Layanan cicilan tanpa kartu kredit untuk pembelian barang di platform e-commerce atau akrab disebut dengan paylater makin marak ditemui. Sederhananya, layanan tersebut memungkinkan konsumen untuk membeli barang melalui angsuran dengan tenggat waktu tertentu. Peminatnya terus bertambah, seiring makin masifnya penggunaan e-commerce untuk memenuhi berbagai jenis kebutuhan. Menurut data Fintech Report 2019 yang dirilis DSResearch, paylater (56,7%) jadi layanan favorit peringkat ketiga setelah dompet digital (82,7%) dan aplikasi investasi (62,4%).
Ditinjau lebih dalam, ada dua faktor utama yang membuat penetrasi layanan paylater makin tinggi. Pertama, tren pertumbuhan konsumen e-commerce Indonesia dari tahun ke tahun. Menurut laporan McKinsey, industri e-commerce di Indonesia diproyeksikan bernilai $40 miliar di tahun 2022 mendatang. Sementara per tahun 2019, nilai kapitalisasi pasar bisnis dagang online itu sudah menyentuh $21 miliar atau setara 294 triliun Rupiah. Hal ini diperkuat temuan WeAreSocial yang menyebutkan 90% pengguna internet di Indonesia pernah berbelanja online.
Faktor kedua terkait rendahnya kepemilikan kartu kredit dari perbankan. Menurut data Bank Indonesia, per Februari 2020 tercatat 17,61 juta kartu kredit yang beredar. Angka ini sangat kecil dibandingkan dengan total populasi. Kartu kredit memang cenderung tidak mudah didapatkan, karena persyaratan yang lebih sulit dipenuhi kebanyakan masyarakat.
Penyedia layanan paylater
Saat ini di Indonesia sudah ada beberapa perusahaan fintech yang menyediakan layanan paylater. Implementasinya muncul di banyak aplikasi, mulai dari dompet digital, pemesanan tiket, sampai yang paling populer di platform e-commerce dan/atau online marketplace. Masing-masing penyedia memiliki spesifikasi dan cakupan yang berbeda. Variabel yang membedakan di antaranya batas nilai pinjaman, bunga, tenor, syarat peminjaman, cakupan area, hingga integrasinya ke layanan pihak ketiga.
Di studi ini, DailySocial mencoba mendalami berbagai layanan paylater yang terintegrasi di 15 situs e-commerce terpopuler di Indonesia sepanjang kuartal kedua (Q2) 2020, yang ditinjau dari statistik kunjungan ke situs terkait dan peringkat layanan di toko aplikasi. Dari pemetaan yang dilakukan, ditemukan 7 layanan paylater yang saat ini menemani konsumen untuk berbelanja online. Berikut ini daftarnya:
Tabel 1. Integrasi layanan paylater di e-commerce populer Indonesia
Layanan Paylater |
Platform E-commerce yang Terintegrasi |
Kredivo |
Bukalapak, Lazada, Tokopedia, Blibli, Elevenia, JD.id, Ralali, iLotte, Jakmall, Bhinneka, Matahari.com, Fabelio, Sociolla |
Akulaku |
Bukalapak, Blibli, JD.id, Alfacart |
Home Credit |
Tokopedia, Bukalapak, Blibli, Bhinneka |
Kreditmu |
Elevenia, JD.id, Bhinneka |
Indodana |
Blibli, Elevenia |
Shopee Paylater |
Shopee |
Atome |
JD.id |
Masing-masing layanan umumnya menjadi opsi pembayaran yang bisa ditemui pengguna ketika melakukan checkout barang belanjaannya di layanan e-commerce yang digunakan. Untuk mendapatkan manfaat kredit, pengguna harus terlebih dulu mendaftarkan diri di platform paylater yang dipilih, melakukan verifikasi, hingga mendapatkan limit kredit yang diberikan berdasarkan skoring kredit.
Terkait syarat pengajuan pinjaman, masing-masing platform juga menyuguhkan kriteria berbeda. Meskipun demikian, jika ditarik benang merah, semua layanan mengisyaratkan dokumen identitas dan pendukung, seperti KTP elektronik, NPWP, atau dokumen bukti lainnya. Berkas-berkas tersebut tentu dijadikan salah satu variabel dalam menentukan skoring kredit nasabah — biasanya berujung pada besaran limit pinjaman yang diberikan. Beberapa platform lainnya mensyaratkan batas minimum penghasilan bulanan, karena mereka menawarkan kredit dengan limit maksimal yang cukup besar.
