Tag Archives: jastip

Mau Dapat Penghasilan Dengan Berbelanja? Begini Syarat dan Cara Daftar Jadi Mitra Titipku

Titipku merupakan aplikasi yang dapat membantu penggunanya yang ingin berbelanja kebutuhan harian tanpa harus pergi ke pasar. Selain dapat membantu pengguna berbelanja ke pasar, Titipku juga membantu Anda yang ingin mendapatkan penghasilan dengan cara daftar jadi Mitra Titipku.

Mitra Titipku atau yang juga disebut dengan Jatiper berperan sebagai orang yang mewakili pengguna berbelanja ke pasar dan mengirimkan pesanan ke alamat pengiriman pengguna. Mudah, bukan? Jadi, bagaimana cara jadi Mitra Titipku?

Syarat Menjadi Mitra Titipku

Sebelum daftar menjadi Mitra Titipku atau Jatiper, terdapat beberapa persyaratan yang perlu Anda penuhi untuk menunjang proses kerja Mitra, antara lain:

  • Modal minimal sebesar 300 ribu rupiah.
  • Kendaraan sendiri dan SIM C.
  • HP Android.

Cara Daftar Jadi Mitra Titipku

Untuk menjadi Mitra Titipku, Anda dapat melakukan pendaftaran pada aplikasi Titipku Jatiper yang bisa Anda unduh secara gratis di Play Store. Kemudian, simak dan ikuti panduan berikut ini:

  • Buka aplikasi Titipku Jatiper.
  • Lalu, Anda akan masuk ke halaman login. Untuk mendaftar akun baru, klik Daftar jadi Jatiper.

  • Selanjutnya, Anda akan diminta untuk mengizinkan akses lokasi device.

  • Berikutnya, aplikasi Titipku Jatiper akan menampilkan persyaratan untuk menjadi Mitra Jatiper. Apabila Anda telah memahami dan bersedia memenuhi persyaratan tersebut, klik Mengerti.

  • Setelah itu, Anda akan masuk ke halaman form pendaftaran Mitra Titipku yang terdiri dari tiga langkah.
  • Pertama, lengkapi data diri mulai dari nama lengkap, nomor KTP, email, nomor handphone, jenis kelamin, alamat, tanggal lahir, frekuensi pergi ke pasar, hingga foto diri dan KTP. Jika semua sudah terisi, klik Lanjut.

  • Kedua, lengkapi informasi terkait modal yang dimiliki dan pasar yang dapat dijangkau oleh Mitra Titipku. Klik Lanjut.
  • Ketiga, lengkapi informasi kendaraan dan unggah foto SIM C Anda. 
  • Apabila semua informasi telah dilengkapi, klik Daftar dan pendaftaran Anda akan segera diproses.

Nah, demikian informasi mengenai cara jadi Mitra Titipku atau Jatiper bagi Anda yang ingin mendapatkan penghasilan dengan berbelanja di pasar. Menjadi Mitra Titipku sangat cocok bagi Anda yang tengah mencari ide usaha jasa untuk memperoleh pendapatan tambahan karena Titipku memiliki konsep layaknya jastip. Bagaimana? Tertarik mencoba? 

Kenalan dengan Aplikasi Titipku Beserta Cara Kerjanya untuk Pelanggan dan Mitra

Di zaman serba teknologi seperti saat ini, selalu ada kemudahan yang bisa Anda dapatkan setiap harinya, termasuk dalam hal berbelanja. Selain aplikasi e-commerce, aplikasi lainnya seperti Titipku juga turut berkontribusi memberikan kemudahan untuk aktivitas berbelanja kebutuhan harian. Sudahkah Anda tahu apa itu aplikasi Titipku?

Apa Itu Titipku?

Aktivitas belanja memang merupakan aktivitas yang menyenangkan. Namun, untuk beberapa orang aktivitas belanja menjadi sulit dilakukan karena keterbatasan waktu yang dimiliki atau akses ke pusat perbelanjaan pasar yang sulit. Maka dari itu, aplikasi Titipku hadir menjawab masalah tersebut.

Titipku merupakan aplikasi belanja online dari pasar tradisional sebagai solusi untuk Anda yang ingin berbelanja ke pasar namun memiliki kendala seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Melalui aplikasi Titipku, Anda dapat memperoleh berbagai produk sayuran, buah, hingga daging untuk melengkapi persediaan dapur Anda.

