Tag Archives: iPrice Group

iPrice’s CEO Reveals Strategic Plans, Including Series C Fundraising

The e-commerce aggregator platform iPrice Group received another funding worth $1.5 million or equivalent to 21.5 billion Rupiah, led by South Korean food-tech company Woowa Brothers. iPrice Group’s CEO Paul Brown-Kenyon said to DailySocial that this fresh fund strengthens the company’s position as a support role of e-commerce services in Southeast Asia. This funding is also projected to smooth the company’s plan to continue raising series C funds.

“Our long-term vision is to become an e-commerce companion for the Southeast Asia region. Our target for this funding is that iPrice is moving towards a series C funding round; also to refine products and accelerate partnerships. Under current plans, we want to achieve profitability within 2-3 years ahead.”

iPrice is on a mission to bring a higher level of transparency, convenience and trust to consumers in Southeast Asia to help them save money when shopping online. Utilizing the web platform, users can immediately access 6 billion offers on more than 2 million sellers on one channel.

Previously, in March 2020 the iPrice Group secured funding worth $10 million, equivalent to Rp141 billion. Meanwhile, in September of the same year, iPrice received another fresh funds with an undisclosed amount. This funding is a continuation/addition to the series B funding received last March. The investor involved in this funding is JG Digital Equity Ventures, Inc.

Business plan in Indonesia

Regarding the iPrice Group plans in Indonesia, Paul emphasized that this has become the most important market for them. The company already made a product discovery, price comparison and coupon business that helps millions of consumers find the best deals online every month.

In the future, the company has bigger aspirations and a clear roadmap to improve its products in Indonesia. Starting from the quality of the product catalog, the information presented to users, and developing additional services to help users.

“The funds will help us carry out our roadmap execution faster, as well as launch new partnerships to expand our product range,” Paul said.

The disruption due to pandemic happened to iPrice. However, in many ways, iPrice claims to be in a lucky position during the pandemic. It is including the PSBB and WFH regulations which have encouraged more online shopping activities.

“We’ve seen strong growth since the series B fundraising at the end of last year. In addition to a 60% increase in website traffic on the platform, we are also seeing higher interest from media partners, e-wallets, telecommunications companies, super apps, and other companies. who want to bring the convenience of online shopping for their users,” Paul concluded.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

CEO iPrice Group Paul Brown-Kenyon / iPrice

CEO iPrice Beberkan Sejumlah Rencana Strategis, Termasuk Penggalangan Dana Seri C

Platform agregator e-commerce iPrice Group kembali mengantongi pendanaan senilai $1,5 juta atau setara 21,5 miliar Rupiah yang dipimpin oleh perusahaan food-tech asal Korea Selatan, Woowa Brothers. Kepada DailySocial, CEO iPrice Group Paul Brown-Kenyon mengungkapkan, dana segar ini memperkuat posisi perusahaan sebagai pendukung layanan e-commerce di Asia Tenggara. Pendanaan ini juga dinilai bisa melancarkan rencana perusahaan untuk melanjutkan penggalangan dana seri C.

“Visi jangka panjang kami, menjadi pendamping e-commerce untuk kawasan Asia Tenggara. Target kami untuk pendanaan ini, iPrice sedang menuju putaran pendanaan seri C; juga untuk menyempurnakan produk dan mengakselerasi kemitraan. Berdasarkan rencana saat ini, kami ingin mencapai profitabilitas dalam waktu 2-3 tahun ke depan.”

iPrice memiliki misi untuk menghadirkan tingkat transparansi, kenyamanan, dan kepercayaan yang lebih tinggi kepada konsumen di Asia Tenggara untuk membantu mereka menghemat uang ketika berbelanja online. Memanfaatkan platform web, pengguna dapat langsung mengakses 6 miliar penawaran di lebih dari 2 juta penjual di satu kanal.

Sebelumnya, pada Maret 2020 lalu iPrice Group mengantongi pendanaan senilai $10 juta atau setara dengan Rp141 miliar. Sementara bulan September di tahun yang sama, iPrice kembali mendapatkan dana segar dengan nilai yang tidak disebutkan. Pendanaan ini merupakan lanjutan/tambahan dari pendanaan seri B yang diterima Maret lalu. Investor yang terlibat dalam pendanaan ini adalah JG Digital Equity Ventures, Inc.

