Tag Archives: in-ear headphone

Dirancang Khusus untuk iPhone 7, Earphone Tronsmart Encore Andalkan DAC Sendiri untuk Mengolah File Audio Lossless

Absennya jack headphone pada iPhone 7 memaksa industri untuk ikut mengamini tren tersebut. Pabrikan perangkat audio kini harus menawarkan headphone berkonektor Lightning di samping wireless guna menarik perhatian para pengguna iPhone 7.

Bahkan sebelum iPhone 7 dirilis dan semua ini baru sebatas rumor pun sudah ada sejumlah brand yang mengumumkan headphone atau earphone berkonektor Lightning, seperti misalnya Audeze iSine dan BeSound Thunder. Kini sudah resmi, siap-siap saja melihat deretan pabrikan audio mengumumkan masing-masing headphone Lightning-nya, salah satunya adalah Tronsmart.

Brand asal Tiongkok tersebut memperkenalkan Encore, diklaim sebagai in-ear headphone berkonektor Lightning pertama yang mengemas DAC (digital-to-analog converter) dan LAM (Lightning audio module). Dua komponen ini memungkinkan Encore untuk mengolah file audio lossless dengan resolusi 24-bit/48 kHz.

Tronsmart Encore sepintas kelihatan seperti produk dari Beats / Tronsmart
Tronsmart Encore sepintas kelihatan seperti produk dari Beats / Tronsmart

Di sinilah memang letak kelebihan Lightning ketimbang jack headphone standar. Mengingat sinyal yang diteruskan masih berupa sinyal digital, headphone dapat mengolahnya menggunakan komponen DAC-nya sendiri ketimbang harus mengandalkan milik iPhone. Hasilnya secara teori adalah kualitas suara yang lebih baik.

Soal desain, perpaduan warna merah dan hitam menjadikan Encore sepintas kelihatan seperti produk dari Beats. Eartip-nya diklaim bisa memblokir suara luar hingga 15 dB, sedangkan kabelnya menggunakan material Kevlar demi faktor durabilitas.

Sejauh ini belum ada informasi soal banderol harga dari Tronsmart Encore. Mereka masih sedang dalam proses untuk mendapatkan sertifikasi MFi (Made for iPhone) dari Apple dan berharap bisa mulai memasarkan Encore bulan ini juga.

Sumber: The Verge.

Temani AirPods, Beats Luncurkan Tiga Headphone Nirkabel Baru

Diungkapnya Apple AirPods dalam acara peluncuran iPhone 7 membuat kita bertanya-tanya mengenai nasib Beats. Seperti yang kita tahu, pabrikan headphone yang didirikan oleh rapper Dr. Dre tersebut diakuisisi oleh Apple pada tahun 2014 kemarin. Pertanyaannya gampang: bagaimana cara Apple memanfaatkan absennya jack headphone pada iPhone 7 dengan produk berlabel Beats?

Well, Apple rupanya sudah menyiapkan tiga headphone nirkabel baru di bawah brand Beats. Mereka adalah Beats Solo 3 Wireless, Powerbeats 3 Wireless dan Beats X. Solo dan PowerBeats merupakan suksesor dari pendahulunya, sedangkan Beats X adalah produk yang benar-benar fresh.

Beats X mengusung model in-ear dengan kabel menjuntai yang dimaksudkan untuk menggantung di leher, mirip seperti mayoritas earphone nirkabel yang ada di pasaran. Yang cukup menarik, masing-masing eartip-nya dibekali magnet sehingga bisa ditempelkan satu sama lain ketika sedang tidak digunakan dan perangkat pun membentuk seperti kalung.

Baterainya bisa bertahan selama 8 jam pemakaian, tapi yang unik adalah fitur bernama Fast Fuel, dimana Beats X bisa di-charge menggunakan kabel Lightning dalam waktu yang amat cepat. Secepat apa? Menurut klaim Apple, 5 menit charging sama dengan 2 jam pemakaian, dan charging hingga penuh hanya membutuhkan waktu 45 menit saja.