Seperti namanya, aplikasi Titipku menggunakan konsep jastip dimana nantinya pelanggan Titipku akan menggunakan jasa dari Mitra Titipku, atau yang disebut dengan Jatiper, untuk membelikan barang pesanannya. Untuk itu Titipku juga membuka kesempatan bagi Anda yang ingin mendapatkan penghasilan dengan menjadi Jatiper.

Cara Kerja Titipku

Sebelum mulai berbelanja online di Titipku atau mendaftar sebagai Mitra Titipku, sebaiknya Anda pahami terlebih dahulu cara kerja aplikasi Titipku di bawah ini.

Daftar Sebagai Pelanggan atau Mitra

Langkah pertama yang harus dilakukan untuk pengguna Titipku atau Jatiper adalah mengunduh aplikasi Titipku atau Jatiper dan mendaftar akun.

Pesan Online di Aplikasi Titipku

Setelah mendaftar akun di Titipku, selanjutnya Anda sebagai pelanggan dapat memesan beberapa produk melalui aplikasi Titipku.

Menerima Pesanan, Belanja, dan Mengirim Pesanan

Selanjutnya, Jatiper akan menerima pesanan pelanggan, berbelanja pesanan pelanggan, dan mengirimkan pesanan langsung ke alamat pengiriman pelanggan.

Itu dia sedikit penjelasan mengenai apa itu aplikasi Titipku dan cara kerjanya sebagai informasi untuk Anda yang ingin mulai berbelanja dengan Titipku atau mendapatkan penghasilan dengan menjadi Jatiper. Jika ingin mendapatkan informasi lebih lengkap, Anda dapat mengunjungi situs resmi Titipku di sini.

Titipku memiliki cara kerja yang akan sangat mudah dipahami dan akan memberikan kemudahan baik untuk customer maupun Mitra. Tertarik mencoba?

Layanan Jastip Legal Titipbeliin

Platform “Jastip” Titipbeliin Fasilitasi Pembayaran Pajak dan Bea Cukai Produk

Sejak tahun 2017, jastip alias jasa titip beli barang dari luar negeri terpantau mulai ramai peminat. Seiring perkembangan media sosial seperti Instagram, jumlahnya pun makin bertambah hingga sekarang. Tren tersebut menjadikan beberapa founder menginisiasi platform yang mengakomodasi aktivitas tersebut.

Salah satu platform yang mencoba untuk menawarkan layanan serupa adalah Titipbeliin. Secara khusus mengakomodasi layanan jastip untuk perjalan wisata di Amerika Serikat, Tiongkok, Inggris, Korea Selatan, dan Singapura. Diluncurkan pada bulan Maret 2019 lalu, hingga kini Titipbeliin mengklaim memiliki 10 ribu pengguna aktif dan hampir 6000 transaksi. Dalam kurun waktu 9 bulan mereka mengklaim telah setorkan pajak senilai Rp600 juta.

“Titipbeliin hadir untuk mempermudah proses pembelian barang dari luar negeri secara cepat, mudah, dan legal karena selalu memasukan komponen pajak dalam biaya yang dibayarkan oleh pengguna,” kata Co-Founder Titipbeliin Bayu Sutrisno kepada DailySocial.

Secara khusus Titipbeliin bukan hanya membantu membeli produk yang diinginkan saja, namun proses pengiriman seperti pajak bea cukai, pengiriman internasional, dan hal lainya. Pemesan cukup melakukan pembayaran dan menunggu barang sampai depan rumah.

Cara pakai Titipbeliin

Untuk memanfaatkan layanan, pengguna hanya perlu menyalin tautan produk dari situs tertentu yang ingin dititipkan di beranda situs. Kemudian isi dengan detail berat dan harga, bayar dengan berbagai metode pembayaran yang disediakan. Kemudian barang akan sampai dirumah pengguna dalam waktu 3 – 10 hari untuk negara asal Singapura atau Tiongkok. Sementara pengiriman sekitar 10 – 15 hari dari Amerika dan 20 hari dari Inggris.

Untuk strategi monetisasi yang dilancarkan, setiap transaksi perusahaan mengambil profit dari jasa titip sebesar 6%, lalu selisih kurs dan diskon dari rekanan logistik lokal.

