Tag Archives: insider indonesia

Platform SaaS B2B Insider mengumumkan telah menutup pendanaan segar senilai $105 juta dari investor terdahulunya, QIA dan Esas Private Equity

Insider Peroleh Dana Segar 1,5 Triliun Rupiah, Siap Akuisisi Startup Indonesia

Platform SaaS Insider mengumumkan telah menutup pendanaan segar senilai $105 juta (lebih dari 1,5 triliun Rupiah) dari investor terdahulu QIA dan Esas Private Equity. Disebutkan putaran ini membawa total pendanaan yang telah diraih Insider mencapai $274 juta (sekitar 4 triliun Rupiah).

Dalam keterangan resmi yang diterima DailySocial.id, Rabu (24/5), Insider akan menggunakan dana tersebut untuk mempercepat strategi anorganik yang berfokus pada merger & acquisition (M&A) dan membangun teknologi perusahaan.

Regional Managing Director SEA Insider Jack Nguyen menjelaskan, strategi baru ini akan menguntungkan bisnis perusahaan di Indonesia, dengan jajaran nama klien besarnya, seperti Telkomsel, Blibli, dan Garuda, dalam rangka meningkatkan pengalaman pelanggan mereka.

“Injeksi $105 juta dolar ini ditujukan untuk akuisisi perusahaan di Indonesia dan mencapai target lebih jauh lagi. Ini akan menjadi game-changer bagi kami, terutama karena Indonesia adalah salah satu pasar kami yang paling strategis,” kata dia.

Nguyen melanjutkan, di awal tahun, perusahaan mengumumkan pertumbuhan yang mengesankan di Indonesia sejak peluncuran pertama kali beroperasi pada tujuh tahun lalu. Sebelumnya, perusahaan berfokus pada pertumbuhan melalui cara organik—menghasilkan klien besar, termasuk Auto2000, IKEA, dan Otten Coffee.

“Investasi ini membuka peluang tak terhingga untuk [melakukan] akuisisi strategis di Indonesia. Kami aktif mencari bakat lokal terbaik yang ditawarkan industri ini sembari mengembangkan tim dan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan. Dengan investasi ini, kami dapat mendorong inovasi produk lewat akuisisi perusahaan yang punya solusi terdepan, guna mendukung para pemimpin di bidang pemasaran dan e-commerce, serta meningkatkan nilai dan pertumbuhan dari pengalaman pelanggan mereka,” ujarnya.

Sumber: Insider

Co-Founder & CEO Insider Hande Cilingir menjelaskan, hingga kini perusahaan telah berhasil mencapai pertumbuhan pesat melalui cara organik. Sekarang, pihaknya ingin mencapai tingkat pertumbuhan yang tak tertandingi dengan strategi yang berfokus pada M&A.

Dia bilang, dana segar tersebut akan digunakan secara eksklusif untuk tujuan mengakuisisi perusahaan produk luar biasa di kawasan APAC, termasuk Indonesia untuk lebih melengkapi teknologi Insider dan menciptakan sinergi produk.

“Tidak seperti investasi seri D kami sebesar $121 juta pada 2022 yang telah memperkuat cadangan modal kami untuk pengeluaran operasional di tahun-tahun mendatang, putaran terakhir ini secara khusus akan mendorong pertumbuhan anorganik melalui M&A,” imbuh Cilingir.

Putaran seri D yang diumumkan tahun lalu membawa valuasi Insider sebesar $1,22 miliar sehingga masuk ke dalam jajaran unicorn.

Dia melanjutkan, “respon pasar dan pelanggan kami usai Insider mengakuisisi MindBehind pada awal tahun ini, mendorong keinginan kami mengeksplorasi peluang lebih lanjut untuk mengakuisisi perusahaan yang unik dengan teknologi terdepan di industri untuk melayani pelanggan kami lebih baik, mendorong lebih banyak nilai, dan mencari solusi inovatif untuk mengatasi tantangan terbesar para pemasar.”

Solusi Insider

Di luar Indonesia, Insider memiliki lebih dari 1.200 pelanggan. Sepertiganya adalah Fortune Global 500 dan beberapa merek ternama, termasuk Singapore Airlines, Estée Lauder, Samsung, Vodafone, Allianz, Virgin, Toyota, New Balance, IKEA, GAP, L’Oreal, Santander, BBVA, Pizza Hut, Newsweek, Nissan, AVIS, MAC, Marks & Spencer, Avon, dan CNN.

Insider berfokus pada penyediaan platform utama untuk membangun pengalaman lintas saluran yang individual—memungkinkan pemasar perusahaan untuk menghubungkan data pelanggan di seluruh saluran dan sistem, memprediksi perilaku masa depan mereka dengan AI intent engine dan membangun pengalaman pelanggan individual.

Pemilik brand dapat menggunakan platform Insider untuk memberikan pengalaman yang konsisten dan menarik di seluruh Web, Aplikasi, Web Push, Email, SMS, WhatsApp Commerce, dan lainnya.

Dalam wawancara terdahulu bersama DailySocial.id, Country Manager Insider Indonesia Arifin Iskandar menyampaikan, Insider memanfaatkan data serta penerapan teknologi AI dan machine learning. Proses tersebut yang diklaim sudah menjadi fondasi bisnis yang tepat bagi Insider dengan mengawali semua dari data, yang mereka dapatkan dari consumer behaviour yang dapat dipantau dari digital enabler atau digital operator. Selain itu data tersebut juga bisa dikombinasikan dengan data yang sudah ada di sistem legacy.