Rencana bisnis di Indonesia

Disinggung seperti apa rencana dari iPrice Group di Indonesia, Paul menegaskan kawasan ini adalah pasar terpenting bagi mereka. Perusahaan telah memiliki bisnis penemuan produk, perbandingan harga, dan kupon yang telah membantu jutaan konsumen menemukan penawaran terbaik secara online setiap bulan.

Ke depannya perusahaan masih memiliki aspirasi yang lebih besar dan roadmap yang jelas untuk meningkatkan produk di Indonesia. Mulai dari meningkatkan kualitas katalog produk, meningkatkan informasi yang disajikan kepada pengguna, hingga mengembangkan layanan tambahan untuk membantu pengguna.

“Dana tersebut akan membantu kami melakukan eksekusi roadmap lebih cepat, serta meluncurkan kemitraan baru untuk memperluas jangkauan produk kami,” kata Paul.

Gangguan akibat pandemi dirasakan pula oleh iPrice. Namun demikian dalam banyak hal, iPrice mengklaim masih berada pada posisi yang beruntung saat pandemi. Salah satunya adalah aturan PSBB dan WFH yang telah mendorong kegiatan belanja secara online lebih banyak lagi.

“Kami telah melihat pertumbuhan yang kuat sejak penggalangan dana seri B pada akhir tahun lalu. Selain peningkatan traffic website sebesar 60% di platform, kami juga melihat minat yang lebih tinggi dari mitra media, dompet elektronik, perusahaan telekomunikasi, super apps, dan perusahaan lain yang ingin menghadirkan kenyamanan belanja online bagi pengguna mereka,” tutup Paul.

iPrice Next Target After Securing Series B Funding, to Boost Partnership for Product Expansion

During the pandemic, the e-commerce aggregator platform iPrice Group gains  a lot of positive business growth. The company claims the website’s total visits have increased by up to 60%. One of the reasons is the increase of people’s interest in doing online sales.

As we mentioned the kind of services iPrice offers in Indonesia and about kind of competition with other players, the CEO of iPrice Group, Paul Brown-Kenyon avoids explaining further. Also, the iPrice Group’s plans to focus its business in Indonesia and targets to be achieved.

“Indonesia is the most important market for us. We have strong product discoveries, price comparisons, and business coupons that are always present helping millions of customers find the best deals online every month,” Paul told DailySocial.

Furthermore, the iPrice Group already has a roadmap that aims to improve products. Whether it is to increase the quality of the product catalog, improve the information presented to users, or develop additional services to help users on their e-commerce journey. The company also plans to optimize the website to provide the best user experience.

“Our focus is to further optimize our products for the local market. Many of our users in Indonesia are accessing our products via the 3G network. We are constantly looking for ways to optimize the website to make it more accessible for these conditions,” Paul explained.

Collaboration and funding

After securing funding worth $10 million or the equivalent of Rp 141 billion in March 2020, iPrice Group received another fresh fund with an undisclosed value. This funding is an extended/addition to the Series B funding received last March. The investor involved in this funding is JG Digital Equity Ventures, Inc.

Furthermore, the company will use this funding to accelerate the roadmap implementation, as well as making new partnerships to expand the product range.

“We have collaborated with a variety of different partners, ranging from e-wallet platforms, chat/message applications, and travel applications with the objective of bringing iPrice users to them,” Paul said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Pendanaan iPrice

Fokus iPrice Setelah Pendanaan Seri B, Tambah Kemitraan untuk Perluas Jangkauan Produk

Selama pandemi banyak pertumbuhan bisnis positif yang dialami oleh platform agregator e-commerce iPrice Group. Perusahaan mengklaim jumlah kunjungan ke website meningkat hingga 60%. Salah satu sebabnya, meningkatnya minat masyarakat dalam melakukan pembelian barang secara online.

Disinggung seperti apa lanskap layanan yang ditawarkan oleh iPrice di Indonesia saat ini dan seperti apa persaingan dengan pemain lainnya, CEO iPrice Group Paul Brown-Kenyon, enggan untuk menjelaskan lebih lanjut. Demikian juga dengan rencana iPrice Group untuk fokus bisnis mereka di Indonesia dan target yang ingin dicapai.