Disinggung apa perbedaan Titipbeliin dengan layanan jastip serupa lainnya, Bayu menegaskan mereka memiliki jaminan barang sampai ke rumah, karena ada pembayaran pajak. Barang titipan tidak ada yang tertahan oleh Dirjen Bea Cukai. Selain itu harga yang ditawarkan juga kompetitif dan platform serta layanan dijamin seamless memudahkan pengguna.

Tahun 2020 mendatang banyak target yang ingin dicapai oleh perusahaan. Salah satunya adalah melakukan penggalangan dana. Saat ini Titipbeliin telah mendapatkan dana segar dari angel investor. Perusahaan juga memiliki rencana untuk mengakomodir dan mengekspor produk dalam negeri yang berkualitas ke berbagai belahan dunia.

“Tahun depan kami juga ingin melakukan aktivasi awareness secara masif, agar lebih banyak konsumen mengetahui dan menggunakan Titipbeliin sebagai solusi pembelian barang dari luar negeri atau jastip agar bisa mengurangi praktik Jastip ilegal yang merugikan negara,” tutup Bayu.

Sebagai model bisnis yang tergolong baru, Hellobly mencoba mengakomodasi para pebisnis jastip dalam satu ruang

Strategi Hellobly Sebagai Marketplace Bisnis “Jastip”

Bisnis jasa titip atau jastip kini semakin digemari para maniak belanja di Indonesia. Hal ini menjadi salah satu latar belakang terciptanya Hellobly, sebuah platform marketplace online yang mengakomodasi para pemain jastip dalam satu ruang.

Berawal dari lima individu dengan kapasitas di bidang masing-masing, tercetus ide untuk membuat sesuatu yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru dan menghasilkan bagi semua yang terlibat. Melalui observasi pasar, mereka berhasil melihat animo masyarakat untuk berbelanja namun memiliki keterbatasan sehingga lebih memilih untuk “menitip”.

Selain jarak dan waktu tempuh, tim Hellobly juga menemukan alasan lain yang memicu konsumen untuk menggunakan jastip yakni pengalaman konsultasi yang ditawarkan, pemberitahuan rekomendasi pribadi, serta sebagai salah satu cara baru dalam bertransaksi online.

Hellobly telah tersedia di platform Android sejak awal 2019 dan akan meluncurkan versi iOS di bulan Juni. Ada berbagai macam produk yang bisa dititip, mulai dari buku, fesyen, kecantikan, dan lainnya. Jangkauan transaksi juga sangat luas, meliputi Indonesia, Malaysia, Jepang, US, Eropa dan banyak lagi sesuai dengan permintaan atau penawaran pengguna.

Fitur yang tengah dikembangkan adalah Live Shopping, yang diharapkan bisa memudahkan aktivitas jastip dan konsumen.

Sebagai salah satu marketplace dengan model bisnis yang tergolong baru, Hellobly mengakui bahwa tantangan terbesar mereka adalah untuk mengubah habit. Selama setahun menjalani bisnis, mereka bisa melihat bahwa masih banyak konsumen atau pemain jastip yang membuat kesepakatan di dalam platform, namun melakukan transaksi di luar platform. Hal ini menciptakan gap pada konversi yang kemudian menahan mereka untuk melakukan monetisasi.

“Karena kita baru meluncurkan aplikasi dan aktivasi di tahun ini, kita ingin mendapatkan full cycle dari ekosistem ini. Jadi kita belum berencana untuk monetize, mungkin sampai akhir tahun ini.” ujar Co-Founder dan CEO Hellobly Didit Setiadi.

Memasuki pembahasan tentang regulasi, Didit mengakui bahwa dalam membangun ekosistem ini, mereka membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah. Instansi yang paling dekat dengan industri ini adalah Bea Cukai. Saat ini pihaknya sedang mengatur rencana untuk mengumpulkan semua yang terlibat dalam industri, lalu berdiskusi mengenai regulasi.

“Intinya, pemerintah tahu ada aktivitas jastip. Target kami ke depannya adalah untuk mendapat dukungan dari pemerintah” ujar Didit.

Dari sisi pendanaan, Tim Hellobly mengaku masih berjalan secara bootstrap. Namun mereka sudah mengatur rencana untuk sumber pendapatan, yang paling praktis saat ini adalah mulai menetapkan biaya per transaksi dalam platform. Di akhir bulan ini, mereka juga akan menerapkan sistem pembayaran melalui platform untuk keamanan yang lebih terjamin.

