Tag Archives: Jarvis

Aplikasi SaaS Bisnis Jarvis

Aplikasi Jarvis Diluncurkan, Bantu Bisnis Pantau Kinerja Karyawan Saat WFH

Mencoba menjawab kebutuhan perusahaan di masa tren kerja jarak jauh ini, Jarvis (Jari Visibility) resmikan kehadirannya pada Juli 2020. Aplikasi ini membantu melacak produktivitas pekerja di luar kantor, dengan fitur yang mencakup manajemen kehadiran karyawan dengan selfie check-in dan check-out, perekaman lokasi berbasis GPS, dan pemantauan alur kerja.

Jarvis beroperasi di bawah jaringan perusahaan Jari Solusi Internasional. Startup tersebut diluncurkan pada 2017, menyediakan solusi SaaS yang mendukung bisnis. Produk awal mereka adalah aplikasi Jarco (Jarvis Collection), dibuat untuk institusi finansial agar dapat mengurangi penipuan dalam pengumpulan pembayaran.

Awalnya solusi Jarvis fokus melayani perusahaan di bidang keuangan. Namun menurut pemaparan Co-Founder & CEO Jari  Stephanus Lutfi, beberapa waktu terakhir banyak permintaan solusi bisnis dari perusahaan di sektor lain, termasuk ritel , manufaktur, e-commerce, dan hospitality. Di tengah WFH, mereka membutuhkan sistem untuk mengawasi kegiatan karyawan perusahaan di luar kantor.

Jari Solusi Internasional telah mendapatkan pendanaan awal dari UMG Idealab, diumumkan dua pekan lalu, Kamis (17/9). Tidak disebutkan detail investasi tersebut. Namun diketahui bahwa UMG berinvestasi pada startup tahap awal dengan ukuran tiket $5 ribu hingga $2 juta.

“Dengan pendanaan awal oleh UMG Idealab, Jari Solusi International akan fokus untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran Jarvis, serta menguatkan infrastruktur untuk mendukung peluncuran produk baru,” ujar Lutfi.

Selain fitur yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa layanan lain yang diklaim Lutfi menjadi value proposition produknya. Pertama ada Smartform, memungkinkan perusahaan membuat formulir online untuk berbagai kebutuhan. Selain itu, Jarvis juga dilengkapi dengan fitur Task Assignment untuk membantu koordinasi tim antara atasan dengan personil di bawahnya, serta fungsi supervisi mulai dari proses hingga hasil kerja tim. Aplikasi Jarvis juga dilengkapi oleh fitur Last Location untuk melihat posisi terakhir personil di lapangan.

Founder & CEO UMG Idealab Kiwi Aliwarga mengungkapkan, dalam wawancara secara terpisah, “Strategi investasi UMG Idealab terfokus dengan peran dan kontribusi kami di tiga sektor utama yaitu melawan perubahan iklim, mengurangi ketimpangan pendapatan (income inequality), serta mengembangkan teknologi untuk membantu UMKM Indonesia lebih maju dan kompetitif”.

Dimulai di Myanmar pada akhir 2014 dan beroperasi di Indonesia sejak 2016, perusahaan tersebut telah terlibat dalam lima kesepakatan tahun ini dengan Widya Life Science, Foodtx, startup pengiriman bahan makanan Zay Chin, dan pabrik cokelat Moodco.

Di Indonesia sendiri saat ini sudah ada puluhan layanan dari startup digital yang mencoba menyelesaikan masalah spesifik di bisnis, termasuk UKM. Beberapa dari mereka bahkan sudah mengantongi pendanaan puluhan juta dolar dan berkolaborasi dengan unicorn/decacorn. Potensi pasar yang ditargetkan memang sangat besar, menurut data BPS, sudah ada 64,2 juta unit usaha di skala tersebut.

Tabiat founder startup adalah mencoba menyelesaikan permasalahan dengan inovasi teknologi, termasuk bagi para pelaku UKM. Menurut riset SME Empowerment 2020DSResearch memetakan berbagai layanan startup lokal yang telah dirilis dan menyasar penyelesaian permasalahan finansial / permodalanoperasional, dan ekspansi.

Platform digital untuk UKM dari startup Indonesia / DSResearch
Platform digital untuk UKM dari startup Indonesia / DSResearch

Daftar Aplikasi Asisten Virtual Pintar Alternatif Google Now

Aplikasi asisten virtual Google Now secara default tersedia untuk perangkat berbasis Android. Aplikasi ini membantu Anda melakukan berbagai hal seperti mencari berita, menjalankan aplikasi, membuat catatan dan lain sebagainya menggunakan perintah suara. Tapi, jika Anda kurang menyukai apa yang disuguhkan oleh Google Now, mungkin 4 aplikasi asisten virtual ini bisa jadi alternatif.

Indigo

https://youtu.be/atq5HbLL4ek

Indigo dirancang untuk menggantikan Google Now dengan mencoba menawarkan semua yang bisa dilakukan oleh Google Now, namun dengan menambahkan gayanya sendiri. Indigo mampu menyajikan berita terbaru yang Anda minati dan membacakannya dengan keras. Anda juga dapat melakukan semua tugas dasar, seperti membuka aplikasi, pencarian online, mendapatkan ramalan cuaca, menerjemahkan teks, mengelola kalender, menemukan lokasi yang diinginkan di dekat Anda, dan menelpon orang. Semua tugas-tugas tersebut dilakukan dengan perintah suara.

