Tag Archives: ISOCELL

Samsung Ungkap Fitur Canggih dari Sensor Gambar 200MP ISOCELL HP1

Sebelumnya pada awal bulan September, Samsung telah memperkenalkan sensor gambar flagship ISOCELL HP1 yang menawarkan resolusi mencapai 200MP. Padahal 108MP saja sudah tergolong sangat tinggi dan kini Samsung telah mengungkap lebih detail fitur-fitur canggih dari sensor tersebut.

Keunggulan sensor ISOCELL HP1 ini adalah dapat menghasilkan output gambar yang berbeda sesuai kondisi pencahayaan. Hal itu berkat algoritme remosaicing yang berbasis deep learning.

Dalam kondisi minim cahaya, ia akan menggunakan metode pixel binning 4×4 yang menggabungkan 16 piksel menjadi satu piksel untuk mencapai foto 12,5MP dengan piksel besar 2,56 μm. Sebaliknya saat memotret di kondisi cahaya yang ideal, ia akan menggunakan 2×2 untuk foto50 MP dengan piksel 1,28 μm.

Pada mode 50MP, ia dapat merekam video 8K (7.680×4.320 piksel) pada frame rate 30 fps dengan crop minimum. Pengguna juga diizinkan menggunakan resolusi native 200MP dengan piksel 0,64 μm.

Proses pengambilan gambarnya didukung teknologi Smart-ISO Pro yang dapat meningkatkan kualitas foto di kondisi pencahayaan dengan kontras tinggi dengan menggabungkan bidikan ISO rendah dan tinggi menjadi satu. Juga dapat meningkatkan kualitas video HDR yang lebih tajam dan artefak gerak yang lebih sedikit.

Kemudian ada Staggered HDR yang menawarkan dynamic range lebar hingga 100dB, caranya dengan mengambil frame pada short, middle, dan long exposure untuk mengekspos shadow dan highlight secara akurat. Serta, mendukung teknologi multisampling untuk mengurangi noise dengan menganalisis beberapa pembacaan setiap piksel dan meratakannya menjadi satu.

Selain itu, untuk memastikan kinerja sistem autofocus yang cepat dan akurat, Samsung melengkapi ISOCELL HP1 dengan teknologi phase detection Double Super PD. Dengan piksel autofocus dua kali lebih banyak dari Super PD sehingga dapat menangkap subjek yang bergerak cepat.

Sumber: GSMArena

Samsung Umumkan Sensor Gambar ISOCELL GN2 50MP, Pertama dengan Teknologi Dual Pixel Pro

Samsung telah mengumumkan sensor gambar terbarunya, ISOCELL GN2. Penerus ISOCELL G1 ini tetap mengusung resolusi 50MP, namun dengan ukuran piksel lebih besar, konsumsi daya lebih efisien, dan dilengkapi teknologi PDAF baru yang disebut Dual Pixel Pro.

Ukuran sensor Samsung ISOCELL GN2 ini ialah 1/1,12 inci dengan ukuran per piksel 1,4μm dan menjadi yang terbesar di smartphone. Sebelumnya sensor kamera terbesar dimiliki oleh flagship Huawei, P40 dan Mate 40 series yakni Ultra Vision Wide 50MP yang berukuran 1/1,28 inci dengan piksel 1,22µm dan sebagai pembanding sensor ISOCELL HM3 yang tersemat di Galaxy S21 Ultra berukuran 1/1,33 inci.

Dengan teknologi four-pixel-binning yang menggabungkan empat piksel menjadi satu piksel, sensor ISOCELL GN2 dapat menghasilkan foto 12,5MP dengan sensitivitas tinggi berkat piksel besar 2,8μm. Bila membutuhkan resolusi lebih tinggi, sensor ini menyediakan mode 100MP yang menggunakan algoritma cerdas re-mosaic dengan cara membuat tiga layer individu dari frame 50MP dalam warna green, red, dan blue. Lalu, ditingkatkan dan digabungkan untuk menghasilkan satu foto beresolusi 100MP.

ISOCELL GN2 juga merupakan sensor gambar pertama Samsung dengan teknologi PDAF teerbaru, Dual Pixel Pro. Solusi ini menggunakan dua fotodioda dalam setiap piksel dari sensor gambar dan menggunakan seratus juta agen pendeteksi fase untuk pemfokusan otomatis yang lebih cepat bahkan di kondisi minim cahaya dan saat memotret subjek yang bergerak.