Ketika disinggung mengenai target, Didit menegaskan, “Target kita bukan waktu, tapi growth. Kalau dilihat dari jumlah transaksi, konversi masih sekitar 10-15% dari total instalasi. Kita akan mulai preview kalau sudah mencapai 20-50 %.”

Application Information Will Show Up Here
Startup penyedia layanan jasa titip Triplogic terhubung dengan ekosistem BNI untuk pembayaran digital e-wallet Yap!, perluasan agen 46 BNI dan penyaluran KUR

Triplogic Kini Terhubung dengan Ekosistem Pembayaran Digital BNI

Platform jasa penitipan barang Triplogic mengumumkan kerja sama dengan BNI untuk penambahan opsi pembayaran digital Yap! dari BNI. Para agen Triplogic akan direkrut sebagai Agen46 BNI untuk mendapatkan penghasilan tambahan lewat perluasan layanan perbankan, serta dukungan pembiayaan KUR buat mendongkrak usaha mereka.

Kerja sama yang menyeluruh ini merupakan upaya kedua perusahaan untuk mempercepat program literasi dan inklusi keuangan di semua lini masyarakat, termasuk di sektor logistik. Serta, kemudahan transaksi dengan pembayaran secara digital.

Triplogic merupakan perusahaan yang menyediakan layanan penitipan barang atas kuota bagasi yang tak terpakai traveller. Barang yang akan dititipkan ke traveller, akan dijemput oleh feeder yang menjadi mitra pengemudi dari Triplogic.

Feeder akan mengantar barang tersebut ke bandara dan di bandara akan diterima oleh petugas Triplogic. Sesampai di bandara tujuan, traveller tidak perlu mengambil barang titipan dari bagasi karena akan diproses sendiri oleh Triplogic.

Begitupun untuk proses pengirimannya ke lokasi tujuan, selanjutnya dilakukan oleh feeder yang bertugas. Sebagai balas jasa, pemilik bagasi akan mendapat keuntungan dari pemanfaatan bagasi tersebut, per kilogramnya dihargai Rp12.500.

“Triplogic melihat BNI memiliki sistem pembayaran yang paling relevan dengan generasi milenial yakni Yap!. Ke depannya akan ada inisiasi baru yang siap kami kembangkan bersama BNI, misalnya bisa bayar secara cicil dengan dukungan kartu kredit, semacam itu. Semua ekosistem yang kita bangun pada akhirnya akan positif untuk semua pihak,” terang CEO Triplogic Oki Earlivan, Senin (10/9).

Bagi BNI, tambah Direktur Ritel BNI Tambok P Setyawati, perseroan bisa mendapatkan benefit dengan memperluas pangsa pasar di ekonomi digital. BNI akan semakin memahami perilaku industri logistik, yang sangat penting bagi pengembangan fungsi intermediasi BNI, sehingga pada akhirnya ke depannya perseroan bisa beri layanan yang tepat untuk mereka.

Agen Triplogic yang merupakan para feeder mitra pengemudi akan direkrut sebagai agen 46 untuk melayani fasilitas perbankan BNI. Layanan tersebut seperti buka rekening baru, setor, tarik tunai, atau pembayaran berbagai macam tagihan.

Pengguna Triplogic juga berkesempatan untuk mengajukan pinjaman KUR (Kredit Usaha Rakyat) ke BNI. Nanti pengguna yang dianggap layak oleh BNI bisa mendapatkan pembiayaan, sehingga usaha mereka dapat berkembang lebih pesat.

“BNI bisa memperoleh fee based income dan penghimpunan dana baru yang bersumber dari agen dan pengguna Triplogic,” ujar Tambok.

Saat ini diklaim agen Triplogic mencapai 28 ribu orang tersebar di seluruh Indonesia. Adapun jumlah Agen46 sendiri telah mencapai 103 ribu orang.

Rencana bisnis dan penggalangan dana

Oki menerangkan kerja sama dengan BNI adalah salah satu jalan untuk merealisasikan target perusahaan yang membidik 100 ribu orang, akumulasi dari jumlah pengguna dan agen Triplogic sampai akhir tahun ini. Adapun saat ini jumlah traveller di Triplogic diklaim sebanyak 13 ribu orang.

