Tag Archives: industri

real estate, properti, pengertian real estate, industri

Real Estate: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Cara Bisnis Untuk Pemula

Real estate mulai ada di Indonesia sejak pemerintahan orde lama dan meningkat pesat pada tahun 1980-an. Bisnis real estate di Indonesia semakin diminati setelah meningkatnya daya kemampuan masyarakat dalam melakukan pembelian.

Meskipun demikian bisnis real estate juga memiliki risiko, salah satunya adalah dibutuhkan modal yang cukup besar agar bisnis tersebut dapat berjalan dengan baik, biaya maintenance dan strategi pengaturan pembelian wilayah real estate pun perlu diperhitungkan. Karena itu, mari kita baca lebih dalam informasi mengenai real estate di bawah ini.

Pengertian Real Estate

Real estate adalah usaha berupa jual beli tanah dan perlengkapan yang tidak bergerak seperti pembangunan, perumahan dan industri dengan menggunakan status kepemilikan seseorang secara permanen.

Real estate adalah salah satu bisnis dengan potensi jangka panjang yang tinggi. Karena bisnis real estate berkembang dengan pesat menyesuaikan permintaan kebutuhan lahan dan bangunan. Disisi lain bisnis real estate juga berpotensi mendatangkan para pemodal untuk berinvestasi dalam proyek real estate yang menjanjikan.

Real estate memiliki risiko bisnis yang cukup tinggi, dimana ketika proyek berada pada skala besar maka akan semakin tinggi dana jangka panjang yang perlu disediakan, hal ini berarti harga jual juga akan menjadi lebih besar. Ketika harga yang ditawarkan kepada konsumen terlalu tinggi maka pangsa pasar juga tidak akan terlalu bagus, karena minat yang diberikan oleh konsumen akan menurun dengan penawaran harga yang terlalu tinggi.

Jenis-Jenis Real Estate

Bisnis real estate memiliki jenis-jenis usaha yang dapat difokuskan bagi para pebisnis. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai bisnis real estate, maka kamu perlu mengetahui pemilihan jenis real estate.

Berbagai jenis real estate hadir dengan fokus pembangunan yang berbeda, diantaranya sebagai berikut:

  • Industrial

Merupakan jenis bisnis real estate yang berfokus pada penggunaan lahan real estate sebagai lokasi usaha, seperti pabrik, gudang dan lain sebagainya. Jenis usaha real estate ini juga termasuk dalam usaha perkebunan seperti sawah hingga lahan kebun.

Jenis real estate industrial berhubungan dengan bagaimana usaha itu memproduksi, mendistribusikan, dan mengembangkan usaha tersebut.

  • Residential

Merupakan jenis bisnis real estate yang berfokus pada penggunaan bangunan sebagai tempat tinggal milik seseorang. Real estate jeni ini biasanya ditandai dengan ukuran bangunan gedung yang besar dan mewah, perumahan di kawasan elite, apartemen, bisnis kecil seperti toko atau minimarket maupun jenis tempat tinggal lainnya.

  • Commercial

Merupakan jenis bisnis real estate yang berfokus pada kepentingan komersial untuk mendatangkan profit, maksudnya jenis real estate ini biasanya lebih mengandalkan usaha-usaha yang bertujuan untuk profit. Misalnya usaha perkantoran, penginapan dan lain sebagainya.

Cara Memulai Bisnis Real Estate Untuk Pemula 

Sebagaimana dijelaskan bahwa real estate menjadi salah satu sektor bisnis dengan potensi yang menjanjikan, meskipun dalam prosesnya risiko juga ikut hadir dalam mengembangkan bisnis real estate. Untuk mendatangkan profit pada bisnis real estate, maka ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk memulai bisnis di real estate sebagai berikut:

  • Melakukan Research Pasar 

Untuk dapat memulai bisnis real estate maka, kita perlu melakukan research terlebih dahulu mengenai pangsa pasar terkait jenis bisnis real estate yang kita inginkan. Research pasar sangat dibutuhkan untuk memulai suatu bisnis, karena pada tahap ini seorang pebisnis akan memahami bagaimana melakukan penyusunan strategi, bagaimana meningkatkan nilai produk yang ditawarkan, bagaimana mencari konsumen dan lain sebagainya. 

