Infinix menghadirkan smartphone Infinix Hot 2 untuk konsumen tanah air akhir bulan September lalu. Dengan penjualan secara online di salah satu e-commerce populer tanah air, hampir selalu diserbu oleh peminat. DailySocial berkesempatan untuk mencoba perangkat ini, bagaimana pengalaman penggunaannya, mari kita simak.
Infinix Hot 2 merupakan smartphone yang masuk dalam program Android One, artinya standar spesifikasi yang dihadirkan mengikuti panduan Google untuk memberikan pengalaman yang maksimal tetapi dengan harga yang terjangkau. Salah satu kelebihan dari smartphone yang masuk ke program ini adalah akan mendapatkan update OS secara berkala langsung dari Google. Dukungan yang dihadirkan sampai dua tahun ke depan.
Saya menggunakan smartphone program Android One generasi pertama dari Nexian (RAM 1GB), dan pengalaman penggunaan secara keseluruhan – dari sisi performa – smartphone ini sangat handal untuk kegiatan sehari-hari (kerja), dengan kekurangan pada lambatnya aplikasi kamera serta baterai yang cukup ‘kecil’. Jadi ketika ada informasi rilis perangkat program Android One dengan RAM 2GB, saya langsung tertarik.
DS berkesempatan untuk mencoba Infinix Hot 2 yang hadir dengan RAM 2GB serta kamera belakang 8MP dan layar 5 inci 720 x 1080 berwarna hitam. Bagaimana pengalaman menggunakannya? Mari kita ikuti.
Desain
Ini adalah perangkat program Android One yang berbeda dari sebelumnya, ukuran layar 5 inci serta eksekusi body terasa lebih baik. Body yang Infinix Hot 2 hadirkan, saya pikir juga bisa bersaing dengan smartphone sekelas.
Bagian body belakang yang menggunukan plastik tetapi dengan efek glossy juga memberikan nuansa premium. Grip yang terasa cukup baik karena bagian pinggir terasa solid namun keindahan bagian belakang berakibat pada licinnya perangkat saat digenggam. Untung hal ini terbantu dengan ketebalan smartphone serta grip bagian pinggir yang cukup membantu saat digenggam.
Tapi saat smartphone diletakan di meja, dengan posisi terbalik, rekan Anda bisa jadi tidak akan mengira kalau smartphone ini diberi banderol harga di bawah 1.3 juta (promo). Meski demikian, karena bahannya yang glossy, Anda tetap harus berhati-hari, saya sendiri agak ceroboh sehingga beberapa goresan ‘menempel’ di casing bagian belakang.
Letak tombol volume ada di bagian kanan perangkat, di bawahnya tombol power. Bagian bawah hanya menampilkan rongga untuk speaker, sedangkan lubang colokan untuk mengisi daya ada di bagian atas bersama lubang untuk headset.
Posisi lubang pengisi daya bisa jadi kekurangan di perangkat ini karena terletak di atas, namun letak speaker yang ada di bagian bawah juga bisa menjadi kelebihan tersendiri, setidaknya Anda tidak perlu membalikkan ponsel ke posisi telungkup untuk mendengarkan musik saat posisi diletakan di meja.
Infinix Hot 2 menyediakan dua slot SIM dan satu slot micro SD yang bisa diakses dengan membuka casing. Meski letak lekukan pembantu saat membuka casing agak kecil, namun jika sudah terbiasa tidak akan ada masalah. Posisi baterai Infinix Hot 2 bisa dilepas.
Layar
Spesifikasi untuk layar sentuh Infinix Hot 2 adalah 5 inci dengan tipe IPS LCS Capacitive 16 juta warna, 720 x 1280 pixsel (294 ppi). Ukuran layar yang dihadirkan lebih besar dari tipe Android One sebelumnya, dengan pixel serta kerapatan yang juga meningkat.
Layar yang dibawa Infinix Hot 2 ini, berdasarkan pengalaman penggunaan kurang lebih satu minggu ke belakang, cukup menyenangkan. Nikmat untuk menjelajah Instagram, menonton video YouTube resolusi tinggi lewat WiFi, atau bermain game yang menghadirkan grafis rumit. Meski bahan layar terasa dari plastik bukan kaca membuat kurang nyaman serta memiliki efek pantulan yang cukup tinggi, secara keseluruhan layar, ukuran serta kualitas yang gambar yang ditampilkannya cukup baik.
