Pernahkah Anda mendengar istilah “resesi global” dan bertanya-tanya apa sebenarnya artinya? Dalam dunia ekonomi yang terus berubah, pemahaman tentang istilah ini sangat penting. Artikel ini akan membantu Anda memahami dengan lebih baik tentang resesi global, mengurai konsepnya, serta dampaknya terhadap ekonomi dan kehidupan kita.
Pengertian Resesi Global
Resesi global adalah kondisi ekonomi yang sangat serius dan kompleks yang terjadi ketika sebagian besar negara di dunia mengalami penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan secara bersamaan. Ini bukan hanya penurunan sementara dalam pertumbuhan ekonomi, tetapi merupakan penurunan berkelanjutan dalam beberapa kuartal berturut-turut.
Resesi global seringkali dipicu oleh berbagai faktor, termasuk krisis keuangan, penurunan permintaan konsumen, dan masalah struktural dalam ekonomi global.
Faktor Penyebab Resesi Global
1. Krisis Keuangan Internasional
Salah satu penyebab utama resesi global adalah krisis keuangan internasional. Krisis ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti bubble pasar properti atau kebangkrutan lembaga keuangan besar.
Ketika krisis seperti ini terjadi, banyak investor dan perusahaan menjadi panik, mengakibatkan penurunan drastis dalam pasar keuangan global. Hal ini dapat menyebabkan penurunan ekonomi yang mendalam dan menyebar ke seluruh dunia.
2. Penurunan Permintaan Konsumen
Penurunan tajam dalam permintaan konsumen juga dapat memicu resesi global. Ini bisa terjadi karena konsumen mengurangi pengeluaran mereka karena kekhawatiran tentang masa depan ekonomi atau ketidakpastian politik.
Penurunan permintaan ini kemudian dapat menyebabkan penurunan produksi dan penurunan investasi oleh perusahaan, yang pada gilirannya dapat memperburuk resesi.
3. Masalah Struktural dalam Ekonomi Global
Ketidakseimbangan dalam perdagangan internasional, perbedaan dalam tingkat pertumbuhan ekonomi antara negara-negara, dan masalah struktural lainnya dalam ekonomi global juga dapat berkontribusi pada resesi global. Ketidakseimbangan perdagangan, misalnya, dapat mengarah pada ketidakstabilan ekonomi di beberapa negara dan memicu resesi global jika tidak diatasi dengan tepat.
Dampak Resesi Global
Dampak resesi global sangat luas dan melibatkan banyak aspek kehidupan, termasuk lapangan kerja, harga barang dan jasa, serta kebijakan pemerintah.
Salah satu dampak yang paling terasa adalah meningkatnya tingkat pengangguran karena perusahaan mengurangi produksi dan memotong tenaga kerja untuk mengatasi penurunan permintaan.
Selain itu, harga barang dan jasa cenderung turun selama resesi, yang dapat menguntungkan konsumen dalam jangka pendek.
Namun, pemerintah sering harus mengambil langkah-langkah drastis, seperti pelonggaran kuantitatif atau stimulus ekonomi, untuk mencoba mengatasi resesi dan mencegah penurunan lebih lanjut dalam aktivitas ekonomi.
Strategi Mengatasi Resesi Global
Ketika resesi global melanda, penting untuk memiliki strategi yang tepat untuk menghadapinya. Beberapa strategi yang dapat diterapkan adalah:
1. Diversifikasi Investasi
Dalam menghadapi resesi global, diversifikasi investasi sangat penting. Diversifikasi berarti memiliki berbagai jenis aset dalam portofolio investasi Anda, seperti saham, obligasi, dan aset berbasis komoditas. Dengan diversifikasi yang baik, Anda dapat mengurangi risiko investasi Anda jika satu sektor atau aset mengalami penurunan yang signifikan.
2. Keterampilan dan Pendidikan Tambahan
Ketika resesi mengakibatkan tingkat pengangguran yang tinggi, memiliki keterampilan tambahan atau pendidikan yang ditingkatkan dapat membantu Anda bersaing di pasar kerja yang kompetitif. Mengambil peluang untuk belajar dan berkembang dalam karier Anda dapat meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan pekerjaan atau mempertahankan pekerjaan Anda selama resesi.
3. Konservasi Keuangan Pribadi
Selama resesi, penting untuk mengelola keuangan pribadi dengan hati-hati. Ini termasuk membuat anggaran yang ketat, mengurangi pengeluaran yang tidak penting, dan memprioritaskan pembayaran utang. Dengan menjaga keuangan pribadi Anda dalam kondisi baik, Anda dapat menghadapi ketidakpastian ekonomi dengan lebih baik.
Peran Pemerintah dalam Mengatasi Resesi
Pemerintah juga memiliki peran yang penting dalam mengatasi resesi global. Mereka dapat mengambil berbagai langkah, seperti:
1. Stimulus Ekonomi
Pemerintah dapat mengimplementasikan paket stimulus ekonomi untuk mendorong pengeluaran konsumen dan investasi bisnis. Ini dapat menggerakkan roda ekonomi dan membantu mengurangi dampak resesi.
2. Kebijakan Moneter
Bank sentral memiliki peran dalam mengatur suku bunga dan kebijakan moneter lainnya untuk mengatasi resesi. Menurunkan suku bunga dapat mendorong pinjaman dan
Resesi global adalah tantangan ekonomi yang kompleks dan serius yang dapat mempengaruhi kehidupan kita secara signifikan.
Memahami penyebabnya, dampaknya, dan strategi untuk menghadapinya adalah langkah penting untuk menjaga stabilitas keuangan dan kesejahteraan pribadi selama periode sulit ini.
Selain itu, peran pemerintah dalam merespons resesi juga sangat penting, karena tindakan mereka dapat membantu mempercepat pemulihan ekonomi global. Dengan pengetahuan dan persiapan yang tepat, kita dapat menghadapi resesi global dengan lebih baik dan muncul lebih kuat di sisi lainnya.
Masyarakat tidak akan terlepas dari pengaruh dan penggunaan suatu budaya, dimana budaya seringkali dianggap sebagai warisan nenek moyang yang diturunkan pada keturunannya. Budaya itu bervariasi dan tidak ada sifat tunggal yang menyatakan bahwa budaya di seluruh dunia hanya satu.
Budaya bersifat majemuk dalam artian bahwa budaya itu beragam dan memiliki berbagai variasi, budaya setiap wilayah dan tempat akan berbeda-beda karena dipengaruhi oleh sifat lingkungan dan daya interaksi sosial masyarakatnya. Berikut ini penjelasan selengkapnya mengenai budaya mulai dari definisi hingga implementasinya di masyarakat.
Definisi Budaya
Budaya adalah sudut pandang atau perspektif yang dimiliki oleh suatu kelompok berdasarkan kepercayaan dan keyakinannya terhadap suatu hal. Budaya merupakan pola asumsi dasar yang ditemukan dan digunakan oleh sekelompok orang karena menganalisis, mempelajari dan menerapkan proses adaptasi yang diajarkan kepada para anggota kelompoknya sehingga menjadi sebuah persepsi.
Menurut (Koentjaraningrat, 1993), budaya atau kebudayaan adalah hal-hal yang berkaitan dengan akal dan budi atau dipahami juga sebagai perkembangan dari kekuatan yang berasal dari akal pikir manusia.
Budaya didefinisikan sebagai cara hidup seseorang yang berasal dari ajaran generasi ke generasi berikutnya melalui proses pembelajaran untuk menciptakan kehidupan tertentu yang sebanding dengan keadaan lingkungan hidupnya.
Unsur-Unsur Budaya
Budaya memiliki unsur-unsur yang menjadikan suatu perilaku atau tindakan di masyarakat menjadi sebuah budaya. Berikut ini unsur-unsur yang ada dalam suatu budaya:
Sistem bahasa
Kemampuan manusia dalam mempelajari suatu fenomena sosial akan mempengaruhi bagaimana budaya akan berkembang, salah satunya adalah kehadiran penggunaan bahasa. Bahasa merupakan sarana kebutuhan untuk dapat berinteraksi dengan sesama, melalui bahasa maka seseorang akan memenuhi kebutuhan sosial miliknya.
Sistem bahasa menjadi salah satu unsur budaya karena melalui bahasa seseorang dapat berinteraksi dan memahami satu sama lain, hingga terjalin komunikasi yaitu pertukaran antar pesan.
Sistem pengetahuan
Sistem pengetahuan juga menjadi bagian dari unsur budaya, karena pengetahuan merupakan bagian dari ide-ide yang timbul akibat manusia. Sistem pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dan diturunkan kepada generasi berikutnya akan membantu mengenai bagaimana suatu masalah atau masalah dilaksanakan.
Pengetahuan memiliki sifat universal dan abstrak, karena pengetahuan tidak dapat dijabarkan secara pasti karena cakupan yang sangat luas. Setiap budaya akan selalu memiliki cara untuk beradaptasi dengan lingkungan dan alam sehingga memunculkan sistem pengetahuan.
Sistem sosial
Unsur budaya lainnya berkaitan dengan sistem sosial yang ada dalam suatu kelompok di masyarakat. Sistem sosial yang dimaksud berupa sistem kekerabatan dan organisasi sosial sebagaimana manusia membentuk berbagai kelompok sosial hingga menjadi masyarakat yang luas.
Sistem sosial akan mengatur mengenai bagaimana kelompok masyarakat budaya hidup berdasarkan adat istiadat, aturan mengenai bagaimana seseorang akan bergaul dan hidup dalam lingkungan masyarakatnya. Sistem sosial yang paling dekat adalah sistem kerabat atau disebut juga sebagai keluarga inti beserta kerabatnya.