Untuk Solo 3 dan Powerbeats 3, pembaruan yang dibawa tidak menyeluruh tetapi lebih ke sisi teknis. Khusus untuk Powerbeats, desainnya telah direvisi supaya bisa lebih nyaman dikenakan di telinga. Hal ini krusial mengingat skenario penggunaan PowerBeats yang paling ideal adalah ketika sedang berolahraga.

Keduanya turut dilengkapi dengan fitur Fast Fuel seperti Beats X, namun mereka memanfaatkan kabel micro USB ketimbang Lightning. Untuk Powerbeats 3, 5 menit charging bisa memberikan satu jam pemakaian, dan baterainya sendiri bisa bertahan selama 12 jam dalam kondisi penuh. Solo 3 di sisi lain bisa memberikan tiga jam pemakaian setelah di-charge hanya selama 5 menit.

Ketiga headphone anyar Beats ini juga ditenagai oleh chip Apple W1 yang ada pada AirPods. Kehadiran chip ini dimaksudkan untuk mempermudah proses pairing. Ketiganya akan dipasarkan mulai musim semi tahun ini; Solo 3 Wireless dihargai $300, Powerbeats 3 Wireless $200 dan Beats X $150.

Sumber: Pocket-lint dan Beats.

Audeze iSine Adalah Earphone Berteknologi Planar Magnetic Pertama di Dunia

Nama Audeze mungkin terdengar agak asing di telinga konsumen awam, tapi di kalangan audiophile, pabrikan asal Amerika Serikat ini memiliki reputasi cukup tinggi. Utamanya, Audeze dikenal sebagai salah satu brand yang memopulerkan headphone berteknologi planar magnetic.

Menjelaskan cara kerja teknologi planar magnetic tentunya butuh satu artikel sendiri, tapi yang pasti teknologi ini punya kelebihan dan kekurangan dibanding dynamic driver yang sangat umum. Yang paling gampang, headphone planar magnetic biasanya mampu mereproduksi suara tanpa distorsi, tapi di saat yang sama ukurannya bongsor-bongsor mengingat di dalamnya tersebar magnet di seluruh penjuru.

Namun itu semua adalah fakta lawas. Audeze ingin membuktikan bahwa mereka bisa menyuguhkan kelebihan teknologi planar magnetic dalam kemasan yang lebih kecil, sekecil earphone lebih tepatnya. Dari situ lahirlah Audeze iSine, diklaim sebagai headphone planar magnetic paling ringan sejagat.

Apa yang Audeze capai lewat iSine tentunya melibatkan proses miniaturisasi kelas berat. Baru beberapa tahun yang lalu, headphone planar magnetic buatan mereka punya ukuran jauh lebih besar daripada headphone standar. Sekarang, semua komponen esensialnya, termasuk diaphragm seukuran 30 mm berhasil dikemas dalam wujud yang ringkas sekaligus tipis, dengan bobot tak lebih dari 20 gram.

Audeze iSine dirancang oleh tim DesignworksUSA yang bertanggung jawab atas mobil eksotis macam BMW i8 / Audeze
Audeze iSine dirancang oleh tim DesignworksUSA yang bertanggung jawab atas mobil eksotis macam BMW i8 / Audeze

Jika dibandingkan dengan earphone lain pada umumnya, ukuran iSine memang jauh lebih besar, tapi setidaknya tidak sampai menutupi daun telinga. Desainnya sendiri tampak seperti hasil kolaborasi Spider-Man dan alien, meski pada kenyataannya yang membuat rancangannya adalah tim desainer mobil futuristis BMW i8.

Tiap unit iSine akan datang bersama dua macam kabel: standar dan kabel Lightning. Khusus kabel Lightning ini, Audeze telah menambatkan amplifier sekaligus DAC demi menyajikan kualitas suara yang lebih optimal, serta sanggup mengolah file audio Hi-Res.

