Tag Archives: Indofood

Indofood Mantapkan Langkah Dukung Esports Indonesia

Indofood (PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk) kembali memeriahkan pameran Jakarta Fair Kemayoran (JFK) yang digelar mulai tanggal 22 Mei-30 Juni 2019. Keikutsertaan mereka, yang kali ini bertajuk “Satukan Rasa di Rumah Indofood”, menandai bahwa Indofood tidak pernah absen dalam 10 tahun terakhir untuk memeriahkan pameran terbesar se-Asia Tenggara ini.

Selain menggelar Rumah Indofood, mereka juga menggelar Area Gaming Corner ‘Good Luck Have Fun (GLHF Corner) sebagai wujud manifestasi dukungan Indofood melalui brand Pop Mie terhadap perkembangan esports Indonesia.

Gaming Corner ini tidak hanya bisa digunakan untuk menonton tapi juga bermain bersama dengan para pemain profesional EVOS Esports (16 Juni 2019) dan RRQ (23 Juni 2019).

“Kami melihat saat ini esports semakin digemari oleh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan. Oleh karena itu, Pop Mie menjadikan esports sebuah wadah untuk menyatukan rasa kebersamaan melalui Rumah Indofood di JFK 2019, yang diharapkan mampu menciptakan keseruan saat bermain serta menjadi teman makan andalan yang mudah dikonsumsi serta dikonsumsi.” Ujar Vemri Junaidi, Senior Brand Manager Pop Mie di rilis yang kami terima.

Dokumentasi: Hybrid
Dokumentasi: Hybrid

Saat Meet&Greet dan Mabar bersama RRQ (23 Juni 2019), Vemri juga sempat berbincang seputar Indofood dan esports bersama dengan Andrian Pauline (CEO RRQ) dan Febrianto Genta Prakarsa (Pro Player PUBGM dari RRQ).

Saat berbincang, muncul sebuah pertanyaan, apakah Pop Mie juga akan mendukung atau menjalin kerja sama dengan tim-tim lain selain RRQ dan EVOS? Vemri pun menjawab bahwa mungkin saja akan ada tim-tim lain yang akan didukung, selama hal tersebut dapat mendukung ekosistem esports Indonesia.

Selain itu, mengingat saat ini Pop Mie dan Indofood sudah menjadi sponsor tim dan event (ESL National Championship dan Clash of Nations), saya pun menanyakan apa perbedaannya mendukung 2 aspek esports yang berbeda tadi. Vemri pun menjawab, “mendukung tim adalah soal branding, bagaimana Pop Mie selalu eksis di kalangan anak muda. Sedangkan untuk event, yang mereka cari di sana adalah soal engagement. Jadi, memang berbeda kebutuhannya.”

Dokumentasi: Indofood
Dokumentasi: Indofood

Berbicara soal event, saya pun menggali lebih jauh tentang pemilihan game-nya antara PC atau mobile. Menurut Vemri, pemilihan game-nya memang lebih baik disesuaikan dengan pasar Indonesia yang lebih dominan di platform mobile.

Jadi, kira-kira tim mana lagi yang menyusul RRQ dan EVOS digandeng Pop Mie? Bagaimana dengan event esports dengan dukungan Indofood yang selanjutnya?

ESL Indonesia akan Gelar Clash of Nations Akhir Maret 2019. ESL One Jakarta Kapan?

Bertempat di CGV, West Mall Grand Indonesia, ESL Indonesia menggelar konferensi pers pertama mereka tanggal 15 Februari 2019. Pada acara tersebut ESL memperkenalkan diri ke banyak media yang menjadi undangan. Selain memperkenalkan diri, ESL juga mengumumkan ESL Clash of Nations – Arena of Valor yang akan digelar pada tanggal 29-31 Maret 2019.

