Tag Archives: jam tangan gps

Lebih Murah dari Kakaknya, Suunto Spartan Trainer Wrist HR Masih Berfitur Lengkap

Januari lalu, Suunto mengungkap jam tangan multisport pertama mereka yang dilengkapi heart-rate monitor terintegrasi, Spartan Sport Wrist HR. Namun dimensi bongsor dan harga mahal tentu bukan untuk semua orang, dan Suunto pun memutuskan untuk merilis model lain guna memperbaiki dua kekurangan tersebut.

Model yang dimaksud adalah Suunto Spartan Trainer Wrist HR. Masih dari keluarga Spartan, gaya desainnya tampak senada namun dengan dimensi yang lebih ramping dan lebih ringan. Tebalnya cuma 14,9 mm, sedangkan bobotnya tidak lebih dari 66 gram – bahkan lebih ringan lagi di angka 56 gram jika konsumen memilih varian yang mengemas bezel plastik.

Kendati demikian, hampir semua fitur yang ditawarkan kakaknya masih ada di sini, meski sebagian sedikit lebih terbatas. Contohnya, resolusi layarnya cuma 218 x 218 pixel, dan ketahanan airnya ‘cuma’ sampai 50 meter. Selebihnya, Anda akan mendapatkan performa yang setara.

Suunto Spartan Trainer Wrist HR

Total ada 80 mode olahraga yang bisa diaktifkan, dan integrasi GPS berarti tracking juga bisa dilakukan untuk aktivitas seperti berlari, bersepeda maupun berenang. Ke depannya, Suunto berencana untuk menambahkan kapabilitas activity tracking selama 24 jam nonstop sekaligus sleep tracking melalui software update.

Namun yang lebih penting lagi adalah kehadiran sensor laju jantung garapan Valencell. Sensor ini sama persis seperti yang dimiliki Spartan Sport Wrist HR, dengan kinerja yang terbukti cukup presisi. Baterainya bisa bertahan selama 10 jam (30 jam jika mengaktifkan mode power saving), atau sampai 14 hari kalau dijadikan tracker biasa tanpa GPS menyala.

Bagian terbaiknya, harga Spartan Trainer Wrist HR ternyata tidak sampai separuh harga kakaknya. Pemasarannya akan dimulai pada 31 Agustus mendatang dengan banderol $279, lalu di pertengahan September varian dengan bezel logamnya menyusul dengan harga $329.

Sumber: Wareable dan Suunto.

Berbekal Sensor Laju Jantung yang Akurat, Polar M430 Didesain untuk Pelari Serius

Polar kembali merilis jam tangan GPS berkemampuan heart-rate monitoring. Polar M430 adalah suksesor dari M400 yang dirilis di tahun 2014, dan perubahan terbesar yang dibawanya adalah sensor laju jantung itu tadi.

Dibandingkan pendahulunya, desainnya memang tidak banyak berubah. Perangkat masih mengemas layar monokrom dan pengoperasian berbasis lima tombol. Bodinya juga tahan air, dan secara keseluruhan tetap didesain secara spesifik untuk pelari serius.

Yang mungkin jadi pertanyaan, mengapa Anda harus memilih M430 ini kalau ada M200 yang cuma seharga $150? Jawabannya berkaitan dengan kinerja sensor laju jantungnya. Berbekal total 6 LED, M430 diyakini bisa memberikan hasil pengukuran yang lebih akurat ketimbang M200 yang hanya mengemas 2 LED saja.

Selanjutnya, M430 juga lebih superior soal baterai. Dalam posisi normal, baterainya bisa bertahan sampai 20 hari. Saat GPS dan heart-rate monitoring-nya aktif, perangkat bisa beroperasi hingga 8 jam. Pun begitu, M430 menyediakan sejumlah mode GPS supaya daya tahan baterainya bisa didongkrak lagi hingga mendekati angka 30 jam.

Polar M430 tersedia dalam tiga pilihan warna / Polar
Polar M430 tersedia dalam tiga pilihan warna / Polar

Selebihnya, fitur yang ditawarkan M430 cukup mirip dengan M200. Yang paling utama dan unik dari Polar adalah fitur Smart Coaching serta Running Program yang bersifat adaptif. Fitur notifikasi turut tersedia, namun pastinya tidak bisa mengalahi yang ditawarkan Polar M600, yang notabene menjalankan OS Android Wear.

