Tag Archives: Jendela360

Pendanaan Jendela360 2022

Klaim Profitable, Startup Proptech Jendela360 Rencanakan Galang Dana Pra-Seri A

Pandemi telah mengubah kebiasaan orang melakukan pembelian properti. Jika dulunya masih banyak yang mencari properti secara offline, kini mekanisme online banyak dipilih. Meskipun di awal pandemi bisnis proptech sempat mengalami kendala, namun setelah kebanyakan orang telah melakukan adaptasi, lantas mengalami pertumbuhan yang semakin membaik.

Salah satunya dirasakan pengembang platform proptech Jendela360, mereka mencatat pertumbuhan hingga 3x selama pandemi. Hal ini menunjukkan sudah makin baiknya bisnis proptech dan di prediksi akan terus mengalami kenaikan yang positif.

Kepada DailySocial.id. Co-founder & CEO Jendela360 Daniel Rannu menyebutkan, tercatat selama pandemi pembelian properti untuk rumah mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Sebagai platform yang mengedepankan teknologi virtual tour, mereka melakukan sejumlah penyesuaian dalam bisnis — salah satunya melihat tren bekerja di rumah yang banyak dilakukan perusahaan kepada pegawainya. Selain itu kebanyakan dari mereka yang melakukan pembelian rumah adalah ingin memanfaatkan ruangan tersebut sebagai home office.

“Kami juga melakukan penyesuaian dalam hal penyewaan properti, dalam hal ini apartemen. Jika dulunya kami hanya menawarkan jangka panjang saja, kini kami memberikan opsi waktu penyewaan jangka pendek untuk penyewa, namun tidak harian,” kata Daniel.

Penggunaan virtual tour untuk melihat lokasi dan desain rumah lebih detail juga diklaim mengalami pertumbuhan yang positif dari sisi penggunaan. Meskipun tidak menambahkan fitur ke dalam teknologi tersebut, namun untuk memberikan pengalaman terbaik kepada pengguna, Jendela360 berupaya untuk memberikan kualitas terbaik dan informasi lengkap kepada pengguna.

Dengan menggabungkan teknologi berupa data dan skill langsung di lapangan, diharapkan bisa membangun fondasi yang kuat bagi Jendela360. Saat ini mereka masih fokus menyediakan informasi properti rumah tinggal dan penyewaan apartemen, belum ada rencana untuk menambah pilihan properti lainnya.

“Kami juga akan fokus kepada traksi karena saya melihat saat ini peluangnya sangat besar untuk penjualan rumah dan penyewaan apartemen. Menjadi bijaksana bagi kami jika nantinya bisa menjadi raja di dua kategori tersebut yaitu rumah dan apartemen,” kata Daniel.

Pendanaan dari Sinar Mas Group

Setelah sebelumnya mengantongi pendanaan awal sebesar $1 juta yang dipimpin oleh BEENEXT, awal tahun ini Jendela360 juga kembali mengantongi pendanaan awal dari entitas yang terafiliasi dengan Sinar Mas Group. Tidak disebutkan lebih lanjut berapa nilai investasi yang diterima, namun investasi strategis ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan Jendela360 lebih baik lagi.

“Properti merupakan bisnis networking, menjadi logis bagi kami melalui kerja sama ini dengan Sinar Mas Group. Melalui pendanaan ini kami akan mengembangkan teknologi dan data sicence. Sisanya akan kami manfaatkan untuk kegiatan marketing dan branding,” kata Daniel.

Secara operasional saat ini Jendela360 mengklaim telah profitable. Untuk memanfaatkan momentum tahun ini rencananya mereka akan kembali menggalang dana untuk tahapan pra-seri A.

Sejak meluncur saat ini Jendela360 telah memiliki listing di seluruh Indonesia. Namun kebanyakan traffic yang ada berasal dari wilayah Jakarta dan sekitarnya. Untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik, Jendela360 juga akan mengembangkan konsep O2O. Konsep ini ke depannya akan menjadi pilihan bagi kebanyakan platform proptech di tanah air, yaitu menggabungkan konsep online dan offline.

“Di Indonesia untuk pembelian properti tidak semua bisa dilakukan secara online. Semua harus dilengkapi dengan konsep O2O untuk bisa melakukan penjualan sebagai platform marketplace yang mengedepankan teknologi virtual tour. Di saat yang sama mereka masih membutuhkan human touch dan pembelian properti termasuk pembelian yang emosional,” kata Daniel.