Audeze rencananya akan memasarkan iSine mulai bulan Oktober dalam dua model: iSine 10 dan iSine 20. iSine 10 dihargai $399, sedangkan iSine 20 seharga $599 karena mengemas voice coil yang lebih panjang serta menjanjikan kualitas suara yang lebih baik lagi.

Sumber: The Verge dan Audeze.

Jabra Luncurkan Generasi Penerus dari Duo Earphone Nirkabel Sekaligus Fitness Tracker-nya

September 2014, Jabra resmi menjalani debutnya di ranah fitness tracker dengan Jabra Sport Pulse, kemudian disusul oleh Jabra Sport Coach di tahun berikutnya. Kini perusahaan asal Denmark tersebut sudah siap memperkenalkan penerus dari kedua earphone nirkabel istimewanya tersebut.

Keduanya masih mengusung nama yang sama, tapi dengan imbuhan Special Edition yang mengindikasikan penambahan sejumlah fitur baru. Desainnya telah disempurnakan agar bisa terasa lebih nyaman di telinga pengguna, terutama dengan pilihan eartip besutan Comply yang sudah terbukti kualitasnya.

Keduanya juga masih terasa ringkas dengan bobot hanya 16 gram, serta masih mengusung ketahanan air dengan sertifikasi IP55. Malahan, Jabra kini semakin percaya diri dengan ketangguhan duo Special Edition ini, dimana mereka menawarkan garansi total selama tiga tahun apabila terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keringat.

Akan tetapi perubahan yang paling utama terletak pada kemampuan tracking masing-masing earphone. Selain heart-rate monitor, Sport Pulse Special Edition kini dibekali kemampuan memonitor VO2 max (kadar oksigen yang dikonsumsi selama latihan) secara konstan dan otomatis.

Jabra Sport Coach Special Edition / Jabra
Jabra Sport Coach Special Edition / Jabra

Untuk Sport Coach Special Edition, sensor TrackFit-nya juga telah diperbarui sehingga dapat menghitung aksi repetitif, ideal untuk menemani sesi latihan berat atau sekadar beberapa set push-up. Aplikasi pendamping Jabra Sport Life kemudian akan memberi tahu kapan saat yang tepat untuk mulai berlatih lagi di sela-sela istirahat.

Kedua earphone turut dilengkapi fitur coaching berbasis audio guna memotivasi sekaligus mengarahkan pengguna pada sesi latihan yang efektif dan efisien. Baterainya diperkirakan bisa bertahan selama 5 jam pemakaian.

Jabra Sport Pulse Special Edition dibanderol seharga $160, sedangkan Sport Coach Special Edition seharga $120. Keduanya akan dipasarkan mulai kuartal ketiga tahun ini.

Sumber: PR Newswire.

Beyerdynamic Perkenalkan Lini Earphone Baru dengan Harga Cukup Terjangkau

Berdiri di tahun 1924, Beyerdynamic punya pengalaman yang sangat panjang di bidang audio. Mereka mulai memproduksi headphone di tahun 1930-an, bahkan jauh sebelum pabrikan lain didirikan. Itulah mengapa konsumen menganggap harga produk-produknya sekarang yang cukup mahal sebagai hal yang wajar.

Namun Beyerdynamic menolak anggapan bahwa mereka tidak bisa menciptakan perangkat audio berkualitas dengan harga yang terjangkau. Hal ini dibuktikan lewat tiga earphone anyar: Byron, Byron BT dan Byron BTA.

Ketiganya dikemas dalam casing aluminium dengan desain yang cukup simpel. Varian Byron standar adalah yang paling terjangkau, tepatnya seharga 49 euro (± Rp 700 ribu). Kendati demikian, fiturnya masih tergolong cukup lengkap, mulai dari remote control pada kabel sampai tiga ukuran eartip silikon yang berbeda untuk memastikan kualitas suaranya tetap optimal meski bentuk telinga pengguna berbeda-beda.