Sistem peralatan hidup dan teknologi
Peralatan hidup dan teknologi menjadi bagian dari unsur suatu budaya, karena individu dalam masyarakat akan berupaya untuk dapat mempertahankan hidupnya sehingga peralatan tersebut dibutuhkan. Teknologi dalam budaya adalah benda-benda yang dapat mendukung pembuatan peralatan hidup manusia, meskipun bahan atau cara pembuatan tersebut masih sederhana.
Mata pencarian hidup
Mata pencaharian hidup atau dikenal sebagai pekerjaan yang dimiliki seseorang tentu menjadi bagian dari unsur budaya yang tak kalah penting. Masyarakat bagaimanapun juga membutuhkan sistem perekonomian yang dapat mendukung kebutuhan hidupnya.
Sistem religi
Tak dapat dipungkiri bahwa pada awalnya budaya muncul atas analisa yang dilakukan oleh nenek moyang atau para pendahulu dalam memandang lingkungan dan kehidupannya. Sistem religi dalam suatu budaya menyangkut apa yang dipercayai dalam kelompok budaya tersebut sebagai suatu hal yang memiliki kekuatan supernatural, ini menyangkut kepercayaan masing-masing budaya.
Sistem kesenian
Unsur lainnya yang terdapat dalam budaya adalah keseniannya, dimana kesenian dalam sebuah budaya dapat juga dipahami sebagai bentuk peninggalan atas karya dan identitas suatu kebudayaan.
Sistem kesenian mengarah kepada teknik dan proses pembuatan benda seni yang dilakukan berdasarkan cara dan budaya yang dipelajari seseorang dari kebudayaannya. Selain itu sistem kesenian juga mengalami perkembangan seperti, seni musik, seni drama, tari dan lain sebagainya.
Implementasinya di Masyarakat
Budaya adalah cara hidup seseorang yang berasal dari generasi ke generasi. Dengan kata lain budaya dapat juga dipahami sebagai sifat adaptif yang dilakukan seseorang dalam upaya memenuhi kebutuhannya dengan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Tak heran jika budaya di setiap wilayah akan berbeda, karena budaya akan mengikuti bagaimana karakteristik lingkungan dan tempat tinggal seseorang sehingga penyelesaian masalahnya akan berbeda-beda. Budaya hadir sebagai upaya penyesuaian diri manusia atas lingkungannya dalam bertahan hidup, setiap wilayah akan memiliki budayanya masing-masing.
Pemahaman para pendahulu melalui suatu pengamatan dan proses mencari pengetahuan akan mempengaruhi bagaimana budaya akan berkembang. Budaya bisa berkembang menyesuaikan waktu dan adaptasi jika lingkungan disekitar tempat tinggal pun ikut berubah.
Demikian informasi seputar pengertian budaya dan unsur-unsur di dalamnya yang dapat kamu pahami, semoga bermanfaat.
Demokrasi adalah sebuah sistem pemerintahan yang dilakukan oleh rakyat dan untuk rakyat. Pemerintahan dengan sistem demokrasi biasanya dilakukan untuk kepentingan bersama, setiap masyarakat memiliki hal yang setara di mata hukum.
Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai pengertian demokrasi hingga contoh penerapannya di Indonesia.
Pengertian Demokrasi
Demokrasi adalah sebuah sistem yang dilakukan dalam pemerintahan dimana seluruh rakyat ikut serta dalam memerintah dan mengatur negaranya dengan melalui perantara wakil rakyat.
Demokrasi juga disebut sebagai sebuah pemerintahan yang berpusat pada rakyat, dimana dalam demokrasi disebutkan bahwa segala kepentingan dilakukan oleh rakyat dan untuk rakyat.
Maksudnya adalah bahwa pemerintahan dijalankan oleh orang-orang yang dipilih dalam suatu masyarakat sebagai perwakilan, dimana tugasnya juga adalah memberikan kemakmuran kepada rakyat. Demokrasi menjunjung pemahaman mengenai pandangan hidup suatu negara, dimana setiap masyarakat memiliki hak dan kewajiban yang setara bagi seluruh warga negara.
Tujuan Demokrasi
Demokrasi dalam kaitannya dengan pemerintahan suatu negara jelas memiliki beberapa tujuan dalam pelaksanaannya dimana tujuan ini juga dipahami sebagai sebuah norma, berikut ini tujuan dari sistem demokrasi:
Kesadaran pluralitas
merupakan tujuan demokrasi yang menjelaskan bahwa seseorang membutuhkan kesadaran pluralitas atau penerimaan atas perbedaan yang terjadi. Demokrasi bertujuan untuk mengenalkan perbedaan dan menerima perbedaan tersebut bagi seluruh warga negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi, masyarakat dianggap sebagai orang-orang secara majemuk dan secara aktif berpartisipasi dalam masyarakat.
Terjadinya musyawarah dan mufakat
Demokrasi bertujuan untuk memunculkan perilaku musyawarah dan mufakat, dimana musyawarah adalah kegiatan menerima kepentingan bersama dibandingkan kepentingan pribadi dan mufakat adalah perilaku menjalankan musyawarah dengan jujur dan adil untuk mencapai mufakat atau keputusan yang disepakati bersama.
Memiliki pertimbangan moral
Demokrasi juga bertujuan sebagai pertimbangan moral bagi suatu warga negara, moral yang dimaksud disini adalah perilaku dan keyakinan seseorang untuk bersama-sama mencapai tujuan yang baik melalui cara tempuh yang baik juga.
Pemenuhan kebutuhan ekonomi
Demokrasi bertujuan sebagai pemenuhan kebutuhan ekonomi, karena sistem pemerintahan demokrasi bertujuan untuk mensejahterakan seluruh rakyatnya secara untuk mencapai keharmonisan dan keteraturan sosial yang adil.
Terjalinnya kerjasama di masyarakat
Demokrasi juga bertujuan untuk menjalin kerjasama di masyarakat, hal ini disebabkan sistem pemerintahan demokrasi yang menjunjung persamaan hak dan kewajiban yang dimiliki oleh setiap warga negara. Melalui persamaan itu maka masyarakat akan secara sadar menjalin kerjasama untuk saling tolong-menolong atau membantu antar sesama sebagai bentuk masyarakat yang demokratis.
Pandangan hidup
Demokrasi juga bertujuan sebagai pandangan hidup warga negaranya karena melalui demokrasi, seseorang akan mempelajari dan memahami nilai-nilai kebersamaan atas perbedaan yang mereka miliki. Demokrasi juga akan terlibat dalam sistem pendidikan di suatu negara, dimana dalam pendidikan tersebut masyarakat termasuk anak-anak akan diajarkan mengenai nilai dan norma menurut sistem pemerintahan demokrasi yang adil dan positif dalam menghadapi perbedaan.
Nilai-Nilai Demokrasi
Demokrasi juga sebagai sistem pemerintahan suatu negara memiliki nilai-nilai sebagai sebuah landasan berpikir, bersikap dan pedoman bagi para petinggi untuk menjalankan tugasnya. Berikut ini nilai-nilai yang muncul dengan adanya sistem pemerintahan demokrasi:
Perselisihan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat
Nilai yang muncul dengan adanya demokrasi adalah menyelesaikan suatu pertikaian maupun perselisihan dengan cara yang lebih damai, seperti musyawarah dan mufakat. Demokrasi mengajarkan nilai-nilai sosial untuk mencoba menyelesaikan masalah dengan perundingan atau dialog, jika memang pertikaian tetap berlangsung maka setiap pihak yang merasa dirugikan bisa mengajukan gugatan masing-masing hingga ke pengadilan.
Penyesuaian kebijakan
Demokrasi juga memunculkan nilai-nilai sosial yang berhubungan dengan penyesuaian kebijakan suatu negara. Penyesuaian kebijakan yang dimaksud ini bertujuan sebagai solusi atas permasalahan yang terjadi di suatu negara agar setiap masyarakat mendapatkan kesempatan untuk mencari keadilan yang sama.
Penyesuaian kebijakan ini juga tidak serta-merta dapat dibuat, tetapi perlu adanya riset dan pertimbangan dalam memutuskan kebijakan apakah kebijakan tersebut memang tepat sasaran dan dapat melindungi masyarakat dari segala tindak perbuatan yang merugikan.
Pergantian kepemimpinan
Demokrasi juga menyebabkan pergantian sebuah kepemimpinan dalam negara, pergantian kepemimpinan ini sebagai nilai demokrasi yang menunjukan bahwa di dalam negara setiap orang mendapatkan hak dan kesempatan yang sama. Sehingga pemerintahan yang berjalan tidak bersikap bias maupun untuk kepentingan pribadi, tetapi memang untuk kepentingan bersama.
Tindak kekerasan dilakukan secara minimal
Nilai dari pemerintahan demokrasi lainnya juga meminimalkan penggunaan cara kekerasan, jika memang perselisihan yang terjadi dapat diselesaikan dengan dialog dan keputusan bersama. Tindak kekerasan yang dilakukan secara minimal ini juga dilakukan untuk melindungi kaum minoritas yang ada dalam suatu negara, sehingga mereka juga mendapatkan hak untuk turut adil dalam menyatakan secara hukum \pembelaan diri untuk dirinya.
Penerimaan perbedaan dan keberagaman negara
Nilai lain yang muncul dalam negara dengan sistem pemerintahan demokrasi, adanya penerimaan masyarakat atas perbedaan dan keberagaman yang dimiliki negaranya. Masyarakat memiliki keterbukaan atas kebebasan yang dimiliki orang lain, walaupun mereka misal memiliki budaya adat yang berbeda, warna kulit yang beda dan lain sebagainya.
Contoh Demokrasi di Indonesia
Salah satu negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi adalah Indonesia. Dimana sistem pemerintahan ini menjadikan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam negara, karena segala sesuatu diatur oleh rakyat dan untuk rakyat juga.
