Tag Archives: intel

Intel Gamer Days 2023 “Leap Beyond”: Sebuah Pengalaman Imersif dan Penuh Tantangan Seru

Produsen teknologi komputer kelas dunia, Intel, baru-baru ini menggelar sebuah event yang bertajuk “Intel Gamer Days Leap Beyond” di Jakarta. Event yang menyasar para gamers dan tech enthusiast ini, tak hanya berkaitan dengan produk unggulan Intel, namun juga menawarkan pengalaman, petualangan, dan adrenalin bagi para peserta.

Pengalaman Seru Intel Leap Beyond The Rooms

Salah satu daya tarik utama pada event yang diselenggarakan di Pos Bloc, Pasar Baru Jakarta Pusat pada 12 Agustus lalu adalah ‘Intel Leap Beyond The Rooms’, sebuah instalasi gaming room yang disuguhkan kepada para pengunjung, dengan suasana dan tantangan tematis yang berbeda.

Terdapat 5 (lima) gaming room tematis yaitu ‘Stay Cool’ dengan suasana layaknya padang pasir, ‘Hidden Forest’ dengan suasana hutan belantara, ‘Smoke Screen’ yang penuh dengan asap, ‘Snow Bound’ dengan lahan salju yang licin, serta terakhir ‘Red Room’ yang menghadirkan suasana horor khas rumah sakit berhantu yang mengajak memacu detak jantung.

Di dalam gaming room tematis tadi, pengunjung ditawarkan gamifikasi menarik dan berhadiah. Setelah berhasil melewatinya, sebuah mystery box menanti dengan kejutan hadiah menarik dari Intel seperti Prosesor Intel 13th Gen, VGA Card, Mouse, dan berbagai aksesori lainnya.

Intel Gamer Days Leap Beyond Esports dan workshop

Tantangan dan gamifikasi di Intel Gamer Days Leap Beyond tidak hanya itu saja. Para pengunjung juga diajak untuk mengikuti aktivitas lain di berbagai booth sponsor yang menawarkan on-ground challenge yang tentu terdapat berbagai hadiah menarik yang dapat dibawa pulang oleh peserta yang berhasil menyelesaikan tantangannya.

Bagi para esports enthusiast, di acara ini juga terselenggara turnamen esports dengan game Counter Strike. Hadiahnya tak main-main, disediakan hadiah berupa tiket ke Intel Extreme Master Australia, monitor berkualitas tinggi, hingga laptop gaming canggih.

Ada delapan pertandingan yang diselenggarakan pada esports Counter Strike ini. Juara pertama diraih oleh gamer bernama Juan Sulthon Iskandar yang berhasil memenangkan trip ke Intel Extreme Masters (IEM) yang akan diselenggarakan di Sydney Australia pada tahun ini, kemudian disusul oleh Hanif Dwi Arifianto sebagai runner up yang mendapatkan hadiah laptop dari MSI, dan di posisi ketiga diduduki oleh Dicky Zoelkarnaen dengan hadiah monitor ASRock.

Anda juga bisa mendapat kesempatan yang sama yaitu memenangkan tiket perjalanan ke Sydney untuk menonton IEM, dengan melakukan pembelian laptop Acer di toko ofisial Blibli dan Tokopedia.

Selain tantangan dan juga turnamen esports, acara ini juga menyuguhkan wawasan seputar teknologi, industri gaming, dan tentunya Intel melalui berbagai sesi workshop.

“Caster Bukan Cuma Teriak-Teriak” oleh Antonius Willson

Dalam workshop ini, Antonius Willson memaparkan esensi sejati menjadi seorang Game-Caster. Bukan sekadar “teriak-teriak”, menjadi Game-Caster berarti menguasai seni bercerita, analisis mendalam, menjadi host yang menarik, serta menjadi entertainer. Antonius menjelaskan ada dua jenis Caster yakni; Main Cast dan Color Cast/Co-Caster. Main Cast harus mampu melakukan play by play, sementara Color Cast/Co-Caster harus memiliki kemampuan analitis, menambahkan detail yang mungkin terlewat dan menyiapkan konteks.

“How To Enter Game Industry” oleh Kris Utomo

Pada sesi ini, Intel mengundang Kris Utomo yang dikenal sebagai salah satu game developer tanah air. Di sesi ini, Kris banyak bercerita soal pengetahuannya mengenai pro dan kontra dalam memilih jalur karier di bidang dan industri game. Kebanyakan pemaparan yang disampaikan seputar bagaimana kiat mendirikan studio game indie, di samping pilihan untuk bekerja di studio game ternama.

“Overclocking with Intel: Optimize Gaming Performance” oleh Ava Jonathan

Overclocking sejak lama menjadi salah satu cara para gamer untuk memaksimalkan kemampuan perangkat PC untuk keperluan gaming. Melalui sesi ini, Alva, seorang overclocker profesional asal Jakarta yang juga dikenal juga dengan nickname “Lucky_n00b” ini membeberkan tips dan trik seputar overclocking yang optimal dengan dukungan teknologi terkini, terlebih dari yang disuguhkan oleh Intel.

“Powerful Content Creation” oleh Anjas Maradita

Pada sesi ini, Anjas Maradita membagikan pengetahuan seputar bagaimana menjadi seorang konten kreator yang relevan di masa ini. Dalam dunia gaming, konten kreator belakangan juga telah menjadi sektor yang cukup banyak memperoleh atensi. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya konten kreator pada spesifik gaming yang telah sukses dan menarik atensi audiens secara luas dan masif. Di sesi ini, Anjas juga tak lupa membagikan tips dan trik, serta menunjukkan keahliannya dalam membuat konten yang menarik dalam waktu singkat.

“Tech Talk: Beyond Performance” oleh Dedy Irvan

Dalam sesi ini, Dedy Irvan dari Jagat Review, membagikan berbagai tips dan trik terkait kinerja PC. Ia mendalaminya dengan membahas isu ‘Bottleneck’, suatu masalah yang sering dihadapi pengguna, dan cara mengatasi fenomena tersebut. Menurutnya, sumber Bottleneck sangat bergantung pada software yang dijalankan. Khususnya dalam konteks permainan, Dedy menjelaskan konsep CPU bounds dan GPU bounds, meskipun faktor-faktor tersebut dapat berbeda tergantung pada jenis game dan pengaturannya. Sebagai intermezzo, Dedy Irvan menyelenggarakan mini games, memberikan hadiah mistery box bagi dua pengunjung beruntung.

Selain workshop di atas, masih banyak lagi workshop lainnya yang diselenggarakan pada event berkumpulnya para gamer tersebut. Seperti misalnya presentasi produk dari Alienware, Aorus, ASRock, Legion, MSI Notebook & Component, Predator, Pongo, dan juga ROG Notebook & Component. Selain presentasi, para brand tadi juga diberikan space untuk mengaktivasi booth untuk keperluan pemasaran, dan juga berbagi pengalaman produk kepada pengunjung.

Tak hanya itu, Intel Gamer Days juga tak luput mengajak serta para komunitas untuk memberikan berbagai macam wawasan kepada peserta. Seperti misalnya saja sesi Community Games & Panel oleh Advance Guard yang dikenal sebagai komunitas gamer fighting game, dan juga Indonesia Speedrun Community.

Intel Gamer Days Leap Beyond tentu bukan hanya sekedar event gaming biasa, acara ini secara khusus dikemas memadu antara teknologi, pengalaman, dan juga edukasi. Dari sisi aktivitas, hadiah, hingga berbagai wawasan, semuanya menjadi bukti bahwa dunia gaming dan teknologi selalu menawarkan sesuatu yang baru, sebuah pengingat bahwa kita harus selalu siap untuk ‘leap beyond’ dalam perkembangan teknologi yang dinamis ini.

4th Gen Intel Xeon Scalable Scalable Hadir untuk Pacu Digitalisasi Berbagai Industri dan B2B

Intel Indonesia resmi memperkenalkan jajaran prosesor generasi terbarunya, 13th Gen Intel® Core™ Mobile Processor dan juga 4th Gen Intel® Xeon® Scalable pada Kamis (15/6/2023) di Jakarta.

13th Gen Intel® Core™ Mobile Processor hadir dengan performa lebih unggul untuk platform mobile, sedangkan 4th Gen Intel® Xeon® Scalable (dengan nama kode Sapphire Rapids) dirancang bagi kalangan enterprise dan startup untuk kebutuhan data center modern, AI, cloud, jaringan dan edge, serta superkomputer.

4th Gen Intel® Xeon® Scalable menjadi prosesor data center Intel yang diklaim paling “berkelanjutan”, di mana menghadirkan beberapa fitur untuk mengoptimalkan data dan performa, sehingga sumber daya CPU menjadi lebih optimal dengan beban kerja yang lebih baik, untuk membantu bisnis mencapai target mereka.