Pada kesempatan yang sama tadi, sebelum kita membahas Clash of Nation, ESL juga akan menggelar Grand Final untuk ESL Indonesia Championship Dota 2 dan Arena of Valor untuk tim-tim yang telah bertanding dari bulan Januari 2019. Total hadiah yang disediakan untuk kedua turnamen tadi mencapai US$100K.

Meski begitu, 2 tim yang akan bertanding di Grand Final masing-masing game tadi masih belum ditentukan karena proses penyisihan yang belum berakhir. Dari informasi yang kami dapat dari ESL Indonesia, tim Dota 2 yang akan berlanjut ke Grand Final baru akan terlihat di tanggal 27 Februari 2019. Sedangkan untuk tim AoV-nya, penyisihannya baru selesai tanggal 10 Maret 2019.

Dokumentasi: ESL Indonesia
Dokumentasi: ESL Indonesia

Untuk pemenang Grand Final ESL Indonesia Championship AoV, mereka akan langsung bertanding kembali di ESL Clash of Nations melawan tim-tim terbaik dari Asia Tenggara. Clash of Nations ini nantinya juga akan jadi yang pertama kalinya di Asia Tenggara.

Ada 4 tim lain yang mewakili wilayahnya masing-masing, kualifikasinya akan digelar tanggal 23-24 Februari 2019, yang akan bergabung dengan juara Indonesia di Clash of Nations yaitu:

  • 1 tim dari Thailand
  • 1 tim dari Vietnam
  • 1 tim dari Filipina
  • 1 tim dari Malaysia / Singapura

Dalam rilis yang kami terima, Nick Vanzetti, Senior Vice President ESL Asia-Pacific Japan, mengatakan, “Clash of Nations menandakan saat yang menarik bagi ESL di Indonesia. Dengan dukungan yang telah diperlihatkan di National Championships, kami menjadi lebih semangat untuk bisa membawa event sekelas dunia kepada fans lokal. Tujuan kami adalah untuk memberi peluang agar setiap level bisa berkompetisi dan Clash of Nations adalah puncak perjalanan tersebut bagi para pemain.”

Dokumentasi: ESL Indonesia
Dokumentasi: ESL Indonesia

Sedangkan Direktur Indofood, Axton Salim, juga tak ketinggalan memberikan komentarnya dalam rilis yang sama. “Kami bangga dipercaya untuk bekerjasama membawa dan menyelenggarakan ESL Clash of Nations 2019 – Arena of Valor, kompetisi top level esports pertama dan terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Bagi kami, esports merupakan cabang olahraga elektronik yang digemari oleh generasi muda dan perlu terus kita dorong perkembangannya.

Melalui tiga brand kami yakni Pop Mie, Chitato, dan Indomilk Good To Go, Indofood akan turut menyukseskan penyelenggaraan ESL Clash of Nations 2019. Kami berharap ajang ini memberikan kesempatan bagi pemain-pemain esports tanah air untuk berkompetisi dan mengukir prestasi di tingkat internasional.” Ujar anak dari Anthony Salim dan cucu dari Sudomo Salim tadi.

Lebih menariknya lagi, pertandingan Grand Final ini nanti akan memiliki harga tiket masuk (HTM) sebesar Rp30 ribu per hari dan Rp150 ribu untuk tiket premium 3 hari yang bisa dibeli langsung di Elevania, yang merupakan partner ticketing resmi ESL Indonesia. Buat yang ingin menonton dari rumah, seluruh pertandingan tadi juga akan disiarkan langsung di kanal YouTube ESL Indonesia.

Jadwal ESL Indonesia Championship & ESL Clash of Nations. Sumber: ESL Indonesia
Jadwal ESL Indonesia Championship & ESL Clash of Nations. Sumber: ESL Indonesia

Meski memang bergengsi, Clash of Nations mungkin memang bukan yang paling ditunggu-tunggu oleh fans esports dalam negeri. ESL One, yang jadi salah satu ajang kompetitif andalan dari ESL, bisa jadi salah satu harapan terbesar komunitas esports Indonesia dari masuknya ESL ke sini. Muasalnya, pertama, ESL One biasanya berkelas Major sehingga mampu menarik tim-tim kelas dunia untuk turut berlaga. Kedua, ESL One Genting di Malaysia sudah 2 kali digelar di 2018 dan 2017 sedangkan ESL One Mumbai di India juga akan segera digelar bulan April tahun ini.

