Tag Archives: iss

SpaceVR Siap Bawa Anda Berpetualang di Ruang Angkasa via Virtual Reality Tahun Depan

Di antara beragam head-mounted display virtual reality, SpaceVR boleh dibilang mengusung konsep yang paling ambisius serta paling berguna di bidang ilmu pengetahuan. Ketika device sejenis difokuskan pada fungsi hiburan, premis SpaceVR adalah mengajak penggunanya menjelajahi ruang angkasa tanpa perlu meninggalkan kehangatan ruang keluarga.

Besarnya ambisi tersebut mungkin membuat orang bertanya-tanya, mampukah developer melakukannya, apalagi setelah mereka gagal menggalang dana lewat platform  crowdfunding? Kabar baiknya, tim SpaceVR telah menemukan partner sekaligus investor yang memiliki hasrat serupa. SpaceVR mengumumkan bahwa bersama NanoRacks LLC, mereka siap meluncurkan Overview 1 ke luar angkasa tahun depan.

Overview 1 ialah satelit virtual reality pertama di dunia. Untuk menyajikan konten berkualitas tinggi, ia dibekali dua sensor 4K dan dikombinasi bersama lensa dengan field-of-view yang luas buat merekam video 360 derajat. Sebetulnya, rencana awal SpaceVR adalah memasang rig berisi 12 kamera di International Space Station, namun agenda itu diubah saat sang startup memulai program pengumpulan dana tahap selanjutnya.

Overview 1 rencananya akan dibawa ke ISS di misi pengisian stok SpaceX CRS-12, dilakukan oleh SpaceX pimpinan Elon Musk. Kemudian, satelit tersebut diluncurkan ke low Earth orbit, yakni ketinggian antara 160- sampai 2.000-kilometer dari permukaan Bumi menggunakan NanoRacks CubeSat Deployer. Berdasarkan agenda, misi itu akan dilangsungkan pada bulan Juni 2017 – kurang dari setahun lagi.

“Impian saya, saat gagasan mengenai SpaceVR pertama kali muncul di hackathon satu setengah tahun silam, adalah meluncurkan satelit VR bersama NanoRacks. Waktu itu, rasanya gila dan tak mungkin tercapai. Tapi kali ini, kami sudah menandatangani program kerja sama, mendapatkan dana, serta berkesempatan meneruskan keinginan yang hampir mustahil,” tutur CEO SpaceVR Ryan Holmes di press release. “Hal ini merupakan sebuah lompatan besar bagi SpaceVR, dan kami merasa terhormat memperoleh dukungan penuh para pionir.”

Selain jadi partner sekaligus investor, NanoRacks juga berperan sebagai penasihat. Mereka tampaknya sangat antusias membantu SpaceVR mewujudkan impiannya, yaitu memungkinkan tiap orang di seluruh dunia menikmati keindahan luar angkasa.

Salah satu aspek peling menarik dari penyajian SpaceVR adalah, developer tidak memaksa Anda menggunakan platform virtual reality tertentu. Konten didistribusikan ke smartphone (bisa dipasangkan ke Google Cardboard), StarVR sampai Oculus Rift; disuguhkan secara berlangganan – US$ 35 per bulan atau US$ 100 lifetime (penawaran terbatas).

NASA Ingin Anda Merancang Tangan Robotik Milik Salah Satu Robotnya

Siapa yang menyangka kalau organisasi sebesar dan seserius NASA mau melibatkan publik dalam mengerjakan salah satu proyeknya? Namun tentunya bukan sembarang publik, melainkan jutaan sosok berbakat yang tergabung dalam komunitas Freelancer.com.

Sejak tanggal 14 Januari kemarin, keduanya sedang mengumpulkan konsep-konsep desain yang bisa diterapkan pada tangan robotik milik robot Astrobee besutan NASA. Robot Astrobee sendiri nantinya akan ditugaskan di International Space Station (ISS).

Tugas Astrobee banyak, mencakup pekerjaan yang rutin dan berulang-ulang seperti misalnya survei atau inspeksi, dan pastinya akan dikerjakan dengan sendirinya. Namun dengan bantuan tangan robotik ini, kemampuan Astrobee dalam berinteraksi dengan objek-objek berukuran kecil pun akan meningkat pesat.

Konsep desain tangan robotik milik Astrobee

Metode crowdsourcing ini mereka perlakukan layaknya sebuah kompetisi. Dalam fase pertama, NASA akan menyeleksi 30 freelancer dengan konsep tangan robotik terbaik yang akan lanjut menuju fase kedua; dimana mereka akan diminta untuk merincikan arsitektur rancangannya, menggambarkan semua elemen yang membentuk konsep tangan robotiknya.

Pada fase terakhir, NASA akan memulai tahap crowdsourcing lain guna mengumpulkan ide terkait sub-komponen milik 30 konsep tangan robotik tadi secara lebih mendetail. Tentunya semua harus didasari oleh spesifikasi yang telah ditetapkan ketigapuluh freelancer berbakat tadi.

Ini sebenarnya bukan pertama kali NASA dan Freelancer.com berkolaborasi dengan metode crowdsourcing. Sebelumnya, mereka sempat mengumpulkan ide untuk membantu melatih sistem pengenalan gambar milik robot astronot Robonaut-2. Kemudian keduanya juga sempat menggalang konsep desain aplikasi smartwatch yang berpotensi memaksimalkan kinerja para astronot di masa yang akan datang.

Buat para freelancer yang tertarik menyumbangkan idenya serta ingin ikut ambil bagian dalam mengembangkan tangan robotik milik Astrobee, silakan kunjungi situs resmi Freelancer untuk mengetahui detail lengkap dari kompetisi sekaligus mendaftar.

International Space Ship Beralih Mengalihkan Sistem Operasinya Dari Windows Ke Linux

Stasiun luar angkasa internasional baru saja mengumumkan migrasi sistem operasi dari komputer operasionalnya yang sebelumnya menggunakan platform Windows dengan mengganti ke sistem Linux. Hal ini dikarenakan sistem operasi Linux yang lebih stabil dan handal dapat lebih mengoptimalisasi fungsi komputer ISS (International Space Station)ke tingkat yang lebih baik. Continue reading International Space Ship Beralih Mengalihkan Sistem Operasinya Dari Windows Ke Linux