Selain untuk security dan sustainability, 4th Gen Intel® Xeon® Scalable juga hadir untuk mendukung kecerdasan buatan, di mana para developer yang menggunakan prosesor ini bisa menggunakan tool AI pilihan mereka serta meningkatkan produktivitas dan mempercepat waktu pengembangan AI.

Tak cuma itu, 4th Gen Intel® Xeon® Scalable juga secara khusus dioptimalkan untuk jaringan berperforma tinggi, berlatensi rendah, dan beban kerja edge, di mana sangat cocok dimanfaatkan bisnis dan pelaku startup yang ingin mengembangkan software di berbagai industri, seperti telekomunikasi, ritel, dan juga smart city.

Simon Chan, Managing Director, Sales, Marketing & Communications Group Intel – Southeast Asia, South Asia, Australia and New Zealand mengklaim bahwa 4th Gen Intel® Xeon® Scalable dirancang untuk kalangan bisnis yang ingin mempercepat digitalisasi mereka, khususnya di bidang data center dan cloud computing.

“Kami sangat bersemangat untuk memperkuat industri data center di Indonesia yang sedang berkembang dan mengatasi kebutuhan komputasi berbagai bisnis di sini dengan 4th Gen Intel® Xeon® Scalable terbaru, mulai dari kinerja dan efisiensi hingga security dan sustainability, karena Indonesia kini tengah mengakselerasi adopsi digital dan memenuhi peningkatan kebutuhan terhadap layanan cloud,” ujar Simon.

Dukungan 4th Gen Intel® Xeon® Scalable untuk Security and Sustainability Bisnis

Peluncuran 13th Gen Intel® Core™ Mobile Processor dan juga 4th Gen Intel® Xeon® Scalable dibagi pada dua sesi di hari yang sama: keynote utama peluncuran prosesor diikuti dengan sesi Accelerate Digital Transformation with Intel, lalu sesi khusus enterprise yang mendalami seluk beluk teknis Intel Xeon pada kalangan B2B.

Pada sesi diskusi panel Accelerate Digital Transformation with Intel, hadir beberapa perusahaan dan regulator yang turut menggunakan teknologi ini dalam digitalisasi mereka. Kemkominfo, BCA, dan Telkomsel menjadi beberapa yang diundang untuk berbagi seperti apa kinerja 4th Gen Intel Xeon Scalable dalam mengatasi kebutuhan IT mereka.

Antonius Bambang, IT Advisor Infrastructure & System BCA, mengungkap bahwa security menjadi salah satu aspek paling penting yang menjadi fokus utama perusahaan, mulai dari front end sampai back end.

“Di BCA, kita memiliki satu standar bahwa pembelian laptop sama desktop itu harus memakai prosesor Intel yang menjaga keamanan siber kami dari ancaman seperti firewall, DDoS, dan lain sebagainya,” ujarnya.

Sementara, Adi Sunardy, IT Advisor & Cloud Operations Telkomsel, menekankan pentingnya sustainability bagi Telkomsel. Menurutnya, emisi karbon yang dilepaskan dari server atau data center harus terhitung.

Dalam hal ini, prosesor 4th Gen Intel® Xeon® Scalable hadir dengan penghematan daya pada tingkat platform, sehingga bisa mengurangi kebutuhan akselerasi tambahan dan membantu perusahaan untuk mencapai tingkat sustainability yang ditetapkan. Bahkan, perusahaan bisa memperoleh benefit sustainability yang lebih besar seperti bentuk pengurangan jumlah server, penggunaan fleet power dan emisi karbon.

“Kinerja prosesor Xeon menjadi benefit yang sejalan dengan requirement Telkomsel, yakni sustainability, yang tentunya juga diikuti dengan performance reliability dan ketersediaan sistem,” ujar Adi.

Terlepas dari kapabilitas dan kinerja prosesor Xeon pada security dan sustainability, Agung Basuki, Ketua Tim Pusat Data Nasional Kementerian Komunikasi dan Informatika, justru menekankan bahwa semua kebutuhan yang dialami pelaku bisnis di atas serta merta harus didukung percepatan transformasi digital.

Dia berbagi lima faktor penting dalam percepatan transformasi digital di Indonesia. Faktor-faktor tersebut meliputi pembangunan infrastruktur pendukung dan perluasan akses internet, partisipasi pemerintah dalam membentuk peta jalan transformasi digital pada sepuluh sektor prioritas, integrasi pusat data pemerintah, pembentukan sumber daya manusia yang siap beradaptasi dengan digitalisasi, serta regulasi dan pendanaan yang mendukung, termasuk melalui APBN, dana pinjaman, dan kerja sama.

“Kalau kita bicara soal teknologi, misalnya security sama sustainability yang jadi motornya, berarti bahan bakarnya juga harus ada, yakni regulasi yang mendukung dan mengakselerasi transformasi digital serta pendanaan,” ujar Agung.

Digitalisasi Industri Perbankan dan Telekomunikasi dengan Intel Xeon

Adapun sesi lainnya berfokus pada transformasi digital industri perbankan dalam konteks peran Intel Xeon mendukung digitalisasi bank seperti BCA. Fredy Sitorus, Senior IT Analyst BCA, dan Harris Kristanto, Enterprise Account Executive Intel Indonesia, hadir sebagai pembicara dalam sesi tersebut.

Sesi ini mengupas industri perbankan dan financial technology yang sangat kompetitif, diatur dengan ketat, dan selalu berkembang. Dinamika industri ini mendorong lembaga keuangan untuk terus mengidentifikasi peluang baru dalam membedakan kemampuan mereka menggunakan teknologi, di mana 4th Gen Intel® Xeon® Scalable menjadi pendukung untuk komputasi yang diperlukan bank. 

Sebagai mitra teknologi, Intel pun bekerja dengan pelanggan di seluruh industri layanan keuangan untuk memungkinkan transformasi digital yang diperlukan guna memanfaatkan dan mengaplikasikan data dengan cara baru.

Selain itu, dalam beberapa sesi sponsor, Intel berkolaborasi dengan brand teknologi global seperti ASUS, Dell Technologies, HPE, dan Google Cloud. Mereka memberikan insight dukungan dan solusi dari Intel dalam berbagai konteks dan industri.

Adapun setelahnya diteruskan dengan sesi membahas peran industri telekomunikasi dengan dukungan teknologi dari Intel Xeon. Pembicara dalam sesi ini termasuk Adi Sunardy, IT Advisor & Cloud Operations Telkomsel, Ferry Sinambela, IT Infrastructure & Cloud Operations Management Telkomsel, Hendi Satrio, Enterprise Account Executive Intel Indonesia, serta Beny Ibrani, Cloud Solution Architect Intel Indonesia. Dalam sesi ini, mereka membahas peran Intel Xeon dalam transformasi telekomunikasi dan pemanfaatan teknologi untuk memenuhi tuntutan industri yang terus berkembang.

Kini, 4th Gen Intel® Xeon® Scalable tersedia untuk para pelanggan di Indonesia lewat penyedia infrastruktur IT dan cloud setempat. 13th Gen Intel® Core™ Mobile Processor pun juga telah tersedia untuk umum lewat ritel, dengan kisaran harga bundel laptop di rata-rata minimal Rp10 juta.

 

 

Lenovo Umumkan 3 Laptop Premium Seri ThinkPad X1, Dengan Intel Core Generasi Ke-12 Untuk Pekerja Hybrid Dan Profesional

Lenovo telah meluncurkan laptop premium seri ThinkPad X1 yang dirancang untuk pekerja hybrid dan profesional. Mereka adalah ThinkPad X1 Carbon 10th Gen, X1 Yoga 7th Gen, dan X1 Nano 2nd Gen.

Ketiganya telah menjalankan sistem operasi Windows 11 dan didukung oleh Intel vPro U15 dan P28 terbaru dengan prosesor Intel Core generasi ke-12 yang menawarkan lompatan signifikan dalam kinerja. Bersama chip grafis terintegrasi Intel Iris Xe, RAM hingga 32GB LPDDR5, dan penyimpanan internal hingga 2TB Gen 4 Performance PCIe NVMe SSD.

Laptop seri ThinkPad X1 terbaru juga sudah tersertifikasi Intel EVO Platform yang menghadirkan pengalaman utama meliputi daya tanggap, bangun instan, masa pakai baterai panjang, pengisian cepat, dan kolaborasi cerdas. Serta, dilengkapi fitur keamanan ThinkShield dengan teknologi Computer Vision (CV).

Teknologi Computer Vision baru ini menggunakan Neural Processing Unit (NPU) yang menghasilkan metadata dari kamera terintegrasi berdasarkan pengenalan dan pemodelan algoritma AI3. Teknologi ini menawarkan Deteksi Human Presence Detection yang lebih cerdas dalam mengenali manusia dan tujuan mereka untuk menggunakan PC, serta dapat mengenali apakah ada rekan kerja yang lewat atau hanya seekor kucing di rumah, dan perangkat hanya akan membuka kunci untuk pemilik.