Selain itu, Dual Pixel Pro juga memiliki pemfokusan semua arah yaitu piksel red dan blue secara vertikal, serta piksel green secara diagonal. Piksel yang dipisahkan secara diagonal ini membandingkan perbedaan fase antara bagian atas dan bawah piksel selain perbedaan fase di sisi kiri dan kanan.

Fitur lainnya termasuk Smart ISO Pro untuk meningkatkan kualitas foto HDR di kondisi pencahayaan dengan kontras tinggi. Juga mendukung perekaman video dengan frame rate tinggi 1080p pada 480fps dan video 4K pada 120fps.

Sumber: GSMArena

Smart-ISO-Pro

Samsung Jelaskan Cara Kerja Teknologi HDR Baru Smart-ISO Pro Pada Sensor Gambar ISOCELL

Pemandangan dengan kontras tinggi kadang dapat dijumpai disela-sela kegiatan sehari-hari. Meski terlihat menakjubkan pada pandangan mata kita, namun tidak mudah untuk mengabadikannya dengan kamera smartphone. Entah itu hasilnya cenderung overexposure atau underexposure, di mana area bayangan terlihat terlalu gelap dan sorotan langit terlalu terang yang menyebabkan hilangnya detail informasi penting.

Untuk memaksimalkan rentang dinamis pada kamera smartphone, Samsung memperkenalkan teknologi High Dynamic Range (HDR) baru untuk sensor gambar ISOCELL buatannya yang disebut Smart-ISO Pro. Untuk memahami cara kerjanya, Samsung menjelaskan cara sensor gambar menangkap cahaya, dalam fotografi digital – conversion gain menentukan sensitivitas cahaya dari sensor dan digunakan untuk mengubah cahaya menjadi voltage.

Saat memotret di lingkungan dengan cahaya redup, detail di area gelap bisa hilang jika conversion gain terlalu rendah. Sebaliknya, sensor juga mungkin tidak dapat mempertahankan informasi warna yang memadai jika conversion gain terlalu tinggi saat memotret di lingkungan terang.

Sebagian besar sensor gambar seluler memiliki conversion gain tetap, imbasnya sulit bagi kamera smartphone untuk secara konsisten menghasilkan foto berkualitas di lingkungan pencahayaan dengan kontras tinggi. Namun dengan teknologi Smart-ISO Pro, sensor memiliki dua tingkat conversion gain yaitu mode ISO tinggi dan rendah untuk meningkatkan dynamic range, sehingga memungkinkan kamera untuk memilih pengaturan yang optimal sesuai kondisi.

Saat pencahayaan rendah, mode ISO tinggi akan mengubah cahaya menjadi voltage dengan conversion gain yang lebih tinggi untuk mempertahan detail pada bayangan sekaligus mengurangi noise. Sementara, mode ISO rendah akan memaksimalkan kapasitas setiap piksel untuk mencegah oversaturation dan meningkatkan reproduksi warna di area yang cerah.

Singkatnya kamera smartphone akan menjepret dua kali, satu dengan mode ISO tinggi dan satu lagi dalam mode ISO rendah. Kemudian menggabungkannya menjadi satu gambar dengan rentang dinamis tinggi untuk mempertahankan detail termasuk pada area gelap dan terang, serta warna yang seperti aslinya berkat dukungan kedalaman warna 12-bit.

Sumber: Samsung

Samsung Mengumumkan Sensor Gambar ISOCELL HM2, GW3, GM5, dan JD1 dengan Piksel 0.7µm

Samsung telah memperkenalkan empat sensor gambar baru dengan piksel berukuran 0.7µm. Dibanding dengan sensor 0.8µm yang sudah ada, sensor anyar ini berukuran hingga 15% lebih kecil sehingga modul kameranya akan lebih tipis 10% dan membuat tonjolan kamera menjadi lebih kecil.

Sensor kamera tersebut masih menggunakan ISOCELL Plus, tetapi Samsung juga berencana merilis versi dengan ISOCELL 2.0 yang baru akhir tahun ini. Keempat sensor tersebut adalah ISOCELL HM2, ISOCELL GW3, ISOCELL GM5, dan ISOCELL JD1.

Samsung-07micrometer-pixel-ISOCELL-Image-Sensor_main_2_F

Mari mulai dari ISOCELL HM2, sensor gambar beresolusi 108MP ketiga dari Samsung ini berukuran 1/1.52 inci. Mengandalkan teknologi Nonacell 3×3 yang berarti sembilan piksel bergabung menjadi satu piksel dan menghasilkan foto 12MP dengan ukuran piksel besar 2.1µm. ISOCELL HM2 juga dapat melakukan lossless zoom sebanyak 3x, memiliki sistem autofocus Super-PD, dan dapat merekam video 4K pada 120fps.