Saya pun menanyakan hal ini kepada Nick dalam sesi tanya jawab yang digelar di konferensi pers tadi. Sayangnya, Nick sendiri belum mampu memberikan kejelasan mengenai kapan ESL One akan digelar di Indonesia. “Setidaknya tahun 2020 atau mungkin lebih lama lagi.” Ujar Nick.

Jawaban tadi mungkin sekilas terdengar mengecewakan karena belum adanya kepastian namun, bagi saya pribadi, ada kelegaan yang tersirat. Kenapa? Karena hal ini berarti ESL Indonesia masih punya rencana panjang untuk Indonesia, setidaknya sampai 2020 atau lebih. Pasalnya, dari pengalaman yang saya lihat selama 10 tahun berkecimpung di industri game, ada banyak sekali perusahaan-perusahaan luar negeri yang lebih suka ngebut namun tak bertahan lama di sini.

Nielsen: 49 Persen Sponsor Esports di Tahun 2018 adalah Brand Non-Endemic

Tahun 2018 lalu adalah tahun yang sangat menarik bagi esports. Menurut laporan dari Newzoo, revenue di seluruh dunia dari esports diperkirakan mencapai lebih dari US$900 juta (sekitar Rp12,59 triliun). Organisasi-organisasi esports raksasa seperti Cloud9 dan Team Liquid telah memiliki nilai valuasi di atas US$200 juta, dan ekosistem ini memiliki lebih dari 300 juta audiens sebagai penikmat konten. Serunya lagi, pertumbuhan ini diprediksi masih akan terus melesat, setidaknya hingga tahun 2021.

Revenue sebesar itu berasal dari banyak sekali jalur, seperti periklanan, penjualan tiket atau merchandise, hak siar, dan lain-lain. Namun sponsorship masih menjadi kontributor terbesar. Sponsorship di dunia esports telah lama didominasi oleh perusahaan-perusahaan teknologi dan perangkat gaming, seperti Intel atau SteelSeries. Tapi data dari Nielsen yang baru-baru ini dipublikasikan menunjukkan bahwa tren tersebut bisa saja bergeser.

Dilansir dari Esports Observer, Nielsen mencatat bahwa rasio sponsor dari brand non-endemic (bukan gaming atau teknologi) di dunia esports global telah mencapai 49% dari keseluruhan. Angka tersebut naik sebesar 8% dibanding tahun 2017. Data ini mencakup seluruh sponsorship yang ada, baik itu sponsorship untuk event, liga, ataupun sponsorship tim. Sementara bila berbicara tentang event/liga saja, rasio sponsor non-endemic tahun 2018 adalah 39%.

Overwatch League - New York Excelsior
Mano (Dong-gyu Kim) dari New York Excelsior | Sumber: Blizzard/OWL

Ada pencapaian tersendiri dalam liga-liga esports yang dirancang memiliki struktur regional. Regional di sini maksudnya adalah liga yang timnya merupakan perwakilan kota dalam suatu negara. Contohnya Overwatch League (OWL), yang diikuti oleh tim-tim seperti Los Angeles Valiant, Shanghai Dragons, dan Seoul Dynasty.

“Liga berbasis lokasi seperti NBA 2K League dan Overwatch League menunjukkan keberhasilan dalam menarik dukungan brand dari organisasi-organisasi lokal atau regional, dan sponsor non-endemic yang sebelumnya tidak berminat pada esports karena melihat audens globalnya,” kata Nicole Pike dari Nielsen dalam laporannya di Esports Observer. Overwatch League sendiri pada tahun 2018 telah disponsori oleh 43% brand non-endemic. Mereka terutama berasal dari kategori brand makanan/camilan, audio, dan entertainment.

