Tag Archives: Interview

Cara Memperkenalkan Diri saat Interview Kerja yang Tepat

Kamu perlu belajar bagaimana menampilkan diri dengan benar demi wawancara kerja yang baik. Ini meningkatkan peluang kamu untuk segera mendapatkan pekerjaan yang kamu inginkan.

Menghadiri wawancara kerja memang cukup menegangkan, apalagi saat harus memperkenalkan diri.

Situasi ini dapat membingungkan dan membuat kamu khawatir. Untuk menghadapinya, kamu perlu melakukan persiapan yang matang. Hal ini dapat membuat kamu lebih percaya diri dan tenang selama wawancara.

Wawancara biasanya dilakukan untuk mengetahui bagaimana kandidat berpartisipasi. Dengan bantuan wawancara singkat, perusahaan dapat menilai apakah kamu memenuhi kriteria yang dilamar atau tidak.

Inilah alasan utama mengapa kamu harus mempersiapkan diri dengan baik. Jangan sampai terjadi jika kamu memiliki kualifikasi yang baik dan terluka karena ragu untuk berbicara. Lihat di bawah bagaimana menampilkan diri kamu selama wawancara.

1. Buatlah Diri Senyaman Mungkin

Gugup saat wawancara adalah hal yang wajar. Tapi kamu harus bisa mengendalikannya. Untuk itu, perlu menumbuhkan rasa nyaman untuk meningkatkan rasa percaya diri.

Cobalah untuk mempersiapkan diri dengan memilih pakaian, berlatih berbicara, dll. Yakinkan diri kamu bahwa wawancara akan berjalan dengan baik. Ini akan membuatmu merasa lebih nyaman dan tenang. Bahkan jika baru, jangan khawatir dan jadilah baik sebelum wawancara.

2. Gunakan Salam Singkat

Saat kamu bertemu perekrut untuk pertama kalinya, kamu harus menyapa mereka sebentar dan berjabat tangan. Tujuannya adalah untuk memberikan kesan yang baik dan sopan.

Sapa dengan ramah dan percaya diri, yang memudahkan perekrut. Tentu saja, kamu tidak boleh berjabat tangan selama wawancara online. Itu sebabnya pengantar dalam wawancara online dimulai dengan sapaan dan senyuman.

3. Gunakan Bahasa Tubuh Profesional

Cara memperkenalkan diri saat interview yang tidak kalah penting adalah menunjukkan bahasa tubuh yang profesional. Hal ini tidak boleh terlupakan, karena recruiter dapat memahami karakter kamu melalui bahasa tubuh.

Dengan menggunakan bahasa tubuh yang profesional, kamu bisa menyakinkan recruiter untuk memilih. Beberapa contoh bahasa tubuh profesional sebagai berikut.

  • Melakukan kontak mata yang wajar
  • Tersenyum dengan ramah
  • Perhatikan nama bicara yang digunakan, pastikan tidak terlalu tinggi dan rendah.
  • Usahakan untuk menjaga gestur tetap tegap dan percaya diri.

4. Perkenalkan Nama

Di awal wawancara, biasanya kamu akan diminta untuk memperkenalkan diri. Perkenalkan diri kamu dalam wawancara, kamu bisa mulai dengan memperkenalkan nama lengkap dan nama panggilan.

Ini dilakukan agar kamu bisa membuka primer dengan nyaman dan tidak canggung. Setelah itu kita bisa melanjutkan dengan informasi lain seperti alamat, lokasi yang dicari, dll.

Perhatikan gaya bicara kamu agar pendengarmu merasa nyaman dan tidak. Jangan lupa untuk menjaga postur tubuh saat memperkenalkan diri agar lebih percaya diri.

5. Berikan Penjelasan yang Singkat dan Jelas

Selama wawancara kamu akan diminta untuk menceritakan tentang dirimu. Saat mendapat tugas, jangan bingung atau panik. Kamu harus bisa mengendalikan diri dan tetap tenang menghadapi situasi yang sedang terjadi.

Meski sulit, kamu bisa mencoba mengatakannya dengan singkat dan jelas. Hindari menjelaskan hal-hal yang tidak terlalu penting atau tidak berhubungan dengan pekerjaan, sehingga tidak muncul terlalu lama.

Kamu dapat menyetujui poin utama mana yang akan dijelaskan jika kamu perlu memperkenalkan diri. Penyusunan poin-poin tersebut membuat penceritaan menjadi lebih mudah.

6. Tentukan Alur Perkenalan dengan Tepat

Tentu saja, ketika perekrut meminta kamu untuk membagikan sesuatu tentang dirimu, tentu bukanlah hal seperti kesukaan, hobi dan lain sebagainya yang ingin diketahui. Namun, penjelasan singkat tentang deskripsi pekerjaan dan juga pengalaman.

Oleh karena itu, flow yang tepat adalah kunci terpenting untuk bisa menampilkan diri dengan benar. Titik awal cerita pengantar bisa menjadi indikasi pendidikan kamu sebelumnya.

Kemudian melanjutkan kegiatan yang kamu lakukan di universitas, apakah kamu pernah magang, apakah kamu memiliki sertifikat khusus, dll. Berbagai layanan dapat menambah nilai, memungkinkan kamu menarik perhatian perekrut.

Perekrut tidak hanya memperhatikan bahasa dan gerak tubuhmu, tetapi juga plotnya.

7. Fokus Terhadap Pengalaman dan Prestasi

Saat kamu mempresentasikan diri saat wawancara, cobalah untuk menonjolkan kekuatanmu. Fokus pada cerita tentang pengalaman, prestasi, prestasi, dan bakat khususmu.

Beberapa hal tersebut dapat membuat perekrut lebih percaya  untuk memilihmu. Pastikan untuk mengatakan apa yang membuat perusahaan dan posisi yang kamu lamar menonjol.

Kamu dapat menceritakan pengalamanmu dalam berorganisasi, mengikuti pelatihan, magang dan berbagai kegiatan lain yang kamu lakukan di universitas.

Berdasarkan ini, perekrut dapat menilai seberapa aktif dan kompeten kamu. Jika kamu bisa berbicara bahasa asing, kamu bisa menunjukkannya dengan memberikan pengantar bahasa tersebut.

Ini adalah nilai tambah yang harus ditekankan, karena sebagian besar perusahaan lebih memilih kandidat dengan kemampuan bahasa asing.

8. Akhiri Perkenalan Dengan Tujuan

Bukan hanya bagian pembuka yang penting, kamu juga harus memilih akhir cerita yang tepat. Pada bagian akhir perkenalan, kamu bisa menjelaskan tentang alasan melamar di perusahaan tersebut. Bukan hanya harapan secara pribadi seperti mengembangkan diri dan lain sebagainya.

Namun juga sampaikan apa kontribusi yang akan kamu berikan kepada perusahaan. Hal tersebut dapat menarik perhatian recruiter karena kamu menyampaikan tujuan yang jelas. Kamu bisa mengatakan ingin tumbuh bersama dengan perusahaan.

Dengan mempelajari cara memperkenalkan diri saat interview, kamu bisa melakukan latihan terlebih dahulu. Hal ini membantu kamu untuk mempersiapkan mental dan juga fisik sebelum menjawab berbagai pertanyaan yang diberikan. Melakukan persiapan akan membuat kamu lebih tenang dan percaya diri.

Tips Mencatat Transaksi untuk Pelaku Usaha Kecil Hingga Menengah

Anda yang sudah memiliki usaha ataupun bisnis sekecil apapun skalanya tentu akan berhubungan dengan urusan pembukuan. Banyak sekali para pebisnis pemula yang kebingungan terkait pencatatan keuangan ini, mulai dari cara mulai, tahapan, hingga tempo waktu yang dilakukan.

DailySocial.id memiliki kesempatan untuk berbincang dengan Head Marketing dari Olsera Indonesia (Aplikasi Kasir), yang memberikan penjelasan dan beberapa tips mengenai pencatatan keuangan bagi Anda yang masih bingung. Berikut adalah penjelasannya.

Seberapa Penting Pencatatan Transaksi Bagi UMKM

Pencatatan keuangan ini sangat penting, karena dengan melakukan pencatatan kita bisa mengetahui pemasukan dan pengeluaran usaha. “Dengan mencatat transaksi para pelaku UMKM, dapat mengetahui keadaan usaha yang dijalankan dari keuntungan atau kerugian yang ditimbulkan,” kata Aldo, Head of Marketing Olsera Indonesia.

Tujuan Pencatatan Transaksi Bagi UMKM

Banyak sekali tujuan dari pencatatan transaksi terutama untuk UMKM, Aldo menjelaskan dalam beberapa poin sebagai berikut.

  • Mengetahui Perkembangan Usaha

Dengan pencatatan transaksi UMKM bisa melihat perkembangan usaha, dari barang yang paling banyak terjual, keuntungan atau kerugian yang didapat, hingga mengetahui barang yang perlu direstock.

