Tag Archives: Intrinity Capital

Celebrating Its First Anniversary, Segari Announces Series A Funding Worth of 227.6 Billion Rupiah Led by Go-Ventures

After 12 months of operation, Segari online grocery startup announced Series A follow-on funding. The value reached $16 million or equivalent to 227.6 billion Rupiah. This round was led by Go-Ventures with the participation of SIG, Alfamart, Gunung Sewu Group, and Intrinity Capital.

Participated also in this round the previous investors, including Beenext, AC Ventures, and Saison Capital. In total, according to our source, Segari has scored an investment fund of around $18 million.

The company will use the fresh funds to strengthen infrastructure, ensuring a more efficient process from farmers to consumers. In addition, they also plan to buckle up and hire more talents in various fields, including operations, technology, and marketing.

Through its solutions, Segari is committed to simplifying complex distribution chains by leveraging technology and empowering communities as partners in more efficient sales and distribution.

“The agricultural distribution chain is one of the most complex problems in Indonesia. There are still many layers from farmers to agricultural products to consumers,” Yosua Setiawan, Co-Founder & CEO of Segari said.

He continued, “We expect to have a positive impact where consumers can receive quality food ingredients faster and at lower costs. On the farmer’s side, we also help them to receive a fair price for the products they sell.”

Through the application or website, users can order fruit, vegetable, meat and other primary food products. Within only 15 hours, fresh food products will reach consumers from farmers. Most of the products are sourced directly from partner farmers in Java and Sumatra.

With a decentralized approach to warehouses and a network of sales partners, Segari claims to be able to provide faster delivery times, better product quality, and lower costs for customers.

Agro startup in Go-Ventures

Segari is Go-Ventures’ 16th portfolio. Previously, the Gojek-owned venture capitalist also invested in several startups with similar business models, including eFishery (Fresh), FoodMarketHub, and KitaBeli.

Through the GoMart feature, Gojek is indeed trying to tighten its online grocery vertical. Its capabilities provide ordering systems, payment infrastructure, and delivery services. In terms of products, Gojek has collaborated with several companies and startups, including Alfamart and Sayurbox. Segari’s entrance clearly has integration potential into GoMart.

Regarding the Segari investment, Go-Ventures’ Partner, Aditya Kamath said, “The pandemic has become a catalyst for the growth of the online market (e-grocery) in Indonesia. More consumers are shifting to online purchases, especially for daily needs. During last year, Joshua, Farand Anugerah (COO) and Farandy Ramadhana (CTO) have shown outstanding execution, Segari is growing very fast and still maintaining the best economic unit in the sector.”

Indonesia’s online grocery

Social restrictions due to pandemic have become a separate momentum for online grocery players in Indonesia. In addition to new players keep arising, old players and superapps are also strengthening its coverage in this market.

According to the Asia Pacific IGD analysis, as of 2019 the overall grocery market size has reached $140.2 billion. It is projected to grow to $169.4 billion by 2020 at a CAGR of 5.2% in two years — making the country the 13th largest grocery market in the world. Online grocery alone is considered to have an increasing percentage. Indeed, there are dozens of digital players trying their luck to acquire the market.

However, the digital platform is still at a very early stage. Regarding the coverage, almost all services are still focused on tier-1 cities. The biggest players like HappyFresh still cover the Greater Jakarta area, Surabaya, and several other big cities. Meanwhile, Segari as a newcommmer still serves a limited area in Jadetabek.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Aplikasi Segari

Satu Tahun Beroperasi, Segari Dapatkan Pendanaan Seri A 227,6 Miliar Rupiah Dipimpin Go-Ventures

Setelah 12 bulan beroperasi, startup online grocery Segari mengumumkan perolehan pendanaan lanjutan dalam putaran seri A. Nilainya mencapai $16 juta atau setara 227,6 miliar Rupiah. Investasi dipimpin oleh Go-Ventures dengan partisipasi SIG, Alfamart, Gunung Sewu Group, dan Intrinity Capital.

Investor di tahap sebelumnya turut berpartisipasi, meliputi Beenext, AC Ventures, dan Saison Capital. Secara total, dari sumber informasi yang kami dapat, Segari telah membukukan dana investasi sekitar $18 juta.