Di Indonesia demokrasi dijadikan sebagai sistem pemerintahan yang bertujuan untuk mensejahterakan rakyat, memberikan hak, kewajiban dan keadilan yang setara bagi setiap golongan masyarakat.
Penggunaan demokrasi di Indonesia merupakan sistem pemerintahan yang cocok dan ideal, melihat dari adanya berbagai ragam budaya yang ada di Indonesia, mulai dari budaya, agama, etnis, ras, bahasa bahkan warna kulit sekalipun berbeda. Salah satu contoh berjalannya demokrasi di Indonesia adalah adanya sistem pemilu (Pemilihan Umum) selama lima (5) tahun sekali.
Pemilu ini dimaksudnya untuk mengganti masa kepemimpinan atau jabatan seorang presiden beserta para menterinya, hal ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan dalam menjalankan pemerintahan suatu negara. Karena sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan yang ditujukan oleh rakyat dan untuk rakyat.
Sehingga segala kepentingan, perbuatan dan perilaku penyusunan kebijakan, hukum dan peraturan dilakukan demi kepentingan dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia terlepas dari segala perbedaan yang ada.
Demikian informasi seputar sistem pemerintahan demokrasi. Melalui penjelasan diatas, kamu dapat memahami mengenai tujuan dan juga nilai-nilai yang timbul dengan adanya demokrasi. Semoga informasi tersebut dapat membantu!
Mengelola pembayaran karyawan secara internal seringkali menjadi tugas yang berpotensi membuat kepasa pusing tujuh keliling, apalagi kalau bisnis Anda terus bertumbuh yang diikuti pertambahan jumlah staff.
Tetapi seiring dengan kemajuan teknologi, ada sebuah sistem gaji elektronik yang memudahkan Anda dan ternyata hal ini sudah dilakukan oleh berbagai macam usaha bahkan startupsekalipun. Berikut ini adalah 5 layanan payroll di Indonesia buatan startup tanah air yang patut dicoba.
LinovHR
Menggunakan layanan LinovHR bisa dibilang sebagai salah satu solusi alternatif Anda untuk menghemat waktu karena proses payroll Anda menjadi lebih cepat dan tentunya fleksibel. Keunggulan dari LinovHR ada di konsultasi terkait perhitungan transparansi bisnis Anda.
Dengan payroll ini Anda bisa mengakses untuk mengelola data Anda dimana saja dan kapan saja. Tak hanya itu keamanan data Anda juga terjaga karena layanan payroll LinovHR sudah digunakan lebih dari 13.000 karyawan dari berbagai jenis bisnis.
MAM Corporate Solutions
Salah satu payroll services dari Indonesia ini membantu Anda dalam mengatur pengelolaan gaji di perusahaan Anda dengan lebih mudah. Menggunakan layanan tentunya memberikan Anda banyak keuntungan seperti tidak adanya tambahan biaya selama proses payroll yang dijalankan, lalu keuntungan lainnya Anda bisa menghubungkan proses pembayaran dan pengelolaan keuangan perusahaan Anda dengan mudah karena MAM Corporate Solutions sudah bisa juga dijangkau bahkan sampai mengelola BPJS karyawan Anda.
Mekari
Layanan satu ini berbentuk aplikasi yang tersedia dengan berbagai macam fitur untuk permudah perusahaan Anda. Sistem ini juga langsung otomatis melihat rekapan dari hasil absensi Anda dan bahkan hingga perhitungan pajak untuk perusahaan Anda.
Apabila karyawan Anda menggunakan bank yang berbeda-beda, Mekari bisa jadi solusi karena tidak ada sama sekali biaya administrasi antar-bank apabila Anda ingin mentransfer gaji untuk karyawan Anda. Keunggulan dari layanan ini Anda bisa mengakses slip gaji dengan lebih mudah dan aman hanya dengan sandi dan sidik jari Anda.
JPayroll
Layanan satu ini juga bisa membantu Anda dalam mengelola pembayaran gaji untuk karyawan di perusahaan Anda. Dengan layanan Payroll dari Indonesia ini Anda bisa mempercepat proses penggajian, pengurusan BPJS bahkan hanya dalam sekali klik.
Keunggulan lainnya Anda bisa mengelola bonus dan THR untuk karyawan Anda dengan lebih mudah. Untuk mempermudah melihat kinerja dari karyawan Anda, JPayroll juga menyediakan absensi online untuk memantau absensi karyawan Anda secara lebih akurat.
Tricor Indopayroll
Rekomendasi layanan payroll terakhir yang bisa Anda gunakan adalah Tricor. Layanan ini tentu saja bisa membantu Anda dalam membayar, melakukan payroll dan hal lainnya seperti pengaturan pajak dan BPJS perusahaan Anda. Dengan layanan ini Anda juga bisa melihat sendiri proses payroll yang dijalankan bahkan pembagian pembayaran Jamsostek juga bisa dilakukan oleh layanan ini dengan mudah.
Itulah 5 layanan Payroll di Indonesia yang bisa Anda pertimbangkan dalam perusahaan Anda. Sebelum memilih Anda harus memenuhi kebutuhan dari bisnis dan usaha Anda serta pilihlah fitur fitur dari layanan-layanan ini yang paling baik untuk dicoba. Selamat mencoba!
Industri game dan esports kini tengah naik daun. Untuk memberikan gambaran tentang keadaan industri game dan esports di Indonesia dan Asia Tenggara, EVOS Esports menggelar Media Discussion: Indonesia Industry Outlook 2021. Dalam konferensi pers virtual itu, EVOS menjelaskan tentang potensi dari industri game dan esports di Indonesia, baik dari segi jumlah gamers, jumlah pemasukan, serta jumlah penonton esports.
Jumlah Gamers dan Total Belanja Gamers Indonesia
Di enam negara Asia Tenggara — Indonesia, Filipina, Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Singapura — jumlah gamers diperkirakan mencapai 284,6 juta orang pada 2021. Sementara jumlah pemasukan industri game di keenam negara itu diduga akan mencapai US$5,86 miliar. Dari enam negara tersebut, Indonesia menjadi negara dengan jumlah gamers paling banyak. Hal ini tidak aneh, mengingat Indonesia memang memiliki populasi terbesar dari negara-negara Asia Tenggara lainnya. Jumlah gamers di Indonesia pada 2021 diduga akan mencapai 116 juta orang. Sebagai perbandingan, jumlah gamers di Filipina mencapai 55,5 juta orang dan di Vietnam 54,8 juta orang.
Jika dibandingkan dengan lima negara lainnya, industri game Indonesia juga punya pemasukan paling besar, mencapai US$1,9 miliar. Thailand menjadi negara dengan industri game terbear kedua di Asia Tenggara, diikuti oleh Malaysia. Meskipun begitu, dari segi ARPU (Average Revenue per User), Indonesia masih kalah jauh dari negara-negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, atau Thailand. ARPU di Indonesia hanya mencapai US$16,4. Sebagai perbandingan, ARPU Thailand mencapai US$31,2, Malaysia US$47,1 dan Singapura US$111,6.
Sementara di masa depan, jumlah gamers diperkirakan masih akan naik. Dari 2020 sampai 2025, tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun (CAGR) dari jumlah gamers mencapai 4,9%. Jadi, pada 2025, jumlah gamers di Tanah Air diproyeksikan akan mencapai 142 juta orang. CAGR dari jumlah penonton esports bahkan lebih tinggi, mencapai 16,4%. Pada 2020, jumlah penonton esports di Indonesia mencapai 14 juta orang: 8 juta enthusiast viewers dan 6 juta occasional viewers. Lima tahun kemudian, pada 2025, jumlah penonton esports diduga akan menembus 29 juta orang, dengan pembagian 17 juta enthusiast viewers dan 12 juta occasional viewers.
“Pada tahun 2016, PC gaming memang dominan. Namun, dalam tiga tahun terakhir, muncul mobile game, seperti Mobile Legends dan Free Fire. Dengan begitu, hanya berbekal smartphone, anak-anak muda sekarang sudah bisa jadi gamers. Barrier of entry-nya jadi jauh lebih mudah. Hal ini jadi salah satu alasan mengapa jumlah pemain game sekarang lebih banyak daripada konsumsi konten digital lainnya,” kata Co-Founder & Chief Marketing Officer EVOS Esports, Michael Wijaya alias Mike. “Jumlah gamers di Indonesia akan naik pesat. Dan dari segi passion, mereka juga lebih memilih untuk bermain game daripada menikmati hiburan lainnya.”
Kebiasaan Penonton Esports di Indonesia
Sebagian besar penonton esports di Indonesia bersaal dari generasi milenial dan Gen Z. Berdasarkan data dari EVOS, sebanyak 58% dari penggemar EVOS dan esports merupakan remaja di bawah 18 tahun. Sementara 41% lainnya berada di rentang umur 19-29 tahun. Mudanya umur para penggemar esports berpengaruh pada lama waktu mereka bermain. Sebanyak 62,8% fans EVOS bermain game setiap hari. Dan sekitar 41,73% dari mereka menghabiskan waktu untuk bermain game selama 3-5 jam sehari.
Menariknya, kebanyakan dari fans esports setia untuk bermain satu game. Sebanyak 33,65% fans esports mengungkap bahwa mereka hanya memainkan satu game. Sementara sebanyak 27,96% hanya bermain 2 game. Mike menyebutkan, tiga game yang paling populer di kalangan fans esports adalah Mobile Legends, Free Fire, dan PUBG Mobile.
Soal kebiasaan berbelanja, sebanyak 39,33% audiens esports melakukan pembelian dalam game sebanyak 1-3 kali sebulan. Walau, dari segi besar transaksi, total belanja mereka tidak terlalu besar. Sebanyak 67,96% penonton esports menghabiskan uang kurang dari Rp100 ribu. E-wallet seperti GoPay, OVO, Dana, dan LinkAja, jadi pilihan pembayaran favorit para fans esports. Hampir setengah (48,13%) dari fans esports melakukan pembayaran melalui e-wallet. Hanya 6,42% penonton esports yang melakukan transaksi via platform milik bank. Hal ini menunjukkan, pihak bank masih bisa menggenjot jumlah transaksi di kalangan para gamers.