Application Information Will Show Up Here

 

Jarvis

https://youtu.be/XNeU_3bj0Jo

Yap, apa yang kamu baca memang benar adanya. Aplikasi asisten virtual ini bernama Jarvis. Bagi yang pernah menonton film Box Office Iron Man tentu sangat familiar dengan nama ini. Seperti di film aslinya, Jarvis ini merupakan asisten virtual pribadi yang pintar. Ia mampu melakukan berbagai hal seperti menerima perintah untuk menghidupkan Wifi, Bluetooth, panggilan, membuka pesan teks, atau membuat jadwal kegiatan baru. Semuanya juga diperintahkan melalui suara.

Application Information Will Show Up Here

 

Robin

Aplikasi asisten virtual Android ini masih terus dikembangkan, tapi bahkan dalam kondisinya sekarang ini, Robin mampu bekerja dengan baik. Robin siap menjadi asisten pribadi saat Anda membutuhkan penunjuk jalan yang akurat. Dia memiliki sistem aktivasi isyarat di mana Anda bisa mengucapkan “halo” dua kali di depan telepon untuk mengaktifkannya, kemudian membuat pesan baru dengan suara dan mengakses GPS.

Application Information Will Show Up Here

 

Smart Voice Assistant

https://youtu.be/F5rEL4_NxC8

Aplikasi ini disebut dapat membantu orang menghindari bahaya saat mengemudi. Smart Voice Assistant membantu pengguna perangkat smartphone Android untuk terus terhubung, misalnya membuat pesan teks dengan suara, membuat panggilan baru, membacakan pesan saat sedang berada di jalanan, mencarikan informasi di internet, membuat catatan hingga memeriksa kapasitas baterai.

Application Information Will Show Up Here

Mark Zuckerberg dan Impiannya Menjadi Tony Stark

Penggemar Iron Man pasti tidak asing lagi dengan Jarvis. Di film dan komik, asisten digital ini berkali-kali menyelamatkan nyawa Tony Stark dan Pepper Potts, tidak heran jika banyak orang diam-diam berimajinasi memiliki AI sepertinya buat membantu mereka di berbagai skenario. Di dunia nyata sendiri, ternyata CEO Facebook merupakan sosok yang paling mendekati Tony Stark.

Mungkin Anda sudah tahu, Mark Zuckerberg beberapa waktu lalu memublikasikan beberapa video demonstrasi kecerdasan buatan yang ia namai seperti sang asisten Iron Man. Tentu saja kreasinya itu bukan diciptakan untuk Mark sematkan di jubah eksoskeleton yang diam-diam ia buat. Implementasinya lebih ‘casual‘: di tahun 2016 ini, Mark menantang dirinya untuk membangun AI di rumah.

Sang chairman Facebook mengakui, perjalanan pengembangan AI yang ideal masih sangat jauh, meski teknologi saat ini memungkinkan terealisasinya sejumlah terobosan besar. Dan upaya menciptakan sistem home automation ini juga membuat Mark mempelajari lebih banyak hal, termasuk lebih memahami teknologi internal Facebook yang dimanfaatkan para teknisi.

Buat sekarang, Mark bisa berinteraksi dengan Jarvis menggunakan smartphone dan komputer. Lewat AI, ia dapat mengendalikan banyak pernak-pernik di rumah, misalnya lampu, thermostat, perabotan, bahkan mengakses sistem hiburan seperti musik dan keamaman. AI tersebut mampu menganalisis pola dan minat penghuni rumah, lalu pelan-pelan bisa mengetahui kata-kata serta konsep baru – bahkan dapat membantu Mark dan Priscilla menghibur buah hatinya, Max.

Jarvis memanfaatkan kombinasi sejumlah teknik pembangun AI seperti teknologi proses bahasa, sistem pengenal wajah dan suara, dan ‘reinforcemwent learning‘; ditulis di Python, PHP dan Objective C. Sebelum mulai menggarap Jarvis, Mark pertama-tama harus menyambungkan segala sistem (pintu, lampu, pengaturan suhu ruang, sampai sistem audio) di rumahnya ke server, lalu melengkapinya dengan menyiapkan user interface (messenger bot, app, dan kamera).

Bagi Mark, membuat AI bisa mengenali wajah manusia adalah salah satu tantangan terbesarnya. Pasalnya, mesin lebih susah membedakan wajah dua individu ketimbang dua objek berbeda. Untung saja kemampuan pengenal wajah Facebook semakin canggih, dan untuk menyempurnakan fungsinya, Mark memasang beberapa kamera buat mengambil gambar dari sudut berbeda, lalu memerintahkan mereka melakukan pengawasan secara terus-menerus.

Selanjutnya, Mark punya agenda untuk membangun aplikasi Android, memasang terminal suara Jarvis di lebih banyak ruang, serta mengoneksikan lebih banyak perabotan. Ia juga ingin mengeksplorasi kemampuan self-learning sehingga Jarvis bisa belajar secara mandiri tanpa perlu perintah spesifik.

Sumber: Facebook.