Untuk akselerasi bisnis, perusahaan berencana untuk melakukan penggalangan dana segar tahapan seri A. Oki menyebutkan saat ini proses masih berlangsung, diharapkan pada akhir tahun sudah bisa diumumkan. Kendati demikian, dia enggan menyebutkan secara detil tentang rencana tersebut.

“Proses masih berlangsung, ada VC lokal dan asing yang tertarik untuk bergabung dalam penggalangan seri A ini. Dana tersebut bakal kita pakai untuk pengembangan teknologi dan pemasaran.”

Perusahaan memperoleh investasi tahap awal pada Oktober 2017 senilai US$300 ribu (hampir 4,5 miliar Rupiah) dari investor yang tidak disebutkan.

Application Information Will Show Up Here

Perkenalkan Layanan “Jasa Titip” Terintegrasi, TIPS Jalin Kemitraan Strategis dengan Citilink dan Angkasa Pura

Bertujuan memperlancar proses pengiriman dan menjaga keamanan, startup lokal yang diinisiasi sejak tahun 2016, TIPS (Titipin Penumpang Saja) meresmikan kerja sama strategisnya dengan Citilink Indonesia, PT Angkasa Pura II (Persero), PT Angkasa Pura Logistik, dan PT Angkasa Pura Kargo.

Sebagai layanan yang hadir memanfaatkan ruang bagasi milik penumpang pesawat sebagai media penitipan barang, kerja sama ini diharapkan bisa menambah penggunanya.

“Meskipun ide ini bukan original dan sudah banyak diterapkan oleh startup di Indonesia, namun kami dari TIPS memiliki keunggulan dari sisi keamanan dari kemitraan yang terjalin,” kata CEO TIPS Vincent Kusuma.

Di Indonesia sendiri saat ini sudah ada layanan serupa yang hadir memanfaatkan bagasi lebih milik penumpang pesawat untuk menitipkan barang, di antaranya adalah BistipTriplogic dan Airfrov.

Program loyalitas dan insentif

Menggandeng Citilink yang selama ini dikenal sebagai perusahaan penerbangan low cost, nantinya pengguna TIPS (yang disebut “tipster”) bisa memanfaatkan sisa bagasi jika menggunakan maskapai Citilink. Insentif yang diberikan pun cukup beragam, mulai dari loyalty program yang ditukarkan dengan tiket Citilink hingga pendapatan untuk pengguna hingga Rp 200 ribu menyesuaikan jumlah dan berat bagasi yang dititipkan.

“Proses kita termasuk mudah. Tidak perlu repot bertemu dengan penitip barang. Semua sudah diatur dan diurus oleh tim kami di setiap konter TIPS. Mulai dari penyerahan barang hingga pengantaran barang semua akan didampingi oleh tim kami,” kata Vincent.

Saat ini layanan TIPS hanya tersedia di tiga bandara besar di Indonesia, yaitu di Jakarta, Denpasar dan Surabaya. Targetnya hingga akhir tahun konter TIPS sudah tersebar di 20 airport di Indonesia. TIPS diharapkan sudah tersebar di seluruh Indonesia pada kuartal pertama 2019.

“Mengedepankan proses pengiriman barang same day delivery, aplikasi TIPS saat ini sudah bisa diunduh di Play Store. Sementara untuk versi iOS rencananya akan dirilis pada awal September 2018 mendatang,” kata Vincent.

Asuransi kehilangan barang

Untuk memastikan penumpang adalah benar dan memiliki peluang untuk penitipan bagasi, proses dilakukan dengan mencocokkan booking code yang dimiliki. Proses yang sudah terintegrasi dengan pihak maskapai penerbangan diharapkan meminimalisir terjadinya informasi yang tidak tepat dan penumpang yang tidak terdaftar.

“Saat ini TIPS masih fokus menjalin kemitraan dengan Citilink. Namun tidak menutup kemungkinan kedepannya kemitraan akan diperluas dengan maskapai penerbangan lainnya,” kata Vincent.

Untuk melindungi barang milik pengguna yang dititipkan, TIPS juga memberikan asuransi hingga Rp2 juta. Namun dengan proses penyerahan hingga pengemasan dan pengiriman yang dijamin aman, TIPS mengklaim akan memberikan keamanan kepada pengguna.