NBA 2K League lebih dahsyat lagi. Meski merupakan liga baru dengan season pertama yang dimulai pada bulan Mei 2018, NBA League berhasil menarik sponsor sebesar 72% brand non-endemic. Partisipasi sebesar ini salah satunya didorong oleh hubungan yang sudah ada antara tim-tim NBA dengan brand sebelum NBA 2K League diluncurkan. Selain itu, tim-tim dalam NBA 2K League juga mendekati beragam sponsor non-endemic yang memiliki kaitan dengan lokasi geografis masing-masing tim.

NBA 2K League - Knicks Gaming
Knicks Gaming, tim esports milik New York Knicks | Sumber: NBA 2K League

Nielsen percaya bahwa esports adalah ranah yang masih terus berubah (evolving space), di mana tren dapat datang dan pergi dengan cepat. Akan tetapi data telah menunjukkan secara konsisten bahwa kini para pemilik brand tak lagi memandang investasi esports sebelah mata. Apalagi dengan audiens serta proyeksi revenue yang masih terus meningkat.

Untuk tim atau organizer yang masih kesulitan dalam meyakinkan para pemegang brand itu, strategi regional seperti Overwatch League dan NBA 2K League adalah alternatif yang patut dicoba. Di Indonesia sendiri sudah mulai banyak “pemain besar” dari ranah non-endemic yang terjun mendukung ekosistem esports, seperti Indofood, BCA, atau Kratingdaeng. Sangat mungkin dalam waktu dekat kita akan melihat lebih banyak lagi perusahaan mengikuti jejak mereka.

Sumber: Nielsen/Esports Observer, Dexerto

ESL Indonesia Championship - Sponsor

ESL Indonesia Championship Season Pertama Disponsori oleh Indofood

Season perdana kompetisi ESL Indonesia Championship telah dimulai, dan ESL kini mengumumkan siapa saja partner yang akan turut berkontribusi menyelenggarakan kompetisi tersebut. Sebagai sponsor utama atau Presenting Partner, ESL rupanya bekerja sama dengan Indofood. Ini merupakan kolaborasi yang cukup dahsyat, di mana perusahaan esports terbesar di dunia telah menggandeng perusahaan makanan dan minuman terbesar di Indonesia.

Selain Indofood, ESL juga berkolaborasi dengan tiga brand makanan/minuman lain sebagai Premium Partner, yaitu PopMie, Chitato, dan Indomilk. Sementara ACER Predator, CBN Fiber, Elevenia, dan Ottopay berperan sebagai Official Partner. Mereka semua turut mendukung terwujudnya kompetisi Dota 2 dan Arena of Valor se-Indonesia dengan total hadiah senilai US$100.000 (sekitar Rp1,42 miliar) ini.

Dota 2
Dota 2 | Sumber: Valve

“Kami sangat antusias karena dapat bekerjasama dengan brand seperti Indofood, PopMie, Chitato, dan Indomilk dalam merintis jejak esports yang membanggakan di Indonesia,” kata Nick Vanzetti, Managing Director dari ESL Gaming Asia Pacific dan Jepang dalam siaran persnya. “Rekan-rekan kami sangat berharga dalam membantu kita menciptakan fondasi untuk pemain Indonesia untuk bersinar, dan mendapat kesempatan untuk mencapai kancah internasional.”

Ini bukan pertama kalinya Indofood menjejakkan kaki di dunia esports. Sebelumnya, Indofood lewat brand Indomie pernah mensponsori kompetisi di luar negeri yang bernama Australian Esports League (AEL) University Cup 2018. Namun untuk kompetisi dalam negeri, ESL Indonesia Championship adalah kiprah perdana mereka.