Tabel 2. Berbagai syarat pengajuan layanan paylater
Platform Paylater |
Syarat Pengajuan |
Akulaku |
Minimal 23 tahun, KTP-el + dokumen lain (NPWP, Rekening Koran, atau Slip Gaji) |
Atome |
Usia 18-55 tahun, KTP-el, NPWP |
Home Credit |
Minimal 21 tahun atau 19 tahun jika sudah menikah, penghasilan minimal Rp1.500.000 per bulan, KTP-el + dokumen lain (NPWP, Rekening Koran, Slip Gaji, atau BPJS TK) |
Indodana |
Usia 17-55 tahun, memiliki penghasilan tetap dengan penghasilan minimum Rp3.500.000 per bulan dan telah bekerja minimal 3 bulan, KTP-el |
Kreditmu |
Fotokopi KTP dan asli, slip gaji, fotokopi cover buku tabungan dan isi buku tabungan yang menunjukkan transaksi 3 bulan terakhir (untuk pengusaha) |
Kredivo |
Minimal usia 18 tahun, memiliki penghasilan tetap minimum Rp3.000.000 per bulan, KTP-el, NPWP |
Shopee Paylater |
Akun Shopee harus sudah terverifikasi dan minimal berusia 3 bulan, KTP-el |
Kendati diperuntukkan untuk pembelian di platform e-commerce, semua proses administratif transaksi dilakukan melalui aplikasi atau situs penyedia paylater. Saat proses pembayaran, pengguna akan diarahkan menuju aplikasi atau situs terkait. Persetujuan sepenuhnya dilakukan di sisi penyedia paylater. Proses validasinya sendiri rata-rata memakan waktu hitungan menit atau maksimal 2×24 jam.
Spesifikasi kredit paylater
Variabel lain yang biasa diperhitungkan calon pengguna adalah soal limit kredit yang diberikan. Takarannya berbeda-beda untuk masing-masing platform. Dari studi yang dilakukan, dengan melihat informasi yang tertera di situs penyedia paylater dan e-commerce yang terintegrasi, temuan yang didapat batas minimum yang bisa diajukan saat ini adalah Rp750.000, sementara batas maksimal yang diberikan adalah Rp30.000.000.
Tabel 3. Batasan maksimal dan minimal kredit yang bisa diajukan di layanan paylater
Platform Paylater |
Rentang Kredit yang Diberikan |
Kredivo |
Rp1.000.000 s/d Rp30.000.000 |
Indodana |
Rp1.000.000 s/d Rp25.000.000 |
Akulaku |
Rp1.000.000 s/d Rp20.000.000 |
Kreditmu |
Rp1.250.000 s/d Rp20.000.000 |
Home Credit |
Rp1.000.000 s/d Rp10.000.000 |
Atome |
Rp1.000.000 s/d Rp8.000.000 |
Shopee PayLater |
Rp750.000 s/d Rp1.800.000 |
Terkait bunga pinjaman, banyak dari platform paylater mengenakan persentase yang disesuaikan dengan tenor dan jumlah pinjaman. Hanya 2 pemain yang mengenakan bunga tetap — jika diurutkan dari yang terkecil adalah Kredivo dan Atome. Adapun rentang bunga pinjaman yang dibebankan di berbagai platform antara 0% s/d 6%. Berikut ini daftar lengkapnya:
Tabel 4. Kisaran bunga yang dikenakan layanan paylater
Platform Paylater |
Bunga yang Dikenakan |
Kredivo |
0% (tetap, untuk 30 hari) 2,6% (tetap) |
Kreditmu |
Mulai 1,5% |
Indodana |
2% s/d 4% |
Shopee PayLater |
Mulai 2,95% |
Atome |
3,33% (tetap) |
Home Credit |
2,49% s/d 3.99% |
Akulaku |
3,2% s/d 4,5% |
Tenor atau jangka waktu pinjaman opsinya pun cukup variatif, dengan rentang periode dari 1 s/d 12 bulan.
Tabel 5. Tenor pinjaman yang disuguhkan layanan paylater
Platform Paylater |
Pilihan Tenor Pinjaman |
Akulaku |
1, 2, 3, 6, 9, dan 12 bulan |
Kredivo |
1, 3, 6, dan 12 bulan |
Indodana |
1, 3, 6, dan 12 bulan |
Shopee PayLater |
1, 2, 3, dan 6 bulan |
Home Credit |
3, 6, 9, dan 12 bulan |
Kreditmu |
3, 6, dan 12 bulan |
Atome |
3 dan 6 bulan |
Sampai saat ini, layanan paylater atau platform pinjaman online pada umumnya masih membatasi diri untuk mengakomodasi pengguna di kota-kota tertentu. Kendati, jika menyimak pemberitaan yang ada, semua perusahaan terus melakukan ekspansi dan memperluas kehadiran bisnis. Ada banyak faktor yang mendasari hal ini. Salah satunya dibutuhkan adanya kantor perwakilan di tiap kota, baik untuk operasional maupun mitra, terutama bagi mereka yang memiliki ukuran pinjaman yang besar.