Masa depan virtual tour

Mengutip dari Forbes tercatat sekitar 78% pembeli rumah mengatakan mereka memilih untuk melihat lebih banyak properti secara virtual dengan 3D tour karena masalah keamanan. Selain itu, 69% penjual rumah yang tidak menganggap 3D tour sebagai kebutuhan sebelum pandemi, kini mulai melihat bahwa 3D tour diperlukan.

Di sisi lain, iGUIDE telah melihat peningkatan 400% dalam virtual tour real estat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan lama setelah pandemi, virtual tour akan tetap ada karena mereka membuat pencarian rumah menjadi lebih mudah, menghemat kunjungan sebenarnya untuk daftar pembeli yang terpilih.

Mayoritas pemilik rumah lebih cenderung bekerja dengan agen yang menawarkan video properti real estat. Panduan video menyoroti fitur unik properti, tetapi manfaat utamanya adalah menunjukkan denah rumah. Ini memungkinkan pembeli untuk merasakan seolah-olah mereka sedang mengunjungi properti secara langsung. Tercatat sekitar 70% pembeli rumah menonton video house tour sebelum mengunjungi langsung.

Founder Jendela360

Jendela360 Kantongi Pendanaan 14 Miliar Rupiah, Dipimpin oleh Beenext

Perusahaan rintisan yang pertama kali mempopulerkan penggunaan 360 virtual tour di dunia properti di Indonesia, Jendela360, mengumumkan pendanaan awal sebesar US$1 juta atau setara 14,2 miliar Rupiah yang dipimpin oleh Beenext. Beberapa investor turut mendukung putaran investasi ini, meliputi Prasetia Dwidharma, Everhaus, dan sebuah konsultan properti lokal.

Jendela360 merupakan startup poptech berbasis marketplace yang menghubungkan pengguna, pemilik properti, dan agen dalam satu platform. Konten tur virtual dengan pandangan 360 derajat menjadi nilai unik yang ditawarkan, diharapkan dapat meningkatkan pengalaman pengguna dalam menentukan unit properti yang akan disewa.

Pendanaan ini akan difokuskan untuk meningkatkan strategi O2O (Online to Offline) perusahaan. Selain itu perusahaan juga ingin merekrut lebih banyak talenta-talenta terbaik di dunia properti, termasuk mengembangkan sistem akademi atau pelatihan yang dapat melahirkan agen properti profesional, dan meningkatkan brand awareness Jendela360.

“Ini merupakan bukti nyata bahwa apa yang Jendela360 kerjakan selama ini telah memberi dampak yang positif terhadap industri properti di Indonesia. Ini bisa dilihat dari bagaimana Jendela360 dapat tumbuh lebih dari 30x lipat dalam 3 tahun terakhir dan tren inilah yang dilihat oleh para investor yang menaruh kepercayaan besar pada kami,” kata Co-founder & CEO Jendela360 Daniel Rannu.

Dari sisi konsumen, proses bisnis yang diterapkan ketika hendak melakukan sewa apartemen; setelah memilih opsi yang sesuai, tim Jendela360 akan mengonfirmasi seputar ketersediaan dan detail unit tersebut. Selanjutnya pengguna dapat mengunjungi apartemen yang dipilih didampingi tim Jendela360. Jika setelah kunjungan cocok dengan unit tersebut, maka konsumen dapat melakukan down payment hingga serah terima unit dan dokumen pendukungnya.

“Properti adalah bidang bisnis yang selalu menarik dan tidak akan pernah berakhir, namun sampai saat ini cenderung belum banyak banyak inovasi yang dilakukan di bidang ini, lewat pencapaian kami selama 3 tahun terakhir ini dan dibantu dengan pendanaan terbaru ini, kami semakin siap untuk membawa inovasi dan angin segar yang baru bagi para pelaku dunia properti di Indonesia,” imbuh Co-founder & CFO Jendela360 Ade Indra.

Proptech di Indonesia

Di Indonesia persaingan bisnis di sektor terkait cukup ketat. Beberapa perusahaan juga terus kuatkan konsolidasi. Awal tahun 2018, pengembang situs properti asal Singapura 99.co resmi mengumumkan akuisisinya terhadap platform lokal Urbanindo. Belum lama ini mereka juga bentuk joint venture dengan REA Group, perusahaan properti online asal Australia yang mengoperasikan iProperty dan Rumah123.

