Tag Archives: invesment

Investasi Startup Tahap Awal

Gobi Partners Siapkan 152 Miliar Rupiah untuk Investasi Startup Tahap Awal

Gobi Partners (Gobi) mengumumkan penyediaan dana hingga $10 juta (setara 152 miliar rupiah) yang akan dikelola oleh Gobi-Agung Fund. Target investasinya adalah startup tahap awal di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Gobi-Agung Fund akan berada di bawah kendali Arya Masagung, partners dari Gobi yang baru bergabung awal tahun untuk mengawasi strategi investasi tahap awal di Indonesia.

“Mengingat pengalaman Gobi sebagai pemain regional, kami berada dalam posisi yang unik untuk menjadi jembatan bagi startup di wilayah ini. Dengan berinvestasi di keduanya, dalam dan luar negeri, kami akan dapat memanfaatkan ekosistem regional kami untuk potensi tertinggi dalam menciptakan nilai bagi perusahaan-perusahaan ini,” terang Arya seperti dikutip dari DealStreetAsia.

Sebelumnya Agung Fund telah melakukan investasi pertamanya di Indonesia dengan mengucurkan dana untuk platform freelancer Fastwork. Gobi-Fund sendiri disebutkan akan menginvestasikan dana hingga $1 juta per transaksi.

Dana dari Gobi tersebut akan dikelola paralel dengan dana yang disediakan untuk berinvestasi di Filipina, hasil kerja sama dengan Core Capital. Kedua program investasi tersebut akan berfungsi sebagai discovery fund bagi perusahaan dan akan didukung oleh Meranti ASEAN Growth Fund dari Gobi.

“Kami sekarang dapat terlibat lebih awal dengan para pengusaha dan membangun hubungan yang lebih dalam di ekosistem. Pada saat yang sama, kami dapat membawa pendanaan lanjutan dan sumber daya/jaringan Gobi yang lebih luas,” terang Managing Partner Gobi untuk ASEAN Kay Mok Ku.

Di Asia Tenggara sudah cukup banyak portofolio pendanaan Gobi, nama-nama seperti Deliveree, iPrice, Orami, Picmix, Sale Stock, Travelio dan TripVisto masuk di dalamnya dengan jumlah investasi yang beragam. Pengumuman Gobi-Agung Fund ini menambah daftar perusahaan modal ventura yang menargetkan investasi ke Indonesia.

Tokopedia kenalkan Tokopedia Emas

Gandeng ORORI, Tokopedia Layani Jual Beli Emas

Tokopedia kembali berinovasi dengan mengenalkan layanan Tokopedia Emas. Layanan baru ini memungkinkan pengguna untuk membeli dan menabung emas digital dalam jumlah kecil, atau kisaran 0,5 hingga 1 gram. Layanan baru ini adalah bentuk kerja sama Tokopedia dengan aplikasi e-mas dari ORORI.

Tokopedia mengklaim menawarkan harga beli dan jual emas yang lebih kompetitif jika dibandingkan dengan platform jual beli emas lainnya. Emas dipilih jadi terobosan selanjutnya dari Tokopedia karena dinilai masih menjadi salah satu instrumen investasi yang paling diminati masyarakat Indonesia, terutama karena harga yang terbilang stabil dan cenderung naik setiap tahunnya dan karena tingkat likuiditas emas yang tergolong tinggi.

Managing Director Tokopedia Melissa Siska Juminto menjelaskan, Tokopedia Emas merupakan wujud komitmen perusahaan untuk terus memberikan kemudahan bagi Toppers (pengguna Tokopedia) untuk bisa memulai dan menemukan apa pun di platform Tokopedia, termasuk solusi investasi.

“Tidak mudah bagi semua orang untuk dapat langsung membeli emas batangan dalam jumlah besar. Di Tokopedia Emas pembelian emas dapat dimulai dari 500 rupiah sehingga diharapkan dapat mendorong keinginan Toppers untuk berinvestasi. Melalui solusi yang ditawarkan Tokopedia Emas, masyarakat memiliki akses ke pilihan investasi emas yang lebih ringan, mudah dan aman. Ini salah satu cara Tokopedia mendukung pengembangan inklusi keuangan lewat inovasi digital,” terang Melissa.

Tokopedia Emas adalah produk kedua dari Tokopedia untuk memudahkan penggunanya berinvestasi. Sebelumnya, bekerja sama dengan Bareksa Tokopedia menghadirkan Tokopedia Reksadana yang memudahkan pengguna berinvestasi reksa dana.

Menanggapi kerja sama ini Founder ORORI George B. Sumantri menjelaskan, “ORORI percaya bahwa logam mulia tidak diciptakan untuk kalangan tertentu saja. Melalui kerja sama dengan Tokopedia, kami ingin membantu lebih banyak lagi masyarakat agar dapat mengakses investasi emas yang lebih ringan, mudah dan aman secara online.”