Dari informasi yang dijabarkan masing-masing platform di laman ketentuan pinjaman, kami merangkum masing-masing jangkauan area pengembang platform paylater. Beberapa tidak menginformasikan secara spesifik. Kami mencoba menghubungi masing-masing melalui email, tapi sejauh ini belum mendapatkan jawaban.
Tabel 6. Cakupan kota layanan paylater
Platform Paylater |
Jangkauan Area |
Kredivo |
Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang, Palembang, Medan, Bali, Yogyakarta, Solo, Makassar, Malang, Sukabumi, Cirebon, Balikpapan, Batam, Purwakarta, Padang, Pekanbaru, Manado, Samarinda, Kediri |
Indodana |
Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi |
Akulaku |
Jabodetabek, Bandung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Medan, Padang, dan Palembang |
Kreditmu |
Jabodebek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi (cakupan kota terbatas di tiap provinsi) |
Shopee PayLater |
Tidak diinfokan secara spesifik |
Atome |
Tidak diinfokan secara spesifik |
Home Credit |
Tidak diinfokan secara spesifik |
Ketentuan lainnya
Proses pendaftaran dan kelengkapan berkas kebanyakan dilakukan melalui aplikasi yang dikembangkan masing-masing penyedia platform paylater. Beberapa platform juga memberikan pelayanan melalui formulir yang tersedia di situs e-commerce rekanan.
Pendataan terkait sistem keamanan juga menjadi konsentrasi kami dalam studi ini. Masyarakat saat ini masih dihadapkan dengan kehadiran pemain-pemain fintech lending ilegal yang mencoba menawarkan pinjaman instan, kendati satgas OJK juga melakukan pengawasan dan penindakan secara terus menerus. Selain itu, banyak kejahatan yang mulai mengintai masyarakat, misalnya adanya oknum yang memanfaatkan data curian untuk mendaftarkan diri di platform-platform pembiayaan online. Setidaknya opsi pengamanan yang semakin lengkap akan meminimalisir terjadinya risiko penyalahgunaan akun atau kebocoran data.
Tabel 7. Sistem keamanan yang diaplikasikan dalam layanan paylater
Platform Paylater |
Medium Transaksi |
Sistem Keamanan |
Akulaku |
Aplikasi |
SMS OTP |
Atome |
Situs rekanan e-commerce, Aplikasi |
SMS OTP |
Home Credit |
Aplikasi |
SMS OTP |
Indodana |
Aplikasi |
SMS OTP |
Kreditmu |
Situs rekanan e-commerce |
SMS OTP dan PIN |
Kredivo |
Aplikasi |
SMS OTP, PIN, Pertanyaan Keamanan |
Shopee PayLater |
Aplikasi |
PIN, Sidik Jari |
Pada dasarnya ada kewajiban pengembalian dana oleh konsumen. Untuk itu mereka juga menyediakan kanal pembayaran seluas-luasnya. Sebagian besar aplikasi memiliki fitur virtual account yang memungkinkan pengguna membayar dengan mentransfer sejumlah nominal ke nomor rekening bank yang sudah disiapkan. Tak sedikit yang menyuguhkan layanan pembayaran lewat minimarket dan dompet digital. Ada juga yang bermitra dengan POS Indonesia dan layanan pembayaran di platform e-commerce.
Tabel 8. Biaya administrasi yang menyertai layanan paylater
Platform Paylater |
Kanal Pembayaran |
Biaya Lain-lain |
Akulaku |
Melalui aplikasi (Virtual Account), Minimarket, GoPay |
Ada biaya penanganan dan DP. Tergantung barang, merchant dan platform e-commerce nya. |
Atome |
Melalui aplikasi (VA) |
Di JD.id biaya layanan setara 11% untuk admin fee. |
Home Credit |
Pembayaran uang muka melalui: Minimarket atau POS Indonesia. Pembayaran cicilan melalui: Minimarket, BCA, BNI, BRI, ATM Bersama, Mandiri, POS Indonesia, GoPay |
Biaya administrasi Rp199.000, biaya pembayaran cicilan bulanan Rp5.000, biaya pelunasan awal Rp150.000. |
Indodana |
Melalui aplikasi (VA), Minimarket |
Admin fee 1% atau minimum Rp1.000. |
Kreditmu |
Melalui aplikasi (VA), Tokopedia, Pos Indonesia, kantor cabang KreditPlus |
Rp50.000 per transaksi |
Kredivo |
Melalui aplikasi (VA), Minimarket, Tokopedia, Bukalapak, Shopee |
0%-1,5% per transaksi |
Shopee PayLater |
Melalui aplikasi (VA) |
Biaya penanganan 1% per transaksi. |
Hal lain yang kadang tidak disadari baik oleh peminjam ketika mengajukan atau melakukan kalkulasi di awal adalah biaya lain-lain. Umumnya biaya tersebut diperuntukkan untuk admin fee dipatok setiap kali pengguna melakukan transaksi pengembalian. Jumlahnya bermacam-macam, menyesuaikan kebijakan yang diusung oleh pengembang platform paylater.
