Tag Archives: Infokost

Rukita Akuisisi Infokost

Sempat Alami Kesulitan Bisnis, Infokost Kini Diakuisisi Rukita

Bertujuan untuk memperluas cakupan bisnis, Rukita resmi mengakuisisi platform Infokost. Sebelumnya Infokost telah menutup layanan mereka pada tahun 2020 lalu dan berada di bawah naungan GDP Venture.

Sebelumnya layanan Infokost sempat dihentikan pada tahun 2020 karena kesulitan bisnis, ditambah pandemi. Hal tersebut diberitahukan perusahaan melalui situs resminya. Infokost memiliki lebih dari 20 ribu listing hunian berisi informasi lengkap, mulai dari data dan kelengkapan fasilitas di hunian, fasilitas umum seperti lokasi ATM dan minimarket, hingga peta lokasi. Untuk aplikasi, mereka menyediakan aplikasi IbuKost untuk manajemen properti bagi pemilik atau pengelola.

Setelah resmi menjadi sister company dari Rukita, Infokost akan diperbarui dari sisi tampilan di situs agar bisa lebih segar dan relevan untuk pengguna. Dengan demikian Infokost bisa menawarkan lebih dari satu juta kamar dalam listing properti infokost.id serta melayani 50 ribu pemilik indekos.

“Dengan akuisisi ini kami dapat melayani lebih banyak lagi konsumen dan pemilik properti di seluruh Indonesia melalui Infokost Ini merupakan satu dari serangkaian perluasan bisnis yang dilakukan Rukita di tahun 2022,” ungkap Co-Founder & CTO Rukita Xu-Zonne Ho.

Nantinya Infokost tetap akan menjalankan bisnisnya secara independen. Namun, manajemen property listing dan lainnya masih di bawah supervisi langsung dari Rukita. Beberapa listing dari Rukita nantinya juga akan masuk ke dalam Infokost.

Dari sisi pengguna, Rukita terpisah dengan Infokost. Tidak ada rencananya untuk menggabungkan aplikasi Rukita dan Infokost dalam satu platform.

“Ke depannya, kami akan terus melakukan pengembangan inovasi dan fitur terbaru di Infokost.id untuk segera menghadirkannya ke masyarakat, sehingga Infokost dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada para konsumen dan pemilik indekos,” kata Xu.

Penyedia hunian jangka panjang

Dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun, Rukita mengklaim telah memiliki total 13 juta pengunjung di situs sejak peluncuran pertamanya di pertengahan 2019 lalu. Diawali oleh layanan properti manajemen melalui brand Rukita, kemudian menambah perluasan layanannya melalui RuOptions, layanan marketing properti. Serangkaian inovasi melalui Aplikasi Rukita, Aplikasi Rumanage, Rukita Mods, dan inovasi lainnya juga dilancarkan secara agresif di tahun 2021.

Rukita yang semula berfokus kepada co-living kini beralih menegaskan posisinya sebagai Penyedia Sewa Hunian Jangka Panjang, lewat rencana akuisisi dan ekspansi besar-besaran yang dilakukan di sepanjang tahun 2022 ini.

Selama kurang lebih dua tahun berdiri, Rukita berhasil meningkatkan kerja sama dengan lebih dari 20.000 properti dalam platformnya. Hunian ini tersebar di area-area padat sekitar Jabodetabek dengan rentang harga yang ditawarkan beragam tergantung fasilitas dan posisi yang menunjang.

Baru-baru ini Rukita juga tergabung dalam Surge (Program percepatan dari Sequoia Capital India). Program ini diikuti 20 perusahaan startup (salah satunya Rukita) dengan total pendanaan $60 juta dari Surge dan para co-investor.

“Rukita memiliki keahlian dalam pengelolaan properti dan pemanfaatan teknologi untuk menciptakan gaya hidup yang lebih baik bagi kaum urban di Indonesia. Dengan semangat inovasi yang menjawab kebutuhan milenial, kami siap memantapkan posisi kami di industri ini,” tutup Xu.

