Tag Archives: irvan ariesdhana

Platform proptech berbasis lokasi "Pintuitive" / Pintuitive

Platform Proptech “Pintuitive” Hadirkan Layanan Berbasis Lokasi untuk Pencarian Properti

Bertujuan untuk memberikan pilihan baru kepada pencari properti, platform proptech yang berbasis lokasi Pintuitive telah resmi meluncur. Co-Founder & Co-CEO Pintuitive Irvan Ariesdhana menyebutkan, platform yang ada konsepnya kebanyakan adalah memberikan layanan kepada agen hingga broker saja. Pintuitive ingin memberikan lebih dari itu.

Irvan sendiri sebelumnya sempat menjabat sebagai Country Manager untuk 99.co di Indonesia, khususnya di awal debut platform tersebut di Indonesia.

“Jika dilihat di negara lain konsep ini sudah banyak diterapkan, hanya di Indonesia kebanyakan masih menerapkan cara lama yaitu menawarkan pilihan kepada agen dan broker untuk memasang listing mereka dengan cara berlangganan. Konsep ini dinilai kurang memberikan keuntungan dari sisi pencari properti,” kata Irvan.

Dengan Pintuitive, pencari properti bisa dengan mudah menemukan properti sesuai titik peta yang tersedia dalam platform. Untuk mendapatkan titik lokasi yang tepat, Pintuitive melakukan survei secara langsung yang dilakukan tim internal. Selain memberikan kesempatan pemilik properti dan agen untuk memasarkan properti mereka, mereka juga menyediakan layanan yang dikelola oleh tim dengan komisi. Dengan demikian semua proses mulai dari pemasangan listing hingga proses lainnya ditangani oleh tim Pintuitive.

“Untuk saat ini revenue stream kita baru dengan cara tersebut. Sejak meluncur kami cukup dikejutkan dengan antusiasme dari para agen dan pemilik properti untuk bergabung dengan kami. Untuk agen properti sendiri dulunya enggan untuk membagikan informasi listing properti yang mereka miliki,” kata Irvan.

Fitur unggulan

Di dalam platform disediakan pilihan untuk jual, beli, dan sewa berbagai jenis properti. Ketika mereka telah memberikan informasi seputar properti, nantinya tim Pintuitive akan melakukan proses kurasi secara ketat. Jika memang benar lokasi titik tersebut maka dinyatakan lolos. Namun jika titik properti tidak sesuai atau ternyata properti tersebut sudah terjual, maka tidak bisa masuk dalam daftar properti di Pintuitive.

“Harapannya pencari properti tidak menemukan adanya listing palsu. Secara teknologi Pintuitive bisa melayani di seluruh Indonesia. Namun karena proses verifikasi, kami saat ini masih fokus kepada Jabodetabek saja,” kata Irvan.

Untuk saat ini teknologi yang masih ingin dikembangkan oleh Pintiuitive adalah titik lokasi saja, namun tidak menutup kemungkinan ke depannya akan dikembangkan teknologi lainnya yang relevan. Seperti arah atau informasi how to get there hingga pilihan untuk mengunjungi titik terdekat dan yang relevan, jika adanya beberapa titik properti yang berdekatan.

“Bukan hanya dari agen dan pemilik properti yang menyambut baik Pintuitive, namun tentunya dari pencari properti yang baru merasakan pilihan seperti ini. Selain efektif, apa yang kami tawarkan kepada pencari properti bisa memudahkan mereka mencari properti yang akurat,” kata Irvan

Disinggung apakah konsep location based yang ditawarkan oleh Pintuitive akan diaplikasikan oleh pemain proptech lainnya, Irvan menyebutkan dengan konsep berlangganan yang dikenakan oleh platform proptech agregator dan marketplace lainnya, tampaknya belum bisa diterapkan oleh mereka. Kebanyakan agen yang sudah berlangganan keberatan untuk membagikan listing mereka kepada publik.

Saat ini Pintuitive masih menjalankan bisnis secara boostrap. Belum ada rencana bagi mereka untuk melakukan penggalangan dana dalam waktu dekat. Meskipun baru satu tahun berdiri, namun ada beberapa rencana yang ingin mereka lancarkan tahun ini. Di antaranya adalah terus menambah listing properti dan juga mengajak lebih banyak pencari properti menggunakan platform.