Melalui research pasar maka pebisnis dapat lebih mengenal kelebihan dan kekurangan dari produk miliknya. Research pasar juga dilakukan untuk mengetahui arah perkembangan bisnis yang saat ini akan maupun sedang dijalankan.

  • Menyusun Strategi

Setelah melakukan pencarian mengenai bisnis yang kita inginkan selanjutnya perlu penyusunan strategi terkait lokasi yang ingin ditempati, perhitungan pembiayaan yang perlu dipersiapkan, bagaimana cara menjalankannya, bagaimana melakukan perawatan pada jenis real estate tersebut dan lain sebagainya. Terlebih perhatikan risiko dan faktor tak terduga yang dapat terjadi ketika menjalankan bisnis real estate.

  • Mencari Modal Usaha

Pendanaan merupakan hal krusial dalam bisnis real estate, semakin besar proyek real estate maka akan semakin besar juga modal yang diperlukan. Mencari modal usaha untuk menjalankan bisnis real estate sangat penting, karena jika sewaktu modal yang dimiliki kurang maka pengembangan bisnis real estate berisiko tertunda atau tidak dapat dilanjutkan kembali.

  • Menyiapkan Dana Darurat

Dana darurat juga menjadi salah satu pertimbangan yang perlu dipersiapkan jika ingin memulai bisnis real estate. Dana ini bertujuan untuk melakukan back up atau cover situasi tak terduga atas rancangan perencanaan bisnis real estate yang sedang dijalankan.

Demikian sejumlah informasi untuk memulai bisnis real estate bagi pemula, pada intinya real estate merupakan bisnis yang melibatkan komponen lahan dan penambahan produksi buatan manusia yang dapat meningkatkan nilai jualnya.

Untuk memulai real estate dibutuhkan banyak modal, tenaga kerja dan waktu untuk membangun nilai jual yang tinggi dan berkualitas. Oleh karena itu, dibutuhkan perencanaan yang baik ketika memutuskan menjalankan bisnis tersebut. 

E-commerce Alat Industri Glodoku

Glodoku Hadirkan Platform B2B Commerce untuk Berbagai Produk Industri

Berangkat dari pengalamannya yang cukup lama berkecimpung di dunia purchasing, Anton Asmadi kemudian mendirikan layanan B2B commerce yang diberi nama Glodoku. Mengedepankan model bisnis yang serupa dengan e-commerce pada umumnya, Glodoku mencoba untuk mengakomodir solusi lengkap dan kemudahan dalam pengadaan barang dan alat industri.

Platform yang sudah resmi meluncur sejak Juni 2018 lalu tersebut, kini hadir memberikan layanan lengkap produk kebutuhan industri yang bisa diakses secara online. Bersama dengan Co-Founder Glodoku Ray Husein Asmadi, Anton ingin menghadirkan solusi yang menjembatani kebutuhan pelanggan terkait produk industri.

“Glodoku secara hukum berdiri pada tanggal 4 Juni 2018, melihat tren pasar di mana segala sesuatu serba digital dan permasalahan yang ada di dunia purchasing konvensional salah satunya kesulitan untuk mencari vendor dan proses negosiasi,” kata Anton.

Selain itu Glodoku juga menghadirkan informasi berupa katalog dan berkas CAD serta pencarian tipe dan spesifikasi. Model bisnis Glodoku serupa dengan layanan e-commerce pada umumnya, namun dengan menyesuaikan proses B2B, seperti pembayaran dengan tempo, request for quotation hingga after sales service. Glodoku juga menjamin semua produk yang dijual, 100% asli dan merupakan produk yang relevan dan tentunya dibutuhkan oleh industri.