CV juga berfungsi saat pengguna mengenakan masker pelindung wajah. Untuk menghemat daya, dapat mematikan atau meredupkan layar saat pengguna memalingkan muka, meningkatkan efisiensi energi dan menambahkan lapisan privasi ekstra saat bekerja di tempat umum.

Untuk kolaborasi yang lebih mendalam dan lebih aman, mereka dibekali kemampuan kamera superior dan audio yang lebih baik. Bar komunikasi yang mengintegrasikan opsi webcam FHD yang ditingkatkan dan dilengkapi privacy shutter.

Desain bar memungkinkan kamera dengan sensor yang lebih besar daripada yang biasanya ditemukan di laptop. Sensor 1,4µm meningkatkan kualitas gambar terutama dalam kondisi kurang cahaya. Sementara, aspek audio-nya mengandalkan mikrofon quad-array medan jauh 360 derajat, dan dilengkapi Dolby Atmos Speaker System dengan Dolby Voice.

ThinkPad X1 Carbon Gen 10
Lenovo ThinkPad X1 Carbon 10th Gen

ThinkPad X1 Carbon telah mencapai tonggak sejarah generasi ke-10 dan terus menawarkan semua yang dibutuhkan para profesional di era modern. Ia mengusung layar 14 inci narrow bezel dengan resolusi hingga WQUXGA (ada opsi Touch AOFT dan panel OLED 2.8K). Dimensi bodinya 315.6×222.5×14.95 mm dan bobotnya 1,12 kg.

Lenovo ThinkPad X1 Yoga 7th Gen

Sementara, ThinkPad X1 Yoga 7th Gen dengan desain mesin aluminium premium yang stylish dan bertenaga. Ia juga memiliki layar 14 inci narror bezel dengan panel OLED beresolusi hingga WQUXGA 4K dan tersedia opsi AOFT Touch. Dimensinya 314.4×222.3×15.53 mm dengan berat 1,38 kg.

Lenovo ThinkPad X1 Nano 2nd Gen

ThinkPad X1 Nano 2nd Gen masih menjadi ThinkPad teringan dengan berat kurang dari 1 kg dengan dimensi 293.2x208x14.47 mm. Ia merupakan laptop 13 inci dengan desain narrow bezel dan didukung resolusi hingga 2K serta tersedia opsi AOFT Touch.

Untuk harga dan ketersediaan, ThinkPad X1 Carbon Gen 10 akan tersedia mulai Maret 2022 dengan harga mulai dari $1.639. Sementara, ThinkPad X1 Yoga Gen 7 akan tersedia mulai Maret 2022 dengan harga mulai dari $1749 dan ThinkPad X1 Nano Gen 2 akan tersedia mulai April 2022 dengan harga mulai dari $1659.

Semua yang Intel Umumkan di CES 2022

AMD bukan satu-satunya raksasa industri komputer yang menyiapkan banyak kejutan di CES 2022. Rival bebuyutannya, Intel, juga punya sederet pengumuman yang tak kalah menarik.

Sebagian dari produk-produk baru yang Intel umumkan bakal bersaing langsung melawan produk-produk yang AMD perkenalkan, termasuk (untuk pertama kalinya) di segmen kartu grafis. Berikut adalah rangkuman dari semua yang Intel umumkan di CES 2022, atau Anda juga bisa menonton siaran ulangnya di YouTube.

Prosesor laptop 12th Gen Intel Core

Pasar laptop tahun ini sepertinya bakal amat sengit, sebab kita bisa memilih antara yang ditenagai prosesor AMD Ryzen 6000 Series atau 12th Gen Intel Core (Alder Lake). Intel telah menyiapkan sebanyak 28 model prosesor, delapan di antaranya adalah prosesor H-Series yang ditargetkan untuk kategori laptop gaming.

Seperti versi desktop-nya, keluarga prosesor 12th Gen Intel Core versi laptop ini juga mengadopsi arsitektur hybrid yang mengawinkan Performance-core (P-core) dan Efficient-core (E-core), meski ada juga beberapa model yang hanya mengemas P-core saja.

Di kasta teratas, Intel punya Core i9-12900HK yang mengemas 14 core (6 P-core dan 8 E-core) dan 20 thread, serta yang menjanjikan peningkatan performa gaming sampai 28% dibandingkan prosesor generasi sebelumnya, Core i9-11980HK. Dalam konteks produktivitas, prosesor ini diklaim bisa mengerjakan tugas 3D rendering hingga 43% lebih cepat.

Keluarga prosesor baru ini juga mencakup lini prosesor U-Series, dan yang baru, lini P-Series. Lini U-Series ditujukan untuk laptop mainstream dengan TDP 9-15 watt, sementara lini P-Series dirancang untuk laptop premium yang membutuhkan dorongan performa ekstra, dengan spesifikasi hingga 14 core dan 20 thread, serta TDP sebesar 28 watt.

Nantikan saja kedatangan laptop-laptop baru yang ditenagai prosesor 12th Gen Intel Core di kuartal pertama tahun ini juga.

Pembaruan standar Intel Evo

Sehubungan dengan adanya prosesor baru, Intel pun memperbarui persyaratan yang diperlukan agar suatu laptop bisa lulus sertifikasi Intel Evo. Syarat yang paling utama tentu saja adalah laptop-nya harus menggunakan prosesor 12th Gen Intel, dan kali ini termasuk lini prosesor H-Series. Ini berarti kita bakal melihat beberapa laptop gaming yang dipasarkan dengan membawa branding Intel Evo tahun ini, asalkan laptop-nya menandemkan prosesor H-Series dengan kartu grafis Intel Arc, bukan besutan Nvidia maupun AMD.

Persyaratan lainnya berkaitan dengan pengalaman video conferencing. Standar terbaru Intel Evo mengharuskan laptop memiliki paling tidak webcam 1080p, lengkap beserta chip Wi-Fi 6E dan fitur berbasis AI untuk meminimalkan suara latar yang tertangkap mikrofon. Juga menarik adalah adanya standar khusus yang ditetapkan untuk kategori laptop foldable.

Ke depannya, Intel juga bakal menambahkan fitur-fitur yang berkaitan dengan pengalaman multi-device ke platform Evo. Fitur-fitur ini merupakan hasil karya Screenovate, startup asal Israel yang diakuisisi oleh Intel belum lama ini. Di atas panggung, Intel bahkan sempat mendemonstrasikan bagaimana laptop Intel Evo dapat dipakai untuk membaca dan membalas iMessage yang berasal dari sebuah iPhone di sebelahnya.

22 prosesor desktop 12th Gen Intel Core baru

Menyusul enam prosesor desktop 12th Gen Intel Core yang diluncurkan pada bulan Oktober 2021 lalu, Intel mengumumkan bahwa mereka telah menyiapkan 22 prosesor baru yang terdiri dari seri Core i9 sampai Pentium dan Celeron. Prosesor-prosesor ini memiliki rentang TDP minimum antara 35-65 watt, dan sebagian besar hadir tanpa dibekali E-core. Pada paket penjualannya, Intel juga akan menyertakan stock cooler baru (ada tiga model cooler yang berbeda tergantung prosesornya).

Bersamaan dengan itu, Intel turut memperkenalkan tiga chipset motherboard baru untuk prosesor 12th Gen: H670, B660, H610. Ketiganya tentu bakal membantu keluarga prosesor baru ini jadi lebih terjangkau oleh banyak kalangan, terutama mengingat harga motherboard Z690 yang ada di pasaran sekarang memang mahal-mahal.

Kartu grafis Intel Arc

2022 bakal menjadi debut Intel di ranah kartu grafis diskret, dan Intel mengumumkan bahwa generasi pertama kartu grafis Intel Arc (yang diberi codename Alchemist) sudah mereka kirim ke pihak OEM. Namun sebelum Anda khawatir kartu grafis Intel ini bakal mengalami nasib yang sama seperti Nvidia dan AMD (stoknya kosong di mana-mana dan harganya melambung tidak masuk akal), perlu diketahui juga bahwa OEM yang dimaksud turut mencakup para produsen laptop.

Ya, beberapa produsen seperti Acer dan Alienware sudah mengumumkan laptop baru yang dibekali kartu grafis diskret Intel Arc di CES 2022, dan peluncurannya pun hanya tinggal menunggu waktu. Selain menjanjikan teknologi terkini macam ray tracing, Intel Arc juga dibekali teknologi upscaling berbasis AI bernama XeSS yang berpotensi menjadi rival sepadan terhadap teknologi DLSS milik Nvidia. Beberapa judul game yang telah dikonfirmasi bakal mendukung XeSS di antaranya adalah Hitman 3, Riftbreaker, Death Stranding Director’s Cut, dan Grid Legends.

Seperti AMD, Intel juga menjanjikan harmonisasi antara prosesor dan kartu grafis bikinannya lewat sekumpulan teknologi yang diberi nama Intel Deep Link. Salah satu bagian dari Deep Link adalah Dynamic Power Share, yang memungkinkan penyesuaian alokasi daya ke CPU dan GPU secara otomatis berdasarkan skenario penggunaan, sangat mirip seperti teknologi AMD SmartShift yang terdapat di laptop AMD Advantage.

