Bagi pelaku bisnis, pengetahuan tentang manajemen keuangan dan praktik akuntansi sangat dibutuhkan. Ini supaya keuangan pada bisnis yang dijalankan dapat dikelola dengan baik. Salah satunya, dengan memahami konsep pendapatan diterima di muka.
Konsep pendapatan jenis ini, dalam segi perhitungannya, berbeda dengan pendapatan pada umumnya. Sering kali, pelaku bisnis keliru dalam menghitung pendapatan diterima di muka. Dampaknya, ada kesalahan pencatatan pada neraca keuangan dan laporan laba rugi perusahaan.
Mengenal Konsep Pendapatan Diterima Di Muka
Pendapatan diterima di muka atau prepaid revenues merupakan suatu pendapatan, baik yang berasal dari jasa maupun penjualan barang, yang sudah diterima oleh perusahaan. Akan tetapi, pendapatan tersebut belum sepenuhnya menjadi hak perusahaan dalam periode tersebut.
Misalnya, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang sewa properti, menyewakan sebuah ruangan pada gedung dengan biaya sewa 100 ribu rupiah per bulan. Lalu, ada penyewa yang membayar uang sewa untuk 5 bulan ke depan, pada bulan Juli.
Artinya, perusahaan sudah menerima uang sewa sebesar 500 ribu rupiah pada bulan Juli. Padahal seharusnya, perusahaan hanya menerima 100 ribu rupiah. Tetapi, bendahara perusahaan akan mencatat uang diterima sebanyak 500 ribu rupiah pada bulan tersebut.
Jurnal Penyesuaian Pendapatan Diterima
Bentuk jurnal penyesuaian untuk pendapatan diterima di muka terdapat dua metode.
- Pertama, metode neraca yang ditulis sebagai utang. Ada pun bentuk dari jurnal penyesuaian pendapatan diterima, metode utang, adalah sebagai berikut:
- Kedua, metode pendapatan laba rugi yang ditulis sebagai pendapatan. Ada pun bentuk dari jurnal penyesuaian pendapatan diterima, metode pendapatan, adalah sebagai berikut:
Cara Hitung Pendapatan Diterima di Muka
Sebelum membuat jurnal penyesuaian pada akhir periode, ada perhitungan yang harus dilakukan terlebih dahulu. Cara menghitungnya dapat disimak dengan contoh kasus sebagai berikut:
“Pada sebuah salon yang membuka pelatihan rias, komisi untuk pelatihan rias telah diterima untuk 10 kali pertemuan. Tetapi, sampai akhir periode, baru dilaksanakan 6 kali pertemuan.”
Lalu, bagaimana jurnal penyesuaiannya?
- Untuk mengetahuinya, pertama-tama harus melihat kembali neraca saldo, untuk menentukan metode yang akan digunakan. Apakah metode utang atau pendapatan.
- Misalnya, nama akun yang akan disesuaikan adalah Utang Komisi. Dikarenakan akun tersebut merupakan jenis utang, maka metode yang digunakan adalah metode utang. Selanjutnya, dapat diisi sebagai berikut:
- Untuk mengisi kolom debit dan kredit, dapat menghitung dengan rumus, sebagai berikut:
- Diketahui, jumlah yang “hilang” atau telah dilaksanakan, pada kasus ini adalah 6 kali pertemuan. Lalu, masa pada kasus ini adalah 10 kali pertemuan. Serta, nomimal Utang Komisi yang tertulis di neraca saldo adalah sebanyak Rp 3.000.000.
- Maka, hitunglah 6 dibagi 10 dikali 3.000.000. Hasilnya adalah Rp 1.800.000.
Selain, merupakan kewajiban dalam pembukuan perusahaan, pendapatan diterima dimuka memiliki manfaat tersendiri bagi pelaku bisnis, termasuk bagi UMKM (usaha, mikro, kecil dan menengah. Di antaranya, menjaga arus kas tetap positif hingga meningkatkan modal kerja.