  • Mengetahui Analisa Bisnis

Ketika kita mencatat dengan lengkap transaksi yang terjadi, kita bisa menentuka’/n strategi mengembangkan bisnis kita, dari data yang ada. Misalnya dengan mengetahui produk yang paling laris, kita bisa membuat strategi untuk memperbanyak atau menginovasi yang laris tersebut sehingga pendapatan yang didapat bisa maksimal.

Jangka Waktu Pencatatan Transaksi

Sebenarnya tidak ada aturan khusus untuk jangka waktu dari transaksi terjadi dan pencatatannya, tetapi Aldo menyarankan agar pencatatanya dilakukan secara real time, “Alangkah lebih baik pencatatan transaksi dilakukan secara real time, dengan menggunakan aplikasi kasir berbasis cloud seperti di Olsera,” jelas Aldo.

Pencatatan secara real time dalam sistem cloud ini akan memudahkan pemilik usaha untuk mengetahui performa usahanya secara harian, bahkan realtime, di mana pun dan kapanpun.

Langkah-langkah Melakukan Pencatatan Transaksi

Pencatatan transaksi ini memiliki dua cara sebagai berikut.

  1. Manual

Jika pencatatan dilakukan secara manual, diperlukan buku kas, alat tulis, atau menggunakan mesin kasir konvensional. Kemudian setiap ada transaksi dilakukan pencatatan dengan menulis bukti masuk atau keluar uang. Dari bukti transaksi secara real time ataupun dalam jangka waktu tertentu ditulis ke dalam catatan keuangan.

  1. Digital

Saat ini pemilik usaha tidak perlu ketakutan untuk kerepotan mengecek transaksi yang ada secara manual, karena sudah banyak aplikasi yang bisa memudahkan pencatatan transaksi, salah satunya adalah Olsera.

Semua transaksi yang terjadi bisa tercatat secara rapih melalui sistem. Olsera memang hadir untuk UMKM beralih datau go digital, sehingga biaya langganannya sangat terjangkau hanya Rp.2.000/harinya.

Tips Pencatatan Transaksi Dapat Efektif dan Efisien

Aldo selaku Head of Marketing Olsera Indonesia, membagikan dua tips mengenai pencatatan transaksi.

  • Jika usaha UMKM anda masih menggunakan sistem pencatatan manual, Anda bisa beralih pada pencatatan digital. Banyak aplikasi kasir yang murah. Beralih ke pencatatan digital merupakan kunci utama agar pencatatan transaksi yang dilakukan bisa efektif dan efisien
  • Jika UMKM sudah berencana untuk migrasi pencatatan digital, Anda wajib memastikan aplikasinya sudah terjamin kualitasnya. Kualitas di sini merujuk pada laporan transaksi yang  lengkap, fitur yang melimpah, sehingga laporan yang Anda terima memiliki catatan yang baik.

UMKM yang Baru Mulai Wajib Catat Transaksi?

Aldo menjelaskan bahwa pencatatan transaksi ini memiliki banyak manfaat baik untuk strategi pemasaran ataupun meningkatkan motivasi pelaku UMKM untuk terus berinovasi, “Why not? Pencatatan ini memiliki banyak manfaat,” jawab Aldo, ketika ditanya oleh tim DailySocial.id.

Intinya UMKM harus mulai untuk rapi dalam melakukan pencatatan transaksi karena bisa melihat perkembangan dan melakukan inovasi sesuai dengan data riil yang ada di lapangan.

Sekarang, tidak ada lagi kata sulit karena pencatatan bisa dilakukan melalui aplikasi kasir. Salah satunya dengan aplikasi Olsera yang bisa menunjnag kebutuhan pencatatan keuangan Anda.

Strategi Jenius Bersaing di Tengah Ramainya Digital Banking

Strategi Jenius Bersaing di Tengah Ramainya Digital Banking

Di tanah air, pemain bank digital tumbuh kian subur seiring dengan tren kebutuhan masyarakat yang mendambakan layanan finansial yang praktis. Per Juni 2021 saja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan sudah ada 14 bank digital yang hadir di Indonesia. Sepuluh di antaranya sudah beroperasi dan sisanya masih dalam proses persiapan.

Jenius dari Bank BTPN menjadi pionir bank digital yang dikenalkan sejak tahun 2016. Pada saat itu, pengembangan aplikasi Jenius ini memakan waktu persiapan 18 bulan dan investasi hingga 500 miliar rupiah.

Selama perjalanan lebih dari lima tahun, Jenius telah menghadirkan beragam inovasi dan berhasil menarik lebih dari 3,7 juta pengguna yang tersebar di 514 kabupaten/kota. DailySocial.id berkesempatan berbincang dengan Waasi B. Sumintardja, Digital Banking Business Product Head Bank BTPN tentang bagaimana Jenius tetap relevan dan bersaing dengan para pemain baru. Seperti apa?

Ramainya pemain baru jadi tantangan sekaligus peluang

Tidak mudah memang bersaing di tengah derasnya arus kompetisi industri perbankan digital. Waasi pun mengamini, munculnya pemain baru menjadi tantangan sekaligus peluang untuk Jenius. Dari sisi kans, semakin banyak pemain maka semakin banyak pula yang akan mengedukasi tentang konsep layanan perbankan digital.

“Dulu, di tahun 2016, kami memulai untuk mengedukasi konsep perbankan digital termasuk fitur-fitur dan cara penggunaannya. Dengan munculnya pemain baru, edukasi mengenai perbankan digital dapat menjangkau lebih banyak masyarakat Indonesia dalam memahami konsep ini. Selain itu, masyarakat Indonesia juga akan diuntungkan karena semakin banyak pilihan dan mereka bisa memilih layanan perbankan digital sesuai preferensi,” ujarnya.

Walaupun memang, tantangan hadir menjadi semangat sekaligus pemicu bagi Jenius untuk terus berinovasi dan menghadirkan layanan yang lebih baik. Untuk mendukung hal ini, dari sisi internal Jenius pun rutin bebenah diri dengan mengimplementasikan tiga faktor agar tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Jenius selalu mengedepankan faktor change in mindset, change in ways of working, dan change in culture. Yakni menerapkan pola pikir yang menempatkan pelanggan pada prioritas utama, menerapkan proses pengembangan produk berkelanjutan dengan metode Minimum Valuable Product (MVP) dan feedback dari pengguna, serta menciptakan budaya yang sangat kreatif dan inovatif dengan merekrut beragam talenta dari berbagai industri dan latar belakang dengan pola pikir yang beragam.

Kokreasi, kolaborasi, dan ekspansi jadi strategi Jenius perkuat eksistensi

Selain perihal di atas, produk layanan yang ditawarkan bank digital diyakini menjadi kunci keberhasilan bisnis. Sebagai pimpinan di bagian pengembangan produk, Waasi pun membeberkan bagaimana Jenius masih bisa terus tumbuh dan bersaing meskipun diterjang beragam tantangan.

Ia menceritakan, ada 3 aspek utama yang menjadi fokus saat ini yakni kokreasi, kolaborasi, dan ekspansi. Jenius dikembangkan dari proses kokreasi dan kolaborasi dengan masyarakat digital savvy dan berbagai pihak dari lintas industri untuk membangun ekosistem ekonomi digital yang terintegrasi. Semangat kokreasi dan kolaborasi ini yang terus Jenius usung untuk menghadirkan solusi inovatif yang relevan dengan kebutuhan masyarakat digital savvy di Indonesia.

“Hal ini yang menjadi kekuatan Jenius untuk terus melakukan continuous improvement dan mendengarkan suara, masukan, serta ide dari digital savvy yang kemudian diwujudkan menjadi fitur-fitur revolusioner dan layanan pada aplikasi Jenius,” tambah Waasi kepada DailySocial.id

Proses kokreasi ini dilakukan salah satunya melalui platform Jenius Co.Create, komunitas masyarakat digital savvy dalam bentuk situs (co.create.id), artikel, ruang berbagi, workshop, dan acara tahunan Co.Creation Week. Anggota komunitas Jenius Co.Create dapat langsung memberikan masukan dan juga ide melalui forum Co.Create dan setiap ide bisa di-vote oleh anggota lain sebagai tambahan pertimbangan pihak Jenius untuk mengembangkan fitur dan layanan dari masukan tersebut.

Beragam fitur yang dihasilkan dari proses kokreasi ini juga telah dihadirkan oleh Jenius. Mulai dari mempermudah dalam pembukaan rekening, menabung, mengelola cash flow, hingga berinvestasi.

Tercatat, per Desember 2021, lebih dari 35.000 Co.Creators (anggota komunitas Jenius Co.Create)  terdaftar di cocreate.id. Beragam kegiatan juga turut dilakukan, Jenius Co.Create telah mengadakan 105 offline event dan 110 online event yang dihadiri lebih dari 8.000 peserta bahkan hingga Singapura, New Zealand, Oslo, dan Jepang.