Beralih ke ISOCELL GW3, sensor ini berukuran 1/1.97 inci dan mengemas resolusi 64MP. Samsung menggunakan teknologi Tetracell 4-in-1 dengan fitur Smart-ISO untuk menangkap cahaya dengan lebih efektif. Foto optimal yang dihasilkan adalah 16MP dengan piksel 1.4µm dan dapat perekaman video 4K pada 60fps dengan dukungan fitur electronic image stabilization.

Bila ISOCELL HM2 dan GW3 dirancang sebagai kamera utama, selanjutnya sensor ISOCELL GW digunakan untuk kamera sekunder dengan lensa zoom periscope dan ultrawide. Sensor ini berukuran 1/2.55 inci beresolusi 48MP dan menggunakan teknologi Tetracell 4-in-1. Bila digunakan sebagai mode wide-angle, sensor ini dapat merekam video 1080p pada 480fps dan 4K 120fps. Sedangkan bila digunakan dengan lensa telephoto mendukung 4K 120fps.

Satu lagi adalah ISOCELL JD1 untuk kamera depan, baik dalam desain punch hole ataupun pop up camera. Sensor ini mengemas resolusi 32MP dan diklaim sebagai yang terkecil di industri yaitu 1/3.14 inci. Selain itu, ISOCELL JD1 dan GM5 merupakan sensor pertama Samsung yang mendukung HDR yang lebih cepat dan irit daya.

Samsung-07micrometer-pixel-ISOCELL-Image-Sensor_main_1

ISOCELL HM2, GW3, dan J1 saat ini sudah diproduksi secara massal, sedangkan GM5 telah dikirim ke produsen untuk dievaluasi. Saat ini, keempatnya menggunakan ISOCELL Plus yang mana sensitivitas terhadap cahaya meningkatkan hingga 15% dan versi ISOCELL 2.0 akan diperkenalkan pada akhir tahun ini dengan peningkatan sebesar 12% dibanding ISOCELL Plus.

Sumber: GSMArena

Samsung Berniat Ciptakan Sensor Kamera 600 Megapixel

Resolusi kamera smartphone meningkat drastis dalam dua tahun terakhir ini. Dan kalau bicara soal resolusi, nama Samsung tentu tak akan terlewat dari pembahasan, mengingat mereka adalah yang pertama menembus batas 100 megapixel di ranah smartphone.

Lebih tepatnya 108 megapixel, lengkap dengan teknologi pixel binning generasi terbaru yang mampu melebur sembilan pixel individual menjadi satu dengan ukuran 2,4 μm. Lalu yang menjadi pertanyaan, apakah Samsung akan berhenti di 108 megapixel?

Tidak. Melalui salah satu petinggi divisi sensor kameranya, Yongin Park, Samsung secara resmi menyatakan ketertarikannya untuk menciptakan sensor beresolusi 600 megapixel. Di angka tersebut, bahkan mata manusia pun – yang dipercaya mempunyai resolusi sekitar 500 megapixel – sudah kalah tajam.

Di titik ini, Samsung belum bisa menjabarkan detail mengenai sensor 600 megapixel itu, akan tetapi mereka sadar betul akan sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Sederhananya, menciptakan sensor 600 megapixel tidak semudah menyematkan lebih banyak pixel begitu saja. Ukuran pixel-nya juga harus diciutkan agar dimensi sensor tetap ringkas.

Masalahnya, ketika ukuran pixel mengecil, kualitas gambar dipastikan bakal menurun karena cahaya yang masuk juga lebih sedikit. Itulah gunanya teknologi pixel binning seperti Tetracell atau Nonacell, dan Samsung akan terus menyempurnakan teknologi ini hingga akhirnya mereka bisa mencapai angka 600 megapixel itu tadi.

Kamera smartphone dengan resolusi 600 megapixel? Well, Samsung rupanya juga melihat potensi pengaplikasiannya di bidang lain, semisal IoT dan otomotif. Di segmen otomotif sendiri, permintaan akan sensor kamera dipastikan bakal meningkat seiring terus berkembangnya teknologi mobil kemudi otomatis.

Sumber: Mashable dan Samsung.