Simulasi Perhitungan Cicilan
Untuk mendapatkan gambaran secara penuh tentang jumlah yang harus dibayarkan oleh konsumen, berikut ini merupakan simulasi perhitungannya. Mengasumsikan bahwa semua penyedia layanan menawarkan tenor pinjaman 6 bulan dengan nominal transaksi Rp10.000.000 tanpa adanya uang muka, biaya admin dan biaya lain-lain. Simulasi dilakukan dengan melakukan check out melalui e-commerce yang menyediakan platform paylater terkait untuk menentukan besaran bunga yang dikenakan
Tabel 9. Simulasi perhitungan layanan paylater
Penyedia Layanan |
Bunga |
Tenor |
Nominal Transaksi |
Cicilan per Bulan |
Total Tagihan 6 Bulan |
Kredivo |
2,60% |
6 bulan |
Rp 10.000.000 |
Rp 1.926.660 |
Rp 11.559.960 |
Shopee PayLater |
2,95% |
6 bulan |
Rp 10.000.000 |
Rp 1.961.667 |
Rp11.770.000 |
Indodana |
3% |
6 bulan |
Rp 10.000.000 |
Rp 1.966.667 |
Rp11.800.000 |
Akulaku |
3,05% |
6 bulan |
Rp 10.000.000 |
Rp 1.973.000 |
Rp11.838.000 |
Home Credit |
3,31% |
6 bulan |
Rp 10.000.000 |
Rp 1.997.879 |
Rp11.987.273 |
Atome |
3,33% |
6 bulan |
Rp 10.000.000 |
Rp 1.999.666 |
Rp 11.998.000 |
Kreditmu |
4,76% |
6 bulan |
Rp 10.000.000 |
Rp 2.142.179 |
Rp12.853.077 |
Kesimpulan
Dari ulasan di atas, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan. Sebagian besar layanan e-commerce yang memiliki traksi besar telah menyematkan paylater sebagai opsi pembayaran. Kredivo menjadi platform yang memiliki jangkauan terluas, baik dari sisi integrasi maupun kota pelayanan. Terkait rentang pinjaman, Shopee PayLater tawarkan nilai terendah mulai Rp750 ribu untuk tiap pengajuan, sementara rentang tertinggi dimiliki oleh Kredivo, yakni pengguna bisa mendapatkan limit sampai Rp30 juta.
Untuk bunga, dari statistik yang didapatkan Kredivo menawarkan persentase paling rendah, dimulai 0% (tetap) untuk pinjaman dengan tenor 30 hari. Sementara untuk cicilan di kisaran 3 -12 bulan, dapat dilihat dari simulasi transaksi bahwa Kredivo masih memiliki presentase terendah dengan bunga tetap 2,60% per bulan, lalu diikuti oleh Shopee Paylater dan Indodana. Platform paylater lainnya mengenakan bunga tidak tetap tergantung pada besaran, status pengguna baru/terdaftar, jenis barang dan tenor yang diajukan, dimulai dari yang terendah 1,5% sampai yang paling tinggi 6%. Simulasi ini diambil dengan melakukan check out melalui e-commerce yang menyediakan platform paylater terkait tanpa memasukkan biaya lain-lain seperti uang muka, biaya layanan dan biaya admin, sehingga ada kemungkinan beberapa pemain paylater mengenakan biaya yang lebih tinggi dibanding yang ditampilkan simulasi di atas.
Terkait syarat pengajuan, rata-rata setiap platform memiliki beberapa variabel yang sama, seperti usia, kepemilikan KTP elektronik, dan dokumen pendukung lainnya. Beberapa juga memiliki spesifikasi khusus untuk mengurangi risiko gagal kredit, misalnya terkait pemasukan bulanan atau umur akun e-commerce yang digunakan.
Sistem keamanan juga layak menjadi konsiderasi untuk memastikan keamanan transaksi. Sebagian besar aplikasi paylater menggunakan mekanisme SMS OTP untuk verifikasi akun, sebagian lain memiliki opsi tambahan seperti PIN atau autentikasi sidik jari seperti yang diimplementasikan Shopee PayLater. Di luar bunga, platform juga mengenakan biaya administrasi yang umumnya dibebankan pada saat pengguna melakukan transaksi.
Opsi layanan yang beragam tentu akan memanjakan pengguna. Dengan tahu detail dan spesifikasi masing-masing platform, diharapkan pengguna bisa mendapatkan manfaat yang lebih baik untuk memfasilitasi transaksi pinjaman tanpa kartu kredit untuk belanjanya di e-commerce.
–
*Marsya Nabila berkontribusi dalam studi penyusunan artikel ini