Sementara untuk ekspansi, Waasi menjelaskan Jenius berorientasi untuk memperluas kehadiran booth Jenius dan edukasi perbankan digital. Diketahui, Jenius telah melakukan ekspansi ke berbagai daerah dan kota di Indonesia. Sepanjang kuartal pertama di 2022 ini booth Jenius telah hadir di Cirebon, Tasikmalaya, Magelang, Pekanbaru, dan Batam.

Terus lebarkan sayap dengan bantu mengakselerasi UMKM Indonesia

Proses kokreasi juga terus Jenius lakukan di tengah pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Dari hasil kokreasi tersebut, Jenius melakukan studi bertajuk Perilaku Digital Savvy Selama Masa Adaptasi Kebiasaan Baru. Studi ini dilakukan melalui metode survei daring yang melibatkan 307 masyarakat digital savvy, berusia 16–40 tahun, pada April hingga Mei 2020. Dari hasil studi tersebut ditemukan bahwa 44% responden mengalami pengurangan pendapatan sebagai akibat dari pandemi. Lebih lanjut lagi, responden yang pendapatannya berkurang beradaptasi dengan membuka usaha (42%), mencari sumber pendapatan lainnya atau mengambil proyek sebagai pekerja lepas (22%), dan mengurangi pengeluaran (14%).

Dari studi yang sama, Jenius juga menemukan beberapa pain points yang dihadapi oleh responden yang baru memulai usahanya, yaitu tercampurnya keuangan pribadi dan usaha, kesulitan mengelola stock barang, dan juga sistem pembayaran yang masih manual.

Berangkat dari hal tersebut, Waasi dan tim pun menghadirkan dua solusi untuk pelaku UMKM yaitu Akun Bisnis dan Bisniskit. Akun Bisnis membantu pelaku usaha untuk memisahkan keuangan pribadi dan usaha serta mengelolanya melalui satu aplikasi Jenius. Sementara Bisniskit membantu pelaku usaha untuk operasional usaha, seperti mencatat stock barang, mesin kasir, membuat invoice atau struk, dan pengelolaan data pelanggan.

Platform Jenius Co.Create pun bisa digunakan para pelaku UMKM untuk belajar dan menjalin koneksi. “Jenius juga mengadakan berbagai kelas dan talkshow dengan topik seputar usaha dan bisnis pada platform Jenius Co.Create. Siapa pun bisa ikut kelasnya dan membangun network dengan pelaku usaha lainnya di Jenius Co.Create,” papar Waasi.

Prediksi dan rencana masa depan Jenius

Waasi memprediksi industri perbankan digital di Indonesia akan memiliki semakin banyak pilihan dan calon nasabah pun akan mencari perbankan digital yang sesuai dengan preferensi masing-masing.

Untuk mempersiapkan hal ini, Waasi menyebutkan ada dua hal yang jadi rencana Jenius ke depannya. “Fokus jangka panjang Jenius akan dikerahkan dengan menghadirkan solusi life finance yang terus relevan dan lengkap sehingga masyarakat bisa mengelola seluruh kebutuhan hidup dan finansial melalui Jenius serta terus berkolaborasi dengan lebih banyak like-minded partners dari beragam industri dan juga secara internasional,” tutup Waasi.

Strategi dari Jenius sebagai pionir bank digital ini turut menjadi pertimbangan para pemain lain di luar sana. Terbukti dengan layanan mereka yang masuk dalam jajaran Forbes World’s Best Bank 2022 beberapa waktu lalu.

Artikel populer DailySocial.id sepanjang tahun 2021

Analisis Pendanaan, Merger GoTo, Bank Digital, NFT, dan Artikel Populer Lain Sepanjang 2021

Salah satu tujuan DailySocial.id adalah menghadirkan wawasan mendalam seputar industri kepada ekosistem kewirausahaan digital di Indonesia. Sepanjang tahun 2021 –masih di tengah suasana pandemi Covid-19—ekosistem startup masih memperlihatkan dinamika yang menarik untuk diikuti. Unicorn baru, konsep bisnis baru yang menjadi populer, hingga aksi-aksi penting perusahaan turut andil di dalamnya.

Berikut ini kami rangkum sejumlah artikel populer di DailySocial.id sepanjang 2021. Daftar ini merupakan sajikan spesial, karena berisi ulasan/analisis mendalam seputar topik tertentu yang tengah banyak diperbincangkan oleh pemain industri.

Analisis Pendanaan

Data pendanaan selalu menjadi komoditas berita menarik dalam media bisnis dan startup teknologi. Kami memberikan rangkuman tren pendanaan setiap kuartal untuk melihat bagaimana sektor-sektor tertentu dalam industri mendapatkan perhatian dari para investor.

Banyak temuan menarik yang diungkapkan, sepanjang Q3 2021 ini pendanaan lanjutan (seri A dan di atasnya) mulai banyak mendominasi di ekosistem startup Indonesia, baik dari sisi nominal yang dibukukan ataupun jumlah transaksi.

Selengkapnya simak artikel-artikel berikut ini:

Bank digital mulai bersinar

Bisnis bank digital juga menjadi topik yang sangat hangat diperbincangkan sepanjang tahun 2021. Kehadiran model bisnis baru dalam perbankan tersebut digadang-gadang akan menjadi masa depan yang tengah dibentuk oleh pemain industri. Yang tak kalah menarik, banyak perusahaan digital turut andil di dalamnya, baik secara aktif dalam proses pengembangan maupun menjadi penyokong dana.

Untuk memahami perspektif industri bank digital, tahun lalu kami melakukan wawancara dengan sejumlah pemain bank digital yang sudah meramaikan industri. Konteksnya untuk mendalami, visi seperti apa yang akan mereka realisasikan dengan model bisnis tersebut. Berikut ini daftar artikelnya:

Selain itu, terdapat ulasan yang menyoroti tentang bagaimana sinergi mutualisme antara startup dan bank digital dapat berdampak pada peningkatan indeks inklusi keuangan di Indonesia. Di sini pembaca dibawa untuk memahami beberapa startup digital yang berinvestasi ke bank digital, seperti Gojek berinvestasi ke Bank Jago, Akulaku ke Bank Neo Commerce, dan Sea Group ke BKE. Selengkapnya di artikel berikut ini: Kolaborasi Startup dan Bank Digital untuk Memperkuat Inovasi dan Inklusi Keuangan.

Dengan sudut pandang berbeda, editor DailySocial.id juga menyelami hiruk-pikuk kehadiran bank digital, mencoba satu per satu layanan yang sudah meluncur dan memberikan opini terkait impresi awal terhadap aplikasi tersebut. Hingga pada akhirnya disimpulkan bahwa bank digital itu saat ini baru sekadar nice to have, belum benar-benar menyajikan gebrakan yang signifikan hingga menjadi sesuatu yang mendesak untuk dimiliki. Simak cerita pengalaman tersebut melalui artikel ini: Bank Digital Masih Sekadar “Nice to Have”.

Merger GoTo

Dua startup lokal paling fenomenal (dibaca: terbesar dari sisi valuasi) memutuskan untuk merger. Gabungan antara unit bisnis Gojek dan Tokopedia digadang-gadang akan mampu menghasilkan nilai ekonomi yang sangat besar, mengingat keduanya memiliki basis pelanggan dan mitra yang sangat luas. Dalam artikel berjudul “Mendalami Potensi Integrasi Goto, Hasil Merger Gojek dan Tokopedia”, kami mencoba melihat dari sudut pandang lain, yakni potensi kolaborasi antarfitur yang mungkin saling melengkapi – atau saling bertabrakan karena keduanya memiliki unit yang sama.

Secara khusus kami membedah ekosistem layanan di masing-masing platform untuk mengetahui sejauh mana inovasi produk yang telah berhasil mereka telurkan. Di dalamnya termasuk integrasi-integrasi yang telah dilakukan bersama mitra strategisnya. Contohnya untuk studi kasus Gojek digambarkan dalam bagan berikut ini.

Di artikel tersebut di atas, kami juga mengulas dari sudut Tokopedia. Dengan memahami unit-unit produk dan bisnis yang dimiliki, beserta afiliasinya, diharapkan pembaca bisa mendapatkan gambaran tentang bagaimana roadmap produk GoTo ke depannya. Termasuk mendalami aspek-aspek apa saja yang akan menjadi kekuatan utama mereka atas gabungan dua kekuatan yang berbeda tersebut.

Model bisnis baru

Ekosistem startup syarat dengan inovasi layanan yang terus berkembang. Setiap tahun selalu ada model-model baru yang coba ditawarkan oleh para pemain. Salah satu yang cukup mendapatkan perhatian adalah Open Finance, konsep tersebut memungkinkan sebuah layanan fintech disematkan ke dalam berbagai jenis aplikasi digital. Tidak hanya itu, Open Finance dianggap menghilangkan berbagai friksi yang masih menjadi halangan dalam pengembangan ekosistem keuangan digital, misalnya dengan menghadirkan mekanisme skoring kredit yang lebih komprehensif. Ulasan tentang Open Finance kami tulis di sini: Mengenal Ragam Konsep “Open Finance” di Dunia Digital.