Kerja Sama EVOS dengan VISA dan Mandiri
Seiring dengan semakin berkembangnya industri esports, semakin banyak pula pihak yang ingin terlibat dalam industri tersebut, termasuk perusahaan-perusahaan non-endemik, seperti VISA dan Bank Mandiri. EVOS telah menjalin kerja sama dengan VISA pada Juli 2020. Sementara dengan Bank Mandiri, EVOS meluncurkan EVOS Card pada Juni 2021. Berfungsi layaknya kartu debit, EVOS Card bisa didapatkan oleh nasabah lama maupun orang-orang yang membuka rekening baru di Mandiri. Hanya saja, kartu itu dibuat dalam jumlah terbatas. Sejauh ini, telah ada seribu orang yang menggunakan kartu tersebut.
Mike mengungkap, EVOS menyambut perusahaan-perusahaan non-endemik dengan tangan terbuka. Karena, keikutsertaan perusahaan-perusahaan non-endemik yang sudah berumur puluhan tahun dan punya reputasi baik, seperti bank, dapat membantu EVOS dan pelaku dunia esports lain untuk menghilangkan stigma negatif yang ada terkait esports. Memang, sampai saat ini, masih ada orang yang percaya dengan sejumlah mitos terkait game dan esports.
“Dalam lima tahun terakhir, EVOS ingin mengubah sentimen negatif yang ada. Kami ingin menunjukkan, ada karir di industri esports. Melalui kerja sama dengan Bank Mandiri dan VISA, kami ingin menunjukkan pada para orang tua bahwa industri esports bahkan telah disorot oleh banking, yang secara nature sangat dipercaya,” ujar Mike.
Sementara itu, Head of Strategy & Planning Visa Indonesia, Handikin Setiawan menjelaskan alasan mengapa VISA tertarik untuk menjajaki dunia esports. Dia mengungkap, sebagai perusahaan yang telah berumur puluhan tahun, VISA terus berusaha untuk tetap relevan dengan tren yang ada. “Kita melihat bahwa sekarang adalah zaman digital. Dan industri game merupakan ekosistem digital first,” ujarnya. Karena itu, VISA ingin agar mereka tetap bisa relevan di mata para gamers. Lebih lanjut, Handikin menjelaskan, saat ini, segmen gaming berisi orang-orang berumur di bawah 30 tahun. Dan memang, di Indonesia, kebanyakan masyarakatnya ada di bawah umur 30 tahun.
“Dalam 5-10 tahun lagi, generasi ini akan masuk ke prime age. Mereka yang akan menentukan how payment is done,” ujarnya. Dia juga menyebutkan, pandemi telah membuat gaya hidup masyarakat mulai berubah, dari offline ke online. VISA percaya, tren ini adalah sebuah keniscayaan. Karena itu, penting bagi mereka untuk bisa dekat dengan komunitas gamers, yang merupakan digital native.
Tahun lalu, ketika lockdown diberlakukan karena pandemi virus corona, banyak orang yang menjadikan game sebagai hiburan dan media untuk berkomunikasi dengan teman dan keluarga. Karena itu, bermain game menjadi hobi yang semakin diminati oleh orang-orang. Dari segi bisnis pun, industri game terlihat semakin menarik. Pasalnya, ketika banyak industri mengalami masalah karena pandemi, industri game justru tetap bisa tumbuh.
Memang, menurut data dari Niko Partners, industri game dan esports di Greater Asia Tenggara — mencakup Asia Tenggara dan Taiwan — akan mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun ke depan. Pada 2019, nilai industri game di GSEA adalah US$5 miliar. Angka itu diperkirakan akan naik menjadi US$8,3 miliar pada 2023. Salah satu alasan mengapa jumlah pemasukan industri game di GSEA bisa naik pesat adalah karena jumlah gamers yang juga terus naik.
“Berdasarkan riset Niko Partners pada 2020, terdapat 381 juta gamers di kawasan Greater Southeast Asia,” kata Director for Southeast Asia Research, Niko Partners, Darang S. Candra pada Hybrid.co.id melalui email. “Di masing-masing negara tersebut, jumlah gamer diperkirakan mencapai sekitar 40-50% dari total populasinya.” Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 273,5 juta pada 2020. Hal itu berarti, jumlah gamers di Indonesia berkisar sekitar 109,4 juta sampai 136,7 juta orang.
Selain jumlah gamers, tolok ukur lain yang bisa digunakan untuk mengetahui seberapa besar industri game di sebuah negara adalah total pemasukan di negara tersebut. Dan total pemasukan industri game punya kaitan langsung dengan Average Revenue Per User (ARPU). Darang mengungkap, ARPU dari masing-masing negara Asia Tenggara berbeda-beda. Biasanya, besar ARPU di sebuah negara berbanding lurus dengan besar Pendapatan Domestik Bruto (PDB) per kapita. Jadi, semakin besar PDB per kapita dari sebuah negara, semakin besar pula ARPU game di negara tersebut.
Jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara, Indonesia memang memiliki PDB paling besar, mencapai US$1.09 triliun. Sebagai perbandingan, PDB Thailand hanyalah US$509,2 miliar, Singapura US$337,5 miliar, dan Malaysia US$336,3 miliar. Meskipun begitu, jumlah penduduk Indonesia juga jauh lebih banyak dari tiga negara tersebut. Alhasil, nilai PDB per kapita Indonesia lebih rendah, hanya mencapai US$3,9 ribu. Sementara itu, PDB per kapita di Thailand mencapai US$7,3 ribu, Singapura US$57,7 ribu, dan Malaysia US$10,4 ribu.
“Negara dengan PDB per kapita yang relatif rendah, seperti Indonesia dan Filipina, juga memiliki ARPU yang realtif rendah,” ujar Darang. “ARPU untuk game PC di Indonesia dan Filipina berkisar antara US$4-6. Sementara untuk negara dengan PDB per kapita tinggi, seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura, ARPU berkisar antara US$15-20. Demikian pula untuk ARPU dari game mobile. ARPU untuk game mobile di Indonesia berkisar antara US$5-8, sementara Malaysia, Thailand, dan Singapura berkisar antara US$25-60.”
Indonesia dan Tiongkok punya beberapa kesamaan, seperti jumlah populasi yang besar. Tiongkok merupakan negara dengan populasi terbesar pertama sementara Indonesia duduk di peringkat empat. Dari segi geografis, Indonesia dan Tiongkok juga cukup dekat. Hal ini memudahkan pertukaran budaya antara kedua negara. Jadi, tidak heran jika gaya kepemimpinan pemerintah Indonesia punya kesamaan dengan pemerintah Tiongkok. Tapi tenang, kesamaan antara pemerintah Indonesia dan Tiongkok bukan berarti Partai Komunis Indonesia kembali bangkit.
Kali ini, saya akan menjelaskan kesamaan regulasi pemerintah Indonesia dan Tiongkok di bidang game dan esports. Setelah itu, saya akan membandingkan pendekatan pemerintah Indonesia dan Tiongkok di beberapa sektor lain, seperti infrastruktur internet, smartphone, dan BUMN. Tujuannya adalah untuk melihat apakah regulasi yang pemerintah Indonesia dan Tiongkok tetapkan di industri game dan esports muncul akibat hukum di bidang lain yang terkait.
Berikut pembahasannya.
Industri Game
Menjunjung nasionalisme merupakan salah satu kesaamaan antara Indonesia dan Tiongkok di industri game. Di Indonesia, masih ada game-game yang dipasarkan dengan menggunakan sentimen “game buatan anak negeri!” Tak bisa dipungkiri, memang ada orang-orang yang tertarik dengan game-game tersebut. Hanya saja, strategi marketing itu bisa menjadi bumerang jika game tidak dilengkapi dengan gameplay yang menarik. Pada akhirnya, seseorang bermain game demi mendapatkan kepuasan bermain dan bukannya untuk mendukung kedaulatan negara. Satu hal yang harus diingat, developer bisa menjadikan budaya lokal dalam gamesebagai daya tarik jika mereka memang bisa menempatkan konten lokal dengan porsi yang pas.
Rasa nasionalisme juga dijunjung tinggi di Tiongkok. Beijing bahkan turun tangan secara langsung untuk memastikan semua game yang dirilis di Tiongkok tidak mengandung konten yang bertentangan dengan ideologi negara. Hal ini juga berlaku untuk para publisher asing yang hendak merilis game-nya di Tiongkok. Nasionalisme di Tiongkok begitu dijunjung hingga semua teks dalam game harus berupa Simplified Chienese. Menurut laporan Niko Partners, bahkan ada game yang dilarang rilis karena menampilkan kata seperti “Winner” atau “Attack” dalam bahasa Inggris dan bukannya Simplified Chinese.
Di Tiongkok, jumlah game yang dirilis setiap tahun juga dibatasi. Game yang mempromosikan budaya atau sejarah Tiongkok juga akan diprioritaskan. Hal ini menjadi bukti lain bagaimana nasionalisme menjadi poin penting dalam industri game Tiongkok. Tujuan pemerintah memprioritaskan game yang menunjukkan budaya dan sejarah Tiongkok adalah untuk meningkatkan kualitas game dan memperluas audiens yang bisa dijangkau oleh sebuah game. Dengan membatasi game buatan asing yang dirilis di Tiongkok, secara tidak langsung, pemerintah melindungi developer game lokal dengan membatasi persaingan.