“ESL adalah salah satu pionir di bidang esports di dunia dan kami sangat bangga untuk bekerja bersama mereka untuk membangun esports di Indonesia. Bersama ESL, Indofood ingin menyediakan sarana yang menarik dan pengalaman terbaik untuk player esports lokal dalam mencapai kesuksesan. Kami berharap dengan kolaborasi ini, akan lebih banyak lagi player Indonesia yang bisa unggul di kancah dunia,” demikian ujar Axton Salim, Direktur Indofood di siaran pers.

Arena of Valor
Arena of Valor | Sumber: Tencent

Bila Anda perhatikan, beberapa brand yang mendukung ESL Indonesia Championship ini adalah brand yang berada di bawah Salim Group, termasuk juga Indofood sebagai sponsor utama. ESL memang memiliki komitmen kerja sama dengan Salim Group untuk mengembangkan ekosistem esports di Indonesia. Akan tetapi tidak hanya Salim Group saja, ESL juga menggandeng pihak lain seperti ACER, Ottopay, dan sebagainya, menunjukkan bahwa dunia esports Indonesia sudah mampu menarik minat brand dari berbagai bidang industri.

ESL Indonesia Championship Season 1 dimulai sejak tanggal 16 Januari 2019 untuk Dota 2, dan 19 Januari 2019 untuk Arena of Valor. Anda dapat menonton pertandingan-pertandingannya secara langsung dari studio baru ESL Gaming Indonesia di Jakarta, atau secara streaming lewat channel YouTube resmi ESL Indonesia. Untuk mengetahui jadwal lengkap kompetisi ini, Anda bisa mengunjungi situs resmi ESL, atau mengikuti akun media sosial ESL di Facebook, Twitter, dan Instagram.

Indofood Local Pitch Competition

Indofood Adakan Kompetisi “Pitch Startup” di Bidang Gizi

PT Indofood bekerja sama dengan BLOCK71 Jakarta dan Scaling Up Nutrition (SUN) Business Network akan mengadakan “Indofood Local Pitch Competition”, yakni kompetisi pitch startup pertama di Indonesia yang berfokus pada gizi. Acara ini bertujuan untuk menemukan ide-ide kreatif dan inovasi berbasis teknologi sebagai solusi untuk mengalami isu utama gizi di Indonesia, yakni: obesitas pada anak, stunting pada balita, dan anemia pada remaja putri.

Acara akan berlangsung pada 19 September 2018 bertempat di fasilitas inkubasi startup BLOCK71 Jakarta. Pendaftaran kompetisi akan dibuka sampai 26 Agustus mendatang. Bagi startup yang berminat, dapat melakukan submisi melalui tautan http://bit.ly/ILPC-PR. Dari pendaftaran, akan diseleksi tim juri 10 finalis yang akan mengikuti sesi mentoring sebelum mempresentasikan pitch-deck di hadapan juri.

“Kami melihat startup teknologi bisa menjadi solusi percepatan penanganan masalah gizi yang kita hadapi. Oleh karena itu, Indofood bersama SUN Business Network Indonesia dan BLOCK71 menyelenggarakan kompetisi ini. Harapannya dapat membuka peluang kerja sama dari berbagai pihak untuk mengembangkan platform gizi di skala nasional dan regional,” ujar Direktur Indofood yang juga menjabat sebagai Co-Chair SUN Global, Axton Salim.

Berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh Bappenas dan UNICEF di tahun 2017, beban ganda malnutrisi di Indonesia merupakan masalah yang sangat serius. Pada tahun 2013, 12% anak di bawah usia 5 tahun terkena wasting (berat badan rendah dibanding tinggi badan) dan jumlah yang sama mengalami overveight (kelebihan berat badan). Sementara itu di tahun yang sama sekitar 37% anak di bawah 5 tahun mengalami stunting.