“Strategi monetisasi yang kami lakukan adalah dengan memperoleh pendapatan dari penjualan barang-barang tersebut,” kata Anton.

Target Glodoku

Saat ini Glodoku mengklaim telah memiliki sekitar 10 perusahaan yang menjadi mitra untuk memasarkan produk. Di antaranya adalah Sumitomo, Toshiba, Miki Pulley, Euro, Inaba Denki dan beberapa brand ternama lainnya. Selain efisien, Glodoku juga memberikan transparansi dalam pengadaan barang-barang industri sehingga dapat meningkatkan produktivitas perusahaan industri.

“Target Glodoku di tahun 2019 adalah mendapatkan kepercayaan dari 200 perusahaan untuk bergabung menjadi customer, serta 100 mitra penyedia barang dengan total 50 ribu produk. Untuk melancarkan kegiatan promosi, Glodoku juga akan mengikuti kegiatan offline berupa pameran dan bazaar yang berhubungan dengan industri,” kata Anton.

Otomatisasi di Industri Teknologi, Sebuah Ancaman atau Peluang?

Foxconn dikabarkan telah memecat 60.000 pekerja di salah satu pabriknya dan menggantikannya dengan robot guna mempercepat laju pertumbuhan dan mengurangi biaya tenaga kerja. Menurut survei pemerintah, 600 perusahaan di pusat manufaktur Tiongkok, Kunshan, kemungkinan besar mengikuti jejak Foxconn dan menerapkan otomatisasi dan robotika dalam pabrik mereka.

Juru bicara Foxconn Xu Yulian mengatakan:

“Foxconn dapat menekan angka tenaga kerja dari 110 ribu orang menjadi 50 ribu orang saja berkat adanya robot. Dengan ini, Foxconn berhasil mengurangi pengeluaran untuk biaya tenaga kerja.” Yulian pun menambahkan, “Akan ada banyak perusahaan lain yang mengikuti langkah ini.”

Dorongan untuk menggantikan manusia dengan robot ini merupakan usaha untuk mempertahankan bisnis seiring dengan meningkatnya upah minimum buruh di Tiongkok. Meskipun Kunshan sendiri termasuk ke dalam kota dengan PDB (Produk Domestik Bruto) yang tinggi, tapi pada 2013-2014 PDB mengalami penurunan. Tampaknya, penurunan PDB dan kasus pabrik yang meledak pada tahun 2014 yang menyebabkan peningkatan investasi pada otomasi dan robotika dalam industri.

Tidak hanya soal penghematan biaya tenaga kerja saja, perubahan ini juga dilakukan sebagai respon terhadap ledakan yang terjadi di sebuah pabrik di Kunshan pada tahun 2014. Kabarnya, ledakan di pabrik manufaktur produk logam milik Taiwan itu disebabkan oleh kondisi kerja yang tidak aman.

Setelah ledakan yang menewaskan 146 jiwa tersebut, pemerintah setempat berjanji untuk mengurangi populasi penduduk dan menghentikan pengembangan lahan di Kunshan yang 46% bagiannya sudah dipenuhi oleh bangunan dan pabrik. Pemerintah pun berjanji untuk memberikan subsidi sebesar 2 miliar Yuan (setara Rp 4.1 triliun) per tahun untuk mendukung perusahaan yang akan menerapkan otomatisasi industri dan robotik pada lini produksi mereka.

Meskipun meratanya pekerjaan manufaktur turut menopang perekonomian Tiongkok dan membuat masyarakatnya bisa keluar dari garis kemiskinan, pada saat ini sebagian pekerjaan ini justru cenderung dialihkan ke India dan negara-negara lain yang menawarkan upah buruh yang lebih rendah. Indonesia pun sempat ramai dikabarkan menjadi tujuan tempat pengalihan pekerjaan ini. Foxconn sempat dikabarkan berniat untuk membangun pabriknya di Indonesia, meskipun sampai saat ini tampaknya rencana tersebut belum juga jadi dilakukan karena adanya masalah lahan.

