saga.id, Octoprint, PawHi, dan Zahir.

Impact Byte mulai membuka pendaftaran batch pertama pada tanggal 10 Agustus 2017. Para calon peserta dapat mendaftarkan diri mereka melalui website https://impactbyte.com. Demi menjaga kualitas lulusan, setiap calon peserta yang mendaftar akan melalui proses seleksi tertulis dan wawancara. Pembelajaran akan dimulai di bulan Oktober 2017 dengan jumlah maksimal 10-12 peserta.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner program Impact Byte.