Apabila kondisi ini dibiarkan berlanjut, tidak saja berpengaruh pada kualitas generasi Indonesia, tetapi juga akan merugikan ekonomi negara. Menurut Bappenas, potensi kerugian ekonomi akibat stunting sebesar 2-3% dari PDB per tahun. Asumsinya jika PDB tahun 2017 adalah sebesar 13.000 triliun Rupiah, maka potensi kerugian negara bisa mencapai 300 triliun Rupiah.

“Kami mencari startup yang bisa memecahkan tiga isu utama di atas dari berbagai aspek. Misalnya platform untuk meningkatkan ketersediaan gizi mikro, meningkatkan akses makanan bergizi di daerah rural, mendorong gaya hidup aktif, teknik meningkatkan kesadaran terhadap gizi buruk, dan solusi unik lainnya. Pemenang pertama berhak menghadiri  Nutrition Africa Investor Forum di Nairobi pada 16-17 Oktober 2018,” ujar Direktur BLOCK71 Jakarta, Adrian Lim.

Disclosure: DailySocial adalah media partner untuk Indofood Local Pitch Competition

Jajaran manajemen IDMARCO saat acara peluncuran / IDMARCO

Setahun Beroperasi, IDMARCO Target Pasar B2R (Business-to-Retail)

Hari ini layanan grosir online IDMARCO meresmikan kehadiran mereka dengan meluncurkan aplikasi Android dan mengubah tampilan situs. Layanan e-commerce besutan Salim Group ini menargetkan pasar B2R (business to retail) dengan integrasi langsung dengan gudang Indomarco dan menawarkan produk pilihan dari Indofood dan brand lainnya.

“Untuk memudahkan pelanggan mengakses situs, kami telah melakukan pembaruan dengan menempatkan kategori dan banner brand di tampilan depan sehingga memudahkan pelanggan untuk melakukan repeat order,” kata VP Marketing & Business Development IDMARCO Regan Dwinanda.

Berjalan mulai bulan April 2017 lalu, transaksi terbanyak disebutkan dilakukan melalui ponsel. Secara demografi pembeli IDMARCO kebanyakan adalah laki-laki berusia 25-34 tahun.

Fokus ekspansi di seluruh pelosok

Merayakan HUT yang pertama, fokus IDMARCO saat ini adalah layanan di seluruh Indonesia. Dengan menempatkan 1300 stock point di berbagai wilayah, IDMARCO optimis bisa melayani 90% lokasi di Indonesia.

Sebelumnya IDMARCO telah hadir di Jabodetabek dengan 818 stock point tersebar di lebih dari 20 ribu kelurahan. IDMARCO juga memberikan layanan ongkos kirim gratis ke seluruh wilayah layanan.

“Langkah strategis tersebut kami lakukan setelah mendapatkan demand dari luar pulau Jawa seperti Sulawesi, Kalimantan hingga Sumatera. Dengan alasan itulah IDMARCO berniat untuk memperluas cakupan wilayah sepanjang tahun 2018 ini,” kata Regan.

Regan menambahkan sebagian besar pelanggan IDMARCO adalah pemilik ritel atau toko kelontong, sisanya adalah food service atau horeka. Untuk menarik perhatian target pasar, IDMARCO kerap memberikan promosi yang relevan.

“Cara tesebut ternyata mampu mendatangkan kembali pembeli lama sekaligus mengakuisisi pembeli baru di IDMARCO,” kata Regan.

Masih mengandalkan metode Cash on Delivery (COD), IDMARCO memiliki rencana menambah pilihan pembayaran. Sementara pilihan produk akan bertambah secara berkala.

“Hingga saat ini terdapat ribuan jenis produk untuk berbagai kebutuhan. Kami akan terus memenuhi dan memudahkan konsumen mendapatkan kebutuhannya,” kata Regan.

Disinggung apakah IDMARCO akan berkompetisi dengan layanan e-commerce lainnya milik Salim Group, Regan menyebutkan hal ini tidak menjadi kendala karena target pasar masing-masing layanan berbeda.

