Tag Archives: IT

Mengenal Hackathon, Kompetisinya Para Programmer

Bagi kamu yang sedang membangun startup mungkin sudah tidak asing lagi dengan kata hackathon. Bahkan beberapa waktu terakhir, istilah hackathon cukup populer.

Sebenarnya apa itu hackathon? 

Apa saja kegiatan hackathon?

Lalu, apakah ada kompetisi hackathon di Indonesia?

Tenang aja, semua pertanyaan terkait hackathon akan terjawab melalui ringkasan hackathon di bawah. Jangan lupa untuk menyimak dan mencatat hal yang pentingnya, ya!

Pengertian Hackathon

Dikutip dari laman Hackathon.com , definisi hackathon adalah acara yang menyatukan para ahli dalam menciptakan kolaboratif untuk memecahkan masalah tertentu. Sebagian besar hackathon berkisar pada pemrograman komputer dan TI, tetapi saat ini banyak industri lain yang mengikuti seperti hackathon ekonomi, hackathon musik, dan sejenisnya.

Kata hackathon sendiri berasal dari gabungan dua kata yaitu “hack” dan “marathon”. Sehingga bisa disebut pengertian hackathon adalah maraton maraton bagi peretas. Namun, dalam hal ini, hacker yang dimaksud adalah programer komputer eksploratif.

Hackathon sendiri pertama kali dimulai pada 4 Juni 1999 ketika OpenBSD mengumpulkan 10 pengembang software yang bekerja pada cryptographic software. Hingga, saat ini kompetisi hackathon juga semakin ramai diikuti.

Alasan Hackathon Menjadi Kompetisi yang Diburu Programmer

Hackathon event juga menjadi salah satu kompetisi yang cukup kompetitif bagi para programmer, karena di sini programmer akan berkreasi dengan berbagai metode untuk bisa mendapatkan solusi berkualitas tinggi. Maka tidak jarang banyak perusahaan dan organisasi yang akan membeli atau membuat kontrak dengan para peserta hackathon yang berhasil membuat produk terbaik.

Umumnya kegiatan hackathon tidak ada batasan waktu, tetapi beberapa penyelenggara memberikan waktu 24 sampai 48 jam. 

Lalu mengapa kompetisi ini cukup populer? Selain mencari pemecahan masalah, peserta hackathon juga bisa mendapatkan kesempatan untuk belajar, berbagi ide, melakukan networking yang efektif, dan penyelenggara bisa mendapatkan akses ke talenta terbaik dan kesempatan untuk menemukan solusi inovatif untuk masalah mereka.

Menurut Joshua Tauberer, kompetisi hackathon biasanya diikuti secara tim dengan jumlah anggota 2-5 individu yang memiliki pekerjaan yang berbeda tetapi tetap kolaborasi yaitu membangun visualisasi data baru, menulis dokumen, hingga menyelidiki masalah secara kolaboratif.

Kegiatan Hackathon

Bisanya susunan kompetisi hackathon tidak selalu sama, hal ini disesuaikan dengan penyelenggaranya. Namun, menurut Ionos, kegiatan hackathon umumnya sebagai berikut:

1. Pembukaan

Sama seperti kompetisi lainnya, kompetisi hackathon biasanya dimulai dengan pembukaan oleh pihak penyelenggara yaitu dengan menjelaskan tema hackathon dan susunan acara yang akan dilaksanakan.

2. Workshop

Sebelum memulai proyek hackathon, umumnya peserta akan mendapatkan kelas atau workshop terlebih dahulu, agar peserta mendapatkan gambaran terkait tema hackathon yang berlangsung.

3. Pitching

Kegiatan ini biasanya dimanfaatkan peserta untuk melakukan pitching atau mengajukan ide terkait proyek yang sesuai dengan tema hackathon yang berlangsung.

4. Membuat Tim

Pembuatan tim untuk kompetisi hackathon biasanya dilakukan secara spontan saat itu juga, artinya kamu akan bekerja dengan orang yang mungkin tidak kamu kenal sebelumnya. Sehingga, harus pintar-pintar mencari tim.

5. Membuat Proyek

Setelah membentuk tim, maka kegiatan utama kompetisi hackathon sudah bisa dimulai. Dalam proses ini kamu dengan anggota tim akan menyusun strategi dan menuangkan ide untuk membuat proyek yang sudah disetujui bersama.