“Indonesia merupakan pasar paling penting bagi kami. Kami memiliki product discovery yang kuat, perbandingan harga serta kupon bisnis yang selalu hadir membantu jutaan pelanggan menemukan penawaran terbaik secara online setiap bulannya,” kata Paul kepada DailySocial.

Untuk ke depannya iPrice Group telah memiliki roadmap yang bertujuan untuk meningkatkan produk. Apakah itu untuk menambah kualitas katalog produk, meningkatkan informasi yang disajikan kepada pengguna, atau mengembangkan layanan tambahan untuk membantu pengguna dalam perjalanan e-commerce mereka. Perusahaan juga berencana untuk mengoptimalkan website untuk memberikan pengalaman terbaik kepada pengguna.

“Fokus kami adalah untuk lebih mengoptimalkan produk kami untuk pasar lokal. Banyak pengguna kami di Indonesia yang mengakses produk kami melalui jaringan 3G. Kami terus mencari cara untuk mengoptimalkan website agar bisa diakses lebih baik untuk kondisi tersebut,” kata Paul.

Kolaborasi dan pendanaan

Setelah mengantongi pendanaan senilai $10 juta atau setara dengan Rp141 miliar bulan Maret 2020 lalu, iPrice Group kembali mendapatkan dana segar dengan nilai yang tidak disebutkan. Pendanaan ini merupakan lanjutan/tambahan dari pendanaan Seri B yang diterima Maret lalu. Investor yang terlibat dalam pendanaan ini adalah JG Digital Equity Ventures, Inc.

Selanjutnya perusahaan akan memanfaatkan pendanaan ini untuk melancarkan roadmap lebih cepat lagi, serta menjalin kemitraan baru untuk memperluas jangkauan produk.

“Kami telah bekerja sama dengan berbagai mitra yang berbeda, mulai dari platform e-wallet, aplikasi chat/message, hingga aplikasi perjalanan wisata dengan tujuan untuk membawa pengguna iPrice ke mereka,” kata Paul.

iPrice Secures New Funding, Optimistic to Win Southeast Asia

The e-commerce aggregator platform iPrice Group announced new funding worth $10 million or equivalent to Rp141 billion. The series b round led by ACA Investment. Daiwa PI Partners and some previous investors also participated, such as LINE Ventures, and Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund.

Using the fresh money, iPrice aims to be the leading online shopping platform companion in the region and e-commerce enabler for the super app. iPrice’s optimism can’t be separated from its achievement in 2019. They claimed a total of 5 million transactions and over 20 million visits per month.

“The e-commerce industry in Southeast Asia is at the stage we’ve seen very potential. iPrice group is to play an important role, especially with the comprehensive market share. This is the main entrance to the online shopping,” ACA Investment Pte Ltd’s Chief Investment Officer, Tomohiro Fujita said.

In Indonesia, there are existing services that provide price comparison features for e-commerce besides iPrice, including Telunjuk, PricePrice, Pricebook, and PriceArea.

With the predicted growth potential of e-commerce still growing, the presence of a price comparison service with complementary features is considered on-demand by the user. Especially the Indonesian people, including those who are sensitive to prices.

To go beyond the previous achievement

iPrice is currently trying to surpass what they have achieved so far. Not only as a search and price comparison product, but also as a service that provides a list of popular products, reviews from professionals, in-depth information about trading. In addition, iPrice also curates the best offers and deals every day.

“Within the last year, the challenge was quite severe for iPrice to become the price aggregate leader in Southeast Asia. Strengthening our partnership with big merchants and super apps help us to reach our position now and we will continue to be optimistic in order to continue being an e-commerce enabler in Southeast Asia in helping online shoppers and super apps get the best prices on their products,” a spokesman for iPrice Group told DailySocial.

iPrice said that they are currently focusing on increasing markets in countries that do not use English as their primary language. One way to do this in Indonesia is by strengthening partnerships, such as with Home Credit and Line Indonesia. They also tried to create more targeted products that match market needs.

What iPrice has done is claimed as an effort to provide the best experience for buyers.