“Fokus kami saat ini adalah bagaimana Pintuitive bisa menjadi platform bukan sekedar sebagai pusat informasi properti berbasis lokasi, namun juga bisa menghasilkan transaksi penjualan properti dalam platform,” kata Irvan.

Platform listing properti di Indonesia

Di Indonesia, layanan proptech yang mengakomodasi listing properti sudah cukup beragam. Beberapa pemain juga memiliki dukungan kapital yang kuat dari induk perusahaan atau investornya. Didasarkan pada analisis trafik bulanannya, saat ini terdapat empat pemain yang mendominasi pasar lokal, meliputi:

 

Selain menyajikan listing, sejumlah platform hadir dengan model bisnis yang lebih luas. Misalnya yang dilakukan Travelio, mereka turut mengelola beberapa jenis properti dan membantu pemilik properti dalam melakukan tata kelola — fokus bisnis Travelio sendiri pada penyewaan, kendati juga melayani listing penjualan.

Adanya value added dari sisi fitur seperti yang disuguhkan Travelio atau Pintuitive bisa dijadikan alternatif bagi pengguna. Di sisi bisnis juga bisa menjadi strategi mereka untuk bisa bertahan di tengah kompetisi bisnis proptech yang ketat.

UrbanIndo rebranding into 99.co / 99.co

Property Commerce Portal UrbanIndo Officially Migrates into 99.co

Property commerce portal UrbanIndo announces an official domain migration to 99.co. It is due to the acquisition announcement in early 2018. Under a new brand, the company will make some moves to tighten its position as the leading property portal in Indonesia.

Gradually, 99.co sets up some features for users and partners convenience. These features are the results of 99.co and UrbanIndo collaboration – some are completely new, some are from UrbanIndo.

“As per today, we’ve been migrating website branding. It’s a beginning of the various innovations to be presented in the online property industry in Indonesia,” Irvan Ariesdhana, 99.co’s Country Manager, explained to DailySocial.

Ariesdhana claimed, 99.co currently has 1,5 million listing. About 1.45 million comes from the secondary listing from UrbanIndo, combination of sale and rental. The rest is a primary listing of 99.co.

Darius Cheung, 99.co’s CEO, separately said that the rebranding is a right foundation for the development and a better step in the future.

“Therefore, it’s possible in 3-5 years later, 99.co will be written as the number one website for property related commerce, rental, financial, and other services in Indonesia and Singapore,” he added.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Portal Jual Beli Properti UrbanIndo Resmi Migrasi Domain ke 99.co

Portal jual beli properti UrbanIndo mengumumkan peresmian migrasi domain ke 99.co per hari ini (30/7). Upaya ini dilakukan pasca pengumuman akusisi di awal tahun 2018 lalu. Di bawah brand baru, perusahaan akan mulai melancarkan sejumlah strategi untuk mengukuhkan posisinya sebagai portal properti terdepan di Indonesia.

Secara bertahap, 99.co menyiapkan sejumlah fitur untuk kenyamanan para pengguna maupun mitra. Fitur tersebut adalah hasil kombinasi 99.co dan UrbanIndo — ada yang benar-benar baru, ada yang dari eks UrbanIndo.

“Per hari ini, kita sudah migrasi branding di website. Migrasi ini adalah tahap awal dari berbagai inovasi yang akan ditunjukkan perusahaan dalam industri properti online di Indonesia,” terang Country Manager 99.co Indonesia 99.co Irvan Ariesdhana kepada DailySocial.

Irvan mengklaim, kini 99.co memiliki sekitar 1,5 juta listing. Diperkirakan sekitar 1,45 juta listing berasal dari secondary listing dari UrbanIndo, campuran antara jual dan sewa. Sisanya adalah primary listing yang berasal dari 99.co.

Secara terpisah dari pengumuman di situs 99.co, CEO 99.co Darius Cheung mengatakan rebranding ini merupakan fondasi yang tepat untuk pertumbuhan adn menjadi langkah baik di masa yang akan datang.

“Sehingga bukan tidak mungkin jika dalam kurun waktu 3-5 tahun mendatang, 99.co mampu mengukuhkan namanya sebagai situs jual beli, sewa, urusan keuangan, dan segala layanan terkait properti pilihan nomor satu di Indonesia dan Singapura,” terang Darius.