Tidak kalah menarik adalah teknologi Deep Link Hyper Encode, yang memungkinkan chip grafis milik prosesor dan kartu grafis diskret Intel Arc untuk bekerja bersama-sama demi semakin menggenjot performa. Pada software seperti DaVinci Resolve misalnya, Intel mengklaim fitur ini mampu mempersingkat waktu transcoding hingga 1,4x.

Sumber: Intel.

Deretan Laptop Gaming Terbaru ASUS ROG Yang Hadir di CES 2022

Ajang Consumer Electronic Show (CES) 2022 dimanfaatkan oleh ASUS untuk memperkenalkan jajaran laptop gaming ROG terbarunya. Mereka diumumkan pada acara virtual bertajuk ‘For Those Who Dare: The Rise of Gamers’, meliputi ROG Zephyrus Duo 16, ROG Zephyrus G14, ROG Strix SCAR dan Strix G, serta ROG Flow Z13 dan XG Mobile (akan saya bahas pada artikel terpisah).

Menghadirkan performa terbaik melalui inovasi teknologi untuk para gamer merupakan manifesto lini laptop gaming ROG di tahun 2022. Laptop ROG terbaru akan ditenagai oleh CPU dan GPU generasi terbaru serta dibekali teknologi dan fitur terkini. Beberapa di antaranya adalah penggunaan MUX Switch serta sistem pendingin ROG Intelligent cooling terbaru yang dilengkapi Liquid Metal Conductonaut Extreme di model flagship-nya,” ujar Jimmy Lin, ASUS Regional Director Southeast Asia.

Berikut jajaran laptop gaming ROG terbaru yang diumumkan di ajang CES 2022:

ASUS ROG Zephyrus Duo 16

ROG Zephyrus Duo merupakan laptop gaming dua layar, ScreenPad Plus atau layar keduanya hadir dengan ukuran yang lebih besar yakni 14 inci dengan panel IPS-level beresolusi 4K (3840×1100 piksel) dan mendukung input stylus. ScreenPad Plus tersebut punya mekanisme khusus yang akan terangkat ketika layar utama ROG Zephyrus Duo 16 dibuka.

Namun kali ini ASUS membekali ROG Zephyrus Duo 16 dengan mekanisme engsel empat arah baru yang memungkinkan ScreenPad Plus bergerak ke arah layar utama saat dibuka. Dengan demikian, celah antara ScreenPad Plus dan layar utama menjadi sangat kecil dan membuat tampilan layar lebih imersif.

ROG Zephyrus Duo 16 tampil dengan dua opsi layar utama. Opsi pertama menggunakan layar ROG Nebula HDR, yaitu teknologi layar yang mengadopsi resolusi QHD (16:10) dengan panel mini-LED yang mampu menghadirkan refresh-rate 165Hz serta tersertifikasi VESA DisplayHDR yang memiliki rasio kontras 1:100.000.

Sementara opsi kedua menawarkan layar khusus yang dikembangkan oleh ROG bekerjasama dengan BOE. Layar bernama Dual Spec tersebut memungkinkan pengguna ROG Zephyrus Duo 16 untuk mengganti mode layar dari resolusi 4K 120Hz ke Full HD 240Hz.

Laptop gaming ini telah menjalankan sistem operasi terbaru Windows 11. Sementara komponen utamanya ditenagai oleh CPU AMD dan GPU NVIDIA generasi terbaru yang powerful yakni AMD hingga Ryzen 9 6980HX dan NVIDIA GeForce RTX 3080 Ti.

Selain memiliki rongga udara ekstra berkat fitur AAS Plus 2.0 yang terintegrasi dengan mekanisme ScreenPad Plus, ROG Zephyrus Duo 16 juga dibekali dengan sistem pendingin generasi terbaru yang menggunakan Liquid Metal Conductonaut Extreme untuk mendinginkan laptop tersebut. Keberadaan MUX Swith di ROG Zephyrus Duo 16 memungkinkan gamer mendapatkan performa penuh dari kombinasi CPU dan GPU yang terpasang di laptop ini.

ROG Zephyrus Duo 16
CPU AMD Ryzen 9 6980HX
AMD Ryzen 7 6800H
GPU NVIDIA GeForce RTX 3080 Ti
NVIDIA GeForce RTX 3080
NVIDIA GeForce RTX 3070 Ti
NVIDIA GeForce RTX 3060
Display QHD 165Hz/3ms Mini LED 100% DCI-P3
4K/120Hz Full HD/240Hz Dual Spec Panel 100% DCI-P3
Full HD 165Hz IPS level panel 100% sRGB
QHD 165Hz/3ms Mini LED 100% DCI-P3
Full HD 165Hz IPS level panel 100% sRGB
Second Display 4K 60Hz ROG ScreenPad™ Plus
Full HD 60Hz ROG ScreenPad™ Plus
Memory Up to 64GB DDR5 4800MHz
Storage Up to 4TB PCIe Gen 4 SSD
I/O 2x USB 3.2 Gen 2 Type-C
2x USB 3.2 Gen 2 Type-A
1x 2.5G LAN RJ45
1x HDMI 2.1
1x MicroSD card reader
1x 3.5mm audio combo jack
1x Power (DC) input port
1x Kensington Lock
Battery 90Wh
Size 355 x 265.9 x 20.5mm
2.5kg

ASUS ROG Zephyrus G14

Didesain sebagai laptop gaming yang menawarkan performa premium dalam bodi ultra-potrtable, ROG Zephyrus G14 tampil stylish dengan desain yang telah diperbarui. Ia tersedia dalam dua varian warna yaitu Moonlight White dan Eclipse Gray.

ROG Zephyrus G14 model 2022 ini juga dibekali dengan fitur AniMe Matrix yang membuatnya tampil lebih personal dan berbeda dengan laptop gaming lainnya. Panel khusus yang terdiri dari ribuan mini LED di bagian belakang layarnya ini dapat menampilkan tulisan, status laptop, jam, hingga animasi.

Dari segi layar, ROG Zephyrus G14 juga merupakan salah satu laptop gaming pertama yang mengadopsi teknologi layar ROG Nebula dengan resolusi QHD dan refresh rate 120Hz. Layar tersebut juga memiliki tingkat kecerahan hingga 500 nits, color gamut 100% DCI-P3, dan response time 3ms. Didukung oleh Dolby Vision, Adaptive Sync, dan telah memiliki sertifikasi PANTONE Validated Display.

Soal performa, laptop gaming berbasis sistem operasi Windows 11 ini ditenagai prosesor hingga AMD Ryzen 9 6900HS dengan GPU AMD Radeon RX 6800S generasi terbaru. Serta, dilengkapi dengan MUX Switch untuk pengalaman bermain gaming yang maksimal. Sistem pendingin ROG intelligent cooling yang telah dibekali dengan liquid metal akan membantu mendinginkan seluruh komponen termasuk modul memori DDR5 RAM dan PCIe SSD 1TB yang terpasang di ROG Zephyrus G14.

ROG Zephyrus G14
CPU AMD Ryzen 9 6900HS
AMD Ryzen 7 6800HS
GPU AMD Radeon RX 6800S
AMD Radeon RX 6700S
Display QHD 120Hz/3ms 100% DCI-P3
Full HD 144Hz/3ms 100% sRGB
Memory Up to 32GB DDR5 4800MHz
Storage Up to 1TB PCIe Gen 4 SSD
I/O 2x USB 3.2 Gen 2 Type-C
2x USB 3.2 Gen 1 Type-A
1x HDMI 2.0b
1x MicroSD card reader
1x 3.5mm audio combo jack
1x Power (DC) input port
Battery 76Wh
Size 312 x 227 x 19.5mm (with AniMe Matrix™)
1.75kg (with AniMe Matrix™)

ASUS ROG Strix SCAR dan Strix G

ROG Strix SCAR model 2022 juga dirancang sebagai laptop untuk para penggemar eSports. Berfokus pada performa, laptop gaming ini ditenagai prosesor Intel Core hingga i9-12900H generasi ke-12 dan GPU NVIDIA GeForce RTX 3080 Ti generasi terbaru.

CPU dan GPU tersebut didinginkan oleh sistem pendingin ROG intelligent cooling yang telah menggunakan liquid metal. ROG Strix SCAR juga dibekali dengan MUX Switch, penyimpanan PCIe SSD 4×4, dan memori DDR5 4800 MHz.

Kecepatan adalah ciri khas ROG Strix SCAR, laptop khusus untuk para atlet eSports ini pun dibekali dengan opsi layar hingga Full HD dengan refresh rate 360Hz dan QHD 240Hz. Beserta teknologi dari Dolby Vision HDR, Adaptive Sync agar gamer terhindar dari efek screen tearing dan stuttering, serta response time 3ms.