6. Presentasi

Setelah proyek yang kamu kerjakan selesai, langkah selanjutnya adalah peserta hackathon akan mempresentasikan proyeknya. Dimulai dari bagaimana bisa menemukan ide hingga cara menyelesaikan masalah yang ditemui, tentunya kamu harus meyakinkan para huri dengan konsep yang bagus.

7. Award Ceremony

Kegiatan terakhir dalam kompetisi hackathon tentu saja pengumuman juara dan hadiah, biasanya dalam satu hackathon event ada lebih dari satu pemenang.

Hackathon Indonesia

Bagi kamu yang tertarik dengan kompetisi ini tidak perlu lagi pergi ke luar negeri untuk mengikuti hackathon competition, karena di Indonesia sendiri beberapa tahun terakhir sudah banyak kompetisi hackathon yang diselenggarakan.

Berikut contoh kompetisi hackathon di Indonesia:

1. Toyota Funcode

Kompetisi hackathon yang diselenggarakan oleh Toyota ini berlangsung pada dua hari pada tahun 2019 silam. Sebagai perusahaan otomotif terkenal, tentunya tema atau fokus kompetisi hackathon Toyota Funcode adalah terkait dunia otomotif, seperti eco driving, keselamatan berkendara, dan perawatan berkendara.

2. Hackathon Merdeka

Acara Hackathon Merdeka 3.0 dilaksanakan pada tahun 2015, kompetisi ini diselenggarakan oleh Code4Nation dan beberapa lembaga negara. Kompetisi ini sudah diselenggarakan sebanyak tiga kali.

Adapun, tujuan dari kompetisi Hackathon Merdeka adalah untuk mencari solusi dari permasalahan yang sering terjadi di Indonesia seperti pencegahan korupsi.

3. UKode Hackathon

Tahun lalu Tech Hub bersama DailySocial juga menyelenggarakan kompetisi hackathon sebagai wadah bagi masyarakat yang ingin menuangkan inovasi terbaik untuk menangani masalah lingkungan di Indonesia melalui teknologi digital untuk menyikapi isu perubahan iklim.

Gimana, sekarang apakah kamu sudah tertarik untuk mengikuti kompetisi hackathon? Dalam waktu dekat nanti di bulan Juli akan ada program Hackathon yang diinisiasi oleh OCBC NISP, bekerja sama dengan DailySocial.id, lho. Jadi, jangan lupa untuk persiapkan diri baik-baik dan cari tahu informasi tentang hackathon di media sosial DailySocial.id!

IT Luncurkan Produk AIoT Smart Home: dari Lampu hingga Air Purifier

Mungkin selama ini konsumen di indonesia mengenal produk IT sebagai aksesoris smartphone. Akan tetapi pada tanggal 25 Oktober 2021, IT meluncurkan produk AIoT yang bakal digunakan didalam rumah, sehingga menjadikannya sebuah Smart Home. Ada beberapa produk yang ditawarkan oleh IT pada peluncurannya kali ini yang disiarkan secara streaming melalui Zoom.

Produk AIoT yang diluncurkan oleh IT merupakan hasil kerjasama antara Erajaya dengan Tuya. Tuya sendiri saat ini juga sudah dikenal dengan berbagai macam produk AIoT-nya. Semua produk AIoT tersebut nantinya bakal dapat dioperasikan langsung melalui sebuah perangkat Android maupun iOS. Semua produk tersebut juga bisa terkoneksi melalui WiFi.

“Pasar smart home dunia di prediksikan akan mencapai nilai USD$174milyar di tahun 2025. IT: Immersive Tech hadir dengan portfolio smart home-nya di waktu yang tepat. Teknologi yang makin user friendly, interoperability dan konektifitas yang membaik akan mempercepat adopsi perangkat seperti ini di Indonesia. Peluncuran portfolio IT Smart Home ini adalah fase awal bukti kesungguhan dan komitmen kami untuk menghadirkan produk-produk IoT yang relevan, dengan teknologi terkini, untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat urban. Terhubung dengan aplikasi IT Smart yang dikembangkan berkolaborasi dengan Tuya Smart, seluruh perangkat IT Smart Home dapat dikontrol secara mudah lewat 1 aplikasi saja, menjadikannya suatu ekosistem produk yang integrated,” ungkap Andre Tanudjaja, Project Director, IT: Immersive Tech.