Selain dua grup perusahaan tersebut, di Indonesia juga beroperasi unit bisnis milik PropertyGuru. Mereka menjalankan dua situs, yakni Rumah.com dan Rumahdijual.com yang diakuisisi pada akhir 2015 lalu. Di Indonesia, operasionalnya turut didukung konglomerasi EMTEK Group sebagai investor di putaran pendanaan seri D.

Sementara belum lama ini Lamudi (termasuk unit bisnisnya di Indonesia) baru diakuisisi Emerging Markets Property Group (EMPG). Tujuannya untuk memperkuat bisnis grup portal properti tersebut di kawasan Asia Tenggara.

Startup proptech di Indonesia
Startup proptech di Indonesia

Blibli Provides New Service with Apartment Rental

Blibli has officially announced new service to help customers rent apartments. In this early stage, Blibli focus on providing yearly apartment rental in Jabodetabek area targeting citizens around 25-45 years old. It is now accessible in “Home & Living” menu via website and mobile app.

In developing this category, Blibli partners with property agents. One of which is Jendela360, a property agent providing 360° virtual image for apartments to rent.

The transaction flow works as customers browse for apartment on Blibli, contact agents for appointment and making direct transaction using Blibli InStore app. Blibli InStore is an Offline to Online (O2O) app from Blibli to support transaction on the spot and for customers to enjoy its facilities.

“Millennial are currently looking for an apartment to fufill their needs of a simple residence, close to work, city-centered with full facility and safe privacy,” Wenny Yuniar, Blibli’s VP of Home Living & Culinary Category, said.

“The 0% interest facility also affects customer’s decision. Instead of having to pay rental fee at once, customer can pay periodically for 3-24 months,” she continued.

After the soft launching three months ago, this service has gained good feedback. A studio type with 1 bedroom becomes the most rented apartment. There are several options for studio types with 1 bedroom, 2 bedrooms or 3 bedrooms with a value of Rp19 million to Rp500 million.

For further development, Blibli claims currently working to add more apartments and more partners.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Blibli Hadirkan Layanan Sewa Apartemen

Platform e-commerce Blibli meresmikan layanan baru untuk membantu konsumennya dalam menyewa apartemen. Di fase awal ini, Blibli fokus pada penyediaan sewa apartemen secara tahunan di wilayah Jabodetabek dengan target market umur 25-45 tahun. Layanan tersebut kini sudah dapat diakses melalui menu “Home & Living” di situs dan aplikasi Blibli.

Untuk menghadirkan daftar apartemen yang bisa disewa, Blibli bekerja sama dengan agen properti. Salah satunya ada Jendela360, yakni sebuah agen properti yang mencoba menyajikan gambaran virtual 360 derajat untuk produk apartemen yang disewakan.

Sedangkan untuk proses transaksinya, calon penyewa dapat browsing di Blibli untuk mencari apartemen yang diminati, kemudian kontak agen untuk janji temu, dan bisa langsung transaksi di lokasi apartemen dengan menggunakan aplikasi Blibli InStore. Blibli InStore adalah aplikasi Offline to Online (O2O) dari Blibli yang memudahkan pelanggan bertransaksi di lokasi dan menikmati fasilitas yang dimiliki Blibli.

“Saat ini banyak kaum urban milenial memilih apartemen sebagai jawaban kebutuhan mereka akan hunian yang simpel, dekat dengan tempat kerja, berada di tengah kota, fasilitas lengkap dan privasi terjaga,” ujar Wenny Yuniar, VP Home Living & Culinary Category Blibli.

“Adanya fasilitas Cicilan 0% yang kami berikan juga sangat berpengaruh pada keputusan mereka untuk menyewa apartemen. Biasanya untuk menyewa kita harus bayar di muka 1 tahun, kalau di Blibli uang sewa bisa dicicil 3-24 bulan,” lanjut Wenny.

Sejak soft-launching tiga bulan lalu, layanan sewa apartemen ini diklaim mendapat animo baik. Adapun tipe studio dan 1 bedroom menjadi tipe unit yang paling laris disewa. Tipe apartemen yang disewakan mulai dari tipe studio, 1 bedroom, 2 bedroom, dan 3 bedroom dengan rentang harga sewa per tahun mulai dari Rp19 juta sampai Rp500 juta.