Di Tokopedia Emas pengguna bisa bertransaksi kapan pun dan memantau harga beli dan jual secara real time mengikuti harga acuan emas global. Setelah mempunyai saldo emas digital yang cukup pengguna juga bisa dengan mudah menjual emasnya kembali. Dalam waktu dekat, tabungan emas tersebut juga dapat langsung dicairkan secara fisik ketika sudah mencapai 1 gram, untuk kemudian dikirimkan ke alamat pengiriman.

Untuk melengkapi layanan barunya Tokopedia menyediakan empat pilihan kurir pengiriman, yakni JNE, RPX dan kurir pribadi ORORI. Seluruh pengiriman emas wajib dilindungi oleh asuransi. Jadi jika terjadi masalah (kerusakan / kehilangan) dalam pengiriman, maka ORORI akan membantu dalam penyelesaian pengajuan klaim asuransi tersebut kepada pihak kurir pengiriman.

Tokopedia juga menjamin keaslian emas yang dibeli karena secara resmi dikeluarkan oleh PT Aneka Tambang (ANTAM) dan terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan memiliki standar produk yang diakui oleh LMBA (Lembaga Bullion Market Association).

Application Information Will Show Up Here

Mendapat Pendanaan Tidak Menjamin Kelangsungan Hidup Startup

Membangun sebuah bisnis startup tidak akan selalu berjalan mulus, meskipun sudah mendapat pendanaan besar dari investor. Pada awal tahun ini saja sudah banyak sekali bisnis startup gagal karena kurang memahami dampak bagi perusahaan baru, padahal kondisinya sudah mendapatkan investasi yang cukup baik. Idealnya pendanaan seharusnya menjadi bahan bakar yang baik untuk membuat startup mendekatkan diri pada keuntungan bisnis.

Melihat penyebab kegagalan yang dialami startup, rupanya menjadi momen berharga bagi kalangan pebisnis digital yang sedang berjuang untuk belajar darinya. Beberapa faktor berikut mungkin dapat dijadikan pertimbangan sekaligus pembelajaran bagi startup yang tengah merintis bisnisnya.

Pelayanan dan fasilitas yang buruk

Pelayanan yang maksimal dan fasilitas yang memanjakan pengguna akan menghadirkan bisnis pada traksi pelanggan yang signifikan. Inovasi juga menjadi kunci, karena kebutuhan pengguna digital trennya sangat dinamis. Terkait dengan bagaimana startup mampu menyuguhkan fasilitas yang baik, ada cerita tentang startup bernama Auctionata.

Auctionata menyajikan layanan streaming online sejak tahun 2012, lalu bisnisnya terhenti di Februari 2017 setelah sebelumnya berhasil mengumpulkan pendanaan hingga $95 juta. Sebelum perusahaan tutup, Actionata resmi bergabung dengan perusahaan lelang  Paddle8.

Kegagalan yang dialami Actionata dengan pelayanan live streaming itu terjadi karena faktor sistem yang lambat. Meskipun di era digital saat itu membutuhkan layanan online, Actionata tidak mampu menyelamatkan perusahaan dari persaingan terhadap penawaran lebih baik dengan jangkauan luas.

Konten yang tidak menguntungkan pengguna

Media sosial menjadi salah satu tren masa kini, sehingga banyak produk berusaha untuk menggunakan pendekatan ala media sosial dalam produknya.

Namun, siapa sangka pada jejaring sosial terkemuka Yik Yak yang sempat populer akhirnya menutup layanannya pada Mei 2017. Alasanya sungguh pilu, karena diketahui adanya para siber yang muncul membuat konten-konten menjijikan dan tak masuk akal mengakhiri aktivitas layanan Yik Yak setahun terakhir.

Padahal sejak berdiri 2013 lalu, Yik Yak sudah meraih pendanaan hingga $73,4 juta dan memiliki valuasi $400 juta di tahun 2014. Dengan terus menerus diteror perusak siber, Yik Yak pun tidak mampu menyelamatkan kondisi modal mereka.

Pengelolaan yang buruk

Sebagai marketplace yang memiliki gagasan ideal, semestinya dibantu dengan tenaga pengelola yang baik supaya kondisi startup berjalan baik. Bukan hal yang mustahil bila pemasaran sebagai ujung tombak mencari konsumen dapat mempertahankan pasar. Begitu juga dengan sistem pengelolaan yang menjadi landasan startup tetap berdiri.

Pemahaman ini rupanya tidak memberikan respon terhadap startup rintisan yang tutup pada Febuari 2017, Beepi. Perusahaan yang bergerak di bidang layanan jual beli mobil bekas.

Awal mula merintis startup marketplace, Beepi telah mendapatkan valuasi tertinggi $560 juta dari beberapa pendanaan yang diterima melalui 35 investornya. Eksekusi Beepi sudah mencerminkan kekuatan yang solid, sehingga layanan dukungan konsumen menjadi kunci keberhasilan penjualannya.

Namun, siapa sangka perusahaan harus dikelola sangat buruk dengan cara menghamburkan uang sebesar $7 juta/bulan ketika mencapai titik puncaknya. Alhasil, dari 300 pegawai yang ada, hanya 100 pegawai Beepi bertolak ke fair.com setelah dijual.