Tag Archives: in-earphone

Louis Vuitton Horizon Earphones Ialah Versi Super-Premium dari Master & Dynamic MW07

Tahun 2017 menandai dimulainya kiprah Louis Vuitton di ranah wearable lewat smartwatch Tambour Horizon. Langkah ini menambah jumlah anggota keluarga arloji Tambour yang telah lama dipasarkan oleh perusahaan fashion house asal Perancis itu. Kali ini, Louis Vuitton memanfaatkan branding Horizon dalam memperkenalkan perangkat audio portable mewah baru.

Menariknya, LV tidak melakukan pengembangan produk secara tradisional. Perangkat bernama Louis Vuitton Horizon Earphones itu merupakan hasil kolaborasi mereka dengan Master & Dynamic. Uniknya lagi, produk ini sebetulnya sudah pernah dilepas buat konsumen, mulai tersedia beberapa bulan lalu di bawah nama Master & Dynamic MW07 True Wireless. Penambahan huruf ‘LV’ di tubuhnya membuat harga wireless in-ear headphone ini bertambah nyaris US$ 700.

Seperti MW07, Louis Vuitton Horizon Earphones terdiri dari dua bagian terpisah untuk dipasangkan ke masing-masing telinga. Ukurannya terbilang besar ketika dibandingkan dengan earbud nirkabel sekelas, tapi berdasarkan ulasan yang saya baca, ia nyaman saat dikenakan. Di in-earphone LV itu, desainer membubuhkan pola yang jadi ciri khas sang fashion house di permukaan tubuhnya.

Louis Vuitton Horizon Earphones 3

Agar Anda tidak sungkan buat mengenakan earphone premium tersebut, Master & Dynamic dan Louis Vuitton turut membubuhkan sertifikasi tahan air IPX4 yang berarti Anda tidak perlu cemas rintikan air hujan atau basah keringat akan merusaknya. Namun tentu saja, Louis Vuitton Horizon Earphones tidak bisa diajak berenang.

Louis Vuitton Horizon Earphones 2

Terlepas dari kesamaan spesifikasi, perbedaan utama antara Horizon Earphones dan Master & Dynamic MW07 terletak pada bagian case sekaligus charging dock-nya. Ketika MW07 dibundel bersama case kotak, earbud nirkabel LV memiliki bentuk silinder bundar, yang dilengkapi tutup transparan, simbol-simbol khas serta branding Louis Vuitton. Case ini dibekali baterai yang memungkinkan kita menikmati musik hingga 20 jam (earphone sendiri mempunyai daya tahan baterai 3,5 jam).

Louis Vuitton Horizon Earphones 1

Berdasarkan informasi dari Hypebeast, Louis Vuitton Horizon Earphones kabarnya turut ditopang oleh integrasi penuh ke smartwatch Tambour Horizon via Bluetooth. Selanjutnya, produsen menawarkan sejumlah pilihan pola warna berbeda, di antaranya hitam, opsi monogram merah dan putih, atau versi kuning serta biru plus striping Louis Vuitton.

Louis Vuitton Horizon Earphones 4

Dan sesuai dugaan Anda sebelumnya, branding Louis Vuitton pada MW07 membuat harganya melambung tinggi. Dibanderol di US$ 300, Master & Dynamic MW07 saja sudah tergolong mahal. Plus logo LV, Anda harus mengeluarkan total uang US$ 995 untuk memilikinya.

Via The Verge.

Dibanderol $ 2.000, In-Earphone Baru Shure Gunakan Listrik Statis Untuk Suguhkan Audio

Walaupun simpel, in-earphone mungkin bukan pilihan favorit semua orang dalam menikmati musik. Memasukkan eartip ke lubang telinga memang efektif memblokir bunyi-bunyian mengganggu, tapi kadang bentuknya yang kurang pas membuatnya sering terlepas, dan boleh jadi, audiophile lebih mempercayai  headphone karena lebih nyaman serta dapat menyuguhkan suara lebih baik.

Namun jika portabilitas merupakan perhatian utama Anda dan harga bukan masalah, Shure punya sebuah penawaran. Akhir minggu lalu, perusahaan audio Amerika itu memperkenalkan KSE1200, yaitu sepasang in-earphone premium dengan sistem elektrostatis yang turut dibekali unit amplifier mandiri, didesain untuk dipasangkan ke media player portable high-end. Melaluinya, Shure menjanjikan dua hal: tingkat detail dan kejernihan suara yang superior.

Shure KSE1200 2

Desain KSE1200 terinspirasi dari pendahulunya, KSE1500, disempurnakan agar lebih kompatibel dengan media player modern. Seperti KSE1500, varian baru tersebut tersambung ke amp, namun wujud KSE1200 jauh lebih padat. Di dalam paket penjualan, Anda bisa menemukan berbagai connector, unit charger, serta beragam model dan ukuran eartip. In-earphone juga kembali memanfaatkan teknologi Sound Isolating.