Otomatisasi Industri di Dunia

Masa depan otomasi industri dan robotika kini sudah begitu dekat bagi berbagai perusahaan terbesar di dunia, yang kini lebih tertarik untuk menggunakan robot daripada mempekerjakan tenaga manusia. Di AS, mantan CEO McDonald USA Ed Rensi pernah mengatakan:

“Lebih murah membeli lengan robot seharga $35 ribu (setara Rp 475 juta) daripada membayar $15 (setara Rp 203 ribu) per jam untuk seorang karyawan yang tidak efisien dalam membungkus french fries.”

Para pendukung otomatisasi mengatakan bahwa pekerjaan yang akan dihilangkan adalah pekerjaan yang membuat tenaga kerja manusia sengsara. Dengan begitu dalam jangka panjang akan banyak posisi lain yang terbuka bagi tenaga kerja manusia.

Bagi Foxconn -yang banyak mengundang kontroversi karena kondisi pabriknya dan tingginya tingkat bunuh diri pada pekerjanya, robot merupakan solusi untuk memperbaiki persepsi buruk publik pada perusahaan tanpa harus meningkatkan kualitas hidup karyawan.

Dampak otomatisasi industri sendiri digambarkan dengan jelas pada rencana Foxconn yang diumumkan tahun 2014 lalu: Jika di Tiongkok pabriknya harus mempekerjakan ribuan karyawan, di Pennsylvania mereka hanya memerlukan beberapa lusin orang saja.

Menanggapi hal ini, sebagian orang berpendapat, jika memang pihak Foxconn berencana menerapkan teknologi otomatisasi secara besar-besaran, mengapa mereka tidak melakukannya juga di AS? Biaya produksinya dijamin akan bisa bersaing mengingat mereka bisa menekan berbagai pengeluaran biaya seperti biaya kirim dan penanganan.

Menanggapi pendapat ini, Terry Gou, CEO Foxconn berkomentar:

“Saya bisa saja mengotomatisasi pabrik di AS lalu mengirimkan [hasil produksinya] ke Tiongkok. Biaya produksinya pun masih bisa bersaing … Namun saya khawatir AS memiliki terlalu banyak pengacara. Saya tidak ingin menghabiskan waktu untuk orang-orang yang ingin menuntut saya setiap harinya.”

Rupanya, upah buruh bukanlah satu-satunya permasalahan. Hukum dan peraturan ketat di AS menjadi penghalang bagi Foxconn untuk menjalankan rencana mereka itu. Belum lagi banyaknya tekanan dari berbagai aktivis.

Namun, para ekonom sebenarnya lebih mengkhawatirkan bahwa otomatisasi industri ini bisa menyebabkan berkurangnya lapangan pekerjaan secara drastis dan terjadinya ketidakstabilan ekonomi. Berdasarkan laporan dari Deloitte dan Oxford University, sebanyak 35 persen pekerjaan diprediksi akan diotomasi selama dua dekade ke depan. Selain itu, berdasarkan penelitian Carl Benedikt Frey dan Michael Osborne di tahun 2013, diperkirakan sekitar 50 persen dari pekerjaan akan lenyap dalam empat hingga lima dekade berikutnya.

Otomasi industri di Indonesia

Kini yang menjadi pertanyaan, apakah mungkin di Indonesia terjadi pemecatan massal dan otomatisasi industri seperti yang terjadi seperti di pabrik Foxconn, Tiongkok? Menurut saya, hal ini sangat mungkin terjadi, meskipun mungkin tidak akan terjadi dalam waktu dekat ini. Apalagi akhir-akhir ini buruh semakin gencar menggelar demo untuk menuntut kenaikan UMR. Khawatirnya, hal ini bisa menjadi bom waktu yang berimbas pada pemecatan buruh secara besar-besaran untuk menekan biaya produksi dan meningkatkan efisiensi produksi. Selain itu, memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ini, perusahaan lokal dituntut untuk meningkatkan produksi dan kualitasnya agar bisa bersaing di pasar terbuka ini. Dari segi investasi, menggunakan teknologi otomatisasi dan robotika dalam industri merupakan pilihan yang lebih menguntungkan, apalagi melihat harga robot yang semakin menurun.