Polar M430 rencananya akan dipasarkan mulai bulan Mei mendatang. Harganya tidak terpaut terlalu jauh dari M200 di angka $229, dan pilihan warna yang tersedia ada tiga: putih, oranye dan abu-abu gelap.

Sumber: Polar.

Garmin Forerunner 935 Siap Jadikan Fitness Tracker Anda Kelihatan Cupu

Garmin bukan nama yang asing lagi di ranah fitness tracker. Mereka punya lini produk untuk setiap kalangan konsumen: Vivofit untuk yang sekadar memerlukan fitness tracker sederhana, Fenix bagi yang mengincar fitur tracking yang komprehensif, dan di paling atas ada Forerunner yang ditujukan buat atlet sejati.

Belum lama ini, Garmin memperkenalkan Forerunner 935, suksesor dari Forerunner 920XT yang sudah tergolong uzur. Seperti Fenix 5, jam tangan ini siap menyajikan tracking multisport, termasuk halnya heart-rate monitoring selama 24 jam nonstop.

Yang unik dari Forerunner 935 adalah fitur untuk mengetahui dampak sesi latihan pada tubuh pengguna. Dikembangkan bersama Firstbeat, fitur ini sejatinya bisa dijadikan indikator kapan harus berhenti berlatih, dan kapan harus menambah intensitasnya lebih lagi melalui data yang mudah dipahami.

Kehadiran sederet sensor seperti accelerometer, altimeter, barometer, kompas, termometer, GPS dan GLONASS, memungkinkan jam tangan ini untuk memonitor hampir segala jenis olahraga maupun aktivitas fisik. Atlet renang pun juga siap dilayani, mengingat jam tangan ini tahan air sampai kedalaman 50 meter.

Secara fisik Forerunner 935 jauh lebih tampan ketimbang 920XT. Wajahnya dihuni oleh layar 1,2 inci dengan resolusi 240 x 240 pixel, sedangkan strap-nya dapat dilepas-pasang dengan mudah dan kompatibel dengan strap Garmin QuickFit yang terbuat dari berbagai material.

Soal baterai, Garmin Forerunner 935 menjanjikan daya tahan hingga 24 jam dalam mode GPS, 50 jam dalam mode battery saver, atau malah sampai dua minggu dalam mode jam tangan biasa. Pemasarannya sudah dimulai saat ini dengan banderol $500, namun Garmin juga membundelnya bersama tiga aksesori dan strap ekstra seharga $650.

Sumber: Garmin.

Garmin Luncurkan Trio Jam Tangan Multisport Baru: Fenix 5, Fenix 5S dan Fenix 5X

Segmen wearable kembali dibuat ramai oleh event CES 2017 pekan lalu, dimana sejumlah pabrikan mengungkap smartwatchsmartwatch terbarunya, termasuk yang menjalankan sistem operasi Android Wear 2.0. Lain halnya dengan Garmin, mereka mengumumkan lini jam tangan multisport baru bernama Fenix 5.

Bagi yang mengikuti, Fenix 5 adalah suksesor dari Fenix 3 yang dirilis dua tahun silam, juga di ajang CES. Belajar dari pengalaman, Fenix 5 kini terdiri dari trio jam tangan GPS yang berbeda ukuran – Fenix 5, Fenix 5S dan Fenix 5X – sekaligus mengusung fitur spesifik yang diincar oleh kalangan konsumen tertentu.

Ketiganya mempunyai desain yang tampak gagah, dengan bodi terbuat dari bahan stainless steel dan ketahanan air hingga kedalaman 100 meter. Seperti yang telah disebutkan, dimensi masing-masing model Fenix 5 ini berbeda: Fenix 5 berdiameter 47 mm, Fenix 5S yang ditujukan untuk kalangan perempuan berdiameter 42 mm, sedangkan Fenix 5X yang berfitur paling lengkap sebesar 51 mm.

