Tag Archives: input club

Keystone Ialah Keyboard Mekanis ‘Magnetis’ Dengan Sentuhan AI

Meski kini tersedia banyak solusi untuk berinteraksi dengan konten digital – layar sentuh, stylus hingga gesturekeyboard masih sulit digantikan jika Anda membutuhkan keakuratan dan kecepatan input. Menariknya, dari sejak ditemukan sampai sekarang, wujud keyboard tak banyak berubah. Mayoritas pengembangan tampaknya lebih difokuskan pada teknologi penunjang di dalam.

Tapi tak ada masalah dengan pendekatan itu. Keyboard sudah kian canggih dan Anda mungkin sudah mendengar soal pemanfaatan teknologi sensor inframerah demi meminimalkan peluang eror. Hal ini cukup mengagumkan, tapi tunggu hingga Anda mengenal Keystone ciptaan tim Input Club. Keystone adalah sebuah papan ketik berkonsep masa depan berkat kemampuannya mendeteksi tingkat tekanan serta dukungan kecerdasan buatan.

Keystone 2

Menariknya, semua kecanggihan itu bersembunyi dalam perangkat berpenampilan tradisional. Keystone menyajikan opsi layout full-size atau tenkeyless (tanpa numerical pad) serta menyuguhkan key-cap berbahan plastik PBT. Selain itu, Keystone turut dibekali sistem pencahayaan LED RGB per-key – mempersilakan kita mengustomisasi pola dan warna dari masing-masing tuts. Agar bisa bekerja, keyboard tersambung ke PC lewat kabel,

Keystone 3

Aspek istimewa dari Keystone terletak di dalam. Keyboard ini mengandalkan kombinasi dua fitur utama, yaitu High Definition Analog Control dan sistem deteksi Hall Effect per-key. Singkatnya, teknologi-teknologi tersebut memungkinkan keyboard mengetahui sejauh mana suatu tombol ditekan. Hal ini membuat pengalaman penggunaannya jadi lebih intuitif, baik bagi gamer, desainer bahkan untuk penggunaan secara umum.

Keystone 1

Jantung dari Keystone ialah teknologi Hall Effect. Melalui pemanfaatan metode magnetis, switch bisa mengetahui pergerakan tombol (kita bahkan dapat menyesuaikan sejauh apa jarak tekan tombol hingga sebuah perintah teregistrasi). Karakteristiknya mirip stik analog di controller Xbox One atau DualShock 4. Dan karena pada dasarnya Hall Effect tidak membutuhkan kontak fisik elektrik, Keystone juga jauh lebih awet dari keyboard dengan switch mekanis standar, menjanjikan daya tahan hingga miliaran kali tekan.

Keystone 5

Lalu bagaimana dengan sensasi pemakaiannya? Keystone memanfaatkan switch SILO yang punya karakteristik layaknya varian mekanis biasa. Tersedia pilihan profil linier (Red Slider), tactile hening (Tan Slider) dan clicky (Blue Slider). Switch mempunyai struktur hot-swappable, memungkinkan kita menggota-gantinya kapan pun – membuatnya sangat fleksibel untuk menopang kebutuhan berbeda.

Bagian terbaik dari Keystone ialah dukungan kecerdasan buatan ‘adaptive typing‘ yang dirancang untuk mempelajari kebiasaan penggunanya, misalnya seberapa jauh jari Anda menekan tombol. Menurut Input Club, hal ini sangat esensial karena tiap orang  mempunyai ukuran tangan dan panjang jari berbeda. Alhasil, kian sering digunakan, Keystone jadi semakin nyaman dan intuitif.

Input Club Keystone bisa Anda pesan sekarang di Kickstarter. Produk dijajakan seharga mulai US$ 150, rencananya akan dikirimkan pada para backer pada bulan Februari 2020.

Ringkas dan Solid, WhiteFox Bisa Menjadi Keyboard Mekanik Idaman Non-Gamer

Sebagian besar keyboard mekanik yang ada di pasaran merupakan keyboard gaming, padahal tidak semua penggunanya adalah seorang gamer. Konsumen non-gamer pun otomatis tidak punya banyak pilihan, tapi berkat dedikasi komunitas keyboard enthusiast bernama Input Club, mereka bisa mendapatkan keyboard mekanik idamannya.

Keyboard tersebut bernama WhiteFox, dan ia saat ini sedang mendekati masa akhir kampanyenya di Kickstarter. Saya katakan idaman karena ia memenuhi banyak kriteria yang mayoritas konsumen cari dari sebuah keyboard: berdimensi ringkas, tahan banting, dan tentu saja mampu menyuguhkan feel mengetik yang nyaman berkat penggunaan switch mekanik.

WhiteFox mengadopsi desain tenkeyless (tanpa numpad), membuatnya terasa begitu ringkas. Sasisnya dibuat dari aluminium utuh, dan masing-masing tombolnya tampak melayang di atas bodi yang terkesan solid itu. Tombolnya ini dibuat dari plastik PBT yang terkenal akan durabilitasnya. Lebih lanjut, tiap-tiap label di atasnya dijamin tak akan pudar.

WhiteFox

Performanya didukung oleh Halo Mechanical Switch yang dikembangkan sendiri oleh Input Club. Ada dua tipe yang ditawarkan: Halo True yang tactile dan Halo Clear yang bisa dikatakan sebagai hasil kawin silang Halo True dan Cherry MX Clear. Di samping itu, pengembangnya juga menawarkan WhiteFox dengan switch Kaihua Blue yang lebih mainstream.

Keistimewaan WhiteFox rupanya belum berhenti. Masing-masing tombolnya ternyata dapat diprogram sesuai kebutuhan, dan memprogramnya ini hanya sesimpel membuka situs dan menghadapi interface visual yang mudah sekali dinavigasikan.

Input Club tidak lupa menegaskan kalau WhiteFox merupakan proyek open-source, yang berarti semua orang sebenarnya bisa membuat keyboard WhiteFox-nya sendiri. Kemunculannya di Kickstarter hanya untuk mempermudah mereka yang ingin menerima WhiteFox dalam bentuk siap pakai.

Konsumen yang tertarik saat ini masih bisa memesan WhiteFox lewat Kickstarter seharga $169. Tersedia pula varian berwarna hitam dengan aksen merah bernama Nightfox yang dibanderol $20 lebih mahal.