Dari kiri ke kanan: Beyerdynamic Byron BTA, Byron BT dan Byron / Beyerdynamic
Dari kiri ke kanan: Beyerdynamic Byron BTA, Byron BT dan Byron / Beyerdynamic

Byron BT dan Byron BTA di sisi lain merupakan varian nirkabel yang menyambung via Bluetooth 4.2. Keduanya sama-sama mengemas remote control, dan masing-masing earpiece-nya bisa dilekatkan berbekal magnet, membentuk kalung ketika digantungkan di leher pengguna.

Kedua varian Bluetooth ini sama-sama punya daya tahan baterai sekitar 7,5 jam. Khusus untuk Byron BTA, ia datang bersama sebuah docking charger yang tak hanya lebih praktis ketimbang kabel micro USB, tapi juga bisa mengisi daya hingga penuh dengan lebih cepat.

Byron BTA juga lebih superior perihal kualitas suara, plus mendukung codec AAC yang biasa Apple gunakan di iTunes Store di samping Qualcomm aptX. Respon frekuensi ketiga earphone ini berada di kisaran 10 – 23.000 Hz – khusus Byron BTA, ujung tertingginya adalah 25.000 Hz.

Byron BT dipatok seharga 99 euro (± Rp 1,4 juta), sedangkan Byron BTA seharga 199 euro (± Rp 2,9 juta). Ketiganya bakal dipasarkan mulai bulan September mendatang, tepatnya setelah dipamerkan di ajang IFA 2016 di kota Berlin terlebih dulu.

Sumber: Beyerdynamic via The Verge.

Earphone Terbaru JBL Dirancang Khusus untuk Smartphone dengan USB-C

Pabrikan audio kenamaan asal Amerika Serikat, JBL, baru-baru ini mengumumkan earphone baru yang sangat unik. Unik karena earphone ini sama sekali tak dilengkapi jack 3,5 mm, melainkan colokan USB-C.

Ya benar, dari namanya saja – JBL Reflect Aware C – sudah kelihatan kalau ia secara khusus dirancang untuk smartphone ataupun perangkat lain yang memiliki port USB-C, seperti HTC 10 yang baru saja dirilis. Tak hanya meneruskan audio, koneksi ini juga menjadi penyalur daya listrik supaya fitur noise cancelling milik earphone bisa terus aktif.

Fitur noise cancelling yang dimiliki Reflect Aware C ini sendiri dapat disesuaikan intensitasnya; apakah pengguna benar-benar ingin memblokir suara luar secara menyeluruh, atau hanya sedikit saja supaya tidak terlalu mengganggu.

JBL Reflect Aware C

Ear tip-nya mempunyai desain yang ergonomis dan anti-keringat supaya tidak mudah terlepas saat digunakan selagi beraktivitas, dan masing-masing ditenagai oleh driver berukuran 14,8 mm dengan respon frekuensi 10 – 22.000 Hz. Di tengah-tengah kabelnya, hadir sebuah in-line remote yang turut mengemas mikrofon dan pengontrol volume.

JBL belum mengungkapkan harga jual maupun ketersediaan Reflect Aware C, namun bisa dipastikan ia termasuk salah satu aksesori resmi yang akan dijual secara terpisah menemani HTC 10 saat sudah mulai dipasarkan nanti.

Sumber: HTC via The Verge.

Audio-Technica Luncurkan Tujuh Earphone dan Headphone Baru Buat Penggemar Bass

Pabrikan audio kenamaan asal Jepang, Audio-Technica, kembali meluncurkan jajaran earphone dan headphone penerus lini Solid Bass. Secara total ada tujuh perangkat baru yang ditawarkan. Semuanya dirancang untuk memberikan pengalaman yang optimal dalam menikmati kualitas bass secara penuh dengan tekstur yang mendalam.