Di Indonesia, pemerintah tidak membatasi jumlah game yang bisa dirilis atau menyaring game-game yang akan diluncurkan. Bentuk dukungan pemerintah pada developer lokal bukan dalam bentuk membatasi jumlah game asing yang beredar. Salah satu bentuk dukungan pemerintah Indonesia adalah dengan mengadakan event bagi developer lokal untuk unjuk gigi, seperti Game Prime. Selain itu, mereka juga berusaha untuk memfasilitasi developer lokal agar bisa mendapatkan investasi serta mempromosikan game lokal, seperti Lokapala.
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Norman Marcioano sempat berkunjung ke markas Anantarupa Studios — developer Lokapala — pada Desember 2020. Ketika itu, dia menyatakan keinginannya agar KONI ikut mempromosikan Lokapala sebagai game esports nasional, seperti dikutip dari Kompas. Caranya, dengan memasukkan mobile game itu ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021. Selain itu, Lokapala juga pernah diadu di Piala Menpora.
Selain sama-sama menjunjung nasionalisme, Indonesia dan Tiongkok juga punya kesamaan lain, yaitu kecenderungan untuk memblokir game. Pada 2017, Kementerian Komunikasi dan Informatika sempat memblokir game berjudul Fight of Gods. Alasannya, game itu menampilkan karakter berupa tokoh agama atau dewa dari berbagai negara, seperti Yesus, Buddha, Zeus, dan Anubis. Saat itu, Kominfo menjelaskan tujuan mereka memblokir game itu adalah demi mencegah terjadinya pertengkaran antara penganut agama.
Selain itu, di Indonesia, Majelis Ulama Indonesia juga mengeluarkan fatwa haram akan PUBG Mobile. Hal ini mendorong Aceh untuk mengharamkan PUBG Mobile dan game-game serupa lainnya. Pertimbangan MUI adalah karena PUBG dan game serupa dianggap bisa mengubah perilaku pemainnya dan mengganggu kesehatan, menurut laporan CNBC Indonesia. Hal ini memicu rumor bahwa Kominfo juga akan memblokir PUBG Mobile. Dan memang, pada Maret 2019, Kominfo mengaku siap untuk memblokir PUBG jika MUI menganggap pemblokiran memang perlu dilakukan. Meskipun begitu, pada akhirnya, Kominfo mengklaim bahwa kabar tentang pemblokiran PUBG Mobile tidak lebih dari hoaks.
Lucunya, PUBG Mobile juga diblokir di Tiongkok. Padahal, game itu dirilis di bawah bendera Tencent Games. Alasan pemerintah melakukan hal itu adalah karena PUBG Mobile dianggap menampilkan kekerasan eksplisit. Alhasil, pada Mei 2019, Tencent menarik PUBG Mobile. Sebagai gantinya, mereka meluncurkan Game for Peace alias Peacekeeper Elite. Game itu punya gameplay yang sama persis dengan PUBG Mobile. Hanya saja, tema yang diusung dalam game itu adalah perang melawan terorisme dan bukannya saling membunuh demi bisa bertahan hidup.
Industri Esports
Tak hanya di industri game, keputusan pemerintah Indonesia dan Tiongkok terkait industri esports juga punya kesamaan. Keduanya sama-sama mendukung esports. Hanya saja, lagi-lagi, dukungan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia dan Tiongkok pada pelaku industri esports berbeda.
Di Tiongkok, salah satu dukungan pemerintah pusat pada pelaku industri esports adalah dengan menyatakan pemain profesional sebagai pekerjaan resmi. Semantara itu, pemerintah lokal justru tidak segan untuk mengucurkan dana demi mengembangkan fasilitas esports. Shanghai menjadi salah satu kota yang peduli akan ekosistem esports. Pada 2019, pemerintah lokal Shanghai bahkan menyatakan keinginan mereka untuk menjadikan Shanghai sebagai “ibukota esports“. Mereka berharap untuk merealisasikan rencana itu dalam waktu 3-5 tahun ke depan.
Shanghai bukan satu-satunya kota yang peduli akan industri esports. Pemerintah Huangzhou juga menunjukkan ketertarikan untuk menjadikan kota turis itu sebagai pusat esports. Untuk itu, pemerintah Huangzhou menyiapkan US$280 juta untuk membangun komplekesports seluas 360 ribu meter persegi. Keputusan pemerintah Huangzhou ini mendorong LGD Gaming dan Allied Gaming untuk membuka kantor di komplek tersebut. LGD Gaming merupakan organisasi esports yang punya beberapa tim sukses, termasuk tim League of Legends. Sementara Allied Gaming mengoperasikan jaringan esports di Tiongkok. Hal ini menunjukkan sinergi antara pemerintah dengan pelaku swasta dari industri esports, bagaimana pemerintah bisa menunjukkan dukungan secara nyata pada pelaku esports.
Pada Januari 2021, pemerintah Shanghai memamerkan desain dari esports hub yang hendak mereka bangun. Esports hub yang dinamai Shanghai International New Cultural and Creative Esports Center ini akan dibuka pada 2024. Untuk membangun fasilitas seluas 500 ribu meter persegi ini, pemerintah Shanghai menggelontorkan uang sebanyak US$900 juta. Salah satu fungsi esports hub itu adalah untuk menjadi tempat diselenggarakannya turnamen esports. Memang, esports hub tersebut dapat menampung penonton hingga enam ribu orang. Setelah esports hub ini jadi, ia akan menjadi salah satu stadion esports terbesar di dunia. Sejauh ini, kebanyakan stadion khusus esports punya kapasitas kurang dari enam ribu orang. Sebagai perbandingan, Esports Stadium Arlington, stadion esports terbesar di Amerika Utara, hanya memiliki kapasitas 2,5 ribu penonton.
Dua fasilitas tadi bukan stadion khusus esports pertama yang dibangun di Tiongkok. Pada 2018, di Tiongkok, telah dibangun Chongqing Zhongxian E-Sports Stadium, yang memiliki kapasitas 7 ribu orang. Stadion ini juga dilengkapi dengan plaza di bagian luar yang bisa menampung hingga 13 ribu orang. Para penonton yang ada di luar akan bisa menonton jalannya pertandingan melalui layar LED raksasa yang terpasang pada dinding luar stadion.
Sementara di Indonesia, salah satu bentuk dukungan pemerintah adalah dengan membentuk organisasi yang memayungi esports, yaitu Pengurus Besar Esports alias PB Esports, yang dipimpin oleh Jendral Pol (Purnawirawan) Budi Gunawan. Hanya saja, sebelum PB Esports dibentuk pada Januari 2020, telah ada beberapa organisasi yang menaungi para pelaku dunia game dan esports, seperti Asosiasi olahraga Video Game Indonesia (AVGI) yang dibentuk pada Juli 2019 atau Federasi Esports Indonesia (FEI), yang didirikan pada Oktober 2019.
Pada pelantikan anggota PB Esports, Budi Gunawan menjelaskan, pemerintah ingin menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh pelaku industri esports melalui PB Esports, mulai dari regulasi sampai training center. Tempat yang dipilih untuk menjadi pusat pelatihan esports adalah Sentul, Bogor. Sayangnya, sampai saat ini, saya tidak lagi mendengar kabar tentang proses pembangunan training center tersebut.
Bentuk dukungan lain dari pemerintah Indonesia adalah dengan menyatakan esports sebagai olahraga berprestasi pada Agustus 2020. Ketika itu, perwakilan PB Esports mengungkap, salah satu langkah konkret yang mereka lakukan untuk mengembangkan ekosistem esports adalah dengan menjaring bibit unggul. Mereka akan mencari para pemain berbakat di tingkat provinsi sebelum mengadu para bibit unggul itu di tingkat nasional. Selain itu, PB Esports juga hendak melakukan pembinaan pada para atlet unggul tersebut.
Berkaca dari akun Instagram resmi PB Esports, mereka telah mengadakan berbagai kompetisi esports di tingkat provinsi dengan game yang beragam, termasuk PUBG Mobile, Mobile Legends, dan PES. Tak hanya itu, mereka juga mengadakan berbagai turnamen esports tingkat nasional, seperti Piala Pelajar yang menawarkan total hadiah hingga Rp500 juta dan Piala KONI yang memiliki total hadiah sebesar Rp200 juta.
Dari segi budaya game dan esports, Indonesia juga punya kemiripan dengan Tiongkok. Baik di Indonesia maupun Tiongkok, mobile esports berkembang pesat. Di Tiongkok, hal ini terjadi karena Beijing memang sempat melarang penjualan konsol. Mereka baru mengizinkan penjualan konsol pada 2015. Alhasil, industri game yang berkembang di sana adalah game PC dan mobile game.
Sementara di Indonesia, mobile game dan esports tumbuh karena kebanyakan orang Indonesia memang mengenal internet pertama kali melalui smartphone. Tidak heran, mengingat harga smartphone jauh lebih murah dari PC atau konsol. Selain itu, kebanyakan mobile game bisa diunduh dan dimainkan gratis. Karenanya, jumlah pemain mobile game bisa lebih banyak dari game PC atau konsol. Dan hal ini memudahkan ekosistem mobile esports tumbuh dan berkembang. Psst, kami juga pernah menjelaskan mengapa game esports yang populer adalah game gratis di sini.
Infrastruktur Internet dan Bisnis Smartphone
Suka atau tidak, industri game dan esports tidak berdiri sendiri. Keberadaan dan pertumbuhan dua industri ini sangat tergantung pada industri lain, seperti industri smartphone. Selain itu, infrastruktur internet juga memengaruhi perkembangan industri game dan esports. Tidak peduli sejago apa seseorang, dia tetap tidak akan bisa bermain game online atau bertanding di kompetisi esports jika dia tidak mendapatkan akses ke internet yang memadai. Jaringan internet yang buruk bahkan bisa memaksa tim mundur dari turnamen. Hal ini terjadi pada tim nasional Dota 2 dalam babak kualifikasi IESF World Championship 2020 untuk wilayah Asia Tenggara.