ROG Strix SCAR 15 ROG Strix SCAR 17
CPU Intel Core i9-12900H
Intel Core i7-12700H
GPU NVIDIA GeForce RTX 3080 Ti
NVIDIA GeForce RTX 3080
NVIDIA GeForce RTX 3070 Ti
NVIDIA GeForce RTX 3060
Display Full HD 300Hz/3ms 100% sRGB Full HD 360Hz/3ms 100% sRGB
QHD 240Hz/3ms 100% DCI-P3 QHD 240Hz/3ms 100% DCI-P3
QHD 165Hz/3ms 100% DCI-P3 QHD 165Hz/3ms 100% DCI-P3
Memory Up to 64GB DDR5 4800MHz
Storage Up to 2TB PCIe Gen 4 SSD
I/O 2x USB 3.2 Gen 2 Type-C
2x USB 3.2 Gen 1 Type-A
1x 2.5G LAN RJ45
1x HDMI 2.1
1x 3.5mm audio combo jack
1x Power (DC) input port
Battery 90Wh
Size 354.9 x 259.9 x 22.69 ~ 27.2mm 395 x 282.1 x 23.4 ~ 28.3mm
2.3kg 2.7kg

Seperti saudaranya, ROG Strix G juga hadir dengan sistem pendingin ROG intelligent cooling yang menggunakan liquid metal untuk mendinginkan prosesor AMD hingga Ryzen 9 6900HX dan GPU NVIDIA GeForce RTX 3080 Ti generasi terbaru yang diusungnya. Sementara untuk layarnya, ROG Strix G mengadopsi layar Full HD hingga 360Hz dan QHD hingga 240Hz dengan response time 3ms.

ROG Strix G15 ROG Strix G17
CPU AMD Ryzen 9 6900HX
AMD Ryzen 7 6800H
GPU NVIDIA GeForce RTX 3080 Ti
NVIDIA GeForce RTX 3080
NVIDIA GeForce RTX 3070 Ti
NVIDIA GeForce RTX 3060
NVIDIA GeForce RTX 3050
Display Full HD 300Hz/3ms 100% sRGB Full HD 360Hz/3ms 100% sRGB
QHD 165Hz/3ms 100% DCI-P3 QHD 240Hz/3ms 100% DCI-P3
Memory Up to 32GB DDR5 4800MHz
Storage Up to 1TB PCIe Gen 4 SSD
I/O 2x USB 3.2 Gen 2 Type-C
2x USB 3.2 Gen 1 Type-A
1x 2.5G LAN RJ45
1x HDMI 2.0b
1x 3.5mm audio combo jack
1x Power (DC) input port
Battery 90Wh
Size 354.9 (W) x 259.9 (D) x 22.69 ~ 27.2 (H) mm 395 (W) x 282.1 (D) x 23.4 ~ 28.3 (H) mm
2.3kg 2.8kg

Seluruh lini laptop gaming yang diperkenalkan di ajang CES 2022 dapat disaksikan secara virtual melalui aplikasi ROG Citadel XV. Dalam update terbarunya, ASUS berkolaborasi dengan Aim Lab untuk menghadirkan konten baru berupa mini FPS game yang berisi alur cerita baru, kualitas grafis yang telah ditingkatkan, hingga area eksplorasi yang lebih luas.

Sumber: ASUS ROG

ASUS VivoBook Pro 14 OLED (K3400) Hadir Dengan Bekal Layar ASUS OLED Dan Intel Core Generasi Ke-11, Tunjang Kebutuhan Kreator Muda

ASUS telah mengumumkan VivoBook Pro 14 OLED (K3400). Sebuah laptop yang dirancang untuk para kreator muda dengan layar ASUS OLED dan telah ditenagai prosesor Intel Core generasi ke-11.

Layar ASUS OLED pada VivoBook Pro 14 OLED (K3400) membentang 14 inci, ditopang resolusi tinggi 2,8K (2880×1800 piksel). Aspek rasio yang digunakan sudah 16:10 yang menghadirkan ruang kerja ekstra ketimbang layar dengan rasio 16:9.

ASUS OLED memang menawarkan sejumlah keunggulan, mulai dari tingkat reproduksi warna tinggi yaitu 100% pada color space DCI-P3 atau setara dengan 133% sRGB. Layarnya juga telah dikalibrasi secara presisi dan mengantongi sertifikasi PANTONE Validated.

Untuk memanjakan para video editor dan animator, ASUS melengkapinya dengan refresh rate 90 Hz dan response time hanya 0,2 ms. Mendukung teknologi HDR dengan contrast ratio hingga 1.000.000:1 dengan sertifikasi VESA HDR True Black. Juga memiliki paparan radiasi cahaya biru hingga 70% lebih rendah dengan sertifikasi low-blue light dan anti-flicker dari TÜV Rheinland.

Dari segi desain, perangkat ini mengedepankan konsep mobilitas, minimalis, dan fungsionalitas. Bobotnya hanya 1,45 kg dengan ketebalan 17,9 mm. VivoBook Pro 14 OLED (K3400) juga tampil dengan kesan premium dengan opsi warna comet grey dan cool silver.

Untuk mendukung kegiatan para kreator sehari-hari, ASUS juga menyematkan beragam opsi konektivitas di VivoBook Pro 14 OLED (K3400). Mulai dari port Thunderbolt 4 (USB Type-C) yang mendukung fitur USB Power Delivery hingga 100W dan DisplayPort. Terdapat pula USB Type-A, HDMI, MicroSD card reader, dan 3.5mm combo audio jack untuk menghubungkannya ke berbagai perangkat eksternal lainnya. Serta, WiFi 6 (802.11ax) dan Bluetooth 5.0 untuk konektivitas nirkabelnya.

VivoBook Pro 14 OLED (K3400) juga dirancang dengan mengedepankan keamanan dan privasi. Tombol power pada keyboard di laptop ini telah terintegrasi dengan sensor pembaca sidik jari yang juga mendukung fitur Windows Hello. Webcam yang terdapat di bezel layar atas juga dilengkapi dengan penutup fisik.

Ditenagai Prosesor Intel Core Generasi Ke-11

Untuk memenuhi kebutuhan para kreator, VivoBook Pro 14 OLED (K3400) telah ditenagai prosesor Intel Core generasi ke-11, yaitu Intel Core i5-11300H dan i7-11370H. CPU ini lebih hemat daya namun tetap memiliki performa kencang dan dipadukan dengan GPU NVIDIA GeForce GTX 1650. GPU tersebut biasanya hadir di laptop gaming dan kini menjadi mesin pengolah grafis utama di VivoBook Pro 14 OLED (K3400).

Untuk mendinginkan berbagai komponen penting yang ada di dalam laptop ini, VivoBook Pro 14 OLED (K3400) dibekali dengan sistem pendingin ASUS IceCool Plus terbaru yang memanfaatkan dua kipas. Melalui aplikasi MyASUS, pengguna dapat memilih tiga mode penggunaan yang meliputi silent, standard, dan performance.

ASUS juga memberikan dukungan tambahan berupa fasilitas berlangganan Adobe Creative Cloud selama tiga bulan secara cuma-cuma. Adobe Creative Cloud merupakan platform yang menopang berbagai aplikasi kreatif paling populer seperti Photoshop, Premiere Pro, Lightroom, dan After Effect. Selama masa langganan, pengguna VivoBook Pro 14 OLED (K3400) dapat menggunakan seluruh layanan dan aplikasi Adobe Creative Cloud.

Harga VivoBook Pro 14 OLED (K3400) dibanderol mulai dari Rp14.599.000 untuk konfigurasi prosesor Intel Core i5-11300H, RAM 8GB DDR4 3200MHz, dan penyimpanan 512GB PCIe Gen3 x4 SSD. Model tertingginya dijual Rp19.799.000 dengan prosesor Intel Core i7-11370H dan RAM 16GB DDR4 3200MHz.

[Review] Dell Precision 3561: Workstation Entry Level dengan Kinerja Tinggi dan NVIDIA Quadro

Membeli sebuah komputer dan laptop yang digunakan untuk sebuah pekerjaan profesional memang tidak bisa sembarangan. Hal tersebut dikarenakan untuk pekerjaan berat tentu saja membutuhkan spesifikasi yang berbeda pula, seperti pada sisi GPU-nya. Untuk pekerjaan tersebut, seseorang akan membutuhkan sebuah laptop workstation yang memang memiliki kinerja tinggi dan tentu saja harga yang tinggi pula. Seperti halnya Dell memperkenalkan laptop workstation Dell Precision 3561 yang baru-baru ini datang ke Dailysocial.

Dell Precision 3561 merupakan sebuah laptop workstation yang sudah menggunakan Intel Tiger Lake H. Saat ini, masih banyak laptop workstation yang masih menggunakan Tiger Lake U, seperti saudaranya Precision 3560. Pada sisi grafisnya, Dell Precision 3561 ternyata sudah menggunakan GPU dari NVIDIA yang memang khusus dipakai oleh para developer dan desainer, yaitu NVIDIA Quadro T1200. Kemampuan Quadro sendiri cukup berbeda dengan GeForce yang khusus dibuat untuk gaming.