CTO UrbanIndo Petra Brus, CM 99.co Indonesia Irvan Ariesdhana dan Darius Cheung CEO 99.co / DailySocial

Pasca Akuisisi UrbanIndo oleh 99.co, Arip Tirta Lepaskan Jabatan CEO

Portal properti lokal UrbanIndo resmi menjadi bagian dari 99.co Group, portal properti yang berbasis di Singapura. Proses akuisisi ini telah berjalan sejak kuartal kedua 2017 lalu. Akuisisi dilakukan oleh 99.co untuk memperluas ekspansi layanannya di Indonesia, memanfaatkan data yang dimiliki oleh UrbanIndo.

Dalam acara jumpa pers hari ini (22/01), Country Manager 99.co untuk Indonesia Irvan Ariesdhana mengklaim kepada media, selama ini UrbanIndo telah membuktikan prestasinya sebagai portal properti nomor satu di Indonesia, dengan jumlah pengunjung aktif sebanyak 2 juta per bulannya dan jumlah listing sebanyak 1,2 juta lebih.

“Alasan itu yang pada akhirnya memperkuat rencana kita melakukan akuisisi UrbanIndo, nantinya model bisnis yang dimiliki oleh 99.co akan digabungkan dengan UrbanIndo yang selama ini memiliki data yang lumayan besar,” kata Irvan.

Meskipun masih memiliki kantor pusat di Bandung, UrbanIndo yang saat ini telah menjadi bagian dari 99.co Group, tidak akan memindahkan kantornya ke Jakarta. Untuk jajaran C-Level dari UrbanIndo sendiri, disebutkan oleh Irvan mengalami perubahan. Pendiri dan CEO UrbanIndo Arip Tirta, tidak lagi menjabat sebagai CEO UrbanIndo. Secara langsung posisi CEO akan dipimpin oleh Darius Cheung CEO 99.co. Sementara itu Petra Barus masih menjabat sebagai CTO UrbanIndo.

“Restrukturisasi ini harus kita lakukan sebagai bagian dari rencana ke depan 99.co dan UrbanIndo, untuk menjadi portal properti terbesar di Indonesia dan tentunya Asia Tenggara,” kata Irvan.

Fokus 99.co pasca akuisisi

Diluncurkan pada tahun 2015, 99.co mengklaim telah menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik, meraih popularitas di kalangan konsumen dengan desain dan algoritma pencarian yang mengutamakan kepuasan pengguna. Setelah melakukan pertemuan, riset dan evaluasi, pada kuartal ke empat 2017, proses akuisisi UrbanIndo oleh 99.co disepakati.

Disinggung tentang berapa jumlah nilai akuisisi tersebut, pihak 99.co enggan menyebutkan secara pasti. Masih fokus kepada wilayah Jabodetabek, Bandung dan Surabaya, 99.co didukung dengan UrbanIndo menargetkan pertumbuhan pengguna hingga 10 kali lipat.

“Tim kami sangat percaya dengan sinergi antara perusahaan teknologi properti terkemuka di kedua negara, kami akan memberikan lebih banyak produk baru yang menarik di masa depan untuk melayani pembeli, agen, dan pemain real estate utama di tingkat regional,” kata CTO UrbanIndo Petra Barus.

Sebelum di akuisisi oleh 99.co, UrbanIndo telah menjadi portal properti bersaing dengan sekitar 7 portal properti lainnya di tanah air, dengan jumlah pelanggan sebanyak 350 ribu, 75 ribu agen terdaftar dan 25 juta halaman di situs di klik per bulannya.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Resmikan Kehadiran di Indonesia, 99.co Luncurkan Situs dan Aplikasi untuk Agen Properti

Situs listing properti asal Singapura 99.co akhirnya meresmikan kehadirannya di Indonesia dengan meluncurkan situs konsumen dan aplikasi untuk agen properti. 99.co sebenarnya sudah mulai menginjakkan kakinya di Indonesia sejak 2015, namun pada saat itu perusahaan masih dalam tahap penetrasi pasar sehingga lebih banyak melakukan riset dan analisis.

Indonesia merupakan negara pertama yang disambangi 99.co setelah resmi berdiri di Singapuran pada 2014 silam. Indonesia diklaim sebagai pasar yang penting bagi 99.co, mengingat jumlah populasinya yang cukup besar, ada permintaan yang cukup tinggi dari kalangan millennial yang mulai hidup berkeluarga.

99.co juga menunjuk Country Manager Indonesia baru, Irvan Ariesdhana, menggantikan Rizki Indrawan.