Indonesia dan Tiongkok sama-sama negara berkembang. Meskipun begitu, dari segi kecepatan internet, apalagi internet mobile, Tiongkok sudah jauh lebih baik. Berdasarkan data dari Speedtest, kecepatan internet mobile di Tiongkok mencapai 113,35 Mbps, hanya kalah dari Korea Selatan yang memiliki internet mobile dengan kecepatan 121 Mbps. Sementara kecepatan internet mobile di Indonesia hanya mencapai 16,7 Mbps. Kecepatan internet broadband di Tanah Air juga tidak jauh lebih baik, hanya mencapai 22,35 Mbps. Sementara di Tiongkok, kecepatan internet broadband sudah mencapai 138,66 Mbps. Sebagai perbandingan, Singapura — yang menjadi negara dengan kecepatan broadband tertinggi — memiliki kecepatan internet hingga 226,6 Mbps.
Namun, pemerintah Indonesia dan Tiongkok punya pendekatan yang sama soal internet: keduanya sama-sama peduli akan penyensoran. Tiongkok tidak hanya dikenal dengan Tembok Besar mereka, tapi juga dengan The Great Firewall of China. Memang, begitu Anda memasuki kawasan Tiongkok, akses internet Anda akan dibatasi. Bahkan perusahaan sekelas Facebook dan Google pun dilarang beroperasi di sana.
Secara garis besar, ada tiga alasan mengapa Beijing menyensor internet. Pertama, untuk mengendalikan massa. Media sosial dan internet bisa digunakan untuk mengumpulkan massa demi memprotes pemerintah. Memang, hashtag yang menjadi trending di jagat Twitter tidak melulu berakhir dengan tindakan di dunia nyata. Meskipun begitu, tidak sedikit kasus yang menunjukkan the power of netizens. Seminggu lalu, akun Instagram dari All England sempat hilang karena serbuan netizen Indonesia. Pasalnya, skuad Indonesia dianggap dicurangi, dilarang untuk bertanding karena ada kasus positif corona dalam pesawat yang mereka naiki.
Alasan lain pemerintah Tiongkok membatasi akses ke internet adalah untuk mengendalikan informasi sensitif. Dengan membatasi akses masyarakat akan internet, Beijing membatasi informasi yang bisa mereka terima atau bagikan. Jadi, secara teori, pemerintah bisa mengendalikan informasi yang sampai ke tangan masyarakat, khususnya terkait topik sensitif, seperti protes di Hong Kong. Alasan terakhir mengapa Tiongkok menyensor internet adalah untuk melindungi industri lokal. Pemerintah Tiongkok melarang perusahaan asing raksasa seperti Google dan Facebook karena mereka lebih suka untuk menggunakan jasa perusahaan lokal, seperti Baidu, yang menawarkan jasa seperti Google dan dan Weibo, platform media sosial serupa Twitter.
Sama seperti Tiongkok, pemerintah Indonesia juga melakukan penyensoran pada internet. Hanya saja, di sini, alasan pemerintah membatasi akses internet adalah untuk menyensor konten “negatif”, seperti pornografi. Untuk itu, Kominfo bahkan rela menyiapkan Rp194 miliar untuk mendapatkan mesin pengais (crawling). Meskipun begitu, saya cukup yakin saya masih melihat konten pornografi berseliweran di internet. Pada Maret 2018, Kominfo juga pernah memblokir Tumblr. Pemblokiran itu bisa diakali menggunakan VPN. Dua hal ini menunjukkan betapa (tidak) efektifnya penyensoran internet di Tanah Air tercinta.
Sama seperti Tiongkok, pemerintah Indonesia juga tidak hanya menyensor pornografi, tapi juga konten sensitif. Misalnya, pada Agustus 2019, pemerintah melakukan throttling kecepatan internet di Papua sebelum memblokir akses internet sama sekali. Alasannya, pemerintah mengklaim, adalah untuk “menangkal hoaks” yang muncul setelah masyarakat Papua melakukan protes besar-besaran akibat perlakuan rasis pada mahasiswa Papua di Surabaya, seperti dikutip dari Tirto.
Sekarang, mari kita melirik industri smartphone. Selama ini, Tiongkok dikenal karena punya banyak pabrik, termasuk pabrik smartphone. Sementara Indonesia mulai membahas tentang ketentuan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pada 2015. Komponen lokal yang bisa dimasukkan ke dalam smartphone berupa hardware, software, atau investasi. Untuk memenuhi TKDN, perusahaan smartphone terkadang bekerja sama dengan pabrik lokal atau bahkan membuat pabrik sendiri. Namun, alasan pembuatan pabrik smartphone di Indonesia dan Tiongkok agak berbeda. Indonesia menerapkan TKDN dengan harapan untuk memajukan industri komponen lokal.
Sementara itu, kebanyakan perusahaan smartphone memang memilih untuk memproduksi ponsel mereka di Tiongkok. Salah satu alasannya adalah karena di Tiongkok, gaji pegawai relatif lebih rendah daripada Amerika Serikat. Selain itu, Tiongkok juga punya banyak pekerja. Dan kebanyakan dari mereka tidak keberatan untuk tinggal di asrama yang dekat dengan pabrik demi memangkas waktu pulang-pergi. Selain dari sisi sumber daya manusia, Tiongkok juga menawarkan keuntungan secara geografis. Pasalnya, lokasi Tiongkok lebih dekat dengan negara-negara pemasok bahan baku untuk membuat smartphone. Jarak yang lebih pendek berarti waktu pengiriman bahan baku yang lebih singkat, yang akan berujung pada waktu produksi yang lebih juga lebih pendek.
Tak terbatas pada infrastruktur internet dan bisnis smartphone, Indonesia dan Tiongkok punya kesamaan di sektor lain, seperti BUMN. Seperti namanya, BUMN alias Badan Usaha Milik Negara merupakan perusahaan yang sahamnya dikuasai oleh pemerintah. Di sebagian BUMN, pemerintah menguasai keseluruhan saham perusahaan, sementara di sebagian BUMN yang lain, pemerintah hanya menguasai setidaknya 51% saham perusahaan. Secara garis besar ada dua jenis BUMN, yaitu BUMN yang berorientasi pada keuntungan — seperti PT Telekomunikasi Indonesia alias Telkom dan PT Garuda Indonesia — dan BUMN yang fokus pada menyediakan barang atau layanan berkualitas pada masyarakat dengan harga terjangkau, seperti Perum Damri, Perum Perumnas, dan lain sebagainya. Hal yang sama juga berlaku di Tiongkok.
Sementara itu, di sektor keuangan, Jakarta dan Beijing juga membuat peraturan yang ketat. Mengingat uang memang masalah yang sensitif, tidak heran jika sektor finansial menjadi sektor yang diregulasi secara ketat. Di Indonesia, salah satu bentuk nyata campur tangan pemerintah adalah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada startup fintech. Pada September 2018, OJK mengeluarkan 9 pokok peraturan baru soal fintech, termasuk pemantauan dan pengawasan startup fintech.
Di Tiongkok, regulasi di sektor keuangan malah lebih ketat lagi. Beijing bahkan tidak membiarkan investor asing untuk menanamkan investasi di perusahaan Tiongkok begitu saja. Jika investor asing ingin menanamkan modal, mereka harus memenuhi setidaknya satu kriteria dari daftar persyaratan yang diberikan oleh Beijing, seperti tinggal di Tiongkok, bekerja di perusahaan ternama asal Tiongkok, atau punya tempat tinggal di Tiongkok. Dan jika seorang investor memang memenuhi kriteria itu, maka pemerintah akan melakukan background check yang ketat sebelum mengizinkan sang investor membeli saham perusahaan Tiongkok. Saham yang bisa dibeli sang investor pun hanyalah saham non-voting. Dengan kata lain, investor asing tidak akan bisa menentukan arah perusahaan, termasuk keputusan untuk melakukan merger atau penunjukan anggota dewan direksi.
Pada Januari 2021, pemerintah Indonesia berencana untuk membatasi investor asing sehingga mereka hanya bisa menanamkan modal di Indonesia dengan nilai di atas Rp10 miliar. Tak hanya itu, menurut CNN Indonesia, investor asing juga harus membuka PT jika mereka ingin melakukan kegiatan usaha di Indonesia. Namun, peraturan ini tidak berlaku untuk startup teknologi yang ingin berinvestasi di kawasan ekonomi khusus. Walau peraturan terkait investasi asing Indonesia tidak seketat Tiongkok, BUMN biasanya masih mendominasi pasar. Buktinya, IndiHome masih menjadi penyedia layanan internet dengan jangkauan terluas dan pelanggan terbanyak walau sering mendapatkan keluhan.
Kesimpulan
Pemerintah Tiongkok tidak segan-segan untuk membatasi akses masyarakat akan internet. Alasan mereka adalah untuk mencegah protes dan melindungi perusahaan lokal dari persaingan global. Hal ini tercermin dalam keputusan yang pemerintah buat di industri game dan esports. Beijing tak segan-segan untuk melarang peluncuran sebuah game buatan developer asing jika game itu tidak sesuai dengan peraturan yang mereka buat atau mengandung konten yang bertentangan dengan ideologi negara.
Sementara itu, pemerintah Tiongkok juga tidak ragu untuk mendukung para pelaku industri esports, termasuk dalam mengeluarkan uang ratusan juta dollar demi membangun fasilitas esports. Keputusan pemerintah Tiongkok untuk melarang penjualan konsol juga memengaruhi ekosistem esports yang tumbuh. Di Tiongkok, ekosistem esports yang berkembang pesat adalah mobile esports dan PC.