Untuk saat ini, memang masih sedikit industri manufaktur di Indonesia yang menerapkan teknologi tersebut, mengingat besarnya biaya investasi awal yang diperlukan. Oleh karenanya, kebanyakan perusahaan yang sudah menerapkan teknologi ini adalah industri berskala besar. Namun untuk ke depannya, otomasi atau robotika di industri Indonesia merupakan hal yang tidak bisa terhindari lagi.

Peluang

Seperti diuraikan di atas, dengan semakin banyaknya otomatisasi yang dilakukan di industri teknologi, maka semakin banyak pula pekerjaan yang menghilang. Namun di satu sisi dampak dari hal ini adalah terciptanya peluang-peluang baru.

Agar otomatisasi ini semakin berkembang dan proses serta hasilnya bisa semakin baik, tentunya harus didukung oleh industri yang sejalan. Ini artinya akan banyak peluang untuk membuat bisnis di sekitar teknologi otomatisasi ini, yang otomatis berarti membuka lapangan pekerjaan baru.

Semoga saja di Indonesia ini juga berarti membuka peluang menjadi salah satu pemain di industri ini, tidak seperti yang sudah-sudah, yang kebanyakan hanya menjadi pasar saja.

Logo LabanaID

Intel Pamerkan Daqri, Helm yang Memungkinkan Pengguna Melihat Tembus Pandang

VR mungkin menjadi salah satu tajuk utama dalam Consumer Electronics Show 2016 minggu kemarin, namun ada kabar tak kalah menarik di arena pacu teknologi augmented reality. Di sana, Intel mengungkap sebuah device sangat unik, membawa perusahaan semikondutor terbesar di Bumi itu berhadapan dengan device AR kreasi Google dan Microsoft.

Di presentasi mereka, Intel memamerkan Daqri Smart Helmet, dan ada sejumlah alasan mengapa ia lebih istimewa dibanding HoloLens dan Google Glass. Pertama, tak seperti kedua headset AR itu, Daqri didesain untuk keperluan industri dan telah jauh melewati masa pematangan konsep. Lalu kapabilitasnya juga sangat canggih: Daqri memberikan kita kemampuan melihat menembus objek, atau istilahnya, X-ray vision.

Daqri Smart Helmet sendiri dikembangkan oleh tim asal Los Angeles. Intel bertanggung jawab dalam penyediaan chip M7 dan teknologi RealSense. Helm pintar unik itu turut didukung kapabilitas thermal imaging dan rangkaian sensor buat mendeteksi bidang 360 derajat. Dengan mengenakannya, pengguna dapat melihat isi sebuah benda secara real-time. Intel bilang, Daqri memiliki segunang potensi untuk merevolusi sektor industri.

Intel Daqri 01

Helm Daqri menyajikan overlay informasi terkait suatu objek, contohnya diagram kabel, skematik rancangan, suhu, serta zona-zona bermasalah yang butuh perbaikan. Kinerja komputasinya diklaim dua setengah kali lebih tinggi dari PC rata-rata, walaupun konsumsi listriknya lebih sedikit. Tim perancang menyebut Daqri sebagai wearable interface interaksi manusia-ke-mesin pertama di dunia, diramu buat meningkatkan produktivitas, efisiensi dan keamanan.

Daqri didukung platform kelas enterprise 4D Studio. Selain scalable, 4D Studio mampu memvisualisasi segala jenis data. Melalui ARToolKit, developer third-party turut dipersilakan meramu app augmented reality yang kompatibel baik ke Linux, Mac maupun PC.