Selain Open Finance, NFT juga menjadi satu hal yang cukup menghebohkan menjelang akhir tahun. Selain kreator lokal yang mulai meramaikan ekosistemnya, mulai ada beberapa startup yang coba mengakomodasi kebutuhan di sisi bisnis. Pemahaman tentang NFT dan bagaimana cara konsep tersebut bekerja menjadi banyak dicari. Kami pun secara khusus berbincang dengan beberapa pakar untuk menyimpulkan tentang konsep NFT dan bagaimana potensi yang dapat diberikan untuk ekosistem lokal dalam artikel: Memahami Non-Fungible Token (NFT), Mempercepat Adopsi di Indonesia.

Wawancara eksklusif

Tahun 2021, DailySocial.id juga melakukan wawancara eksklusif dengan banyak pelaku industri. Beberapa di antaranya berhasil mendapatkan perhatian dari pembaca. Berikut ini daftar artikel wawancara paling populer sepanjang tahun lalu:

Kami terus berkomitmen untuk terus menghadirkan artikel-artikel berkualitas yang bermanfaat untuk pelaku industri. Untuk berbagai artikel pilihan lain yang sudah terbit dan yang akan datang dapat Anda nikmati melalui kanal DS Premium: https://dailysocial.id/premium-content.

Suka-Duka Seorang Tech YouTuber: Bincang-Bincang Singkat dengan Joshua Timothy

Definisi YouTube buat seorang kreator konten tidak selalu sama. Ada kreator yang sudah sepenuhnya menganggap YouTube sebagai platform untuk mencari nafkah, ada pula yang baru sebatas memperlakukannya sebagai wadah untuk menyalurkan hobi.

Salah satu alasan terpopuler yang datang dari seseorang yang memutuskan untuk menjadi full-time YouTuber adalah supaya ia bisa lebih fokus berkreasi, sehingga pada akhirnya kualitas konten yang dihasilkan menjadi lebih baik. Namun tidak jarang juga ini dijadikan sebuah pembelaan diri, di mana ketika seorang YouTuber merasa belum sukses, alasannya adalah karena ia belum bisa memutuskan untuk full-time dan fokus sepenuhnya ke YouTube.

Namun pernahkah terpikirkan bahwa fokus itu sebenarnya bisa datang dengan sendirinya selama kita melakukan hal yang kita sukai? Sentimen seperti itulah yang saya dapatkan setelah berbincang-bincang singkat dengan Joshua Timothy, tech YouTuber lokal yang belakangan mulai cukup naik daun.

Pemuda introvert yang lebih sering dipanggil Ocha dan mengidolakan PewDiePie ini adalah salah satu contoh kreator yang konsisten menghasilkan konten-konten menarik tanpa harus meninggalkan pekerjaan utamanya. Di saat sedang tidak membuat video YouTube, Ocha adalah seorang fotografer profesional untuk sebuah agensi media sosial.

Topik bahasan yang diangkat pada channel-nya cukup bervariasi, mulai dari hobi di dunia mechanical keyboard; ulasan smartphone, headphone, dan beragam gadget lain; sampai tips merakit PC sekaligus menata meja kerja, serta tentu saja tips fotografi dan videografi.

Berikut adalah hasil obrolan kami yang sudah disunting agar lebih jelas.

Di posisi Ocha sekarang, apakah memungkinkan untuk menjadikan YouTube sebagai pekerjaan full-time?

Untuk sekarang masih belum memungkinkan, dan saya juga belum ada pikiran untuk menjadikan YouTube sebagai pekerjaan full-time. Pasalnya, selain mengulas gadget, saya juga sangat mengapresiasi pekerjaan sebagai fotografer dan masih belum mau melepaskannya.

Saya juga masih belum menganggap YouTube sebagai pekerjaan atau tanggung jawab yang harus saya lakukan, melainkan sebagai komunitas kecil di mana saya bisa sharing pengalaman saya mengenai gadget dan lifestyle yang saya suka di hidup saya.

Kapan Ocha menyadari bahwa prospek di YouTube bagus dan memutuskan untuk mulai lebih fokus?

Sebenarnya sudah sadar dari sebelum memulai YouTube, hanya saja saya belum pernah melakukannya. Ketika pandemi melanda, barulah saya sadar ini mungkin boleh dicoba karena kebetulan ada banyak waktu kosong selagi seharian di rumah saja.

Untungnya saya memang suka dengan kegiatannya, jadi tidak perlu difokuskan karena otomatis bakal fokus sendiri ketika mengerjakan hal yang saya senangi.

Adakah YouTuber lokal yang menjadi inspirasi Ocha? Kalau ada, siapa saja?

Walaupun saya lebih terekspos oleh YouTuber dari luar Indonesia, tapi setelah mencoba YouTube sendiri, saya mulai melihat bahwa ada banyak YouTuber lokal yang sangat bertalenta sekaligus menginspirasi. Salah satunya adalah Malvin dari Bestindotech, yang menjadi salah satu alasan kenapa channel YouTube saya bisa jadi seperti ini.

Malvin sering membantu saya untuk menaikkan eksposur saya di luar sana. Walaupun saya masih terhitung YouTuber yang sangat kecil, tapi dia tetap mau membantu saya. Suatu saat saya berharap saya juga bisa seperti dia, di mana saya bisa membantu YouTuber lain yang baru mulai untuk bisa menaikkan eksposur mereka, sama seperti yang Malvin lakukan kepada saya.

Kalau tidak keberatan, bisa diberikan gambaran persentase pendapatan yang diperoleh dari YouTube?

AdSense 46%, affiliate 34%, dan sponsorship 20%.

Bisa diceritakan pengalaman mencari sponsor video? Apakah Ocha yang approach sendiri, atau sebaliknya, brand yang langsung memberikan penawaran?

Sejauh ini, sebagian besar brand-lah yang mencari saya dan memberikan penawaran sponsorship, baik melalui email maupun DM Instagram, dan saya merasa beruntung sekali ada brandbrand di luar sana yang mau bekerja sama dengan saya dan percaya dengan karya yang saya buat.

Sebelum saya memulai YouTube, tidak pernah sekalipun terpikirkan bakal ada brand yang mau bekerja sama dengan saya, jadi saya sangat berterima kasih.

Beberapa penonton sudah menganggap Ocha sebagai reviewer gadget. Bisa diceritakan bagaimana Ocha menyeimbangkan antara memberikan ulasan yang jujur kepada penonton, dan ‘menyenangkan’ brand?

Saya tidak tahu apakah saya memenuhi kualifikasi sebagai reviewer. Saya lebih merasa sebagai orang yang hanya sharing pengalaman menggunakan barang atau produk tersebut. Makanya kalau diperhatikan, kebanyakan video saya tidak membicarakan spesifikasi secara mendetail, tapi lebih ke user experience-nya saja.

Saya juga akan selalu jujur dengan pengalaman saya, baik untuk produk dari sebuah brand atau produk yang saya beli sendiri. Kalau saya tidak suka dengan sebuah produk, atau pengalaman saya menggunakan produk tersebut tidak memuaskan, saya akan bilang apa adanya.

Selain YouTube, adakah platform sosial lain yang Ocha gunakan yang sejauh ini sudah bisa mendatangkan pendapatan?

Sejauh ini masih belum ada, tapi suatu saat ingin mencoba Twitch untuk konten live gaming, supaya sekalian dapat berinteraksi dengan penonton secara live. Saya merasa itu juga bisa menjadi hal yang seru bagi penonton.

Sebagai seorang fotografer dan YouTuber, seberapa bergantung Ocha terhadap ekosistem aplikasi Adobe?

Ya, betul sekali, tanpa Adobe sepertinya saya tidak bisa apa-apa. Saya sudah terlalu nyaman dengan ekosistem Adobe walaupun tidak sempurna (sering crash dan lain-lain), tapi sejauh ini Adobe-lah yang membuat saya bisa berkarya di bidang fotografi dan YouTube.

Seandainya Adobe tiba-tiba bangkrut dan semua produknya sirna, software alternatif apa saja yang bakal Ocha pakai, dan kenapa alasannya?

Saking nyamannya dengan ekosistem Adobe, saya sampai belum pernah melihat-lihat lagi software alternatif lain. Mungkin dalam video editing ada Final Cut Pro dari Apple, atau juga DaVinci Resolve, tapi sayangnya saya belum pernah mencoba menggunakan softwaresoftware tersebut.

Bisa diceritakan seperti apa suka duka menjadi seorang tech YouTuber?

Buat saya pribadi keluh kesahnya hanya di pembagian waktu antara pekerjaan utama, YouTube, dan personal. Sejauh ini saya hanya bisa memberikan konten baru seminggu sekali, atau maksimum dua kali dalam seminggu, sedangkan banyak tech YouTuber lain yang bisa mengunggah empat sampai lima video dalam seminggu.