“IT: Immersive Tech dan Erajaya Active Lifestyle adalah partner penting untuk Tuya. Kami bangga dapat menyediakan layanan kami untuk mendampingi IT Smart Home hadir ke pasar dengan cepat di level harga yang menarik. Kami berharap di kemudian hari dapat bersama-sama mengembangkan produk smart home yang inovatif untuk memenuhi kebutuhan pasar yang kian meningkat. Semoga pasar smart home menjadi lebih bergairah dan terinspirasi dengan kesuksesan IT Smart Home,” ujar Ross Luo, General Manager of Asia Pacific Region, Tuya Smart.

Ada beberapa produk yang diperkenalkan pada acara peluncuran kali ini. Yang pertama adalah kelompok lampu pintar yang terdiri dari Smart LED, Filament,  dan Disco Bulb. Selain itu, IT juga memperkenalkan LED Light Strip yang bisa digunting maupun diperpanjang hingga 14 meter. Dua produk selanjutnya merupakan Air Purifier S130 dan Smart CCTV Camera.

Smart LED bulb yang diperkenalkan IT menggunakan daya 9 watt dan dapat diubah warnanya melalui aplikasi mereka. Untuk Smart Filament Bulb merupakan bohlam konvensional yang bisa diterang-redupkan melalui aplikasi. Smart Disco Bulb akan berubah warna saat sebuah musik dimainkan dan akan mengikuti iramanya.

Smart Air Purifier yang merupakan alat untuk memurnikan udara yang diluncurkan kali ini memiliki 3 tahapan penyaringan. 3 Tahapan tersebut adalah Pre-filter, HEPA filter untuk menyaring partikel hingga 0,3 micron, dan Active Carbon untuk menyerap bau. Terakhir, alat ini juga menggunakan sinar UV-C sehingga virus dan bakteri bisa benar-benar dibunuh.

Terakhir, IT memperkenalkan produk CCTV-nya yang bisa dikendalikan melalui koneksi internet. CCTV ini menggunakan kamera dengan resolusi 1080p sehingga dapat menangkap detail gambar lebih baik lagi. CCTV ini juga memiliki speaker dan microphone sehingga bisa berbicara dua arah. Tentunya, semua bisa dilakukan dengan menggunakan aplikasi bawaan IT.

Semua produk dari IT ini dijual mulai tanggal 25 Oktober 2021 pada toko resmi IT di Tokopedia dan setelah tanggal 7 November 2021 akan ada pada semua toko resmi dari Erajaya. Harga dari produk-produk itu adalah sebagai berikut

  • IT Smart LED Bulb 9W Rp. 179.000
  • IT Smart Filament Bulb Rp. 279.000
  • IT Smart Disco Bulb Rp. 299.000
  • IT Smart CCTV Camera Rp. 499.000
  • IT Smart Air Purifier S130 Rp. 1.499.000
  • IT Smart LED Light strip Rp. 329.000

Air Purifier bisa untuk virus Covid?

Semua sistem pemurnian udara saat ini selalu dikaitkan dengan virus yang menjadi pandemi, yaitu COVID-19. Seperti kita ketahui, virus Covid-19 sendiri memiliki ukuran yang sangat kecil, yaitu 0,125 mikrometer. Lalu apakah produk yang ditawarkan oleh IT bisa menanggulangi virus penyebab pandemi tersebut?

Saya pun menanyakan hal ini kepada pihak Erajaya. Jawaban yang diberikan mengatakan bahwa alat ini sudah diuji coba dengan partikel-partikel hingga 0,3 micron. Spesifikasi ini pun juga sudah memenuhi standar yang ditetapkan oleh CDC (Centers for Disease Control and Prevention) Amerika. Standar ini sendiri ditetapkan untuk membantu mengurangi resiko penularan virus COVID-19 secara airborne.

Alat ini juga sudah menggunakan sinar UV-C yang juga membunuh virus serta kuman. Fitur ini juga membantu memastikan standar dari CDC tersebut untuk bisa membantu resiko penularan lebih rendah jika airborne. Erajaya juga mengatakan bahwa untuk hasil yang maksimal, filternya harus diganti setiap 6 bulan sekali.

KodeKiddo Hadirkan Program Belajar Coding untuk Anak

Persoalan minimnya talenta saat ini masih menjadi tantangan yang kerap ditemui oleh startup dan perusahaan teknologi, bukan hanya di Indonesia namun juga secara global. Masih rendahnya jumlah lulusan berkualitas dari jurusan pemrograman dan teknologi, menjadi masalah yang berkepanjangan. Salah satu alasan mengapa talenta untuk posisi engineer masih minim jumlahnya adalah, kurangnya minat serta edukasi terkait pemrograman atau coding sejak usia dini.