“To pursue our next journey, we must be positioned where the consumers are. We have to involve users directly on our platform. Continuing our strong presence at Google because it remains an important first step for many buyers and enables partners in all regions such as media platforms, social media applications, all the super apps that appear to provide e-commerce content for their audience,” Co-Founder and CEO iPrice Group, David Chmelar said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Fokus iPrice Group saat ini adalah kerja sama dengan merchant besar dan "super app"

Amankan Pendanaan, iPrice Group Optimis Jadi yang Terbaik di Asia Tenggara

Platform agregator e-commerce iPrice Group mengumumkan penerimaan pendanaan terbaru senilai $10 juta atau setara dengan Rp141 miliar. Putaran Seri B ini dipimpin ACA Investment. Turut serta Daiwa PI Partners dan sejumlah investor terdahulu, seperti LINE Ventures dan Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund.

Dengan dana segar ini iPrice menargetkan menjadi platform pendamping belanja online terbaik di regional dan e-commerce enabler untuk super app. Optimisme iPrice tidak terlepas dari apa yang telah mereka capai pada 2019 kemarin. Mereka mengklaim total 5 juta transaksi dan lebih dari 20 juta kunjungan per bulan.

“Industri e-commerce di Asia Tenggara berada pada tahap yang baru muncul dan kami melihat potensi yang sangat besar. iPrice Group akan memainkan peran penting, terutama dengan cakupan pasar yang komprehensif. Ini adalah gerbang utama menuju belanja online,” jelas Chief Investment Officer ACA Investment Pte Ltd Tomohiro Fujita.

Di Indonesia, selain iPrice, sudah banyak layanan yang menyediakan fitur pembanding harga untuk e-commerce, termasuk Telunjuk, PricePrice, Pricebook, dan PriceArea.

Dengan potensi pertumbuhan e-commerce yang diprediksi masih terus tumbuh, kehadiran layanan pembanding harga dengan fitur-fitur pelengkap di dalamnya dianggap masih dibutuhkan pengguna. Terlebih masyarakat Indonesia termasuk yang sensitif dengan harga.

Berusaha melampaui pencapaian sebelumnya

iPrice saat ini sedang berusaha melampaui apa yang sudah mereka capai sejauh ini. Tidak hanya sebagai layanan pencarian dan pembanding harga produk, tetapi juga sebagai layanan yang memberikan daftar produk populer, review dari para profesional, informasi mendalam mengenai menjual. Selain itu iPrice juga mengurasi penawaran terbaik dan juga deals setiap harinya.

“Untuk satu tahun kemarin tantangan cukup berat dihadapi iPrice untuk bisa menjadi pimpinan price aggregate di Asia Tenggara. Memperkuat kemitraan kami dengan big merchant dan super app membantu kami ke posisi kami sekarang dan kami akan terus optimis untuk bisa terus menjadi e-commerce enabler di Asia Tenggara untuk membantu online shopper and super app mendapatkan harga terbaik di produknya,” terang juru bicara iPrice Group kepada DailySocial.

Pihak iPrice menceritakan pihaknya saat ini fokus meningkatkan pasar di negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama. Di Indonesia salah satu cara yang dilakukan adalah dengan memperkuat kemitraan, seperti dengan Home Credit dan Line Indonesia. Mereka juga berusaha menciptakan lebih banyak targeted product yang menyesuaikan kebutuhan pasar.

Apa yang dilakukan iPrice diklaim sebagai usaha untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pembeli.

“Untuk mengejar perjalanan kami selanjutnya, kami harus berada di tempat konsumen berada. Kami harus melibatkan pengguna secara langsung di platform kami. Melanjutkan kehadiran kuat kami di Google karena itu tetap menjadi titik awal yang penting bagi banyak pembeli dan memungkinkan mitra di seluruh wilayah seperti platform media, aplikasi media sosial, semua super app yang muncul untuk menyediakan konten e-commerce untuk audiens mereka,” terang Co-Founder dan CEO iPrice Group David Chmelar.

iPrice Report: GoPay as E-wallet with The Biggest Monthly Active Users in Indonesia

iPrice Group collaborates with App Annie on summarizing e-wallet service evolution from the fourth quarter of 2017 to the second quarter of 2019. Gojek, including GoPay and its services, become the most downloaded and used app monthly, followed by Ovo, Dana, LinkAja and Jenius.