Lalu apa maksudnya sistem elektrostatis? Itu artinya Shure KSE1500 tidak menggunakan driver dinamis ala piston tradisional. Bagian ini mereka ganti dengan sebuah membran yang ditahan oleh medan magnet di tengah-tengah pelat yang dialirkan listrik statis. Metode ini kabarnya dapat menghasilkan suara lebih presisi dari driver standar, memungkinkan tiap instrumen musik atau sumber bunyi terdengar secara terpisah.

Shure KSE1200 1

Karena keakuratan dalam reproduksi suara, teknologi tersebut sudah lama menjadi dambaan para audiophile. Kendalanya, sistem elektrostatis membutuhkan pasokan listrik yang tinggi. Dan keberhasilan Shure menyusutkannya menjadi satu set produk in-earphone padat adalah sebuah pencapaian menakjubkan.

“Kami mengerti hal-hal yang dibutuhkan untuk mendesain, mengembangkan dan memproduksi perangkat audio berkualitas tinggi. Dan dalam kiprah selama 20 tahun di ranah penyediaan earphone, bagi kami terciptanya perangkat-perangkat audio berteknologi elektrostatis ialah sebuah pencapaian tertinggi,” kata senior category director Shure Matt Engstrom via rilis pers. “KSE1200 dirancang khusus bagi mereka yang memilih suara khas driver elektrostatis ketimbang DAC standar.”

Shure KSE1200 3

Namun layaknya produk kelas audiophile lain, harga KSE1200 tergolong sangat mahal buat konsumen biasa. Satu set earphone ini baru bisa Anda miliki setelah mengeluarkan uang sebesar US$ 2.000.

Meski mahal, ia merupakan alternatif yang jauh lebih terjangkau dari KSE1500 – dibanderol US$ 3.000. KSE1200 menandai sebuah langkah awal untuk ‘merakyatkan’ teknologi audio yang beberapa tahun lalu cuma tersedia di laboratorium.

Jagokan Bass, Razer Hammerhead USB-C Juga Siap Sempurnakan Pengalaman Menggunakan Razer Phone

Salah satu aspek di Razer Phone yang mendapat kritik dari para reviewer adalah absennya port audio 3,5-milimeter tradisional. Arahan ini memang diterapkan di sejumlah perangkat flagship, tapi untuk smartphone ‘gamer hardcore‘ yang menjanjikan audio 24-bit ‘kelas audiophile‘, keputusan produsen tersebut memang terasa ganjil. Meski begitu, Razer punya solusi buat menambal kekurangan itu.

Minggu ini, perusahaan gaming gear pimpinan Min-Liang Tan itu memperkenalkan anggota baru lineup earphone Hammerhead (terdiri dari Hammerhead V2, Pro V2, dan Bluetooth). Varian anyarnya hampir serupa para pendahulu, namun ia telah dibekali connector USB ‘reversible‘. Walaupun berbeda dari segi konektivitas, Hammerhead USB-C menawarkan fitur andalan serupa: output bass membahana terlepas dari ukurannya yang mungil.

Razer Hammerhead USB-C 1

Desain housing Hammerhead USB-C tak jauh berbeda dari Hammerhead Pro V2. Earphone kembali mengusung penampilan bertema industrial, dengan area ‘ring‘ bertekstur kasar, tubuh berwarna hitam, serta logo trio ular khas Razer di ujungnya. Body earphone ini terbuat dari bahan aluminium, memastikan beratnya tetap ringan tanpa mengorbankan aspek daya tahan. Dua bagian earpiece tersebut menyimpan magnet, sehingga bisa ditempelkan saat tidak digunakan.

Razer Hammerhead USB-C 2

Seperti namanya, Hammerhead USB-C tersambung ke smartphone Anda lewat connector USB type-C, memanfaatkan kabel pipih tangle-free berwarna hijau sepanjang 1,3-meter. Produsen turut melengkapi kabel tersebut dengan modul pengendali, mempersilakan Anda mengatur volume, menerima atau menutup panggilan, mengubah lagu serta menggunakan fungsi fast forward/rewind tanpa perlu mengeluarkan smartphone.

Razer Hammerhead USB-C 4

Untuk memproduksi suara, produsen mengandalkan driver 10-milimeter, memadunya dengan DAC converter custom serta ruang akustik khusus, demi menghasilkan audio yang jernih serta bass berkualitas tinggi bebas distorsi. Kabarnya, Hammerhead USB-C siap menghidangkan lagu jazz hingga death metal, serta tentu saja mendukung penuh kebutuhan gamer terhadap keakuratan sumber suara.

Razer Hammerhead USB-C 3

Berbicara lebih teknis, earphone ini sanggup menyajikan frekuensi dari 20Hz sampai 20kHz dengan sesitivitas 102 ± 3 dB di 1kHz. Kemudian earphone omnidirectional-nya dapat merespons frekuensi 100Hz hingga 10.000Hz. Razer tak lupa menyediakan tiga ukuran ear tip berbeda serta membundel paket penjualan bersama case khusus.