Untuk pengembangan layanan apartemen, pada tahun ini Blibli menyatakan akan terus menambah jumlah apartemen yang disewa dan menambah mitra kerja sama penyewaan apartemen.

Application Information Will Show Up Here

Andalkan Konten “Virtual Tour”, Situs Penyewaan Apartemen Jendela360 Matangkan Debutnya

Sebagai pusat utama bisnis di Indonesia, ibukota Jakarta menjadi salah satu area yang banyak disinggahi oleh pendatang untuk bekerja. Keadaan tersebut memunculkan salah satu tren sewa hunian yang meningkat setiap tahunnya, salah satunya untuk penyewaan apartemen.

Untuk menjembatani kebutuhan tersebut, antara penyewa dan pemberi sewaan apartemen, portal Jendela360 hadir. Secara sekilas, tampilan pada portal tersebut mirip dengan situs sewa apartemen yang telah ada sebelumnya. Salah satu yang menjadi andalan, Jendela360 memberikan gambaran visual yang lebih detail dengan virtual tour.

“Di Jendela360 ada ribuan listing apartemen yang siap dikunjungi tanpa perlu hadir, karna sudah tersedia virtual tour-nya. Yang pasti ini akan sangat menghemat waktu customer yang mau sewa apartemen,” ujar Founder Jendela360 Kiki Guzali.

Selain gambaran apartemen yang dapat dilihat dalam model 360 derajat, informasi yang disajikan juga cukup lengkap, mulai dari biaya bulanan, kelengkapan unit, hingga detail ruangan tersebut di gedung yang disewakan. Melalui layanan ini, calon penyewa juga bisa mengusulkan jadwal kunjungan ke apartemen yang akan disewa tersebut kepada orang yang menyewakannya.

“Dan umumnya persewaan apartemen di Jakarta bayar untuk 1 tahun, tapi di kita menyediakan juga 0% installment payment 12 kali,” lanjut Kiki.

Untuk saat ini jangkauan Jendela360 baru di wilayah Jakarta, baik di Jakarta Selatan, Pusat, Utara, Barat dan Timur. Untuk melakukan pencarian berdasarkan lokasi, Jendela 360 menyediakan tampilan atraktif dengan peta, harapannya dapat memudahkan pengguna menemukan lokasi ideal yang dibutuhkan.

Laman Jendela360 untuk pencarian apartemen
Laman Jendela360 untuk pencarian apartemen

Saat ini pihaknya berjalan secara bootstrapping, namun pihaknya juga sedang melakukan fundraising saat ini. Untuk tahun pertamanya, Jendela360 menargetkan setidaknya terdapat 6.000 active listing dengan target pengunjung mencapai 90.000 per bulan dan diharapkan mampu melakukan 300 closing (tersewa) per bulan. Selain itu rencana untuk pengembangan mobile apps juga telah masuk dalam pipeline, namun belum dipastikan kapan aplikasi tersebut akan terbit.

Ada satu hal menarik, bahwa di Jendela360 tidak terdapat sistem keanggotaan seperti layanan web pada umumnya. Kiki menjelaskan:

“Karena kita tidak melihat point-nya ada sistem login untuk saat ini, justru kita mau fokus ke easiness dan user oriented. Jadi lebih berfokus apa diperlukan customer dan tailor best user experience daripada bikin mereka ribet dengan fitur-fitur yang tidak memberikan value.”

Dari sisi konsumen, proses bisnis yang diterapkan ketika hendak melakukan sewa apartemen, setelah memilih opsi yang sesuai, tim Jendela360 akan mengonfirmasi seputar ketersediaan dan detail unit tersebut. Selanjutnya pengguna dapat mengunjungi apartemen yang dipilih didampingi tim Jendela360. Jika setelah kunjungan cocok dengan unit tersebut, maka konsumen dapat melakukan down payment hingga serah terima unit dan dokumen pendukungnya.

Dari sisi pemilik apartemen, setelah melakukan registrasi, tim Jendela360 akan melakukan pendataan dan penjadwalan foto. Proses fotografi dilakukan secara gratis. Listing apartemen tersebut akan dimasukkan ke website Jendela360 dan semua marketplace properti berbayar. Tim Jendela360 secara khusus juga melakukan pemasaran. Untuk setiap deal yang datang dari Jendela360, ada biaya profit sharing sebesar 5% untuk tiap unitnya.