Gojek has consistently led the table as the most used app since late 2017 to date. Meanwhile, there’s always movement in the top five, the impact of each app provider’s strategy.

LinkAja, with the previous name TCash was only a row away from Gojek then. After Ovo emerged, both continuously exchange position from second to third, until Ovo tag along with Gojek in the second position from the third quarter last year to the second this year.

gopay

Ovo consistency in keeping up with its users can’t be separated from its partners. After they become the official payment for Grab and one of the payment options in Tokopedia replacing TokoCash. Ovo has acquired the user base from Grab and Tokopedia for its service.

On the other side, LinkAja has been through another issue. After being replaced by Ovo, they’re getting outgrown by Dana, a new player since the fourth quarter of 2018. The joint venture of Emtek Group and Ant Financial has to leave LinkAja behind by the second quarter of 2019. If it’s not for their strategy as one of the payment options on Bukalapak, the moment might not be there. It includes all the discount campaign on merchants in top-tier cities.

Based on the iPrice Group data on LinkAja, they’re now in the fourth position of e-wallet with the biggest monthly active users. The effort made by state-owned enterprises “collaboration project” LinkAja has shown since early 2019, they’ve been seeking a strategic partnership with service providers, government, and other e-wallet developers.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

E-Wallet di Indonesia

Laporan iPrice: GoPay Jadi E-wallet dengan Pengguna Bulanan Tertinggi di Indonesia

iPrice Group berkolaborasi dengan App Annie merangkum perkembangan layanan e-wallet di Indonesia mulai dari kuartal keempat 2017 hingga kuartal kedua 2019. Gojek, termasuk GoPay dan seluruh layanannya, menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh dan digunakan tiap bulannya. Disusul Ovo, Dana, LinkAja dan Jenius.

Gojek sendiri cukup konsisten memimpin sebagai aplikasi yang paling sering digunakan sejak akhir tahun 2017 hingga sekarang. Sementara itu di posisi lima besar terus terjadi perubahan, efek dari strategi yang diterapkan oleh masing-masing perusahaan penyedia aplikasi.

LinkAja, yang kala itu masih tercatat sebagai TCash sempat membuntuti Gojek di posisi kedua. Kemudian bergantian dengan Ovo mengisi posisi kedua dan ketiga, hingga pada akhirnya Ovo menempel ketat Gojek mulai dari kuartal ketiga hingga kuartal kedua tahun ini.

E-wallet dengan pengguna aktif bulanan terbanyak di Indonesia

Konsistensi Ovo dalam mempertahankan jumlah pengguna tidak terlepas dari strategi kerja sama yang mereka lakukan. Dampak cukup terasa ketika mereka resmi menjadi layanan pembayaran untuk Grab dan menjadi opsi pembayaran di Tokopedia hingga akhirnya menggantikan posisi TokoCash. Tak dapat dimungkiri Ovo berhasil mengakuisisi basis pengguna Grab dan Tokopedia untuk menggunakan layanannya.

Cerita cukup berbeda dilalui oleh LinkAja. Setelah tersalip Ovo mereka juga akhirnya ketinggalan dari Dana, pemain baru yang muncul di kuartal keempat tahun 2018. Layanan hasil kerja sama Emtek Group dan Ant Financial ini berhasil unggul dari LinkAja di kuartal kedua tahun 2019. Momen ini juga tak lepas dari strategi mereka menjadi salah satu pilihan pembayaran di Bukalapak, hingga pada akhirnya jadi platform pembayaran digital utama menggantikan BukaDompet. Termasuk juga kampanye diskon di banyak merchant yang sering bisa dijumpai di kota-kota besar.

Dari data yang dipaparkan iPrice Group LinkAja saat ini masih menduduki peringkat keempat aplikasi e-wallet untuk kategori pengguna aktif bulanan. Upaya e-wallet hasil “kolaborasi” BUMN ini pun mulai terlihat sejak awal tahun, strategi kerja sama dengan penyedia layanan, pemerintah bahkan sesama e-wallet pun dijajaki.

iPrice Group Partners with Line Indonesia, Introduce New Features in Line Shopping

Line Indonesia and iPrice Group officially collaborated to introduce two new feature for Line Shopping, a price comparison feature and product curation. The latest feature allows users of the Japan-Korea platform to get different shopping experience.