Intel Daqri 02

Bagian luar helm memanfaatkan material plastik, lalu di dalam diperkuat dengan struktur aluminium dan serat karbon komposit. Kombinasi semuanya memastikan Daqri tetap kuat (sesuai standar keselamatan industri) dan ringan saat dikenakan. Daqri menyimpan sistem Thermal Dissipator buat membuang panas, terintegrasi ke lampu indikator LED, memberikan notifikasi mengenai kondisi user (apakah terlalu panas, atau baterai menipis).

Intel dan tim Daqri belum mengumumkan harga helm pintar tersebut, tapi berdasarkan laporan The Guardian, ia sudah diuji coba oleh perusahaan-perusahaan ‘Fortune 100’; diaplikasikan ke bidang penerbangan, konstruksi, perminyakan serta gas. Daqri sudah mulai didistribusikan dan segera tersedia di triwulan pertama tahun ini.

Via CNET. Sumber: Daqri.

MSI Sediakan MS-9A69, PC Mungil Untuk Kebutuhan Industri

Bagi khalayak Indonesia, brand MSI setidaknya mewakilkan dua jenis produk: PC desktop/laptop berperforma tinggi, dan komponen hardware khusus antusias. Padahal di kancah persaingan IT global, ada banyak ranah yang mereka geluti: tablet, kamera Wi-Fi, server, pusat hiburan di kendaraan, hingga sampai pada penyediaan komputer kelas industri berkonsep box PC. Continue reading MSI Sediakan MS-9A69, PC Mungil Untuk Kebutuhan Industri

Pemasukan Industri Game Online di Indonesia Mencapai USD 190 Juta Pada 2013

Pertumbuhan industri game online di sepanjang tahun 2013 kemarin dilaporkan telah meningkat secara signifikan ketimbang di tahun-tahun sebelumnya. Tercatat, industri yang banyak diisi oleh tak hanya oleh para publisher besar namun juga dari insan startup ini, sepanjang tahun 2013 telah membukukan angka pemasukan yang cukup besar, mencapai USD 190 juta.

Continue reading Pemasukan Industri Game Online di Indonesia Mencapai USD 190 Juta Pada 2013

3D Printing Berpotensi Mengubah Wajah Industri

Belakangan ini 3D printing menjadi sebuah topik yang ramai dibicarakan. Kemampuannya mencetak objek tiga dimensi menarik perhatian khalayak banyak. Ini merupakan sebuah kemajuan teknologi yang diramalkan bakal menjadi idola sebab dapat memangkas biaya dan waktu produksi. Membuka industri rumahan untuk menghasilkan sebuah produk yang lebih spesifik, customized dan menjangkau pasar super niche mungkin saja terjadi dalam waktu dekat. Di Indonesia pun sudah ada Solusi3D yang menawarkan layanan ini selama tiga tahun terakhir.
Continue reading 3D Printing Berpotensi Mengubah Wajah Industri

Karyawan Telkomsel Akan Mogok Kerja Selama 30 Hari Mulai Hari Kamis Ini

Ribuan karyawan Telkomsel akan memulai mogok kerja selama satu bulan mulai hari Kamis ini setelah keputusan pengadilan yang memberikan kemenangan kepada serikat pekerja atas manajemen Telkomsel. Inti dari tuntutan aksi mogok ini seputar kesepakatan kompensasi kerja dengan pihak menajeman perusahaan.

Seperti yang dituliskan oleh harian Kontan pagi ini, menurut pengacara serikat pekerja, Indra Yana, setidaknya tiga ribu dari empat ribu karyawan tetap Telkomsel di seluruh Indonesia akan memilih mogok untuk jangka waktu 30 hari. Akibatnya, bila ada gangguan terhadap layanan, perusahaan tidak akan dapat menurunkan tim untuk mengatasinya. Telkomsel juga tidak dapat melakukan pemeliharaan rutin selama periode pemogokan ini.

Continue reading Karyawan Telkomsel Akan Mogok Kerja Selama 30 Hari Mulai Hari Kamis Ini