Ketiga model Fenix 5 ini memiliki strap yang dapat dilepas-pasang dengan mudah, sehingga konsumen bebas memilih antara strap berbahan kulit atau logam. Tracking berbagai macam aktivitas dan jenis olahraga dapat mereka lakukan, termasuk memonitor laju jantung. Khusus untuk Fenix 5X, model tersebut malah menawarkan sistem navigasi yang komprehensif.

Garmin Fenix 5X dilengkapi sistem pemetaan yang lengkap, termasuk yang dikhususkan untuk para pesepeda / Garmin
Garmin Fenix 5X dilengkapi sistem pemetaan yang lengkap, termasuk yang dikhususkan untuk para pesepeda / Garmin

Fitur ala smartwatch pun tetap dipertahankan, utamanya untuk meneruskan notifikasi, tapi tersedia juga dukungan sistem Connect IQ dimana pengguna dapat menambahkan widget ekstra maupun mengganti watch face sesuai kebutuhan.

Untuk trio Fenix 5 ini, Garmin juga akan menawarkan varian yang dilengkapi kaca safir pada bagian wajahnya. Varian ini turut mengemas konektivitas Wi-Fi sehingga sinkronisasi data dapat dilakukan secara lebih mudah.

Daya tahan baterai yang dijanjikan terbilang fenomenal, meski masing-masing model menawarkan angka yang berbeda. Fenix 5 adalah yang paling berstamina, sanggup beroperasi selama 14 hari dalam mode smartwatch, atau 24 jam dalam mode GPS. Ukuran paling kecil menjadikan Fenix 5S yang paling loyo, cuma 8 hari atau 13 jam dalam mode GPS. Terakhir, Fenix 5X mampu bertahan selama 12 hari, atau 20 jam dalam mode GPS.

Lini Garmin Fenix 5 rencananya akan dipasarkan mulai kuartal pertama tahun ini juga. Fenix 5 dan Fenix 5S dibanderol $600; sedangkan Fenix 5 Sapphire, Fenix 5S Sapphire dan Fenix 5X sedikit lebih mahal di angka $700.

Sumber: Wareable dan Garmin.

Suunto Ungkap Jam Tangan Sport Pertamanya yang Mengemas Sensor Laju Jantung Terintegrasi

Pabrikan jam tangan sport asal Finlandia, Suunto, kembali memperkenalkan model terbaru untuk lini Spartan mereka. Didapuk Spartan Sport Wrist HR, jam tangan ini istimewa karena ia merupakan jam tangan pertama Suunto yang mengusung sensor laju jantung terintegrasi.

Secara fisik, desainnya tidak jauh berbeda dari model Spartan lainnya, tetap elegan sekaligus tahan banting, mengikuti tradisi yang dipertahankan Suunto selama ini. Fitur tracking-nya juga masih sangat lengkap, sanggup memonitor sekitar 80 tipe aktivitas yang berbeda.

Kehadiran sensor laju jantung merupakan pembaruan yang sangat signifikan, apalagi mengingat konsumen Suunto selama ini harus mengandalkan chest strap terpisah untuk memonitor kesehatan jantungnya. Di sini Suunto mengandalkan sensor optik yang sangat akurat garapan Valencell, sebuah perusahaan asal AS yang memang ahli di bidang sensor biometrik.

Penggemar smartwatch sejatinya juga bisa dibuat tertarik oleh Spartan Wrist HR, mengingat ia juga mengemas layar sentuh berwarna, panduan navigasi berbasis GPS maupun integrasi smartphone seperti biasanya.

Suunto Spartan Sport Wrist HR rencananya akan mulai dipasarkan pada musim semi mendatang seharga $649. Pilihan warna yang tersedia ada tiga: hitam, biru dan sakura.

Sumber: Suunto dan Digital Trends.

Polar Rilis M200, Arloji GPS Sekaligus Activity Tracker Berbekal Heart-Rate Monitor dengan Harga Cukup Terjangkau

Dewasa ini kita tidak kekurangan pilihan fitness tracker, tapi akan lebih menarik seandainya perangkat tersebut mengusung nama Polar. Wajar saja, mengingat perusahaan asal Finlandia tersebut bisa disebut sebagai inventor perangkat heart-rate monitor yang bersifat portable.