“Saat pertama kali di Indonesia, kami juga testing business model dengan masuk ke segmen properti baru (primary property). Hasilnya memuaskan, dari kuartal IV tahun lalu, kami berhasil menyerap 400 unit properti. Untuk menandakan peresmian kami di Indonesia, kami meluncurkan dua produk baru yaitu situs konsumen dan aplikasi Android khusus untuk agen properti,” terang CEO 99.co Darius Cheung, Senin (23/1).

Situs konsumen yang dihadirkan oleh perusahaan mengadaptasi fitur-fitur yang dimiliki situs 99.co Singapura. Misalnya fitur pencarian berdasarkan peta, perbandingan antara produk sejenis, dan live chat dengan concierge officer.

Aplikasi 99.co sebenarnya bisa diunduh oleh siapapun, hanya saja ada pembatasan fitur untuk non agen/konsumen. Untuk agen, informasi yang dihadirkan lebih lengkap, misal ada pemberitahuan mengenai komisi yang akan didapat dan fitur broadcast message ke berbagai platform, serta juga dilengkapi fitur live chat dengan concierge officer.

“Karena kami masih fokus pada primary property, informasi yang ditampilkan di situs jadi lebih akurat karena sumber informasinya langsung dari pihak developer. Beda dengan listing secondary property yang biasanya tidak mencantumkan koordinat alamat lengkap di peta. Fitur pencarian dengan peta jadi keunggulan dari 99.co,” ucap Country Manager 99.co Indonesia Irvan Ariesdhana.

Irvan menjelaskan untuk lebih memahami kebutuhan semua pihak yang terkait dalam transaksi properti, 99.co tidak menjalankan model business to consumer (B2C). Melainkan lebih ke business to business to consumer (B2B2C). Menurut dia, konsumen kini semakin selektif dalam menentukan pilihan, apalagi sesuatu yang menyangkut keputusan besar seperti pembelian properti.

Kemudahan akses informasi ke produk properti jadi faktor penentu dalam proses transaksi. Maka dari itu, developer dan agen properti harus siap beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Dengan memanfaatkan teknologi dan model bisnis B2B2C, 99.co menghubungkan semua pihak dalam industri properti dengan tujuan yang sama, yakni transaksi.

Pencapaian bisnis 99.co Indonesia

Hingga kuartal IV 2016, pihak 99.co mengklaim pencapaian bisnis perusahaan cukup memuaskan berhasil menyerap 400 unit properti. Pasalnya pada tahap awal penetrasi bisnis, 99.co baru memfokuskan pada pasar primary properti yang diklaim informasi peta yang dihadirkan cukup detil.

Saat ini 99.co Indonesia menggarap 40 proyek dari beberapa pengembang nasional yang sudah bekerja sama dengan perusahaan. Adapun lokasinya masih terpatok di Jabodetabek saja.

Irvan menerangkan dari penyerapan 400 unit properti itu, diantaranya terdiri dari rumah sebesar 60% dan apartemen 40%. Pembelinya mayoritas berasal dari kalangan menengah ke bawah, di mana sekitar 80%-90% dari mereka yang memanfaatkan layanan Kredit Tanpa Agunan (KTA) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA).

Dalam tahun ini, perusahaan juga akan menambah dua lokasi proyek baru dan tidak menutup kemungkinan untuk merambah pasar secondary property. Dengan berbagai strategi tersebut, perusahaan memasang target yang cukup ambisius sepanjang tahun ini. 99.co Indonesia ingin tumbuh 20 kali lipat dari pencapaian di bandingkan kuartal lalu.

“Kami masih pelajari sebelum masuk ke sana [secondary property]. Kami juga sangat optimis target bisa tercapai, sebab tumbuh 20 kali lipat itu masih belum achieve dari total pasar properti yang ingin kami raih di Indonesia.”

Untuk mendorong penjualan, 99.co juga menyediakan program loyalitas untuk agen properti. Salah satunya bonus dana tunai untuk agen yang berhasil mencetak penjualan perdana lewat platform 99.co. Selain itu, agen juga akan dapat menukar poin yang berhasil dikumpulkan ke berbagai merchant untuk dibelanjakan.

“Saat ini program loyalitasnya masih berupa bonus cash, nanti kami akan ajak kerja sama dengan merchant agar agen bisa redeem poin yang sudah dikumpulkan sebelumnya,” pungkas Irvan.

Application Information Will Show Up Here