Pasar hunian sewa memang cukup besar di Indonesia di tengah pesatnya urbanisasi. Selain Rukita, platform lain yang fokus ke layanan ini adalah Mamikos. Selain layanan listing, mereka juga mulai merambah ke co-branding dan layanan pengelolaan properti sewa.

Application Information Will Show Up Here
Lima startup yang kami data kolaps sepanjang paruh kedua 2020 beroperasi di lintas industri, termasuk commerce, food discovery, dan media content

Daftar Startup yang Kolaps Sepanjang Paruh Kedua 2020

Pandemi yang belum berakhir menambah rentetan startup yang kolaps sepanjang semester II 2020. Meskipun demikian, pandemi bukanlah satu-satunya alasan kuat dibalik tutupnya startup ini.

Ada faktor lain yang menghantui, misalnya belum memiliki product market fit sehingga gagal mencapai bisnis yang berkelanjutan, kesalahan strategi perusahaan, atau masih banyak lagi.

Apapun itu, langkah menutup startup memiliki pertanggungjawaban yang harus diselesaikan ke investor, pegawai, dan stakeholder lainnya. DailySocial pernah menuliskan apa saja yang harus diselesaikan saat startup menutup bisnisnya.

Menurut catatan DailySocial, setidaknya ada lima startup yang menutup operasionalnya di Indonesia di paruh kedua tahun ini. Berikut ini daftarnya:

1. Sorabel

Penutupan Sorabel cukup mengejutkan, karena perusahaan sudah berada di later stage dan terakhir mengantongi pendanaan Pra Seri C pada Mei 2019 dari sejumlah investor. Kejora Ventures adalah salah satunya.

Mereka efektif tutup per 30 Juli 2020. Manajemen menyebutkan perusahaan telah melakukan usaha terbaik untuk menyelamatkan perusahaan, tapi gagal dan dengan berat hati menempuh jalur likuidasi.

Meski sudah dinyatakan tutup, Sorabel tidak benar-benar habis. Tim eks-Sorabel beralih ke startup e-logistics Swift Logistics yang kabarnya didirikan oleh para pendiri Sorabel. Swift memanfaatkan gudang eks Sorabel yang berlokasi di Cawang, Jakarta.

2. Ciayo

Ciayo, platform komik digital yang dikembangkan pengembang lokal, resmi tutup pada 30 Juli 2020. Meski alasan penutupan tidak dijelaskan, kehadiran platform sejenis dari perusahaan besar menimpulkan kompetisi yang lebih sengit, seperti LINE Webtoon atau KakaoPage.

Co-Founder Tjahjadi Handaja menyampaikan ia telah membangun Ciayo kurang lebih lima tahun hingga memiliki 160 orang karyawan. Perusahaan bermula sebagai platform social media virtual, lalu pivot menjadi aplikasi komik online dan melebarkan sayap ke game online pada 2016.

3. Blanja

Blanja resmi tutup terhitung pada 1 September 2020 setelah beroperasi selama enam tahun. Pihak Telkom, selaku induk dari Blanja, berdalih penutupan ini adalah bagian dari transformasi bisnis e-commerce di perseroan. Telkom hanya akan fokus pada bisnis e-commerce di segmen korporasi dan UMKM melalui transaksi B2B.

Positioning Blanja yang fokus pada B2B/C2C kurang menawan dibandingkan kompetitor. Menurut riset iPrice, per kuartal II 2020, posisi Blanja ada di peringkat 16.

4. Infokost

Setelah beroperasi selama 12 tahun, Infokost, startup listing properti indekos, resmi tutup pada 31 Desember 2020 mendatang. Sebelumnya, Infokost menyediakan lebih dari 20 ribu listing hunian berisi informasi lengkap, mulai dari data dan kelengkapan fasilitas di hunian, fasilitas umum seperti lokasi ATM dan minimarket, hingga peta lokasi.