Sebuah workstation juga membutuhkan ruang untuk melakukan upgrade. Hal tersebut juga diusung oleh Dell pada Precision 3561-nya yang mudah untuk menambahkan storage serta RAM yang ada. Laptop ini bahkan sudah menyediakan sebuah tambahan slot NVMe PCI-e x4 Gen 4 yang sepertinya masih tidak banyak dimiliki oleh laptop lainnya.

Spesifikasi lengkap dari Dell Precision 3561 yang saya dapatkan dapat dilihat pada tabel berikut ini

Prosesor Intel Core i7 11800H (8C16T) 2,3 GHz, Turbo 4,6 GHz
GPU Intel UHD + NVIDIA Quadro T1200
RAM 16 GB LPDDR4 3200 MHz Dual Channel
Storage Western Digital SN530 M.2 NVMe PCI-e 256 GB
Layar IPS 15,6 inci 1920×1080 IPS
WiFi 802.11 ax atau WiFi 6
Bobot 2,15 kg
Sistem operasi Windows 10 Pro
Dimensi 357.80 x 233.30 x 22.67 mm
Baterai 97 Wh

Spesifikasi dari CPU-Z dan GPU-Z bisa dilihat dari gambar berikut ini:

Unboxing: Charger

Didalam paket penjualannya, selain dokumen dan kartu garansi, hanya terdapat charger dan kabel listrik. Unit charger yang ada pada paket penjualannya menggunakan standar Power Delivery. Kabelnya sendiri adalah USB-C to USB-C yang bisa digunakan pada semua perangkat yang menggunakan port ini. Charger-nya sendiri dapat mengisi daya hingga 130 watt.

Desain

Dell Precision 3561 memiliki warna seperti kebanyakan laptop yang beredar selama ini, yaitu abu-abu perak. Agar bobotnya tidak tambah berat, Dell juga menggunakan body berbahan plastik polikarbonat pada laptop ini. Walaupun begitu, Dell Precision 3561 masih terasa kokoh saat dipegang yang juga menandakan bahwa kualitas produksinya yang sangat baik. Finishing matte-nya juga membuat minyak bekas sidik jari sulit menempel pada permukaannya.

Precision 3561 menggunakan layar dengan jenis IPS yang memiliki resolusi tinggi, yaitu 1920 x 1080 atau 1080p. Layar ini juga memiliki dimensi 15,6 inci dengan rasio 16:9 yang memang cocok digunakan untuk bekerja. Dell mendesain bingkai kanan dan kirinya cukup kecil untuk sebuah workstation, namun bingkai atas dan bawahnya masih terasa cukup tebal.

Laptop untuk bekerja menandakan pula bahwa layout keyboard-nya juga harus mendukung. Hal tersebut pula yang membuat Dell Precision 3561 memiliki desain Full Keyboard lengkap dengan NumPad. Keyboard ini sendiri nyaman digunakan untuk mengetik karena ruangnya yang lebar dan juga memiliki LED backlit yang otomatis menyala saat ditekan salah satu tombolnya. Satu-satunya yang cukup tidak saya sukai adalah tombol panah atas dan bawah yang sangat kecil dan cukup menyulitkan untuk ditekan.

Di sisi kanan atas dari keyboard ini terdapat sebuah tombol Power yang juga sekaligus sebagai pemindai sidik jari. Lalu pada bagian bawah keyboard terdapat sebuah touchpad yang cukup responsif dan juga cukup nyaman saat ditekan pada bagian kanan dan kirinya. Uniknya, pada sisi sebelah kanan touchpad tersebut terdapat sensor NFC multifungsi.

Dell Precision 3561 juga memiliki 2×2 watt speaker yang terletak pada bagian bawahnya. Uniknya suara yang keluar dari laptop ini, entah dari speaker maupun earphone, menjadi lebih baik karena Audio Enhancement yang bisa diakses pada aplikasi Dell Optimizer dan sudah menyala secara default. Selain itu, laptop ini juga memiliki 2 microphone yang dapat menghalau noise.

Port yang ada pada laptop ini juga tergolong lengkap. Pada sisi kanannya dapat ditemukan slot microSD, port audio 3,5 mm, 2 x USB 3.2 Gen 1, HDMI 2.0, RJ-45, dan lock slot. Pada bagian kirinya terdapat 2 x USB-C 4 / Thunderbolt 4 dan slot Smart Card.

Sistem operasi yang terpasang pada laptop Dell Precision 3561 adalah Windows 10 Pro. Tentunya dengan cip TPM 2.0 yang terpasang pada laptop ini membuatnya bisa di-upgrade ke Windows 11 Pro. Dell juga sudah memasangkan software Dell Optimizer yang akan mendeteksi segala update yang dibutuhkan pada laptop ini.

Pengujian

Dell Precision 3561 menggunakan prosesor Core i7-11800H atau sering dikenal dengan Tiger Lake H dan memiliki kartu grafis terintegrasi Intel UHD Gen 11. Intel UHD ini sendiri memiliki 32 Execution Unit yang kencang. Prosesornya sendiri memiliki 8 core dengan 16 threads dengan kecepatan 2,3 GHz dan memiliki Turbo hingga 4.6 GHz yang beroperasi pada TDP 35 watt hingga 45 watt. Tiger Lake sendiri sudah menggunakan litografi 10 nm SuperFin.

Laptop ini juga datang dengan discrete graphics card didalamnya. GPU tersebut adalah NVIDIA Quadro T1200. GPU ini memiliki memori GDDR6 sebesar 4 GB dengan 1024 unified shaders. Sebagai informasi, Quadro lebih ditujukan kepada rendering 3D dan bukan untuk bermain game.

RAM yang terpasang pada perangkat ini juga sudah menggunakan mode dual channel. RAM tersebut juga dapat dengan mudah diganti karena tidak tersolder pada motherboard-nya. Dell mempercayakan penyimpanan SSD NVMe pada Western Digital dengan SN530 yang memiliki form factor 2230. Untuk menambah kapasitasnya, Dell juga sudah menyediakan sebuah port NVMe PCIe x4 Gen 4 pada board-nya.

Oleh karena pangsa pasar dari laptop ini bukan lah gamer, saya langsung skip pengujian untuk bermain game. Walaupun begitu, sesekali saya mencoba bermain beberapa game seperti Valorant Dan CS:Go yang bisa disetting maksimum dan dapat mencapai 60 fps. Tentunya para pekerja ju akan sesekali bermain game untuk mengurangi kepenatan.

Dalam bekerja, laptop yang satu ini memang sudah tidak perlu lagi diragukan keandalannya. Terus terang, artikel ini sebagian besar ditulis langsung pada Dell Precision 3561. Namun, sepertinya Dell harus lebih memperhatikan dari sisi software, karena laptop ini beberapa kali mengalami lag saat melakukan browsing saat memakai Microsoft Edge. Hal tersebut pun berlaku pada saat saya melakukan reset.

Sayangnya, saya tidak memiliki kemampuan dalam melakukan desain 3D. Namun saat melakukan editing pada Adobe Photoshop dan sedikit menggunakan Filmora untuk editing video, saya tidak menemukan masalah sama sekali. Laptop ini sangat nyaman untuk digunakan dalam mengerjakan pekerjaan yang saya lakukan.

Untuk mengukur kinerjanya, saya menggunakan beberapa aplikasi benchmark. Dan untuk mengukur kinerjanya, saya kembali menghadirkan laptop dengan prosesor Intel Core i7 1165G7 dan 10850H, sang pendahulunya. Berikut adalah hasil benchmarking-nya

Dapat dilihat bahwa kinerja dari laptop dari Dell ini sangat baik. Tentunya lebih baik jika dibandingkan dengan sang pendahulunya. Dengan kinerja tersebut, maka seluruh pekerjaan akan dapat terselesaikan dengan baik. Namun, kinerja dari GPU-nya memang belum cukup untuk melakukan desain 3D dengan yang lebih intensif.

Uji Baterai

DailySocial menguji laptop yang satu ini berdasarkan berapa lama sebuah perangkat bisa menonton file video 1080p dengan container file MP4. Perlu diketahui bahwa tidak satu tes baterai pun yang mampu memberikan hasil yang sama dengan penggunaan sehari-hari. Hanya saja, sebuah riset pernah dilakukan untuk mengukur pemakaian sebuah laptop.

Hasilnya, untuk nonton video, laptop yang satu ini ternyata bisa bertahan selama 10 jam 11 menit. Namun saat menggunakan laptop ini untuk melakukan rendering dan editing, seharusnya hasilnya akan lebih pendek. Saat mengisi baterainya, dengan menggunakan charger bawaan yang memakai 130 watt, laptop ini akan terisi secara penuh dalam waktu sekitar 1,5 jam lebih.