Berbagai keputusan yang diambil Beijing membuat mereka dianggap sebagai pemerintahan yang opresif. Meskipun begitu, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Ash Center, masyarakat Tiongkok merasa puas dengan kinerja pemerintah pusat. Pada 2016, sebanyak 95,5% responden mengaku “cukup puas” atau “sangat puas” akan kinerja pemerintah pusat. Menariknya, tingkat kepuasan masyarakat akan pemerintah lokal justru sangat rendah. Hanya 11,3% responden yang mengatakan bahwa mereka “sangat puas” dengan kinerja pemerintah lokal, seperti yang disebutkan oleh Harvard Gazette.
Walau pemerintah Indonesia punya banyak kemiripan dengan pemerintah Tiongkok, ada juga beberapa perbedaan antara keduanya. Salah satunya adalah konsistensi. Pemerintah Tiongkok lebih konsisten dalam menegakkan peraturan yang mereka tetapkan. Mereka juga tidak segan-segan untuk memblokir perusahaan sekelas Google atau Facebook. Bahkan Apple dan NBA pun harus mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh Beijing jika mereka ingin berbisnis di Tiongkok.
Dota 2 Indonesia mengalami perkembangan yang sangat dinamis di tahun 2018 berkat kehadiran Indonesia Esports Premier League sampai satu persatu mulai bubar dan akhirnya ditinggalkan. Salah duanya adalah EVOS Esports dan Rex Regum Qeon, tim raksasa dan senior di Indonesia yang di tahun 2019 sama-sama berhenti mengoperasikan divisi Dota 2 mereka.
Tidak banyak tim baru Indonesia yang bermunculan di 2020 dan bisa menyaingi prestasi BOOM Esports yang tampil konsisten dan berprestasi baik di Indonesia maupun di turnamen regional. Namun ada satu tim Dota 2 Indonesia yang layak diperhitungkan akhir-akhir ini yaitu Army Geniuses. Berbeda dengan tim esports Indonesia yang mayoritas beroperasi di Jakarta, Army Geniuses berasal dari Batam, Kepulauan Riau yang dihuni oleh 5 pemain Indonesia.
Meski berkali-kali lolos di berbagai turnamen internasional, nama mereka mulai terlihat ketika menjadi salah satu tim yang lolos ke Lower Division DOTA Pro Circuit SEA 2021.
Sebelumnya mereka harus takluk di babak tiebreaker usai menghadapi ZeroTwo (tim gabungan dari Muhammad “InYourdreaM” Rizky dan Randy “Dreamocel” Sapoetra). Untungnya, mereka berhasil lolos karena Assault harus dicoret dari daftar tim yang lolos usai terbukti melakukan account sharing saat bertanding.
Farand “KoaLa” Kowara, pelatih dari Army Geniuses berbagi cerita mengenai cerita mengenai awal terbentuknya tim, proses berjalannya tim, hingga pendapatnya akan keberhasilan tim lolos ke lower division DPC SEA 2021.
Awal Mula Army Geniuses
Army Geniuses (AG) terbentuk sejak akhir Januari 2020 dengan diisi hampir seluruh pemain dari PG Orca, tim akademi dari Pondok Gaming yakni Haikal “StarGazer” Hadzik, Tri “MamangDaya” Daya Pamungkas, Syaid “woMy” M Reski, dan Yukatheo “you_K” Glenn. Satu-satunya pemain dari luar PG Orca adalah Hidayat “lawlesshy” Narwawan yang sebelumnya bermain untuk Louvre dan PG Barracx.
Sebelumnya, PG Orca sendiri meraih hasil yang cukup memuaskan di kancah lokal dengan berhasil menembus 8 besar di ESL Indonesia Championship Season 1 dan mencapai 6 besar di musim selanjutnya. Tidak hanya itu, mereka juga sukses meraih prestasi di turnamen internasional seperti juara 2 di UniPin SEACA 2019 dan juara 3 di Sin Esports DOTA 2 League Season 1.
Debut turnamen Dota 2 yang diikuti AG berada di luar Indonesia yakni ParaBellum Dota 2 Tournament 2020 yang diadakan di Bangkok, Thailand. Pencapaian membanggakan berhasil didapatkan dengan meraih juara ketiga usai takluk melawan Neon Esports dengan skor 1-2.
KoaLa sendiri bergabung menjadi pelatih sejak terbentuk. “Walau mereka masih terbilang muda, mereka sudah membuktikan prestasi mereka saat berada di PG Orca dan gua melihat mereka bisa berkembang gitu.” Ungkap KoaLa. Roster AG sendiri memang masih belia dengan pemain termuda adalah woMy yang masih berusia 18 tahun. Sedangkan yang tertua adalah you_K yang berusia 21 tahun.
Proses dan Pencapaian AG di 2020
Seusai turnamen ParaBellum, AG menjadi salah satu tim yang bertarung di ESL SEA Championship 2020. MamangDaya dan kawan-kawan saat itu berhasil lolos melalui jalur kualifikasi terbuka. Sayangnya, mereka harus tersingkir dini di turnamen dengan meraih peringkat terakhir. Setelah turnamen tersebut, nama mereka tidak lagi terlihat sampai akhirnya berhasil menjadi wakil Indonesia di Razer SEA Invitational 2020.
Tampil dominan dan berhasil meraih peringkat pertama di babak grup, sayangnya, mereka harus puas berada di peringkat ketiga setelah takluk dari Neon Esports dan 496 Gaming di babak Playoff.
AG juga turut mengikuti berbagai kualifikasi online namun gagal melaju ke babak utama sampai akhirnya berhasil lolos di DOTA Summit 13 Online: SEA usai menaklukan only play today di kualifikasi terbuka. Sayangnya di babak grup, AG gagal melaju ke babak selanjutnya setelah terbenam di posisi terakhir dengan meraih 3 kali hasil imbang dari 9 pertandingan yang dijalani.
Di bulan Desember, AG mengikuti 2 turnamen online yakni Moon Studio Carnival Cup dan Huya Winter Invitational namun di 2 turnamen tersebut, mereka tidak berhasil mendapatkan posisi 8 besar.
Lolosnya AG di Lower Divisions DPC
Meski berhasil lolos ke Lower Divisions dengan cara yang tidak biasa, KoaLa mengakui mereka tidak banyak melakukan latihan sebelum kualifikasi terbuka.
“Jujur aja kaget sih, kita bisa melangkah sampai sejauh ini karena kita kan habis liburan yang membuat kami tidak banyak latihan untuk mencoba META baru. Walaupun kami setidaknya bisa mendapat 1 game namun kami kurang bisa menutup game dengan rapih. Hal tersebut jadi PR yang harus kita selesaikan.
Kalau soal Assault kena diskualifikasi sebenarnya kita senang-senang aja sih masuk DPC lewat jalur tersebut namun dalam hati pasti ingin masuk DPC lewat jalur normal (kualifikasi). Namun bukan berarti kami tidak layak mendapatkan slot tersebut karena menurut gua kita lumayan perform baik di kualifikasi terbuka maupun di kualifikasi tertutup.” Ungkapnya.
AG sendiri berhasil lolos ke kualifikasi terbuka saat kualifikasi pertama dengan sukses mengalahkan Motivate Trust, tim yang sebelumnya meraih gelar juara di BTS Pro Series Season 3: SEA dan DOTA Summit 13: Online SEA.
Berbicara mengenai lawan yang patut diwaspadai, KoaLa memilih untuk mewaspadai semua lawan mereka di lower divisions. “Apalagi di META baru ini banyak yang pakai cheese/strat yang berbeda dari patch sebelumnya. Lengah dikit pasti kalah draft. Jadi otomatis semuanya harus diwaspadai. Namun jika disuruh memilih, Omega Esports lawan terkuat di Lower Divisions mengingat mereka memiliki strat yang variatif.” kata mantan pelatih Rex Regum Qeon ini.
Sampai artikel ini ditulis, debut Army Geniuses di DPC Season 1 Lower Divisions berjalan manis dengan meraih kemenangan 2-0 tanpa balas dari Galaxy Racer dan sukses membalas kekalahan mereka saat menjamu Zero Two, 2-1. Pencapaian ini membuat AG saat ini berada di posisi pertama di klasemen sementara lower divisions. MamangDaya dan kawan-kawan akan kembali bertarung pada tanggal 3 Februari menghadapi Cignal Ultra.
Lima bulan setelah mengumumkan dana investasi pada startup tahap awal di India, iSeed telah membentuk fund terpisah yang didedikasikan untuk pasar Asia Tenggara, ungkap perusahaan investasi itu.
Dimulai oleh Utsav Somani, yang memimpin dana investasi India berbasis di Amerika, AngelList, dan koleganya Wing Vasiksiri, iSeed SEA adalah dana mikro VC yang akan berinvestasi di sekitar 35 perusahaan rintisan dalam dua tahun, dengan cek sebesar USD 100.000 hingga 200.000.
iSeed tidak mengatakan target pendanaan yang ingin dikumpulkan. Perusahaan ini didukung oleh investor dan pendiri veteran seperti Naval Ravikant, pendiri dan pemimpin AngelList; Kunal Bahl, pendiri dan CEO Snapdeal; Jonathan Swanson, pendiri dan pemimpin Thumbtack; dan lain-lain.
Sementara Somani mengelola investasi di India, Vasiksiri berbasis di Bangkok dan bertanggung jawab atas investasi di Asia Tenggara. Vasiksiri mengatakan kepada KrASIA bahwa ia menargetkan investasi pada startup yang berbasis di Indonesia, Singapura, Vietnam, dan Thailand.
Berikut adalah hasil interview yang berhasil dirangkum.
KrASIA (Kr): Bagaimana Anda berdua terhubung untuk memulai iSeed? Apa perbedaan iSeed dari perusahaan investasi lain?