Namun saya selalu mencoba untuk tidak membandingkan saya dengan orang lain dan tetap berjalan dengan tempo saya sendiri. Walaupun pada dasarnya manusia itu akan selalu saling membandingkan, tapi saya akan selalu berusaha untuk tidak seperti itu. Saya memang orang yang cukup kompetitif, dan saya paham jika saya selalu membandingkan diri dengan orang lain, maka saya akan merasa insecure dan kehilangan kepercayaan diri.

Di dunia kreasi konten seperti YouTube, di mana ada ribuan orang yang melakukan hal yang sama seperti saya, terkadang memang cukup susah untuk tidak membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain. Namun saya selalu mengingatkan diri sendiri bahwa tidak ada hal baik yang didapat dari sana, dan untuk tetap fokus saja dengan diri saya sendiri.

Kenapa Harga Smartphone Nokia Mahal? Seperti Ini Penjelasan dari HMD Global

Jauh sebelum iPhone dan smartphone Android eksis, toko ponsel sudah banyak bertebaran di kota-kota di Indonesia. Bagi yang pernah merasakan mampir ke toko ponsel di awal-awal tahun 2000-an, Anda pasti ingat bagaimana Nokia begitu mendominasi, dengan seabrek model dari yang harganya relatif terjangkau sampai yang hanya bisa dibeli oleh kaum 1%.

Kondisinya sekarang tentu sudah berubah drastis. Nokia bukan lagi merek yang paling diincar oleh konsumen, dan tidak semua toko smartphone menjual produk-produk bikinan perusahaan asal Finlandia tersebut. Pihak yang tadinya sangat dominan kini harus bersaing ketat dengan sederet produsen lain dalam pasar yang demikian progresif.

Tugas berat inilah yang diemban oleh HMD Global, perusahaan asal Finlandia yang sejak Desember 2016 memegang lisensi eksklusif atas brand ponsel Nokia. Baru-baru ini, saya berkesempatan berbincang-bincang dengan Karel Holub, General Manager HMD Global untuk kawasan Indonesia, mengenai perkembangan terkini brand Nokia di pasar smartphone tanah air.

Saya membuka pembicaraan dengan menanyakan mengenai Nokia 5.4, smartphone terbaru yang HMD luncurkan pada bulan Maret lalu. Dibandingkan sejumlah smartphone lain yang dijual di kisaran harga tiga jutaan rupiah, spesifikasi Nokia 5.4 memang bukan yang terbaik. Pada kenyataannya, saya tidak akan heran apabila sebagian dari Anda menganggap harganya kemahalan usai meninjau spesifikasinya secara menyeluruh.

Lalu kenapa bisa begitu? Apa alasan HMD mematok harga yang lebih tinggi dibanding kompetitornya? Terkait hal ini, Karel punya beberapa jawaban. Yang pertama adalah perihal build quality, di mana HMD pada dasarnya ingin meneruskan legasi ponsel Nokia yang dikenal tahan banting.

Kedua, HMD tidak lupa mengedepankan aspek longevity. Hampir semua smartphone Nokia, termasuk halnya Nokia 5.4, dipastikan bakal menerima update sistem operasi sampai dua tahun setelah peluncurannya, yang berarti perangkat bakal punya kesempatan untuk menjalankan hingga dua versi Android berikutnya. Tidak kalah penting adalah janji HMD untuk menghadirkan security update secara rutin setiap bulannya sampai tiga tahun.

Keamanan data dan umur panjang perangkat jadi prioritas

Data center Google Cloud di kota Hamina, Finlandia / Sumber gambar: Google

Bicara soal keamanan, Karel lanjut menjelaskan mengenai General Data Protection Regulation, atau biasa disingkat GDPR. Ini merupakan kebijakan privasi data baru yang ditetapkan di kawasan Uni Eropa sejak tahun 2018, yang dipercaya mampu memberikan proteksi yang lebih akuntabel terhadap data konsumen.

Lalu bagaimana ceritanya ponsel Nokia yang dijual di Indonesia bisa ter-cover oleh kebijakan yang dimaksudkan untuk negara-negara Eropa tersebut? Jawabannya adalah karena HMD telah bekerja sama dengan Google untuk membangun data center Google Cloud di Finlandia, sehingga data-data yang disimpan ke cloud oleh smartphone Nokia dipastikan bakal mendekam di Finlandia, yang pada akhirnya berada di bawah perlindungan GDPR.

Ini berbeda dari biasanya, di mana konsumen umumnya tidak punya kontrol atas lokasi data center yang Google pakai untuk menyimpan data. “Nokia adalah satu-satunya brand yang dapat menjamin bahwa data Anda tidak akan dijual ke pengiklan demi memperoleh pemasukan yang tinggi, dan Anda juga tidak akan ditarget berdasarkan pola penggunaan Anda,” jelas Karel mengenai signifikansi GDPR buat para pengguna smartphone Nokia.

Yang jadi pertanyaan berikutnya adalah, apakah alasan-alasan ini pada akhirnya dapat menjustifikasi harga smartphone Nokia yang lebih mahal ketimbang penawaran kompetitor? Karel percaya demikian, sebab spesifikasi bukanlah segalanya. Karel juga sempat menyinggung soal studi yang dilakukan Hootsuite tahun lalu, yang menunjukkan bahwa 56% konsumen sebenarnya peduli terhadap topik privasi.

Menurut Karel, ia sebenarnya cukup sering mendengar komentar bahwa produk-produk Nokia terlalu mahal, dan konsumen sebenarnya bisa membeli ponsel lain dengan spesifikasi yang serupa di harga yang lebih murah. Namun di mata Karel, jika konsumen memutuskan untuk membeli ponsel tersebut, maka mereka pada dasarnya hanya akan mendapat satu versi Android saja, serta proteksi data yang ala kadarnya.

Seperti yang kita tahu, perkara update sistem operasi ini memang sudah menjadi problem umum yang dijumpai oleh pengguna smartphone Android. Tidak jarang, smartphone di kelas menengah ke bawah hanya akan menerima update selama beberapa bulan saja pasca pembelian. Lalu ketika Google merilis Android versi baru di tahun berikutnya, update dari masing-masing pabrikan datang sangat terlambat, atau bahkan tidak datang sama sekali.

HMD paham betul bahwa kepercayaan konsumen merupakan nilai utama yang selalu dipegang oleh Nokia sejak lama, dan itulah yang ingin terus mereka pertahankan sekarang dan ke depannya. Pun begitu, kita memang tidak boleh lupa dengan yang namanya user error, dan bagaimana data konsumen sebenarnya bisa dicuri akibat kesalahan sendiri. Namun apabila konsumen bisa menjaganya dengan baik, maka HMD juga akan memastikan perlindungan yang maksimal terhadap data-data mereka.

Terlepas dari semua itu, Karel tidak menepis fakta bahwa spesifikasi perangkat tetap merupakan parameter yang krusial. Menurutnya, spesifikasi yang mumpuni juga punya peran dalam memperpanjang umur perangkat. Tanpa spesifikasi yang baik, perangkat mungkin bakal kesulitan mempertahankan relevansinya dalam jangka panjang, dan pada akhirnya rentetan update sistem operasi yang dijanjikan tadi pun bakal terkesan sia-sia.

Strategi ala enterprise untuk segmen consumer

Karel Holub, General Manager HMD Global untuk Indonesia / HMD Global

Menariknya, pembicaraan panjang lebar soal keamanan data dan umur panjang perangkat ini sebenarnya mengacu pada smartphone yang duduk di kelas menengah ke bawah. Kalau yang dibahas adalah smartphone high-end, maka komitmen perusahaan terkait keamanan dan longevity seperti itu mungkin bakal terdengar wajar. Itulah mengapa Karel sangat bangga dengan fakta bahwa Nokia adalah satu-satunya brand yang berani menawarkan proposisi tersebut di harga tiga jutaan rupiah ke bawah.

Menurut Karel, tidak jarang pabrikan lain hanya menekankan perkara proteksi data dan update yang berkelanjutan pada produk-produk yang duduk di kelas high-end saja, sehingga pada akhirnya tidak bisa menjangkau mayoritas konsumennya.

Cara berjualan yang diterapkan HMD ini sebenarnya sangat cocok untuk segmen enterprise. Karel sadar betul akan hal itu, dan ia juga dengan percaya diri mengklaim bahwa Nokia punya penawaran terbaik untuk kalangan enterprise di Indonesia sejauh ini. Antusiasme tersebut bukan tanpa bukti; salah satu klien enterprise terbesar HMD untuk pasar Indonesia saat ini adalah Blue Bird.

Yang mungkin masih belum terbukti adalah seberapa efektif strategi tersebut di pasar consumer smartphone secara luas. Saya pribadi bisa membayangkan betapa sulitnya mempromosikan soal privasi dan perlindungan data ke konsumen Indonesia di saat negaranya sendiri malah terkesan kurang peduli terhadap keamanan data rakyatnya. Semoga saja dengan adanya kasus tersebut, publik bisa semakin melek terhadap topik privasi dan keamanan data.