Tujuh perangkat baru ini terdiri dari empat berjenis in-ear dan tiga berjenis over-ear. Semuanya dibekali fitur revolusioner macam Deep Motion High-Res Driver dan Dual Phase Pull Driver untuk memastikan kualitas suara yang terbaik. Meski dominan pada sektor bass, lini Solid Bass terbaru ini dijamin masih bisa mereproduksi frekuensi menengah dan tinggi secara seimbang.

ATH-CKS1100iS

Audio-Technica ATH-CKS1100iS

Model ini adalah model in-ear tertinggi di lini Solid Bass terbaru besutan Audio-Technica. Lewat model ini, untuk pertama kalinya lini Solid Bass mengusung kompatibilitas dengan format Hi-Res Audio. Ia mengandalkan sepasang driver 12,5 mm yang sanggup mereproduksi suara secara ekspresif dengan distorsi yang minimal.

Untuk meningkatkan kualitas treble yang dihasilkan, CKS1100iS telah dilengkapi material karbon khusus dengan tingkat kekerasan hampir setara batu berlian yang menutupi komponen diafragma. Lebih lanjut, kabel aluminium pun disematkan guna meminimalkan getaran-getaran yang tak diinginkan selagi mereproduksi frekuensi menengah dan tinggi dalam durasi yang cukup lama.

ATH-CKS990iS, CKS770iS dan CKS550iS

ATH-CKS990iS, CKS770iS dan CKS550iS

Ketiga earphone ini mengemas sepasang driver yang sanggup mereproduksi suara bass secara dominan sekaligus akurat berkat posisi magnet tambahannya. Meski dirancang untuk menghasilkan suara bass yang penuh dan bertekstur, ketiganya tetap dibekali mekanisme diafragma pintar dan lapisan kabel aluminium untuk mengoptimalkan reproduksi suara di frekuensi menengah dan tinggi, sama seperti yang dimiliki model CKS1100iS di atas.

ATH-WS1100iS

Audio-Technica ATH-WS1100iS

Kalau in-ear bukan selera Anda, model over-ear ini bisa menjadi pilihan bagi para pencinta musik-musik ber-genre EDM, hip-hop maupun hard rock. Sepasang earcup-nya dihuni oleh Deep Motion Hi-Res Audio Driver berdiameter 53 mm. Sederhananya, dentuman bass yang dihasilkannya akan terasa fenomenal. Sama seperti model in-ear CKS1100iS, ia juga kompatibel dengan format Hi-Res Audio.

ATH-WS770iS dan WS550iS

ATH-WS770iS dan ATH-WS550iS

Keduanya ditempatkan sebagai versi terjangkau dari lini Solid Bass berjenis over-ear. Meski tidak kompatibel dengan format Hi-Res Audio seperti kakaknya di atas, mereka tetap mengusung sepasang driver 53 mm untuk menyajikan suara bass yang wah dan treble yang lembut serta akurat.

Casing-nya mengandalkan material aluminium di sejumlah tempat untuk menjamin kekokohannya. Meski tidak seportabel varian in-ear, varian over-ear bisa dipastikan akan lebih nyaman dipakai dalam waktu yang lama berkat bantalan empuk pada earcup-nya.

Harga dan ketersediaan

Daftar harga jual resminya adalah sebagai berikut:

  • ATH-CKS1100iS Rp 2.625.000
  • ATH-CKS990iS Rp 1.620.000
  • ATH-CKS770iS Rp 1.025.000
  • ATH-CKS550iS Rp 650.000
  • ATH-WS1100iS Rp 2.625.000
  • ATH-W770iS Rp 1.650.000
  • ATH-WS550iS Rp 1.060.000

Bingung memilihnya? Tentukan saja mana prioritas Anda, portabilitas atau kenyamanan, lalu pastikan juga apakah Anda membutuhkan earphone atau headphone yang kompatibel dengan Hi-Res Audio.