Perusahaan akan menggunakan dana segar untuk memperkuat infrastruktur, memastikan proses lebih efisien dari petani ke konsumen. Selain itu mereka juga berencana memperkuat dan menambah tim di berbagai bidang, termasuk operasional, teknologi, dan pemasaran.

Melalui solusi yang ditawarkan, Segari berkomitmen menyederhanakan rantai distribusi yang kompleks dengan memanfaatkan teknologi dan memberdayakan komunitas sebagai mitra dalam penjualan dan distribusi yang lebih efisien.

“Rantai distribusi pertanian adalah salah satu masalah paling kompleks di Indonesia. Masih terdapat banyak lapisan dari petani hingga produk pertanian sampai ke tangan konsumen,” ujar Co-Founder & CEO Segari Yosua Setiawan.

Ia melanjutkan, “Kami berharap dapat memberikan dampak positif di mana konsumen bisa menerima bahan makanan berkualitas dengan lebih cepat dan biaya yang lebih murah. Di sisi petani, kami juga membantu mereka untuk menerima harga yang adil dari produk yang mereka jual.”

Melalui aplikasi atau situs web, pengguna dapat memesan produk buah, sayur, daging, dan makanan pokok lainnya. Hanya dalam waktu 15 jam saja produk makanan segar akan sampai ke tangan konsumen dari petani. Sebagian besar sumber produk didapatkan langsung dari para mitra petani di Jawa dan Sumatera.

Dengan pendekatan desentralisasi gudang dan jaringan mitra penjualan, Segari mengklaim bisa menyuguhkan waktu pengiriman yang lebih cepat, kualitas produk yang lebih baik, dan biaya yang lebih rendah yang bisa dinikmati pelanggan.

Startup agro di Go-Ventures

Segari menjadi portofolio ke-16 bagi Go-Ventures. Sebelumnya, pemodal ventura milik Gojek tersebut juga berinvestasi ke beberapa startup yang memiliki model bisnis serupa, termasuk eFishery (Fresh), FoodMarketHub, dan KitaBeli.

Melalui fitur GoMart, Gojek memang sedang berupaya untuk memperkuat lini online grocery. Kapabilitas mereka menyajikan sistem pemesanan, infrastruktur pembayaran, dan layanan pengantaran. Sementara untuk produk, sejauh ini Gojek menggandeng beberapa perusahaan dan startup, termasuk Alfamart dan Sayurbox. Masuknya Segari jelas memiliki potensi integrasi ke GoMart.

Lalu terkait investasinya ke Segari, Partner Go-Ventures Aditya Kamath menyampaikan, “Pandemi telah menjadi katalis bagi pertumbuhan pasar online (e-grocery) di Indonesia. Semakin banyak konsumen yang beralih ke pembelian online, terutama belanja kebutuhan sehari-hari mereka. Selama satu tahun terakhir, Yosua, Farand Anugerah (COO), dan Farandy Ramadhana (CTO) telah menunjukkan eksekusi yang luar biasa, Segari tumbuh dengan sangat cepat dan tetap mempertahankan unit ekonomi terbaik pada sektor ini.”

Online grocery di Indonesia

Pembatasan sosial yang disebabkan akibat pandemi menjadi momentum tersendiri bagi pemain online grocery di Indonesia. Selain pemain baru yang terus berdatangan, pemain lama dan superapp juga makin menguatkan jangkauannya di pasar tersebut.

Daftar pemain online grocery di Indonesia / DailySocial.id

Menurut analisis IGD Asia Pasifik, per tahun 2019 ukuran pasar grocery secara keseluruhan telah mencapai $140,2 miliar. Diproyeksikan bertumbuh menjadi $169,4 miliar pada 2020 dengan CAGR 5,2% dalam dua tahun — menjadikan negara ini menjadi pasar grocery terbesar ke-13 di dunia. Online grocery sendiri dinilai akan memiliki porsi yang terus meningkat di sini. Tak ayal, kini ada puluhan pemain digital yang mencoba peruntungan untuk mengakuisisi pasar.

Namun demikian, apa yang dilakukan platform digital masih di tahap yang sangat awal. Mengenai cakupan sendiri, hampir semua layanan masih fokus di kota tier-1. Pemain terbesar seperti HappyFresh masih mencakup kawasan Jabodetabek, Surabaya, dan beberapa kota besar lainnya. Sementara pendatang baru seperti Segari masih melayani area terbatas di Jadetabek.

Application Information Will Show Up Here