5G dan komitmen HMD ke depannya

Nokia X20, salah satu smartphone 5G terbaru Nokia yang dipersenjatai Snapdragon 480 / HMD Global

Sesi wawancara singkat dengan seorang petinggi perusahaan smartphone tentu tidak akan lengkap tanpa perbincangan seputar 5G. Meski memang masih jauh dari kata mainstream, teknologi jaringan generasi kelima itu pada akhirnya sudah tersedia secara resmi di Indonesia, dan ini sudah pasti menjadi menjadi lampu hijau bagi produsen untuk menghadirkan smartphone 5G di pasar tanah air.

HMD pun juga demikian. Saat ini sebenarnya sudah ada beberapa smartphone 5G dari Nokia, seperti misalnya Nokia 8.3 5G, Nokia X10, maupun Nokia X20, tapi belum ada satu pun yang masuk ke Indonesia secara resmi. Seandainya komersialisasi 5G di Indonesia sudah dimulai sejak tahun lalu, kita mungkin sudah bisa membeli Nokia 8.3 5G secara resmi. Sayang kenyataannya tidak demikian.

Meski begitu, Karel menjelaskan bahwa HMD sudah punya rencana untuk mendatangkan smartphone 5G ke Indonesia secepat mungkin. Kemungkinan adalah Nokia X Series tadi, yang spesifikasinya mencakup chipset Snapdragon 480, salah satu chipset yang paling banyak dibicarakan belakangan ini berkat performa dan efisiensinya yang sangat baik, serta tentu saja kompatibilitas dengan jaringan 5G di kelas harga yang relatif terjangkau.

HMD mengakui bahwa mereka masih punya banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Brand Nokia memang sudah ada di Indonesia selama 25 tahun, akan tetapi posisi HMD di kancah smartphone masih bisa digolongkan sebagai startup, dengan umur tim yang masih sangat muda. Bukan sembarang startup memang, melainkan yang sudah berstatus unicorn.

Kalau menurut Karel sendiri, tujuan akhir yang hendak dicapai oleh HMD di Indonesia adalah supaya konsumen bisa mampir ke toko smartphone apapun, lalu membeli smartphone Nokia dengan mudah. Kurang lebih sama mudahnya seperti belasan tahun lalu ketika ponsel Nokia masih dijual di mana-mana pada masa kejayaannya. Bukan tugas yang gampang memang, apalagi mengingat jumlah pesaingnya jauh lebih banyak daripada dulu.

Di saat yang sama, HMD juga tidak mau mengesampingkan aspek-aspek penunjang lainnya, seperti salah satunya layanan purna jual. Saya melihat hal ini kerap dipandang sebelah mata oleh sejumlah pabrikan, padahal sebenarnya sangat krusial untuk membangun kepercayaan konsumen.

Dalam melayani konsumennya, HMD juga tidak mau pilih-pilih. Pada kenyataannya, HMD justru memberikan pelayanan khusus bagi konsumen Nokia C1, smartphone paling murah Nokia yang harganya tidak sampai satu juta rupiah; di mana seandainya ponsel mereka rusak, mereka bisa langsung mampir ke toko untuk menukarkannya dengan unit yang baru. Kebijakan ini juga mereka tetapkan untuk kategori feature phone, seperti misalnya Nokia 5310 yang sarat nuansa nostalgia.

Nokia mungkin tidak akan pernah lepas dari nostalgia. Bagaimanapun juga, sejarah mencatat nama Nokia sebagai salah satu merek telepon seluler yang paling mendunia, dan sekarang tugas HMD adalah mempertahankan sekaligus meneruskan legasi tersebut agar bisa tetap relevan ke depannya.

Joyce Gaspersz, 6 Tahun Kembangkan Strategi Produk Grab dengan Pendekatan Hyperlocal

Joyce Gaspersz, 6 Tahun Kembangkan Strategi Produk Grab dengan Pendekatan Hyperlocal

Berpegangan pada pedoman ‘menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain’, Joyce bertahan dan berkembang di Grab Indonesia selama lebih dari 6 tahun, untuk memberikan layanan terbaik yang dibutuhkan masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan perannya yang cukup strategis, Joyce bertanggung jawab menggali lebih dalam tentang customer behaviour di Indonesia, serta memastikan bahwa produk dan layanan yang ditawarkan bisa bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.

Sejak pertama kali menapakkan kaki di Indonesia pada tahun 2014 hingga saat ini, Grab telah bertransformasi menjadi aplikasi super, yang menawarkan beragam layanan untuk membantu kehidupan masyarakat sehari-hari. Joyce Gaspersz, menjadi salah satu sosok yang berada di balik strategi pertumbuhan salah satu raksasa ride-hailing di Asia Tenggara sejak tahun 2015.

Berperan sebagai thought-partner di balik strategi pertumbuhan layanan Grab Indonesia, Joyce mengadopsi strategi hyperlocal dalam menggali kebutuhan masyarakat. Mengingat setiap daerah memiliki tantangan yang berbeda-beda dan Grab hadir untuk bisa membantu mengatasi tantangan tersebut. Strategi hyperlocal ini menjadi penting untuk menemukan pain point masyarakat, yang kemudian akan menghasilkan data yang akan diolah dan menghasilkan sebuah layanan atau produk yang siap diluncurkan.

“Kami ingin mendengarkan secara langsung dari para pengguna, apa yang mereka butuhkan dan tantangan dalam sehari-hari. Dari hal-hal tersebut, kami akan gali lebih dalam melalui beragam riset, yang kemudian menjadi acuan kami untuk membangun produk dan layanan yang tepat. Tujuannya agar memastikan bahwa produk yang kami luncurkan tepat sasaran dan berguna bagi masyarakat di daerah tersebut.”, tambah Joyce.

Perjalanan Joyce Bersama Grab Indonesia Selama Lebih dari 6 Tahun

Bersama dengan DailySocial.id, Joyce menceritakan tantangannya dalam membangun strategi layanan Grab Indonesia selama lebih dari 6 tahun. Menurutnya, tantangan utama yang dihadapi dalam setiap keputusan yang dibuat selama berkarir di Grab adalah mengenal apa yang menjadi kebutuhan bagi masyarakat dan menghasilkan sebuah produk dan layanan yang bisa membantu kehidupan masyarakat dalam sehari-hari, tanpa terkecuali.

Salah satu contohnya adalah ketika Grab ingin melayani konsumen korporat untuk membiayai perjalanan bisnis karyawannya. Melalui insight yang dilakukan, Grab akhirnya luncurkan layanan GrabforBusiness, agar bisa memberikan kemudahan kepada konsumen korporat. Melalui contoh tersebut, Joyce mengutarakan, “tantangannya utama selalu sama, kami harus memahami kendala yang mereka hadapi. Sehingga dengan pelayanan teknologi yang kami tawarkan, kami bisa lebih dekat dengan mereka dan bermanfaat untuk digunakan di kesehariannya”.

Selain GrabforBusiness, Grab juga memiliki beragam layanan lain yang membantu masyarakat dari berbagai sektor contohnya melalui aplikasi GrabMerchant. Dimana,salah satu sektor yang paling banyak mendapatkan manfaatnya adalah para UMKM Indonesia, yang menjadi go digital dan mampu meningkatkan omzet dengan bekerja sama sebagai merchant Grab Indonesia. Semua pelayanan tersebut didapat berdasarkan hasil insight yang didapat dari strategi hyperlocal.

Gaya Kepemimpinan Joyce Sebagai Pemimpin Perempuan dan Kesetaraan Gender

Sebagai pemimpin perempuan yang memiliki peran penting di Grab, Joyce mengakui terinspirasi dari sosok perempuan yang ada di balik berdirinya Grab, yaitu Co-Founder Grab, Hooi Ling Tan. Kepada tim DailySocial, Joyce menceritakan bahwa salah satu alasan hadirnya Grab adalah agar perempuan bisa merasa aman saat menggunakan transportasi. Nilai tersebut juga yang membuat Grab bisa berkembang seperti sekarang.

Perjalanan Joyce Bersama Grab Indonesia Selama Lebih dari 6 Tahun
Mitra merchant GrabMart di Medan yang terbantu berkat kehadiran aplikasi GrabMerchant

Menjadi suatu kebanggan bagi Joyce untuk bisa menjadi salah satu sosok pemimpin perempuan yang bisa berkontribusi dalam memberikan ide dan aspirasi kepada Grab Indonesia, yang juga menghasilkan suatu produk dan layanan yang bisa digunakan masyarakat saat ini. Membahas kesetaraan gender, lingkungan kerja di Grab Indonesia sendiri juga telah menerapkan nilai-nilai yang mendukung hal tersebut, misalnya dengan adanya cuti melahirkan bagi ibu dan juga ayah. Selain itu, Grab Indonesia juga memiliki komunitas bagi perempuan yaitu Women@Grab yang bertujuan sebagai wadah bagi para perempuan yang bisa berkarya secara personal maupun profesional.