Menurutnya, konsumen saat ini rata-rata terlibat secara digital dengan brand di enam saluran atau lebih. Pemasar ditantang untuk terlibat dengan pelanggan di saluran pilihan mereka saat mereka paling aktif. Platform bertenaga AI Insider menyatukan serangkaian kemampuan personalisasi paling luas dengan saluran pesan yang muncul, seperti WhatsApp, Facebook, RCS, dan SMS.

“Media sosial di Indonesia masih menjadi tools terbaik untuk kegiatan pemasaran. Facebook dan Instagram memiliki jumlah sangat besar di Indonesia dan menjadi channel pilihan untuk kegiatan pemasaran, tetapi Insider juga memiliki opsi lain di luar media sosial.”

Insider Indonesia

Rencana Bisnis Insider di Indonesia Usai Meraih Gelar “Unicorn”

Awal bulan Maret 2022 lalu, Insider yang merupakan pengembang platform SaaS pemasaran, telah merampungkan pendanaan seri D senilai $121 juta (setara Rp 1,75 triliun) dipimpin oleh QIA. Investasi tersebut membuat Insider masuk ke jajaran unicorn dengan valuasi $1,22 miliar.

Sebelumnya Insider menyampaikan komitmennya untuk menggarap pasar Indonesia, termasuk dengan membangun tim lokal di sini sejak tahun 2020 lalu. Tepatnya saat perusahaan baru mengantongi pendanaan seri C sebesar $32 juta yang dipimpin oleh Riverwood Capital.

Sebagai rencana awal pasca pendanaan baru ini, Insider akan menginvestasikan Rp300 miliar selama tiga tahun ke depan untuk pasar Indonesia. Modal tambahan ini juga akan digunakan perusahaan untuk mendorong perluasan bisnis, meningkatkan teknologi inti perusahaan, dan meningkatkan penjualan lokal, dan investasi kegiatan pemasaran.

“Dengan pendanaan ini perusahaan akan menambah 3x jumlah tim mencapai sekitar 300%. Target kita adalah 50 head count di Indonesia. Saya percaya people adalah aset dan kita mengusung konsep people first untuk bisa mengembangkan bisnis,” kata Country Manager Insider Indonesia Arifin Iskandar kepada DailySocial.id.

Pandemi dorong pertumbuhan bisnis

Pandemi terbukti telah mempercepat akselerasi digital, bukan hanya untuk kalangan individu namun juga bisnis secara khusus. Jika dulunya korporasi masih enggan untuk mengadopsi digital, kini secara sukarela mereka mulai melirik berbagai platform pemasaran SaaS seperti Insider.

Saat ini sudah ada 100 perusahaan yang memanfaatkan teknologi dan layanan dari Insider. Mulai dari perusahaan yang masuk dalam kategori digital native, offline to online, hingga perusahaan baru yang sebelumnya masih belum bersedia untuk mengadopsi kegiatan pemasaran mereka secara online. Semua industri pun saat ini sudah menjadi target dari Insider.

“Saat ini bisa dibilang kita sudah sangat diverse dari sisi industri apa yang kami targetkan. Dulu mungkin kami lebih tertarik kepada perusahaan yang digital native, namun saat ini kami melihat banyak perusahaan yang sebelumnya hanya fokus di offline dan tertarik untuk menyasar online juga sudah menjadi target dari kami,” kata Arifin.

Disinggung seperti apa strategi Insider untuk bisa bersaing dengan pemain asing hingga lokal yang menawarkan layanan dan teknologi yang serupa, Arifin menegaskan dengan pengalaman perusahaan yang sudah berdiri sejak tahun 2012 lalu, mereka mengklaim bisa memberikan the best practice untuk masing-masing klien mereka dari sisi teknologi dan kebutuhan lainnya.

Berkantor pusat di Singapura, Asia Tenggara telah menjadi pasar utama bagi Insider sejak didirikan, dikarenakan Insider pertama kali berekspansi ke 11 wilayah di Asia termasuk Indonesia, Korea, Hong Kong, Sydney, Taiwan, dan Vietnam sebelum Eropa, LATAM, dan AS. Insider ini telah melayani beberapa brand terbesar di APAC termasuk Singapore Airlines, Watsons, Garuda Indonesia, Telkomsel, dan Adidas.

Pemanfaatan data, machine learning, dan AI

Untuk mendukung perusahaan memberikan layanan yang relevan, Insider memanfaatkan data serta penerapan teknologi AI dan machine learning. Proses tersebut yang diklaim sudah menjadi the right foundation bagi Insider dengan mengawali semua dari data, yang mereka dapatkan dari consumer behaviour yang dapat di track dari digital enabler atau digital operator. Selain itu data tersebut juga bisa dikombinasikan dengan data yang sudah ada di sistim legacy.

“Contohnya sebelum pandemi ketika program loyalty dilancarkan sebagai upaya untuk memberikan reward kepada pelanggan, pada umumnya mereka harus datang ke toko atau mall kemudian mendaftar untuk melakukan pembelian. Data tersebut bisa kita gabungkan. Nantinya Insider akan menggunakan teknologi AI dan machine learning untuk bisa menilai customer lifetime,” kata Arifin.

Konsumen saat ini rata-rata terlibat secara digital dengan brand di enam saluran atau lebih. Pemasar ditantang untuk terlibat dengan pelanggan di saluran pilihan mereka saat mereka paling aktif. Platform bertenaga AI Insider menyatukan serangkaian kemampuan personalisasi paling luas dengan
saluran pesan yang muncul seperti WhatsApp, Facebook, RCS, dan SMS.

“Media sosial di Indonesia masih menjadi tools terbaik untuk kegiatan pemasaran. Facebook dan Instagram memiliki jumlah sangat besar di Indonesia dan menjadi channel pilihan untuk kegiatan pemasaran, namun demikian Insider juga memiliki opsi lain di luar media sosial,” kata Arifin.