Mengambil Gambar dengan Kamera 64 MP dari Realme

Pertarungan pada pasar perangkat smartphone Android sepertinya bakal lebih memanas lagi. Saat ini, smartphone dengan kamera resolusi 48 megapiksel sudah banyak di pasaran. Sebentar lagi, realme akan digadang sebagai vendor asal Tiongkok yang memperkenalkan sensor 64 megapiksel untuk pertama kalinya.

Realme 64 MP Launch

Pada tanggal 18 Agustus 2019, realme mengundang para jurnalis pada hotel Century Park untuk memperkenalkan teknologi terbaru mereka. Teknologi tersebut adalah sensor kamera dengan resolusi 64 megapiksel. Sensor kamera ini merupakan buatan Samsung, yaitu ISOCELL Bright GW1.

ISOCELL Bright W1 menggunakan piksel berukuran 0.8um yang meningkatkan sensivitas cahaya serta memproduksi foto yang lebih cerah. Teknologi Tetracell pada sensor ini juga membuat foto dengan resolusi 16 MP lebih baik pada kondisk rendah cahaya. Algoritmanya juga diklaim bakal membuat gambar dengan resolusi 64 megapiksel akan lebih baik jika cahayanya cukup.

Realme mengemas sensor 64 MP ini ke dalam sebuah smartphone yang memiliki empat buah kamera. Realme juga berjanji bahwa akan merilis perangkat dengan quad-camera 64 megapiksel sebelum akhir tahun di Indonesia, yang membuatnya menjadi pertama di Asia Tenggara.

Realme X 64 MP

Min, Manajer produk kamera realme, mengatakan GW1 hadir dengan ukuran 1/1.72” dan resolusi ultra 64MP, dan ukuran satu pikselnya adalah 0.8um. Yang mendukung teknologi piksel Tetracell 4-in-1. GW1 juga dilengkapi dengan ISOCELL Plus yang mampu meminimalisasi crosstalk antar piksel. Dan menghasilkan performa lebih baik di SNR, warna dan AF dengan piksel 0.8um.

Dailysocial juga sudah mengambil beberapa gambar saat mencoba menggunakan perangkat dengan kode RMX1921. Melihat dari kodenya, sepertinya ini akan menjadi perangkat realme X generasi kedua. Berikut adalah hasil gambarnya

Untuk resolusi penuh silahkan lihat pada tautan yang satu ini

Krisva Agnieszca, PR Manager realme Indonesia mengatakan bahwa mereka akan memboyong tiga perangkat quad-camera ke Indonesia. Dia juga berjanji bahwa harga yang ditawarkan juga bakal terjangkau. Tentunya, hal ini patut ditunggu mengingat kamera masih menjadi pilihan utama saat membeli sebuah smartphone.

64 MP = 16 MP x 4

Sebenarnya, teknologi 64 MP ini bukanlah hal yang baru. Teknologi ini sudah dipakai pada saat banyak smartphone mengeluarkan kamera dengan resolusi 48 megapiksel. Yup, Tetracell memiliki algoritma yang mirip dengan Quad Bayer yang dimiliki oleh sensor Sony.

Realme X Quad cam

Inti dari teknologi ini adalah membuat satu piksel yang berukuran 0,8 um menjadi 1,6 um yang menggabungkan empat piksel menjadi sebuah satu piksel besar. Hal ini tentu saja akan membuat gambar dan cahaya menjadi lebih baik saat diambil. Hal ini akan membuat gambar yang memiliki resolusi (pada kasus ISOCELL GW1) 16 MP.

Dalam mengambil gambar dengan resolusi di atas 16 MP itu pun juga tidak menggunakan teknologi lama. Sensor akan melakuan konversi dan interpolasi sehingga dapat menjaga gambar dan warna sebaik mungkin.

Sumber: Samsung
Sumber: Samsung

Oleh karena itu, teknologi ini akan memiliki perkalian 4 untuk menghasilkan gambar yang maksimal. Misalkan pada ISOCELL GM1 akan menghasilkan gambar maksimal 12 MP dan 48 MP. Pada kasus ISOCELL GW1, akan menghasilkan gambar yang maksimal 16 MP dan 64 MP. Nantinya, pada ISOCELL HWX akan menghasilkan gambar maksimal 27 MP dan 108 MP.

Samsung Ungkap Sensor Kamera Smartphone Beresolusi 64 Megapixel

Belakangan ini kita sering dibuat geleng-geleng kepala melihat resolusi kamera yang diusung sejumlah smartphone. Contoh yang paling gampang, lihat saja Huawei P30 dan P30 Pro yang mengemas kamera 40 megapixel. Meski resolusi memang tak bisa dijadikan faktor penentu kualitas gambar yang paling utama, angka setinggi ini jelas tak mungkin bisa dicapai tanpa terobosan dari sisi teknisnya.