Razer Hammerhead USB-C sudah bisa dipesan di situs RazerZone. Di sana, produk dijajakan seharga US$ 80, sedikit lebih mahal model Hammerhead Pro V2 namun masih lebih murah dibanding varian Bluetooth-nya.

Via The Verge. Sumber: RazerZone.com.

Dua Earphone Wireless Baru Erato Audio Ini Suguhkan Audio 3D dan Baterai Mumpuni

Teknologi 3D audio memperoleh perhatian setelah banyak orang mulai memahami kecanggihan dan potensi virtual reality. Ia merupakan satu dari banyak faktor penunjang VR, dan dengan dukungannya, pengalaman menikmati konten jadi mengingkat. Tapi tentu suara tiga dimensi tidak eksklusif untuk VR saja, ia bisa diterapkan ke bidang penyajian musik secara wireless.

Beberapa bulan sesudah sukses melangsungkan kampanye penggalangan dana Apollo 7, tim Erato Audio asal Amerika Serikat kembali memperkenalkan kreasi baru mereka, yaitu dua buah produk bernama Muse 5 dan Rio 3. Rio 3 disiapkan buat menemani Anda berolahraga, sedangkan Muse 5 diklaim sebagai earphone wireless 3D sejati pertama. Dalam pembuatannya, Erato berupaya memastikan kedua earphone dapat tersuguh di harga terjangkau serta tak lupa melengkapinya dengan teknologi inovatif.

Muse 5

Desain Muse 5 berkiblat pada tipe Apollo 7 dan mempunyai karakteristik hampir serupa. Ia disiapkan sebagai jawaban atas kekurangan perangkat audio in-ear yang ada di pasat saat ini. Mayoritas, produk memiliki kelemahan di bagian segel lubang telinga, menyebabkan turunya level bass serta mutu suara secara keseluruhan. Buat mengatasinya, Muse 5 mengusung eartip FitSeal berbahan silikon. Berbeda dari earphone tradisional, eartip bisa dikustomisasi ke sembilan konfigurasi berbeda.

Erato Muse 5 1

Untuk performa suara, Erato membekali Muse 5 dengan teknologi EratoSurround, sehingga suara bukan hanya datang dari kiri, kanan, atas dan bawah; namun memberi efek spasial (jarak). Device sanggup menghidangkan musik hingga empat jam, juga dilengkapi case charger dengan baterai cadangan berkapasitas tiga kali baterai build-in Muse 5.

Erato Muse 5 2

 

Rio 3

Rio 3 sendiri merupakan jawaban atas terbatasnya durasi playback earphone wireless. Ia menyimpan unit baterai lithium raksasa di dalam, menjanjikan kemampuan menghidangkan lagu non-stop hingga enam jam tanpa membuat perangkat jadi berat: Rio 3 cuma berbobot 14-gram saja. Wujudnya cukup berbeda dari Muse 5, ia memanfaatkan rancangan kait, mampu mencengkram telinga dengan mantap tanpa menyebabkannya jadi tidak nyaman – cocok dipakai ketika berolahraga.

Erato Rio 3 1

Earphone ini dipersenjatai Comply Diaphragm Driver 14,2mm serta sistem antena canggih, kompatibel ke semua perangkat Bluetooth 4.0. Hebatnya lagi, tiap bagian Rio 3 dapat berfungsi secara individual. Perlu Anda ketahui, Rio 3 tidak menyimpan teknologi EratoSurround, dan ia tidak mempunyai kapabilitas audio 3D.

Erato Rio 3

Muse 5 dan Rio 3 bisa Anda pesan sekarang melalui situs crowdfunding Indie Gogo. Di sana produk mendapatkan diskon, masing-masing dijual seharga US$ 100 dan US$ 70. Proses pengiriman diestimasi akan berlangsung di bulan Desember 2016

Earphone Adel Dirancang Untuk ‘Menyelamatkan’ Pendengaran Anda

Anda gemar mendengarkan musik melalui earphone? Ada baiknya Anda lepas dulu benda itu dan simak artikel ini. Terdapat dua jenis output suara dihasilkan oleh produk audio, namun tahukah Anda satu tipe output yang paling sering digunakan sebetulnya malah sangat berbahaya bagi telinga, dan berpotensi melumpuhkan pendengaran? Continue reading Earphone Adel Dirancang Untuk ‘Menyelamatkan’ Pendengaran Anda

GX Gaming Zabius M, Earphone Spesialis Mobile Gaming, Telah Tersedia di Indonesia

GX Gaming adalah brand milik Genius yang dikhususkan sebagai produk periferal gaming. GX Gaming populer karena menawarkan alternatif murah dibanding gaming gear lain seperti Razer, SteelSeries dan Corsair. Biasanya brand ini ditujukan pada lini gaming mainstream hingga high-end, namun menariknya produk baru mereka malah dirancang untuk khalayak casual. Continue reading GX Gaming Zabius M, Earphone Spesialis Mobile Gaming, Telah Tersedia di Indonesia