Jajaran earphone dan headphone Solid Bass terbaru ini juga mengemas desain minimalis yang ideal menemani berbagai gaya busana pengguna. Mereka juga dirancang untuk generasi mobile, terbukti dari kehadiran in-line remote pada bagian kabel untuk mengendalikan volume maupun jalannya lagu yang kompatibel dengan perangkat Android maupun iOS.

Pabrikan Gitar Ternama Fender Kini Jualan Earphone

Setelah memproduksi gitar selama lebih dari enam dekade, Fender memperluas cakupan bisnisnya menuju ranah headphone. Perusahaan yang bermarkas di Arizona, Amerika Serikat tersebut kini tak lagi melayani permintaan para pemusik saja, tetapi juga para pendengar lewat lini earphone perdananya, Fender In-Ear Monitor Series.

Guna memberikan kualitas yang terbaik, Fender tidak serta-merta bereksperimen di bidang yang baru buat mereka ini tanpa ada dasar pengalaman sama sekali. Mereka mengakuisisi Aurisonics, pabrikan headphone asal AS yang terkenal di kalangan audiophile maupun musisi profesional, memanfaatkan aset dan pengalamannya guna merancang earphone dengan label Fender di atasnya.

Total ada lima model earphone yang diperkenalkan. Sebagian di antaranya merupakan model yang pernah dijual Aurisonics, akan tetapi telah disempurnakan di berbagai aspek semenjak proses akuisisinya rampung. Kelimanya mengemas driver yang terbuat dari material titanium, sedangkan beberapa model kelas atasnya mempunyai desain yang diklaim bisa terasa nyaman di telinga 95 persen konsumen.

Masing-masing model juga mengandalkan konfigurasi driver yang berbeda. Ada yang memakai driver berjenis balanced armature, ada juga yang memadukan balanced armature dengan dynamic driver. Tidak kalah penting, kelimanya disertai kabel konektor yang bisa dilepas-pasang.

Fender In-Ear Monitor Series

Soal harga, rentangnya antara $99 sampai $499. Model yang paling murah adalah DXA1 Pro, yang mempunyai case semi-transparan dan ideal untuk digunakan dengan smartphone. Kemudian ada FXA2 Pro seharga $199 yang ditargetkan buat para bassist ataupun drummer.

Model yang ketiga, FXA5 Pro, dihargai $299 dan mengemas sepasang driver balanced armature. Di atasnya lagi ada FXA6 Pro seharga $399 yang memadukan driver balanced armature tunggal dengan dynamic driver. Terakhir, FXA7 Pro seharga $499 menjanjikan kualitas suara yang terbaik berkat penggunaan sepasang driver balanced armature dan dynamic driver.

Sumber: The Verge dan Fender.

RHA S500i, Earphone $50 dengan Desain dan Kualitas Suara Premium

Dalam waktu beberapa tahun saja, RHA Audio tampaknya cukup berhasil membangun reputasi hingga akhirnya mereka dikenal sebagai pabrikan earphone premium. Sepremium apa? Earphone andalannya, RHA T20 dibanderol seharga $240, sangat tinggi dibanding mayoritas earphone lain. Continue reading RHA S500i, Earphone $50 dengan Desain dan Kualitas Suara Premium

Sennheiser Momentum In-Ear Resmi Hadir untuk Para Penikmat Musik Indonesia

Melengkapi lini headphone Momentum-nya yang mendulang banyak prestasi, Sennheiser memperkenalkan Momentum In-Ear untuk para penikmat musik tanah air. Sama seperti varian Momentum lainnya, in-ear headphone terbaru dari Sennheiser ini menawarkan kombinasi yang mantap antara gaya kontemporer, material premium dan kualitas suara tanpa kompromi. Continue reading Sennheiser Momentum In-Ear Resmi Hadir untuk Para Penikmat Musik Indonesia