Untuk aplikasi, mereka menyediakan aplikasi IbuKost untuk manajemen properti bagi pemilik atau pengelola kost. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur manajemen penghuni, layanan beriklan, menerima pemesanan/booking kamar, kontrol terhadap hunian dan penghuni, dan data statistik hunian.

5. Zomato Indonesia

Zomato, startup food discovery dari India, hengkang dari Indonesia (dan beberapa negara lainnya) karena ingin melakukan penyesuaian bisnis. Fitur berbayarnya, yakni Zomato Pro atau Zomato Gold, dihentikan.

Meski tim operasional dibubarkan, layanan dasar Zomato (direktori restoran) tetap bisa diakses di Indonesia, namun operasionalnya dikerjakan secara remote dari India. Di negara asalnya, perusahaan gencar dengan model bisnis sebagai jasa antar makanan.

ZEN Rooms Hadirkan Konsep Penginapan Non-Hotel ZEN Home

Layanan marketplace budget hotel, ZEN Rooms meluncurkan layanan terbaru ZEN Home yang diklaim merupakan dukungan ZEN Rooms untuk Indonesia memberdayakan industri pariwisata dan perhotelan. Setelah merangkul berbagai pemilik hotel dan homestay, kini ZEN Home menghadirkan pilihan penginapan properti non hotel (misalnya kost-kostan) untuk pengguna ZEN Rooms di Indonesia. Masih fokus di Jakarta, ZEN Home menargetkan bakal mengumpulkan sebanyak 100 kost-kostan hingga akhir tahun 2017.

“Memulai bisnis di Jakarta sendiri sudah menjadi salah satu bentuk cinta ZEN Rooms terhadap Indonesia. Dan untuk memajukan industri pariwisata dan perekonomian Tanah Air, ZEN Rooms melebarkan bisnis dengan memperkenalkan ZEN Home,” ungkap Country Manager ZEN Rooms Indonesia, Nikita Semenov.

Konsep ZEN Home sendiri adalah jenis properti ZEN Rooms berbentuk rumah, apartemen, kost-kostan, atau bangunan bukan hotel lainnya yang dikelola perorangan.

Kepada DailySocial, Semenov menjelaskan perbedaan antara layanan ZEN Home dengan layanan lokal serupa, seperti Infokost. Lebih dari sekedar marketplace, ZEN Home memberikan pendekatan yang berbeda dan lebih personal kepada pemilik kost-kostan di Indonesia.

“Selain memberikan komisi yang menarik, pemilik properti kost-kostan juga mendapatkan edukasi mengenai manajemen dan bagaimana cara tepat memasarkan properti mereka untuk bisnis.”

Pemilik kost-kostan yang sudah bergabung dengan ZEN Home akan diberikan perlengkapan kamar tidur dengan logo resmi dan kesempatan untuk mempromosikan bangunan mereka dengan harga khusus di ZEN Home.

“Kita juga memastikan properti milik mitra akan terjamin pemesanannya, sehingga pemilik bangunan bisa terus mendapatkan tamu sesuai dengan ketersediaan ruangan,” kata Semenov.

Ekspansi di Asia Tenggara

ZEN Rooms awalnya mencoba konsep ZEN Home di Jakarta dari jenis properti kost-kostan. Hingga kini ZEN Rooms telah memiliki 949 properti dengan 77 properti flagship yang dikelola penuh, dan telah meluncurkan 17 properti bertipe ZEN Home, baik di Indonesia, juga di luar negeri seperti di Malaysia, Filipina, dan Thailand. Dan melihat besarnya potensi konsep ini, ZEN Rooms bakal memperluas cakupannya hingga Bali, Bogor, dan Jogjakarta.

“Setelah melakukan percobaan di Jakarta, ZEN Home memiliki potensi untuk berkembang, sesuai dengan maraknya jumlah pemilik kostan di Jakarta dan kota besar lainnya. Selanjutnya ZEN Rooms akan menambahkan fitur terbaru seperti check-in management  untuk memudahkan pengguna dan pemilik properti,” tutup Semenov.