Peningkatan dari Android One pertama: RAM, baterai dan aplikasi kamera
Yang paling membuat saya menoleh pada Infinix Hot 2 adalah ukuran RAM yang lebih besar dari seri perangkat program Android One sebelumnya. Kombinasi spesifikasi yang berdasarkan panduan Google serta optimasi OS menjadikan Android One semacam Nexus versi murah meriah. Saya memiliki pengalaman yang cukup seru ketika menggunakan Nexian (Android One generasi pertama – 1GB RAM) untuk kegiatan bekerja. Apalagi jika RAM ditambah menjadi 2GB, di atas kertas performa akan semakin menarik.
Infinix Hot 2 lancar untuk kegiatan komputasi, berpindah aplikasi saat multitasking, bemain beberapa game ‘berat’ serta browsing atau mengelola email. Saya sendiri tidak menutup puluhan aplikasi yang terbuka, dan tidak melakukan ‘pembersihan’ saat mencoba perangkat Hot 2, Kinerja tetap bisa diandalkan. Meski demikian saya mengalami beberapa ‘error’ saat membuka Instagram atau memuka web dengan spesifikasi yang berat. Reboot perangkat dan semua berjalan normal lagi. Saya masih tidak tau apakah ini karena bug software atau hal lain.
Untuk sistem operasi sendiri, saat membuka boks kita akan disuguhkan dengan Android 4.4 Android 5.1 yang langsung bisa di-update sampai dengan Android Lollipop versi 5.1.1. Sudah beberapa hari menunggu untuk update Marshmallow tetapi sampai tulisan ini dibuat saya belum mendapatkannya.
Tampilan UI Infinix Hot 2 sendiri adalah stock Android, yang artinya Anda akan mendapatkan tampilan UI serta aplikasi yang relatif ‘bersih’ dari aplikasi tambahan dan hanya berisi bawaan dari Google. Jika Anda bukan penggemar tamapilan yang terkustomisasi, dan lebih memperhatikan fungsi penggunaan bawaan, bisa jadi Infinix Hot 2 akan jadi teman setia.
Perbaikan lain yang dihadirkan oleh Inifinix Hot 2 dibandingkan perangkat program Android One sebelumnya adalah aplikasi kamera. Jika sebelumnya saya mengeluh karena respon aplikasi kamera saat memotoret yang sangat lambat di perangkat Android One pertama, Infinix Hot 2 bisa menangani kegiatan memotret dengan lancar. Fokus otomatisnya juga cepat, berpindah untuk melihat hasil lalu ke kamera lagi pun cukup cepat. Sayang memang tidak ada menu panorama di aplikasi kamera Infinix Hot 2.
Untuk menu lain, Anda bisa meningkatkan hasil ke HDR, menambah keterangan grid dan beberapa kelengkapan kamera lain. Cukup minimalis memang tetapi kualitas hasil yang didapat cukup baik. Selain ditunjang oleh 8 MP belakang dan 2MP untuk kamera depan, bisa jadi karena proses yang dibawa oleh aplikasi kamera smartphone pun cukup mumpuni.
Dengan Infinix Hot 2 Anda bisa mendapatkan ukuran gambar 3264 x 2448 pixels dari kamera belakang/utama dan untuk rekam video spesifikasinya HD 1080@30fps.
Beberapa kali mengambil foto dengan kamera ini, pengalamannya memang tidak terlalu istimewa jika melihat dari kelengkapan menu dibandingkan beberapa ponsel yang pernah saya coba, namun dari hasilnya cukup baik sesuai segmen dari smartphone ini. Auto focus yang ada cukup cepat, Anda juga bisa melakukan focus manual dengan tap pada objek. Hasil video juga tidak buruk, bahkan saat mencoba di suasana dalam ruangan, hasilnya baik. Auto focus saat merekam video juga bekerja cukup cepat, jadi akan sangat saat membantu saa berpindah objek.