Saya juga mencoba mengisi baterai dengan menggunakan charger 65 watt. Hasilnya, laptop ini akan mengeluarkan notifikasi slow charging. BIOS-nya pun juga akan mengeluarkan notifikasi bahwa baterai akan terisi secara pelan.

Verdict

Dalam mencari laptop workstation yang memiliki kinerja tinggi memang cukup sulit untuk saat ini. Apalagi, beberapa pekerjaan memang tidak dapat dilakukan dengan laptop consumer biasa. Untuk mendapatkan laptop yang memiliki kinerja tinggi, Dell pun memiliki solusinya. Salah satunya dengan Dell Precision 3561.

Kinerja yang dimiliki oleh laptop ini memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Dengan menggunakan Intel Core i7 11800H dengan 8 core dan 16 thread, dapat menangani segala pekerjaan dengan sangat baik. Memiliki NVIDIA Quadro T1200 juga akan membuat segala pembuatan desain dengan lebih nyaman. Hal tersebut didukung dengan daya tahan baterai yang cukup panjang.

Dell menjual Precision 3561 dengan harga mulai dari Rp. 25.750.000 dan sudah termasuk pajak. Dengan harga tersebut, konsumen bisnis sudah bisa mendapatkan laptop workstation sekelas PC dengan kinerja dan keamanan yang tinggi. Sama seperti sebuah desktop, laptop ini juga bisa di-upgrade dengan mudah karena terdapat slot NVMe PCIe x4 Gen 4 ke 2, RAM, SATA, dan beberapa port lainnya.

Sparks

  • Spesifikasi serba tinggi membuat laptop ini memiliki kinerja yang kencang
  • Tersedia slot microSD, NFC, serta 2 buah Thunderbolt 4
  • Tersedia slot PCIe NVMe x4 Gen 4 kosong
  • Mudah di-upgrade untuk RAM dan penyimpanan internal
  • Daya tahan baterai cukup baik

Slacks

  • Bobotnya terasa cukup berat untuk sebuah laptop
  • Material body-nya masih menggunakan plastik

Laptop Sultan ACER Predator Helios 500 Resmi Hadir di Indonesia: Mampu Streaming 36 Jam Non Stop

Di penghujung tahun 2021, ACER kembali meluncurkan sebuah laptop gaming premium mereka. Kali ini, sasaran penjualannya adalah gamer sultan yang membutuhkan kinerja tinggi dan dijual dengan harga yang tinggi pula. ACER memperkenalkan Predator Helios 500 yang saat ini memiliki spesifikasi yang sangat tinggi untuk sebuah laptop gaming.

ACER meluncurkan laptop yang satu ini pada tanggal 17 Desember 2021 secara online melalui kanal Youtube resminya. Acara peluncurannya juga dibarengi dengan sebuah perhelatan di mana ACER akan menggunakan Predator Helios 500 untuk streaming secara non stop selama 36 jam. Hal ini tentu saja untuk membuktikan kualitas dari laptop gaming itu sendiri.

“Seiring dengan perkembangan tren ekosistem gaming dan terus bertambahnya pilihan perangkat gaming di pasar Indonesia, Predator secara aktif mendukung para gamer dan streamers untuk  mengembangkan kreativitasnya melalui jajaran produk termutakhir. Acara Predator Showtime 36H ini sengaja kami hadirkan untuk membuktikan bahwa produk laptop Predator tidak hanya dipersenjatai spesifikasi dan fitur terbaik tapi juga durabilitas yang dapat diandalkan,” kata Fransisca Maya, Head Marketing of Acer Indonesia.

“Melalui Predator Showtime 36H, kami ingin membuktikan bahwa Predator Helios 500 mampu memenuhi standar laptop gaming powerful melalui spesifikasi seperti prosesor baru dari Intel, yakni Intel Core i9 Generasi ke-11 dan kartu grafis NVIDIA GeForce terbaru, RTX 3080, layar 4K dengan teknologi Quantum Dot, serta sistem pendingin yang mampu menghasilkan pendinginan optimal, yakni Vortex Flow dan Predator Power Gem. Tak hanya itu, Predator Helios 500 ini akan digunakan secara terus menerus hingga 36 jam  untuk membuktikan performa yang stabil dengan suhu tetap sejuk,” ujar Andreas Lesmana, Gaming Product Manager Acer Indonesia

Predator Helios 500 (PH517-52) adalah laptop premium yang hadir dengan prosesor  Intel Core i Generasi ke-11 Core i9-11980HK serta  GPU NVIDIA GeForce RTX 3080. Prosesor Intel Core i9-11980HK 3,3 GHz dengan Turbo 5 GHz menggunakan konfigurasi 8 core, 16 thread dan memiliki cache sebesar 24MB. Prosesor ini  juga dapat dioverclock secara mudah untuk meningkatkan performanya hanya dengan menekan tombol turbo. CPU pada laptop ini juga telah memiliki jalur PCIe gen 4 yang bisa digunakan pula untuk NVMe SSD Gen 4.

Laptop ini memiliki layar 17,3 inci dengan teknologi Mini LED dan Quantum Dots serta memiliki resolusi UHD, serta refresh rate 120Hz yang telah mendukung G-Sync dari NVIDIA. Layar Predator Helios 500 telah tersertifikasi VESA HDR1000 dengan dukungan 512 Zona LED. Tak ketinggalan, layar laptop ini juga mampu menampilkan lebih banyak warna dengan dukungan color gamut 100% DCI-P3.

Predator Helios 500 (PH517-52) tersedia untuk dibeli mulai Desember 2021 dengan harga Rp72.999.999. Dengan harga tersebut, pengguna juga sudah mendapatkan Windows 11 Home dan aplikasi Office Home and Student 2019. Untuk seri Predator, ACER memberikan garansi dengan total 3 tahun untuk servis.

Mengapa Helios 500 dipilih untuk jalan selama 36 jam?

Pada acara peluncurannya, ACER juga mengadakan perhelatan untuk membuktikan bahwa Helios 500 mampu dipakai selama 36 jam non stop. Walaupun begitu, sebuah komputer dan laptoptentu saja bisa digunakan selama lebih dari itu secara non-stop. Lalu apakah alasan dari ACER untuk menjalankan Helios 500 selama 36 jam?

Ibu Fransisca mengatakan bahwa ACER sangat percaya diri bahwa produk ini bisa bertahan selama itu. Bahkan, Fransisca juga mengatakan bahwa dia percaya Helios 500 bisa berjalan jauh lebih lama dari pada acara yang mereka gelar kali ini. ACER ingin memberikan fakta kepada para konsumen sekalian melihat langsung dan menghibur bahwa laptop terbarunya ini memang memiliki durabilitas yang tinggi.

Bapak Andreas juga menambahkan bahwa Helios 500 merupakan sebuah desktop replacement. Dengan desain yang compact, kinerjanya juga sudah mampu menyaingi sebuah desktop gaming yang ada saat ini. Jadi saat ini konsumen di Indonesia sudah bisa mendapatkan sebuah laptop dengan performa sekelas PC gaming dengan bentuk yang lebih kecil pada Helios 500.

ASUS Menghadirkan Vivobook Pro 14x, 14, dan 15 di Indonesia: Inovatif dengan DialPad

Penghujung tahun merupakan sebuah momen tepat bagi para produsen untuk mengeluarkan produknya. Kali ini, ASUS Indonesia bakal meluncurkan 3 buah laptop untuk para content creator. Ketiga laptop yang bakal diluncurkan di Indonesia adalah ASUS Vivobook Pro 14x, 14, dan 15. Sayangnya, pada sneak peek yang dilakukan ASUS pada tanggal 13 Desember 2021 bertempat di Ballroom Hotel Akmani tersebut tidak menghadirkan VivoBook Pro 15.

ASUS sendiri pada kuartal ketiga tahun 2021 berhasil meraih peringkat pertama untuk marketshare di Indonesia dengan 33%. Perusahaan asal Taiwan ini juga mengeluarkan laptop baru Zenbook untuk kelas premium dan Vivobook untuk kelas mainstream pada kuartal ke 4 tahun 2021. Kedua laptop ini sudah dilengkapi dengan layar OLED buatan Samsung.

“ASUS mendengar permintaan para kreator, khususnya kreator muda yang membutuhkan laptop powerful untuk kegiatan kreatif, memiliki layar dengan kualitas visual terbaik, serta dirancang khusus untuk berkarya. VivoBook Pro 14X OLED (N7400) adalah jawaban dari ASUS atas permintaan tersebut,” ujar Jimmy Lin, ASUS Regional Director Southeast Asia. “VivoBook Pro 14X OLED (N7400) lebih dari sekadar laptop yang powerful. Laptop ini adalah senjata andalan para kreator dengan fitur lengkap untuk menciptakan sebuah karya.”