Application Information Will Show Up Here

InfoKost Kini Miliki Aplikasi IbuKost untuk Permudah Pemilik Kos Kelola Informasi (UPDATED)

Hari ini InfoKost mengumumkan mengumumkan aplikasi Android untuk memudahkan pemilik tempat kos yang melakukan pemantauan dan mengembangkan bisnis kosnya melalui smartphone. Aplikasi yang awal tahun ini diluncurkan diberi nama IbuKost. Aplikasi ini mengusung beberapa fitur unggulan seperti notifikasi reservasi dan pengelolaan reservasi yang masuk ke sistem InfoKost.

InfoKost yang merupakan salah satu unit usaha dari GDP Venture merupakan sebuah layanan yang memberikan daftar tempat kos kepada para penggunanya. Selama kurang lebih lima tahun belakangan InfoKost juga aktif menjalin kerja sama dengan pemilik kamar dan rumah yang disewakan. Dengan hadirnya aplikasi IbuKost ini jelas menjadi sebuah langkah maju dalam kerja sama ini.

Selain pengelolaan kamar yang mudah karena disediakan melalui aplikasi mobile dengan aplikasi IbuKost ini pemilik kos juga dimungkinkan untuk mengubah tarif kos dengan mudah, kapan pun di mana pun. Mereka juga bisa dengan mudah melakukan manajemen kamar, mengubah data kamar yang tersedia sehingga informasi yang di dapat oleh para pencari kos bisa valid sesuai kondisi yang ada.

Dari data internal InfoKost sejak diluncurkan awal tahun ini, IbuKost sudah diunduh sebanyak 500 kali. Diterangkan CEO Infokost.id Frandy Sugianto, aplikasi IbuKost ini sengaja dibuat untuk mengakomodasi para pemilik properti baik yang berbayar listing maupun yang tidak berbayar.

“Tujuannya agar pemilik listing yang sudah tergabung sebagai member Infokost.id sehingga mereka bisa memanfaatkan fasilitas yang tersedia lebih luas lagi,” ujar Frandy .

Dalam rilisnya pihak InfoKost juga menjelaskan bahwa peluncuran aplikasi IbuKost ini juga merupakan komitmen pengelola InfoKost untuk memberikan yang terbaik bagi para penggunannya. Tidak hanya untuk mereka yang mencari kos tetapi juga para penyedia kamar atau rumah kos.

InfoKost sendiri sejauh ini telah menyediakan kurang lebih sekitar 30.000 informasi tempat kos dengan 900.000 kamar kos terdaftar di sembilan kota di Indonesia, seperti Semarang, Bandung, Jakarta, Denpasar, Yogyakarta, Malang, Surabaya, dan beberapa kota lainnya.

“Aplikasi penyedia kost ini juga menyediakan data yang cukup lengkap tentang harga, alamat kost, area, serta detail informasi lainnya soal kost-kostan baik lewat website, maupun dari aplikasi Android,” terang Frandy .

Hadirnya IbuKost diharapkan bisa saling melengkapi layanan yang ada di InfoKost. Utamanya untuk semakin memudahkan bahkan menggaet para penyedia kamar atau rumah kos. Lebih-lebih sekarang InfoKost juga menawarkan apartemen, vila, dan tempat hunian.

Update : perubahan pada nama CEO InfoKost

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Infokost Mulai Layanan Pemesanan

Infokost memperluas layanannya dari sekedar informasi menjadi layanan perantara pemesanan. Dengan fitur Booking yang baru saja dibuka, Infokost kini memiliki sekitar 17.500 properti yang bisa dipesan di Jabodetabek, Pulau Bali, dan beberapa kota lain yang menjadi kota tujuan wisata. Infokost berharap layanan tambahan ini bisa memantapkan posisinya sebagai pemimpin pasar di segmen informasi tempat kos di Indonesia.