Infinix Hot 2 membawa baterai 2200 mAh untuk mendukung kinerjanya. Baterai ini juga bisa dibilang standar untuk segmen sejenis meski telah meningkat dari perangkat program Android One sebelumnya. Dengan ukuran baterai ini saya merasa cukup untuk digunakan kurang lebih 8 jam-an, untuk penggunaan normal (akses media sosial, notifikasi, browsing, jaringan dengan WiFi dan GSM secara bergantian). Tentunya ini akan semakin berkurang saat penggunaan yang lebih berat. Untuk standby sendiri, berhubung OSnya juga memberikan optimasi, jadi bisa jauh lebih lama.
Spesifikasi dan pengalaman gaming
Untuk spesifikasi jeroan, Infinix Hot 2 sendiri membawa chipset MedaTek MT6582, Quad Core 1.3 GHz, Cortex A7 untuk CPU dan GPU Mali-400 MP2 @ 5– MHZ. Spesifikasi ini sama dengan Android One generasi pertama tetapi kelebihannya Infinix Hot 2 (yang saya uji) membawa RAM 2GB serta internal memory 18 GB. Ruang penyimpanan bisa diperluas sampai dengan 32 GB.
Saya hanya bermain dua game ‘berat’ dengan Infinix Hot 2 ini, yaitu Modern Combat 5 BlackOut dan Asphalt 8 Airbone. Keduanya bisa dilahap dengan cukup baik oleh Infinix Hot 2. Agak panas di bagian belakang saat smartphone bekerja berat seperti bermain game, tetapi tidak terlalu menggangu.
Penggunaan smartphone memang berbeda-beda bagi setiap orang. Saya sendiri cenderung menggunakan Infinix Hot 2 ini untuk pekerjaan artinya yang saya butuhkan adalah smarpthone yang bisa diajak pindah aplikasi dengan cepat, browsing, akses media sosial untuk mendapatkan informasi serta menonton YouTube (video review atau iklan produk) dan kebutuhan itu terpenuhi oleh Infinix Hot 2.
Untuk jaringan sendiri, Infinif Hot 2 memang belum mendukung 4G jadi pengguna hanya bisa menikmati sampai dengan HSDPA, slot kartu yang tersedia ada dua dan semuanya GSM – stand by. Untuk review ini saya hanya mencoba dengan satu kartu dan tanpa tambahan micro SD.
Untuk variasi warna sendiri, saya mencoba Infinix Hot 2 warna hitam, selain warna ini Infinix menyediakan pilihan warna putih, biru, gold dan merah.
Kesimpulan
Seperti yang telah saya sebutkan di atas, memiliki smartphone itu tergantung kebutuhan, dari sekian banyak perangkat akan membuat sulit memilih jika kita tidak tahu akan digunakan untuk apa perangkat yang kita beli. Bagi saya Infinix Hot 2 ini adalah perangkat pendukung produktivitas yang baik dengan kelengkapan yang cukup mumpuni. Komputasinya bisa diandalkan untuk mendukung pekerjaan, update software berkala dari Google adalah keunggulan penting, dukungan spesifikasi yang cukup di kelasnya termasuk kualitas layar serta kemampuan lain seperti fotografi yang cukup meski tidak istimewa.
Desain yang ada juga menambah nilai untuk segmen yang disasar Infinix Hot 2, saya berpendapat bahwa seharusnya seperti inilah perangkat program Android One dirilis saat pertama kali, bukan seperti perangkat program Android One yang sebelumnya di rilis, layar kecil desain desain body yang terlalu biasa-biasa saja. Meski untuk kemampuan komputasi, perangkat program Android One generasi lama juga tetap cukup mumpuni.
Harga yang ditawarkan bisa jadi akan menjadi daya tarik utama saat Anda menjelajah toko online dan melihat Infinix Hot 2, desain yang cukup cantik, spesifikasi yang cukup dikelasnya, termasuk kamera adalah beberapa hal lain yang menarik. Keunggulan yang termasuk utama adalah update OS yang didukung langsung Google, sehingga Anda bisa menikmati OS terbaru sampai 2 tahun ke depan. Meski untuk memiliki perangkat ini, Anda harus dulu-duluan dan ‘mengantri’, karena penjualan online dilakukan di waktu tertentu dan biasanya sold out dalam jeda tidak lama.