“Pola crowdshipping dengan keamanan berlapis oleh pihak otoritas bandara ini merupakan model bisnis yang pertama kali ada di Indonesia dan secara global. Semoga kehadiran TIPS bisa memberikan manfaat bagi pengguna untuk berbagi bagasi di hari yang sama,” kata Vincent.

Penggalangan dana

Saat ini TIPS masih menjalankan bisnis secara bootstrap dan berada dalam tahapan pendanaan seed. Rencananya dalam waktu dekat TIPS akan mengumumkan pendanaan tahapan selanjutnya dari investor asing.

“Kita masih dalam tahap penjajakan dengan investor yang berniat berinvestasi di TIPS. Jika sudah final akan kami umumkan siapa investor tersebut dan kemungkinan juga nilai investasi yang diberikan,” tutup Vincent.

Application Information Will Show Up Here

Platform Jasa Penitipan Triplogic Ingin Berekspansi Secara Regional

Triplogic, startup yang mempermudah proses jasa penitipan barang (mulai lazim dikenal dengan istilah “jastip”), didirikan karena pengalaman pribadi pendirinya tentang penitipan yang biasa dilakukan keluarga atau teman. Kepada DailySocial, CEO Triplogic Oki Earlivan Sampurna mengungkapkan, besarnya potensi bisnis tersebut menjadi dasar pemikiran pengembangan startup ini.

“Saat saya yang sering berpergian keluar kota dan mancanegara untuk traveling, saya sering mendapatkan titipan untuk sanak famili yang berada di kota atau negara yang sama dengan tujuan berpergian saya. Saat itu saya mulai berpikir bahwa bisnis ini bukan hanya sekedar ‘jastip’, tapi bisa juga menjadi ekspedisi super cepat karena akan sampai di hari yang sama dengan traveler tiba.”

Secara umum Triplogic memberikan kesempatan kepada pengguna untuk membeli barang dari luar negeri dengan memanfaatkan ruang bagasi traveler. Barang kemudian dikirimkan melalui feeder yang merupakan mitra pengemudi Triplogic.

“Cara kerjanya terbilang cukup mudah dan praktis. Pengguna bisa memilih apakah akan menjadi pemesan barang atau traveler. Jika menjadi pemesan barang, akan muncul pilihan jasa kecepatan pengiriman dengan harga termurah dan juga sangat cepat,” kata Oki.

Nantinya pemesan akan mendapat notifikasi bahwa barang akan siap diberangkatkan dan Triplogic menjamin 100% ketersediaan traveler. Di sisi lain, jika ingin menjadi traveler, mereka bisa memilih jenis transportasi apa yang akan dipilih dan berapa kilogram bagasi yang akan dijual.

“Nantinya traveler akan mendapat notifikasi berapa kilogram yang akan bisa digunakan dan juga jenis barang yang akan Triplogic kirim melalui bagasi traveler tersebut,” ujarnya.

Strategi monetisasi dan fokus akuisisi pengguna Triplogic

Saat ini Triplogic sudah bisa diakses di platform iOS dan Android. Berdiri sejak tahun 2017, jumlah pengguna Triplogic sudah mencapai 7 ribu orang. Untuk strategi monetisasi yang dilancarkan, Triplogic mendapatkan profit langsung dari pengirim barang dan merchant yang menjalin kerja sama.

“Kami mendapatkan keuntungan sebesar 20-25% dari total profit. Sisanya akan kami bagi kepada traveler dan pengantar barang (feeder). Kami juga mendapat 10% keuntungan dari merchant yang bekerja sama dengan kami,” kata Oki.

Telah mendapatkan pendanaan sebesar $250 ribu (sekitar Rp3,4 miliar) pada tahun 2017 dari angel investor yang tidak disebutkan namanya, fokus Triplogic saat ini adalah menambah jumlah pengguna menjadi 100 ribu hingga akhir tahun 2018.

“Target lain yang ingin kami capai adalah membuka [layanan] e-commerce untuk layanan jasa titip (jastip) akan berekspansi di Asia Tenggara,” kata Oki.

Saat ini Triplogic termasuk startup yang mengikuti program inkubasi Bank Bukopin dan Kibar, BNVLabs, bersama Eragano dan Karapan.

Application Information Will Show Up Here