Buat produsen sensor kamera seperti Samsung, 40 megapixel rupanya masih kurang. Mereka baru saja mengumumkan sepasang sensor kamera smartphone baru: ISOCELL Bright GW1 dan Bright GM2, masing-masing dengan resolusi 64 dan 48 megapixel. Keduanya sama-sama memiliki ukuran pixel individu sebesar 0,8 mikrometer (μm) saja.

Bright GW1 adalah yang bakal ditujukan untuk smartphone flagship. Pixelpixel super mungil itu duduk di atas penampang dengan bentang diagonal 1/1,72 inci, sedikit lebih besar dari ukuran sensor kamera saku pada umumnya. Bright GM2 di sisi lain punya dimensi yang sedikit lebih kecil, tepatnya 1/2 inci.

Samsung ISOCELL Bright GM2 / Samsung
Samsung ISOCELL Bright GM2 / Samsung

Yang menarik, kedua sensor ini turut Samsung bekali dengan teknologi Tetracell, yang pada dasarnya memungkinkan empat pixel untuk dilebur menjadi satu pixel yang lebih terang. Ini berarti dalam kondisi low light, foto yang diambil ‘hanya’ beresolusi 16 megapixel, tapi hasilnya bisa lebih terang ketimbang hasil tangkapan sensor yang tak dilengkapi teknologi Tetracell.

Jadi perlu dicatat, resolusi 64 dan 48 megapixel itu sejatinya cuma berlaku ketika memotret dalam kondisi pencahayaan yang optimal. Dalam kondisi low light, memaksakan resolusi tinggi adalah hal yang percuma, dan itulah yang Samsung terapkan pada kedua sensor barunya.

Lebih lanjut, Samsung juga mengklaim bahwa Bright GW1 mampu mendukung dynamic range hingga 100 dB di saat mayoritas sensor lain cuma 60 dB kalau dirata-rata. Semakin tinggi angkanya berarti warna yang ditangkap semakin kaya, itulah mengapa mata manusia umumnya disebut memiliki dynamic range setinggi 120 dB.

Saat ini Samsung baru menguji kedua sensor ini bersama sejumlah mitranya. Rencananya, tahap produksinya bakal dimulai setelah pertengahan tahun ini. Jadi kalau menurut saya, kemungkinan paling cepat kita berjumpa dengan smartphone yang mengusungnya adalah awal tahun depan.

Sumber: Samsung dan AnandTech.

Samsung Umumkan Sensor Gambar 1/3.4 Inci 20MP dengan Form Factor Kecil

Kemampuan kamera pada smartphone terus meningkat. Setelah marak konfigurasi dual-camera, smartphone dengan triple-camera dan bahkan quad-camera di bagian belakang mulai berdatangan. Kamera depan juga mulai menjadi aspek yang sama pentingnya dengan kamera belakang.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Samsung telah mengumumkan sensor gambar baru beresolusi tinggi dengan form factor terkecil yakni ISOCELL Slim 3T2. Sensor gambar ini dirancang untuk smartphone full-screen display kelas menengah, terutama yang menggunakan desain hole-in display atau waterdrop dengan notch mini di pucuk layar.

samsung-umumkan-sensor-gambar-13-4-inci-20mp-dengan-form-factor-kecil-2

Berukuran 1/3.4 inci dengan resolusi 20-megapixel, pixel berukuran 0.8μm dan dilengkapi teknologi Tetracell. Di mana dalam kondisi cahaya rendah, empat pixel akan bekerja sebagai satu pixel 1.6μm pada resolusi 5-megapixel.

Selain untuk kamera depan, sehingga bisa menyempil manis pada noth – sensor ISOCELL Slim 3T2 juga bisa digunakan dalam konfigurasi multi-camera, misalnya sebagai modul telephoto pada kamera belakang.

Sensor akan menggunakan array filter warna RGB bukan Tetracell dan form factor yang kecil mengurangi ketinggian modul tele-camera sekitar 7 persen dibanding sensor gambar 1/3-inci 20MP Samsung.

Samsung ISOCELL Slim 3T2 juga mempertahankan resolusi efektif sebanyak 60 persen lebih tinggi pada rentang zoom digital 10x dibanding sensor gambar 13MP dengan ketinggian modul yang sama.

Sumber: news.samsung