“We have commitment to improve shopping experience for loyal customers. E-commerce landscape in Indonesia always expanding and we found that price comparison is getting hype and has a big potential. It will bring various benefits to our customers and get along with our commitment,” Line Indonesia’s Managing Director, Dale Kim, said.

Through this feature, Line users are getting easier process to find special offers. Currently, there are three categories in the latest feature by iPrice Group, the special price for electronics, fashion, and health & beauty. Also, the result of product curation by the experts for special moment and popular products.

“iPrice is the major player in price comparation industry with strong connection in e-commerce. We believe, with Line Shopping users and iPrice leading feature, we can provide a simple yet sophisticated shopping experience for our customers,” Line Indonesia’s Strategy Director, Fanny Verona, explained.

iPrice is known as a platform to compile millions of products from various e-commerce and marketplace. iPrice Group is currently available in Malaysia, Singapore, the Philippines, Thailand, Vietnam, and Hongkong. Partnership between the two has been going on since last year.

“The massive product offers in online shopping currently has user getting overwhelmed. iPrice tried to make online shopping easier by helping customers to find the best offer through our platform for price comparison and product curation. In Line Shopping, users can easily find the best offer of their desired products,” iPrice Group’s CEO, David Chmelaf, said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
fitur pembanding harga dan kurasi produk kini hadir di Line Shopping, hasil kerja sama iPrice Group dan Line Indonesia

iPrice Group Bermitra dengan Line Indonesia Hadirkan Fitur Baru di Line Shopping

Line Indonesia dan iPrice Group resmi berkolaborasi menghadirkan dua fitur baru untuk Line Shopping, berupa fitur pembanding harga dan kurasi produk. Fitur baru tersebut memungkinkan pengguna platform yang berasal dari Jepang-Korea ini mendapatkan pengalaman berbelanja yang berbeda.

“Kami berkomitmen untuk meningkatkan pengalaman berbelanja para pengguna setia Line Shopping. Lanskap e-commerce di Indonesia selalu berkembang dan kami menemukan bahwa format pembanding harga makin digemari dan memiliki potensi besar. Format ini memberikan ragam kemudahan untuk para pengguna sehingga sejalan dengan komitmen utama kami,” terang Managing Director Line Indonesia Dale Kim.

Dengan fitur ini pengguna Line mendapatkan proses lebih sederhana ketika mencari penawaran untuk produk-produk yang dinginkan. Sejauh ini ada tiga kategori yang diberdayakan iPrice Group dalam fitur terbaru Line Shopping, antara lain penawaran paling murah untuk produk elektronik, fashion, health, dan beauty. Ada juga kategori hasil kurasi para ahli untuk momen spesial dan produk terpopuler.

“iPrice merupakan pemain utama di bidang pembanding harga dan memiliki jaringan luas dalam industri e-commerce. Kami percaya dengan basis pengguna pengguna Line Shopping serta keahlian pembanding harga iPrice, kami bisa memberikan pengalaman berbelanja yang mudah dan memuaskan untuk para pengguna kami,” Strategy Director Line Indonesia Fanny Verona.

iPrice sendiri selama ini dikenal sebagai platform yang mengumpulkan jutaan daftar produk di berbagai merchant e-commerce dan marketplace. iPrice Group sejauh ini beroperasi di beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Hongkong. Kerja sama iPrice Group dan Line ini merupakan lanjutan kerja sama yang sudah terjalin sejak tahun lalu.

“Penawaran produk yang semakin banyak dalam dunia belanja online belakangan ini malah membuat pengguna bingung. iPrice berusaha menjadikan aktivitas belanja online lebih mudah dengan cara membantu pengguna menemukan penawaran terbaik melalui platform pembanding harga dan kurasi produk yang kami miliki. Dari Line Shopping, pengguna kini lebih mudah menemukan penawaran terbaik dari produk-produk yang sesuai kebutuhan pribadi mereka,” jelas CEO iPrice Group David Chmelaf.

Application Information Will Show Up Here