Rekomendasi Buku ‘Growth Hacks’ Untuk Para Pebisnis Startup

Dalam membangun strategi pertumbuhan Grab Indonesia, Joyce menyatakan bahwa memahami kebutuhan masyarakat dan tantangan yang dihadapi adalah kunci utama agar Grab bisa berkembang dan menjadi lebih dekat dengan konsumen. Melalui wawancara eksklusif bersama Joyce, ia berbagi dua buku rekomendasi yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk bisa memahami lebih dalam seputar ‘growth hack’, yaitu Hacking Growth, karya Sean Ellis & Morgan Brown dan Inspired, karya Marty Cagan.

“Dalam dua buku tersebut menceritakan bagaimana pebisnis menggali kebutuhan konsumen dan menggunakan teknologi secara konsisten sesuai dengan kebutuhan konsumen itu, yang bisa digunakan di perusahaan masih berada di tahap awal, maupun growth stage penting untuk terus konsisten menjamin agar produk yang di deliver memang berguna buat para pengguna nya”, jelasnya.

Seluk-Beluk Mechanical Keyboard dari Brand Lokal: Wawancara dengan Founder Noir Gear

Mechanical keyboard itu bukan cuma untuk gamer.” Pernyataan itu terus terngiang-ngiang dalam benak saya usai berbincang dengan Mario Hendrawan, salah satu founder dari brand mechanical keyboard lokal Noir yang sedang naik daun belakangan ini. Di saat mechanical keyboard semakin dikenal di kalangan gamer, Noir justru ingin mendiversifikasi target pasarnya hingga turut mencakup kalangan pekerja maupun pelajar.

Setidaknya dalam setahun terakhir ini, memang ada banyak mechanical keyboard baru keluaran merek-merek lokal. Noir bahkan baru menjalani debutnya di bulan Desember 2020, namun berkat respon positif dari sejumlah YouTuber, namanya kini sudah lumayan dikenal di komunitas IMKG (Indonesia Mechanical Keyboard Group).

Produk perdana mereka adalah Noir N1, sebuah wireless mechanical keyboard dengan layout 65%. Kalau Anda lihat di Tokopedia maupun Shopee, keyboard ini sudah habis terjual sejak beberapa pekan lalu. Stok barang yang tersedia memang tidak banyak kalau berdasarkan pengakuan Mario sendiri — sayang ia enggan menyingkap berapa persisnya jumlah unit yang terjual — tapi paling tidak ini bisa menunjukkan bahwa produk dari brand yang belum punya nama sama sekali pun bisa laris asalkan dieksekusi dengan baik.

Seperti yang saya bilang tadi, Noir tidak mau mengasosiasikan namanya sepenuhnya dengan ranah gaming. Sebaliknya, Noir justru ingin mengedukasi masyarakat tanah air bahwa mechanical keyboard bukanlah produk yang eksklusif untuk kalangan gamer. Menurut Mario, konsumen yang masih memakai membrane keyboard tidak harus menekuni hobi gaming terlebih dulu agar bisa dicap pantas untuk membeli mechanical keyboard.

Arahan “tidak sepenuhnya gaming” ini juga bisa kita tinjau dari desain Noir N1 yang tampak minimalis sekaligus elegan. Ketika saya tanya brand apa saja yang menjadi inspirasi Noir, Mario memang menjawab “Keychron” dan “Leopold”, dua brand mechanical keyboard yang produk-produknya bisa dibilang tidak gaming sama sekali.

Di saat yang sama, Noir tentu tidak ingin melewatkan pasar gamer yang begitu besar dan menguntungkan. Tagline yang Noir gunakan adalah “boost your productivity, elevate your gaming experience,” yang sederhananya bisa diartikan bahwa Noir ingin menciptakan produk yang balanced, yang bisa menunjang kegiatan bekerja dan belajar sekaligus kegiatan bermain dengan baik, tanpa mengorbankan salah satu di antaranya.

Visi ini justru menjadi tantangan tersendiri buat Noir, sebab memenuhi kebutuhan dua kalangan konsumen sekaligus adalah hal yang lebih mudah diomongkan daripada dilakukan. Pekerja atau pelajar umumnya mencari keyboard nirkabel dengan alasan kenyamanan atau kepraktisan, sedangkan gamer kompetitif biasanya menghindari konektivitas wireless demi memastikan performanya tidak menurun akibat adanya latency dari koneksi Bluetooth.

Solusi jalan tengahnya adalah konektivitas wireless via dongle USB (2,4 GHz), dan inilah yang menjadi salah satu nilai jual utama Noir N1. Di samping itu, Noir tidak lupa menyertakan software pendamping agar pengguna bisa mengatur fungsi-fungsi macro sesuai kebutuhannya masing-masing, tidak ketinggalan pula pengaturan pencahayaan RGB milik perangkat. Semua ini merupakan fitur-fitur yang bisa dikatakan wajib pada keyboard gaming.

Jadi kalau ditanya Noir N1 ini keyboard gaming atau bukan, saya bakal menjawab gaming karena terbukti beberapa kriteria dasarnya bisa dipenuhi, terlepas dari desainnya yang kurang begitu terkesan gaming. Di saat yang sama, desainnya cukup simpel untuk bisa memenuhi kriteria konsumen yang umumnya mengikuti akun-akun inspirasi minimal desk setup di Instagram ataupun YouTube.

Awal terbentuknya Noir dan rencana ke depannya

Founder Noir Gear: Mario (kiri) dan Irwandi (kanan) / Noir Gear
Founder Noir Gear: Mario (kiri) dan Irwandi (kanan) / Noir Gear

Noir merupakan buah pemikiran dua orang gamer kompetitif. Mario dan kawannya, Irwandi, adalah pemain Counter Strike: Global Offensive (CS:GO), sehingga eksposur mereka ke dunia mechanical keyboard awalnya bermula dari penawaran merek-merek seperti SteelSeries, Razer, maupun Logitech.

Melihat harga mechanical keyboard dari berbagai brand mainstream yang tergolong mahal ini, tercetuslah ide iseng untuk menciptakan brand sendiri yang mampu menawarkan mechanical keyboard dengan kualitas yang tidak kalah dari brand luar, tapi di saat yang sama harganya bisa lebih terjangkau. Sebelum mendirikan Noir, Mario sendiri mengawali karirnya di sebuah startup yang bergerak di bidang esports, jadi wajar seandainya semangat enterpreneurship-nya langsung terpicu seperti ini.

Kebetulan Irwandi memiliki koneksi ke pabrik OEM (original equipment manufacturer) yang dapat memproduksi keyboard dalam jumlah banyak, jadi mulailah mereka merancang mechanical keyboard pertamanya; mulai dari memikirkan desain casing-nya, desain keycap, menentukan layout, sampai memikirkan packing beserta tema yang hendak diangkat. Seperti yang sudah saya sebutkan tadi, kiblat Noir adalah Keychron dan Leopold, dan Noir banyak mempelajari keunggulan-keunggulan yang ditawarkan oleh kedua brand tersebut.

Dari Keychron, yang dijadikan inspirasi adalah cara mereka menyematkan unsur produktivitas, mulai dari font yang identik dengan platform macOS (yang juga digunakan oleh Noir), sampai kombinasi warna yang tidak terkesan gaming tapi masih dilengkapi RGB. Bukan cuma itu, bahkan website dan strategi marketing Keychron pun juga Noir amati dan jadikan pelajaran.

Untuk Leopold, Noir ingin produk-produknya mempunyai build quality yang mengingatkan konsumen terhadap brand asal Korea Selatan tersebut. Buat yang tidak tahu, keyboard besutan Leopold memang sangat dikenal memiliki fisik yang amat kokoh sekaligus feel mengetik yang sangat nyaman tanpa harus menerima satu pun modifikasi, dan ini merupakan salah satu kriteria mechanical keyboard yang ideal kalau menurut Mario — meski pada kenyataannya dia sendiri mengaku sudah cukup terjerumus ke dunia modding keyboard.

Selain belajar dari dua brand tersebut, Noir juga banyak belajar dari komunitas IMKG. Masukan demi masukan yang diterima pada akhirnya Noir jadikan prioritas, dan mereka tidak segan untuk menanyakan langsung ke komunitas IMKG mengenai hal-hal apa saja yang diinginkan dari keyboardkeyboard mereka selanjutnya.

Prototipe keyboard kedua Noir, N2, yang memiliki layout TKL / Noir Gear
Prototipe keyboard kedua Noir, N2, yang memiliki layout TKL / Noir Gear

Untuk produk keduanya misalnya, yakni Noir N2 yang mengusung layout tenkeyless (TKL), mereka sempat menanyakan ke komunitas IMKG mengenai kombinasi warna yang paling cocok untuk keyboard baru tersebut. Bukan cuma itu, testimoni konsumen juga Noir gunakan untuk menyempurnakan produk sebelumnya.

Jadi bersamaan dengan Noir N2 yang dijadwalkan hadir pada bulan April – Mei mendatang, juga akan ada Noir N1v2 yang mengemas sejumlah pembaruan. Salah satunya adalah switch yang hot-swappable, yang mudah sekali diganti tanpa harus melibatkan proses solder-menyolder. Saat Noir N1 dirilis Desember lalu, salah satu kekurangan terbesar yang dikeluhkan konsumen memang adalah absennya fitur hot-swappable switch tersebut, dan Noir rupanya tidak mau tinggal diam begitu saja.