Kepada DailySocial, CEO Infokost Frandy Wirajaya mengemukakan latar belakang hadirnya layanan pemesanan ini adalah banyak permintaan konsumen untuk fitur ini. Mereka juga melihat potensi hunian sewa lainnya, di luar kos, seperti vila di daerah wisata. Dengan fokus Jabodetabek, Pulau Bali, dan sejumlah properti di kota tujuan wisata, Frandy menyebutkan 50% basisdata properti Infokost sudah menggunakan fitur Booking untuk kemudahan pemesanan. Saat ini mereka secara total memiliki 35 ribu properti yang terdaftar.

Sejauh ini Frandy memastikan pihaknya belum akan mengenakan biaya untuk layanan pemesanan ini. Ia mengatakan, “Saat ini Infokost belum memungut biaya atau fee untuk proses booking ini, baik untuk pemilik hunian atau pencari hunian sewa. Namun jika di kemudian hari akan mengenakan fee, maka fee yang dikenakan sangat kompetitif, karena ini merupakan service tambahan kami untuk para pemilik kost/hunian sewa.”

Terhadap persaingan secara head-to-head dengan layanan global Airbnb yang juga memiliki pasar di segmen ini, Frandy memastikan pihaknya yakin mampu bersaing karena mengklaim memiliki basisdata terbesar di Indonesia untuk jenis hunian sewa. Indokost disebutkan memiliki jaringan yang luas di kota-kota target sasaran.

Dibandingkan situs informasi penjualan atau penyewaan properti yang memiliki cukup banyak pemain, termasuk yang didukung oleh mereka yang bermodal besar, segmen penyewaan kamar kos memang memiliki target pasar tersendiri dan biasanya pengumpulan informasinya tidak mudah karena tidak menggandeng agen properti dalam pemasarannya.

Tanpa menyebutkan angka, Frandy menginginkan kehadiran fitur Booking bakal memantapkan posisi Infokost di segmen layanan hunian sewa di Indonesia. Selain mengandalkan situsnya, Infokost memiliki kelompok komunitas Kosmoklub dan kanal khusus di Kaskus untuk memperkuat positioning-nya.


Disclosure: DailySocial dan Infokost berada di bawah naungan induk perusahaan yang sama

Application Information Will Show Up Here

Dekati Masa Liburan, Infokost Perluas Listing Hunian Sewa Sementara di Bali Untuk Gaet Wisatawan

Menjelang liburan panjang akhir tahun, Infokost memperluas listing hunian sewa sementara mereka untuk kawasan Bali. Tujuannya untuk menggaet wisatawan lokal dan mancanegara. Bali sendiri hingga saat ini dianggap masih menjadi tujuan wisata favorit. Hingga tulisan ini dibuat, Infokost mengklaim telah miliki 7000 listing hunian sewa sementara di Bali untuk Vila, Condotel, Apartemen, dan juga Guest House.

CEO Infokost Frandy Wirajaya Sugianto mengatakan, “Bali merupakan tujuan favorit wisatawan untuk berlibur, terutama […] di akhir tahun bersama teman maupun keluarga yang [dapat] berpengaruh pada meningkatnya kebutuhan atas hunian [sewa] sementara. Melihat kesemmpatan ini, kami berusaha untuk memnuhi kebutuhan para wisatawan atas hunian sementara di masa liburan dengan memperluas listing hunian di Bali.”

Dengan tujuan untuk menarik wisatawan mancanegara juga, Infokost kini menghadirkan pilihan penggunaan bahasa Inggris khusus untuk kawasan Bali sebagai fitur pendukung. Selain itu, listing hunian sewa sementara seperti Villa, Condotel, Apartemen, dan juga Guest House telah diperluas sejak pertengahan tahun 2015 lalu.

Menurut Frandy, saat ini mereka telah memiliki hampir 7000 listing di platform Infokost untuk kawasan Bali saja. Rencananya, akhir tahun nanti jumlah listing untuk kawasan Bali bisa mencapai angka yang ditargetkan, yakni 8000 listing.