ASUS Vivobook Pro 14x dan `14 memiliki desain serta spesifikasi yang sama. Perbedaannya, ASUS Vivobook Pro 14x memiliki feature yang bernama ASUS DialPad. DialPad ini sendiri akan memunculkan sebuah dial yang berfungsi untuk menaikkan serta menurunkan fungsi-fungsi editing seperti pada Premier Pro maupun Photoshop dengan cara memutarnya di touchpad. Saat saya coba untuk pertama kali, ternyata fungsi dial ini cukup inovatif serta presisi saat digunakan.

ASUS Vivobook Pro yang baru ini juga memiliki sebuah desain yang berbeda dari sebelumnya. Pada sisi atasnya, ASUS membuat sebuah emblem baru untuk membedakannya dari laptop lain yang ada dipasaran. Desain ini merupakan baru yang bakal ditanamkan pada VivoBook baru. Dan terus terang, saya cukup menyukai desainnya yang memang berbeda dari kebanyakan laptop, dengan dua tonjolan berbentuk kotak bertuliskan ASUS Vivobook.

Ketiga laptop ASUS Vivobook Pro menggunakan body dengan bahan metal yang terasa kokoh saat saya pegang (untuk 14x dan 14). Dua laptop seri 14 ini juga cukup ringan saat saya angkat, yang ternyata memiliki bobot hanya 1,45 kg saja. Selain ringan, tentu saja kedua laptop tersebut memiliki dimensi yang tipis sehingga cukup eye-catching saat digunakan pada sebuah kafe.

Saat mencoba laptop tipis ini, saya juga tidak merasakan adanya panas yang mengganggu. Hal tersebut ternyata karena ASUS sudah menanamkan sebuah pendingin bernama ASUS IceCool Plus Technology yang menggunakan 2 buah kipas. Dua kipas tersebut juga ternyata cukup sunyi dan hampir tidak terdengar. Untuk sistem suara pada laptop ini dipercayakan kepada Harman Kardon dan memiliki suara yang cukup keras.

Seperti yang sudah ditulis di atas, ASUS Vivobook 14x, 14, dan 15 menggunakan layar dengan panel OLED buatan Samsung. Namun saat ini tengah beredar informasi bahwa sebuah layar OLED mudah burn-in sehingga nantinya bisa mengganggu para penggunanya. ASUS pun sudah memiliki langkah-langkah agar bisa menghindari masalah burn-in ini. Jika digunakan pada 200 nits, ASUS menjamin bahwa layarnya bisa terpakai bebas burn in selama 7000 jam.

Prosesor yang tertanam pada ketiga laptop ini menggunakan Intel 11th Gen H Series. Untuk GPU-nya, 14x dan 15 menggunakan NVIDIA GeForce RTX 3050. Sedangkan untuk Vivobook 14, menggunakan NVIDIA GeForce GTX 1650. Spesifikasi lengkap serta harga jualnya bisa dilihat pada gambar berikut ini

Penamaannya membingungkan?

ASUS Vivobook Pro 14x, 14, dan 15 memiliki penamaan model yang cukup membingungkan. Misalnya saja Vivobook Pro 14x bernama N7400 dan Vivobook Pro 14 dengan nama K3400. Tentunya hal ini cukup membingungkan pada saat kita ingin membeli dan melihat labelnya di belakang. Apakah ada cara untuk mengetahui penamaan tersebut?

Riandanu Utomo selaku Technical PR ASUS Indonesia pun membeberkan rahasia dibalik penamaan seri tersebut. Dia mengatakan bahwa huruf depan pada nama laptop ASUS melambangkan kelas dari laptop tersebut. Misalkan saja N memiliki tingkat yang lebih tinggi dari K, karena ASUS memasukkan teknologi terbaru pada seri tersebut seperti DialPad.

Angka 3 dan 7 melambangkan seri yang dibawa oleh laptop tersebut. Terakhir, angka kedua (4 dan 5) yang ada pada nama tersebut melambangkan dimensi dari layarnya. Misalkan saja Vivobook Pro 14x dan 14 memiliki angka 4 pada nama serinya (N7400 dan K3400). Sedangkan pada ASUS Vivobook Pro 15 memiliki nama seri K3500.

Intel Resmi Luncurkan Prosesor Generasi ke-12 Alder Lake dengan Arsitektur Hybrid

Setelah sekian lama dinanti, Intel akhirnya resmi memperkenalkan keluarga prosesor generasi terbarunya: 12th Gen Intel Core (Alder Lake). Intel bilang jajaran lengkapnya bakal mencakup hingga 60 prosesor yang berbeda, akan tetapi di awal peluncurannya ini, Intel baru menyingkap enam prosesor desktop saja.

Keenamnya adalah Intel Core i9-12900K, i9-12900KF, i7-12700K, i7-12700KF, i5-12600K, dan i5-12600KF. Buat yang tidak tahu, akhiran huruf “K” menandakan bahwa semua prosesor ini unlocked, alias bisa di-overclock, sementara akhiran huruf “F” menandakan bahwa model tersebut tidak dilengkapi chip grafis terintegrasi sehingga harganya sedikit lebih murah.

Spesifikasi lengkap keenam prosesor baru ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Model Core (Performance / Efficiency) Thread Base clock speed, P-core / E-core Boost clock speed, P-core / E-core Turbo Boost Max 3.0 clock speed Smart Cache (L3) Processor base power Maximum turbo power Graphics MSRP
i9-12900K 16 (8P / 8E) 24 3.2 GHz / 2.4 GHz Up to 5.1 GHz / Up to 3.9 GHz Up to 5.2 GHz 30 MB 125 W 241 W Intel UHD Graphics 770 $589
i9-12900KF 16 (8P / 8E) 24 3.2 GHz / 2.4 GHz Up to 5.1 GHz / Up to 3.9 GHz Up to 5.2 GHz 30 MB 125 W 241 W N/A $564
i7-12700K 12 (8P / 4E) 20 3.6 GHz / 2.7 GHz Up to 4.9 GHz / Up to 3.8 GHz Up to 5.0 GHz 25 MB 125 W 190 W Intel UHD Graphics 750 $409
i7-12800KF 12 (8P / 4E) 20 3.6 GHz / 2.7 GHz Up to 4.9 GHz / Up to 3.8 GHz Up to 5.0 GHz 25 MB 125 W 190 W N/A $384
i5-12600K 10 (6P / 4E) 16 3.7 GHz / 3.8 GHz Up to 4.9 GHz / Up to 3.6 GHz N/A 20 MB 125 W 150 W Intel UHD Graphics 750 $289
i5-12600KF 10 (6P / 4E) 16 3.7 GHz / 3.8 GHz Up to 4.9 GHz / Up to 3.6 GHz N/A 20 MB 125 W 150 W N/A $264

Seperti yang bisa kita lihat, spesifikasinya agak berbeda dari biasanya. Yang paling utama, keluarga prosesor Alder Lake memanfaatkan arsitektur hybrid yang mengawinkan dua jenis inti prosesor: Performance-core (P-core) dan Efficiency-core (E-core), masing-masing dengan base dan boost clock speed-nya sendiri-sendiri.

Konfigurasi seperti ini sudah sangat umum kita jumpai pada prosesor berarsitektur ARM, tapi ini pertama kalinya Intel terapkan di arsitektur x86. Indikator konsumsi dayanya juga diperjelas; processor base power menunjukkan tingkat konsumsi daya ketika prosesor berjalan di kisaran base clock speed-nya, sedangkan maximum turbo power menunjukkan tingkat konsumsi daya ketika prosesor sedang dalam posisi gas pol.

Dipadukan dengan proses pabrikasi Intel 7 (istilah baru yang Intel pakai untuk proses 10 nm Enhanced SuperFin), arsitektur hybrid ini menjanjikan lompatan performa single-threaded dan multi-threaded yang cukup signifikan dibanding pendahulunya. Lebih lanjut, Intel juga menerapkan teknologi Thread Director yang akan memandu sistem operasi untuk menempatkan thread yang tepat pada core yang tepat, di waktu yang tepat pula.

Secara keseluruhan, Alder Lake menjanjikan peningkatan kinerja hingga 19% dibandingkan generasi sebelumnya. Dalam konteks yang lebih spesifik, macam gaming misalnya, Intel bahkan tidak segan menyebut i9-12900K sebagai prosesor terbaik sejagat untuk saat ini. Dibanding generasi sebelumnya, prosesor ini diklaim menawarkan peningkatan frame rate (fps) hingga 25% pada game yang CPU-intensive seperti Troy: A Total War Saga, atau sampai 23% pada game yang masih sangat gres seperti Far Cry 6.

Intel tidak lupa merancang agar keluarga prosesor Alder Lake bisa future-proof, dengan dukungan penuh terhadap teknologi-teknologi seperti memory DDR5 dan PCIe 5.0. Itulah mengapa Alder Lake juga memerlukan platform motherboard baru dengan chipset Intel 600 Series dan soket LGA 1700.

Keenam prosesor di atas rencananya akan mulai dipasarkan secara luas pada tanggal 4 November 2021. Model-model lain, termasuk yang ditujukan untuk laptop, diperkirakan baru akan menyusul pada awal 2022.

Sumber: AnandTech.