“Dengan hadirnya IDMARCO justru akan melengkapi seluruh layanan yang ada dibawah naungan Salim Group, bukan menjadi pesaing,” kata Regan.

Application Information Will Show Up Here

Kembangkan Teknologi Biometrik, Salim Group Dirikan Perusahaan Joint Venture

Sebagai salah satu konglomerat besar di Indonesia, Salim Group mulai mengembangkan teknologi terkini dengan menggunakan teknologi biometrik dengan mendirikan perusahaan joint venture bersama Liquid Inc Japan (Liquid). Perusahaan yang bernama PT Indoliquid Technology Sukses (Indoliquid) ini nantinya akan mengombinasikan teknologi dari Liquid yang mampu melakukan otentikasi biometrik dalam skala besar dengan tingkat akurasi dan kecepatan tinggi.

Teknologi tersebut akan digunakan untuk berbagai macam industri seperti manufaktur, agribisnis, distribusi, jasa keuangan, ritel hingga layanan e-commerce. Kerja sama ini sebelumnya telah dijalin sejak bulan November tahun lalu, namun awal tahun 2017 kolaborasi kedua perusahaan kembali diperkuat.

“Kami sangat gembira dalam pembentukan joint venture dengan Salim Group, sebagai mitra terbaik untuk teknologi kami dan pilihan berkolaborasi. Melalui joint venture ini, kami dapat menyediakan platform otentikasi yang fleksibel dan efisien di seluruh wilayah Indonesia. Kami merasa terhormat dan juga menanti untuk mengembangkan platform pembayaran next generation dan platform bisnis di Indonesia, yang akan memberikan kontribusi untuk mendukung gaya hidup masyarakat dan memiliki dampak bisnis besar di Indonesia,” kata CEO Liquid Inc. Jepang Yasuhiro Kuda.

Sebelumnya Liquid yang berbasis di Jepang telah berhasil mengembangkan platform otentikasi biometrik untuk proses pembayaran hanya dengan menggunakan sidik jari di taman hiburan. Selain sidik jari nantinya teknologi tersebut juga bakal digunakan untuk pengenalan wajah, identifikasi dan verifikasi. Teknologi tersebut juga bisa digunakan untuk layanan perbankan seperti pergantian kartu ATM, sehingga pengguna tidak lagi harus menggunakan kartu, PIN dan password ketika akan mengambil uang di ATM. Teknologi tersebut saat ini juga sudah banyak digunakan di mesin ATM di Jepang.

Integrasi dalam jaringan bisnis Salim Group

Biometrics Athentication Devices

Dengan mengembangkan teknologi biometrik tersebut Salim Group berencana untuk melakukan integrasi dengan keandalan jaringan bisnis Salim Group di pasar Indonesia dan sektor perdagangan internasional, meliputi Indofood (FMCG, dengan merek utama Indomie), Indomobil (otomotif), Indomaret dan Indomarco (ritel dan distribusi).

Dalam hal ini Salim Group bakal mengembangkan teknologi tersebut untuk platform pembayaran yang aman, untuk keperluan seperti belanja online, transaksi perbankan dan e-money dan kemajuan teknologi, pasar biometrik diharapkan dapat terus berkembang dan tumbuh secara global.

“Melalui joint venture ini, kami akan memberikan kepada konsumen, platform otentikasi yang dapat diandalkan. Dengan keahlian dari Liquid Inc dalam menciptakan platform otentikasi biometrik berskala besar dan pengalaman kami dalam mengelola jaringan bisnis berskala besar, kami percaya platform ini akan membawa manfaat bagi konsumen kami dan ekosistemnya,” ujar Chairman Salim Group Anthoni Salim.

Selanjutnya Indoliquid akan mengembangkan dan mempromosikan platform generasi selanjutnya dari distribusi, teknologi pembayaran untuk aplikasi biometrik yang akan memberikan kontribusi untuk situs layanan e-commerce dan e-payment di toko-toko ritel di Indonesia dan pasar global.