Program belajar coding pilihan untuk anak

Melihat permasalahan yang ada, KodeKiddo kemudian didirikan oleh dua bersaudara yaitu Meilani Hendrawidjaja dan Benny Haryanto pada bulan Oktober 2016 lalu. KodeKiddo adalah tempat belajar coding yang interaktif dan menarik untuk anak-anak.

KodeKiddo menawarkan afterschool enrichment courses dan aktivitas untuk liburan sekolah dengan menggunakan teknologi dan metodologi yang dikembangkan khusus untuk anak. Cara mengajar KodeKiddo berfokus kepada perkembangan tiap anak sambil mengikuti kurikulum yang seimbang antara ketrampilan teknik dan sosial.

Kurikulum KodeKiddo mendukung konsep matematika dan computational thinking. KodeKiddo mempunyai misi untuk memberi peluang dan akses bagi anak-anak Indonesia untuk belajar coding dan konsep computer science dengan material pelajaran dan sumber daya berkualitas tinggi, menggunakan cloud-based platforms yang didukung dengan interaksi dalam kelas. Selain di Jakarta dan Bandung, Kodekiddo juga berlokasi di Palo Alto, Amerika Serikat.

“Tahun 2017 ini KodeKiddo memiliki target untuk memperluas wilayah operasi ke kota-kota lainnya di Indonesia, agar pelajaran untuk coding lebih mudah di akses untuk anak-anak dari semua kalangan,” kata Co-founder KodeKiddo Meilani Hendrawidjaja kepada DailySocial.

Saat ini KodeKiddo telah memiliki lebih dari 150 siswa di 4 cabang yang ada. Untuk pilihan kelas dan pelajaran, KodeKiddo memiliki dua pilihan program untuk anak-anak umur 7-11 tahun dan 11 tahun ke atas. Di antaranya adalah Coding for SD dan Coding for SMP.  Untuk pilihan waktu belajar pun tersedia dua kali seminggu selama 90 menit. Untuk biaya yang dikenakan kepada siswa adalah mulai dari Rp 350 ribu hingga Rp 1 juta per bulan.

“Selain program secara rutin, Kodekiddo juga kerap mengadakan beragam kampanye yang bertujuan untuk mengedukasi anak-anak sekaligus orang tua tentang manfaat belajar coding melalui kegiatan serta kompetisi seperti KiddoHack dan Hour of Code,” kata Meilani.

Acara hackathon untuk anak pertama di Jakarta

Untuk pertama kalinya KodeKiddo akan menggelar kegiatan KiddoHack di Jakarta. Acara yang diikuti oleh siswa KodeKiddo dan kalangan umum, merupakan salah satu kegiatan yang dilancarkan oleh KodeKiddo, sebagai platform untuk edukasi sekaligus memperkenalkan KodeKiddo kepada publik.

Terinspirasi dari kegiatan hackathon, KiddoHack yang berupa mini hackathon dalam waktu 5 jam, diperuntukkan bagi anak umur 9-15 tahun. Dalam acara ini nantinya anak akan membuat tim dan belajar bekerja sama untuk memikirkan ide, membuat desainnya, dan memprogram dengan software platform Scratch. Setelah proyek selesai, anak akan mempresentasikan hasil ke para juri/mentor. Anak juga akan mengerjakan beberapa soal yang berhubungan dengan konsep computational thinking dan programming.

Para juri dan mentor berasal dari dunia startup, teknologi, dan pendidikan di Indonesia. Mereka akan berinteraksi dengan anak-anak untuk memberi input, membagi pengalaman, dan menilai hasil karya mereka dalam KiddoHack. Acara KiddoHack akan berlangsung besok (04/07) di Senayan City Jakarta, mulai jam 12 hingga selesai.

“Untuk kegiatan KiddoHack ini kami membatasi jumlah peserta sebanyak 30 anak dengan biaya pendaftaran Rp 100 ribu untuk 5 jam acara berlangsung. Kami juga memberikan hadiah menarik untuk tim yang berhasil menjadi pemenang diakhir acara,” kata Meilani.

Dengan hadirnya KodeKiddo dan kegiatan positif hackathon untuk anak, diharapkan bakal lebih banyak lagi anak-anak yang tertarik untuk mempelajari coding, dengan sistem dan pengajaran pilihan dari KodeKiddo.