Wing Vasiksiri (WV): Utsav dan saya sedang melakukan penelitian tentang pasar Asia Tenggara, mencoba mencari tahu peluang investasi, karena AngelList ingin memperluas cakupannya di sini. Saat kami berbicara dengan berbagai pendiri dan investor, kami menyadari ada celah di pasar untuk dana seed. Para pendiri membocorkan bahwa investor memakan waktu sangat lama untuk menandatangani kesepakatan, dan beberapa hal berjalan sangat lambat. Dari sisi investor, kami diberi tahu bahwa pendanaan seed mengering karena sebagian besar sudah tumbuh dan membutuhkan asupan yang lebih besar.
Kami dapat secara tegas membedakan jati diri kami dari fund lainnya, dalam artian, kami memiliki akses ke jaringan investor dan pendiri dengan ragam pengetahuan dan masukan yang tidak dimiliki fund lain. Sekelompok orang ini adalah pendiri dan investor yang telah sukses di Amerika dan India. Jadi, kami melihat diri kami sebagai jembatan antara Amerika, India, dan Asia Tenggara.
Kr: Apakah ada sektor spesifik yang menjadi target?
WV: Kami lebih kepada sektor agnostik yang berfokus pada pendiri. Kami terbuka untuk berinvestasi di perusahaan dalam produk konsumen, B2B, SaaS, bahkan hardware. Pada titik ini, kami terbuka untuk segalanya. Yang benar-benar kami pedulikan adalah mendukung para pendiri hebat di awal perjalanan mereka. Dengan keyakinan bahwa lebih baik memiliki pendekatan yang berfokus pada individunya. Sangat sulit untuk menjadi investor yang digerakkan oleh pasar karena ilmu terkadang meleset.
Kr: Negara-negara di Asia Tenggara berada pada tahap pertumbuhan yang berbeda, apakah ada satu negara yang Anda targetkan secara khusus?
WV: Tidak juga. Pertama-tama, kami akan fokus pada empat pasar — Indonesia, Singapura, Vietnam, dan Thailand.
Indonesia jelas merupakan pasar terbesar dan paling menarik sejauh ini, karena jumlah populasinya. Kami yakin startup yang tumbuh di Indonesia, bahkan tanpa harus berekspansi ke pasar lain, bisa mencetak miliaran dolar. Hal ini tidak terpikir untuk terjadi di area lain. Misalnya, startup di Thailand harus berekspansi ke pasar lain di beberapa titik untuk mewujudkan potensi mereka yang sebenarnya.
Kr: Berapa rata-rata angka investasi dari iSeed SEA?
VW: Investasi kami berkisar antara USD 100.000 hingga 200.000. Kami ingin masuk secepat mungkin. Dalam beberapa kasus, bahkan dengan senang hati masuk ke tahap pra-produk. Kami ingin mengenal para pengusaha sejak hari pertama. Inti dari fund tersebut adalah seed, tetapi bisa saja beberapa diantaranya tahap lanjut.
Sejauh ini, kami telah melakukan dua investasi dan berkomitmen untuk dua lainnya. Investasi pertama yang kami lakukan adalah sebesar USD 400.000 di sebuah perusahaan Indonesia, memang sedikit lebih besar dari yang biasanya kami lakukan. Investasi kedua ada di Singapura, sekitar USD 100.000. Dua kesepakatan yang akan menyusul ada di Thailand dan Singapura.
Kr: Bagaimana dengan angka dana kelolaan?
WV: Kami masih aktif mengumpulkan uang untuk fund tersebut, jadi kami belum bisa berbicara banyak tentang targetnya. Yang dapat saya bagikan adalah dananya mungkin tidak masif. Kami ingin memastikan bahwa debut fund kami berjalan dengan baik. Lebih mudah untuk memetakan prosesnya jika dana yang tersedia tidak banyak, dan kami tidak ingin bersaing dengan investor besar. Jika kita menulis cek senilai USD 100.000–200.000, kita bisa berkolaborasi daripada memperebutkan alokasi.
Kr: Bagaimana konsep micro venture fund ini?
WV: Konsep ini sudah sejak lama dimulai di Amerika oleh Sequoia. Ada begitu banyak persaingan di Amerika sehingga, untuk membedakan dirinya, mereka meluncurkan program penyuluhan di mana mereka akan memberikan uang penyuluhanuntuk diinvestasikan atas nama Sequoia. Seiring waktu, mereka tidak hanya ingin menjadi bagian dari Sequoia, tetapi ingin membangun merek sendiri dan melakukan investasi sendiri, jadi mereka mulai mengumpulkan dana kecil dari LP dan dana ventura.
Salah satu alasan debutnya adalah karena dana mikro ini menghasilkan keputusan yang sangat cepat. Hanya ada satu atau dua pembuat keputusan. Kami melihat tren ini muncul di Amerika dan ingin membawa model ini ke Asia Tenggara dan India.
Kr: Apakah sudah ada banyak VC mikro di Southeast Asia?
WV: Kami yakin bahwa ada ruang terbuka untuk dana seed dan mikro VC. Ada beberapa orang yang telah kami ajak bicara dan mereka orang-orang hebat. Namun tidak ada jumlah pasti yang cukup untuk seluruh wilayah, mengingat startup baru yang terus bermunculan. Lebih banyak modal jelas lebih baik untuk ekosistem; begitu itu terjadi, akan ada lebih banyak eksperimen yang terjadi di Asia Tenggara.
Satu hal yang unik bagi kami adalah kami telah membawa dana dari Amerika dalam putaran pendanaan ini. Bisa jadi, dana ini belum terlihat dalam transaksi di Asia Tenggara, tetapi mereka mempercayai kami. Kami hanya mendatangkan investor yang menurut kami cocok untuk startup. Hal ini turut membawa modal tambahan dariAmerika, yang belum tentu akan tersedia bagi para pendiri di Asia Tenggara.
Selain itu, kami memiliki sesuatu yang disebut “dewan pengetahuan,” yang pada dasarnya adalah sekelompok wirausahawan yang telah berhasil dengan sangat baik di Amerika dan siap untuk berbagi ilmu dengan perusahaan portofolio kami, dan menyelenggarakan lokakarya serta sesi pribadi tentang topik tertentu. Dewan tersebut termasuk Sriram Krishnan, mantan pimpinan produk di Twitter; Prasanna Sankar, salah satu pendiri Rippling; Sahil Lavingia, pendiri Gumroad; dan Anne Dwane, pendiri Village Global; serta lainnya. Mereka berkomitmen untuk bekerja dengan pendiri portofolio kami untuk menghadirkan praktik terbaik dari AS ke India dan Asia Tenggara.
– Artikel ini pertama kali dirilis oleh KrASIA. Kembali dirilis sebagai bagian dari kerja sama dengan DailySocial
Tanda-tanda Stripe memasuki pasar Indonesia semakin kuat. Mereka sudah mengantongi status terdaftar dari Bank Indonesia sebagai penyelenggara teknologi finansial di bawah naungan PT Stripe Payment Indonesia. Tim lokal pun tampak sudah disiapkan — penulis sempat menemui seorang rekan yang terhubung dengan tim Stripe Indonesia melalui sambungan email.
Stripe menawarkan sistem pembayaran yang dapat diintegrasikan ke aplikasi digital melalui konektivitas API. Salah satu yang diunggulkan, platform tersebut dapat dengan mudah menerima pembayaran dari luar negeri.
Tidak hanya layanan pembayaran pada umumnya (payment gateway), Stripe juga memiliki produk yang memudahkan sistem berlangganan, pembuatan kartu pembayaran (virtual/fisik), hingga solusi fraud protection berbasis machine learning. Bisa dikatakan, Stripe adalah perwujudan payment service yang komplit untuk saat ini.
Sejauh pengamatan penulis di komunitas pengembang, Stripe juga cukup dikenal sebagai layanan yang “developer friendly”. Memiliki dokumentasi lengkap dan tergolong mudah diintegrasikan dengan sistem-sistem lainnya.
Peta platform pembayaran di Indonesia
Di Indonesia industri payment service sudah diramaikan nama-nama seperti Doku, Midtrans, Duitku, iPaymu, Duitku, dan lainnya. Diresmikannya QRIS juga menambah pilihan cara pembayaran baik bagi merchant maupun pengguna.
Midtrans misalnya, setelah diakuisisi oleh Gojek tidak mengendurkan inovasinya. Tercatat saat ini, selain layanan pembayaran, mereka memiliki IRIS sebuah solusi untuk layanan pengiriman dana ke banyak rekening bank.
Mereka juga memiliki Aegis, sebuah sistem yang mampu mendeteksi pembayaran yang dicurigai sebagai fraud. Tentunya berdasarkan analisis risiko yang dihasilkan dari data pengamatan pola penipuan yang ada. Sebuah solusi yang serupa dengan apa yang dihadirkan Stripe.
Inovasi juga terus dilakukan oleh Doku. Akhir 2019 silam mereka memperbarui Doku Merchant. Layanan yang identik dengan warna merah ini juga memiliki layanan remitansi yang memungkinkan melakukan transfer uang dari dalam maupun luar negeri. Doku juga memiliki layanan QRIS Doku yang diklaim memudahkan penggunanya mengimplementasi pembayaran menggunakan QRIS.
Jika akhirnya resmi masuk ke Indonesia Stripe akan meramaikan skema payment service di Indonesia. Persaingan yang cukup ketat dalam industri ini bisa jadi awal untuk lahirnya inovasi-inovasi terkini lainnya.
Stripe didirikan pada 2009 oleh John dan Patrick Collison bersaudara. Kini 11 tahun berjalan mereka berhasil mengamankan pendanaan hingga seri G+. Tercatat beberapa nama investor turut serta seperti Sequoia Capital, General Catalyst, dan beberapa nama lainnya. Setelah mengamankan pendanaan senilai pada putaran $600 juta Seri G+ pada April 2020 kini valuasi Stripe diperkirakan mencapai $36 miliar.