Hal lain yang Noir pelajari dari konsumen Indonesia adalah perihal garansi. Tidak jarang konsumen menilai keberanian suatu brand berdasarkan durasi garansi yang diberikan. Semakin lama periode garansinya, semakin menarik suatu produk di mata konsumen, kira-kira begitu penjelasan sederhananya.

Noir sendiri memberikan garansi selama 1 tahun, dan menurut Mario itu cukup bisa menggambarkan keyakinan Noir akan kualitas produk yang mereka tawarkan. Bahkan untuk konsumen yang gemar memodifikasi keyboard-nya seperti Mario sendiri, garansi tetap menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan saat membeli suatu mechanical keyboard.

Tentunya masih ada banyak hal yang harus dibenahi oleh Noir, salah satunya adalah terkait stok barang yang langka. Percuma saja produknya bagus dan terjangkau kalau ‘ghoib’. Mengenai hal itu, Mario mengakui bahwa salah satu kelemahan Noir sejauh ini memang adalah kapasitas produksinya yang masih terbilang kecil.

Bukan cuma Noir, menurut saya tidak sedikit pula brand mechanical keyboard lokal lain yang juga mengalami kendala serupa. Dipadukan dengan harga produk yang memang lebih terjangkau daripada penawaran brand luar, otomatis stok barang yang tersedia pun ludes dalam waktu singkat. Noir sendiri sudah punya komitmen untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka ke depannya.

Noir N1
Versi baru Noir N1 nantinya akan mengusung sejumlah pembaruan, salah satunya hot-swappable switch / Noir Gear

Poin terakhir yang tak kalah menarik dari perbincangan saya dengan Mario adalah terkait ketertarikan Noir untuk merambah kategori periferal lain, khususnya yang bisa menjembatani kebutuhan produktivitas dan gaming seperti tagline-nya itu tadi. Jadi selain Noir N2 dan N1v2 tadi, Noir juga telah menyiapkan sebuah wrist rest untuk mouse yang diciptakan dengan tujuan untuk mengurangi angka kasus carpal tunnel syndrome (CTS) yang cukup umum terjadi di kalangan gamer kompetitif.

Dibandingkan wrist rest untuk keyboard, wrist rest untuk mouse jauh lebih jarang digunakan. Namun justru menarik melihat Noir merencanakan produknya bukan berdasarkan apa yang sekiranya bakal laku keras di pasaran, melainkan apa yang benar-benar dibutuhkan oleh kalangan konsumen yang spesifik — yang cenderung menggunakan pengaturan sensitivitas yang tinggi pada mouse-nya selagi bermain.

Setelahnya, Noir juga akan meluncurkan desk mat hasil kolaborasi mereka dengan desainer produk ternama di tanah air. Mario turut memastikan bahwa Noir sudah ada rencana untuk berkolaborasi dengan orang-orang di komunitas IMKG ke depannya. “Dari komunitas, untuk komunitas,” demikian pernyataan Mario sembari mengakhiri perbincangan kami.

PasarPolis and Its Focus on Product Innovation and Growth

After receiving fresh series A funding in 2018 from Go-Jek, Tokopedia, and Traveloka with an unspecified value, PasarPolis insurtech is reportedly to be in discussion with the International Finance Corporation (IFC) for further round. Regarding the truth, Cleosent Randing as the founder gives some clarification to DailySocial.

“We avoid commenting on such speculation. We continue to receive offers from the best investors from within and outside the country. We are always open to those who have the vision to democratize insurance for all through technology,” Cleosent said.

Was founded in 2015, PasarPolis is said to experience double-digit growth every month. The company has also developed some new breakthroughs such as collaboration with Gojek in developing insurance named Go-Sure, and developing new products such as cracked screen protection using patented QR code technology. Previously. they also expand to Thailand and Vietnam.

“Amid the Covid-19 pandemic we’ll also launched many products to protect the wider community,” Cleosent said.

The current outbreak of the Covid-19 virus is claimed to affect just a speck of the PasarPolis business. Although some of our partners in the transportation sector have decreased in traffic rate. It is said that PasarPolisis to overcome this by diversifying products into health. For example, the current products that rapidly growing with the number of partners from several industry segments outside transportation.

“To date, we have worked with more than 30 partners, almost all of them are leaders in their respective industries, such as Gojek on ride-hailing, Tokopedia in e-commerce services. In 2019, PasarPolis protects and releases more than 50 million insurance policy every month,” Cleosent said.

PasarPolis plans after the pandemic

Cleosent Randing saat peluncuran Go-Sure
Cleosent Randing at Go Sure launching

With the Covid-19 pandemic still ongoing, it is predicted that today and in the future new habits will be formed among people who prefer to buy insurance products online.

The insurtech platforms, such as PasarPolis which is actively increasing literacy in the importance of insurance, expected to increase public awareness in the future about the importance of easy and affordable insurance. Utilizing platforms such as PasarPolis that provide access and convenience in providing insurance is now much easier via digital.

“We see that after the Covid-19 pandemic ends will begin a new ‘ normal’ era where insurance purchases via digital continue to increase. With lower distribution costs, consumers can get more value and this Pandemic certainly provides a lesson for us all how important it is to maintain health,” Cleosent said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian 

PasarPolis

PasarPolis dan Fokusnya pada Pertumbuhan dan Inovasi Produk

Setelah tahun 2018 lalu layanan insurtech PasarPolis menerima dana segar seri A dari Go-Jek, Tokopedia, dan Traveloka dengan nilai yang tidak disebutkan, kabarnya perusahaan tengah dalam penjajakan dengan International Finance Corporation (IFC) untuk pendanaan berikutnya. Disinggung kebenaran kabar tersebut, Cleosent Randing selaku founder memberikan klarifikasinya kepada DailySocial.

“Kami tidak berkomentar untuk spekulasi. Kami terus menerima tawaran dari investor investor terbaik dari dalam maupun luar negeri. Kami selalu terbuka kepada mereka yang memiliki satu visi untuk mendemokratisasi asuransi untuk semua lewat teknologi,” kata Cleosent.

Hadir tahun 2015 lalu, kini PasarPolis mengklaim terus mengalami peningkatan dengan double digit growth setiap bulannya. Perusahaan juga telah mengembangkan banyak terobosan baru seperti kerja sama dengan Gojek dalam mengembangkan asuransi di Gojek melalui Go-Sure, dan mengembangkan produk baru seperti proteksi layar retak dengan menggunakan teknologi QR code yang telah di patenkan. Sebelumnya mereka juga telah melancarkan ekspansi ke Thailand dan Vietnam.

“Di tengah pandemi Covid-19 kami juga meluncurkan banyak produk yang melindungi masyarakat luas,” kata Cleosent.

Penyebaran Covid-19 saat ini diklaim tidak terlalu berpengaruh kepada bisnis dari PasarPolis. Meskipun beberapa partner di bidang transportasi mengalami penurunan dari sisi traffic. Konon hal tersebut bisa teratasi oleh PasarPolis dengan adanya diversifikasi produk ke kesehatan. Misalnya yang justru bertumbuh sangat pesat di saat ini dan juga dengan banyaknya partner dari beberapa segmen industri di luar transportasi.

“Sampai saat ini kami telah bekerja sama dengan lebih dari 30 partners, hampir semuanya adalah leader di industri masing-masing, seperti Gojek di ride hailing, Tokopedia di layanan e-commerce. Pada tahun 2019 PasarPolis setiap bulannya melindungi dan mengeluarkan lebih dari 50 juta polis asuransi,” kata Cleosent.

Rencana PasarPolis usai pandemi

Cleosent Randing saat peluncuran Go-Sure
Cleosent Randing saat peluncuran Go-Sure

Meskipun pandemi Covid-19 masih terus berlangsung, diprediksi saat ini dan ke depannya akan terbentuk kebiasaan baru di kalangan masyarakat yang lebih banyak memilih dan membeli produk asuransi secara online.

Dengan adanya platform insurtech seperti PasarPolis yang secara aktif terus meningkatkan literasi akan pentingnya asuransi, harapannya bisa meningkatkan kesadaran masyarakat ke depannya akan pentingnya asuransi yang dapat diperoleh dengan sangat mudah dan juga terjangkau. Memanfaatkan platform seperti PasarPolis yang memberikan akses dan kemudahan dalam memberi asuransi jauh lebih mudah lewat digital.

“Kami melihat setelah pandemi Covid-19 usai akan terbentuk kebiasaan baru ‘new normal’ di mana pembelian asuransi lewat digital terus meningkat. Karena biaya distribusi yang lebih rendah sehingga konsumen bisa mendapatkan value yang lebih dan juga Pandemi ini tentunya memberikan suatu pembelajaran bagi kita semua betapa pentingnya menjaga kesehatan,” kata Cleosent.

Application Information Will Show Up Here