IDC Prediksi Konsumsi IoT Pemerintah Indonesia Capai 20 Persen di Tahun 2019

International Data Corporation (IDC) Indonesia memprediksikan pada 2019 pemerintah Indonesia akan mulai gencar mengimplementasikan teknologi Internet of Things (IoT) untuk infrastruktur publik, seperti jalan raya, lampu jalan, dan rambu lalu lintas.

Kondisi tahun tersebut cukup kontradiktif dengan hasil prediksi IDC untuk tahun 2017 ini, IDC menyebut sebanyak 90% kota di Indonesia akan gagal mengimplementasikan secara penuh konsep kota pintar (smart city) dan aset digital lainnya. Hal ini disebabkan kurangnya proses pemahaman, manajemen proyek, dan keterampilan diri.

Seperti diketahui, pemerintah kota dan regional Indonesia saat ini giat menerapkan konsep kota pintar ke berbagai kota. Di antaranya DKI Jakarta, Balikpapan, Makassar, Surabaya, Bandung, Malang, Yogyakarta, serta kota-kota lapis kedua/ketiga lainnya seperti Boyolali, Berau, Pandeglang, Palopo, Tanjungbalai dan lain-lain.

Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan aplikasi Qlue untuk pelaporan keluhan yang ditemukan di lapangan lewat media sosial. Tak hanya itu, yang terbaru pemprov bekerja sama dengan aplikasi penyedia informasi transportasi umum Trafi untuk mendukung TransJakarta.

“Di Indonesia, transformasi digital belum diimplementasikan secara penuh dalam perusahaan. Hal ini berdampak pada perbedaan gaya kepemimpinan, di mana kecepatan pengambilan keputusan jadi lambat, sehingga ada efek negatif yang timbul. Timing itu penting dan cara berpikir yang kuno tidak relevan lagi dengan gaya kepemimpinan saat ini,” kata Country Manager IDC Indonesia Sudev Bangah saat Briefing IDC FutureScape Media.

IDC menyoroti bahwa transformasi digital akan mencapai skala ekonomi makro Indonesia selama dua hingga tahun depan mendatang, mulai dari mengubah cara perusahaan beroperasi dan membentuk kembali ekonomi global. IDC menyebutnya dengan “Ekonomi DX.”

Menurut IDC, agar implementasi teknologi bisa dilakukan secara penuh pemilik perusahaan harus mulai memikirkan relevansi bisnis mereka dalam 10 tahun mendatang. Serta bagaimana harus bereaksi saat menghadapi teknologi yang sifatnya disruptive.

Selain membahas prediksi IoT, IDC juga memprediksi hal lainnya di sektor usaha. Misalnya, pada 2019 sebanyak 50% dari perusahaan TI di Indonesia akan menciptakan layanan consumer-facing dan ecosystem-facing memenuhi kebutuhan DX.

Kemudian, di 2020, perusahaan lokal akan mulai memanfaatkan inovasi terbuka untuk mengalokasikan keahlian untuk 15% proyek baru. Tujuannya untuk meningkatkan persentase tingkat kesuksesan pengenalan produk hingga lebih dari 50%.

IDC juga memprediksi di 2018 online brand ambassador dan social media influencer akan memiliki kekuasaan pemasaran dari iklan digital tradisional. Akan tetapi di tahun berikutnya akan situasi akan mereda dan tahun seterusnya.

Selain itu, di 2019 IDC memprediksi hanya 30% produsen manufaktur yang berinvestasi untuk dukung transformasi digital dan memaksimalkan pendapatannya, sementara sisanya masih memakai model bisnis dan teknologi yang masih konvensional.

Prediksi belanja ICT Indonesia

Secara terpisah, IDC juga memprediksikan belanja ICT (Information, Communication, and Technology) Indonesia sepanjang tahun ini menembus angka Rp339 triliun. Jumlahnya naik dari realisasi belanja ICT di tahun lalu sebesar Rp320 triliun.

Sementara itu, belanja IT diprediksi tembus Rp293 triliun. Adapun komposisinya terdiri atas perangkat (device) sebesar Rp92 triliun, IT services Rp18 triliun, software Rp9 triliun, mobile data Rp112 triliun, dan mobile voice Rp62 triliun.

“2017 akan menjadi momentum di beberapa industri, mulai dari hardware hingga services. Services akan terus tumbuh, bahkan menjadi kunci pendorong untuk belanja IT,” terang Head of Consulting Department IDC Indonesia Mevina Munindra.