“Target pasar kami tidak berubah. Core [target utama] Infokost adalah tetap mahasiswa dan para pencari kerja. Tapi, kami [juga] melihat pengembangan untuk ke depan. Kami ingin menambah segmen baru […] yang masih ‘bau-baunya’ hunian sewa lah,” jelas Frandy menanggapi perluasan listing yang dilakukan Infokost di Bali.

Dijelaskan juga oleh Frandy, pihaknya akan fokus untuk lebih memperkuat SEO dengan dukungan tim IT yang dimiliki untuk kawasan Bali. Selain itu juga akan lebih memperkaya konten-konten dalam platform yang berkaitan dengan pariwisata. Itu semua demi meningkatkan awareness terhadap layanan Infokost di Bali.

Bicara mengenai keanggotaan untuk menempatkan listing hunian sewa sementara, Frandy menjelaskan, “Ada yang free ada yang berbayar. Berbayar, ada listing biasa dengan kategori enam bulan dan satu tahun. Untuk enam bulan, biaya yang dikenakan adalah IDR 300.000 dengan fasilitas bisa unggah hingga lima foto. Untuk satu tahun, biayanya IDR 600.000 dengan fasilitas bisa unggah dua belas foto untuk ditampilkan dan juga video.”

“Selain itu ada listing yang kategorinya banner platinum. Ini range-nya dari IDR 1.000.000 sampai IDR 10.000.000 per bulan. Itu tergantung dari kotanya maupun lokasi tampilnya, di kotamadya atau kecamatan, atau lainnya,” jelas Frandy lebih lanjut.

Sebelum ini, Infokost sendiri telah memiliki rencana untuk mengembangkan pasar mereka ke Sulawesi, Kalimantan, dan juga Sumatera. Tahun depan, Frandy mengungkap bahwa Infokost menargetkan bisa mencapai 40.000 listing dan juga akan fokus untuk pengembangan produk. Sayangnya, Frandy enggan menjelaskan lebih jauh seperti apa arah pengembangan produk mereka nantinya.


Disclosure: DailySocial dan Infokost memiliki induk perusahaan yang sama

Infokost is Ready for Medan and Balikpapan

Infokost (Infokost.id) will enter new cities. After establishing itself in seven cities in the Island of Java and Bali, the service now eyes for Sumatera and Kalimantan, specifically Medan and Balikpapan. Infokost’s presence in those cities is expected to help people there to find or make proper boarding house. Continue reading Infokost is Ready for Medan and Balikpapan

Infokost Siap Ekspansi Ke Medan dan Balikpapan

Infokost siapkan diri untuk jajaki kota Medan dan Balikpapan / Dailysocial

Infokost (Infokost.id) akan memperluas layanan ke sejumlah kota baru. Setelah sebelumnya hadir di tujuh kota di Pulau Jawa dan Bali, kali ini Infokost tengah dalam proses persiapan ekspansi ke pulau Sumatera dan Kalimantan, tepatnya di Kota Medan dan Balikpapan. Kehadiran Infokost di kota-kota baru diharapkan bisa memberikan manfaat bagi banyak komunitas penghuni kost maupun bagi masyarakat yang ingin membuka usaha kost. Continue reading Infokost Siap Ekspansi Ke Medan dan Balikpapan

Infokost Kini Hadir di Kanal Playground Kaskus

Kolaborasi Infokost dan Kaskus / DailySocial

Kanal playground Kaskus kini memiliki anggota baru. Setelah Radio dan Groupee, Kaskus menambahkan kehadiran Infokost, hasil kolaborasinya dengan Infokost.id. Setiap pengunjung Kaskus bisa mengakses informasi pencarian tempat kost yang luas sejak 1 Desember lalu. Kanal Infokost di Kaskus juga menghadirkan fitur terbaru Infokost.id, yaitu pencarian kamar kost secara harian.

Continue reading Infokost Kini Hadir di Kanal Playground Kaskus