Usai memperkenalkan smartwatch Android Wear perdananya bulan Agustus lalu, Polar kini membidik pasar yang lebih luas dengan jam tangan GPS sekaligus activity tracker berlabel M200. Desainnya yang simpel dengan berbagai pilihan warna merupakan formula yang tepat untuk menembus pasar mainstream.

Polar M200 sejatinya dirancang untuk memenuhi kebutuhan para pelari di level apapun, mau yang amatiran sampai profesional sekalipun. Selain jumlah langkah kaki, kalori yang terbakar serta kualitas tidur, M200 dibekali sensor optik untuk memonitor laju jantung yang merupakan spesialisasi Polar.

Pilihan warna untuk Polar M200 / Polar
Pilihan warna untuk Polar M200 / Polar

Fitur Smart Coaching turut tersedia, salah satunya dalam wujud Running Program, dimana pengguna akan dihadapkan dengan agenda berlatih adaptif yang disesuaikan dengan kemampuannya masing-masing. Selagi berlatih, aplikasi pendampingnya akan memberikan sederet panduan supaya pengguna bisa berfokus pada aspek penting yang perlu dibenahi.

M200 juga menawarkan fitur notifikasi berupa getaran untuk panggilan telepon, pesan teks, event kalender maupun media sosial. Baterainya diklaim sanggup bertahan selama enam hari nonstop, atau 6 jam jika fitur GPS-nya Anda aktifkan terus.

Bagian terbaiknya, Polar M200 dijajakan cukup terjangkau di angka $149, dengan strap opsional yang bisa dibeli secara terpisah. Polar akan memasarkannya secara global mulai awal tahun depan.

Sumber: Polar.

Suunto Perkenalkan Jam Tangan Sport Terbarunya, Spartan Ultra

Sukses dengan seri Ambit, pabrikan jam tangan sport Suunto kini memperkenalkan model baru yang lebih canggih, lebih komplet, namun di saat yang sama masih terasa premium dan tahan banting. Namanya Suunto Spartan Ultra, dan pabrikan asal Finlandia tersebut sepertinya tidak main-main ketika menambatkan embel-embel “Ultra” pada produknya.

Suunto sendiri lebih sreg menyebut Spartan Ultra sebagai jam tangan multisport ketimbang sekadar sport. Pasalnya, ia datang dengan sederet mode yang dikhususkan untuk berbagai jenis olahraga, mulai dari triathlon sampai snowboarding sekalipun. Pengguna bahkan juga bisa mengaktifkan mode yang spesifik ketika mereka hanya sekadar berlatih atau berpartisipasi dalam lomba.

Berbekal accelerometer, GPS dan sensor laju jantung, Spartan Ultra juga bisa digunakan sebagai activity tracker standar untuk memonitor jumlah langkah kaki, kalori yang terbakar dan waktu yang dihabiskan selama pengguna aktif. Di sisi lain, ia pun juga mengusung fitur notifikasi ala smartwatch pada umumnya.

Suunto Spartan Ultra hadir dalam empat varian / Suunto
Suunto Spartan Ultra hadir dalam empat varian / Suunto

Fisik yang kokoh nan premium adalah nilai jual lain dari Spartan Ultra. Casing-nya terbuat dari perpaduan bahan polyamide dan serat kaca, sedangkan bezel-nya terbentuk dari titanium atau stainless steel – tergantung varian. Tepat di tengah, kaca kristal safir melindungi layar sentuh berwarnanya yang diklaim tetap terlihat terang di bawah terik matahari.

Pengguna juga tidak perlu sungkan mengajaknya berbasah-basahan, mengingat Spartan Ultra tetap bisa beroperasi sampai kedalaman 100 meter. Soal baterai, Suunto hanya bilang daya tahannya “kompetitif”, sehingga saya cuma bisa berasumsi kalau yang dimaksud adalah “beberapa hari”.

Kalau frekuensi berolahraga Anda termasuk kelas berat dan mencakup banyak jenis, Suunto Spartan Ultra bisa Anda pinang mulai bulan Agustus mendatang dengan kisaran harga $699 sampai $799, plus ekstra $50 untuk varian dengan heart-rate monitor.

Sumber: TechRadar dan Suunto.