Sementara, belanja ICT di 2020 diprediksi menjadi Rp394 triliun. Adapun komponen belanjanya, devices Rp106 triliun, IT services Rp29 triliun, software Rp12 triliun, mobile data Rp137 triliun, dan mobile devices Rp59 triliun.

“Dengan pertumbuhan ini, industri dituntut untuk terus berinovasi menjadi perusahaan berbasis teknologi seperti otomatisasi proses bisnis. Tapi infrastruktur TI yang ada harus tetap dijalankan kalau memang itu baik bagi perusahaan,” pungkas Mevina.

Indocomtech 2015 Angkat Tema Internet of Things, Seberapa Siap Indonesia?

Evolusi adalah salah satu sifat dasar teknologi. Ia selalu berubah, dan terkadang realita kontras dari harapan serta asumsi. Belum lama khalayak dihebohkan dengan dugaan bahwa zaman keemasan PC akan segera berakhir. Lalu ternyata pemain di industri ini menyebutnya era PC+, dan sekarang para ahli melihat Internet of Things sebagai tren IT terkini di Indonesia. Continue reading Indocomtech 2015 Angkat Tema Internet of Things, Seberapa Siap Indonesia?

Asus Kembalikan Fungsi Sejati Desktop PC Bisnis Dengan D510MT

Pergeseran minat dan perspektif konsumen terhadap device komputasi yang mengakibatkan revolusi di pasar tidak berarti mengubah hal-hal fundamental. Beberapa lini seperti bisnis tetap membutuhkan produk olah data konvensional agar aktivitas berjalan lancar. Dan ini hanyalah satu dari banyak argumen Asus dalam acara media workshop bertajuk ‘Tool-less, Think-Less’. Continue reading Asus Kembalikan Fungsi Sejati Desktop PC Bisnis Dengan D510MT

Microsoft Indonesia Promotes #WeSpeakCode

IT innovators all over the world believe that coding or computer programming can be set as a ‘culture’ or routine which serves so many changes on how people live their daily life. Microsoft, one of code.org’s supporters, partners with Coding (Indonesia) in socializing the code.org in Indonesia through the #WeSpeakCode campaign. Continue reading Microsoft Indonesia Promotes #WeSpeakCode

We Do Really Need Human Resource Regeneration!

It seems that the appointment of the new Minister of Communication and Information as well as the establishment of new creative economy agency have driven people’s mind away from one of most actual fundamental issues that should be fixed ASAP: the human resource regeneration. I know that infrastructure and technology are two crucial things to be thought of, but, hey, ask any startup out there and you’ll find out that actually it is the lack of available proper human resource that becomes their most anticipated issue.   Continue reading We Do Really Need Human Resource Regeneration!

ZDNet Releases Survey on Salary of Indonesian IT Professionals

Fresh IT graduates who have skill in the areas of server and network, earn on average higher salary thantheir peers who have skills in other areas.

That is according to the release of the result of ZDNet Asia on salary survey of IT professionals inIndonesia. ZDNet Asia conducted an online survey on 78 IT professionals in Indonesia during March 2011to March 2012. The survey result was released on Monday on ZDNet Asia’s website.

Of 78 people surveyed, 37 people are working for less than 5 years, 30 people have been workingbetween 5 to 10 years and the remaining 11 has been working for more than 10 years.

Continue reading ZDNet Releases Survey on Salary of Indonesian IT Professionals

ZDNet Rilis Survei Gaji Profesional TI di Indonesia

Fresh graduate TI yang mempunyai keterampilan pada bidang server dan jaringan, mendapatkan rata-rata gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan teman-teman mereka yang mempunyai keterampilan di bidang lain.

Demikian menurut rilis hasil survei ZDNet Asia tentang gaji profesional TI di Indonesia. ZDnet Asia, melakukan survei pada 78 profesional TI di Indonesia secara online selama Maret 2011 sampai Maret 2012. Hasil survei tersebut dirilis hari Senin lalu melalui situs ZDNet Asia.

Dari 78 orang yang disurvei, 37 orang berpengalaman kerja kurang dari 5 tahun, 30 orang berpengalaman antara 5 sampai 10 tahun dan 11 sisanya mempunyai pengalaman lebih dari 10 tahun.

Continue reading ZDNet Rilis Survei Gaji Profesional TI di Indonesia